Karya Ilmiah Ainuaraini X New
Karya Ilmiah Ainuaraini X New
Karya Ilmiah Ainuaraini X New
AI NURAINI
NIM : 857236615
[email protected]
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran
IPA dengan menggunakan metode demonstrasi pada materi menghubungkan gaya
dengan gerak pada peristiwa di lingkungan sekitar. Manfaat penelitian ini untuk
meningkatkan hasil belajar siswa dan keaktifan siswa dalam kegiatan belajar mengajar
serta dapat meningkatkan kemampuan guru untuk memilih metode yang tepat dalam
suatu pembelajaran. Untuk melakukan perbaikan pembelajaran ini guru melakukan
penelitian tindakan kelas melalui 2 Siklus, yang masing – masing siklus dilalui dengan
4 tahap, yaitu: perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Siklus I dilakukan
pada tanggal 10 Mei 2023 dan siklus 2 dilakukan pada tanggal 17 Mei 2023. Adapun
subjek yang penelitian adalah siswa kelas IV SD Muhammadiyah 34 sebanyak 30 siswa
yang terdiri dari 20 siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan. Pada penelitian ini,
peneliti menggumpulkan data dengan cara melakukan tes pada akhir pembelajaran.
Hasil penelitian siswa kelas IV SD Muhammadiyah 34, menunjukan hasil belajar yang
di peroleh siswa pada siklus I sebesar 46,67 % dan pada siklus II hasil belajar siswa
sebesar 80 %. Berdasarkan hasil penelitian pada perbaikan pembelajaran dapat
disimpulkan bahwa adanya peningkatan terhadap hasil belajar siswa kelas IV SD
Muhammadiyah 34 dengan menggunakan metode demonstrasi pada pembelajaran IPA
tentang materi menghubungkan gaya dengan gerak pada lingkungan sekitar.
Kata Kunci : Pembelajaran IPA, Metode Demonstrasi, Materi Pengaruh gaya pada
gerak benda.
PENDAHULUAN
pemahaman, penerapan, analisis, sintetis dan evaluasi), afektif ( minat, sikap, apresiasi
dan penyesuaian) dan psikomotor ( aktifitas fisik dan keterampilan) seperti yang telah
dikemukakan diatas.
Untuk meningkatkan hasil belajar,seorang guru harus dapat memilih suatu bahan
ajar yang efektif, peneliti memilih “ Metode Demonstrasi”, bahwa metode demonstrasi
salah satu metode mengajar dengan menggunakan peragaan untuk menjelaskan atau
memperlihatkan bagaimana melakukan sesuatu, metode ini dapat menghilangkan
verbalisme sehingga peserta didik dapat semakin memahami suatu pembelajaran secara
efektif dan efesien.
SD Muhammadiyah 34 yang beralamat di Jl. Raya Serang Km. 13 Kecamatan
Cikupa Kabupaten Tangerang, dengan jumlah siswa kelas IV 30 orang siswa dengan
perbandingan jumlah siswa Laki-laki dan Perempuan sebanyak 20 orang Laki-laki dan
10 orang Perempuan. Pada pembelajaran IPA dengan KD 3.4 Menghubungkan gaya
dengan gerak pada peristiwa di lingkungan sekitar. Sebanyak 80 % atau 24 orang siswa
mendapatkan nilai dibawah KKM. Hasil ini tentu masih jauh dari target ketuntasan
yang telah ditetapkan oleh Guru, yaitu > siswa mendapat nilai di atas KKM. Dari uraian
di atas maka dapat di simpulkan bahwa pembelajaran yang dilakukan oleh Guru dapat
dinyatakan gagal. Oleh karena itu, Guru yang sekaligus sebagai peneliti merasa perlu
dilakukannya Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ).
1. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang masalah di atas telah teridentifikasi suatu masalah
sebagai berikut :
a. Masih rendahnya hasil belajar siswa padaa materi menghubungkan gaya
dengan gerak pada peristiwa di lingkungan sekitar, dari 30 orang siswa hanya
6 orang siswa yang mencapai KKM, sedangkan 24 orang siswa mendapat nilai
di bawah KKM.
b. Siswa kurang termotivasi dalam proses pembelajaran.
c. Siswa tidak fokus saat Guru menjelaskan materi di kelas.
d. Siswa cenderung pasif saat proses pembelajaran berlangsung.
