Istianatul Khoiriyah - B - Bab 1-5
Istianatul Khoiriyah - B - Bab 1-5
Istianatul Khoiriyah - B - Bab 1-5
PENDAHULUAN
kehidupan bangsa. Tolak ukur bangsa yang cerdas akan terlihat dari
secara cepat, tepat, mudah, dan benar, baik berkaitan dengan aspek
prinsip atau asas yang sangat penting di dalam interaksi belajar mengajar.3
2
Ramayulis, Metodologi Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Kalam Mulya, 2012), h.21
3
Sardirman A.M, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rajawali Pers,
2012), h.96
2
dilakukan siswa dalam interksi belajar (guru dan peserta didik) dengan
penuh kesadaran dalam rangka mencapai hasil belajar peserta didik yang
belajar aktif.
dilakukan seorang guru atau orang lain yang dengan sengaja diminta atau
maka dapat dipahami bahwa metode demonstrasi adalah salah satu metode
pembelajaran yang digunakan oleh guru untuk melatih peserta didik agar
4
Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rajawali Pers,2009), h.145
5
Basyiruddin Usman, Metodologi Pembelajaran Agama Islam, ( Jakarta : Ciputat Pers,
2002), h.45
3
guru atau peserta didik dapat lebih paham dengan penjelasan guru yang
peserta didik bisa lebih memahami dengan jelas materi yang disampaikan
oleh guru dan peserta didik juga dapat lebih aktif untuk ikut
dengan fiqih ijtihad, yaitu hukum yang dihasilkan melalui ijtihad para
mujtahid”.6
terhadap peserta didik kelas VII bidang studi Fiqih di MTs Negeri 2
6
Djajuli, Ilmu Fiqh Penggalin,Perkembangan, Dan Penerapan Hukum Islam , (Jakarta:
Kencana, 2005), h. 3
4
belajar peserta didik dikelas masih rendah, hal ini sebagaimana dijumpai
pada peserta didik kelas VII MTs Negeri 2 Lampung Timur bahwasanya
data rata-rata aktivitas visual peserta didik masih rendah dengan presentase
didik sebesar 30%, dan persentase rata-rata aktivitas metrik peserta didik
sebesar 27%. Berikut ini tabel daftar aktivitas belajar peserta didik kelas
Tabel 1.1
Sumber: Data Aktivitas Belajar Peserta Didik kelas VII MTS Negeri 2
Lampung Timur Tahun Pelajaran 2023/2024 oleh Guru Bidang Studi
Fiqih.
Berdasarkan pada permasalahan diatas, metode demonstrasi yang
materi yang disampaikan oleh guru namun peserta didik cenderung pasif
Aktivitas Belajar Peserta Didik Mata Pelajaran Fiqih Kelas VII MTs
B. Identifikasi Masalah
C. Batasan Masalah
D. Rumusan Masalah
Peserta Didik Mata Pelajaran Fiqih Kelas VII di MTs Negeri 2 Lampung
belajar peserta didik mata pelajaran Fiqih peserta didik kelas VII MTs
berikut:
a. Bagi Guru
pembelajaran dikelas.
dikelas.
