Fungsi Dan Cara Kerja Karburator

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 52

FUNGSI DAN CARA KERJA KARBURATOR

RICKO YUDHANTA, ST,


M.Sc

1
Macam-macam Karburator
1. Karburator dengan venturi tetap (fixed venturi)
2. Karburator dengan venturi berubah-ubah (slide
carburettor or variable venturi)
3. Karburator dengan kecepatan konstan (constant
velocity carburettor)

2
1. Karburator dengan venturi tetap
(fixed venturi)
• Karburator tipe ini merupakan karburator yang diameter
venturinya tidak bisa dirubah-rubah lagi. Besarnya aliran
udaranya tergantung pada perubahan throttle butterfly (katup
throttle/katup gas). Pada tipe ini biasanya terdapat pilot jet
untuk kecepatan idle/langsam, sistem kecepatan utama
sekunder untuk memenuhi proses pencampuran udara bahan
bakar yang tepat pada setiap kecepatan.
• Terdapat juga sistem akselerasi atau percepatan untuk
mengantisipasi saat mesin di gas dengan tiba-tiba. Semua
sistem tambahan tersebut dimaksudkan untuk membantu agar
mesin bisa lebih responsif karena katup throttle mempunyai
3
keterbatasan dalam membentuk efek venturi.
Ilustrasi Karburator dengan venturi tetap (fixed
venturi)

4
2. Karburator dengan venturi berubah-ubah
(slide carburettor or variable venturi)
• Karburator dengan venturi berubah-ubah menempatkan throttle
valve/throttle piston (skep) berada didalam venturi dan langsung
dioperasikan oleh kawat gas. Oleh karena itu, diameter venturi
bisa dibedakan (bervariasi) susuai besanya aliran campuran
bahan bakar udara dalam karburator.
• Karburator tipe ini dalam menyalurkan bahan bakar hanya
melalui main jet (spuyer utama) yang dikontrol oleh needle
(jarum), karena bentuk jarum dirancang tirus. Hal ini akan
mengurangi jet (spuyer) dan saluran tambahan lainnya seperti
yang terdapat pada karburator venturi tetap.
5
Ilustrasi Karburator dengan venturi berubah-ubah
(slide carburettor or variable venturi)

6
3. Karburator dengan kecepatan konstan
(constant velocity carburettor)
• Karburator tipe ini merupakan gabungan dari kedua karburator di atas, yaitu variable
venturi yang dilengkapi katup gas (throttle valve butterfly). Sering juga disebut dengan
karburator CV (CV caburettor). Piston valve berada dalam venturi berfungsi agar diameter
venturi berubah-ubah dengan bergeraknya piston tersebut ke atas dan ke bawah.
• Pergerakan piston valve ini tidak oleh kawat gas seperti pada karburator variable venturi,
tetapi oleh tekanan negatif (kevakuman) dalam venturi tersebut.
• Berdasarkan gambar berikut, udara yang mempunyai tekanan sama dengan udara luar
mengisi daerah di bawah diapragma (3). Udara tersebut masuk ke ruang vakum lewat
lubang (2) pada bagian bawah piston. Tekanan rendah dihasilkan dalam ruang vakum
dan piston mulai terangkat karena katup gas (3) dibuka oleh kabel gas. Pegas
pengembali (4) dalam piston membantu menjaga piston berada dalam posisinya
sehingga tekanan pada kedua sisi diaprgama seimbang.
• Ketika katup gas dibuka penuh, kecepatan udara yang melewati venturi bertambah. Hal
ini akan menghasilkan tekanan dalam ruang vakum yang lebih rendah lagi, sehingga
piston terangkat penuh.
7
Ilustrasi Karburator dengan Kecepatan Konstan; (1) diapragma, (2)
lubang udara masuk ke ruang vakum, (3) Katup gas/throttle valve, dan
(4) pegas pengembali