4
2. Analisis Masalah
Hasil diskusi dengan Kepala Sekolah dan supervisor 2 yang ada di sekolah,
peneliti mengetahui penyebab rendahnya hasil belajar siswa dalam pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam adalah sebagai berikut:
a. Dalam menyampaikan materi Guru hanya menggunakan metode ceramah.
b. Guru kurang mempersiapkan bahan dan media pembelajaran.
c. Guru kurang memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya saat kegiatan
pembelajaran.
3. Alternatif Masalah
Berdasarkan identifikasi dan analisis yang telah diuraikan diatas, maka
peneliti menentukan alternatif dan prioritas pemecahan masalah sebagai berikut :
1. Guru menggunakan metode yang tepat (demonstrasi).
2. Guru menggunakan alat peraga benda kongkret atau nyata di lingkungan sekitar
( ketapel, alat pel lantai, pintu, dan sapu ).
3. Guru sudah dapat melibatkan dan mengaktifkan siswa dalam kegiatan
pembelajaran.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian masalah di atas, yang menjadi perbaikan adalah
meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA KD 3.4.
“ Bagaimana meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA dengan
materi menghubungkan gaya dengan gerak pada peristiwa di lingkungan sekitar
melalui metode demonstrasi di kelas IV SD Muhammadiyah 34 Kec. CIkupa
Kabupaten Tangerang”.
KAJIAN PUSTAKA
A. HASIL BELAJAR
1. Pengertian Hasil Belajar
Belajar mengajar merupakan konsep yang tidak dapat dipisahkan.
Belajar merujuk pada apa yang harus dilakukan seseorang sebagai subjek dalam
belajar. Sedangkan mengajar merujuk pada apa yang harus di lakukan guru
sebagai pengajar. Konsep belajar mengajar yang dilakukan oleh siswa dan guru
terpadu dalam satu kegiatan. Di antara keduanya terjadi interaksi dengan guru.
Kemampuan yang di miliki siswa dari proses belajar harus bisa menghasilkan
hasil belajar.
Defini hasil belajar adalah keberhasilan yang di capai oleh siswa, yakni
prestasi belajar siswa di sekolah yang mewujudkan dalam bentuk angka, hal ini
dikemukakan oleh Winkel (dalam buku Psikologi Pengajaran 1989 : 82).
Menurut Lindgen (Supriono, 2009 : 7), hasil pembelajaran meliputi kecakapan,
6
a. Faktor Internal
Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri individu dan
dapat mempengaruhi hasil belajar individu. Dalam faktor internal terdapat
tiga faktor, yaitu faktor jasmaniah, faktor psikolog dan faktor kelelahan.
b. Faktor Eksternal
Faktor- faktor eksternal yang mempengaruhi hasil belajar dapat
digolongkan menjadi dua golongan, yaitu faktor lingkungan sosial dan
faktor lingkungan non sosial. Lingkungan sosial sekolah seperti guru,
administrasi, dan teman – teman sekelas dapat mempengaruhi proses belajar
siswa. Lingkungan sosial masyarakat, yaitu kondisi tempat tinggal siswa
7
B. METODE BELAJAR
1. Pengertian Metode Belajar
Metode pembelajaran merupakan suatu proses yang sistematis dan
teratur yang dilakukan oleh pendidik dalam penyampaian materi kepada
siswanya. Dengan adanya cara ini maka diharapkan proses belajar mengajar
berjalan dengan baik. Oleh karena itu, pendidik harus bisa mempelajari metode
pembelajaran.
Beberapa bentuk metode mengajar, antara lain metode ceramah, diskusi,
tanya jawab, demonstrasi, eksperimen, percobaan, pemecahan masalah, dan
inkuiri. Dalam memilih suatu metode pembelajaran harus mengutamakan suatu
tindakan agar siswa klebih aktif dan memperoleh hasil belajar yang maksimal.
Menurut Rusminiati (2007 : 2) metode demonstrasi adalah pertunjukan tentang
proses terjadinya suatu peristiwa, pada sampai penampilan tingkah laku yang di
contohkan agar dapat di pahami peserta didik baik secara nyata maupun tiruan.
