SKRIPSI Penerapan Metode Picture and Picture Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Pada Mata Pembelajaran Bahasa Indonesia
SKRIPSI Penerapan Metode Picture and Picture Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Pada Mata Pembelajaran Bahasa Indonesia
SKRIPSI Penerapan Metode Picture and Picture Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Pada Mata Pembelajaran Bahasa Indonesia
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Tarbiyah dan Tadris Institut Agama Islam Negeri
Bengkulu untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar
Sarjana dalam bidang Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
OLEH :
LOLA ANGRAINI
NIM. 1711240032
i
ii
iii
iv
PERSEMBAHAN
(SWT), Tuhan Yang Maha Agung dan Maha Tinggi. Atas takdirmu saya bisa
keberhasilan ini menjadi satu langkah awal untuk masa depanku dalam meraih
1. Terimakasih untuk kedua orang tuaku Ayah ( Hermanto ) dan Ibu (Leksmi
Rusda Meti ) tercinta yang telah melahirkan dan mendidik ku dari kecil hingga
dewasa dengan penuh kasih sayang, serta dukungan, perjuangan, motivasi, dan
3. Pembimbing I Bapak Dr. Mindani, M.Ag dan Pembimbing II Ibu Dr. Basinun
M.Pd yang sabar meluangkan waktunya dan berbagi ilmu serta memberikan
4. Seluruh dosen dan guru yang sudah memberikan ilmu serta pengetahuan dan
5. Sahabat seperjuangan ku ( Ginte Tri Sartika, Dwi Sri Utami, Julaiha Mariani,
Sindi, Nila, Nadila, Fitrianti, Lusi, Inka, Indah, Hestiana, Dela, Retno, dan Uni
v
Vira) yang selalu memberikan semangat dan dukungan serta selalu
memberikan motivasi, saran dan selalu ada disaat suka maupun duka.
vi
MOTTO
vii
viii
ABSTRAK
Nama : Lola Angraini
Nim : 1711240032
Email : [email protected]
ix
KATA PENGANTAR
1. Bapak Prof. Dr. H. Sirajuddin M, M.Ag, MH, selaku rektor IAIN Bengkulu
yang telah memberikan berbagai fasilitas dalam menimba ilmu pengetahuan
di IAIN Bengkulu.
2. Bapak Dr. Zubaedi, M.Ag, M.Pd, selaku dekan fakultas tarbiyah dan tadris
yang selalu membantu keberhasilan penulis dalam perkuliahan.
3. Ibu Nurlaili, M.Pd. I, selaku ketua jurusan tarbiyah IAIN Bengkulu
4. Ibu Dra. Aam Amaliyah, M.Pd selaku kepala prodi pendidikan guru madrasah
ibtidaiyah sekaligus pembimbing akademik selama perkuliahan.
5. Bapak Dr. Mindani, M.Ag selaku pembimbing I yang telah membantu penulis
memberikan nasehat, pengarahan sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini.
x
6. Ibu Dr. Basinun, M.Pd selaku pembimbing II yang selalu membantu dan
membimbing penulis dan telah memberikan masukan serta arahan sehingga
skripsi ini terselesaikan dengan baik.
7. Bapak-Ibu dosen IAIN Bengkulu yang telah banyak memberikan ilmu
pengetahuan bagi penulis sebagai bekal pengabdian kepada masyrakat,
agama, nusa dan bangsa.
8. Kepala sekolah SD Negeri 66 Kota Bengkulu yang telah memberikan izin
untuk melakukan penelitian dan mengumpulkan data untuk penulisan skripsi
ini.
9. Guru wali kelas 1 Risma Zuhada, selaku penanggung jawab kelas 1B dalam
pelaksanaan menelitian ini.
10. Pihak perpustakaan IAIN Bengkulu dan para stafnya yang telah meberikan
fasilitas buku dan mencari referensi dalam pembuatan skripsi ini.
11. Seluruh teman-teman seperjuangan yang terlibat selama penulis
menyelesaikan skripsi ini.
Lola Angraini
1711240032
xi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL............................................................................. i
NOTA PEMBIMBING......................................................................... ii
PENGESAHAN PEMBIMBING........................................................ . iii
PERSEMBAHAN.................................................................................. iv
MOTTO.................................................................................................. vi
PERNYATAAN KEASLIAN.............................................................. . vii
ABSTRAK............................................................................................. viii
KATA PENGANTAR ........................................................................... ix
DAFTAR ISI .......................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR............................................................................ . xiv
DAFTARTABEL.................................................................................. xv
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................ . xvi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ....................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ............................................................. 8
C. Batasan Masalah ................................................................... 9
D. Rumusan Masalah ................................................................ 9
E. Tujuan Penelitian.................................................................. 9
F. Manfaat Penelitian................................................................ 9
G. Sistematika Penulisan........................................................... 11
xii
2. Kemampuan Membaca................................................ 18
a. Pengertian Membaca .............................................. 18
b. Tujuan Membaca ................................................... 20
c. Prinsip-prinsip Membaca ...................................... 21
d Manfaat Mambaca ................................................. 24
3. Bahasa Indonesia ......................................................... 25
a. Pengertian Pembelajaran Bahasa Indonesia .......... 25
b. Ruang Lingkup Mata Pelajaran Indonesia ............. 27
