Modul Ajar Bahasa Indonesia: Pendidikan Profesi Guru Universitas Muhammadiyah Malang September 2022
Modul Ajar Bahasa Indonesia: Pendidikan Profesi Guru Universitas Muhammadiyah Malang September 2022
Modul Ajar Bahasa Indonesia: Pendidikan Profesi Guru Universitas Muhammadiyah Malang September 2022
BAHASA INDONESIA
Disusun Oleh:
Annis Kurniyati Rizqi
FASE D KELAS IX
9. Artikel jurnal:
Agustina, S., Pasaribu, M., & Saehana, S. (2016). Pengaruh Model Pembelajaran Sinektik
Terhadap Hasil Belajar Fisika Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 4 Palu. JPFT (Jurnal
Pendidikan Fisika Tadulako Online), 4(2), 42-46.
https://garuda.kemdikbud.go.id/documents/detail/1318875, diakses pada Rabu,
21 September 2022 pukul 12.34 WIB.
Rachmawati, D. F., Handayanto, A., & Utami, R. E. (2020). Efektivitas Media Pembelajaran
Berbantu Website dengan Pendekatan Kontekstual Terhadap Kemampuan Berpikir
Kreatif Siswa SMP. Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika, 2(3),
258-265. https://garuda.kemdikbud.go.id/documents/detail/2433964, diakses
pada Kamis, 15 September 2022 pukul 11.21 WIB.
Sari, M. Z., & Hermawati, E. (2020). Pengembangan Metode Pembelajaran Berbasis Sinektik
Analogi Personal Dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Sekolah
Dasar Di Kabupaten Kuningan. Attadib: Journal of Elementary Education, 4(2), 58-
68. https://garuda.kemdikbud.go.id/documents/detail/2140973, diakses pada
Rabu, 14 September 2022 pukul 01.01 WIB.
Peserta didik dapat menyusun cerpen secara kreatif berbekal unsur intrinsik dan struktur.
PERTANYAAN PEMANTIK
Pertemuan Pertama
1. Mengapa video yang ditampilkan disebut sebagai cerpen?
2. Bagaimana permasalahan yang dialami tokoh dalam video tersebut?
3. Amanat apa yang ingin disampaikan dari video tersebut?
Pertemuan Kedua
4. Mengapa perlu menentukan tema terlebih dulu?
5. Bagaimana cara membuat cerpen secara kreatif?
Remedial
Pembelajaran remedial dilakukan bagi peserta didik yang belum mencapai kompetensi yang diharapkan.
Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan dengan tutor sebaya yang diakhiri dengan tes tertulis.
Pengayaan
Bagi peserta didik yang telah melampaui target pembelajaran, guru memberikan kegiatan pengayaan yang
berupa:
a. Peserta didik diberi soal pengayaan berupa soal: memberi tanggapan dengan santun.
b. Peserta didik menjadi tutor sebaya bagi teman yang membutuhkan.
REFLEKSI PEMBELAJARAN
Refleksi Pendidik
1. Apakah power point yang Ibu gunakan dapat membantu kalian dalam penulisan cerpen?
2. Apakah suara bu Annis terdengar jelas?
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Bahan ajar (terlampir)
2. Media pembelajaran (terlampir)
3. Lembar Kerja Peserta Didik (terlampir)
4. Instrumen penilaian (terlampir)
LAMPIRAN 1 MATERI AJAR
A. Tujuan Pembelajaran
Menyusun teks cerpen secara kreatif
B. Indikator
Peserta didik dapat menelaah unsur intrinsik cerpen. (C4)
Peserta didik dapat memvalidasi struktur cerpen. (C5)
Peserta didik dapat menyusun cerpen dalam bentuk tulisan. (C6)
C. Konsep Utama
Cerita Pendek yang Disusun secara Kreatif
D. Materi Pembelajaran
1. Faktual (mengingat)
a. Video Pembacaan Cerpen “Wartawan itu Menunggu Pengadilan Terakhir” pada tautan
https://www.youtube.com/watch?v=SK8i2HEHfgc&t=231s.