2. Metode Demonstrasi
a. Pengertian Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi adalah cara pembelajaran dengan memeragakan,
mempertunjukan atau memperlihatkan sesuatu dihadapan siswa di kelas aatau di
luar kelas, hal ini di kemukakan oleh Rasyad ( 2006 : 8). Menurut Anitah (2008),
metode demonstrasi merupakan metode mengajar yang menyajikan bahan
pelajaran dengan meragakan atau mempertunjukan kepada peserta didik secara
proses, situasi atau benda tertentu yang sedang di pelajari baik dalam bentuk
sebenarnya maupun dalam bentuk tiruan yang dipertunjukan oleh guru atau
sumber lain yang ahli dalam bahasan. Menurut M. Syah (2006 : 208)
demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara memeragakan barang,
8
kejadian, aturan dan urutan melakukan kegiatan, baik secara langsung maupun
melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau
materi yang disajikan.
Demostrasi akan lebih aktif jika dilakukan dengan baik oleh guru dan
selanjutnya di lakukan oleh siswa. Dari beberapa pendapat para ahli di atas,
metode demonstrasi dapat simpulkan bahwa metode ini merupakan penyajian
terhadap pembelajaran dengan memeragakan dan mempertunjukan suatu proses
atau benda yang sedang di pelajari kepada siswa baik didalam kelas maupun di
luar kelas.
C. PEMBELAJARAN IPA
1. Subjek
Subjek Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah siswa kelas IV SD
Muhammadiyah 34 Kec. Cikupa Kabupaten Tangerang yang berjumlah 30 siswa.
2. Tempat
Penelitian dilakukan di SD Muhammadiyah 34 Kabupaten Tangerang
terletak di Jalan Raya Serang Km. 13. Jarak sekolah dengan kantor Kecamatan +
5 km dan kantor Pusat Pemerintahan Kota Tangerang + 7 km. Lokasi sekolah
berada di Kampung Cirewed Desa Sukadamai Kecamatan Cikupa kabupaten
Tangerang Provinsi Banten.
3. Waktu Penelitian
Waktu Penelitian dilaksanakan mulai tanggal 10 Mei 2023 sampai 17 Mei
2023. Adapun jadwal perbaikan pembelajaran untuk setiap siklus adalah sebagai
berikut :
Tabel 1
Jadwal Pelaksanaan PKP
A. Metodologi Penelitian
1. Sumber Data
Dalam penelitian biasanya data yang dikumpulkan berupa data kualitatif,
pengumpulan data dapat diperoleh dari berbagai sumber, seperti berikut:
a. Narasumber terdiri dari Guru dan Siswa kelas IV SD Muhammadiyah 34
Kec. CIkupa Kota Tangerang.
b. Arsip dan Dokumen Hasil Belajar Siswa.
c. Hasil Pengamatan Pelaksanaan Pembelajaran.
d. Tes Hasil Belajar Siswa
a. Indikator Kinerja
Untuk mengetahui kebersihan Penelitian Tindakan Kelas, penulis
menetapkan indikator kinerja:
13
5. Rata-rata nilai tes hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA mengenai
menghubungkan gaya dengan gerak pada peristiwa dilingkungan
sekitar, dengan KKM 70.
6. Siswa yang mendapat nilai di atas KKM minimal sebanyak 80%.
b. Prosedur Penilaian
Dalam perbaikan suatu pembelajaran terdapat prosedur atau langkah
- langkah Penelitian Tindakan Kelas yang harus dilaksanakan pada siklus-
siklus. Dalam penelitian terdapat dua siklus, setiap siklus terdiri dari
beberapa tahapan, setiap siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang
dicapai seperti yang telah rancang dan di selidiki. Setiap siklus terdiri dari
: perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi.
Maka dapat diuraikan deskripsi tiap siklus adalah sebagai berikut:
Siklus I
1. Perencanaan Tindakan
a. Menyusun rencana perbaikan pembelajaran siklus I.
b. Menyusun sistematika laporan siklus I.
c. Merencanakan pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi.
d. Membuat instrumen observasi.
e. Membuat lembar evaluasi pembelajaran.
2. Pelaksanaan Tindakan
a. Pada perbaikan pembelajaran siklus I, di kegiatan awal guru bersama siswa
membaca doa.
b. Guru memeriksa kehadiran siswa.
c. Untuk mendapatkan perhatian siswa, guru mengajak siswa menyanyikan
lagu wajib “ Halo – Halo Bandung”.
d. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan di capai.
e. Guru memotivasi siswa dengan mengajukan beberapa pertanyaan
mengenai materi yang lalu dan mengaitkannya dengan materi yang akan
dipelajari.
f. Guru menjelaskan materi tentang gaya, kemudian meminta siswa
menyebutkan “gaya apakah yang terjadi pada benda yang diperagakan oleh
guru?”
