Usulan Proposal Skripsi I Gusti Ngurah
Usulan Proposal Skripsi I Gusti Ngurah
Usulan Proposal Skripsi I Gusti Ngurah
PROPOSAL SKRIPSI
Oleh
I GUSTI NGURAH PRIMANANTA PARAMARTA
NPP 30.1046
PROVINSI BALI
PARAMARTA
NPP : 30.1046
SEKTOR PUBLIK
Om Swastiastu,
Dalam Negeri;
i
2. Bapak Dr. Halilul Khairi, M.Si selaku Dekan Fakultas Manajemen
Pemerintahan;
3. Ibu Dr. Rizki Amalia, S.STP, M.AP selaku Ketua Program Studi
Peneliti;
dari masa calon praja sampai saat ini sudah mencapai praja utama
11. Saudara Asuh Pasukan Tanda Kehormatan Angkatan XXX yang dan
12. Saudara Asuh Pasukan Inti Angkatan XXX yang selalu saling
pendidikan di IPDN;
15. Serta seluruh pihak yang telah membantu Peneliti dalam proses
Peneliti
KATA PENGANTAR.....................................................................................i
DAFTAR ISI ................................................................................................v
DAFTAR TABEL.........................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR....................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................1
1.1 Latar Belakang Penelitian...........................................................
1.2 Rumusan Masalah......................................................................
1.3 Tujuan Penelitian........................................................................
1.4 Kegunaan Penelitian...................................................................
BAB II KAJIAN PUSTAKA..........................................................................11
2.1 Penelitian Sebelumnya.............................................................
2.2 Landasan Teoretis....................................................................
3.3.2 Informan...........................................................................42
3.4 Instrumen Penelitian.................................................................
3.5 Teknik Pengumpulan Data........................................................
3.6 Teknik Analisis Data.................................................................
3.7 Jadwal dan Lokasi Penelitian....................................................
Halaman
Halaman
PENDAHULUAN
dimiliki setiap manusia. Aspek tersebut dapat dilakukan oleh manusia itu
manajemen sumber daya manusia yang baik merupakan salah satu aspek
negara maju.
1
2
dari intervensi politik, serta bersih dari praktik koripsi, kolusi dan
nepotisme.
perundang-undangan.
adalah harus ada Aparatur Sipil Negara yang kompetitif dan jujur untuk
Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. Oleh karena itu, setiap daerah
mutasi pegawai.
pokok dan fungsi dari BKPSDM untuk mencapai target organisasi atau
Badung
4
Tabel 1.1
Tingkat Pendidikan Formal Aparatur Sipil Negara di BKPSDM
Kabupaten Badung Tahun 2022
NO PENDIDIKAN JUMLAH
1 Pasca Sarjana 7
2 Sarjana 27
3 SMA 4
JUMLAH 38
Sumber : BKPSDM Kabupaten Badung, 2022
dalam pekerjaan lain yang tidak ada hubungan dengan pencapaian tujuan
pemerintah daerah maka dari itu diperlukan kompetensi yang baik untuk
didasarkan dengan ilmu yang dikuasai serta aspek lain yang telah
aparatur sering ditempatkan tidak sesuai dengan latar belakang ilmu yang
Tabel 1.2
Nama, Pangkat, Jabatan, dan Latihan Jabatan Nama, Pangkat,
Jabatan, dan Latihan Jabatan yang Pernah Diikuti Pejabat
di BKPSDM Kabupaten Badung Tahun 2022
Pangkat / Latihan
NO NAMA JABATAN
Golongan jabatan
(1) (2) (3) (4) (5)
Pembina Kepala Badan Kepegawaian
1 I Komang Susana,
Utama Muda Dan Pengembangan PIM II
1 SH
(IV/C) Sumber Daya Manusia
2 Drs. I Gusti Ngurah Pembina TK I
Sekretaris PIM III
2 Ketut Balik, MAP (IV/B)
6
the right man on the right place. Hal ini dapat dilihat dalam penempatan
aparatur dan menempatkan aparatur sesuai dengan ilmu dan bidang yang
dikuasai sering kali tidak berjalan dengan prinsip tersebut, hal yang terjadi
kompetensi merupakan hal yang penting dalam suatu organisasi, hal ini
organisasi.
8
Kabupaten Badung?