8
Prinsip Kerja Karburator

9
Prinsip Kerja Karburator
• Prinsip kerja karburator berdasarkan hukum-hukum
fisika seperti: Qontinuitas dan Bernauli. Apabila suatu
fluida mengalir melalui suatu tabung, maka banyaknya
fluida atau debit aliran (Q) adalah
Q = A. V = Konstan
Dimana:
Q = Debit aliran (m3/detik)
A = Luas penampang tabung (m2)
V = Kecepatan aliran (m/detik) 10
Jumlah Tekanan dan Kecepatan
Aliran
• Jumlah tekanan (P) pada sepanjang tabung alir (yang
diameternya sama) juga akan selalu tetap. Jika terdapat bagian
dari tabung alir/pipa yang diameternya diperkecil maka dapat
diperoleh kesimpulan bahwa bila campuran bensin dan udara
yang mengalir melalui suatu tabung yang luas penampangnya
mengecil (diameternya diperkecil) maka kecepatannya akan
bertambah sedangkan tekanannya akan menurun.
• Prinsip hukum di atas tersebut dipakai untuk mengalirkan
bensin dari ruang pelampung karburator dengan memperkecil
suatu diameter dalam karburator. Pengecilan diameter atau
penyempitan saluran ini disebut dengan venturi. 11
Sistem Utama Karburator

12
Komponen Utama Karburator [1]
• Sebuah tabung berbentuk silinder, tempat terjadinya campuran udara dan
bahan bakar.
• Perecik utama (main nozzle), yaitu pemancar utama yang mengabutkan
bahan bakar. Tinggi ujung perecik utama hampir sama tinggi dengan
permukaan bahan bakar di dalam bak pelampung. Main nozzle biasanya
terdapat pada karburator tipe venturi tetap. Sedangkan pada karburator tipe
slide (variable venturi) maupun tipe kecepatan konstan (CV), peran main
nozzle digantikan oleh needle jet. Needle jet mengontrol pencampuran bahan
bakar dan udara yang dialirkan dari celah diantara needle jet dan jetneedle
(jarum pengabut) tersebut.
• Venturi yaitu bagian yang sempit di dalam tabung karburator berfungsi untuk
mempertinggi kecepatan aliran udara. Sesuai dengan tipe karburator yang
ada pada sepeda mesin, diameter venturi akan selalu tetap untuk tipe
karburator venturi tetap dan diameter venturi akan berubah-ubah untuk13 tipe

karburator varible venturi.


Ilustrasi Variable Venturi dan Venturi Tetap

14
Komponen Utama Karburator [2]
• Katup trotel (throttle valve atau throttle butterfly), untuk mengatur
besar-kecilnya pembukaan tabung karburator yang berarti mengatur
banyaknya campuran udara bahan bakar. Katup trotel terdapat pada
karburator tipe venturi tetap dan karburator tipe kecepatan konstan (CV).
• Wadah (ruang) bahan bakar dilengkapi dengan pelampung (float chamber)
untuk mengatur agar tinggi permukaan bahan bakar selalu tetap. Bahan
bakar masuk ke dalam ruang pelampung melalui sebuah katup jarum
(needle valve). Katup jarum tersebut akan membuka dan menutup aliran
bahan bakar yang masuk ke ruang pelampung melalui pergerakan
turun-naik pelampung (float). Ilustrasi dari katup jarum dan pelampung.
• Spuyer utama (main jet), yaitu berfungsi mengontrol aliran bahan bakar
pada main system (sistem utama) pada putaran menengah dan tinggi.
15
Komponen Utama Karburator [3]
• Pilot jet, yaitu berfungsi sebagai pengontrol aliran bahan bakar
pada bagian pilot system pada putaran rendah dan menengah.
• Jet needle (jarum pengabut), yaitu berfungsi mengontrol jumlah
aliran bahan bakar dan udara melalui bentuk ketirusan jet
needle/jarum pengabut tersebut. Jet needle umumnya terdapat
pada karburator tipe variable venturi dan kecepatan konstan
atau tipe CV.
• Pilot air jet, yaitu berfungsi mengontrol jumlah aliran udara pada
pilot system pada putaran langsam/idle/stasioner ke putaran
rendah. Ilustrasi penempatan pilot air jet seperti terlihat pada
karburator tipe variable venturi berikut ini: 16
Ilustrasi Pilot Air Jet (1) pada Karburator tipe
Variable Venturi