b. Teks Cerpen “Hujan” karya Rizki Rianto
c. Teks Cerpen “Kuliah” Karya Bakdi Soemanto Bupena halaman 52
2. Konseptual (memahami)
a. Pengertian cerpen
b. Ciri-ciri cerpen
c. Unsur pembangun cerpen
1) Unsur instrinsik
2) Unsur ekstrinsik
d. Struktur cerpen
e. Ciri kebahasaan cerpen
3. Prosedural (menerapkan, menganalisis, mengevaluasi)
a. Langkah-langkah menyusun cerpen
4. Metakognitif (menciptakan)
a. Kerangka cerpen peserta didik
b. Cerita pendek yang disusun peserta didik
c. Tulisan apresiasi dan komentar dari peserta didik
E. Mind Mapping
Video
Produk
cerpen
Menelaah unsur Memproyeksikan Menyajikan hasil karya
intrinsik cerpen struktur cerpen cerpen kreatif peserta
didik
1. Pengertian Cerpen
Cerpen adalah karya sastra pendek yang bersifat fiktif dan mengisahkan suatu
permasalahan. Umumnya cerpen mengisahkan satu permasalahan yang
disajikan oleh satu tokoh. Cerpen terdiri kurang dari 10.000 kata sehingga
dapat selesai dibaca dalam sekali duduk.
2. Ciri-ciri Cerpen
Secara umum, ciri-ciri cerpen sebagai berikut.
a. Bersifaf fiktif atau karangan dari penulis.
b. Terusun tidak lebih dari 10.000 kata.
c. Selesai dibaca dengan sekali duduk.
d. Alur tunggal atau satu cerita.
e. Ditulis berdasarkan peristiwa sehari-hari.
f. Memiliki pesan moral.
4. Struktur Cerpen
Struktur Penjelasan
Orientasi Bagian pendahuluan dalam sebuah cerita baik
pengenalan sifat tokoh, latar cerita maupun alur
cerita.
Munculnya masalah lebih dari satu. Berbagai
masalah tersebut akhirnya mengarah pada klimaks.
Komplikasi
Resolusi Pengarang mulai mengungkapkan solusi yang
dialami tokoh.
Koda Bagian akhir sebuah cerita, biasanya berisi amanat
dari cerita tersebut.
HUJAN
Karya: Rizki Rianto
G. Sumber Bacaan
a. Sumber Buku
Harsiati, Titik dkk. 2017. Bahasa Indonesia SMP/MTs Kelas VII.
Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang,
Kemendikbud.
Tim MGMP Bahasa Indonesia Kabupaten Magelang. 2020. Materi
Suplemen Prestasi Sembada Bahasa Indonesia untuk SMP/MTs.
Yogyakarta: Aditya Nugraha.
Waluyo, Budi. 2020. Bahasa dan Sastra Indonesia untuk Kelas VII SMP
dan MTs Pendamping Buku Teks Pelajaran. Solo: Tiga Serangkai
Pustaka Mandiri.
b. Sumber Internet
https://files1.simpkb.id/guruberbagi/rpp/151479-1600606783.pdf,
diakses pada Jumat, 30 September 2022 pukul 15.00 WIB.
LAMPIRAN 2 MEDIA PEMBELAJARAN
A. Tujuan Pembelajaran
Menyusun teks cerpen secara kreatif
B. Indikator
Peserta didik dapat menelaah unsur intrinsik cerpen. (C4)
Peserta didik dapat memvalidasi struktur cerpen. (C5)
Peserta didik dapat menyusun cerpen dalam bentuk tulisan. (C6)
A. Pengembangan Media
LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK
(LKPD)
SMP SYUBBANUL WATHON BANDONGAN
Bahasa Indonesia
MENYUSUN TEKS CERPEN SECARA KREATIF
KELAS IX
SEMESTER 1
HUJAN
Karya: Rizki Rianto
Sejak pagi, hujan deras mengguyur seluruh penjuru kota. Jalanan tampak
sepi. Hanya sedikit kendaraan yang melintas. Orang-orang pun enggan untuk ke
luar rumah. Hanya satu dua orang saja yang rela dirinya basah kuyup oleh
hujan. Seperti halnya Pak Rudi, seorang buruh angkat di pasar.
Meskipun penghasilan yang didapatnya sangat kecil, tetapi dia tetap
mengerjakan pekerjaan itu. Dia tidak mempunyai sawah dan ladang. Dia tidak
mempunyai keahlian dan keterampilan. Dia hanya lulusan SD. Sementara itu, dia
harus menghidupi istri dan dua orang anaknya yang masih kecil. Kehidupan
mereka terasa sangat berat di tengah situasi krisis.
