Makalah Kelompok 3 - Manajemen Rantai Pasokan Dan Integrasi Vertikal
Makalah Kelompok 3 - Manajemen Rantai Pasokan Dan Integrasi Vertikal
Makalah Kelompok 3 - Manajemen Rantai Pasokan Dan Integrasi Vertikal
VERTIKAL
Makalah ini disusun dan diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah
“Bisnis Internasional”
Dosen Pengampu:
Putri Nazli, S.E., M.E
Oleh:
Fitriya (2041000025)
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita ucapkan kehadirat Allah Swt., atas segala nikmat dan
karunia yang telah diberikan, sehingga makalah ini dapat penulis selesaikan
dengan baik. Sholawat serta salam juga turut penulis hadiahkan kepada
baginda Nabi Muhammad Saw., semoga penulis dan para pembaca
mendapat syafaat beliau diakhirat kelak.
Penulis
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................1
A. Latar Belakang Masalah......................................................................1
B. Rumusan Masalah................................................................................2
C. Tujuan Penulisan.................................................................................2
D. Manfaat Makalah.................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN.............................................................4
A. Manajemen Rantai Pasokan dan Integrasi Vertikal.............................4
B. Saran....................................................................................................2
DAFTAR PUSTAKA................................................................17
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada era globalisasi ini, permintaan masyarakat semakin meningkat,
mendorong perusahaan di dunia untuk semakin maju. manajemen rantai
pasok adalah proses produksi dan distribusi dapat dilakukan dengan tepat
dengan tujuan memberikan pelayanan yang terbaik untuk konsumen.1 Jadi,
jika suatu perusahaan telah menerapkan strategi Supply chain management
pasti akan lebih baik dalam mendapatlan keuntungan dan mengetahui apa
yang diinginkan oleh konsumen.
1
waktu dan biaya yang diperlukan. Namun, dalam praktiknya, implementasi
manajemen rantai pasokan dan integrasi vertikal seringkali menemui
berbagai tantangan dan masalah yang harus dihadapi.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam
makalah ini adalah:
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah:
2
D. Manfaat Makalah
Adapun manfaat dari pembuatan makalah ini adalah untuk
memberikan literasi, edukasi dan informasi kepada para pembaca khususnya
bagi mahasiswa/i yang membutuhkan informasi mengenai topik
pembahasan manajemen rantai pasokan dan bisnis internasional.
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Manajemen Rantai Pasokan dan Integrasi Vertikal
Supply Chain Management merupakan struktur proses pengolahan
dari bahan baku menjadi barang jadi yang kemudian dikirmkan hingga ke
tangan customer. 3Sedangkan menurut Ling Li menyatakan Suplly chain
management merupakan sekumpulan aktivitas dan keputusan yang saling
terkait untuk mengintegrasikan pemasok, manufaktur, gudang, jasa
transportasi, pengecer dan konsumen secara efisien. Selanjutnya menurut
Roger, manajemen rantai pasokan/supply chain management adalah
perencanaan desain dan kontrol aliran informasi dan material di sepanjang
rantai pasokan dalam rangka memenuhi kebutuhan pelanggan secara efisien
sekarangn dan di masa depan.4
3
Ridho Fachrozie, Ahmad Muharmansyah Rezeki Maulana, Siti Aisyah,
Pengaruh Supply Chain Management (SCM) Terhadap Keunggulan Bersaing Perusahaan
Di Kota Medan, Jurnal Ilmu Komputer, Ekonomi Dan Manajemen (JIKEM), Vol. 2, No. 1,
(2022), Hlm 2105.
4
Firza Faturahman, Analisis Pengukuran Kinerja Supply Chain Management
(SCM) Terhadap Kinerja Dan Daya, Jurnal Bina Bangsa Ekonomika Vol. 14, No.2, (2021),
Hlm. 428.
5
Muchammad Fariq Maulana, Nur Isnaini, Dea Nur Zuraidah, Yusuf Amrozi,
Model Supply Chain Management Pada Produk Industri Agraris Dan Turunan Supply
Chain Management Model For Agricultural Industrial Products And Derivatives, Jurnal
Agroindustri Halal, Vol. 6, No. 1, (2020), Hlm. 13.
4
manajemen hubungan pelanggan, manajemen pelayanan pelanggan,
manajemen permintaan, pemenuhan pesanan, manajemen aliran manufaktur,
manajemen hubungan pemasok, pengembangan dan komersialisasi produk,
dan manajemen pengembalian (return management), seperti gambar
dibawah ini:6
5
Adapun perkembangan supply chain management dilatar belakangi
oleh akselerasi perubahan lingkungan seperti faktor-faktor:
7
Ridho Fachrozie, Ahmad Muharmansyah Rezeki Maulana, Siti Aisyah,,, Hlm.