17
Komponen Utama Karburator [4]
• Diapragma dan pegas, yaitu berfungsi bekerja berdasarkan
perbedaan tekanan diantara tekanan udara luar dan tekanan
negatif lubang untuk mengontrol jumlah pemasukan udara.
Diapragma dan pegas (spring) biasanya terdapat pada
karbuartor tipe CV.
• Main air jet, yaitu berfungsi mengontrol udara pada
percampuran bahan bakar dan udara pada putaran menengah
dan tinggi. Kemudian juga mengontrol udara yang menuju ke
needle jet sehingga mudah tercampur dengan bensin yang
berasal dari main jet.
• Pilot screw, yaitu berfungsi mengontrol sejumlah campuran
18
udara dan bahan bakar yang keluar pada pilot outlet.
Ilustrasi Komponen-komponen Karburator Tipe
Venturi Tetap

19
Sistem Utama Karburator
Berikut ini merupakan sistem utama pada
Karburator, adalah sebagai berikut:
1. Sistem Pelampung (Float System)
2. Sistem Kecepatan Rendah (Pilot System)
3. Sistem Kecepatan Utama/Tinggi

20
1. Sistem Pelampung (Float System)
• Sistem ini cukup penting karena ia mengontrol tinggi permukaan bahan bakar di dalam
bak pelampung. Jika tinggi bahan bakar terlalu rendah atau terlalu tinggi, maka sistem
yang lain tidak akan bekerja dengan baik.
• Pelampung (float) pada karbuartor sepeda mesin terdiri dari dua tipe yaitu tipe single
(satu buah pelampung) dan tipe double (dua buah pelampung). Sebagian bentuk dari
pelampung ada yang berbentuk bulat dan ada yang berbentuk segi empat. Pelampung
terbuat dari bahan tembaga dan synthetic resin.
• Pada gambar dapat dilihat bahwa bahan bakar masuk melalui katup masuk dan
pembukaan serta penutupan katup diatur oleh sebuah jarum (needle valve). Jika
pelampung turun, bahan bakar mengalir ke dalam ruang pelampung (float cahmber). Jika
bahan bakat sudah terisi dalam jumlah yang mencukupi, pelampung terangkat ke atas
dan menekan needle valve pada rumahnya, sehingga aliran bahan bakar tertutup
(terhenti).
• Tujuan adanya pegas tersebut adalah untuk mencegah needle valve terbuka dan tertutup
oleh gerakan naik turun pelampung yang disebabkan oleh gerakan dari sepeda mesin,
sekaligus menjaga permukaan bahan bakar tetap. 21
Ilustrasi Sistem Pelampung menjaga level bensin agar tetap
di ruang bensin dan dilengkapi damper spring (pegas)

22
2. Sistem Kecepatan Rendah (Pilot
System)
• Pada sistem kecepatan rendah sekaligus dapat mencakup keadaan aliran
bahan bakar pada waktu mesin dihidupkan yaitu kecepatan
idle/langsam/stasioner. Pada waktu mesin dihidupkan, dibutuhkan
campuran bahan bakar dan udara yang gemuk.
• Untuk ini trotel diatur dalam keadaan tertutup sehingga jumlah udara yang
masuk sedikit sekali yaitu melalui celah pada ujung choke atau lebih
tepatnya melalui pengontrolan dari pilot air jet. Dapat dilihat dengan jelas
bahwa bahan bakar hanya masuk melalui ujung sekrup penyetel stasioner
(pilot screw). Prinsip kerja sistem kecepatan rendah setiap tipe karburator
pada dasarnya sama, yaitu dengan memanfaatkan kevakuman di bawah
katup trotel.

23
Ilustrasi Sistem Kecepatan Rendah pada karburator tipe
variable venturi (slide carburettor)

24
Penjelasan Sistem Kecepatan Rendah pada karburator tipe
variable venturi (slide carburettor)
• Berdasarkan gambar di atas dapat dilihat bahwa bila katup trotel (slide) masih
menutup pada kecepatan stasioner, maka aliran udara hanya dapat mengalir
melalui pilot air jet (1) menuju pilot outlet (3). Bahan bakar dari ruang pelampung
masuk melalui primary pilot jet (5) dan akan mulai bercampur dengan udara di
dalam secondary pilot jet (4).
• Campuran udara dan bahan bakar selanjutnya akan keluar melalui pilot outlet
menuju ruang bakar melewati manifold masuk (intake manifold). Pilot screw (6)
berfungsi untuk mengatur jumlah campuran yang diinginkan.
• Jika katup trotel dibuka sedikit (masih kecepatan rendah tapi sudah di atas
putaran/kecepatan stasioner), maka jumlah pasokan udara akan bertambah karena
disamping melewati pilot air jet, udara juga mengalir melalui air bypass outlet (2).
Dengan bertambahnya jumlah udara, maka bahan bakar yang terhisap juga akan
bertambah sehingga jumlah campuran yang dialirkan ke ruang bakar semakin
banyak. Dengan demikian putaran mesin akan naik seiring dengan bertambahnya 25
jumlah campuran yang masuk ke ruang bakar.
Ilustrasi Sistem Kecepatan Rendah pada karburator tipe
kecepatan konstan