B. Penelitian yang Relevan ..................................................... 28
C. Kerangka Berpikir .............................................................. 33
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ................................................................... 36
B. Waktu dan Tempat Penelitian ............................................ 37
C. Subjek Penelitian ................................................................ 37
D. Teknik Pengumpulan Data ................................................. 38
E. Teknik Keabsahan Data ..................................................... 40
F. Teknik Analisis Data .......................................................... 41
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Wilayah Penelitian............................................. 43
xiii
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan........................................................................ 61
B. Saran.................................................................................. 62
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xiv
DAFTAR GAMBAR
xv
DAFTAR TABEL
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
1. SK Pembimbing
2. SK Kompre
3. Surat Izin Penelitian
4. Surat Selesai Penelitian
5. Kartu Bimbingan Proposal
6. Kartu Bimbingan Skripsi
7. Daftar Hadir Seminar Proposal Skripsi
8. Kisi-kisi Pedoman Wawancara
9. Pedoman Wawancara dengan Guru
10.Pedoman Wawancara dengan Siswa
11.Pedoman Observasi
12.Dokumentasi
xvii
BAB I
PENDAHULUAN
dengan sengaja terhadap peserta didik oleh orang dewasa agar ia menjadi
seseorang atau sekelompok orang agar menjadi dewasa atau mencapai tingkat
kehidupan manusia. Hal ini dapat dibuktikan dengan begitu banyaknya dalil –
dalil yang pada intinya memerintahkan manusia untuk belajar dan menempuh
1
Ramayulis, Dasar-Dasar Kependidikan Suatu Pengantar Ilmu Pendidikan, (Kalam
Mulia: Jakarta, 2015), hlm. 15-17
1
pendidikan. Islam adalah agama yang membawa misi agar umatnya
َ ُّ●ا ْق َز ْأ َو َرب
ك األ ْك َز ُم ●الَّ ِذي عَلَّ َن بِ ْالقَلَ ِن●عَلَّ َن اإل ْن َسانَ َها لَ ْن َي ْعلَ ْن
kepada manusia untuk meyakini akan adanya Tuhan pencipta manusia (dari
pengajaran.
tersebut mampu mengubah diri peserta didik. Perubahan tersebut dalam arti
perkembangan pribadinya.3
2
Departemen Agama RI. Al-Quran Dan Terjemahny, (Percetakan Diponegoro: Jakarta
2015)
3
Tomy Saputra, Meningkatkan Kemampuan Membaca Siswa Pada Mata Pembelajaran
Bahasa Indonesia Dengan Model Picture And Picture Di Kelas 1 SDN 187/III Kota Kapeh, hlm.
2
2
Salah satu metode pembelajaran yang memiliki ciri inovativ, aktif ,
sebuah metode yang mana guru menggunakan alat bantu atau media gambar
untuk menerangkan sebuah materi dan menanamkan pesan yang ada dalam
diharapkan mampu mengikuti pelajaran dengan fokus yang baik dan dalam
kondisi yang menyenangkan. Oleh karena itu, apa pun pesan yang
disampaikan bisa diterima dengan baik dan mampu meresap dalam hati, serta
adalah, siswa, guru, kurikulum, dana, sarana dan prasarana. Komponen guru
4
Yesi Tri Wulandari, Jurnal Penelitian Bahasa, Sastra Indonesia dan Pengajarannya,
Volume: 3 Nomor 2, April 2015, hlm. 4-5
3
Keterampilan berbicara merupakan salah satu keterampilan yang
hubungannya dengan proses berpikir yang mendasari bahasa, oleh karena itu
seseorang dalam berbahasa maka semakin cerah dan jelas pula jalan
berbudaya dan memiliki pengetahuan serta wawasan yang luas adalah siswa
Belajar bahasa adalah salah satu kegiatan manusia yang tidak dapat
penting. Mengapa? Pertama, bahwa membaca itu merupakan salah satu alat
Kedua, bahwa bahan bacaan yang dihasilkan dalam setiap kurun zaman
5
Tomy Saputra, Meningkatkan Kemampuan Membaca Siswa Pada Mata Pembelajaran
Bahasa Indonesia Dengan Model Picture And Picture Di Kelas 1 SDN 187/III Kota Kapeh, hlm.
2
6
Anwar Efendi, Bahasa dan Sastra Dalam Berbagai Perspektif, (Tiara Wacana:
Yogyakarta 2008), hal. 317
4
tempatnya berkembang itu. Ketiga, bahwa sepanjang masa sejarah yang
yang erat. Ketika pada masa kecil kita belajar menyimak atau mendengarkan
harus segera dikuasai oleh para siswa di SD karena keterampilan ini secara
langsung berkaitan dengan seluruh proses belajar siswa di SD. Siswa yang
atau membaca permulaan dan membaca di kelas tinggi atau membaca lanjut.
5
dan menguasai teknik-teknik membaca dan menangkap isi bacaan dengan
baik. Oleh sebab itu guru sebaiknya harus mempersiapkan diri dalam
ilmuwan dan tenaga alih. Pada intinya di dalam dunia pendidikan, terdapat
beraneka ragam sisi dan sudut pandang yang berbeda-beda, baik dari sudut
pandang guru dan siswa. Maka, berbicara mengenai materi yang hendak
perkembangan yang cukup berarti. Mulai dari sekedar alat praga sampai
membawa informasi. Namun, saat ini alat peraga belum ditempatkan sebagai
6
belum digunakan secara optimal dan itu merupakan salah satu faktor
yang belum lancar membaca sampai siswa yang sama sekali belum dapat
membaca. Kelemahan ini juga dipengaruhi oleh banyak hal seperti metode
yang digunakan guru, kurangnya media, serta pemanfaatan yang tidak begitu
Siswa kelas rendah cenderung suka bermain. Jika diperhatikan siswa akan
7
menggunakan media gambar yang dipasangkan atau diurutkan menjadi urutan
yang logis.
riset atau penelitian awal mengenai keadaan siswa yang ada di SD Negeri 66
Kota Bengkulu. Hasil dari pengamatan awal yang dilakukan oleh peneliti
dilihat dari sikap peserta didik itu sendiri yakni kurangnya minat dalam
anak didik cenderung kurang aktif dalam belajar mata pelajaran Bahasa
B. Identifikasi Masalah
di kelas.
