Perbup Nomor 85 Tahun 2023 Tentang Tata Naskah
Perbup Nomor 85 Tahun 2023 Tentang Tata Naskah
Perbup Nomor 85 Tahun 2023 Tentang Tata Naskah
PROVINSI BANTEN
BUPATI TANGERANG,
3. Undang-...
-2-
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2Ol4 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tanr.bah.an Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana
telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 6 Tahun 2023 tentang Penetapan
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2
Tahun 2022 tentar.g Cipta Kerja menjadi Undang-Undang
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2023 Nomor
41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 6856);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 28 tahun 2Ol2 tentang
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009
Tentang Kearsipan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2012 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5286);
5. Peraturan Presiden Nomor 95 tahun 2018 tentang Sistem
Pemerintahan Berbasis Elektronik (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 182);
6. Peraturan Arsip Nasional Nomor 5 Tahun 2021 tentang
Pedoman Umum Tata Naskah Dinas (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 758);
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2023
tentang Tata Naskah Dinas di Lingkungan Pemerintah
Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2023
Nomor 144;
8. Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 1 Tahun
2015 tentang Penyelenggaraan Kearsipan (Lembaran
Daerah Kabupaten Tangerang Tahun 2015 Nomor 01,
Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Tangerang Nomor
0115;
9. Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 6 Tahun
2O2O tentang Penyelenggaraan Sistem Pemerintahan
Berbasis Elektronik (Lembaran Daerah Kabupaten
Tangerang Tahun 2020 Nomor 06, Tambahan Lembaran
Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 0620);
10. Peraturan Bupati Tangerang Nomor 110 Nomor Tahun
2019 tentang Pedoman Sistem Klasifikasi Keamanan dan
Akses Arsip Dinamis di Lingkungan Pemerintah Kabupaten
Tangerang (Berita Daerah Kabupaten Tangerang Tahun
2019 Nomor 110);
11. Peraturan Bupati Tengerang Nomor 68 Tahun 2022
tentang Sistem Kearsipan Daerah (Berita Daerah
Kabupaten Tangerang Tahun 2022 Nomor 68);
12. Peraturan Bupati Tangerang Nomor 4l Tal:.un 2023
tentang Tata Keloia, Penyelenggara, Serta Pemantauan
Dan Evaluasi Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik
(Berita Daerah Kabupaten Tangerang Tahun 2023 Nomor
at);
13. Peraturan Bupati Tangerang Nomor 57 Tahun 2023
tentang Kode Klasifikasi Arsip (Berita Daerah Kabupaten
Tangerang Tahun 2023 Nomor 57);
MEMUTUSI(AN:...
3-
MEMUTUSKAN:
Menetapkan PERATURAN BUPATI TENTANG PEDOMAN TATA
NASKAH DINAS.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal I
Dalam Peraturan Bupati ini, yang dimaksud dengan :
BAB II
JENIS, SUSUNAN, DAN BENTUK NASKAH DINAS
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 2
Jenis Naskah Dinas terdiri atas:
a. Naskah Dinas arahan;
b. Naskah Dinas korespondensi; dan
c. Naskah Dinas khusus.
Bagian Kedua
Naskah Dinas Arahan
Pasal 3
Naskah Dinas arahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2
huruf a, terdiri atas:
a. Naskah Dinas pengaturan;
b. Naskah Dinas penetapan; dan
c. Naskah Dinas penugasan.
Pasal 4...
4-
Pasal 4
Naskah Dinas pengaturan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 3 huruf a, terdiri atas:
a. Peraturan Daerah;
b. Peraturan BuPati; dan
c. Peraturan DPRD.
Pasal 5
Naskah Dinas penetapan sebagaimana dimaksud dalam Pasal
3 huruf b, terdiri atas:
a. keputusan Bupati;
b. keputusan DPRD;
c. keputusan pimPinan DPRD; dan
d. keputusan Badan Kehormatan DPRD.
Pasal 6
Susunan dan bentuk Naskah Dinas pengaturan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 4 dan Naskah Dinas penetapan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 diatur sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 7
(1) Naskah Dinas penugasan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 3 hurufc, terdiri atas:
a. surat perintah;
b. surat tugas; dan
c. surat perjalanan dinas.
(2\ Surat Perintah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf
a berisi perintah dari atasan kepada bawahan untuk
melaksanakan pekerjaan tertentu di luar tugas dan fungsi.
(3) Surat Tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b
berisi tugas dari atasan kepada bawahan untuk
melaksanakan perintah pekerjaan sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
(4) Surat Perjalanan Dinas sebagaimana dimaksud pada ayat
( 1) huruf c merupakan dokumen yang diterbitkan oleh
Bagran Ketiga
Naskah Dinas KoresPondensi
Pasal 9
Naskah Dinas korespondensi sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 2 huruf b, terdiri atas:
a. korespondensi internal; dan
b. korespondensi eksternal.
Pasal 10...
5
Pasal 10
Naskah Dinas korespondensi internal sebagaimana dimaksud
dalam Pasal t huruf a, terdiri atas:
a. nota dinas;
b. memo; dan
c. disposisi.
Pasal 11
(1) Nota Dinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 huruf a
merupakan sarana komunikasi kedinasan antar pejabat
atau dari atasan kepada bawahan atau dari bawahan
kepada atasan di lingkungan internal Perangkat Daerah.
(2) Memo sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 huruf b
berisi informasi kedinasan yang bersifat mengingatkan
suatu masalah, menyampaikan arahan, peringatan, atau
pendapat yang dibuat oleh atasan kepada bawahannya.
(3) Disposisi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 huruf c
merupakan petunjuk tertulis singkat dari atasan kepada
bawahan mengenai tindak lanjut/ tanggapan terhadap
Naskah Dinas masuk.
Pasal 12
Susunan dan bentuk Naskah Dinas korespondensi internal
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 tercantum dalam
Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Bupati ini.
Pasal 13
(1) Naskah Dinas korespondensi eksternal sebagaimana
dimaksud dalam Pasal t huruf b disusun dalam bentuk
surat dinas.
(2) Susunan dan bentuk Naskah Dinas korespondensi
eksternal tercantum dalam Lampiran yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.
Bagian Keempat
Naskah Dinas Khusus
Pasal 14
Naskah Dinas khusus sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2
huruf c, terdiri atas:
a. instruksi;
b. surat edaran;
c. surat kuasa;
d. berita acara;
e. surat keterangan;
f. surat pengantar;
g. pengumuman;
h. laporan;
i. telaahan staf;
j. notula;
k. surat undangan;
l. surat pemyataan melaksanakan tugas;
m. surat panggilan;
n. surat izin;
o. lembaran daerah;
p. berita...
6
p. berita daerah;
q. rekomendasi;
r. radiogram;
s. surat tanda tamat pendidikan dan pelatihan;
t. sertifikat;
u. piagam; dan
v. surat perjanjian.
Pasal 15
(1) Instruksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 huruf a
berisi perintah/arahan Bupati sesuai dengan ketentuan
peraturan Perundang-undangan.
(21 Surat Edaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14
huruf b berisi pemberitahuan, penjelasan, dan/atau
petunjuk cara melaksanakan hal tertentu yang dianggap
penting dan mendesak.
(3) Surat Kuasa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 huruf
c berisi pemberian kuasa kepada pihak lain dengan atas
namanya untuk melakukan suatu tindakan tertentu
dalam rangka kedinasan sesuai peraturan perundang-
undangan.