26
Penjelasan Sistem Kecepatan Rendah pada karburator tipe
kecepatan konstan
• Berdasarkan gambar di atas, bila katup trotel/katup gas masih menutup pada
kecepatan stasioner, maka kevakuman dalam saluran masuk (setelah katup gas)
tinggi sehingga aliran udara hanya dapat mengalir melalui pilot air jet (1) menuju
pilot outlet (4). Bahan bakar dari ruang pelampung masuk melalui primary pilot jet
dan akan mulai bercampur dengan udara di dalam pilot jet (4). Kevakuman yang
tinggi tersebut menyebabkan campuran bahan bakar dan udara terhisap melalui
lubang pilot / idle (5).
• Bila mesin sudah hidup dan throttle sudah dibuka sedikit (masih kecepatan rendah
tapi sudah di atas putaran/kecepatan stasioner), maka campuran bahan bakar dan
udara akan mengalir melalui lubang no. 4 dan no. 5 . Dengan demikian putaran
mesin akan naik seiring dengan bertambahnya jumlah campuran yang masuk ke
ruang bakar. Perlengkapan yang dapat menambah banyaknya bahan bakar adalah
saluran kecepatan yang jumlahnya dua, tiga dan kadang-kadang empat.
27
Ilustrasi Aliran Bahan Bakar dan Udara Kecepatan Rendah
pada Karburator Tipe Kecepatan Konstan

28
Penjelasan Aliran Bahan Bakar dan Udara Kecepatan
Rendah pada Karburator Tipe Kecepatan Konstan
• Potongan gambar karburator tipe kecepatan konstan (tipe CV)
yang memperlihatkan aliran bahan bakar dan udara pada
kecepatan rendah (lihat tanda panah) dapat dilihat pada gambar
di atas.
• Cara kerja sistem kecepatan rendah (pilot system) pada
karburator tipe venturi tetap hampir sama dengan karburator tipe
CV (kecepatan konstan). Oleh karena itu, tidak diperlukan lagi
penjelasan yang lebih rinci.

29
3. Sistem Kecepatan Utama/Tinggi
• Bila katup gas/katup trotel dibuka ¾ sampai dibuka sepenuhnya maka aliran udara
sekarang sudah cukup kuat untuk menarik udara dari pengabut utama (main jet). Sekarang
bahan bakar seluruhnya hanya melalui pengabut utama. Pada karburator tipe variable
venturi dan tipe kecepatan konstan (CV karburator), ujung tirus needle (jarum) akan
membuka saluran utama sehingga pengontrolan aliran campuran bahan bakar dan udara
saat itu melewati spuyer utama (main jet).
• Pada karburator tipe venturi tetap, tidak terdapat needle seperti pada karburator tipe
variable dan tipe CV. Oleh karena itu, sistem kecepatan utamanya bisa terdapat dua atau
lebih. Kecepatan utama tersebut sering diistilahkan dengan kecepatan utama primer
(primary high speed system) dan kecepatan utama sekunder (secondary high speed
system). Sistem kecepatan utama primer bekerja pada saat sepeda mesin berjalan pada
kecepatan sedang (menengah) dan tinggi. Sistem ini umumnya bekerja ketika mesin
bekerja pada beban ringan dan jumlah udara yang masuk masih sedikit.
• Bila suplai campuran udara dan bahan bakar ke dalam silinder (ruang bakar) oleh sistem
kecepatan utama primer tidak cukup (misalnya pada saat mesin bekerja pada beban berat
dan kecepatan tinggi), maka sistem kecepatan uatam sekunder pada saat ini mulai30bekerja
membantu sistem kecepatan utama primer.
Ilustrasi Sistem Kecepatan Utama pada
Karburator

