Bab I Proteksi Sitem Tenaga
Bab I Proteksi Sitem Tenaga
Bab I Proteksi Sitem Tenaga
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR v
DAFTAR ISI vii
DAFTAR GAMBAR xiii
BAB 1 PROTEKSI SISTEM TENAGA LISTRIK 1
1.1 Pendahuluan 1
1.1.1 Deskripsi Singkat 2
1.1.2 Manfaat Relevansi 3
1.1.4 Saran Petunjuk Belajar 3
1.2 Penyajian 4
1.2.1 Sistem Tenaga Listrik 4
1.2.2 Proteksi Sistem Tenaga Listrik 12
1.2.3 Fungsi Proteksi 13
1.2.4 Persyaratan Kualitas Proteksi 15
1.3 Penutup 19
1.3.1 Latihan 19
1.3.2 Rangkuman 20
1.3.3 Tes Formatif 21
BAB 2 PEMUTUS TENAGA 25
2.1 Pendahuluan 25
2.1.1 Deskripsi singkat 26
2.1.2 Manfaat Relevansi 26
viii Proteksi Sistem Tenaga Listrik
DAFTAR GAMBAR
Gambar 7.29 Setting Relay Arus Lebih untuk 1 Lokasi Fault 191
(a) Sistem Jaringan dan Lokasi Gangguan
(b) Kurva Karakteristik Relay
Gambar 7.30 Setting Relay Arus Lebih untuk Beberapa Fault 191
(a) Sistem Jaringan dan Lokasi Gangguan
(b) Kurva Karakteristik Relay
Gambar 7.31 Karakteristik Relay Arus Lebih untuk Waktu Berbalik 192
Gambar 7.32 Karakteristik Waktu Kerja Relay 192
Gambar 7.33 Karakteristik Waktu-Arus Pembangkitan Minimum 192
dan Maksimum
Gambar 7.34 Sistem Pengamanan Relay Arus Lebih VIR 194
Gambar 7.35 Karakteristik Relay Arus Labih Waktu Tertentu 197
dan Inverse
Gambar 7.36 Penggunaan Relay t terhadap Generator dan Unit 198
Transformator
Gambar 7.37 Selektivitas Kurva t dengan Kurva Fuse 199
-oo0oo-
BAB 1
1.1 PENDAHULUAN
Maksud dan tujuan
M
aksud dan tujuan adalah untuk memahami apa yang
dimaksud dengan proteksi sistem tenaga listrik. Listrik sangat
dekat dengan kehidupan manusia, di mana manusia tidak bisa
hidup tanpa adanya listrik
Banyak aktifitas manusia yang tidak lepas dari sumber tenaga listrik,
seperti peralatan rumah tangga dan alat telekomunikasi bahkan alat
transportasi menggunakan tenaga listrik seperti kereta listrik.
Namun menjadi bahan pertimbangan yang sangat serius, di mana
penggunaan listrik dapat menjadi masalah yang serius apabila tidak diolah
dan dimanfaatkan dengan benar.
Banyak peristiwa kebakaran terjadi karena pemanfaatan listrik tidak
dilakukan dengan benar. Masih banyak tangan-tangan yang tidak
bertanggung jawab yang menyebabkan listrik menjadi tidak aman
digunakan
Tujuan
1.2 PENYAJIAN
Sumber: ............................
Sumber: ............................
Tegangan Transmisi
Hubung singkat,
Tegangan lebih,
Beban lebih,
Frekuensi sistem rendah,
Asinkron
Dan lain lain.
di mana :
H = panas yang dihasilkan (Joule)
I = arus konduktor (ampere)
R = tahanan konduktor (ohm)
t = waktu atau lamanya arus yang mengalir (detik)
Proteksi Sistem Tenaga Listrik 15
3
1 3
2 3
4 4 1
4 4
79 AC reclosing relay
81 Freguensi relay
83 Automatic selective control, or transfer, relay
85 Carrier, or pilot wire, receiver relay
86 Locking out relay
87 Differential Protective relay
92 Voltage and power directional relay
Contoh pemakaian penomoran dalam sistem proteksi tenaga listrik
1.3 PENUTUP
1.3.1 Latihan
1. Sebutkan pengertian proteksi sistem tenaga listrik!
2. Sebutkan fungsi proteksi sistem tenaga listrik!
3. Sebutkan persyaratan kualitas proteksi sistem tenaga
listrik
20 Proteksi Sistem Tenaga Listrik
1.3.2 Rangkuman
Yang dimaksud dengan proteksi terhadap tenaga Iistrik ialah sistem
pengamanan yang diIakukan ternadap peralatan-peralatan listrik, yang
terpasang pada sistem tenaga Iistrik tersebut. Misalnya Generator,
Transformator, Jaringan transmisi/distribusi dan lain-lain ternadap
kondisi operasi abnormal dari sistem itu sendiri. Yang dimaksud dengan
kondisi abnormal tersebut antara lain dapat berupa:
Hubung singkat
Tegangan lebih/kurang
Beban iebih
Frekuensi sistem turun/naik
Dan iain-lain
Adapun fungsi dari sistem proteksi adalah:
Untuk menghindari atau mengurangi kerusakan peralatan Iistrik
akibat adanya gangguan (kondisi abnormal). Semakin cepat reaksi
perangkat proteksi yang digunakan, maka akan semakin sedikitlah
pengaruh gangguan terhadap kemungkinan kerusakan alat.
Untuk mempercepat melokaliser luas/zone daerah yang terganggu,
sehingga daerah yang terganggu menjadi sekeciI mungkin.
Untuk dapat memberikan pelayanan Iistrik dengan keandalan yang
tinggi kepada konsumen, dan juga mutu listriknya baik.
Untuk mengamankan manusia (terutama) terhadap bahaya yang
ditimbulkan oleh Iistrik.
Agar sistem proteksi dapat dikatakan baik dan benar (dapat bereaksi
dengan cepat, tepat dan murah), maka perlu diadakan pemiIihan dengan
seksama dan dengan memperhatikan faktor-faktor sebagai berikut
Proteksi dan automatic tripping Circuit Breaker (CB) dibutuhkan untuk:
1. Mengisolir peralatan yang terganggu agar bagian-bagian yang lainnya
tetap beroperasi seperti biasa.
2. Membatasi kerusakan peralatan akibat panas lebih (overheating),
pengaruh gaya mekanik dan sebagainya. Proteksi harus dapat
Proteksi Sistem Tenaga Listrik 21