(4) Berita Acara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 huruf
d berisi pernyataan pelaksanaan kegiatan pada waktu dan
tempat tertentu yang ditandatangani oleh para pihak.
(5) Surat Keterangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14
huruf e berisi penjelasan subjek dan objek untuk
kepentingan kedinasan / tertentu.
(6) Surat Pengantar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14
huruf f berisi informasi yang digunakan untuk
menyampaikan barang atau naskah.
(7) Pengumuman sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14
huruf g berisi pemberitahuan yang bersifat umum dari
pej abat yang berwenang.
(8) Laporan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 huruf h
berisi pemberitahuan tentang pelaksanaan kegiatan atau
kejadian tertentu.
(9) Telaahan Staf sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14
huruf i berisi analisis pertimbangan, pendapat, dan saran
secara sistematis terhadap sesuatu permasalahan yang
perlu penjelasan dari bawahan kepada atasan.
(lO)Notula sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 huruf j
merupakan catatan yang berisi proses sidang atau rapat.
(1l)Surat Undangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14
huruf k berisi undangan kepada pejabat/pegawai baik di
lingkup internal Pemerintah Daerah, maupun pihak
eksternal yang tertera pada alamat tujuan untuk
menghadiri suatu acara kedinasan.
(12)Surat Pernyataan Melaksanakan Tugas sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 14 huruf 1 berisi pernyataan dari
pejabat yang berwenang bahwa seorang pegawai telah
melaksanakan tugas.
(13)Surat Panggilan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14
huruf m berisi pemanggilan dari pejabat yang berwenang
kepada pegawai untuk menghadaP.
(14) Surat...
-7-
(14)Surat Izin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 huruf n
berisi persetujuan terhadap suatu permohonan yang
dikeluarkan oleh pejabat berwenang sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
(15)Lembaran Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14
huruf o berisi penerbitan resmi Pemerintah Daerah untuk
mengundangkan Perda.
(16)Berita Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14
huruf p berisi penerbitan resmi Pemerintah Daerah untuk
mengundangkan Peraturan Bupati dan Peraturan DPRD.
(l7)Rekomendasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14
huruf q merupakan naskah dinas berisi keterangan atau
catatan dari pejabat yang berwenang tentang sesuatu hal
yang untuk dapat dijadikan bahan pertimbangan
kedinasan.
(18)Radiogram sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 huruf
r merupakan pesan tertulis resmi yang dikirim melalui
radio naskah dinas dari pejabat yang berwenang berisi
informasi hal tertentu yang dikirim melalui
telekomunikasi elektronik.
(19) Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 huruf s
merupakan naskah dinas sebagai tanda bukti berisi
keterangan seseorang telah luius/ mengikuti pendidikan
dan pelatihan tertentu.
(2O)Sertifrkat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 huruf t
merupakan naskah dinas sebagai berisi keterangan tanda
bukti seseorang telah mengikuti program/ kegiatan
tertentu, antara lain: penataran, kursus, orientasi,
bimbingan teknis, workshop, seminar, dan yang sejenis.
(2l)Piagam sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 huruf u
merupakan naskah dinas berisi keterangan penghargaan
atas prestasi yang telah dicapai atau keteladanan yang
tetah diwujudkan oleh perorangan atau instansi/lembaga
dari pejabat berwenang.
Pasal 16
(1) Surat Perjanjian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14
huruf v berisi kesepakatan bersama tentang objek yang
mengikat antar kedua belah pihak atau lebih untuk
melaksanakan tindakan atau perbuatan hukum yang
disepakati bersama.
(2) Susunan dan bentuk surat perjanjian sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) diatur sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Pasal 17
Format Naskah Dinas khusus sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 14 huruf a sampai dengan huruf u tercantum dalam
Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Bupati ini.
BAB III...
8-
BAB III
PEMBUATAN NASKAH DINAS
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 18
Pembuatan Naskah Dinas dapat menggunakan:
a. media rekam kertas; atau
b. media rekam elektronik.
Pasal 19
Pembuatan Naskah Dinas dengan media rekam kertas
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 huruf a dicetak
menggunakan kertas dan dibubuhi tandatangan basah.
Pasal 20
Pembuatan Naskah Dinas dengan media rekam elektronik
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 huruf b menggunakan:
a. aplikasi umum bidang kearsipan dinamis; atau
b. aplikasi pengolah kata atau data.
Pasal 2 1
Pembuatan Naskah Dinas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 18 berisi unsur:
a. kop;
b. penomoran;
c. penggunaan kertas;
d. penggunaan tinta;
e. jarak spasi, jenis dan ukuran huruf, serta kata
penyambung;
f. penentuan batas atau ruang tepi;
g. nomor halaman;
h. tembusan;
i. lampiran;
j. paraf, tanda tangan, dan stemPel;
k. amplop dan map; dan
l. naskah dinas bahasa asing.
Bagian Kedua
Kop
Pasal 22
Kop sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 huruf a,
Terdiri atas:
a. kop Naskah Dinas jabatan BuPati;
b. kop Naskah Dinas Perangkat Daerah; dan
c. kop Naskah Dinas cabang dinas/UPTD/satuan
pendidikan.
Pasal 23
(1) Kop Naskah Dinas jabatan Bupati sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 22 huruf a, digunakan untuk Naskah Dinas
yang ditandatangani oleh Bupati.
(2) Kop...
-9-
(2) Kop Naskah Dinas jabatan Bupati sebagaimana dimaksud
pada ayat (f) dapat digunakan oleh penjabat, penjabat
sementara, pelaksana tugas, dan pelaksana harian
Bupati.
Pasal 24
Kop Naskah Dinas Perangkat Daerah sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 22 huruf b digunakan untuk Naskah Dinas yang
ditandatangani oleh pejabat berwenang selain Bupati.
Pasal 25
Bentuk dan ukuran kop Naskah Dinas sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 22 tercantum dalam lampiran yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati
ini.
Bagian Ketiga
Penomoran
Pasal 26
Penomoran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 huruf b
diatur sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Bagian Keempat
Penggunaan Kertas
Pasal 27
Penggunaan kertas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21
huruf c yang digunakan dalam penyusunan Naskah Dinas
pengaturan dan Naskah Dinas penetapan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 28
Kertas yang digunakan dalam penyusunan Naskah Dinas
penugasan, Naskah Dinas korespondensi, dan Naskah Dinas
khusus merupakan kertas jenis Houtuij Schrijfpapier (HVSI,
ukuran A4 dengan gramatur paling sedikit 70 (tujuh puluh)
gramlm2 kecuali pada lembaran daerah dan berita daerah.
Pasal 29
Jenis, ukuran, dan gramatur kertas yang digunakan dalam
pembuatan Naskah Dinas khusus disesuaikan kebutuhan
dengan memperhatikan ketahanan kertas.
Bagian Kelima
Penggunaan Tinta
Pasal 30
(1) Warna tinta yang digunakan dalam penyrrsunan Naskah
Dinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 huruf d
sebagai berikut:
a. tinta yang digunakan untuk pengetikan berwarna
hitam;
b. tinta yang digunakan untuk penandatanganan dan
paraf berwama biru tua;
c. tinta...