3. Upaya apa saja yang telah dilakukan oleh Badan Kepegawaian dan
Kabupaten Badung.
daya manusia.
berikut:
Manusia (BKPSDM)
4. Bagi Peneliti
KAJIAN PUSTAKA
tabel:
Tabel 2.1
Hasil Penelitian Sebelumnya
NO PENELITI JUDUL TEORI METODOLOGI HASIL
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Agung Pengaruh Teori Penelitian ini Terdapat pengaruh
Nugraha pendidikan, Motivasi menggunakan positif secara
(2020) pelatihan dan Kinerja Metode langsung
terhadap Pegawai Kuantitatif pendidikan dan
kinerja (Robbins, pelatihan terhadap
melalui 2011) kinerja pegawai
kompetensi dan ada pengaruh
pegawai pada positif secara tidak
instansi langsung
pemerintah pendidikan dan
pelatihan terhadap
kinerja melalui
kompetensi
pegawai Dinas
Pariwisata dan
Kebudayaan
Kabupaten
11
12
Pangkep
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
2 Aldi Dampak Teori Penelitian ini
Dampak Budaya
Frinaldi Budaya Kinerja menggunakan kerja dalam
(2020) kerja Pegawai Metode meningkatkan
Meningkatk Sastrohadi Deskriptif kinerja pegawai
an Kinerja wiryo Kualitatif DISPARPORA
Pegawai di (2002) Kabupaten
Dinas Pesisir Selatan
Pariwisata, belum
Pemuda berdampak baik
dan terhadap
Olahraga peningkatan
Kabupaten kinerja pegawai
Pesisir karena masih
Selatan ada beberapa
masalah terkait
budaya kerja
3 Yohana Kompetensi Teori Penelitian ini Kompetensi dan
(2017) dan Kompeten menggunakan pengembangan
Pengembang si Metode Kualitatif karier secara
an karier (Spencer, Deskriptif serempak
terhadap 2006) berpengaruh
kinerja
signifikan
Pegawai
pada Dinas terhadap
Pendidikan pegawai Dinas
dan Pendidikan dan
Kebudayaan Kebudayaan
Kabupaten Kabupaten Sigi
Sigi
Sumber: diolah oleh peneliti, 2022
tujuan organisasi.
dan mutasi”.
pengembangan yaitu :
organisasi.
keseluruhan lingkungan”.
dapat bersaing.
menyatakan bahwa :
lama”.
sebagai berikut:
Tabel 2.2
Perbedaan Pelatihan dengan Pendidikan
P Pelatihan Pendidikan
e
r
b
e
d
a
a
n
P Karyawan Karyawan manejerial
e operasional
s
e
r
t
a
T Technical Managerial skills
u skills
j
u
a
n
M Metode latihan Metode pendidikan
e
t
o
d
e
W Jangka pendek Jangka panjang
a
k
t
u
B Relatif kecil Relatif besar
i
a
y
a
T Lapangan Di dalam kelas
e praktek
m
p
a
t
22
karyawan”.
a. Konseptual
Dengan pengembangan pendidikan manajer semakin cakap
dan cepat dalam mengambil keputusan yang lebih baik,
karena memiliki kemampuan yang akan lebih meningkat.
b. Karier
Dengan pengembangan kesempatan untuk meningkatkan
karier karyawan semakin besar, karena keahlian, keterampilan
dan prestasi kerjanya lebih baik. Promosi ilmiah biasanya
didasarkan kepada keahlian dan prestasi kerja seseorang.
c. Moral
Dengan pengembangan, moral karyawan akan lebih baik
karena keahlian dan keterampilannya sesuai dengan
pekerjaannya sehingga mereka antusias menyelesaikan
pekerjaanya dengan baik.
23
bahwa :
24
(tiga) yaitu :
dalam organisasi”.
a. Merit System
Mutasi karyawan yang didasarkan atas landasan yang bersifat
ilmiah, objektif dan hasil prestasi kerjanya;
b. Seniority System
Mutasi yang didasarkan atas landasan masa kerja, usia, dan
pengalaman kerja karyawan bersangkutan. sistem mutasi
seperti ini tidak objektif karena kecakapan orang yang dimutasi
berdasarkan senioritas belum tentu mampu memangku jabatan;
c. Spoil System
Mutasi yang didasarkan atas landasan hubungan kekeluargaan.
Mutasi seperti ini kurang baik karena didasarkan pada
pertimbangan suka atau tidak suka.
kekeluargaan.
(1) Badan sebagaimana dimaksud dalam pasal 209 ayat (1) huruf
e dan ayat (2) huruf e dibentuk untuk melaksanakan fungsi
penunjang urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan
Daerah meliputi:
a. perencanaan;
b. keuangan;
c. kepegawaian serta pendidikan dan pelatihan;
d. penelitian dan pengembangan; dan
e. fungsi lain sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Berdasarkan pernyataan di atas, BKPSDM secara
daerah.
