Jawaban Tugas Tuton 1 Pai

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 7

JAWABAN TUGAS TUTON

TUGAS 1

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


WINA ROSNIATI
044754397
MANAJEMEN-S1
UPBJJ BANDUNG

Fakultas Ekonomi
Universitas Terbuka
2022.2
PEMBAHASAN

SOAL

1. Konstruksi pengertian iman dalam Al-quran berkaitan dengan assyaddu hubban (QS. Al-


Baqarah (2): 165), qalbu, mata, dan telinga (QS. Al-A’raaf (7):179).

a. Tuliskan ayat dan terjemah QS. Al- Baqarah (2) : 165 dengan teliti dan benar!
b. Jelaskan pengertian hubban dalam ayat tersebut?
c. Jelaskan pengertian iman kepada Allah SWT menurut ayat tersebut?
d. Tuliskan ayat dan terjemah QS. Al-A’raaf (7):179 dengan teliti dan benar!
e. Jelaskan pengertian iman kepada Allah SWT menurut ayat QS. Al-A’raaf (7):179
tersebut?
f. Jelaskan secara ringkas pengertian iman kepada Allah SWT dari kedua ayat
tersebut?

2. Manusia berbeda dengan makhluk lainnya dari segi fisik, non fisik dan tujuan
penciptaannya. Namun, kesempurnaan manusia lebih ditekankan kepada aspek non fisik dan
pencapaian tujuan penciptaan tersebut daripada aspek fisik. Hal ini diantaranya diisyaratkan
dalam kandungan ayat-ayat Q.S. Ali-Imran (3): 190-191 dan Q.S. Qaaf (50):16.

a. Tuliskan terjemah Q.S. Ali-Imran (3): 190-191 dan jelaskan secara ringkas hakikat
manusia menurut kedua ayat tersebut!
b. Tuliskan terjemah Q.S. Qaaf (50): 16 dan jelaskan secara ringkas hakikat manusia
menurut ayat tersebut!
c. Jelaskan hakikat kesempurnaan manusia menurut ketiga ayat tersebut!

3. Manusia dari sisi perwujudannya sebagai makhluk sosial, bertempat tinggal dan
berinteraksi dengan sesamanya dalam waktu yang lama dalam suatu masyarakat.

a. Jelaskan pengertian terminologis tentang masyarakat ?


b. Jelaskan asal-usul masyarakat menurut fitrah manusia dalam QS. Al-Hujuraat: 13
dan QS. Az-Zukhruf: 32
c. Jelaskan kriteria masyarakat beradab dan sejahtera dari sudut pandang masyarakat
madani!
d. Sebutkan dan jelaskan prinsip-prinsip umum masyarakat beradab dan sejahtera!
JAWABAN

1.
a. Qs . Al- Bqarah (2): 165

‫اس َم ۡن يَّتَّ ِخ ُذ ِم ۡن ُد ۡو ِن هّٰللا ِ اَ ۡندَادًا ي ُِّحب ُّۡونَهُمۡ َكحُبِّ هّٰللا ِؕ َوالَّ ِذ ۡينَ ٰا َمنُ ۡ ٓوا اَ َش ُّد ُحبًّا هّٰلِّل ِ ؕ َولَ ۡو‬ ِ َّ‫َو ِمنَ الن‬
َ‫يَ َرى الَّ ِذ ۡينَ ظَلَ ُم ۡ ٓوا اِ ۡذ يَ َر ۡون‬
‫هّٰللا‬ ‫هّٰلِل‬
ِ ‫اب اَ َّن ۡالقُ َّوةَ ِ َج ِم ۡيعًا ۙ َّواَ َّن َ َش ِد ۡي ُد ۡال َع َذا‬
‫ب‬ َۙ ‫ۡال َع َذ‬
Artinya : “Dan di antara manusia ada orang yang menyembah tuhan selain Allah sebagai
tandingan, yang mereka cintai seperti mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman
sangat besar cintanya kepada Allah. Sekiranya orang-orang yang berbuat zhalim itu melihat,
ketika mereka melihat azab (pada hari Kiamat), bahwa kekuatan itu semuanya milik Allah
dan bahwa Allah sangat berat azab-Nya (niscaya mereka menyesal).

b. Arti hubban dalam QS. Al-Baqarah ayat 165 adalah mencintai. Mencintai disini
maksudnya adalah sangat mencintai Allah dan senantiasa beriman kepada-Nya, taat
pada ajarannya, al Qur’an dan Rasul rasul Allah.
c. Dalam QS. Al- Baqarah ayat 165, iman adalah tidak menyembah kepada selain Allah
atau menyekutukan Allah karena rasa cinta yang amat besar kepada Allah.
d. QS. Al-A’raaf (7) 179