_ 10_
c. tinta stempel yang digunakan untuk Naskah Dinas,
berwarna ungu; dan
d. tinta stempel yang digunakan untuk Naskah Dinas
bersifat rahasia, berwarna merah.
(2) Jenis tinta yang digunakan pada Naskah Dinas
merupakan tinta yang tidak larut oleh air/tidak luntur
atau pig ment durabrite.
Bagian Keenam
Jarak Spasi, Jenis dan Ukuran Huruf, serta Kata
Penyambung
Pasal 3 1
(1) Jarak spasi pada Naskah Dinas pengaturan dan Naskah
Dinas penetapan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3
huruf a dan huruf b sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Jarak spasi pada Naskah Dinas selain Naskah Dinas
pengaturan dan Naskah Dinas penetapan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) harus memperhatikan aspek
keserasian dan estetika.
Pasal 32
(1) Jenis huruf pada Naskah Dinas pengaturan dan Naskah
Dinas penetapan yaitu bookman old stgle dengan ukuran
12 (dua belas).
(21 Jenis huruf dan ukuran pada Naskah Dinas
korespondensi dan Naskah Dinas khusus yaitu Arial
dengan ukuran 12 (dua belas).
Pasal 33
(1) Kata penyambung merupakan kata yang digunakan
sebagai tanda bahwa teks masih berlanjut pada halaman
berikutnya.
(21 Kata penyambung sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ditulis pada:
a. akhir setiap halaman;
b. baris terakhir teks di sudut kanan bawah halaman;
dan
c. kata yang diambil persis sama dari kata pertama
halaman berikutnya.
(3) Dalam pembuatan Naskah Dinas dengan media rekam
elektronik tidak mencantumkan kata penyambung.
Bagian Ketujuh
Penentuan Batas atau Ruang Tepi
Pasal 34
(1) Penentuan batas atau ruang tepi sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 21 huruf f pada kertas bertujuan untuk
keserasian dan kerapian dalam penyusunan Naskah
Dinas.
(2) Penentuan batas atau ruang tepi sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) untuk Naskah Dinas korespondensi dan
Naskah Dinas khusus diatur dengan ketentuan sebagai
berikut:
a. ruang...
- 11-
a. ruang tepi atas:
1) apabila menggunakan kop Naskah Dinas, 2 (dua)
spasi dibawah kop; dan
2) apabila tanpa kop Naskah Dinas, paling sedikit 2
(dua) cm dari tepi atas kertas;
b. ruang tepi bawah paling sedikit 2,5 (dua koma lima)
cm dari tepi bawah kertas;
c. ruang tepi kiri paling sedikit 3 (tiga) cm dari tepi kiri
kertas; dan
d. ruang tepi kanan paling sedikit 2 (dua) cm dari tepi
kanan kertas.
Bagian Kedelapan
Nomor Halaman
Pasal 35
(1) Nomor halaman sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21
huruf g pada Naskah Dinas menggunakan angka
arab/ biasa.
(21 Nomor halaman sebagaimana dimaksud pada Ayat (1)
dalam Naskah Dinas korespondensi dan Naskah Dinas
khusus ditempatkan pada bagian tengah atas secara
simetris.
Bagian Kesembilan
Tembusan
Pasal 36
(1) Tembusan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 huruf
h disampaikan kepada pihak yang bersangkutan dan
pihak yang dianggap perlu mengetahui isi surat tersebut.
{21 Tembusan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ya.rg
naskah dinasnya ditandatangani oleh pejabat yang
mengatasnamakan disampaikan kepada pejabat yang
diatasnamakan.
(3) Tembusan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang
naskah dinasnya ditandatangani oleh jabatan pimpinan
tinggi atas nama Bupati, disampaikan kepada Bupati
dan Sekretaris Daerah.
(4) Tembusan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang
naskah dinasnya ditandatangani oleh jabatan pimpinan
tinggi atas nama Bupati berupa surat tanda tamat
pendidikan dan pelatihan, sertifikat, dan piagam tidak
memerlukan tembusan.
(5) Tembusan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berada
pada posisi bagian kiri bawah pada Naskah Dinas dan
diikuti tanda baca titik dua (:), tidak diberi garis bawah,
serta tidak periu menambahkan kata sebagai laporan,
arsip, atau istilah sejenis.
Bagian Kesepuluh
Lampiran
Pasal 37
(1) Lampiran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 huruf
iditandatangani oleh pejabat yang sama dengan yang
menandatangani Naskah Dinas.
(2) Dalam...
- t2-
(2\ Dalam hal iampiran Naskah Dinas sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) memiliki lebih dari satu
halaman, halaman berikutnya diberi nomor
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 ayat (1).
Bagian Kesebelas
Paraf, Tanda Tangan, dan Stempel
Pasal 38
Paraf, tanda tangan, dan stempel sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 21 huruf j merupakan bentuk pengabsahan
Naskah Dinas.
Pasal 39
(1) Paraf sebagaimana dimaksud dalam Pasal 38 merupakan
tanda tangan singkat sebagai bentuk
pertanggungjawaban atas muatan materi, substansi,
redaksi, dan pengetikan.
(21 Paraf sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas:
a. paraf hierarki; dan
b. paraf koordinasi.
(3) Naskah Dinas yang konsepnya dibuat oleh pejabat
dibawah pejabat penandatangan, terlebih dahulu diparaf
sebelum ditandatangani.
(41 Naskah Dinas yang konsepnya dibuat oleh pejabat yang
akan menandatangani Naskah Dinas tersebut tidak
memerlukan paraf.
(5) Fitur paraf dalam media rekam elektronik, berbentuk
catatan riwayat Naskah Dinas dalam basis data sebelum
dilakukan penandatanganan oleh pejabat yang
berwenang.
(6) Pembubuhan paraf pada Naskah Dinas penugasan
berupa surat perjalanan dinas dibubuhkan pada lembar
pertama.
Pasal 40
(1) Paraf hierarki sebagaimana dimaksud dalam Pasal 39
ayat (21 huruf a merupakan paraf pejabat sesuai jenjang
jabatan yang dibubuhkan dalam bentuk matriks.
(21 Pembubuhan paraf hierarki pada Naskah Dinas yang
ditandatangani oleh Bupati, Wakil Bupati, Sekretaris
Daerah, Asisten, Sekretaris DPRD, Kepala Dinas, Kepala
Badan, Inspektur, Dan Direktur Rumah Sakit Umum
harus diparaf terlebih dahulu oleh maksimal tiga orang
pejabat secara berjenjang.
(3) Paraf hierarki pada Naskah Dinas penugasan, Naskah
Dinas korespondensi, dan Naskah Dinas khusus
ditempatkan pada lembar terakhir.
Pasal 4 I
(1) Paraf koordinasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 39
ayat (21 huruf b merupakan paraf pejabat sesuai
substansi tugasnya atau pejabat lain yang terlibat pada
masing- masing unit kerja yang berbentuk matriks.
(2) Naskah..
- 13-
(21 Naskah Dinas yang materinya saling berkaitan antar unit
kerja, diparaf oleh unit pengolah dan unit lain yang
terkait sebelum ditandatangani oleh pejabat yang
berwenang pada lembar terakhir.
Pasal 42
(1) Pemberian tanda tangan pada Naskah Dinas
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 38 berfungsi
sebagai alat autentikasi dan verifikasi atas identitas
penandatangan serta keautentikan, keterpercayaan,
dan keutuhaninformasi.