Negara
menyebutkan bahwa:
kebangsaan.
1. Mengembangkan kompetensi.
2. Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) antara lain melalui pendidikan dan pelatihan, seminar,
kursus, dan penataran.
3. Pengembangan Setiap pegawai ASN memiliki hak dan
kesempatan untuk kompetensi sebagaiamana dimaksud pada
ayat (1) harus dievaluasi oleh pejabat yang berwenang dan
digunakan sebagai salah satu dasar dalam pengangkatan
jabatan dan pengembangan karier.
4. Dalam mengembangkan kompetensi sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) setiap Instansi pemerintahan wajib menyusun
rencana pengembangan kompetensi tahunan yang tertuang
dalam rencana kerja anggaran tahunan instansi masing-
masing.
5. Dalam mengembangkan kompetensi sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) PNS diberikan kesempatan untuk melakukan
praktik kerja di intansi lain di pusat dan daerah dalam waktu
paling lama 1 (satu) tahun dan pelaksanaanya dikoordinasikan
oleh LAN dan BKN.
6. Selain pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), pengembangan kompetensi dapat dilakukan
melalui pertukaran antara PNS dengan pegawai swasta dalam
waktu paling lama 1 (satu) tahun dan pelaksanaanya
dikoordinasikan oleh LAN dan BKN
berikut:
aparatur.
ialah :
Negeri meliputi:
a. kenaikan pangkat
b. pemberhentian
c. perpindahan
d. mutasi lainnya
berbunyi:
Kabupaten Badung.
Gambar 2.1
Struktur Organisasi Badan Kepegawaian dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten
Badung
penelitian.
penelitian ini.
39
Gambar 2.2
Kerangka Pemikiran
Teori Pengembangan
Sumber Daya Manusia:
1. Pendidikan
2. Pelatihan
3. Mutasi
Hasibuan (2017:69,102)
40
Faktor Faktor
Penghambat Pendukung
METODE PENELITIAN
36
37
Qualitative findings grow out of three kinds of data collection: (1) in-
depth, open ended interviews; (2) direct observation; and (3) written
documents. Interviews yield direct quotations from people about their
experiences, opinions, feelings, and knowledge. The data from
observations consist of detailed descriptions of people's activities,
behaviors, actions, and the full range of interpersonal interactions
and organizational processes that are part of observable human
experience. Document analysis includes studying excerpts,
quotations, or entire passages from organizational, clinical, or
program records; memoranda and correspondence; official
publications and reports; personal diaries; and open-ended written
responses to questionnaires and surveys
korespondensi, respon tertulis maupun tidak tertulis, diari pribadi dan survei.
who, when, where and how”. Maksudnya adalah penelitian deskriptif ialah
secara garis besar metode untuk menjawab pertanyaan seperti siapa, kapan,
di mana dan bagaimana dengan maksud dan tujuan untuk mencari dan
deskriptif ialah:
1. Mengumpulkan informasi.
41
secara induktif.
42
Tabel 3.1
Operasional Konsep
Konsep Dimensi Indikator
(1) (2) (3)
1. Formal
Pendidikan
2. Informal
Pengembangan
Sumber Daya 1. Keterampilan Teknis
Pelatihan
Aparatur 2. Keterampilan Manajerial
(Hasibuan,
2017:69,102)
M 1. Merit System
ut 2. Seniority System
asi 3. Spoil System
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini dibagi menajdi dua
jenis data yaitu data primer dan data sekunder, Simangunsong (2017:230)
menjelaskan bahwa:
3.3.2 Informan
karakteristik, yakni:
1. The informant who is totally familiar with the culture and in position
to witness significant events makes a good informant. He or she
lives and breathes culture and engages in routines in the setting
without thinking about them. The individual has years of intimate
experience in the culture; he or she is not a novice.
2. The individual is currently involved in the field. Ex-members who
have reflected on the field may provide useful insights, but the
44
longer they have been away from direct involvement, the more likely
it is that they have reconstructed their recollections.
3. The person can spend time with the researcher. Interviewing may
take many hours, and some members are simply not available for
extensive interviewing.
4. Nonanalytic individuals make better informants. A nonanalytic
informant is familiar with and uses native folk theory or pragmatic
common sense. This is in contrast to the analytic member, who
pre-analyzes the setting, using categories from the media or
education. Even members educated in the social sciences can
learn to respond in a nonanalytic manner, but only if they set aside
their education and use the member perspective.
yang akan diamati dan diteliti oleh peniliti ini berupa Laporan
will produce well matched groups. The idea is to pick out the sample in
relation to some criterion, which are considered important for the
particular study. This method is appropriate when the study places
special emphasis upon the control of certain spesific variables.
