Makalah Managemen Kep.
Makalah Managemen Kep.
Makalah Managemen Kep.
Disusun Oleh :
1. JUMIATI MARANNU (Nim: 18315097)
2. KARTINI (Nim: 18315098)
3. MAHWAN MAFRUFI (Nim: 18315105)
4. MASPRUJI (Nim: 18305109)
5. MELLIATI (Nim: 18315110)
6. MIA ISLAMIYAH (Nim: 18315112)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, atas berkat dan rahmatnya
kami dapat menyelesaikan tugas Manajemen Keperawatan di Paviliun Kemuning
Bawah RSU Kabupaten Tangerang
Hasil laporan Manajemen Keperawatan ini merupakan hasil dari diskusi
kelompok. Pembahasan ini didalamnya kami dapatkan dari observasi di ruang
Kemuning Bawah, study dokumentasi, browsing. Oleh karena itu pada
kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih yang sedalamnya kepada :
1. Ibu Ida Faridah, S.Kp, M.Kes , selaku Ketua STIKes YATSI Tangerang
dan pembimbing akademik stase Manajemen Keperawatan
2. Ibu Ida Faridah, S.Kep, M.Kes, selaku PenanggungJawab
AkademikProfesi Nurse
3. Ibu Ns.Febi Ratnasari, S.Kep, M. Kep selaku Kaprodi Keperawatan
4. Ibu Suhati, S.S.T selaku kepala ruangan Paviliun Kemuning Bawah dan
pembimbing lahan stase Manajemen Keperawatan
5. Bapak dan Ibu perawat di ruang Kemuning Bawah yang telah membantu
kami dalam menyelesaikan tugas Manajemen Keperawatan
Atas semua bantuan dan dukungan semua pihak kepada penulis, kiranya
Allah SWT akan membalas semua kebaikan yang telah di berikan. Oleh karena
itu pada kesempatan ini penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun serta memberikan motivasi untuk kedepan. Semoga hasil laporan
Manajemen Keperawatan ini dapat bermanfaat untuk tenaga kesehatan atas
perhatiannya penulis ucapkan terima kasih.
Penyusun
3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................. 1
B. Tujuan ......................................................................................... 3
C. Waktu dan Tempat Praktek ....................................................... 3
D. Cara Pengumpulan Data.............................................................. 3
E. Kategori penilaian………………………………………………. 4
F. Peserta Praktek ............................................................................ 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Profil dan Gambaran Umum Rumah Sakit.................................. 6
B. Unsur Infut……………………………………………………... 15
C. Unsur Output............................................................................... 17
D. Analisa SWOT............................................................................. 19
BAB III INVENTARIS, PRIORITAS MASALAH DAN POA
A. Inventaris Masalah....................................................................... 24
B. Prioritas Masalah ........................................................................ 24
C. Tabel Plan Of Action .................................................................. 26
BAB IV PELAKSANAAN DAN EVALUASI
A. Pelaksanaan................................................................................. 28
B. Evaluasi....................................................................................... 28
BAB V . KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan.................................................................................. 30
B. Saran............................................................................................ 30
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
4
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN TEORI
bedah, klinik gigi dan mulut, klinik gigi, klinik ortopedi, klinik THT,
klinik anak, klinik kulit dan kelamin, klinik mata, klinik psikiatri,
UGD (umum dan maternal) 24 jam.
b. Fasilitas pelayanan rawat inap
Fasilitas pelayanan rawat inap terdiri dari ruang ICU, ruang OK (cito
dan elektif), kamar bersalin, paviliun anyelir, pavilion perinatologi,
paviliun aster, paviliun mawar, paviliun Anggrek B, Anggrek C,
paviliun seruni, paviliun soka, paviliun kemuning, paviliun
flamboyan, paviliun cempaka, paviliun dahlia, paviliun edelweis,
paviliun wijaya kusuma.
c. Fasilitas penunjang
d. “Memberikan pelayanan melebihi harapan pelanggan”
Fasilitas penunjang terdiri dari instalasi farmasi, instalasi
laboratorium, instalasi radiologi, ruang hemodialisa, instalasi gizi,
ruang thalasemi, ruang ekhokardiografi, ruang endoskopi dan ruang
bronkoskopi, kamar jenazah, pelayanan administrasi, ambulance.