(2) Tanda tangan sebagaimana dimaksud pada ayat (l)
terdiri
atas:
a. Tanda Tangan Basah; atau
b. Tanda Tangan Elektronik.
(3) Pemberian tanda tangan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dan ayat (2) dilakukan oleh pejabat yang
berwenang.
Pasal 43
(1) Tanda tangan basah digunakan pada Naskah Dinas
dengan media rekam kertas.
(2) Tanda tangan elektronik digunakan pada Naskah Dinas
dengan media rekam elektronik.
Pasal 44
(1) Penulisan nama pejabat yang menandatangani Naskah
Dinas pengaturan dan Naskah Dinas penetapan tidak
menggunakan gelar.
(21 Penulisan nama pejabat yang menandatangani Naskah
Dinas penugasan, Naskah Dinas korespondensi, dan
Naskah Dinas khusus menggunakan gelar, kecuali
piagam, sertifikat, dan surat tanda tamat pendidikan dan
pelatihan.
(3) Penulisan nama penanda tangan untuk pejabat selain
Bupati, Wakil Bupati, dan Sekretaris Daerah
menggunakan gelar, nomor induk pegawai dan
pangkat/ golongan.
(41 Penulisan nama penanda tangan untuk penjabat,
penjabat sementara, pelaksana tugas, dan pelaksana
harian Bupati tidak menggunakan gelar, nomor induk
pegawai, dan pangkat/ golongan.
(5) Penulisan nama penanda tangan untuk penjabat dan
pelaksana harian Sekretaris Daerah tidak menggunakan
gelar, nomor induk pegawai, dan pangkat/golongan.
Pasal 45
Pemberian Tanda Tangan Elektronik pada Naskah Dinas
berlaku ketentuan sebagai berikut:
a. Tanda Tangan Elektronik harus ditandai dalam susunan
dan bentuk kode quick response yang disertai nama
pejabat penandatangan dan nama jabatan;
b. Naskah Dinas dengan Tanda Tangan Elektronik
didistribusikan kepada pihak yang berhak tanpa harus
dicetak;
c. pendistribusian. ..
- 14-
c. pendistribusian sebagaimana dimaksud dalam huruf b
dapat melalui aplikasi umum bidang kearsipan dinamis,
media daring atau media luring; dan
d. menggunakan sertilikat elektronik yang dibuat oleh
penyelenggara sertiflkasi elektronik Indonesia.
Pasal 46
(1) Stempel digunakan pada Naskah Dinas dengan media
rekam kertas.
(2) Stempel sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak
digunakan pada Naskah Dinas dengan media rekam
elektronik.
Pasal 47
Stempel terdiri atas:
a. stempel jabatan Bupati;
b. stempel Perangkat Daerah;
c. stempel unit pelaksana teknis daerah dan/atau badan
layanan umum daerah; dan
d. stempel Pengamanan Naskah Dinas.
Pasal 48
Bentuk dan ukuran stempel tercantum dalam Lampiran yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini
Pasal 49
(l) Amplop Naskah Dinas terdiri atas:
a. amplop Naskah Dinas Jabatan Bupati; dan
b. amplop Naskah Dinas Perangkat Daerah.
(21 Bentuk amplop Naskah Dinas yang digunakan untuk
pendistribusian Naskah Dinas dengan media rekam
kertas berbentuk persegi panjang.
(3) Ukuran amplop yang digunakan untuk pendistribusian
Naskah Dinas dengan media rekam kertas dapat
disesuaikan dengan kebutuhan sesuai dengan
kepentingan Pemerintah Daerah.
(41 Amplop Naskah Dinas jabatan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf a menggunakan kertas warna putih.
(5) Amplop Naskah Dinas Perangkat Daerah sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf b menggunakan kertas
warna cokelat.
Pasal 50
(1) Pada amplop Naskah Dinas harus dicantumkan alamat
pengirim dan alamat tujuan.
(21 Alamat pengirim sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
memuat:
a. lambang negara berwarna kuning emas dan nama
jabatan, alamat yang dilengkapi dengan nama
kabupaten/kota dan nama provinsi, nomor telepon,
faksimile, pos-el, laman, dan kode pos di bagian
tengah atas untuk amplop Naskah Dinas jabatan
Bupati; dan
b. 1ogo...
_ 15_
b. logo daerah berwarna dan nama Pemerintah Daerah,
nama Perangkat Daerah yang bersangkutan, alamat
yang dilengkapi dengan nama kabupaten/kota dan
nama provinsi, nomor telepon, faksimile, pos-el,
laman, dan kode pos di bagian tengah atas untuk
amplop Naskah Dinas Perangkat Daerah.
(3) Perbandingan huruf pada amplop Naskah Dinas
Perangkat Daerah antara tulisan nama Pemerintah
Daerah dan tulisan nama Perangkat Daerah adalah 3 : 4
dengan menggunakan huruf Arial.
Pasal 51
(1) Map sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 huruf k
terdiri atas:
a. map Naskah Dinas jabatan; dan
b. map Naskah Dinas Perangkat Daerah.
(2\ Ukuran, bentuk, dan warna map naskah dinas dapat
disesuaikan dengan kebutuhan sesuai dengan
kepentingan tiap Pemerintah Daerah.
Pasal 52
(1) Map Naskah Dinas jabatan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 51 ayat (1) huruf a terdiri atas:
a. map Naskah Dinas Bupati; dan
b. map Naskah Dinas kepala Perangkat Daerah.
(21 Map Naskah Dinas Bupati sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf a memuat lambang negara berwarna
kuning emas dan tulisan Bupati menggunakan huruf
Arial dengan ukuran disesuaikan dan ditempatkan pada
bagian tengah atas secara simetris.
(3) Bentuk dan susunan map Naskah Dinas Bupati
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dan map
Naskah Dinas kepala Perangkat Daerah sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf b tercantum dalam
Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Bupati ini.
Pasal 53
(1) Naskah Dinas dapat disusun dalam bahasa asing dengan
mengacu pada format Naskah Dinas sebagaimana diatur
dalam Peraturan Bupati ini.
(21 Penyebutan nama daerah tidak diterjemahkan ke dalam
bahasa asing.
BAB IV
PENGAMANAN NASKAH DINAS
Pasal 54
Pengamanan Naskah Dinas paling sedikit memuat:
a. penentuan kategori klasifikasi keamanan dan akses
Naskah Dinas;
b. perlakuan...
- 16-
b. perlakuan terhadap Naskah Dinas berdasarkan
klasifikasi keamanan dan akses yang meliputi:
1. pemberian kode derajat klasifikasi keamanan dan
akses; dan
2. pemberian nomor seri pengaman atau
secuitg pinting.
Pasal 55
Dalam rangka pengamanan Naskah Dinas pada media rekam
elektronik, aplikasi umum bidang kearsipan dinamis memuat
fitur pengamanan Naskah Dinas
Pasal 56
Kategori klasifikasi keamanan untuk Naskah Dinas terdiri atas:
a. sangat rahasia;
b. rahasia;
c. terbatas; dan
d. biasa/terbuka.
Pasal 57
Penentuan tingkat klasifikasi keamanan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 56 disesuaikan dengan kepentingan
dan substansi Naskah Dinas.
