4-MCP 2023 - Pengawasan APIP
4-MCP 2023 - Pengawasan APIP
4-MCP 2023 - Pengawasan APIP
Kecukupan
Kapabilitas Penanganan
kuantitas dan Sosialisasi
APIP min Pengaduan
kompetensi Anti Korupsi
Level 3 Masyarakat
APIP
Pelaksanaan
Reviu
Kecukupan Pemeriksaan
Pencegahan
Anggaran Untuk Tujuan
Tertentu Korupsi
Pengisian Probity Audit
Jabatan utamanya
Inspektur pada
dan Irbansus Pelaporan
Perencanaan
(sertifikasi) Penyalahguna
/ Persiapan
an Wewenang
dan Kerugian
Keuangan
Negara dan
Daerah
AREA PENGAWASAN APIP
Pengendalian dan
Kapasitas APIP Pengawasan
INDIKATOR DAN
SUBINDIKATOR
❑ Pengisian Jabatan
❑ Kecukupan ❑ Penanganan pengaduan
Inspektur dan
kuantitas dan masyarakat
Irbansus
kompetensi SDM ❑ Probity Audit
❑ Pengawasan Dugaan
❑ Kecukupan ❑ Reviu Pencegahan
Penyimpangan
Anggaran Korupsi
❑ Level Kapabilitas ❑ Sosialisasi Antikorupsi
APIP Penguatan
Kelembagaan
TPP APIP
1. Regulasi TPP APIP
2. Implementasi TPP APIP
NO INDIKATOR SUB INDIKATOR DOKUMEN KELENGKAPAN PENILAIAN
3 Level Kapabilitas Hasil Penilaian Mandiri Kapabilitas APIP Terakhir Jika Kapabilitas APIP (Hasil Penilaian BPKP):
APIP Level 1 – 20%
Level 2 – 50%
Level 3 – 80%
Level 4 – 100%
Level 5 – 100%
2 Penguatan 1 Pengisian Jabatan Pengisian Jabatan Inspektur dan Irbansus Pengisian Jabatan Inspektur dan Irbansus (50)
Kelembagaan Inspektur dan 1. Dokumentasi hasil konsultasi tertulis oleh Kepala Daerah dengan 1. Surat oleh Kepala Daerah kepada Gubernur/Mendagri
Irbansus Gubernur atau Mendagri terkait dengan pemberhentian atau terkait dengan konsultansi pemberhentian Inspektur atau
mutasi Inspektur dan Irban Irban (10)
2. SK Kepala Daerah tentang penetapan panitia seleksi pengisian 2. SK Kepala Daerah tentang pembentukan Pansel (10)
jabatan Inspektur dan/atau Irban 3. Laporan Pansel kepada Kepala Daerah (5)
3. Laporan atau hasil kerja panitia seleksi pengisian jabatan inspektur 4. Surat Kepala Daerah kepada Gubernur/ Mendagri terkait
dan/atau Irban hasil pengisian jabatan Inspektur dan/atau Irban (5)
4. SK Inspektur dan Irban 5. Surat Gubernur/ Mendagri menindak-lanjuti surat Kada
5. Sertifikat CGCAE (Certification of Government Chief Audit (5)
Executive) 6. SK Kepala Daerah tentang penetapan Jabatan Inspektur
dan/atau Irban Definitif (5)
Irban yang Melaksanakan PUTT 7. Inspektur Bersertifikasi (10)
1. Perkada terkait organisasi tata kerja (OTK) yang didalamnya berisi Sertifikasi Inspektur: CGCAE
pengaturan tentang tugas/fungsi inspektur pembantu (khusus) Jika belum definitif namun sudah bersertifikasi bisa
yang melaksanakan PUTT. diberikan nilai 10.
