Bab Iv Dela Jumeita

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 12

BAB IV

PERHITUNGAN AWAL

4.1 Menetapkan Titik Awal Dan Akhir Beserta Koridor Jalan


Titik awal dan akhir dari perencanaan jelan telah ditetapkan pada kontur
yang diberikan adalah sebagai berikut:
1. Titik (A) : Titik awal, berada pada ketinggian 8,000 m.
2. Titik (B) : Titik akhir, berada pada ketinggian 3,161 m.
Desain alinyemen horizontal awal perlu ditentukan jarak pandang baik
jarak pandang henti (Jh) maupun jarak pandang mendahului (Jd), perhitungannya
adalah sebagai berikut:
1. Jarak pandang henti (Jh)
Perhitungan jarak pandang henti (Jh) menggunakan rumus seperti sebagai
berikut:
(VR )2
Jh = 0,694 × VR + 0,004 × FP

Berdasarkan Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Kota No.


038/TBM/1997 Ditjen Bina Marga, dilakukan pengelompokkan data untuk
menghitung jarak pandang henti (Jh) berdasarkan rumus diatas yaitu sebagai
berikut:
a. Kecepatan Rencana (VR) : 80 km/jam
b. Untuk jalan datar (Fp) : 0,295 (berdasarkan Tabel 4.1).
Tabel 4.1 Nilai Fp untuk berbagai kecepatan.
V 40 50 60 70 80 90 100 110 120
(km/jam)
Fp 0,375 0,35 0,325 0,31 0,295 0,29 0,28 0,275 0,275
Setelah data untuk perhitungan telah diketahui, maka selanjutnya dapat
menghitung jarak pandang henti sebagai berikut:
(VR )2
Jh = 0,694 × VR + 0,004 × FP

(80)2
= 0,694 × 80 + 0,004 × 0,295

= 142,3 m
≈ 142 m
1
TUGAS BESAR PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN PTS148

Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan, didapatkan nilai Jh yang


dipakai sebesar 142 m.
2. Jarak pandang mendahului (Jd)
Rumus umum yang digunakan dalam perhitungan untuk meendapatkan jarak
pandang mendahului adalah sebagai berikut:
Jd = d1+d2 + d3+d4
Dimana:
a × T1
d1 = 0,278 × T1 × ((VR – m + )
2

d2 = 0,278 × VR × T1
d3 = 120 m (berdasarkan Tabel 2.18)
d4 = 2/3 d2
Berikut ini perhitungan yang dilakukan untuk mendapatkan parameter-
parameter untuk menghitung Jd:
a = 2,052 + 0,0036 (VR )
= 2,052 + 0,0036 (80)
= 2,34 detik
m = 10 km/jam
T1 = 2,12 + 0,026 (VR )
= 2,12 + 0,026 (80)
= 4,2 detik
T2 = 6,56 + 0,048 (VR )
= 6,56 + 0,048 (80)
= 10,4 detik
Berikut ini langkah dalam menghitung jarak pandang mendahului atau jarak
pandang menyiap:
a×T1
d1 = 0,278 × T1 (VR − m + )
2
2,34 ×4,2
= 0,278 × 4,2 ( 80 − 10 + )
2

= 87,470 m
𝑑2 = 0,278 × VR × T2
= 0,278 × 80 × 10,4

Dela Jumeita – F1G221017 2


TUGAS BESAR PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN PTS148

= 231,296 m
𝑑3 = 120 m (berdasarkan Tabel 2.18)
2
d4 = 3 x d2
2
= 3 x 231,296

= 154,197 m
Sehingga didapat Jd dan 𝐽𝑑𝑚𝑖𝑛 sebagai berikut:
Jd = 𝑑1 + 𝑑2 +𝑑3+ 𝑑4
= 87,470 m + 231,296 m + 120 m + 154,197 m
= 592,963 m
≈ 593 m
2
Jdmin = x (d2 + d3 + d4)
3
2
= 3 x (231,296 m + 120 m + 154,197 m)

= 336,798 m
≈ 337 m
Berdasarkan pertimbangan ekonomis, maka diambil jarak pandang mendahului
Jd = 593 m.