Kipas angin
AC
Computer
Lemari untuk menyimpan dokumen
d. Jenis Penyakit :
Pre dan post hyipospadia
combustia
fraktur
arteri vascular malformasi
dan kasus bedah lainya
e. Jumlah perawat diruangan terdiri dari :
1 kepala ruangan + 1 wakil kepala ruangan
2 ketua tim
10 perawat pelaksana
1 POS
1 Admin
16
Direktur
Bidang
keperawatan
Kelompok jabatan
instalasi fungsional
keperawatan
17
Gambar 2.2
Struktur Organisasi Ruang Kemuning bawah
Kepala ruangan
Wakil ruangan
Katim 1 Katim 2
PP PP PP PP PP PP PP PP PP PP
POS
Keterangan :
: Kepala Ruangan
: Wakil Kepala Ruanagan
: Ketua Tim 1
: Ketua Tim 2
: Perawat Pelaksana Tim 1
: Perawat Pelaksana Tim 2
: POS
18
Tabel 2.3
Jumlah Tempat Tidur (TT) Di Ruangan Kemuning bawah
NO KELAS RUANGAN KETERANGAN
1 Kamar 1 2 TT perempuan / laki - laki
2 Kamar 2 6 TT Perempuan / laki-laki
3 Kamar 3 7 TT Perempuan / laki-laki
4 Kamar 4 6 TT Perempuan / laki-laki
5 R. Tindakan 1 1 TT diguanakn sebagai
ruangan untuk memasang
infus, penyimpanan obat,
lemari linen, lemari alkes
dan alat-alat medis
(suction, EKG, nebulizer,
rostur)
6 Nurse station 1
7 R.Kepala ruangan 1
8 R. Ganti perawat 1
9 Pantri 1
10 R. Diskusi 1
11 R. Cuci alat 1
JUMLAH 12 22 TT
19
Tabel 2.4
Denah Ruangan Kemuning bawah
T Tangga Kamar
E Menuju 2
T. Ruang Kamar 4
R ke ruang
kemunin Linen/gu dokter
A
g bawah dang
S
Jalur evakuasi
Nurse R, R. karu Kamar Kamar
3 3
stasion tindaka
r.kamar
3.1 Struktur Organisasi
n Ruang Kenanga ( Terlampir )
1
3.2
4 Hernia 32 13,33
5 Fraktur 30 12,50
6 Tonsilektomi 15 6,25
7 Hidrosepalus 10 4,16
8 AVM (Arteri Vena Malformasi) 10 4,16
9 Atresia Ani 2 O,83
10 Hipospadia 1 0,41
Total 240 100 %
2. Daerah asal
Berdasarkan hasil kajian pada tanggal 25 juli 2019 mengenai
daerah asal pasien dalam 3 bulan terakhir (Maret, april dan mei)
didapatkan data sebagai berikut :
Tabel 2.6 10 Besar daerah asal pasien
No Daerah asal Jumlah
1 Teluk naga 84
2 Mauk 80
3 Sukadiri 78
4 Mauk 60
5 Kronjo 53
6 Cikupa 46
7 Balaraja 20
8 Pasar kemis 16
9 Pandeglang 3
10 Lebak 2
Total 442
3. Asal Rujukan
21
11 BLU
D3 Kep
4 POS 1 org PNS
5 Admin 1 orang
Tabel 2. 10
Kebutuhan tenaga perawat Di Ruang Kemuning bawah
Hari- 2
Tingkat ketergantungan Jumlah Kebutuhan Tenaga
Tingkat Jml. Pagi Sore Malam
ketergantungan pasien
Minimal -
Parsial -
Total 18 18 x 18 x 18 x
0,36=6,48 0,30=5,4 0,20=3,6
Jumlah 18 6 5 3
Keterangan : Jumlah perawat yang dinas 14 orang
Komposisi perawat yang dinas pagi: Sore : Malam
(14 x 47%) : (14 x 36%) : (14 x 17%)
6,58 : 5,04 : 2,38