8
C. Batasan Masalah
Indonesia”.
D. Rumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
F. Manfaat Penelitian
1. Teoritis
metode Picture dalam meningkatkan hasil belajar siswa dan dari hasil
selanjutnya.
9
c. Hasil penelitian ini dapat mengembangkan ilmu berupa metode dan
media pembelajaran.
2. Praktis
a. Bagi Sekolah
b. Bagi Guru
Negeri 66.
c. Bagi Siswa
Indonesia.
Indonesia.
10
d. Bagi Peneliti
G. Sistematika Penulisan
Dalam penulisan skripsi ini akan dibahas dalam tiga bab, yaitu :
Bab III Metode Penelitian, yang terdiri dari : Jenis Penelitian, Waktu dan
Penelitian.
Daftar Pustaka
11
`BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Metode Picture
kompleks.
ciri khas dari picture adalah materi yang disajikan dalam bentuk
12
tersebut. Apabila menggunakan alat bantu atau media gambar,
dalam kondisi yang menyenangkan. Oleh karena itu, apa pun pesan
diperoleh akan tahan lama dalam ingatan mereka, tidak akan mudah
memecahkan masalah.8
7
Yesi Tri Wulandari, Jurnal Penelitian Bahasa, Sastra Indonesia dan Pengajarannya,
Volume: 3 Nomor 2, April 2015, hlm. 4-5
8
Laily Husniyah Mabruroh, Pengaruh Metode Picture and Picture terhadap berpikir
kreatif siswa sekolah dasar, P-ISSN 2086-7433 E-ISSN 2549-5801, hlm. 103
13
ini menjadi factor utama dalam proses pembelajaran.9
menjadi urutan yang logis. Lalu, guru menanyakan alasan atau dasar
9
Jumailatus Sa‟adah, Metode Pembelajaran “Picture and Picture” Dalam Menulis Teks
Cerita Fiksi Novel Pada Buku Teks Bahasa Indonesia Ekspresi Diri Dan Akademik SMA / MA/
SMK/ MAK Kelas X11 Semester 2 Kurikulum 2013, Volume: 37 Nomor 1, Maret 2017, hlm. 47
10
Ahmad Syukron, Peningkatan Keterampilan Menulis Naskah Drama Dengan Metode
Picture And Picture, p-ISSN 2252-6722 e-ISSN 2503-3476, hlm. 51
11
Yesi Tri Wulandari, Jurnal Penelitian Bahasa, Sastra Indonesia dan Pengajarannya,
Volume: 3 Nomor 2, April 2015, hlm. 5
14
Pembelajaran dengan menggunakan picture diawali dengan.
biologi siswa.12
15
memberikan motivasi yang menarik perhatian siswa yang selama
ini belum siap. Dengan motivasi dan teknik yang baik dalam
energi kita dan siswa akan lebih mudah memahami materi yang
16
cerita, atau tuntutan KD dengan indikator yang akan dicapai.
menarik.
ditetapkan.
pelajaran.13
suatu.
13
Aster pujaning Ati, Penerapan Metode Picture And Picture Untuk Peningkatkan
Keterampilan Menulis Narasi Pada Siswa Kelas VIII SMP Al Ihsan dan SMP Tashfia Kota Bekasi,
Adimas 2018, hlm. 32-33
17
d) subjek bahasan dengan memberikan kebebasan siswa dalam
praktik berpikir.
memadai.14
2. Kemampuan Membaca
a. Pengertian Membaca
kreatif.
18
Recording merujuk pada kata-kata dan kalimat, kemudian
kata.
pengevaluasian.
19
teks dan konteks dalam rangka mengonstruk makna ketika
membaca.15
b. Tujuan Membaca
1) Kesenangan.
diketahuinya
yang diperoleh dari suatu teks dalam beberapa cara lain dan
15
Rahim Farida, Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar, (PT Bumi Aksara: Jakarta
2008), hal. 2-3
20
mempelajari tentang struktur teks
c. Prinsip-prinsip Membaca
16
Rahim Farida, Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar, (PT Bumi Aksara: Jakarta
2008), hal. 11-12
21
mengenal pentingnya strategi dan keterampilan yang digunakan
untuk memahami teks. Guru yang unggul yakin bahwa semua anak
membangun makna.
22
setting pengajaran.
23
10. Asesmen Dinamis Menginformasikan Pengajaran Pemahaman.
d. Manfaat Membaca
17
Rahim Farida, Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar, (PT Bumi Aksara: Jakarta
2008), hlm. 3-11
24
Pengusaha ketering tidak harus pergi ke pasar untuk mengetahui
3. Bahasa Indonesia
salah satu ciri khas bangsa Indonesia dan digunakan sebagai bahasa
18
Rahim Farida, Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar, (PT Bumi Aksara: Jakarta
2008), hal. 1-2
25
pelajaran yang harus diajarkan di Sekolah Dasar. Hal ini yang
Indonesia.
26
c. Memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan
a. Mendengarkan
b. Berbicara
27
proses, menceritakan dirisendiri, teman, keluarga, masyarakat,
c. Membaca
anak-anak, ceritarakyat.
d. Menulis
B. Penelitian Relevan
karya ilmiah yang terkait dengan Metode Picture, ada beberapa karya ilmiah
yang di dalam skripsinya mengangkat judul yang sama, namun bertitik fokus
19
Oman Fahroman, Implementasi Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD/MI, Primary
Volume: 09 Nomor 1, Januari-Juni 2017, hlm. 24-27
28
Persamaan dan Perbedaan Penelitian Terdahulu
29
dengan
menggunakan
metode picture.