4.2 Penentuan Trase Alinyemen Horizontal


Penentuan trase alinyemen horizontal memiliki parameter yang dilakukan
perhitungan sebagai berikut:
1. Panjang bagian lurus maksimal
Untuk jalan arteri dengan medan datar digunakan panjang bagian lurus
maksimal 3000 m (berdasarkan Tabel 2.19).
2. Jari-jari minimum (Rmin)
Persamaan untuk mencari Rmin adalah sebagai berikut:
V 2
R
Rmin = 127(Fm+e
maks )

Parameter-parameter perhitungan dapat dihitung dan ditentukan. Berikut ini


parameter yang digunakan dalam perhitungan:
VR = 80 km/jam
emaks =8%

Dela Jumeita – F1G221017 3


TUGAS BESAR PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN PTS148

= 0,08 (Tata Cara Perancangan Jalan Antar Kota, 1997)


Fmaks = -0,00125 × VR + 0,24
= -0,00125 × 80 + 0,24
= 0,14
Sehingga perhitungan jari-jari minimun adalah sebagai berikut:
RV 2
Rmin = 127(Fm+e
maks )

802
= 127(0,14+0,08)

= 229,06 m
≈ 229 m
3. Menghitung nilai Ls dengan 4 langkah:
Diperlukan beberapa data untuk memperhitungkan Ls. berikut data-data yang
diperlukan untuk perhitungan nilai Ls:
Remaks = 0,025 m/dtk (tingkat perubahan kelandaian melintang jalan untuk
VR sebesar 80 km/jam), dari bentuk kelandaian normal ke
kelandaian superelevasi penuh tidak boleh melampaui Remaks yang
telah ditetapkan sebagai berikut:
Untuk VR ≤ 70 km/jam, re = 0,035 m/dtk.
Untuk VR ≥ 70 km/jam, re = 0,025 m/dtk.
Perhitungan panjang lengkung spiral (Ls)
a. Perhitungan jenis tikungan
1) Tikungan 1
T = 3 detik
Rc1 = 500 m (Tabel 2.23)
C = 0,4 m/dtk
emaks1 = 0,059 = 5,9 % (Tabel 2.23)
en = 2%
VR = 80 km/jam
a) Berdasarkan waktu tempuh maksimum di lengkung peralihan
V
Ls = 3,6R × T

Dela Jumeita – F1G221017 4


TUGAS BESAR PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN PTS148

80
= 3,6 × 3

= 66,6 m
≈ 67 m
b) Berdasarkan antisipasi gaya sentrifugal
VR 3 VR × emaks
Ls = 0,022 × R – 2,727
C×C C

803 80 × 0,059
= 0,022 × 500 – 2,727
× 0,4 0,4

= 24,14 m
≈ 24
c) Berdasarkan tingkat pencapaian perubahan kelandaian
(emaks − enormal )VR
Ls = 3,6 × Rmaks
(0,059 − 0,02)80
= 3,6 × 0,025
3,12
= 0,09

= 34,67 m
≈ 35 m
Dengan demikian,nilai 𝐿𝑠 yang digunakan adalah 𝐿𝑠 terbesar yaitu Ls =
67 m.
2) Tikungan 2
T = 3 detik
Rc2 = 800 m (Tabel 2.23)
C = 0,4 m/dtk
emaks2 = 0,042 = 4,2% (Tabel 2.23)
en = 2%
VR = 80 km/jam
a) Berdasarkan waktu tempuh maksimum di lengkung peralihan
V
Ls = 3,6R × T
80
= 3,6 × 3

= 66,6 m
≈ 67 m

Dela Jumeita – F1G221017 5


TUGAS BESAR PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN PTS148

b) Berdasarkan antisipasi gaya sentrifugal


VR 3 VR × emaks
Ls = 0,022 × R – 2,727
C ×C C

803 80 × 0,042
= 0,022 × 800 – 2,727
× 0,4 0,4

= 32,91m
≈ 33 m
c) Berdasarkan tingkat pencapaian perubahan kelandaian
(emaks − enormal )VR
Ls = 3,6 × Rmaks
(0,042 − 0,02)80
= 3,6 × 0,025
1,76
= 0,09

= 19,56 m
≈ 20 m
Dengan demikian,nilai 𝐿𝑠 yang digunakan adalah 𝐿𝑠 terbesar yaitu Ls =
67 m.