7 5 2
Kebutuhan perawat satu ruangan :
Hasil hitungan + (20 % x Jml hitungan) + 1 karu + 2 katim
14+ (20% x14) + 1+2 = 19,8 = 20 orang
Analisa :
Berdasarkan hasil observasi , wawancara dan data sekunder
bahwa ruangan Kemuning bawah merupakan salah satu tempat
pelayanan keperawatan Bedah anak Kelas 1,2 dan 3. Ruang
Kemuning bawah mempunyai 21 kapasitas tempat tidur yang
terdiri dari 2 tempat tidur kelas 1, 6 tempat tidur kelas 2 dan
sisanya kelas 3 dengan dibagi 2 ruangan untuk kelas tiga yang
masing masing 19 tempat tidur. Berdasarkan data dari tabel 2.8
sebagian besar pendidikan adalah D3 keperawatan yaitu
sebanyak 11 orang. Sedangkan Pendidikan perawat Ners
sebanyak 1 orang. Sedangkan pengkajian tenaga perawat
24
22 Senter 2/ruangan 1
23 Bengkok 2/ruangan 5
24 Pispot 1:1/2 ruangan 7
25 Urinal 1:1/2 ruangan 2
26 Standar infus 1:1 32
27 Lemari obat emergency 1/ruangan 1
28 Light case 1/ruangan 0
29 Over bad table 1:1 0
30 Waskom mandi 8-12/ruangan 2
31 Lampu senter 1-2/ruangan 2
32 Nampan 2-3/ruangan 0
33 Troly balut 1/ruangan 1
34 Timbang BB/TB 1/ruangan 2
35 Tempat sampah pasien 1:1 1
4. Universal Precaution
Tabel 2.13
Inventaris Universal Precoution
No Komponen Ketersediaan
Ya Tidak
1 Sarung tangan tersedia/mudah didapat ya
2 Masker tersedia/mudah didapat ya
3 Tempat sampah medis tersedia ya
4 Tempat sampah non medis ya
5 Tempat sampah benda tajam ya
6 Tempat plabot infus ya
7 Protap pembuangan sampah medis, non ya
medis tersedia (mudah dibaca oleh setiap
petugas)
8 Wadah merendam instrumen bekas pakai ya
9 Larutan clorin / desinfektan / sabun cuci ya
tangan tersedia
10 Tempat cuci tangan dengan air mengalir ya
28
tersedia
11 Protap mencuci tanga tersedia (mudah ya
didapat)
12 Protap dari tindakan tindakan ya
keperawatan telah menggambarkan
prinsip universal precaution
13 Tersedianya lap tangan sekali pakai tidak
Total 12 1
Porsentase 99,07 0,93
% %
5. Obat
Tabel 2.13
Sentarlisasi pemberian obat
No Pernyataan ya tidak
1 Inform concent pengelolaan sentralisasi ya
obat
2 Format kontrol dan pemakaian obat ya
3 Buku sentralisasi obat (buku serah terima ya
obat)
4 Lemari obat ya
Hasil pengkajian :
Dari hasil pengamatan secara langsung dan wawancara kepada
perawat Ruang kemuning bawah didapatkan data bahwa perawat
mendapat resep dari dokter sesuai dengan kebutuhan pasien, obat
disimpan diloker obat masing masing pasien dan diberikan sesuai
jadwal yang telah ditetapkan dan distribusi obat yang sudah
diorder sampai keruang perawatan tepat waktu.