2 Reni Okta Evektivitas Persamaan dalam Dalam skripsi Reni
Sari penggunaan penelitian yang Okta Sari yakni
metode picture dilakukan oleh Evektivitas
and picture peneliti dan penggunaan
dalam saudari Reni Okta metode picture and
pembelajaran Sari ini sama- picture dalam
menulis sama pembelajaran
karangan narasi menggunakan menulis karangan
siswa kelas IV metode picture narasi siswa kelas
SD and picture. IV SD
Muhammadiya Muhammadiyah 08
h 08 Dau Dau Malang fokus
Malang untuk melihat
evektivitas
penggunaan
metode picture and
picture dalam
pembelajaran
menulis karangan
narasi siswa.
3 Wulandari Meningkatkan Persamaan Dalam skripsi
Budi keterampilan penelitian Wulandari Budi
Asrinimhty berbicara terdahulu dengan Asrinimhtyas yakni
as melalui penelitian ini Meningkatkan
penerapan adalah sama- keterampilan
metode picture berbicara melalui
sama
and picture penerapan metode
menggunakan
30
siswa kelas IV metode picture picture and picture
Sumbersari 03 and picture dalam siswa kelas IV
Jember Tahun penelitian. Sumbersari 03
Pelajaran Jember Tahun
2013/2014 Pelajaran
2013/2014 fokus
untuk
meningkatkan
keterampilan
berbicara
sedangkan yang
dilakukan oleh
peneliti berupa
meningkatkan
kemampuan
membaca pada
mata pelajaran
Bahasa Indonesia.
4 Fitria Fajar Efektivitas Persamaan dalam Dalam skripsi
Setyawati metode penelitian yang Fitria Fajar
multisensori dilakukan oleh Setyawati yakni
untuk peneliti dan Efektivitas metode
meningkatkan saudari Fitria multisensori untuk
kemampuan Fajar Setyawati meningkatkan
membaca ini sama-sama kemampuan
permulaan pada mengkaji membaca
anak bagaimana permulaan pada
tunagrahita meningkatkan anak tunagrahita
ringan kelas II kemampuan ringan kelas II SLB
SLB negeri membaca pada negeri semarang
semarang siswa fokus untuk
31
meningkatkan
kemampuan
membaca siswa
dengan metode
multisensori
sedangkan yang
dilakukan oleh
peneliti berupa
meningkatkan
kemampuan
membaca pada
mata pelajaran
Bahasa Indonesia.
5 Rofidah Upaya Persamaan dalam Dalam skripsi
Nurnanings meningkatkan penelitian yang Rofidah
ih kemampuan dilakukan oleh Nurnaningsih
membaca dan peneliti dan yakni Upaya
menulis dengan saudari Rofidah meningkatkan
media gambar Nurnaningsih ini kemampuan
pada pelajaran sama-sama untuk membaca dan
bahasa meningkatkan menulis dengan
indonesia kelas kemampuan media gambar pada
II MIN Ngawen membaca pada pelajaran bahasa
Gunungkidul pelajaran bahasa indonesia kelas II
( pendekatan indonesia. MIN Ngawen
penelitian Gunungkidul
tindakan kelas). ( pendekatan
penelitian tindakan
kelas) fokus untuk
meningkatkan
Upaya
32
meningkatkan
kemampuan
membaca dan
menulis dengan
media gambar pada
pelajaran bahasa
indonesia
sedangkan yang
dilakukan oleh
peneliti berupa
meningkatkan
kemampuan
membaca pada
mata pelajaran
Bahasa Indonesia.
C. Kerangka Berpikir
gambar yang dipasangkan atau diurutkan menjadi urutan logis. Model picture
deskripsi bertujuan agar siswa dapat merangsang siswa agar lebih termotivasi
33
hari.Ledakan informasi ini menimbulkan tekanan pada guru untuk
bacaan tertentu yang sesuai dengan kebutuhan dan kepentingan kita tentu
perlu dibaca.
harus diajarkan di Sekolah Dasar. Hal ini yang merupakan salahsatu sebab
pembelajaran. Tujuan mata pelajaran tersebut jika dipahami oleh guru akan
di sekolah. Untuk mencapai tujuan tersebut, kita harus mengetahui tujuan dan
34
Gambar Bagan 2.1 Kerangka Berpikir
Metode Picture
Kemampuan Membaca
Pembelajaran Bahasa
Indonesia
35
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
berarti goresan, bagan, sketsa, gambaran visual yang mencatat atau merekam
daerah tertentu.20
dan bukan angka. Hal ini disebabkan oleh adanya penerapan metode
apa yang sudah diteliti. Dan deskriptif penelitian ini meliputi catatan
lapangan, foto, naskah wawancara, catatan atau memo, dokumen pribadi dan
pemberian suara pada perasaan dan presepsi dari partisipan di bawah studi.
20
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,(Bandung: Alfabeta,
2011), hlm. 221
36
seting sosial dan bahwa pemahaman pengetahuan sosial adalah suatu proses
dari proses kegiatan observasi awal selama 1 bulan dimulai pada tanggal 10
C. Subjek Penelitian
Kepala sekolah, 2 orang guru mata pelajaran Bahasa Indonesia, 5 orang anak
1. Wawancara
21
Emzir, Metodologi Penelitian Kualitatif Analisis Data (Raja Grafindo Persada: Jakarta
2016), hal.2
37
sebanyak-banyaknya, yang lengkap, dan mendalam.Untuk keperluan
terhadap apa yang berubah dengan perubahan pribadi dan kondisi mereka.
data yang telah diperoleh peneliti dari sumber-sumber lain atau melalui
38
instrumen lain atau untuk mengungkapkan berbagai pertentangan yang
2. Observasi
yang mengaturnya.22
3. Dokumentasi
dan lain-lain. Dokumen yang bebentuk karya misalnya karya seni, yang
22
Emzir, Metodologi Penelitian Kualitatif Analisis Data (Raja Grafindo Persada: Jakarta
2016), hal. 49-51
39
merupakan perlengkapan dari penggunaan metode observasi dan
berkaitan.24
analisis data kualitatif, mengikuti konsep yang jelas Miles dan Huberman.