4.3 Perhitungan Koordinat, Azimuth Dan Sudut Tikungan


Perhitungan koordinat, azimuth, sudut tikungan, dan pemilihan tikungan
memiliki beberapa tahapan sebagai berikut:

4.3.1 Perhitungan sudut tikungan


Berikut ini adalah sketsa trase jalan yang akan direncanakan pada tugas
besar perencanaan geometrik jalan.

Gambar 4.1 Sketsa Trase Jalan


Diketahui:
Titik A = (8125,249 : 5258,127)
Titik P1 = (8550,904 : 4995,817)
Titik P2 = (9448,660 : 5436,310)

Dela Jumeita – F1G221017 6


TUGAS BESAR PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN PTS148

Titik B = (9896,243 : 5213,444)


1. Nilai jarak pada setiap tikungan
a. Titik A ke tikungan 1
dA-T1 = √(x1 − xA )2 + (y1 − yA )2

= √(8550,904 − 8125,249)2 + (4995,817 − 5258,127)2

= √181.182,18 + 68.806,54
= √249.988,72
= 499,99 m
≈ 500 m
b. Tikungan 1 ke tikungan 2
dT1-T2 = √(x2 − x1 )2 + (y2 − y1 )2

= √(9448,660 − 8550,904 )2 + (5436,310 − 4995,817)2

= √805.967,63 + 194.034,08
= √1.000.001,71
= 1000 m
c. Tikungan 2 ke titik B
dT1-T2 = √(x3 − x2 )2 + (y3 − y2 )2

= √(9896,243 − 9448,660)2 + (5213,444 − 5436,310)2

= √200.330,54 + 49.669,25 m
= √249.999,79 m
= 499,99 m
≈ 500 m
Total Panjang Jalan = Jarak titik A-B
= 500 m +1.000 m + 500 m
= 2.000 m = 2 km
2. Sudut azimuth (𝛼)
Perhitungan selanjutnya ialah menentukan nilai dari sudut azimuth. Berikut
ini langkah-langkah perhitungan sudut azimuth:

Dela Jumeita – F1G221017 7


TUGAS BESAR PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN PTS148

Gambar 4.2 Sistem koordinat


Sudut azimuth (α) dihitung dihitung terhadap arah utara, berdasarkan titik
koordinat titik, yaitu sebagai berikut:
a. Sudut A-P1
∆𝑥
∝1 = arctan (∆𝑦)
8550,904 − 8125,249
∝1 = arctan ( 4995,817− 5258,127 )
425,655
∝1 = arctan (−262,31)

∝1 = -58,33
Nilai titik A - tikungan 1 memperoleh nilai -58,33° dan berada di kuadran
II, sehingga -58,33°+ 180° = 121,67°
b. Sudut P1-P2
∆𝑥
∝2 = arctan ( )
∆𝑦
9448,660− 8550,904
∝2 = arctan ( 5436,310− 4995,817 )
897,756
∝2 = arctan (440,493)

∝2 = 63,86
Nilai titik A - tikungan 1 memperoleh nilai 63,86° dan berada di kuadran I,
sehingga 63,86°+ 0° = 63,86°
c. Sudut P2-B
∆𝑥
∝3 = arctan (∆𝑦)
9896,243− 9448,660
∝3 = arctan (5213,444− 5436,310)
447,583
∝3 = arctan (−222,866)

∝3 = -63,53
Nilai titik A - tikungan 1 memperoleh nilai -63,53° dan berada di kuadran
Dela Jumeita – F1G221017 8
TUGAS BESAR PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN PTS148

II, sehingga -63,53°+ 180° = 116,47°


3. Nilai sudut tiap tukungan
a. ∆1 = |∝1 − ∝2 |
= |121,67° − 63,86°|
= 58°
b. ∆2 = |∝2 − ∝3 |
= |63,86° − 116,47°|
= 53°
Tabel 4.2 Hasil perhitungan sudut tikungan
Sudut
Azimut
Koordinat Jarak Tikunga
Titik h
n
x y ∆x(m) ∆y(m) d(m) 𝛼 ∆
8125,24 5258,12
A
9 7
425,65 -
499,989 121,643
5 262,310
8550,90 4995,81
P1 57,779
4 7
897,75 1000,00
440,493 63,865
6 0
9448,66 5436,31
P2 52,606
0 0
447,58 -
500,000 116,470
3 222,866
9896,24 5213,44
B
3 4