29
6. Alat Tenun
Penetapan kebutuhan alat tenun berdasarkan jumlah, jenis dan
spesifikasi menjamin tersedianya alat tenun yang memadai untuk
mencapai tujuan pelayanan keperawatan. Berdasarkan hasil
observasi dan wawancara bahwa penyediaan alat tenun
berdasarkan sentralisasi, dimana setiap hari kebutuhan alat tenun
terpenuhi berdasarkan permintaan dari ruangan sesuai kebutuhan
kebagian laoundri, dimana pengambilan dan pendistribusian
(penggunaan alat tenun terhadap pasien) dilaksanakan oleh
perawat pelaksana setiap hari.
Tabel 2. 14
Inventaris alat tenun ruang kemuning bawah
(Nursalam 2015)
No Nama alat tenun Ratio ideal R. Kemuning
bawah
1 Sprei besar 1:5 100
2 Perlak 1:5 21
3 Bantal 1:1/4 43
4 Steek laken 1:6 15
5 Selimut biasa 1:5 0
6 Sarung bantal 1:6 80
7 Handuk 1:3 6
8 Barachk short 1:1/2 18
Hasil pengkajian :
Berdasarakan hasil observasi dan pengumpulan data didapatkan
hasil, bahwajumlah alat tenun yang tersedia di ruang Kemuning
bawah belum sesuai standar ideal menurut Nursalam.
30
b) Analisa Data :
Dari hasil data inventaris alat medis, alat rumah tangga, alat
universal precaution, obat dan alat tenun secara general sudah sesyai
standar tetapi hanya selisih volumi yang masih belum mencukupi
sesuai seperti tensi meter anak, temperatur anak kemudian tempat
tidur yang masih menggunakan tempat tidur untuk dewasa sehingga
beresiko anak terjatuh.
Analisa :
Metode asuhan keperawatan yang digunakan di Ruang Kemuning
bawah saat ini adalah metode tim dimana kepala ruangan langsung
membawahi katim, dan katim dibantu oleh 2 orang perawat
pelaksanan setiap shiftnya. Katim yang tercatat saat ini sebanyak 4
orang katim, dan 8 orang perawat pelaksana. Bagan struktur
organisasi ruang Kemuning bawah sudah terpasang di ruang
perawat.
3) Gaji Pegawai
a) Untuk PNS gaji disesuaikan dengan golongan dan tunjangan,
baik itu gaji pokok atau tunjangan lainnya.
b) Untuk TKK di sesuaikan dengan tingkat pendidikan yang sudah
dari awal ditetapkan pada saat tanda tangan kontrak pertama,
jika ada perubahan penyesuian gaji sesuai pendidikan terakhir
disesuaikan dengan peraturan yang berlaku.
c) Insentif atau jasa pelayanan di hitung perbulan dan idealnya
dikeluarkan satu bulan sekali walaupun kadang tidak tepat
waktu pencairannya.
Analisa
Semua gaji pegawai dan tunjangan ataupun jasa pelayanan baik PNS
ataupun TKK dikeluarkan oleh bagian keuangan khususnya
bendahara pengeluaran melalui transfer bank BJB ke rekening
masing-masing pegawai yang sebelumnya sudah terdaftar nomer
rekeningnya di bagian keuangan RSUD Kabupaten Tangerang.
Semakin meningkatnya tuntutan dan kebutuhan masyarakat akan
pelayanan kesehatan di RSUD Kabupaten Tangerang, memicu setiap
pemberi pelayanan di RSUD Kabupaten Tangerang untuk terus
meningkatkan keprofesionalan dalam pemberikan pelayanan yang
terbaik kepada masyarakat. Dengan salah satu contoh menambah
Ruangan baru yaitu 3 lantai untuk ruangan rawat inap yaitu ruangan
anggrek B dan C sebagai salah satu bentuk pelayanan rawat inap
yang optimal.