Beban hidup Pak Rudi berambah berat ketika salah satu anaknya jatuh
sakit Siti, putri sulung, mengeluh sakit pada bagian perutnya. Pak Rudi sudah
membawanya ke Puskesmas. Akan tetapi, obat yang diberikan Puskesmas tidak
juga mampu menyembuhkan sakitnya. Oleh dokter Puskesmas, Pak Rudi
disarankan untuk memeriksakan Siti ke dokter spesialis penyakit dalam. Pak
Rudi lalu membawanya ke dokter spesialis penyakit dalam. Dokter tersebut
menyatakan Siti menderita kelainan ginjal. Siti disarankan untuk dibawa ke
rumah sakit.
"Tapi dokter, saya orang kecil, saya tidak kuat menanggung biaya rumah
sakit. Sebaiknya dokter memberikan berobat jalan saja," kata Pak Rudi terus
terang.
"Bapak ini bagaimana? Yang namanya sakit tidak bisa ditawar-tawar, di
mana-mana orang yang sakit mesti diobati, dan pengobatannya membutuhkan
biaya, apalagi harga obat-obatan sekarang mahal," ujar dokter.
"Kalau begitu, obatnya dikasih separuh saja. Dok." ujar Pak Rudi.
"Apa Bapak tidak kasihan pada anak Bapak? Nanti kalau tidak sembuh
bagaimana?" jawab dokter ketus.
"Mau bagaimana lagi Dok saya orang tidak mampu, tolong beri saya
keringanan ...”
"Baiklah, saya akan berikan resep untuk menebus obat di apotek. Dosisnya
setengah dari yang semestinya".
"Terima kasih, Dok" ajar Pak Rudi lega. Ketika dokter tersebut
menyodorkan secarik kertas resep, dengan malu-malu Rudi memberikan uang
kertas yang kumal, yang jumlahnya setengah dari tarif resmi.
"Maaf, Dok, saya hanya punya uang segini."
"Tidak apa-apa, tetapi nanti kalau anak Bapak tidak sembuh juga, jangan
bawa lagi kesini. Saya tidak mau disalahkan karena dianggap tidak mampu
menyembuhkan pasiennya.
Ternyata benar yang dikatakan dokter tersebut. Meskipun obat yang di-
berikan telah habis, Siti belum juga sembuh. Karena tidak juga sembuh oleh obat
yang diberikan dokter, wajah Siti menjadi pucat. Dia sering mengeluh dan
merasa kesakitan pada bagian perutnya. Tubuhnya pun menjadi lemah. Pak Rudi
menjadi sedih, istrinya juga. Mereka sudah banyak berkorban untuk mengobati
Siti. Barang-barang berharga di rumah sudah habis terjual untuk pengobati Siti.
Istri Rudi jadi tidak tahan lagi melihat anaknya kesakitan dan meminta suaminya
untuk membawa Siti ke rumah sakit Tetapi, Pak Rudi tidak mau. Mereka lalu
berselisih.
Pak Rudi mencoba sekali lagi membawa Siti ke dokter spesialis penyakit
dalam. Dia berharap dokter yang satu ini berbaik hati menolong Siti tanpa dibeba
ni biaya yang tinggi. Akan tetapi, dokter ini malah "angkat tangan" setelah
mengetahui kondisi Siti yang semakin memburuk.
"Kondisi anak Bapak sudah sangat kritis, mesti dioperasi”. Dengan
perasaan kecewa, Pak Rudi membawa anaknya pulang ke rumah dan
menceritakan kepada istrinya tentang saran dari dokter tadi. Keduanya bingung
luar biasa. Belum selesai Rudi menyelesaikan kalimatnya, istri Pak Rudi berkata
"Kita harus menyelamatkan anak kita. Apa pun harus kita lakukan untuk
menolong Siti. Bahkan kalau perlu, jual saja rumah. Biar kita jadi gelandangan,
yang penting anak kita selamat," ujar istri Pak Rudi.
Kondisi Siti semakin memburuk, akhirnya Siti meninggal dunia. Mata Pak
Rudi dan istrinya tak kuasa lagi membendung air mata. Tubuh Pak Rudi bergetar
hebat. Batinnya sangat terpukul. Dia terkulai lemas. "Maafkan Bapak Nak ..."