c. Bagi Sekolah
F. Penelitian Relevan
Talking Stick Terhadap hasil Belajar Bidang Studi PAI siswa Kelas
VII SMP Negeri 2 Metro Timur Tahun Pelajaran 2012/2013” . Hal ini
efektif dan menarik (PAILKEM) model Talking Stick siswa kelas VII
baik, yaitu 54,54% dan hasil belajar bidang Studi PAI siswa Kelas VII
hasil belajar bidang Studi PAI siswa kelas VII SMP Negeri 2 Metro
7
Rudi Hartono, Pengaruh Penerapan PAILKEM Metode Talking Stick Terhadap hasil
Belajar Bidang Studi PAI siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Metro Timur Tahun Pelajaran
2012/2013, Skripsi, (Metro: Skripsi, STAIN Jurai Siwo Metro, 2012), h. 56
8
Sri Astuti, Pengaruh Metode Demonstrasi terhadap Prestasi Belajar Pendidikan Agama
Islam Siswa Kelas VII di SMP Negeri 1 Batang Hari Nuban Kabupaten Lampung Timur, Skripsi,
(Metro: Skripsi, STAIN Jurai Siwo Metro, 2013), h. 58
8
Didik Mata Pelajaran Fiqih kelas VII MTs Negeri 2 Lampung Timur
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Aktivitas Belajar
cepat, tepat, mudah, dan benar, baik berkaitan dengan aspek kognitif,
mengajar.13
9
Oemar Hamalik, Dasar-Dasar Pngembangan Kurikulum, (Bandung: PT Remaja Rosda
Karya, 2007), h.179
10
Sadirman A.M, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar., h. 97
11
Kunandar, Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi
Guru, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2008), h. 277
12
Nanang Hanafiah, Cucu Suhana, Konsep Strategi Pembelajaran, (Bandung: Refika
Aditama, 2010), h. 23
13
Sardirman A.M, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar., h. 96
10
dalam interaksi belajar (guru dan peserta didik) dengan penuh kesadaran
14
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,
(Jakarta: Kencana, 2009), h. 135
15
H.E. Mulyasa, Implementasi KTSP Kemandirian Guru Kepala Sekolah, (Jakarta: Bumi
Aksara, 2009), h. 188
11
diantaranya ialah:
1. Kegiatan-kegiatan visual
Membaca, melihat gambar-gambar, mengamati, eksperimen,
demonstrasi, pameran, dan mengamati orang lain bekerja atau bermain
2. Kegiatan-kegiatan Lisan (oral)
Mengemukakan suatu fakta atau prinsip, menghubungkan suatu
kejadian, mengajukan pertanyaan, memberi saran, mengemukakan
pendapat, wawancara, diskusi dan interupsi
3. Kegiatan-kegiatan mendengarkan
Mendengarkan penyajian bahan, mendengarkan percakapan atau
diskusi kelompok, mendengarkan suatu permainan, mendengarkan
radio
4. Kegiatan-kegiatan menulis
Menulis cerita, menulis laporan, memeriksa karangan, bahan-bahan
kopi membuat rangkuman, mengerjakan tes, dan mengisi angket
5. Kegiatan-kegiatan menggambar
Menggambar, membuat grafik, chart, diagram peta, dan pola
6. Kegiatan-kegiatan metrik
Melakukan percobaan, memilih alat-alat, melaksanakan pameran,
membuat model, menyelenggarakan permainan, menari, dan berkebun
7. Kegiatan-kegiatan mental
Merenungkan, mengingat, memecahkan masalah, menganalisis,
faktor-faktor, melihat, hubungan-hubungan, dan membuat keputusan
8. Kegiatan-kegiatan emosional
Minat, membedakan, berani, tenang, dan lain-lain. Kegiatan-kegiatan
dalam kelompok ini terdapat dalam semua jenis kegiatan dan overlap
satu sama lain.16
16
Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar., h. 172-173
12
17
Abu Ahmadi, Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta,, 2013), h.
131-137
13
Tabel 2.1
Indikator Aktivitas Belajar
eksternal.
1) Faktor intern
a) Faktor jasmaniah
1. Faktor kesehatan
2. Cacat tubuh
b) Faktor Psikologis
1. Intelegensi
2. Perhatian
3. Minat
4. Bakat
5. Motivasi
6. Kematangan
7. Kesiapan
18
Oemar Hamalik, Proses Belajar., h. 172-173
14
2) Faktor ekstern
a) Faktor keluarga
1. Cara orang tua mendidik
2. Relasi antar anggota keluarga
3. Suasna rumah
4. Keadaan ekonomi keluarga
5. Pengertian orang tua
6. Latar belakang kebudayaan
b) Faktor sekolah
1. Metode mengajar
2. Kurikulum relasi guru dengan siswa
3. Disiplin sekolah
4. Alat pelajaran
5. Waktu sekolah
6. Standar pelajaran di atas ukuran
7. Keadaan gedung
8. Tugas rumah
c) Faktor mayarakat
1. Kegiatan siswa dalam masyarakat
2. Massa media
3. Teman bergaul
4. Bentuk kehidupan masyarakat.19
diri seseorang, terdiri dari dua bagian, yaitu faktor intern dan faktor
eksternal.