Table 2.15
BOR, LOS, BTO, TOI
Bulan
Maret 72,71 % 6 5 3
36
April 69,43 % 7 5 3
Mei 72,03 % 7 6 3
Analisa
Berdasarkan table diatas rata-rata pemakaian tempat tidur
(BOR) selama bulan maret 2019 adalah 72,71 %, rata-rata
lama perawatan pasien (LOS) di ruangKemuning bawah
adalah 6, rata-rata lama perawatan pasien (TOI) adalah 5. Pada
bulan april 2019 menunjukam BOR mengalami penurunan
menjadi 69,43 %, LOS 7, BTO 5 dan TOI 3, dan pada bulan
Mei 2019 BOR naik lagi menjadi 72,03 %, LOS 7, BTO 6 dan
TOI 3.
a) Keberadaan Dokumen
SPO dan SAK
SPO dan SAK yang ada diruang Kemuning bawah diterbitkan
dan di sahkan oleh direktur RSUD Kabupaten Tangerang yang
merupakan pedoman pelaksanaan asuhan keperawatan yang
ada.
Hasil Pengkajian
Menurut kepala ruangan kemuning bawah didapatkan informasi,
bahwa pendokumentasian asuhan keperawatan sesuai dengan
format yang ada, yang sudah disepakati bersama antara kepala
ruangan dan komite keperawatan, audit rutin sudah dilakukan,
sehingga dapat diketahui tingkat kepatuhan perawat dalam
mengisi dokumentasi keperawatan. Tersedia lembar penulisan
standar asuhan keperawatan (SAK), yaitu lembar catatan
perkembangan pasien yang sudah terintegrasi. Pengkajian dan
37
c) Perencanaan
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan ke perawat jaga
dan juga hasil observasi, di dapatkan data perencanaan di
tulis di lembar CPPT dan juga lembar ceklish perencanaan
keperawatan. Perencanan tindakan keperawatan ini juga
berisi keterlibatan semua disiplin ilmu, baik medis,
penunjang dan juga gizi.
d) Implementasi
Tindakan keperawatan dilakukan berdasarkan rencana
keperawatan yang telah dibuat sesuai tahapannya.
Implementasi ini juga di tulis di catatan perkembangan pasien
terintergrasi atau sering disebut CPPT.
e) Evaluasi
Evaluasi dilakukan pada saat tindakan keperawatan sudah
dilakukan, evaluasi ini di tulis langsung oleh perawat yang
melakukan tindakan keperawatan.
f) Timbang Terima
Berdasarkan pengamatan selama 10 hari di ruang perawatan
Kemuning bawah, operan dinas dilakukan setiap shift di
ruang perawat ataupun operan keliling ke kamar pasien,
walaupun operan ini belum efektif sepenuhnya.
Ketidaktepatan jam operan serta belum terselesaikannya
tugas shift sebelumnya sehingga terkadang membuat operan
dines tersebut tidak optimal.
g) Pasien Savety
Kepala Ruangan Kemunng bawah melakukan pengontrolan
pada pelaksanaan 6 SKP (savety pasien) yang sudah menjadi
kebijakan RSUD Kabupaten Tangerang.
39
N PASIEN JUMLAH
O
2 Kebidanan 28
3 Rawat Jalan 70
4 IGD 45
Total 273
2 Kebidanan 96
4 IGD 97,9
Rata-rata 95,34
N ANALISA SWOT
O
1. A. Intenal Faktor
Strength
1. Terdapat program kerja yang sudah sesuai dengan
pelaksanaannya
2. Terdapat sebagian besar SOP dan SAK yang
sudah terlaksana dengan baik diruangan
3. Terdapat struktur organisasi dalam rungan yang
sudah sesuai dengan tugas dan fungsi masing-
masing bagian tetapi belum terupdate
4. Jumlah perawat diruangan sebanyak 14 orang,
sehingga tidak sesuai dengan jumlah pasien rawat
setiap hari.