Sumber : Pikiran Rakyat, 22 Februari 2016
1 Orientasi
2 Komplikasi
3 Resolusi
2. Analisislah unsur intrinsik dari cerpen tersebut!
1 Tema
2 Alur
3 Latar
5 Penokohan
6 Amanat
7 Sudut pandang
Pedoman Penskoran
Pernyataan Skor
Berhasil menganalisis dengan sangat tepat 10
Dapat menganalisis dengan tepat 8
Dapat menganalisis dengan cukup tepat 5
Dapat menganalisis dengan kurang tepat 2
Nilai= (skor yang diperoleh) X 100
skor maksimal
3. Berdasarkan jawaban nomor 1 dan 2 di atas, coba buatlah kerangka
cerpen dengan mengisi tabel di bawah ini:
Pedoman Penskoran
Pernyataan Skor
Berhasil menyusun kerangka dengan sangat tepat 10
Dapat menyusun kerangka dengan tepat 8
Dapat menyusun kerangka dengan cukup tepat 6
Dapat menyusun kerangka dengan kurang tepat 4
Nilai= (skor yang diperoleh) X 100
skor maksimal
LAMPIRAN 4 INSTRUMEN PENILAIAN
A. Tujuan Pembelajaran
Menyusun teks cerpen secara kreatif
B. Indikator
Peserta didik dapat menelaah unsur intrinsik cerpen. (C4)
Peserta didik dapat memvalidasi struktur cerpen. (C5)
Peserta didik dapat menyusun cerpen dalam bentuk tulisan. (C6)
C. Pemahaman Bermakna
Peserta didik dapat menyusun cerpen berbekal unsur intrinsik dan struktur cerpen.
D. Rancangan Instrumen Penilaian
Jenis Bentuk Kisi-kisi Penilaian
Diagnostik Pengamatan 1. Sikap tertib dan disiplin dalam pembelajaran.
Sikap 2. Peserta didik bergotong royong dengan teman sekelompok
untuk menganalisis unsur instrinsik.
3. Peserta didik berpikir kritis dalam menentukan tema dan
menyusun kerangka cerpen.
4. Peserta didik kreatif dalam menyajikan cerpen berdasarkan
unsur intrinsik dan struktur.
Formatif Tes Tulis 1. Analisis unsur intrinsik
2. Analisis struktur cerpen
Sumatif Praktik Peserta didik dapat menuliskan kerangka serta menyusun dan
memberikan apresiasi cerpen.
A. Kisi-kisi Penilaian
1. Kisi-kisi Penilaian Diagnostik
Tercantum dalam tabel
2. Kisi-kisi Penilaian Formatif
Nomor Soal Indikator Bentuk Tes
1-3 Peserta didik dapat Uraian
menganalisis struktur teks
cerpen dengan tepat.
1-7 Peserta didik dapat Uraian
menganalisis unsur intrinsik
teks cerpen dengan tepat.
3. Kisi-kisi Penilaian Sumatif
Nomor Soal Indikator Bentuk Tes
1 Peserta didik dapat Produk
menuliskan kerangka dan
mengembangkannya
menjadi cerpen utuh.
B. Rubrik Penilaian
1. Rubrik Penilaian Diagnostik
No Sikap Kriteria Penilaian Skor Kategori
1 Disiplin Sangat tepat waktu dalam mengikuti 4 Sangat Baik
pembelajaran.
Tepat waktu dalam mengikuti pembelajaran. 3 Baik
Cukup tepat waktu dalam mengikuti pembelajaran. 2 Cukup Baik
Sering terlambat dalam mengikuti pembelajaran. 1 Perlu Bimbingan
2 Bernalar Sangat kritis dalam menentukan tema cerpen. 4 Sangat Baik
Kritis Kritis dalam menentukan tema cerpen. 3 Baik
Cukup kritis dalam menentukan tema cerpen. 2 Cukup Baik
Belum kritis dalam menentukan tema cerpen. 1 Perlu Bimbingan
3 Kreatif Sangat kreatif dalam menyusun cerpen. 4 Sangat Baik
Kreatif dalam menyusun cerpen. 3 Baik
Cukup kreatif dalam menyusun cerpen. 2 Cukup Baik
Belum kreatif dalam menyusun cerpen. 1 Perlu Bimbingan
4 Bergotong Sangat kolaboratif dalam diskusi kelompok. 4 Sangat Baik
royong Kolaboratif dalam diskusi kelompok. 3 Baik
Cukup kreatif dalam diskusi kelompok. 2 Cukup Baik
Belum kreatif dalam diskusi kelompok. 1 Perlu Bimbingan
2. Rubrik Penilaian Formatif
No Indikator Kriteria Penilaian Skor Kategori
1 Orientasi Dapat menganalisis orientasi dengan sangat tepat. 4 Sangat Baik
Dapat menganalisis orientasi dengan tepat. 3 Baik
Dapat menganalisis orientasi dengan cukup tepat. 2 Cukup Baik
Dapat menganalisis orientasi dengan kurang tepat. 1 Perlu Bimbingan
2 Kompli Menganalisis komplikasi dengan sangat tepat. 4 Sangat Baik
Kasi Menganalisis komplikasi dengan tepat. 3 Baik
Menganalisis komplikasi dengan cukup tepat. 2 Cukup Baik
Menganalisis komplikasi dengan kurang tepat. 1 Perlu Bimbingan
3 Resolusi Dapat menganalisis resolusi dengan sangat tepat. 4 Sangat Baik
Dapat menganalisis resolusi dengan tepat. 3 Baik
Dapat menganalisis resolusi dengan cukup tepat. 2 Cukup Baik
Dapat menganalisis resolusi dengan kurang tepat. 1 Perlu Bimbingan
C. Lembar Observasi
1. Diagnostik
2. Formatif
Soal
No Nama Skor
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1
2
3
4
5
6
7
3. Sumatif
Kriteria yang
No Nama diamati Skor
1 2 3 4
1
2
3
4
5
6
7
D. Tindak Lanjut Hasil Penilaian
a. Instrumen Remedial
Panduan kegiatan:
1. Peserta didik yang telah melampaui KKM belajar membuat tanggapan dengan santun
dan atau menjadi tutor sebaya dengan mengingatkan kembali materi unsur intrinsik
dan struktur cerpen.