19
Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta,
2003)., h. 54
20
Muhibbin Syah, Psikologi Belajar., h. 145
15
4. Pelajaran Fiqih
yang diajarkan pada satuan pendidikan dalam hal ini yang diajarkan di
21
Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, ( Bandung: Rosdakarya, 2004), h. 107
22
Al-Jurjani, Abu Hasan, Al-Ta’rifat,( Mustafa Al-Baab al-Halaabi, Mesir, 1938), h. 121,
Dalam A.Djajuli, Ilmu Fiqih (Penggalian, Perkembangan, dan Penerapan Hukum Islam),
(Jakarta: Kencana Prenada Media Grup, 2005), h. 5
16
sebagai berikut:
tahu bagaimana cara bersuci, cara shalat, cara zakat, cara puasa,
23
Ibid., h. 31
17
itu jauhilah istri pada waktu haid; dan jangan kamu dekati mereka
Bersuci meliputi:
b. Cara bersuci
24
A, Munir, Sudarsono, Dasar-dasar Agama Islam, ( Jakarta: Rineka Cipta, 2001), h. 142
18
B. Metode Demonstrasi
suatu proses, situasi atau benda tertentu, baik sebenarnya atau hanya
sekedar tiruan.25
menganalisnya
25
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,
(Jakarta: Kencana, 2009), h. 152
26
Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:
Pustaka Belajar, 2009), h. 130
19
siswa didemonstrasikan
diantaranya:
27
Ibid.,h.130
20
kelas yang tidak membuat peserta didik tegang. Selain itu, untuk
Peserta Didik
28
Ibid., h. 87-88
21
dimana peserta didik dituntut terlibat secara aktif dalam proses belajar
C. Kerangka Konseptual
sehingga tujuan dan arah penelitian dapat diketahui dengan jelas. Adapun
29
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan
R&D,(Bandung : Alfabeta, 2014)., h. 60
22
Sering Baik
Aktivitas
Metode Demonstrasi Belajar
(Variabel X) Sedang Cukup
Variabel (Y)
Jarang Kurang
D. Hipotesis
30
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D, (Bandung: Alfabeta,
2014), h. 64
23
Terhadap aktivitas belajar peserta didik mata pelajaran Fiqih kelas VII
31
Edi Kusnadi, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Ramayana Pers & STAIN Metro, 2008,
h. 59.
24
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Adapun sifat dari penelitian ini adalah bersifat korelasi sebab akibat
aktivitas belajar peserta didik mata pelajaran Fiqih kelas VII MTs Negeri 2
32
Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Rajawali Press, 2013), h. 75
33
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian., h. 37
25
bebas adalah “variabel yang menjadi sebab atau yang mempengaruhi variabel
35
terikat” atau ciri-ciri dari sebuah variabel berupa indikator-indikator yang
sebagai berikut :
proses, situasi atau benda tertentu, baik sebenarnya atau hanya sekedar
34
Zuhairi, et.al, Pedoman Penlisan Karya Ilmiah, (Jakarta: Rajawali Pers,
2016), h. 48
35
Moh. Kasiram, Metodologi Penelitian Kuantitatif-Kualitatif, (malang: UIN-
MALIKI Pres, 2010, h.254
36
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, DAN
R&D, (Bandung: Alfabeta, 2014), h. 39
26
menganalisnya
37
Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:
Pustaka Belajar, 2009), h. 130
38
Ibid., h. 39
39
Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar., h. 172-173
27
1. Populasi
kesimpulannya.40
populasi sejumlah objek yang akan diteliti secara keseluruhan atau semua
2. Sampel
sekedar ancer-ancer maka apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik
Selanjutnya jika jumlah subjeknya besar, maka dapat diambil antara 10-
40
Ibid., h. 80
41
Margono S., Metodologi Penelitian(Jakarta : Rineka Cipta, 2010)., h. 121.