4.3.2 Perhitungan sudut tikungan


Pemilihan jenis tikungan menggunakan data dari parameter penentuan trase
alinyemen horizontal dan data perhitungan koordinat, azimut dan sudut tikungan
yaitu sebagai berikut:
1. Tikungan 1
e = 8%
Cek nilai e:
Syarat tikungan SCS,
e > 4%
5,9% > 4% OK!
Ls = 67 m
Rc1 = 500 m

Dela Jumeita – F1G221017 9


TUGAS BESAR PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN PTS148

emaks1 = 0,059 = 5,9%


VR = 80 km/jam
∆1 = 58°
𝜋 = 3,14
a. Menghitung sudut lengkung spiral (θS)
90 × Ls
θS = 𝜋 × Rc
90 × 67
= 3,14 × 500
6030
= 1570

= 3,84°
b. Menghitung sudut lengkung circle (θC)
θc = ∆1 − 2 × 𝜃s
= 58° - (2 × 3,84)
= 50,32°
c. Menghitung panjang busur lingkaran (LC)
𝜃𝑐
Lc = 180 × 𝜋 × Rc1
50,32
= × 3,14 × 500
180

= 438,90 m
Cek nilai Lc :
Syarat tikungan SCS,
Lc > 20 m
438,90 m > 20 m OK!
d. Menghitung pergeseran tangen terhadap spiral (P) dan absis dari P pada
garis tangen spiral (k)
sL2
P = 6 Rc - Rc (1- cos θs)
(67 m)2
= – 500 m (1- cos (3,84))
6 x 500 m

= 1,50 – 1,12
= 0,38 m
Nilai P yang diperoleh = 0,38 m sehingga syarat nilai P ≥ 0,200 m untuk
menggunakan lengkung SCS terpenuhi.

Dela Jumeita – F1G221017 10


TUGAS BESAR PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN PTS148

L3
k = Ls - 40Rs 2 - Rc sin θs
c

(67 m)3
= 67 m - 40 x (500 m)2 – 500 m x sin (3,84)

= 67 m – 0,03 m – 33,49 m
= 33,48 m
Maka, karena syarat untuk tikungan SCS terpenuhi, jenis tikungan yang
dipilih untuk tikungan 1 adalah tikung Spiral-Circle-Spiral (SCS).
2. Tikungan 2
e = 8%
Cek nilai e:
Syarat tikungan SCS,
e > 4%
4,2% > 4% OK!
Ls = 67 m
Rc2 = 800 m
emaks2 = 0,042 = 4,2%
VR = 80 km/jam
∆2 = 53°
𝜋 = 3,14
a. Menghitung sudut lengkung spiral (θS)
90 × Ls
θS = 𝜋 × Rc
2

90 × 67
= 3,14 × 800
6030
= 2512

= 2,40°
b. Menghitung sudut lengkung circle (θC)
θc = ∆2 − 2 × θs
= 53° - (2 × 2,40)
= 48,52°
c. Menghitung panjang busur lingkaran (LC)
θc
Lc = 180 × 𝜋 × Rc2

Dela Jumeita – F1G221017 11


TUGAS BESAR PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN PTS148

48,52
= × 3,14 × 800
180

= 677,12 m
Cek nilai Lc :
Syarat tikungan SCS,
Lc > 20 m
677,12 m > 20 m OK!
d. Menghitung pergeseran tangen terhadap spiral (P) dan absis dari P pada
garis tangen spiral (k)
L2
s
P = 6 Rc - Rc (1- cos θs)
(67 m)2
= 6 x 800 m – 800 m (1- cos (2,40))

= 0,94 m – 0,70 m
= 0,24 m
Nilai P yang diperoleh = 0,24 m sehingga syarat nilai P ≥ 0,200 m untuk
menggunakan lengkung SCS terpenuhi.
L3
k = Ls - 40Rs 2 - Rc sin θs
c

(67 m)3
= 67 m - 40 x (800 m)2 – 800 m x sin (2,40)

= 67 m – 0,01 m – 33,50 m
= 33,49 m
Maka, karena syarat untuk tikungan SCS terpenuhi, jenis tikungan yang
dipilih untuk tikungan 2 adalah tikung Spiral-Circle-Spiral (SCS).

Dela Jumeita – F1G221017 12

Anda mungkin juga menyukai