Pasal 58
(1) Hak akses terhadap Naskah Dinas yang berklasifikasi
sangat rahasia, rahasia, dan terbatas hanya diberikan
kepada pihak yang berwenang.
(2) Hak akses terhadap Naskah Dinas yang berklasifikasi
biasa/terbuka diberikan kepada pihak terkait.
Pasal 59
(1) Naskah Dinas dengan media rekam kertas diberikan kode
derajat pengamanan pada amplop dengan posisi pada
sebelah kiri atas Naskah Dinas.
(2) Dalam hal Naskah Dinas yang memiliki klasilikasi
keamanan sangat rahasia dan rahasia, menggunakan
amplop rangkap dua.
Pasal 60
Naskah Dinas dengan media rekam elektronik yang memiliki
klasifikasi keamanan sangat rahasia, rahasia, dan terbatas
dapat menggunakan sandi tertentu sesuai dengan
perkembangan teknologi.
Pasal 61
Kode derajat klasilikasi keamanan dan akses diberikan
dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Naskah Dinas sangat rahasia diberikan kode 'SR'dengan
menggunakan tinta warna merah;
b. Naskah Dinas rahasia diberikan kode 'R' dengan
menggunakan tinta warna merah;
c. Naskah Dinas penting diberikan kode T' dengan
menggunakan tinta hitam; dan
d. Naskah Dinas biasa diberikan kode B' dengan
menggunakan tinta hitam.
Pasal 62...
-17-
Pasal 62
Pemberian nomor seri pengaman pada Naskah Dinas atau
securitg pinting sebagaimana dimaksud dalam Pasal 54
huruf b angka 2 memiiiki tujuan untuk menjamin
keautentikan dan keterpercayaan informasi pada Naskah
Dinas.
Pasal 63
Ketentuan mengenai pemberian nomor seri pengaman atau
secuntg pinting sebagaimana dimaksud dalam Pasal 62 diatur
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
BAB V
PE.IABAT PENANDATANGAN NASKAH DINAS
Pasal 64
(l) Kewenangan penandatanganan Naskah Dinas merupakan
hak, kewajiban, dan tanggung jawab yang ada pada
seorang pejabat untuk menandatangani Naskah Dinas
sesuai dengan tugas dan kewenangan pada jabatannya.
(2) Kewenangan penandatanganan Naskah Dinas oleh Bupati
berlaku mutatis mutandis bagi penjabat, penjabat
sementara, pelaksana tugas, dan pelaksana harian sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Ketentuan mengenai kewenangan penandatangan Naskah
Dinas tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian
tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.
Pasal 65
(1) Kewenangan untuk menandatangani Naskah Dinas
antar/keluar instansi Pemerintah Daerah yang bersifat
kebijakan/ keputusan/ arahan berada pada Bupati.
(2) Kewenangan untuk menandatangani Naskah Dinas yang
tidak bersifat kebijakan/keputusan/arahan dapat
diserahkan/ dilimpahkan kepada Sekretaris Daerah atau
jabatan pimpinan tinggi madya di Perangkat Daerah atau
pejabat lain yang diberi kewenangan.
(3) Pelimpahan wewenang penandatanganan Naskah Dinas
dalam susunan surat oleh atasan kepada pejabat
dibawahnya dilaksanakan sebagai berikut:
a. Sekretaris Daerah dapat memperoleh pelimpahan
kewenangan dan penandatanganan Naskah Dinas
tentang rencana strategis dan operasionai, termasuk
kegiatan lain yang dilaksanakan oleh satuan kerja di
instansi masing-masing; dan
b. jabatan pimpinan tinggi pratama pada Perangkat
Daerah dapat memperoleh penyerahan/pelimpahan
wewenang dan penandatanganan Naskah Dinas yang
berkaitan dengan pelaksanaan tugas dan fungsi
sesuai dengan bidang masing-masing.
(4) Kewenangan Penandatanganan Naskah Dinas di
Lingkungan Pemerintah Kabupaten Tangerang
sebagaimana dimakasud pada ayat (1), ayat (2), dan ayat
(3) tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian
tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.
Pasal 66..
- la-
Pasal 66
(1) Pejabat Pemerintah Daerah dapat melimpahkan
kewenangan penandatanganan Naskah Dinas kepada
pejabat di bawahnya.
(2) Penggunaan kewenangan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dilaksanakan dengan menyebut:
a. atas nama;
b. untuk beliau;
c. pelaksana tugas;
d. pelaksana harian;
e. penjabat; dan
f. penjabat sementara.
(3) Contoh penulisan penggunaan kewenangan sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) tercantum dalam Lampiran yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Bupati ini.
Pasal 67
(1) Atas nama yang disingkat a.n. sebagaiamana dimaksud
dalam Pasal 66 ayat (2) huruf a, digunakan jika pejabat
yang berwenang menandatangani Naskah Dinas
melimpahkan kepada pejabat dibawahnya.
(2) Penggunaan Atas Nama (a.n) sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) harus memenuhi persyaratan:
a. pelimpahan wewenang dalam bentuk tertulis,
khusus untuk Naskah Dinas yang bersifat kebijakan
kecuali Naskah Dinas yang sifatnya administrasi;
b. materi wewenang yang dilimpahkan menjadi tugas
dan tanggungjawab pejabat yang melimpahkan; dan
c. tanggung jawab sebagai akibat penandatanganan
Naskah Dinas berada pada pejabat yang
diatasnamakan.
Pasal 68
(1) Untuk beliau, yang disingkat u.b. sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 66 ayat (2) huruf b, digunakan
jika pejabat yang diberi kuasa memberi kuasa lagi
kepada pejabat satu tingkat di bawahnya.
l2l Untuk beliau (u.b.) digunakan setelah ada atas nama
(a.n.).
(3) Pelimpahan kewenangan penandatanganan Naskah
Dinas dengan bentuk untuk beliau (u.b.) hanya sampai
pada pejabat dua tingkat eselon di bawahnya.
(4) Penggunaan untuk beliau (u.b.) sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) harus memenuhi persyaratan:
a. pelimpahan harus mengikuti urutan hanya sampai
dua tingkat struktural di bawahnya;
b. materi yang ditandatangani merupakan tugas dan
tanggung jawabnya;
c. dapat dipergunakan oleh pejabat yang ditunjuk
sebagai pejabat pengganti; dan
d. tanggung jawab berada pada pejabat yang telah
diberi kuasa.
Pasal 69...
- 19-
Pasal 69
(1) Pelaksana tugas yang disingkat Plt. sebagaiamana
dimaksud dalam Pasal 66 ayat (2) huruf c digunakan
oleh pejabat yang memiliki kewenangan
penandatanganan Naskah Dinas sama dengan pejabat
definitif dan bertanggungjawab atas Naskah Dinas yang
ditandatangani olehnya.
(2) Pelimpahan wewenang pelaksana tugas sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) harus dalam bentuk tertulis.
(3) Pelimpahan wewenang sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) bersifat sementara sampai dengan pejabat yang
definitif ditetapkan.
(4) Batasan kewenangan pelaksana tugas sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 70
(1) Pelaksana harian yang disingkat Plh. sebagaiamana
dimaksud dalam Pasal 66 ayal (2) huruf d digunakan
oleh pejabat yang mendapat pelimpahan wewenang dari
pejabat dehnitif, bersifat rutinitas dan tidak berupa
kebijakan yang bersifat strategis yang berdampak pada
perubahan status hukum pada aspek organisasi,
kepegawaian, dan alokasi anggaran.