2106.
6
tercipta proses yang optimal meliputi 8upstream supply chain melakukan
hubungan antara perusahaan dengan vendor, downstream supply chain
melakukan kegiatan mentransfer barang dari perusahaan langsung ke
konsumen, internal supply chain ini mengontrol ketersediaan pemasukan
barang. Menurut Heizer and Render perusahaan harus memutuskan suatu
strategi rantai pasokan dalam memperoleh barang dan jasa dari luar.
Beberapa strategi tersebut antara lain:
8
Meylia Candrawati, Evaluasi Supply Chain Management (Studi Kasus Pada Pt
Aseli Dagadu Djokdja), Accounting And Business Information Systems Journal, 6(2),
(2018), Hlm. 2.
7
5. Perusahaan Virtual. Perusahaan yang mengandalkan beragam hubungan
pemasok untuk menyediakan jasa atas permintaan yang diinginkan. Juga
dikenal sebagai korporasi berongga atau perusahaan jaringan.9
9
Kardinah Indrianna Meutia, Bintang Narpati, Dian Sudiantini, Bisnis
Internasional, (Purwokerto: CV. Pena Persada, 2022), Hlm. 137.
8
6) Ketidakpastian dalam permintaan baik itu dari permintaan, pasokan, dan
internal.10
10
Muchammad Fariq Maulana, Nur Isnaini, Dea Nur Zuraidah, Yusuf Amrozi,,,
hlm. 13-14.
9
hari kemarin, dan mutu kehidupan hari esok harus lebih baik dari hari ini.
Hal ini yang memberi dorongan untuk berusaha dan mengembangkan diri.
Sedangkan konsep sistem, memberikan pedoman pemikiran bahwa
pencapaian suatu tujuan harus ada kerja sama atau keterpaduan dari unsur-
unsur yang relevan sebagai sistem.11
11
Kardinah Indrianna Meutia, Bintang Narpati, Dian Sudiantini,,, hlm. 138-139.
10
c. Untuk menilai apakah pekerja tertarik terhadap pekerjaan untuk dapat
bekerja lebih gesit dapat dilihat dari sikap (terhadap tugas, teman
sejawat, dan pengawas), keanekaragaman tugas, sistem insentif
(sistem upah dan bonus), kepuasan kerja, perspektif dari ambisi dan
promosi.
d. Insentif (perangsang) Penghargaan serta penggunaan motivator yang
tetap akan menimbulkan suasana yang kondusif atau berakibat
kepada produktivitas yang tinggi. Semua mencakup sistem pemberian
insentif dan usaha-usaha untuk menambah kepuasan kerja melalui
sarana yang beranekaragam pula. Selain hal diatas, produktivitas
memerlukan persyaratan lain sebagai faktor pendukung, yaitu
hubungan kerja yang harmonis, kemauan kerja yang sesuai dengan isi
kerja, lingkungan kerja yang nyaman, kondisi kerja yang manusiawi,
penghasilan yang dapat memenuhi kebutuhan hidup minimum.12
12
Muhammad Rifai, Manajemen Bisnis, (Medan: CV. Pusdikra Mitra Jaya, 2020),
hlm. 74-75.
13
Muhammad Rifai, hlm. 76.
11
C. Mengelola Kualitas dalam Bisnis Internasional
Kualitas dalam bisnis internasional sangat berkaitan erat dengan
produktivitas bisnis. Tanpa kualitas yang memuaskan, produk tersebut akan
ditolak oleh konsumen. Memproduksi kualitas berarti menghasilkan
kecocokan kegunaan (menyediakan fitur-fitur yang diinginkan oleh
konsumen). Manajemen kualitas terpadu, kadang-kadang disebut juga
sebagai manajemen kualitas total merupakan langkah strategis penting
TQM. Adanya beberapa istilah inti yang terkait teori total quality
management (TQM) yaitu continious quality improvement (peningkatan
mutu berkelanjutan), quality improvement (perbaikan mutu), dan continious
improvement (perbaikan terus menerus). 14
1. Merencanakan kualitas
2. Mengorganisasikan kualitas
3. Mengarahkan kualitas
4. Mengendalikan kualitas15
12
memuaskan kebutuhan dan harapan pelanggan untuk meningkatkan
kualitas semua aspek bisnis.16
16
Suci Hartati, Mutaqim Hasan,,, hlm. 14.
17
Kardinah Indrianna Meutia, Bintang Narpati, Dian Sudiantini,,, 140.