ۖ َ‫وْ نَ بِه‬ttُ‫وْ بٌ اَّل يَ ْفقَه‬ttُ‫س لَهُ ْم قُل‬ ‫ْأ‬


‫ا َولَهُ ْم اَ ْعي ٌُن اَّل‬tt
ۤ ِ ۖ ۤ ‫رًا ِّمنَ ْال ِجنِّ َوااْل ِ ْن‬ttْ‫ا لِ َجهَنَّ َم َكثِي‬ttَ‫ ْد َذ َر ن‬ttَ‫َولَق‬
َ‫ول ِٕىكَ هُ ُم ْال ٰغفِلُوْ ن‬ ٰ ُ‫ضلُّ ۗ ا‬ ٰ ُ‫ان اَّل يَ ْس َمعُوْ نَ بِهَ ۗا ا‬
َ َ‫ول ِٕىكَ َكااْل َ ْن َع ِام بَلْ هُ ْم ا‬ ٌ ‫صرُوْ نَ بِهَ ۖا َولَهُ ْم ٰا َذ‬ ِ ‫يُ ْب‬
Artinya : “Dan sungguh, akan Kami isi neraka Jahanam banyak dari kalangan jin dan
manusia. Mereka memiliki hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-
ayat Allah) dan mereka memiliki mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat
(tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak
dipergunakannya untuk mendengarkan (ayat-ayat Allah). Mereka seperti hewan
ternak, bahkan lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lengah.
e. Iman menurut QS: Al-A’raaf ayat 179 adalah meyakini Allah dengan sepenuh hati
dan menerapkannya dalam kehidupan sehari hari atau artinya perbuatan apapun yang
dilakukan oleh panca indra harus sesuai dengan ajaran atau ketentuan Allah.
f. Iman menurut QS. Al-Baqarah : 165 dan QS. Al-A’raaf :179 adalah keyakinan atau
kecintaan manusia terhadap Allah yang senantiasa meyakini dengan sepenuh hati,
diucapkan dengan lisan dan diamalkan dengan perbuatan. Apapun yang dilakukannya
selalu melibatkan Allah dan orang yang beriman tidak akan pernah menyimpang dari
ajaran ajaran Allah.

2.
a. QS. Ali Imran: 190-191

ِ ‫ت ُأِلولِي اَأْل ْلبَا‬


َ‫ الَّ ِذين‬.  ‫ب‬ ِ َ‫ف اللَّ ْي ِل َوالنَّه‬
ٍ ‫ار آَل يَا‬ ِ ‫اختِاَل‬ْ ‫ض َو‬ِ ْ‫ت َواَأْلر‬ ِ ‫ق ال َّس َما َوا‬ ْ ‫ِإ َّن فِي‬
ِ ‫خَل‬
‫ض َربَّنَا َما‬ ِ ْ‫ت َواَأْلر‬ ِ ‫يَ ْذ ُكرُونَ هَّللا َ قِيَا ًما َوقُعُودًا َو َعلَ ٰى ُجنُوبِ ِه ْم َويَتَفَ َّكرُونَ فِي خ َْل‬
ِ ‫ق ال َّس َما َوا‬
ِ َّ‫اب الن‬
‫ار‬ َ ‫اطاًل ُسب َْحانَكَ فَقِنَا َع َذ‬ ِ َ‫خَ لَ ْقتَ ٰهَ َذا ب‬
Artinya : ‘Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya
malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal. (yaitu) orang-
orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring
dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya
Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau,
maka peliharalah kami dari siksa neraka.”

Berdasarkan terjemahan ayat tersebut dijelaskan bahwa manusia adalah makhluk yang
diciptakan dengan derajat paling tinggi diantara makhluk Allah yang lainnya.
Manusia dibekali akal untuk mentafakuri setiap ciptaan Allah dan yang terjadi di
dunia berdasarkan kehendak Allah. Selain itu manusia dengan akalnya dapat
menentukan mana yang benar dan mana yang tidak benar serta Allah tidak semata
mata menciptakan manusia melainkan untuk menyembah-Nya.