Menurut Miles dan Huberman ada tiga macam kegiatan dalam analisis data
kualitatif, yaitu:
1. Reduksi data
23
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Alfabeta: Bandung
2017), hlm. 240
24
Lexy J Moelong Meodologi Penelitian Kualitatif, (Rosda: Jakarta 2017), hal. 224
40
terjadi dalam catatan-catatan lapangan tertulis. Reduksi data adalah suatu
fruquent from of display data for kualitatif research data in the past ing
3. Penarikan/Verifikasi Kesimpulan
41
apabila kesimpulan yang dikemukakan, didukung oleh bukti-bukti yang
25
Emzir, Metodologi Penelitian Kualitatif Analisis Data (Raja Grafindo Persada: Jakarta
2016), hal.129-135
42
BAB IV
HASIL PENELITIAN
pertama di SDN 66 ini adalah Bapak Kamsah, Ibu Nurhayati Siregar, Ibu
Zetlawati, S.Pd, Ibu Meri Yanti, S.Pd, Ibu Nurmala Gulto, S,Pd, dan
selanjutnya sampai saat ini adalah Ibu Kusnayati, S.Pd. adapun tanah
lokasi berdirinya gedung SDN 66 ini merupakan tanah camat yang dibeli
26
Arsib SD Negeri 66 Kota Bengkulu tahun Ajaran 2020/2021
43
mudah dijangkau oleh kendaraan dan pejalan kaki. Bangunan sekolah
sebagai berikut:
ini:
Tabel 4. 1
Jenis
No Nama Guru dan Karyawan Jabatan
Kelamin
1 Kusnayati, S.Pd P Kepala Sekolah
2 Afridaneti, S.Pd P Guru Kelas
3 Agus Sairi L Penjaga Sekolah
4 Ari Listiani, S.Pd.I P Guru Kelas
5 Endang Sulpiana, S.Pd P Guru Kelas
6 Enidasuri, A.Ma.Pd P Guru Kelas
7 Ertin Novriani, S.Pd P Guru Kelas
8 Fenti Pebriani, S.Pd P Guru Kelas
9 Hamidah, A. Ma.Pd P Guru Kelas
10 Jamilawati, S.Pd P Guru Kelas
11 Marlis, S.Pd P Guru Kelas
44
12 Minatun, S.Pd P Guru Kelas
13 Nihi Asli, S.Pd P Guru Mapel
14 Novry Jaya, S.Pd L Guru Mapel
15 Rian Hadi, S.Pd L Guru Mapel
Jenis
No Nama Guru dan Karyawan Jabatan
Kelamin
16 Risma Zuhada P Guru Kelas
17 Saleha, S.Ag P Guru Mapel
18 Semminar Panjaitan, S.Pd P Guru Kelas
19 Sumarni P Office Boy
20 Yudi Hernanda, S.Pd L Guru Kelas
21 Yuli Hartati, S.Pd P Guru Kelas
Sumber Data: Dokumen staf TU SD N 66 Kota Bengkulu Tahun 2021
Tahun 2020/2021 adalah 12 ruangan dan jumlah siswa 314 siswa dengan
Tabel 4.2
45
5. Keadaan Sarana dan Prasarana
Tabel 4.3
46
29 Jam dinding 13 Baik
30 Tempat Smpah 15 Baik
a. Visi
seluruh potensi peserta didik secara maksimal yang di jiwai oleh nilai-
b. Misi
berikut :
sekolah.
27
Arsip. SD Negeri 66 Kota Bengkulu. Tahun Ajaran 2020/2021
47
3. Menciptakan lingkungan sekolah yang aman, rapi, bersih, dan
nyaman.
c. Tujuan Sekolah
28
Arsip SD Negeri 66 Kota Bengkulu Tahun Ajaran 2020/ 2021
48
1. Cara guru menghadapi kondisi siswa yang merasa bosan dengan
penjelasan guru.
dan jenuh pada siswa biasanya muncul diakhir-akhir jam sekolah karena
mulai menurun jadi untuk mengatasi hal tersebut butuh cara khusus agar
pembelajaran.
cara guru untuk mengatasi rasa bosan pada anak ketika pelajaran sedang
berlangsung :
29
Hasil Observasi yang Peneliti Lakukan di SD Negeri 66 Kota Bengkulu, Kamis, 04
Maret 2021.
49
Berhubungan dengan wawancara peneliti kepada narasumber wali
Dari apa yang telah di jelaskan oleh ibu Risma Zuhada dan ibu
Afrida Neti selaras dengan yang peneliti temukan pada saat observasi
sedang belajar jadi guru harus memiliki cara agar siswa tidak merasa
bosan ketika sedang belajar dan guru juga memiliki teknik tertentu ketika
30
Wawancara Pribadi dengan Risma Zuhada, Bengkulu, 01 April 2021.
31
Wawancara Pribadi dengan Afrida Neti, Bengkulu, 03 April 2021.