42
Sugiyono, Metode Penelitian, h. 81.
43
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, h. 134.
28
peserta didik:
Tabel 3.1
Data Sampel Kelas VII MTs Negeri 2 Lampung Timur
Tahun Pelajaran 2016/2017
Jumlah peserta
No Kelas Jumlah Sampel
didik
1 VII A 28 6
2 VII B 34 7
3 VII C 34 7
4 VII D 35 7
5 VII E 33 7
6 VII F 33 5
Jumlah 197 41
data.44 Guna mendapatkan data yang diinginkan dan diperlukan, maka peneliti
1. Metode Angket
penelitian ini adalah jenis tidak langsung, yaitu yang ditunjukan kepada
terhadap aktivitas belajar peserta didik mata pelajaran Fiqih kelas VII
44
Ibid., h. 224
45
Edi Kusnadi, Metodologi Penelitian, h. 93.
30
pelajaran fiqih kelas VII MTs Negeri 2 Lampung Timur Tahun Pelajaran
2016/2017.
2. Metode Dokumentasi
belajar peserta didik, profil sekolah, denah lokasi, keadaan guru dan
peserta didik di MTs Negeri 2 Lampung Timur pada mata pelajaran Fiqih
kelas VII.
46
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, h. 221.
31
Oleh karena itu, semua data yang di dapat merupakan dasar dalam
E. Instrumen Penelitian
hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga
aktivitas belajar peserta didik mata pelajaran fiqih kelas VII MTs Negeri 2
1. Rancangan Instrumen
47
Ibid., h. 203
32
Tabel 3.2
Metode dan instrumen penelitian
2. Kisi-kisi Instrumen
peserta didik mata pelajaran fiqih kelas VII MTs Negeri 2 Lampung
Tabel 3.3
Kisi-kisi angket penelitian ini adalah sebagai berikut:
Item
No Variabel Indikator
Butir umlah
1. riabel Bebas a. Guru menyampaikan 1-2 2
(X). Metode
kompetensi yang ingin
Demonstrasi
dicapai
3-4 2
b. Guru menyajikan
telah disiapkan 8 1
memperhatikan
demonstrasi dan
9-10 2
menganalisnya
mengemukakan hasil
pengalaman siswa
didemonstrasikan
g. Guru membuat
kesimpulan.
Jumlah 10
mendengarkan
8-10 3
34
penyajian bahan
c. Peserta didik
melakukan percobaan
Jumlah 10
3. Pengujian Instrument
a. Validitas
48
Edi Kusnadi, Metodologi Penelitian, h. 123
49
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian,cet ke-14, h.205
35
∑xy
rxy= √( x2 )(∑y2)
Keterangan :
x = (xi – −X) 50
y = (yi – −y).
b. Reliabilitas
2 𝑥𝑟𝑏
ri = (1 + 𝑟𝑏 )
Keterangan :
ri = Reliabilitas Internal seluruh instrumen
kedua52
50
Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2010), h. 228
51
Edi Kusnadi, Metodologi Penelitian., h. 128.
52
Sugiyono, Statistika untuk., h. 359
36
diolah dan dianalisa dengan menggunakan rumus statistik. Data yang sudah
berikut:
𝑛(∑ 𝑥 𝑦) − (∑ 𝑥). (∑ 𝑦)
𝑟𝑥𝑦 =
√(𝑛. ∑ 𝑥2 − (∑ 𝑥)2). (𝑛. ∑𝑦2 − (∑𝑦)2)
53
Agus Irianto, Statistik: Konsep Dasar, Aplikasi dan Pengembangnnya, (Jakarta:
Kencana,2004), h. 137-138.
37
BAB IV
A. Temuan Umum
Agama Islam, diganti lagi menjadi MTs Persiapan. Pada tahun 1984
selanjutnya pada tahun 1993 diganti lagi menjadi MTs Negeri Raman
Pada tahun 1968 hingga 1975 Dipimpin oleh Sudadin, BA., lalu
pada tahun 1975 digantikan oleh bapak Slamet Efendi, BA. sampai
1984, kemudian digantikan bapak Bisri, BA. hingga tahun 1996 dan
38
bapak Drs. Djumari hingga 2005, lalu diganti Ibu Lenny Darnisah,
S.Pd. hingga tahun 2016 dan digantikan Bapak TOIPI S,Ag., M.Pd.I.
hingga sekarang.