31
Keterangan
• (1) main air jet (saluran udara utama),
• (2) Jet needle (jarum pengabut),
• (3) venturi,
• (4) saluaran udara,
• (5) Throttle slide,
• (6) needle jet,
• (7) air bleed pipe (pipa saluran udara), dan
• (8) main jet (pengabut/spuyer utama)
32
Penjelasan Sistem Kecepatan Utama/Tinggi
• Berdasarkan gambar di atas terlihat bahwa butiran bahan bakar yang sudah
tercampur dengan udara akan keluar dari saluran needle jet jika throttle slide/piston
ditarik ke atas oleh kawat gas. Disamping udara langsung mengalir melalui venturi
(3), sebagian kecil udara juga mengalir melalui main air jet (1). Tujuan utama udara
mengalir melalui main air jet adalah agar bahan bakar yang keluar dari main jet (8)
terpecah menjadi butiran-butiran kecil sebelum dikeluarkan melalui needle jet (6).
Dengan berbentuk butiran-butiran tersebut, maka proses atomisasi (bercampurnya
bahan bakar dan udara dalam bentuk kabut) pada ujung needle jet akan menjadi
lebih baik saat udara tambahan dari venturi bertemu. Atomisasi yang sempurna
akan membuat proses pembakaran menjadi lebih baik.
• Ujung jet needle (jarum) yang meruncing membuat saluran yang keluar dari needle
jet (6) lebih terbuka lebar jika jet needle (2) tersebut semakin ditarik ke atas oleh
piston (5). Pada gambar diperlihatkan bahwa jika jet needle lebih tinggi diangkat
maka lubang needle jet akan semakin terbuka, sehingga memungkinkan butiran
33
bensin lebih banyak keluar.
Ilustrasi Posisi Jet needle (jarum) pada
Needle Jet

34
Cara Kerja Sistem Kecepatan Utama
Karburator Tipe Kecepatan Konstan (Tipe CV)
• Bahan bakar pada sistem kecepatan utama diukur pada main jet
dan dikontrol dengan perbedaan diamater yang ada pada jet
needle yang digerakan oleh throttle slide (throttle piston). Naik
turunnya throttle piston ini dikarenakan tekanan negatif (vakum)
pada diapragma. Sejumlah udara dikontrol secara otomatis oleh
luas area pada bagian venturi. Pada karburator tipe variable
venturi dan tipe CV, diameter venturi akan berubah-ubah sesuai
dengan pergerakan throttle piston. Sebagian kecil udara juga
mengalir dan diukur pada main air jet. Ilustrasi aliran udara,
bahan bakar dan sekaligus campuran antara udara bahan bakar
pada karburator tipe CV dapat dilihat pada gambar potongan di
35
bawah ini:
Ilustrasi Aliran bahan bakar dan udara utama
pada karburator tipe kecepatan konstan

36
Penjelasan Sistem Kecepatan Utama
Karburator Tipe Kecepatan Konstan (Tipe CV)
• Berdasarkan gambar di atas dapat dilihat jika katup gas (throttle valve) terbuka
penuh, maka kecepatan aliran udara pada lubang masuk akan bertambah besar.
Throttle piston akan terangkat sehingga akan menambah luas area pada bagian
venturi sehingga menambah udara pada posisi maksimum. Pada saat bersamaan
perbedaan diameter dalam needle jet dan jet needle akan semakin besar. Jet
needle terangkat makin jauh ke atas seiring naiknya throttle piston sehingga posisi
diameter ujung jet needle pada needle jet semakin kecil karena semakin tirus.
• Bahan bakar dari ruang pelampung saat ini masuk melalui main jet dan bercampur
dengan udara yang berasal dari main air jet di dalam saluran needle jet. Bahan
bakar yang telah tercampur dengan udara tersebut selanjutnya akan berbentuk
butiran-butiran kecil. Dengan berbentuk butiran-butiran, maka proses atomisasi
(bercampurnya bahan bakar dan udara dalam bentuk kabut) pada ujung needle jet
akan menjadi lebih baik saat udara tambahan dari venturi bertemu. Atomisasi yang
sempurna akan membuat proses pembakaran menjadi lebih baik. Pada sistem
37
kecepatan utama ini, pengontrolan bahan bakar dilakukan oleh main jet.
Sistem Tambahan Karburator