b. Q.S. Qaaf : 16

‫َولَقَ ْد َخلَ ْقنَا اِإْل ْن َسانَ َونَ ْعلَ ُم َما تُ َوس ِْوسُ بِ ِه نَ ْف ُسهُ ۖ َونَحْ ُن َأ ْق َربُ ِإلَ ْي ِه ِم ْن َح ْب ِل ْال َو ِري ِد‬
Artinya : “ Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa
yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat
lehernya.”
Dalam ayat ini dijelaskan bahwa Allah mengetahui semua yang dilakukan, dipikirkan,
dan yang tersimpat di benak manusia sekalipun. Apapun yang diperbuat manusia
selama ia hidup akan dimintai pertanggung jawaban di yaumul hisab nanti. Untuk itu,
manusia dituntut untuk selalu mengikuti ajaran Allah.
c.
Dari ketiga ayat diatas dapat disimpulkan bahwa manusia diciptakan dengan bentuk
sebaik baiknya dan makhluk Allah yang paling mulia diantara makhluk Allah lainnya.
Manusia memiliki potensi berpikir dengan akalnya sekaligus manusia juga makhluk
yang diberi amanah langsung oleh Allah sebagai khalifah di muka bumi untuk
menegakkan ajaran Allah.
3.
a. Pengertian terminologis tentang masyarakat adalah individu atau yang hidup dalam
satu wilayah tertentu dalam jangka waktu yang lama dan saling berinteraksi dengan
komunitas yang teratur.
b. Dari kedua ayat tersebut dijelaskan bahwa Allah Subhanahu wa ta'ala pada awalnya
menciptakan manusia dari seorang laki-laki dan seorang perempuan. Yang dimaksud
disini adalah Nabi Adam dan Hawa. Kemudian Allah jadikan berbangsa bangsa dan
bersukur suku yaitu menjadi sebuah masyarakat. Untuk bisa saling mengenal. Namun
suku-suku ini tidak ada manfaatnya di sisi Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Karena
sesungguhnya yang paling mulia disisi Allah adalah orang yang paling bertakwa.
Kemudian di dalam kehidupan masyarakat Allah meninggikan sebagian dari sebagian
yang lain beberapa derajat agar bisa bermanfaat orang sebagian tersebut untuk
sebagian yang lain. Maksudnya meninggikan derajat pada ayat 32 surat Az Zukhruf
adalah sebagian diberikan kekayaan lebih agar bisa membantu sebagian yang lain
(orang yang kekurangan harta).
c. Masyarakat beradab dan sejahtera dapat dikonseptualisasikan sebagai civil society
atau masyarakat madani. Masyarakat madani merujuk pada semangat yang sama
sebagai sebuah masyarakat yang adil, terbuka, demokratis, sejahtera, dengan
kesadaran ketuhanan yang tinggi.
d. Masyarakat madani pada dasarnya adalah masyarakat peradaban yang disemangati
oleh nilai nilai ketuhanan untuk kebaikan bersama. Untuk mencapainya, mayarakat
madani ditegakan oleh prinsip prinsip berikut :
 Keadilan, menurut Frans Magnis Suseno keadailan adalah keadaan antar
manusia yang diperlakukan sama sesuai dengan hak dan kewajiban masing
masing. Keadilan merupakan prinsip yang harus ditegakkan oleh manusia
karena keadilan merupakan sikap yang paling dekat dengan takwa.
 Supremasi hukum, ialah upaya menegakkan hukum pada posisi tertinggi
sesuai dengan tempatnya merujuk pada prinsip keadilan dimana dalam
menciptakan keadilan bisa dimulai dari menegakkan hukum yang adil.
 Egalitarianisme (persamaan). Persamaan disini artinya ialah tidak melihat
keutamaan atas dasar keturunan, ras, etnis dan lain lain melainkan melihat
dari prestasi. Prinsip ini mewujudkan keterbukaan masyarakan dalam
menentukan kepemimpinan dan kebijakan kebijakan publik.
 Pluralisme. Adalah sikap manusia yang menerima kemajemukan atau
keberagaman masyarakat untuk mewujudkan sikap saling toleransi dan saling
menhormati antar masyarakat.
 Pengawasan sosial, dalam menegakkan prinsip prinsip prinsip diatas perlu
adanya pengawasan agar tidak menyimpang dari norma norma yang berlaku
di masyarakat.
REFERENSI
 BMP MKDU4221
 https://kalam.sindonews.com/ayat/165/2/al-baqarah-ayat-16
 Al-Qur'an Surat Al-Araf Ayat ke-179 | merdeka.com
 Isi Kandungan Surat Ali Imran Ayat 190-191 Beserta Tafsirnya (umma.id)
 QS 50 : 16 Quran Surat Qaf Ayat 16 Terjemah Bahasa Indonesia - Al Quran Indonesia
(indonesiaquran.com)

Bandung, 23 Oktober 2022


Wina Rosniati

Anda mungkin juga menyukai