5. Terdapat ruangan dokter dan perawat untuk diskusi
47
Weakness
1. Jumlah perawat tidak sebanding dengan jumlah
kebutuhan pasien
2. Sudah terlaksananya pendokumentasian khususnya
catatan perkembangan ada yang tidak sesuai
dengan keluhan pasien
3. Sebagian besar perawat diruang Kemuning bawah
berpendidikan D3 keperawatan
2. 4. Pelaksanaan discharge planning tidak dilaksanakan
sejak awal pasien datang namun dilaksanakan pada
saat pasien pulang
5. Belum adanya persediaan / leaflet untuk pasien
pulang
B. Eksternal Faktor
Oportunity
1. Adanya kebijakan untuk perawat melanjutkan
pendidikan yang lebih tinggi
2. Adanya program pelatihan atau seminar bagi
perawat
3. Adanya kerja sama yang baik antara mahasiswa
dan perawat diruang Kemuning bawah
Treathened
1. Adanya tuntutan yang tinggi dari pasien dan
keluarga untuk melengkapi sarana dan prasasarana
2. Adanya tuntutan yang tinggi dari pasien dan
keluarga untuk mendapatkan pelayanan
48
BAB III
INVENTARIS MASALAH
Proses dokumentasi
askep terutama pada
diagnosa
keperawatan tidak
update, begitu pula
- belum ada tindakan dari manajement
dengan intervensi dan
Adanya anggaran yang harus dikeluarkan rumah sakit
implementasi yang
untuk membeli buku dan memberi seminar - belum ada SOP mengenai penggunaan diberikan
atau pelatihan pada seluruh perawat tentang SDKI,SLKI dan SIKI
aplikasi penggunaan ssdSDKI,SLKI, dan SIKI - belum ada umpan balik dari para perawat
- itu sendiri
MATERIAL
MACHINE
1
Kualitas kerja
menurun
Kualitas perumusan
masalah Keperawatan
tidak sesuai dan
uptodate
Asuhan Keperawatan
tidak efektif.
2
Tidak tersedianya
etiket pelabelan cairan
infus.
Tuntutan pekerjaan
perawat semakin
meningkat.
Ketepatan terapi
cairan yang tidak
efektif.
3
2. METHODE
4. MATERIAL
terjaditidak
adekuatnya
terapi cairan
Analisis
Berdasarkan data diatas dapat disimbulkan bahwa pengetahuan perawat dalam
menentukan diagnosa keperawatan kurang tepat dan tidak uptudate, sehingga
kelompok menentukan priotitas masalah pertama adalah Resiko mutu Asuhan
keperawatan menurun berhubungan dengan kurangnya motivasi kerja perawat.
Program/ Indikator/Target
No. Masalah Tujuan
Kegiatan Penyesuaian
1. Kurang adanya Tersosialisasinya Melakukan Perawat bisa
kepedulian SOP tentang cara sosialisasi SOP menerapkan cara
mencari dan tentang cara
terhadap ilmu mencari dan
menegakkan mencari dan
keperawatan baik diagnosa menegakkan menegakkan
dari pihak keperawatan dengan diagnosa diagnosa
sumber terbaru saat keperawatan
manajemen keperawatan
ini dengan sumber
maupun perawat terbaru saat ini sesuai dengan
dengan berbasis SOP SDKI
SDKI
BAB IV
IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN
4.1 Pelaksanaan
Pada tanggal 24 juni – 5 juli 2019, kelompok melaksanakan Praktik
Keperawatan Klinik stase manajemen keperawatan diruang Kemuning
bawah. Pada minggu pertama kelompok melakukan observasi mengenai
kekurangan atau sistem manajemen keperawatan yang belum berjalan
diruang kemuning bawah , kelompok melaksanakan observasi
menggunakan lembar observasi yang penilaiannya dilakukan sendiri oleh
tiap idividu, dari hasil observasi didapatkan beberapa masalah seperti :
a. Pendokumentasian asuhan keperawatan tidak update
b. Isi pendokumentasian pershift sama hanya berbeda jika ada dokter visit
maupun terapi tambahan
c. Intervensi dan implementasi yang diberikan hampir dominan tindakan
kolaboratif atau dari dokter
Berdasarkan masalah yang didapat, Pendokumentasian asuhan
keperawatan yang tidak update. Untuk itu kelompok melakukan inovasi
pada minggu kedua dengan cara melakukan pendokumentasian asuhan
keperawatan kepada pasien di ruangan menggunakan SDKI, SLKI, dan
SIKI serta mensosialisasikan kepada seluruh perawat dan kepala ruangan di
ruang Kemuning bawah. Kelompok juga mengingatkan dan memberikan
demostrasi kepada seluruh perawat tentang cara penggunaan buku SDKI,
SLKI, dan SIKI guna memberikan asuhan keperawatan secara tepat danm
benar mengingat ruang Kemuning bawah adalah ruang rawat inap yang
selalu memberikan asuhan keperawatan dalam pelayanannya.