(21 Pelimpahan wewenang pelaksana harian sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) harus dalam bentuk tertulis.
(3) Pelimpahan wewenang sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) bersifat sementara sampai dengan pejabat yang
definitif kembali di tempat.
(4) Batasan kewenangan pelaksana harian berpedoman
pada ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 7 1
(1) Penjabat yang disingkat Pj. sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 66 ayat (2) huruf e digunakan pejabat
sementara untuk jabatan Bupati dan Sekretaris Daerah.
(21 Penjabat sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
melaksanakan tugas pemerintahan sampai dengan
pelantikan pejabat definitif.
Pasal 72
Naskah Penjabat Sementara yang disingkat Pjs. sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 66 ayat (2) huruf f digunakan pejabat
sementara untuk melaksanakan tugas Bupati dan Wakil
Bupati yang cuti di luar tanggungan Negara untuk
melaksanakan kampanye.
BAB VI
PENGENDALIAN NASKAH DINAS
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 73
Pengendalian Naskah Dinas meliputi kegiatan:
a. Pengendalian Naskah Dinas masuk; dan
b. Pengendalian Naskah Dinas keluar.
Bagian...
-20-
Bagian Kedua
Pengendalian Naskah Dinas Masuk
Pasal 74
Pengendalian Naskah Dinas masuk sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 73 huruf a dilaksanakan melalui tahapan sebagai
berikut:
a. Unit penerima menindaklanjuti Naskah Dinas yang
diterima dengan cara mengagendakan,
mengklasilikasikan sesuai dengan sifat surat, dan
mendistribusikan ke unit pengelola.
b. Unit pengelola menindaklanjuti sesuai dengan klasifikasi
Naskah Dinas dan arahan pimpinan; dan
c. Unit tata usaha mengarsipkan Naskah Dinas masuk.
Bagian Ketiga
Pengendalian Naskah Dinas Keluar
Pasal 75
(1) Pengendalian Naskah Dinas keluar sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 73 huruf b dilaksanakan melalui
tahapan sebagai berikut:
a. Naskah Dinas keluar yang telah ditandatangani oleh
pejabat yang berwenang diberi nomor, tanggal, dan
stempel oleh unit tata usaha pada masing-masing
unit kerja;dan
b. Naskah Dinas keluar yang telah selesai diproses
diarsipkan pada unit tata usaha dan unit pengelola.
(2\ Pengendalian Naskah Dinas keluar lintas instansi
pemerintah atau pihak luar dilakukan satu pintu melalui
Sekretariat Daerah.
(3) Untuk mempercepat penyampaian tujuan surat, dapat
menambahkan tanda untuk perhatian yang disingkat
u.p. diikuti nama jabatan yang menindaklanjuti dibawah
nama jabatan yang dituju.
BAB VII
MONITORING DAN EVALUASI
Pasal 76
Bupati melakukan monitoring dan evaluasi penyelenggaraan
Tata Naskah Dinas di Lingkungan Pemerintah Kabupaten
Tangerang.
BAB VIII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 77
Pada saat Peraturan Bupati ini mulai berlaku, Peraturan
Bupati Nomor 34 Tahun 2013 tentang Pedoman Tata Naskah
Dinas di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Tangerang
(Berita Daerah Kabupaten Tangerang Tahun 2013 Nomor 34),
dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 78...
-22-
LAMPIRAN
PERATURAN BUPATI TANGERANG
NOMOR 85 TAHUN 2023
TENTANG TATA NASKAH DINAS
BUPATI TANGERANG
SURAT PERINTAH
NOMOR.
Menimbang a Bahwa....
b Bahwa
Dasar 1
Memberi Perintah
Kepada 1
2
a
4 . dan seterusnya
Untuk 1
2
J
4 dan seterusnya
Bupati Tangerang,
Nama
-23-
2. Surat Tugas
BUPATI TANGERANG
SURAT TUGAS
NOMOR
Dasar
MEMERINTAHKAN
Kepada : 1. Nama :
PangkaUgol :
NIP :
Jabatan :
PangkaUgol :
NIP :
Jabatan :
Untuk I
2
J
Bupati Tangerang,
Nama
-24-
3. Surat Perjalanan Dinas
Lembar ke
Kode No.
Nomor
2
J
4
5
I Pembebanan Anggaran
a. lnstansi a
b. Akun b
.) NrP
-25-
l. Berangkat dari (Tempat
Kedudukan) Ke
Pada Tanggal
Kepala
( ) NrP
( ( )
NIP NIP
ilt Tiba di Berangkat dari
Pada Tanggal Ke
Kepala Pada Tanggal
Kepala
( ) ( ...) NrP
NIP
lV. Tiba di Berangkat dari
Pada Tanggal Ke
Kepala Pada Tanggal
Kepala
( ) ( ) NrP
NIP
Tiba di Berangkat dari
Pada Tanggal Ke
Kepala Pada Tanggal
Kepala
(... ( ,...)NrP
NIP
VI Tiba di Telah diperiksa, dengan keterangan bahwa
Pada Tanggal perjalanan tersebut diatas benar dilakukan
Kepala atas perintahnya dan semata-mata untuk
kepentingan jabatan dalam waktu yang
( ) sesingkat-singkatnya.
NIP
vil Catatan Lain-Lain
vilt. PERHATIAN:
PPK yang menerbitkan SPD, pegawai yang melakukan perjalanan dinas, para pejabat
yang mengesahkan tanggal berangkautiba, serta bendahara pengeluaran bertanggung
jawab berdasarkan peraturan-peraturan Keuangan Negara apabila negara menderita
rugi akibat kesalahan,
kelalaian, dan kealpaannya.
(. . . .... . ............... . )
NIP
-26-
B. Naskah Dinas Korespondensi Internal
1. Nota Dinas
Yth,
Dari
Tembusan
Tanggal
Nomor
Sifat
Lampiran
Hal
Nama Jabatan
Nama
PangkaUGolongan
NIP
-27-
2. Memo
BUPATI TANGERANG
MEMO
Yth.
Hal
Nama
-28-
3. Disposisi
LEMBAR DISPOSISI
Surat dari : Diterima Tgl :
No. Agenda :
Catatan :
Nama Jabatan
Nama
-29-
C Naskah Dinas Korespondensi Eksternal
Surat Dinas
Contoh Format Surat Dinas yang ditandatangani oleh Bupati
BUPATI TANGERANG
Nomor :
Lampiran:
Hal :
di
Bupati Tangerang,
Nama
Nomor
Sifat
Lampiran
Hal
Yth.
di
Nama Jabatan
Nama
PangkaVGolongan
NIP
- 31-
D. Naskah Dinas Khusus
1. Instruksi
BUPATI TANGERANG
INSTRUKSI BUPATI TANGERANG
NOMOR
TENTANG
BUPATITANGERANG
Dalam rangka
Kepada 1.