14
3. Observasi
a. Peneliti melakukan diskusi bersama supervisor 2 mengenai perbaikan
pembelajaran yang dilakukan hari ini.
4. Refleksi
Berdasarkan hasil diskusi bersama supervisor 2, peneliti mengetahui penyebab
tidak maksimalnya perbaikan pembelajaran yang baru saja di lakukan, adalah
sebagai berikut :
a. Guru kurang menguasai materi yang disampaikan.
b. Guru tidak menggunakan alat peraga.
c. Guru tidak memberikan kesempatan kepada siswa untuk meperagakan
(demonstrasi) kegiatan (gaya taik, gaya dorong, dan gaya pegas).
Dari uraian tersebut, maka peneliti disarankan oleh supervisor 2 untuk
melakukan perbaikan pembelajaran siklus II
A. Siklus II
1. Perencanaan Pelaksanaan
a. Menyusun rencana perbaikan pembelajaran siklus II.
b. Menyusun sistematika laporan siklus II.
c. Merencanakan pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi.
d. Membuat instrumen observasi.
2. Pelaksanaan Tindakan
a. Pada perbaikan pembelajaran siklus II, di kegiatan awal guru bersama siswa
membaca doa.
b. Guru memeriksa kehadiran siswa.
c. Untuk mendapatkan perhatian siswa, guru mengajak siswa menyanyikan
lagu wajib “ Halo – Halo Bandung”.
d. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan di capai.
15
3. Observasi
a. Peneliti melakukan diskusi bersama supervisor 2 mengenai perbaikan
pembelajaran pada siklus II yang dilakukan hari ini, dari hasil yang di
lakukan menunjukan yang maksimal dan telah mencapai kompetensi yang
diharapkan.
b. Supervisor 2 mengamati guru yang sedang melakukan perbaikan
pembelajaran.
4. Refleksi
a. Mengadakan evaluasi dan refleksi dari kegiatan perencanaan, pelaksanaan
dan observasi yang di kolaborasikan dengan supervisor Penelitian.
1. Siklus I
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) untuk Siklus I selesai dilaksanakan
pada tanggal 10 Mei 2023. Hasil pelaksanaan Siklus I di uraikan sebagai
berikut :
a. Perencanaan
Langkah-langkah perencanaan perbaikan pembelajaran Siklus I adalah
sebagai berikut :
1. Guru membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan
menggunakan metode demonstrasi.
2. Guru menyusun rencana perbaikan pembelajaran.
3. Guru menyiapkan beberapa alat untuk di demonstrasikan.
b. Tindakan
1. Guru mengkondisikan siswa untuk siap dalam pembelajaran.
2. Guru mengajak siswa untuk berdoa.
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
4. Guru menyiapkan alat-alat yang akan di demonstrasikan dalam
pembelajaran.
5. Guru menjelaskan materi pembelajaran.
6. Guru memberikan motivasi kepada siswa dengan mengajukan
beberapa pertanyaan tentang materi yang di sampaikan.
7. Guru mengajukan pertanyaan mengenai materi yang telah dibahas.
8. Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah dibahas.
9. Guru memberikan tes akhir.
c. Analisis Data
Dari hasil selama proses perbaikan pembelajaran pada tahap
siklus I dan di akhiri dengan melakukan tes akhir, hasil yang di peroleh
mengalami peningkatan yaitu, dari 30 orang siswa ada 14 orang siswa
yang mencapai KKM ( Kriteria Ketuntasan Minimal) dan 16 orang
siswa yang belum mencapai KKM (Kritria Ketuntasan Minimal). Nilai
terendah siswa 40 dan nilai tertinggi siswa 100. Guru (peneliti)
menyajikan hasil data berikut :
17
Dari data di atas, maka hasil belajar siswa dapat di kelompokan dengan tabel
prosestase dan grafik sebagai berikut :
d. Refleksi
Setelah melakukan perbaikan dalam pembelajaran pada Siklus I data
yang di peroleh dari hasil belajar siswa ternyata belum maksimal, karena
masih banyak siswa yang belum mencapai nilai KKM. Guru (peneliti)
melakukan evaluasi dan refleksi dari kegiatan perencanaan, pelaksanaan, dan
observasi dengan Supervisor Penelitian. Pada tahap refleksi ini di harapkan
dapat menemukan kekurangan dan kelebihan selama proses pembelajaran
sehingga dapat meningkatkan pembelajaran berikutnya. Hasil refleksi yang
akan di lakuakan oleh peneliti dapa di uraikan sebagai berikut:
2. Siklus II
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) untuk Siklus II yang dilaksanakan pada
tanggal 17 Mei 2023. Hasil pelaksanaan Siklus II secara terperinci sebagai berikut
:
a. Perencanaan
Langkah- langkah yang akan di laksanakan oleh guru dalam proses
pembelajaran Siklus II adalah sebagai berikut :