Pada saat demonstrasi tentang penggunaan buku SDKI, SLKI, SIKI,
dengan Perawat ruangan di ruang Kemuning bawah, kelompok serta seluruh
perawat melakukan pembahasan dan saling mengingatkan mengenai cara
9
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan dari uraian yang didapat pada BAB 1-5 maka dapat di
tarik kesimpulan bahwa :
Pada dasarnya penulis sudah mengevaluasi tindakan yang telah dilakukan
sesuai dengan tujuan yang akan di capai seperti :
a. Masalah yang ada telah teridentifikasi, analisis telah terlaksana, dan
menemukan prioritas masalah diruang kemuning bawah, untuk dilakukan
tindakan dalam memberikan pelayanan yang optimal dan meningkatkan
mutu pelayanan khususnya diruangan mengidentifikasi alternative
pemecahan masalah diruang Kemuning bawah, dalam memberikan
pelayanan yang optimal dan meningkatkan mutu pelayanan khususnya
diruang Kemuning bawah Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten
Tangerang Tahun 2019.
b. Rencana kegiatan yang telah ada telah terlaksana dengan maksimal.
c. Melakukan evaluasi tindakan memecahkan masalah diruang Kemuning
bawah, dalam memberikan pelayanan yang optimal dan meningkatkan
mutu pelayanan khususnya diruang kemuning bawah Rumah Sakit
Umum Daerah Kabupaten Tangerang Tahun 2019.
5.2 Saran
1. Manajemen pelayanan ruangan
Agar pelayanan keperawatan sesuai SOP perlu di lakukan supervise
dalam meningkatkan skill dan terdapat evaluasi sebagai acuan dalam
meningkatkan mutu pelayanan yang optimal.
2. RumahSakit
11
3. Perawat
Diharapkan perawat mampu mengaplikasikan asuhan keperawatan sesuai
SOP SDKI, SLKI, dan SIKI.
4. Mahasiswa
Diharapkan mahasiswa selanjutnya dapat menyempurnakan intervensi
manajeman yang sudah dilakukan mahasiswa Profesi Ners STIkes
YATSI Tangerang.
12
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran
2 Ruang penyedian/pengoplosan
obat baik
3 Suasana Kerja/Ners stasion yang
nyaman
4 Sarana dan prasarana menunjang
dengan baik
5 Isi dari operan dinas efektif dan
efisian
6 Operan keliling ke pasien setiap
kali perpindahan shift
7 Melakukan pengkajian pasien
head to toe
8 Perumusan diagnosa keperawatan
menggunakan SDKI, SIKI dan
SLKI
9 Melakukan orientasi ruangan pada
pasien baru.
10 Dilakukan pre dan Post
Comperance oleh kepala ruangan
11 Menerapkan tehnik aseptic dalam
melakukan perawatan.
12 Melaksananan Five Momen cuci
tangan
13 Perawat melakukan pencegahan
penyebaran infeksi nasokomial
dengan melakukan 6 langkah
tahapan cuci tangan
14 Melalukukan tindakan keperawaan
sesuai SPO.
15 Kepala ruangan memotivasi semua
perawat untuk melakukan
16