2
3
4
Untuk
KESATU
KEDUA
KETIGA dan seterusnya;
Ditetapkan di
pada tanggal
Bupati Tangerang,
Nama
-32-
2. Surat Edaran
BUPATI TANGERANG
Yth 1
dan seterusnya
SURAT EDARAN
TENTANG
Ditetapkan di
pada tanggal
Bupati Tangerang,
Nama
-33-
3. Surat Kuasa
BUPATITANGERANG
SURAT KUASA
Nomor
Nama
Jabatan
Alamat
Nama
Jabatan
Alamat
untuk
materai
Nama Nama
Pangkat
NIP
-34-
4. Berita Acara
BUPATI TANGERANG
BERITAACARA
NOMOR
Dibuat di
Pihak Kedua Pihak Pertama
Bupati Tangerang,
Nama Nama
PangkaVGolongan
NIP
Mengetahui/Mengesahkan
Nama Jabatan,
Nama
Pangkat /Golongan
NIP
-35-
5. Surat Keterangan
BUPATI TANGERANG
SURAT KETERANGAN
NOMOR
Nama
Jabatan Bupati Tangerang
Bupati Tangerang,
Nama
-36-
SURAT KETERANGAN
NOMOR
Nama :
NIP :
PangkaUgolongan :
Jabatan :
Nama
NIP
PangkaVgolongan
Jabatan
dan seterusnya
Nama Jabatan,
Nama
PangkaVGolongan
NIP
-37-
6. Surat Pengantar
Yth..
di
SURAT PENGANTAR
NOMOR : .............,.
Penerima Pengirim
Nama Jabatan, Nama Jabatan,
Nama Nama
PangkaUGolongan PangkaUGolongan
NIP NIP
BUPATI TANGERANG
PENGUMUMAN
NOMOR:
TENTANG
Dikeluarkan di
Pada Tanggal
Bupati Tangerang,
Nama
-39-
L Laporan
LAPORAN
TENTANG
A. Pendahuluan
1. Umum/latar belakang
2. Landasan Hukum
E. Penutup
Dibuat di
Pada tanggal
Nama Jabatan,
Nama
PangkaVGolongar
NIP
-40-
9. Telaahan Staf
TELAAHAN STAF
Yth. :
Dari :
Tanggal :
Nomor :
Lampiran :
Hal :
I. Persoalan
IL Praanggapan
III. Fakta-Fakta yang
mempengaruhi
IV. Analisis
V. Kesimpulan
VI. Saran
Nama Jabatan,
Nama
PangkaUGolongan
NIP
-41 -
10. Notula
NOTULA
Sidang/Rapat
Hari/Tanggal Surat
Undangan
Waktu Sidang/Rapat
Acara 1
2. dan seterusnya.
Pimpinan Sidang/Rapat
Ketua
Sekretaris
Pencatat
Pimpinan Sidang/Rapat
Nama Jabatan,
Nama
PangkaUGolongan
NIP
-42-
11. Surat Undangan
Nomor
Sifat
Lampiran
Hal Undangan
Yth.
di
Hari/tanggal
Waktu
Tempat
Acara
Nama Jabatan,
Nama
PangkaUGolongan
NIP
-43-
12. Surat Pernyataan Melaksanakan T\rgas
Nama Jabatan,
Nama PangkaVGolongan
NIP
-44-
13. Surat Panggilan
BUPATITANGERANG
Nomor
Sifat
Lampiran
Hal Panggilan
Yth.
di
Bupati Tangerang,
Nama
-45-
14. Surat Izin
Contoh Format Surat Izin yang ditandatangani oleh Bupati
BUPATI TANGERANG
SURAT IZIN
NOMOR
TENTANG
Dasar a
b
MEMBERI IZIN:
Kepada
Nama
Jabatan
Alamat
Untuk
Ditetapkan di
pada tanggal
Bupati Tangerang,
Nama
-46-
Contoh Format Surat Izin Perangkat Daerah
SURAT IZIN
NOMOR:
TENTANG
Dasar : a
b
c. dan seterusnya
MEMBERI IZIN
Nama :
Jabatan:
Alamat :
Untuk :
Nama Jabatan,
Nama
PangkaUGolongan
NIP
-47-
15. Lembaran Daerah
LEMBARAN DAERAH
PERATURAN DAERAH
Nomor
TENTANG
Sekretaris Daerah
Kabupaten Tangerang,
Nama
-48-
BERITA DAERAH
Sekretaris Daerah
Kabupaten Tangerang,
Nama
-49-
17. Rekomendasi
BUPATI TANGERANG
REKOMENDASI
NOMOR
a. Dasar
b. Menimbang
Untuk
Nama
- 50-
18. Radiogram
BUPATITANGERANG
FORMULIR BERITA
Registrasi No
PANGGILAN JENIS NOMOR DERAJAT
DARI
UNTUK
TEMBUSAN
KLASIFIKASI :SEGERA
Nomor
KMA
TTK DUA
AAA TTK
TTK KMA
BBB TTK
TTK KMA
CCC TTK DUM TTK HBS
Nama
Tanda tangan
(E
E
o
o
I
c
(t,
E
c
(u E
a
p
_-v
-c
o
! F
c
lt) E
(L 6
; c E
(E c
-c
=
(E E o
(E
b c d] d)
E (E ----. o)
(Etr
zo tz
o -0)
o
u)(o
z o
GY'
c o r-(E
I 0) .Y
Itr
(u
E
o
(s.- (E
(E
o) !+(s
Eo. E
LIJ
(L c co) (:) f
zo
o F(D
z f
c
-e
0)
.9,
19o 0) o
zz o
Y c0) .E
dY (o (/)g. .gf
LUA
rn= l o DsD E
Yo c
o
o
o rC E
o -(E o)
EF
o)
.v, o
o
-r(D
J<,) (u
Fr- c o c
lI) <k (E
E o
o
o
F
G
:
ds o
o
o
o
(o ;
.- G
zo
o)
0" = c
-o
t- (E 0.)
H F .! YE
a
F f;e (u
o-
(n t
f
ct)
-sa
-r6
cD
E
6
o
Eo ---.:
d
(,)
o.
d
t.g
HE o:'6rZ
n
(o
E g)
6
i
c E o)
o
L zt HE
H Hg$E
zo-- !Y (u
(o
cd
fi o (L
o (o
o
G
E' E
(o
:
o !
d)
oo c;
\o
o
c
d + : i
p
E E
o) o E E
E
d o)
F o o 0)
(E (L (E
cd
F r0 o.
(u :,
o.
d (u E' -o
(E (E
F CL
f o- :<
cn
!
a
o
(!
E
0)
0)
a o
E F
C
il o
o E
tr
.9 (0
(0
m
D j c
E (! o
o o,
c
E o) o
o o
(u F o
E -io o (u
0) o. o -lz
Po)
o E o C C^
E o 0) o (U=
z
(E
o.
FY zo-z
t- f
o
(g
-) o)
I
IIJ
c
o
E
c\ o
lr)
(E
uJ o,
0_
c)
E
o
z o
u.l o
(, o)
o
= o)
c
o
c 6
o
o o
o.
o
m
o
o
o ([
L fz
f
0) 0l
E
E =
!
+
II
?
F
a a
00
a
(n
Jd
urE -c
F] Y
o
m
d
bo
(n
tr
-53-
20. Sertifikat
BUPATITANGERANG
SERTIFIKAT
Nomor: .....