50
peneliti pun seperti itu, bahwa setiap guru mempunyai masing-masing
2. Cara guru agar siswa tertarik terhadap mata pelajaran yang diajarkan.
segala kompetensi baik dari segi ranah kognitif, afektif dan psikomotorik
dengan seksama.
hal yang mudah, namun bukan pula sesuatu yang sukar untuk dilakukan,
didik/siswa.
jelaskan :
51
“Saya melihat guru memiliki beberapa cara agar siswa tertarik
terhadap pelajaran yang sedang di jelaskan dan guru memiliki
cara yang berbeda-beda ada yang membuat pelajaran menjadi
menyenangkan agar siswa menjadi suka dengan pelajaran ada
juga yang menjelaskannya dengan bercerita tapi bercerita nya
tidak monoton guru bercerita dengan ekspresi dan cerita menarik
yang nyambung dengan materi yang sedang di jelaskan.”32
bahwa:
selaku wali kelas 1 A mengenai apa yang dilakukan ketika siswa kurang
bahwa:
32
Hasil Observasi yang Peneliti Lakukan di SD Negeri 66 Kota Bengkulu, Kamis, 04
Maret 2021.
33
Wawancara Pribadi dengan Risma Zuhada, Bengkulu, 01 April 2021.
34
Wawancara Pribadi dengan Afrida Neti, Bengkulu, 03 April 2021.
52
Dari hasil wawancara di atas selaras dengan observasi yang
bagaimana peran guru dalam proses belajar mengajar, terutama bagi anak
penjelasan yang di ajarkan maka guru mencari cara agar siswa menjadi
senang dan tertarik untuk belajar guru memberikan hal-hal positif yang
belajar siswa.
respon murid ternyata merasa senang belajar bersama guru yang yang
mengajar yang baik dan tidak monoton. Sebagian guru masih ada yang
sehingga cara mengajar guru juga harus berubah menjadi lebih baik
dan maksimal.
53
di ajarkan guru juga memberikan ekspresi dan peragaan secara
langsung dalam pembelajaran jadi membuat suasana dalam
belajar semakin menarik dan siswa secara langsung memahami
apa yang di sampaikan oleh guru.”35
kelas 1 B mengenai apakah ada cara tersendiri yang guru lakukan ketika
menyatakan bahwa:
kelas 1 A mengenai apakah ada cara tersendiri yang guru lakukan ketika
menyatakan bahwa:
maka dapat di simpulkan bahwa cara yang sering guru gunakan yaitu
bercerita dan secara langsung alasan menggunakan kedua cara ini yaitu
35
Hasil Observasi yang Peneliti Lakukan di SD Negeri 66 Kota Bengkulu, Sabtu, 06
Maret 2021.
36
Wawancara Pribadi dengan Risma Zuhada, Bengkulu, 01 April 2021.
37
Wawancara Pribadi dengan Afrida Neti, Bengkulu, 03 April 2021.
54
juga lebih mudah memahami jika guru memiliki metode yang bervariasi
berlangsung.
membaca.
materi dan menanamkan pesan yang ada dalam materi tersebut. Apabila
mengikuti pelajaran dengan fokus yang baik dan dalam kondisi yang
menyenangkan. Oleh karena itu, apa pun pesan yang disampaikan bisa
diterima dengan baik dan mampu meresap dalam hati, serta dapat diingat
akan tahan lama dalam ingatan mereka, tidak akan mudah dilupakan oleh
masalah.39
38
Yesi Tri Wulandari, Jurnal Penelitian Bahasa, Sastra Indonesia dan Pengajarannya,
Volume: 3 Nomor 2, April 2015, hlm. 4-5
39
Laily Husniyah Mabruroh, Pengaruh Metode Picture and Picture terhadap berpikir
kreatif siswa sekolah dasar, P-ISSN 2086-7433 E-ISSN 2549-5801, hlm. 103
55
“Saat observasi saya melihat guru sudah mampu menjelaskan
pelajaran bahasa indonesia dengan menggunakan metode picture
dan siswa sangat tertarik menggunakan metode ini banyak siswa
yang ingin maju kedepan untuk menyusun huruf-huruf agar
menjadi kata yang tepat sesuai dengan gambar yang guru jelaskan
dan suasana belajar di kelas pun menjadi menyenangkan karena
banyak siswa yang aktif untuk menyelesaikan tugas yg guru
berikan”.40
menyatakan bahwa:
Neti selaku wali kelas 1 A mengenai metode apa yang digunakan guru
anak bisa giat dalam belajar. Jika sedang belajar sebaiknya diselingi
40
Hasil Observasi yang Peneliti Lakukan di SD Negeri 66 Kota Bengkulu, Kamis, 11
Maret 2021.
41
Wawancara Pribadi dengan Risma Zuhada, Bengkulu, 01 April 2021.
42
Wawancara Pribadi dengan Afrida Neti, Bengkulu, 03 April 2021.
56
dengan bermain agar anak tidak bosan saat belajar apalagi anak masih di
kelas bawah.
sehingga siswa menjadi pasif (tidak aktif), tidak ada niat dalam diri
tidak berminat saat pelajaran Bahasa Indonesia ada beberapa hal yang
perlu diperhatikan ialah guru harus meneliti kembali, apa penyebab siswa
jenuh mengikuti pelajaran. Jika benar itu penyebabnya, maka guru harus
menarik, membangkitkan rasa ingin tahu pada diri anak, mendorong anak
57
wawasannya baik tentang profesi keguruan maupu tentang pengetahuan
lainnya. Selain itu untuk meningkatkan minat dan semangat siswa, guru
berpikir anak SD masih dalam tahap berpikir konkrit, terlebih bagi siswa
43
Hasil Observasi yang Peneliti Lakukan di SD Negeri 66 Kota Bengkulu, Jum`at, 12
Maret 2021.