38
1. Sistem Beban Penuh (sistem
tenaga)
• Pada waktu mesin jalan dengan kecepatan tinggi, campuran
bahan bakar dan udara diatur sedikit kurus, karena mesin
berputar dengan beban ringan. Disebut juga istilah kecepatan
ekonomis, tetapi bila mesin berputar dengan beban penuh,
maka diperlukan campuran yang gemuk.
• Salah satu cara yang dipergunakan pada karburator tipe
variable venturi yaitu dengan memasang main jet tambahan
dalam pipa yang berasal dari ruang pelampung, tetapi
penempatan pipa tersebut sedikit lebih tinggi dibandingkan
ujung dari throttle slide/piston. Hal ini akan membuat “pengaruh
venturi” hanya dapat dicapai untuk sistem tenaga (power)39 jika
throttle slide/piston diangkat cukup tinggi.
Ilustrasi Posisi Power Jet untuk Sistem Tenaga pada
Karburator Tipe Variable Venturi

40
Penjelasan Posisi Power Jet untuk Sistem Tenaga pada
Karburator Tipe Variable Venturi
• Berdasarkan gambar di atas dapat dilihat bahwa bila pembukaan
throttle piston masih sekitar setengah karena putaran mesin
belum terlalu tinggi dan mesin beroparesi/bekerja pada beban
ringan, maka aliran campuran udara dan bahan bakar hanya
melalui needle jet. Tetapi bila pembukaan throttle piston lebih
naik lagi sampai melewati ketinggian dari power jet, maka aliran
campuran udara dan bahan bakar disamping melalui needle jet,
juga melalui power jet. Pada kondisi ini mesin bekerja pada
putaran yang lebih tinggi lagi atau jalan menanjak, sehingga
diperlukan tambahan pasokan bahan bakar untuk menambah
tenaga mesin tersebut.
41
2. Sistem Choke
• Sistem choke (cuk) berfungsi untuk menambah perbandingan
bahan bakar dengan udara (bahan bakar diperbanyak) dalam
karburator. Cara pengoperasian sistem cuk ada yang manual
dan ada juga yang secara otomatis. Kebanyakan karburator tipe
baru menggunakan sistem cuk otomatis.

42
Ilustrasi Konstruksi Sistem Cuk Otomatis

43
Penjelasan Konstruksi Sistem Cuk Otomatis

• Salah satu cara kerja sistem cuk otomatis adalah seperti terlihat pada
gambar di atas. Wax unit (bimetal) akan mengkerut penuh jika kondisi mesin
dingin sehingga needle (jarum) akan tertarik ke atas Hal ini akan membuat
sejumlah bahan bakar keluar dari cold start jet (pengabut kondisi dingin).
Bahan bakar tersebut kemudian bercampur dengan campuran udara dan
bahan bakar yang keluar dari saluran yang digunakan pada kondisi normal,
sehingga menghasilkan campuran gemuk/kaya.
• Ketika mesin mulai panas, wax (bimetal) dalam sistem cuk yang dialiri arus
tersebut, akan mulai panas dan mengembang. Dengan mengembangnya
wax tadi akan mendorong (membuat) needle secara perlahan turun.
Penurunan needle tersebut akan mengurangi bahan bakar yang keluar dari
cold start jet, sehingga lama kelamaan akan membuat campuran semakin
kurus. Jika mesin sudah berada pada suhu kerja norrmalnya, maka44needle
akan menutup cold start jet sehingga sistem cuk tidak bekerja lagi.
3. Sistem Percepatan
• Pada waktu mesin mengalami percepatan, throttle valve akan membuka secara tiba-tiba,
sehingga aliran udara menjadi lebih cepat. Tetapi karena bahan bakar lebih berat dibanding
udara, maka bahan bakar akan datang terlambat masuk ke intake manifold. Akibatnya
campuran tiba-tiba menjadi kurus sedangkan mesin berputar dengan tambahan beban untuk
keperluan percepatan tersebut. Untuk mendapatkan campuran yang gemuk, maka pada
waktu percepatan, karburator dilengkapi dengan “pompa percepatan”. Salah satu bentuk
mekanisme sistem percepatan pada karburator sepeda motor adalah seperti terlihat pada
gambar di bawah. Mekanis pompa ini dihubungkan dengan pedal gas (throttle) sehingga jika
trotel dibuka dengan tiba-tiba maka plunyer pompa menekan minyak yang dibawahnya.
Dengan demikian jumlah minyak yang keluar melalui pengabut utama (main jet) akan lebih
banyak.
• Untuk lebih jelasnya cara kerjanya adalah sebagai berikut: Pada saat handle gas di putar
dengan tiba-tiba, throttle lever (tuas gas) akan berputar ke arah kiri (lihat tanda panah).
Pergerakan throttle lever tadi akan mendorong pump rod (batang pendorong) ke arah bawah.
Karena ujung pump rod dihubungkan ke pump lever (tuas pompa), maka pump lever akan
mengungkit diapragma ke atas melawan tekanan pegas (spring). Akibatnya ruang pompa
(pump chamber) di atas diapragma menyempit dan medorong atau menekan sejumlah45bahan
bakar mengalir melalui check valve ke lubang pengeluaran bahan bakar (discharge hole).
Ilustrasi Konstruksi Sistem Percepatan