Tabel 4.1
Data tentang Profil Umum MTs Negeri 2 Lampung Timur
1 Nama Sekolah MTs Negeri 2 Lampung Timur
2 Nama Kepala Sekolah TOIPI S,Ag., M.Pd.I.
3. Status Negeri
4. Jenjang Akreditasi B
5 Berdiri 1968
Jl. Merdeka Raman Utara, Kecamatan
6 Alamat Sekolah
Raman Utara Kabupaten Lampung Timur
7. Luas Tanah 9,970 m2
8. Status Kepemilikan Pemerintah daerah
9. Kode Pos 34154
Visi:
Misi:
B T
Tabel 4.2
Data tentang Sarana dan Prasarana
MTs Negeri 2 Lampung Timur
NO NAMA GEDUNG / FASILITAS JUMLAH KET.
1 RUANG KELAS 17 ADA/BAIK
2 RUANG KEPALA MADRASAH 1 ADA/BAIK
3 RUANG GURU 1 ADA/BAIK
4 RUANG TATA USAHA 1 ADA/BAIK
5 LABORATORIUM IPA 1 ADA/BAIK
6 LABORATORIUM KOMPUTER 1 ADA/BAIK
7 RUANG PERPUSTAKAAN 1 ADA/BAIK
8 RUANG BP/BK 1 ADA/BAIK
9 RUANG UKS 1 ADA/BAIK
10 RUANG KOPERASI SISWA 1 ADA/BAIK
11 RUMAH PENJAGA 1 ADA/BAIK
12 GUDANG 1 ADA/BAIK
13 AULA / MASJID 1 ADA/BAIK
14 KANTIN 4 ADA/KURANG BAIK
15 POS SATPAM 1 ADA/BAIK
16 WC GURU 2 ADA/BAIK
17 WC SISWA 8 ADA/BAIK
18 WC TU 2 ADA/BAIK
19 LAPANGAN BASKET 1 ADA/KURANG BAIK
20 LAPANGAN VOLI 1 ADA/BAIK
21 LAPANGAN TENIS MEJA 2 ADA/BAIK
22 KOMPUTER 40 ADA/BAIK
23 TELEVISI 2 ADA/BAIK
24 KAMERA CCTV 20 ADA/BAIK
25 MEJA KURSI BELAJAR 580 ADA/BAIK
26 MESIN PRINTER 2 ADA/BAIK
27 LCD PROYEKTOR 4 ADA/BAIK
28 LAYAR SCREENVIEW 3 ADA/BAIK
28 MATRAS 2 ADA/BAIK
29 KIPAS ANGIN 6 ADA/BAIK
Sumber: Dokumentasi sarana dan prasarana MTs Negeri 2 Lampung Timur.