Diberikan kepada
Nama
NIP
lnstansi
Nama
-54-
21. Piagam
BUPATITANGERANG
PIAGAM PENGHARGAAN
Nomor:
Nama
-55-
II. Kop
A. Kop Naskah Dinas jabatan
Kop Naskah Dinas jabatan menggunakan:
a. Lambang negara berwarna kuning emas irkuran 2,5 cm simetris di
bawahnya bertuliskan Bupati, dengan huruf 12, dan ditempatkan di
bagian tengah atas untuk Naskah Dinas Pengaturan dan Penetapan.
b. Lambang negara berwarna kuning emas ukuran 2,5 cm simetris di
bawahnya bertuiiskan Bupati atau Wakil Bupati, dengan huruf 12, dan
ditempatkan dibagian tengah atas, serta alamat yang dilengkapi dengan
nama kabupaten/kota dan nama provinsi, nomor telepon, nomor
faksimile, laman, pos-el, dan kode pos dengan menggunakan huruf
Arial berukuran 10 ditempatkan di bagian tengah bawah untuk naskah
dinas selain Naskah Dinas Pengaturan dan Penetapan.
c. Dalam hal naskah dinas yang ditandatangani oleh Sekretaris Daerah
atas nama Bupati, menggunakan Kop Naskah Dinas yang memuat
Lambang Negara berwarna kuning emas dan tulisan Nama Pemerintah
Daerah yang ditempatkan pada bagian tengah atas secara simetris.
BUPATITANGERANG
-56-
Contoh Kop Naskah Dinas yang ditandatangani atas atas nama Bupati
KABUPATEN TANGERANG
\) PA 7
a
2.7 @ 3.a co am * *
4oeg
> LmbMa N.A.o
- - - > Pelrerhr.h Da6.h Prlvhsi/ l&bupaten/ Kota ,e.or P4-nni' Dr.'.r' bbul.ra/tdr
I
I
I
LJ L-.1
* * * *
Contoh stempel Unit Pelaksana Teknis Daerah dan Badan Layanan Umum
Daerah
\""
* * * *
+ +
s penl s resE
-60-
Contoh stempel sekolah
* * * tJ
o + o a
o ng19r o 1519 rg
IV. Amplop
A. Bentuk dan susunan amplop Naskah Dinas jabatan
Nomor 000/000/000
V. Map
1J Bentuk dan susunan map Naskah Dinas jabatan Bupati.
w w
BUPATI BUPATI
g
PEMERINTAH KASUPAIEN IANGERA G
-62-
3) Bentuk dan susunan map Naskah Dinas Perangkat Daerah.
Contoh:
E
\E/
PEMERIIITAI XAAUPAIEII TA'IGEiAIIG
SEKREIARIS DAENAS
BAGIAN ORGANISASI
VI. Paraf
1. Paraf hierarki.
Contoh paraf hierarki
PARAF HIERARKI
KEPALA BIRO/JABATAN
PIMPINAN TINGGI PRATAMA
KABAGiADMINISTRATOR/JF
KASUBAG/PENGAWASiJF
PELAKSANA
-63-
LOGO
DAERAH KOP NASKAH DINAS
PERANGKAT DAERAH
Nomor
Sifat
Lampiran
Hal : Undangan
Yth.
di
Hari/tanggal
Waktu
Tempat
Acara
Sekretaris Daerah,
PARAF HIERARKI
ASISTEN Nama
KABAG
KASUBBAG
2. Paraf koordinasi.
PARAF KOORDINASI
JABATAN PIMPINAN TINGGI
PRATAMA
JABATAN PIMPINAN TINGGI
PRATAMA
JABATAN PIMPINAN TINGGI
PRATAMA
Dst
-64-
ATAS NAMA
JABATAN DALAM JABATAN
BUPATI TANGERANG
SEKRETARIS a. surat dinas; a. keputusan;
DAERAH b. surat keterangan; b. surat edaran;
c. surat izin; c. surat dinas;
d. surat perintah; d. surat keterangan;
e. surat tugas; e. surat izin;
f. surat perjanjian; f. surat perintah;
g. surat perjalanan dinas; g. surat tugas;
h. surat kuasa; h. surat perjanjian;
i. surat undangan; i. surat undangan;
j. surat pernyataan j. surat pernyataan
melaksanakan tugas; melaksanakan tugas;
k. surat panggilan; k. surat panggilan;
l. nota dinas; l. nota dinas;
m. lembar disposisi; m.pengumuman;
n. telaahan staf; n. radiogram;
o. pengumuman; o. berita acara;
p. laporan; p. piagam;
q. rekomendasi; q. sertifikat; dan
r. surat pengantar; r. surat tanda tamat
s. lembaran daerah; pendidikan dan
t. berita daerah; pelatihan.
u. berita acara;
v. notula;
w. memo;
x. daftar hadir; dan
y. sertifikat.
- Khusus
untuk Kepala
Perangkat
Daerah yang
membidangi
urusan
pendidikan
dan pelatihan
juga dapat
-67 -
menandatang
ani
radiogram,
piagam, surat
tanda tamat
pendidikan
dan pelatihan
atas nama
Bupati.
ATAS NAMA
JABATAN DALAM JABATAN
SEKRETARIS DAERAH
KEPALA a. surat dinas; a. surat dinas
BAGIAN b. surat keterangan; b. surat keterangan
PADA c. surat perintah; c. surat perintah
SEKRETARIAT o. surat izin; d. surat undangan
DAERAH e. surat perjanjian; e. sertifikat
f. surat tugas; f. pengumuman
g. surat perjalanan dinas;
h. surat kuasa;
i. surat undangan;
i. surat pernyataan
melaksanakan tugas;
k. surat panggilan;
l. nota dinas;
m. lembar disposisi;
n. telaahan staf;
o. pengumuman;
p. laporan;
q. rekomendasi;
r. berita acara;
s. memo;
t. daftar hadir; dan
u. sertifikat.
ATAS NAMA
JABATAN DALAM JABATAN KEPALA
DINAS/BADAN
KEPALA UNIT a. surat dinas; a. surat dinas;
PELAKSANA b. surat perintah; b. surat
TEKNIS c. surat tugas; keterangan;
DINAS d. surat perjalanan dinas; c, surat
e. surat kuasa; perintah;
f. surat undangan; d. nota dinas;
g. surat pernyataan e. berita acara;
melaksanakan tugas; f. daftar hadir;
h. surat panggilan; g. instruksi; dan
i. nota dinas; h. surat edaran
j. iembar disposisi;
k. telaahan staf;
l. pengumuman;
m. laporan;
n. rekomendasi;
o. berita acara;
p. memo; dan
q. daftar hadir.
-69 -
2. Pelimpahan Kewenangan
a. Penggunaan Atas Nama (a.n.)
Contoh:
LOGO
DAERAH KOP NASKAH DINAS
PERANGKAT DAERAH
Nomor
Sifat
Lam pira n
Hal : Undangan
Yth.
di
Hari/tanggal
Waktu
Tempat
Acara
Nama
PangkaUGolongan
NIP
Tembusan:
Sekretaris Daerah
-7L-
(tanda tangan)
(tanda tangan)
Adam Maulana
(tanda tangan)
(tanda tangan)
Haerus Solihin
-72 -
2) Plh. Jabatan Struktural
Contoh penulisan sebutan Plh. dalam penandatanganan naskah
dinas.
(tanda tangan)
Adam Maulana
(tanda tangan)
Adam Maulana
(tanda tangan)
Adam Maulana
B TANGERANG,
(2
A. ZAKI ISKANDAR