Maksud dari Singh mengenai Purposive sampling
Tabel 3.2
Data Informan
NO INFORMAN JUMLAH
Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber
1 1
Daya Manusia Kabupaten Badung
Sekretaris Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber
2 1
Daya Manusia Kabupaten Badung
47
manusia.
members, if property chosen, can serve multiple functions. They can offer
bahwa manusia harus bekerja sama didalam tim penelitian sehingga harus
masing-masing. Oleh karena itu kerja sama sangat penting untuk melakukan
1. Wawancara (Interview)
2. Observasi (Observation)
menyatakan bahwa:
Most field research data are the from of field notes. Full filled notes
can contains maps, diagrams, photographs, interview, tape
recordings, video tapes, memos, objects from the field, notes jotted in
the field and detailed notes written away from field.
berisi.
orang lain.
(2016:91), yaitu:
a. Reduksi Data
Data yang diperoleh di lapangan cukup banyak oleh karena itu
perlu dicatat secara teliti dan rinci. Selanjutnya perlu dilakukan
reduksi data. Reduksi data adalah merangkum, memilih hal-hal
pokok memfokuskan pada hal-hal penting yang dicari.
b. Data Display (Penyajian data)
Data yang telah direduksi disajikan dalam bentuk uraian singkat,
bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya.
c. Menarik kesimpulan
Pada tahap akhir ini, Peneliti membuat kesimpulan terhadap data
yang diperoleh, setelah melalui proses reduksi data dan
penyajian data. Dalam menarik kesimpulan, data yang diperoleh
dipresentasikan dalam bentuk suatu kalimat pernyataan yang
jelas, sehingga dapat dipahami dan disimpulkan terhadap
indikator-indikator yang sedang diteliti.
Tabel 3.3
Jadwal Kegiatan Penelitian Dan Penyusunan Skripsi
Praja Utama
Tahun Akademik 2022/2023
56
Kabupaten Badung.
DAFTAR PUSTAKA
A. BUKU-BUKU
57
Notoadmodjo, Soekidjo. 2015. Pengembangan Sumber Daya Manusia.
Jakarta: PT Rineka Cipta.
58
B. PERUNDANG-UNDANGAN
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan
Daerah.
C. SKRIPSI
Nugraha, Agung. 2020. Pengaruh pendidikan, pelatihan terhadap kinerja
melalui kompetensi pegawai pada instansi pemerintah
59
LAMPIRAN
Lampiran 1
PEDOMAN WAWANCARA
NO INFORMAN KODE
Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber
1 I1
Daya Manusia Kabupaten Badung
Sekretaris Badan Kepegawaian dan Pengembangan
2 I2
Sumber Daya Manusia Kabupaten Badung
Kepala Bidang Mutasi, Promosi dan Pengebangan
Kompetensi Aparatur Badan Kepegawaian dan
3 I3
Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten
Badung
4 Kepala Sub Bidang Mutasi dan Promosi Badan
Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia I4
Kabupaten Badung
5 Kepala Sub Bidang Pengembangan Kompetensi Aparatur
Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya I5
Manusia Kabupaten Badung
6 Pelaksana Badan Kepegawaian dan Pengembangan
I6
Sumber Daya Manusia Kabupaten Badung
Wawancara ini dilakukan untuk mendapatkan informasi mengenai
valid di fokus dan lokasi penelitian. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
tabel berikut:
60
NO INDIKATOR PERNYATAAN INFORMAN
1 Pendidikan
1. Penguasaan teori 1. Penguasaan teori aparatur 1. I1,I2,I3,
2. Kesempatan pegawai dalam melaksanakan 2. I1,,I3,I6
mengikuti pendidikan tugasnya. 3. I1,I2,I5
3. Moral Aparatur 2. Kuantitas pegawai
mengikuti pendidikan.
3. Pengaruh tingkat
pendidikan terhadap moral
aparatur
2 Pelatihan
1. Tingkat keterampilan 1. Tingkat keterampilan
pegawai pelatihan yang telah diikuti 1. I1,I2,I3,I6
dalam melaksanakan tugas
3 Mutasi :
1. Tingkat produktivitas 1. Tingkat produktivitas 1. I1,I2,I3,I4
kerja kinerja setelah di mutasi 2. I1,I2,I3
2. Pengalaman Kerja 2. Pengaruh pengalaman 3. I1,I4,I6
3. Suka tidak suka kerja dalam melaksanakan
mutasi atau promosi
3. Sistem suka tidak suka
dalam pengembangan
pegawai melalui mutasi
55