42
Tabel 4.3
Data Jumlah Peserta Didik MTs Negeri 2 Lampung Timur
Jumlah Peserta Didik
No Nama Rombel Kelas
L P Jumlah
1 Kelas VII.A Kelas VII 10 18 28
2 Kelas VII.B Kelas VII 20 16 36
3 Kelas VII.C Kelas VII 21 12 33
4 Kelas VII.D Kelas VII 22 13 35
5 Kelas VII.E Kelas VII 20 14 34
6 Kelas VII.F Kelas VII 15 16 31
7 Kelas VIII.A Kelas VIII 8 20 28
8 Kelas VIII.B Kelas VIII 16 18 34
9 Kelas VIII.C Kelas VIII 14 20 34
10 Kelas VIII.D Kelas VIII 12 22 34
11 Kelas VIII.E Kelas VIII 14 19 33
12 Kelas VIII.F Kelas VIII 14 20 34
13 Kelas IX.A Kelas IX 9 20 29
14 Kelas IX.B Kelas IX 19 15 34
43
tabel berikut:
Tabel 4.4
Daftar Guru dan Karyawan MTs Negeri 2 Lampung Timur
Pendidikan
No Nama Guru/ Karyawan L/P Status Jabatan
Terakhir
1. TOIPI S.Ag,. M.Pd.I L PNS Kepala Sekolah S2
2. Drs. Sri Raharjo L PNS Guru S1
3. Drs. M. Nurdin L PNS Guru S1
4. Drs. Junaidi, M.Kes L PNS Guru S2
5. Drs. Ahmadi L PNS Guru S1
6. Ari Widayati, S.Pd P PNS Guru S1
7. Dra. Nur Rachmah P PNS Guru S1
8. Supriyati, S.Pd P PNS Guru S1
9. Anwar Sadat, M.Pd.I L PNS Guru S2
10. Ngatijan, S.Pd.I L PNS Guru S1
11. Nihayatul Solihati, S.Pd P PNS Guru S1
12. Siti Khotimah, S.Pd.I P PNS Guru S1
13. Acak Kursaman L PNS Guru D2
14. Drs.Lanjar L PNS Guru S1
15. Subardo L PNS Guru S1
16. Sri Mulyono, S.Pd.I L PNS Guru S1
17. Dra. Istikomah P PNS Guru S1
18. Dra.Umi Muawanah P PNS Guru S1
19. Suharmi Setya Budi, P PNS Guru
D3
A.Md.Pd
44
2 Katiman, S.pd TU
3 Sualaiman, S.sos.I TU
4 Umi Rohmatun TU
5 Rita Hastuti, S.Sos TU
6 Eva Juliana Sari, A.Md TU
7 Mamad Hermawan TU
8 Cahya Purnama TU
9 Andri Wijaksono TU
Sumber: Dokumentasi Data Tata Usaha MTs Negeri 2 Lampung Timur.
2. Deskripsi Data Hasil Penelitian
a. Metode Demonstrasi
sebagai berikut:
Tabel 4.6
Data Hasi Angket Metode Demonstrasi Peserta Didik Kelas VII
MTs Negeri 2 Lampung Timur
NO Sampel Skor
1 DWI 31
2 MGR 24
3 RAS 28
4 NPI 23
5 FNA 27
6 DYS 27
7 ENA 30
8 DFF 27
9 JAS 27
10 RES 23
11 RZF 27
12 DMS 25
13 RIA 27
14 ERA 30
15 GAS 29
16 EGA 25
17 RAA 24
18 STH 26
19 DWR 34
20 ADAS 27
21 MHR 29
46
22 AHT 33
23 DNA 23
24 IJL 32
25 NRW 26
26 IRA 27
27 ESN 27
28 RYY 31
29 HBA 24
30 AMS 29
31 IMH 26
32 DEM 27
33 PAP 30
34 DSP 27
35 ARP 23
36 NAM 23
37 MCP 27
38 BAM 27
39 DEA 29
40 ZKP 27
41 GAP 32
nilai terendah 23. Untuk mencari nilai tinggi, sedang dan rendah dari
1
4 110
2
25
Keterangan
= Rerata hipotetik
47
k = Jumlah aitem
9,5
Keterangan :
= Rerata hipotetik
Setelah mengetahui nilai mean dan standar deviasi dari hasil angket
subyek penelitian di bagi menjadi tiga yaitu tinggi, sedang dan rendah.
a. Baik
= Mean + SD ≤ X
= 25 + 9,5 ≤ X
= 34,5 ≤ X
b. Cukup
c. Kurang
= X < Mean – 1. SD
= X < 25 – 1.9,5
= X< 15,5
f
P
N 100%
Keterangan :
P = Prosentase
f = Frekuensi
N = Jumlah subjek
sebagai berikut:
Tabel 4.7
Persentase Hasil Angket tentang Metode Demonstrasi
No Katagori Normal Frekuensi Persentase
1. Baik 34,5 ≤ X 1 2,43902%
2. Cukup 15,5 ≤ X< 34,5 40 97,56098%
3. Kurang X< 15,5 - -
Jumlah 41 100%
dikatakan bahwa metode demonstrasi peserta didik pada mata pelajaran Fiqih
kelas VII MTs Negeri 2 Lampung Timur Tahun Peljaran 2016/2017 tergolong
cukup.