44
Wawancara Pribadi dengan Risma Zuhada, Bengkulu, 01 April 2021.
58
“Mengajar Bahasa Indonesia pasti ada kesulitannya apalagi kalau
anak baru masuk sekolah karena ada beberapa anak yang masih
belum bisa membaca bahkan mengeja tetapi ada juga anak yang
baru masuk sekolah sudah bisa membaca”.45
biasanya memiliki cara tersendiri agar siswa bisa membaca dan guru juga
45
Wawancara Pribadi dengan Afrida Neti, Bengkulu, 03 April 2021.
46
Nur Alfiyatul Hikmah, Strategi Guru Kelas dalam Mengatasi Kesulitan Belajar
Membaca Siswa Kelas III Madrasah Ibtidayah Wakhid Hasyim III Dau Malang, hlm. 18
59
untuk membacakan tugasnya dan guru juga mengulang kembali
pelajaran mambaca yang sudah di pelajari sebelumnya”47
berbeda dalam membaca, bisa kita pelajari bahwa setiap kendala pasti
ada solusi. Salah satu cara yang dilakukan guru agar anak lancar dalam
berlatih membaca.
47
Hasil Observasi yang Peneliti Lakukan di SD Negeri 66 Kota Bengkulu, Jum`at, 12
Maret 2021.
48
Wawancara Pribadi dengan Risma Zuhada, Bengkulu, 01 April 2021.
49
Wawancara Pribadi dengan Afrida Neti, Bengkulu, 03 April 2021.
60
7. Guru selalu meluangkan waktu untuk membantu kesulitan belajar siswa.
mencapai tujuan, sehingga memerlukan usaha lebih giat lagi untuk dapat
dan mungkin juga tidak disadari oleh orang yang mengalaminya, dan
proses belajarnya.
50
Nur Alfiyatul Hikmah, Strategi Guru Kelas dalam Mengatasi Kesulitan Belajar
Membaca Siswa Kelas III Madrasah Ibtidayah Wakhid Hasyim III Dau Malang, hlm. 1-2
61
tes membaca di lakukan setiap hari untuk anak yg susah membaca
dan guru juga memberi teks bacaan di saat waktu luang anak
biasanya pada saat anak sebelum di jemput pulang”.51
belajar siswa, dengan cara seperti apa Risma Zuhada menyatakan bahwa:
membantu kesulitan belajar siswa, dengan cara seperti apa, Afrida Neti
menyatakan bahwa:
guru itu menjadi hal yang utama dalam belajar, lebih baik mengarahkan
.
51
Hasil Observasi yang Peneliti Lakukan di SD Negeri 66 Kota Bengkulu, Kamis, 18
Maret 2021.
52
Wawancara Pribadi dengan Risma Zuhada, Bengkulu, 01 April 2021.
53
Wawancara Pribadi dengan Afrida Neti, Bengkulu, 03 April 2021.
62
8. Pembelajaran dengan menggunakan metode picture
urutan logis. Pembelajaran ini memiliki ciri Aktif, Inovatif, Kreatif, dan
menulis bertujuan agar peserta didik agar lebih termotivasi dan tertarik
54
Jumailatus Sa‟adah, Metode Pembelajaran “Picture and Picture” Dalam Menulis Teks
Cerita Fiksi Novel Pada Buku Teks Bahasa Indonesia Ekspresi Diri Dan Akademik SMA / MA/
SMK/ MAK Kelas X11 Semester 2 Kurikulum 2013, Volume: 37 Nomor 1, Maret 2017, hlm. 47
55
Ahmad Syukron, Peningkatan Keterampilan Menulis Naskah Drama Dengan Metode
Picture And Picture, p-ISSN 2252-6722 e-ISSN 2503-3476, hlm. 51
56
Hasil Observasi yang Peneliti Lakukan di SD Negeri 66 Kota Bengkulu, Kamis, 11
Maret 2021.
63
Berikut juga hasil wawancara dengan siswa terkait dengan
Ragil :
tulis, ada yang ingin maju kedepan dua kali tetapi guru memberikan
dengan huruf kapital atau huruf besar dan diakhiri dengan sebuah titik,
perlu diingat kembali bahwa struktur kalimat dibangun oleh unsur yang
57
Wawancara Pribadi dengan Anak yang Bernama Muhammad Ragil, Bengkulu, 02 April
2021.
64
sifatnya relatif tetap, yaitu berupa subjek, predikat, objek, pelengkap, dan
keterangan.
bahwa:
pembelajaran karena guru tidak hanya menunjuk siswa yang sama untuk
mengerjakan soal di depan kelas tetapi memberi giliran siswa lain untuk
soal.
58
Hasil Observasi yang Peneliti Lakukan di SD Negeri 66 Kota Bengkulu, Kamis, 11
Maret 2021.
59
Wawancara Pribadi dengan Anak yang Bernama Anggun Nurma Azzira, Bengkulu, 02
April 2021.
65
10. Siswa berani bertanya ketika tidak memahami materi.
begitu saja. Semua itu butuh proses pembiasaan dan pelatihan. Tidak
merta karena faktor dalam diri siswa, namun bisa juga karena situasi
siswa itu.
itu, ketika siswa berani bertanya kita akan mengetahui, sejauh mana
mengajar akan memberikan suasana belajar yang aktif dan tidak hanya
siswa untuk bertanya mereka akan menanyakan apa yang mereka belum
66
“Banyak siswa yang bertanya ketika tidak mengerti tentang
penjelasan yang guru sampaikan ada yang bertanya dari meja
mereka masing-masing dan ada juga yang bertanya langsung
dengan guru di depan kelas saya juga melihat ada siawa yang
bertanya kepada teman nya yang sudah mengerti dengan
penjelasan guru”.60
Wawancara dengan narasumber Leovina Jesmin siswa kelas 1
bahwa banyak siswa yang berani bertanya kepada guru karena mereka
takut ketinggalan materi kalau tidak bertanya dan mereka juga tidak malu
meja guru.
yang baik dan benar serta dapat menghayati Bahasa dan sastra Indonesia
60
Hasil Observasi yang Peneliti Lakukan di SD Negeri 66 Kota Bengkulu, Ssbtu, 13
Maret 2021.