1. Membuat Rancangan Perbaikan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP).
2. Menyiapkan hasil penilaian RPP yang telah dilakukan oleh Kepala
Sekolah dan Supervisor.
3. Menyusun lembar kerja siswa dan lembar observasi.
18
b. Tindakan
Tindakan yang di lakukan guru untuk pelaksanaan pembelajaran Siklus II,
antara lain :
1. Memperlihatkan macam-macam benda yang di gunakan untuk di
demonstrasikan, seperti meja, pintu, alat pel lantai, sapu dan ketapel.
2. Menjelaskan hubungan antara gaya dengan gerak yang terjadi di
lingkungan sekitar.
3. Meminta siswa untuk menyebutkan gaya yang terjadi pada benda yang
di demonstrasikan.
4. Memberikan soal tes uraian kepada siswa.
c. Analisis
Setelah melakukan perbaikan dalam pembelajaran oleh guru dan
teman sejawat sebagai Supervisor, berdasarkan pengamatan Supervisor
yang bertugas sebagai pengamat guru dan siswa selama proses
pembelajaran, pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada umumnya sudah
baik dan tujuan pembelajaran dapat tercapai. Selain itu, sudah ada
peningkatan hasil pembelajaran di bandingkan dengan Siklus I, maka dapat
di uraikan data hasil belajar siswa pada Siklus II adalah sebagai berikut :
d. Refleksi
Guru (peneliti) mengadakan evaluasi dan refleksi dari kegiatan
perencanaan, pelaksanaan, dan observasi yang di kolaborasikan dengan Supervisor
Penelitian. Berdasarkan tabel di atas bahwa hasil evaluasi pada siklus II masih ada
6 orang siswa (20 %) belum mencapai KKM dan 24 siswa (80 %) nilainya sudah
mencapai KKM. Maka berdasarkan data tersebut diatas peneliti dapat mengetahui
adanya suatu peningkatan pada hasil belajar siswa yang telah dilakukan melalui
tahapan Siklus I dan Siklus II. Bagi siswa yang hasil belajarnya belum mencapai
KKM harus mengikuti kegiatan remidial.
19
Data yang diambil untuk merefleksi berupa data kualitatif dan kuantitatif.
Data kualitatif diambil dari hasil pengamatan Supervisor, sedangkan data
kuantitatif berupa hasil tes ulangan harian siswa.
Berikut ini peneliti akan menyajikan hasil data dari Siklus I dan Siklus II
dalam tabel dan grafik adalah sebagai berikut :
Tabel. 5
Nilai
No Nama Siswa KKM
Siklus I Siklus II
2. ACHMAD ZHIDAN 70 60 70
4. AZIRA SELOMITA 70 50 60
7. BINTANG WIJAYA 70 70 80
9. EDISTA HAMZAH 70 60 70
Nilai Terendah 40 50
Grafik. 3
2. Siklus II
Rata-rata yang hasil tes yang diperoleh siswa pada Siklus II berdasarkan
data diatas mengalami peningkatan, yaitu dari nilai rata-rata 46,67 %
menjadi 80 %. Hal ini mempengaruhi peningkatan prestasi siswa dari 14
siswa yang nilainya mencapai KKM menjadi 24 siswa yang nilainya
mencapai KKM. Dapat disimpulkan, dari data tersebut adanya peningkatan
33,33 % siswa yang mencapai KKM dan dapat dikatakan proses
pembelajaran siswa berhasil.
3. Pembahasan
22
A. Simpulan
B. Saran
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilaksanakan, ada beberapa hal
yang harus di perhatikan guru (peneliti) untuk meningkatkan kualitas hasil
pembelajaran adalah sebagai berikut :
Daftar Pustaka
www.sarjana.com/2011/03/pengertian-definisi-hasil-belajar.html?m=1
www,id sejarah.net/2014/11/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-hasil-
belajar.html?m=1