berikut:
Tabel 4.8
Data Hasil Angket Aktivitas Belajar Peserta Didik Kelas VII
MTs Negeri 2 Lampung Timur
No Sampel Skor
1 DWI 35
2 MGR 21
3 RAS 25
4 NPI 32
5 FNA 24
6 DYS 24
7 ENA 31
50
8 DFF 21
9 JAS 24
10 RES 18
11 RZF 29
12 DMS 22
13 RIA 24
14 ERA 26
15 GAS 26
16 EGA 31
17 RAA 31
18 STH 29
19 DWR 33
20 ADAS 24
21 MHR 29
22 AHT 26
23 DNA 16
24 IJL 26
25 NRW 29
26 IRA 24
27 ESN 29
28 RYY 26
29 HBA 24
30 AMS 29
31 IMH 26
32 DEM 24
33 PAP 28
34 DSP 24
35 ARP 29
36 NAM 17
37 MCP 24
38 BAM 26
39 DEA 22
40 ZKP 24
41 GAP 31
nilai terendah 16. Untuk mencari nilai tinggi, sedang dan rendah dari
deviasinya ().
51
1
i imin k
2 max
1
4 110
2
25
Keterangan
= Rerata hipotetik
k = Jumlah aitem
8,5
Keterangan :
= Rerata hipotetik
subyek penelitian di bagi menjadi tiga yaitu tinggi, sedang dan rendah.
a. Baik
= Mean + SD ≤ X
= 25 + 8,5 ≤ X
= 33,5 ≤ X
b. Cukup
c. Kurang
= X < Mean – 1. SD
= X < 25 – 1.8,5
= X< 16,5
f
P
N 100%
Keterangan :
P = Prosentase
f = Frekuensi
N = Jumlah subjek
53
berikut:
Tabel 4.9
Persentase Hasil Angket tentang Aktivitas Belajar
No Katagori Normal Frekuensi Persentase
1. Baik 33,5 ≤ X 1 2,43902%
2. Cukup 16,5 ≤ X< 33,5 40 97,56098%
3. Kurang X< 16,5 - -
Jumlah 41 100%
didik pada mata pelajaran Fiqh kelas VII MTs Negeri 2 Lampung
B. Temuan Khusus
peserta didik mata pelajaran Fiqih kelas VII MTs Negeri 2 Lampung Timur
aktivitas belajar peserta didik pada mata pelajaran Fiqh kelas VII MTs Negeri
54
Product Moment.
𝑛(∑ 𝑥 𝑦) − (∑ 𝑥). (∑ 𝑦)
𝑟𝑥𝑦 =
√(𝑛. ∑ 𝑥2 − (∑ 𝑥)2). (𝑛. ∑𝑦2 − (∑𝑦)2)
𝑟𝑥𝑦 > 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka hipotesis alternatif diterima. Sebaliknya apabila 𝑟𝑥𝑦 <
Tabel 4.10
Data Hasil Angket Metode Demonstrasi terhadap Aktivitas Belajar
Peserta Didik
Kelas VII Mata Pelajaran Fiqih
1 31 35
2 24 21
3 28 25
4 23 32
54
Agus Irianto, Statistik: Konsep Dasar., h. 137-138
55
5 27 24
6 27 24
7 30 31
8 27 21
9 27 24
10 23 18
11 27 29
12 25 22
13 27 24
14 30 26
15 29 26
16 25 31
17 24 31
18 26 29
19 34 33
20 27 24
21 29 29
22 33 26
23 23 16
24 32 26
25 26 29
26 27 24
27 27 29
28 31 26
29 24 24
30 29 29
31 26 26
32 27 24
33 30 28
34 27 24
35 23 29
36 23 17
37 27 24
56
38 27 26
39 29 22
40 27 24
41 32 31
Jumlah 1120 1053
Tabel 4.11
Tabel kerja untuk Mencari Pengaruh Metode Demonstrasi terhadap
Aktivitas Belajar Peserta Didik Mata Pelajaran Fiqih Kelas VII MTs
Negeri 2 Lampung Timur Tahun Pelajaran 2016/2017
No X Y X2 Y2 X.Y
1 31 35 961 1225 1085
2 24 21 576 441 504
3 28 25 784 625 700
4 23 32 529 1024 736
5 27 24 729 576 648
6 27 24 729 576 648
7 30 31 900 961 930
8 27 21 729 441 567
9 27 24 729 576 648