61
Wawancara Pribadi dengan Anak yang Bernama Leovina Jesmin, Bengkulu, 03 Maret
2021.
67
Tujuan pembelajaran Bahasa Indonesia bagi siswa adalah untuk
62
Hasil Observasi yang Peneliti Lakukan di SD Negeri 66 Kota Bengkulu, Sabtu, 20
Maret 2021.
68
Wawancara dengan narasumber Alif Al-Nata siswa kelas 1
berkaitan dengan materi belajar siswa lebih kreatif dan dapat mencapai
63
Wawancara Pribadi dengan Anak yang Bernama Alif Al-Nata, Bengkulu, 03 April
2021.
69
Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam pelaksanaannya diarahkan
64
Rico Ekasianto, Penerapan Model Pembelajaran Picture and Picture Untuk
Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Siswa Kelas IV, hlm 4-5
65
Hasil Observasi yang Peneliti Lakukan di SD Negeri 66 Kota Bengkulu, Sabtu, 13
Maret 2021.
70
“Sangat senang karena saat belajar ada gambarnya, guru juga
bercerita apa yang ada di gambar seperti di gambar tadi ada anak
yang membantu ibunya menyapu, mengepel dan begotong royong
di sekolah jadi kami senang belajar Bahasa Indonesia karena
penjelasannya tidak membosankan dan sangat menyenangkan”.66
guru tidak hanya mengajar tapi guru bisa memberikan contoh melalui
C. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian dan data-data yang telah diperoleh baik
guru harus memiliki cara agar siswa tidak merasa bosan ketika sedang belajar
dan guru juga memiliki teknik tertentu ketika menghadapi anak yang sedang
bosan, dari observasi dan pengamatan peneliti pun seperti itu, bahwa setiap
Peran guru dalam proses belajar mengajar terutama bagi anak yang
yang di ajarkan maka guru mencari cara agar siswa menjadi senang dan
66
Wawancara Pribadi dengan Anak yang Bernama Syakira Herawati, Bengkulu, 02 April
2021.
71
Cara yang sering guru gunakan dalam pembelajaran yaitu bercerita
dan secara langsung alasan menggunakan kedua cara ini yaitu untuk
mudah memahami jika guru memiliki metode yang bervariasi dengan begitu
memotivasi, anak bisa giat dalam belajar dan jika sedang belajar sebaiknya
diselingi dengan bermain agar anak tidak bosan saat belajar apalagi anak
biasanya memiliki cara tersendiri agar siswa bisa membaca dan guru juga
kurang mengenal huruf kecil atau huruf besar, tidak menguasai bunyi bahasa.
pembelajarannya dalam hal ini kegiatan belajar siswa dan guru maka
dapat menciptakan kondisi belajar yang lebih baik dan menyenangkan bagi
72
Dengan adanya metode picture siswa menjadi aktif karena di dalam
ada yang ingin maju kedepan dua kali tetapi guru memberikan kesempatan
kepada siswa yang belum maju terlebih dahulu agar seluruh siswa bisa
gambar atau cerita yang sudah dijelaskan sehingga membuat siswa senang
73
BAB V
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
1. Cara guru menghadapi kondisi siswa yang merasa bosan saat pembelajaran
berlangsung yaitu guru memiliki beberapa teknik agar siswa tidak merasa
siswa belajar sambil bermain. Adapun cara guru agar siswa tertarik
Suasana hati siswa juga dipengaruhi dengan suasana belajar dikelas jika
cara guru menjelaskan materi sambil bercerita dan berdiskusi karena siswa
74
4. Permasalahan guru dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Kesulitan
apalagi dikelas rendah. Jadi guru memiliki cara tersendiri agar siswa bisa
membaca dan guru juga mencari cara agar siswa menyukai pembelajaran
Bahasa Indonesia.
bimbingan guru menjadi hal yang utama dalam belajar. Bimbingan guru
dengan adanya bimbingan secara langsung dari guru membuat siswa lebih
B. Saran
berdasarkan hasil penelitian ini, maka saran yang perlu disampaikan adalah
sebagai berikut:
kegiatan belajar mengajar agar siswa yang selama ini pasif dalam kegiatan
75
3. Bagi pihak sekolah, hendaknya menyediakan fasilitas media yang
76
DAFTAR PUSTAKA
Ati, Aster Pujaning. 2018. Penerapan Metode Picture And Picture Untuk
Peningkatkan Keterampilan Menulis Narasi Pada Siswa Kelas VIII SMP Al
Ihsan dan SMP Tashfia Kota Bekasi, Adimas.
Hikmah Nur Alfiyatul. 2017. Strategi Guru Kelas dalam Mengatasi Kesulitan
Belajar Membaca Siswa Kelas III Madrasah Ibtidayah Wakhid Hasyim III
Dau Malang.
77
Moelong, Lexy J. 2017. Meodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rosda.
Sam‟s Rosma Hartiny. 2010. Model Penelitian Tindakan Kelas, Sukses Offset.
Wulandari, Yesi Tri. 2015. Jurnal Penelitian Bahasa, Sastra Indonesia dan
Pengajarannya, Volume: 3 Nomor 2.
78