2. Laporan pengisian jabatan Irban khusus Irban yang Melaksanakan PUTT (50)
3. Laporan Inspektur Provinsi tentang kecukupan SDM dan anggaran 1. Perkada OTK (10)
Irban khusus di Kab/Kota dan Laporan Irjen Kemendagri tentang 2. Laporan Inspektur tentang pengisian Jabatan Irban
kecukupan SDM dan anggaran Irban khusus di Provinsi: (khusus) (15)
− Inspektur Provinsi/Inspektur Kabupaten atau Kota menyurati 3. Laporan inspektur provinsi/Irjen tentang kecukupan SDM
Irjen/Inspektur Provinsi untuk melakukan reviu terutama untuk dan anggaran Irban (khusus) (25)
menilai kecukupan SDM dan anggaran Irban (khusus) untuk Porsi:
melaksana-kan tugasnya − SDM (15)
− Irjen/Inspektur Provinsi melaksanakan reviu dan menyampaikan − Anggaran (10)
hasil reviunya kepada Gubernur/Bupati atau Walikota
NO INDIKATOR SUB INDIKATOR DOKUMEN KELENGKAPAN PENILAIAN
2 Pengawasan Dugaan Pasal 11B dan Pasal 33A PP 72/2019 Pelaksanaan PUTT atas dugaan PWKKND (40)
Penyimpangan 1. Rekapitulasi informasi terkait potensi Penyalahgunaan Penilaian:
Wewenang dan/ atau Kerugian Keuangan Negara atau 1. Rekapitulasi Informasi terkait potensi penyalahgunaan
Daerah (PWKKND) wewenang dan/atau PWKKND yang bersumber dari:
2. Laporan hasil Pemeriksaan Untuk Tujuan Tertentu pengaduan masyarakat (Dumas), hasil pengawasan,
(PUTT) dan/atau penugasan dari Kepala Daerah (15)
2. Rekap hasil Telaah Dumas, hasil pengawasan dan
Pasal 11C (1) dan Pasal 33B (1) PP 72/2019 penugasan yang berisi Kesimpulan utk dilakukan atau
1. Laporan hasil pengawasan yang pada substansinya tidak dilakukan PUTT (10)
menemukan indikasi dan/atau menyimpulkan adanya 3. Rekap Laporan PUTT yang diselesaikan berdasarkan
dugaan PWKKND. kesimpulan hasil telaah untuk melaksanakan PUTT (setiap
2. Penyampaian laporan kepada Mendagri dan Gubernur laporan menginformasikan jumlah temuan yang
oleh Inspektur Provinsi dan Inspektur Kab/Kota terkait berindikasi PWKKND) (15)
dugaan PWKKND.
3. Implementasi pelaksanaan supervisi yang melibatkan Pelaporan dugaan PWKKND kepada Inspektur Provinsi/ Irjen
BPKP Perwakilan. (20)
Penilaian:
Perkada tentang Rencana Pengendalian Kecurangan (Fraud Laporan disampaikan kepada Inspektur Provinsi/Irjen terkait
Control Plan) atau regulasi yang didalamnya mengatur indikasi PWKKND (dihitung proporsional berdasarkan jumlah
tentang Pengendalian Kecurangan temuan sebagaimana disebutkan dalam poin I-3 diatas).
3 Reviu dalam rangka Dokumen Laporan Hasil Pelaksanaan: Verifikasi dan pemberian penilaian mempertimbangkan
Pencegahan korupsi 1. Reviu RKPD kedalaman reviu yang telah dilakukan dan efektivitas dalam
2. Reviu KUA PPAS mendorong pencegahan korupsi.
3. Reviu Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Penilaian:
4. Reviu SHS dan ASB 1. Reviu RKPD (10)
5. Reviu pelayanan publik: pendidikan, dan kesehatan; 2. Reviu KUA PPAS (10)
dana transfer 3. Reviu Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) (10)
6. Reviu Bantuan Pemerintah Daerah (Bantuan 4. Reviu SHS dan ASB (10)
Keuangan, Hibah, Bantuan Sosial) Pastikan Reviu SSH dan ASB juga telah menindaklanjuti hasil
7. Reviu tata kelola: penilaian SPI dan mendorong upaya perbaikan
a. PBJ 5. Reviu pelayanan publik: pendidikan (5), kesehatan (5),
b. Perizinan dan non perizinan dana transfer (5)
c. Manajemen ASN 6. Reviu Bantuan Pemerintah Daerah (Bantuan Keuangan,
d. BMD, termasuk Reviu atas Rencana Kebutuhan Hibah, Bantuan Sosial) (15), masing-masing diberikan
BMD nilai 5.
e. Pajak daerah 7. Reviu Tata Kelola (30)
NO INDIKATOR SUB INDIKATOR DOKUMEN KELENGKAPAN PENILAIAN
Laporan yang dimaksud adalah laporan kegiatan yang Untuk nomor 7:
dilakukan pada tahun 2023 Dilaksanakan minimal 2 tahun sekali. Per tahun dilakukan
reviu tata kelola sebanyak 3 reviu. Nilai masing-masing
*) Diperlukan konsinyering untuk penyusunan pedoman reviu 10. Jika Pemda melakukan reviu 3 atau lebih,
reviu oleh Inspektorat Daerah diberikan nilai maksimal 30.