13
ISO 8402 (quality vocabulary) mendefinisikan manajemen kualitas
sebagai semua aktivitas dari fungsi manajemen secara keseluruhan yang
menentukan kebijaksanaan kualitas, tujuan, dan tanggung jawab, serta
mengimplementasikannya melalui alat-alat seperti berikut ini.
18
H.A., Rusdiana, Manajemen Operasi, (Bandung: CV. Pustaka Setia, 2014), hlm.
221-222.
19
Dewi Selviani Y, Siti Aminah Siregar, Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi
Persediaan Terhadap Pengendalian Internal Persediaan Pada PT Trijati Primula, Land
Journal, Vol. 2, No. 1, (2021), hlm. 56.
14
2. Membentuk tim pengembang multinasional yang mewakili berbagai
subsidiary, pengembangan paralel, dimana masing-masing subsidiari
mengerjakan bagian interface-nya masing- masing, dan
3. Menunjuk center of excellence, dimana subsidiari tertentu yang lebih
berpengalaman ditunjuk untuk mengembangkan sistem.20
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Supply Chain Management merupakan struktur proses pengolahan
dari bahan baku menjadi barang jadi yang kemudian dikirmkan hingga ke
tangan customer. Integrasi vertikal mengembangkan kemampuan untuk
memproduksi barang atau jasa yang sebelumnya dibeli atau membeli
20
Kardinah Indrianna Meutia, Bintang Narpati, Dian Sudiantini,,, Hlm. 140.
15
perusahaan pemasok atau distributor. Produktivitas mengacu pada kuantitas
dan kualitas hasil produksi Usaha meningkatkan produktivitas dapat
dilakukan dengan cara mempengaruhi mesin-mesin dengan mesin modern,
canggih, agar hasil produksinya tidak ketinggalan zaman dan efisien dalam
melakukan produksi, kembangkan kegiatan Research and Development, di
negara maju banyak yang menggunakan robot, kembangkan personalia agar
meningkatkan motivasi karyawan. Manajemen kualitas terpadu, kadang-
kadang disebut juga sebagai manajemen kualitas total merupakan langkah
strategis penting TQM. Total Quality Manajemen mencakup empat aktivitas
dasar manajerial mencakup merencanakan kualitas, mengorganisasikan
kualitas, mengarahkan kualitas, mengendalikan kualitas. Strategi mengelola
sistem informasi internasional memilih aplikasi terbaik dari semua
subsidiari untuk digunakan sebagai aplikasi global, membentuk tim
pengembang multinasional yang mewakili berbagai subsidiary,
pengembangan paralel, dimana masing-masing subsidiari mengerjakan
bagian interface-nya masing- masing, dan menunjuk center of excellence,
dimana subsidiari tertentu yang lebih berpengalaman ditunjuk untuk
mengembangkan sistem
B. Saran
Penulis menyadari bahwasanya makalah ini masih terdapat
kesalahan. Oleh karena itu, dibutuhkan kritik dan saran yang membangun
untuk pembuatan makalah di masa mendatang. Selanjutnya, penulis
berharap makalah ini dapat dijadikan sumber referensi khususnya bagi
mahasiswa yang membahas permasalahan yang sama dan diharapkan bagi
penulis selanjutnya untuk mencari sumber literatur yang terbaru agar
topik ini dapat memiliki ruang lingkup pembahasan yang lebih luas
16
DAFTAR PUSTAKA
Candrawati, M. (2018). Evaluasi Supply Chain Management (Studi Kasus
Pada PT Aseli Dagadu Djokdja). Accounting and Business
Information Systems Journal, 6(2). 1-10.
Maulana, M. F., Isnaini, N., Zuraidah, D. N., & Amrozi, Y. (2020). Model
Supply Chain Management pada Produk Industri Agraris dan
Turunan. JURNAL AGROINDUSTRI HALAL, 6(1), 011–019.
17
Rusdiana, H., A. (2014). Manajemen Operasi. Bandung. CV. Pustaka Setia.
Butarbutar, H. M., Nicholas, N., Larissa, J., Yuki, N., Liu, L. C., & Qadri, R. A. (2023).
PENGARUH PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN SUMBER DAYA
PERUSAHAAN (ERP) DALAM MENINGKATKAN KINERJA MANAJEMEN
RANTAI PASOK (SCM) PT AOHAI TECHNOLOGY INDONESIA. PROMOSI
(Jurnal Pendidikan Ekonomi), 11(1).
Cahyati, S. C. A., Thai, K., Jenny, Y., Susanti, O., Syahara, E., Qadri, R. A., & Zai, I.
(2023). PENGARUH PENERAPAN SISTEM DALAM MENINGKATKAN
KINERJA MANAJEMEN RANTAI PASOK PADA PT. CITRA
SHIPYARD. PROMOSI (Jurnal Pendidikan Ekonomi), 11(1).
18