10 23 18 529 324 414
11 27 29 729 841 696
12 25 22 625 484 550
13 27 24 729 576 648
14 30 26 900 676 780
15 29 26 841 676 754
16 25 31 625 961 775
17 24 31 576 961 744
18 26 29 676 841 754
19 34 33 1156 1089 1122
20 27 24 729 576 648
21 29 29 841 841 841
22 33 26 1089 676 858
23 23 16 529 256 368
57
N XY X Y
rxy
N N Y
2
2 2 2
X X Y
58
r
1195396 1179360
1267597 1254400.1152100 1108809
xy
rxy 16036
(13197)(43291)
16036
rxy
571311.327
r 16036
xy
23902,11
rxy 0,670
2 = 39. Jadi pada taraf signifikan 5% sebesar 0,316, sedangkan pada taraf
signifikan 1% diperoleh rtabel sebesar 0,408, ternyata rxy yang diperoleh sebesar
0,670 adalah lebih besar dari pada rtabel, (yang besarnya 5% 0,316 dan 1%
0,408) karena rxy atau rhitung lebih besar dari rtabel, maka hipotesis alternatif (Ha)
diterima.
Hal ini berarti ada pengaruh antara variabel X dan variabel Y yaitu,
Mata Pelajaran Fiqih Kelas VII MTs Negeri 2 Lampung Timur.”. Kemudian
Tabel 4.12
Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai “r”55
Besarnya Nilai Interpretasi
Antara 0,800 samapi dengan 1,00 Sangat kuat
Antara 0,600 sampai dengan 0,799 kuat
Antara 0,400 sampai dengan 0,599 sedang
Antara 0,200 sampai dengan 0,399 Rendah
Antara 0,000 sampai dengan 0,199 Sangat rendah
sebesar 0,670 berada diantara nilai 0.600 sampai 0.799, sehingga diketahui
terhadap variabel y (Aktivitas Belajar) kelas VII Mata Pelajaran Fiqih MTs
C. Pembahasan
diperoleh harga rxy 0,670 lebih besar dari rtabel 0,316 yakni 0,670 > 0,316,
Sehingga dapat diketahui bahwa hipotesis alternatif (Ha) dala penelitian ini
belajar peserta didik mata pelajaran fiqih kelas VII MTs Negeri 2 Lampung
bahwa nilai rxy sebesar 0.670 berada diantara nilai 0,600 sampai dengan 0,800,
variabel y (Aktivitas Belajar) peserta didik kelas VII mata pelajaran Fiqih
proses, situasi atau benda tertentu, baik sebenarnya atau hanya sekedar tiruan.
tersebut.
proses dan peserta didik terlibat secara aktif dalam bentuk sikap, pikiran,
pelajaran fiqih Kelas VII MTs Negeri 2 Lampung Timur Tahun Pelajaran
2016/2017.
61
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Belajar Peserta Didik Mata Pelajaran Fiqih Kelas VII MTs Negeri 2 Lampung
Timur Tahun Pelajaran 2023/2024. Hal ini terbukti dari hasil pengujian
B. Saran
1. Diharapkan bagi peserta didik dapat lebih aktif dalam proses pembelajaran
didik.
DAFTAR PUSTAKA
Abu Ahmadi, Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, Jakarta: Rineka Cipta, 2013
Edi Kusnadi, Metodologi Penelitian, Jakarta: Ramayana Pers & STAIN Metro,
2008.
Zuhairi, et.al, Pedoman Penlisan Karya Ilmiah, Jakarta: Rajawali Pers, 2016.
64