2. Peserta didik menganalisis unsur intrinsik, dan sturktur cerpen.
3. Peserta didik menyusun cerpen berdasarkan unsur intrinsik dan unsur pembangun.
No Nama Peserta Didik Kegiatan Remedial Keterangan
1
2
3
b. Instrumen Pengayaan
Panduan kegiatan:
1. Peserta didik yang telah melampaui KKM menjadi tutor sebaya.
2. Pendidik mengarahkan peserta didik untuk mempelajari materi teks tanggapan
dengan cara mencoba memberi tanggapan dengan santun.
No Nama Peserta Didik Kegiatan Remedial Keterangan
1
2
3
4
5
1. Artikel jurnal:
Agustina, S., Pasaribu, M., & Saehana, S. (2016). Pengaruh Model Pembelajaran Sinektik
Terhadap Hasil Belajar Fisika Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 4 Palu. JPFT (Jurnal
Pendidikan Fisika Tadulako Online), 4(2), 42-46.
https://garuda.kemdikbud.go.id/documents/detail/1318875, diakses pada Rabu,
21 September 2022 pukul 12.34 WIB.
Rachmawati, D. F., Handayanto, A., & Utami, R. E. (2020). Efektivitas Media Pembelajaran
Berbantu Website dengan Pendekatan Kontekstual Terhadap Kemampuan Berpikir
Kreatif Siswa SMP. Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika, 2(3),
258-265. https://garuda.kemdikbud.go.id/documents/detail/2433964, diakses
pada Kamis, 15 September 2022 pukul 11.21 WIB.
Sari, M. Z., & Hermawati, E. (2020). Pengembangan Metode Pembelajaran Berbasis Sinektik
Analogi Personal Dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Sekolah
Dasar Di Kabupaten Kuningan. Attadib: Journal of Elementary Education, 4(2), 58-
68. https://garuda.kemdikbud.go.id/documents/detail/2140973, diakses pada
Rabu, 14 September 2022 pukul 01.01 WIB.
Artikel jurnal:
Agustina, S., Pasaribu, M., & Saehana, S. (2016). Pengaruh Model Pembelajaran Sinektik
Terhadap Hasil Belajar Fisika Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 4 Palu. JPFT (Jurnal
Pendidikan Fisika Tadulako Online), 4(2), 42-46.
https://garuda.kemdikbud.go.id/documents/detail/1318875, diakses pada Rabu,
21 September 2022 pukul 12.34 WIB.
Rachmawati, D. F., Handayanto, A., & Utami, R. E. (2020). Efektivitas Media Pembelajaran
Berbantu Website dengan Pendekatan Kontekstual Terhadap Kemampuan Berpikir
Kreatif Siswa SMP. Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika, 2(3),
258-265. https://garuda.kemdikbud.go.id/documents/detail/2433964, diakses
pada Kamis, 15 September 2022 pukul 11.21 WIB.
Sari, M. Z., & Hermawati, E. (2020). Pengembangan Metode Pembelajaran Berbasis Sinektik
Analogi Personal Dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Sekolah
Dasar Di Kabupaten Kuningan. Attadib: Journal of Elementary Education, 4(2), 58-
68. https://garuda.kemdikbud.go.id/documents/detail/2140973, diakses pada
Rabu, 14 September 2022 pukul 01.01 WIB.