46
Penjelasan Konstruksi Sistem Percepatan

• Setelah melakukan penekanan tersebut, pump lever akan kembali ke posisi


semula dengan adanya dorongan pegas di atas diapragma. Pergerakan
diapragma ke bawah membuat pump chamber membesar lagi. Karena
desain/rancangan valve (katup) yang ada di pum chamber dibuat
berlawanan arah antara katup masuk dan katup keluar, maka pada saat
diapragma ke bawah katup masuk terbuka sedangkan katup keluar
menutup. Dengan membukanya katup masuk tersebut, membuat bahan
bakar kembali masuk ke pump chamber dan sistem percepatan siap untuk
dipakai kembali.
• Demikian beberapa sistem dengan cara kerja yang umumnya dipakai pada
karburator. Jika semua sistem tersebut digabungkan pada sebuah
karburator, maka jadilah ia sebuah karburator yang kelihatannya sangat
kompleks. 47
Analisa Gangguan Karburator

48
1. Kebocoran Bahan Bakar
• Kebocoran bensin di dalam karburator seringkali dialami oleh
kendaraan dengan pemilik motor yang senang memodifikasi sepeda
motor atau mobilnya. Berharap dengan memodifikasi bagian
karburator bisa meningkatkan performa tenaga mesin yang lebih
besar, justru karena hal itu dapat memicu penyebab kerusakan pada
pelampung. Dimana, peran pelampung adalah mengatur pembatas
permukaan bensin agar selalu tetap konstan.
• Karena pengontrolan pembatasan bensin telah rusak, maka
kendaraan akan menjadi lebih boros bahan bakar, dan tentu ini akan
merugikan bagi pemilik kendaraan. Perlu adanya perbaikan
mengganti bagian pelampung dengan komponen baru dan
sebaiknya ubah setelan pada karburator yang telah dimodifikasi
49
pada posisi standar bawaan pabrik.
2. Karburator Kotor
• Beberapa penyebab yang diduga memicu karburator kotor
adalah kebersihan tangki bensin yang tidak pernah dibersihkan,
maka kotorannya masuk ke karburator, bahan bakar yang
tercampur dengan kotoran dan tidak melakukan penyaringan
terlebih dulu sebelum masuk ke dalam tangki serta tidak
menggunakan komponen penyaringan udara, sehingga debu
mudah masuk ke karburator.
• Hal yang harus dilakukan adalah dengan membersihkan
kotoran tangki bensin dan karburator. Bila perlu saringan bahan
bakar juga harus diperhatikan, karena penyaringan bensin yang
kotor dapat membuat karburator sulit untuk menghisap bensin.
50
3. Saluran Main Jet Tersumbat
• Penggunaan kendaraan sehari-hari dan kurangnya perhatian
terhadap kebesihan karburator, kotoran dan kerak akan
menempel di bagian main jet. Akibatnya pemasok bahan bakar
untuk proses pengabutan menjadi sedikit dan tenaga mesin
yang dihasilkan menjadi kurang maksimal.

51
52

Anda mungkin juga menyukai