Tugas 2 Metode Penelitian Sosial
Tugas 2 Metode Penelitian Sosial
Tugas 2 Metode Penelitian Sosial
Tugas 1
2. Tentukan pendekatan penelitian yang tepat untuk masalah dan draft judul penelitian
yang telah Anda pilih tersebut, dan jelaskan alasan Anda memilih pendekatan
tersebut.
Jawaban 2 dan 3 harus didasarkan pada literatur/modul yang ada, bukan didasarkan
pada pendapat atau opini Anda. Sumber rujukan yang menjadi dasar jawaban Anda
harus dicantumkan dan ditulis dengan tata penulisan ilmiah yang benar.
JAWAB
Soal 1
Pandemi COVID-19 menyebar ke seluruh dunia sejak tahun 2020, selama 1 tahun penyebaran
pandemi ini, masyarakat diminta untuk melakukan kebiasaan-kebiasaan baru seperti
menerapkan protokol kesehatan 5M yaitu :
a. Memakai masker
b. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir
c. Menjaga jarak
d. Menjauhi kerumunan, serta
e. Membatasi mobilisasi dan interaksi
Penerapan protokol kesehatan diatas diberlakukan kepada seluruh masyarakat terutama di
tempat-tempat pusat keramaian seperti; mall ataupun kantor – kantor yang sehari-hari
memberikan pelayanan kepada masyarakat. Salah satu kantor yang tetap memberikan
pelayanan kepada masyarakat di era pandemi ini adalah Kantor BPJS Kesehatan. Sebagaimana
kita ketahui bahwa BPJS Kesehatan merupakan penyelenggara program jaminan sosial di
bidang kesehatan yang merupakan salah satu dari lima program dalam Sistem Jaminan Sosial
Nasional (SJSN), yaitu Jaminan Kesehatan, Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminan Hari Tua,
Jaminan Pensiun, dan Jaminan Kematian. Maka dari itu, BPJS Kesehatan harus menjalankan
fungsi pemerintahan (governing function) di bidang pelayanan umum (public services) yang
sebelumnya sebagian dijalankan oleh badan usaha milik negara dan sebagian lainnya oleh
lembaga pemerintahan. Gabungan antara kedua fungsi badan usaha dan fungsi
pemerintahan itulah, yang dewasa ini, tercermin dalam status BPJS Kesehatan sebagai badan
hukum publik yang menjalankan fungsi pelayanan umum di bidang penyelenggaraan jaminan
sosial nasional.
Upaya BPJS kesehatan dalam menghadapi Pandemi COVID-19 adalah melakukan swjumlah
persiapan diantaranya :
1. Memperkuat peran Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) sebagai gate keeper.
Pasalnya, pada kondisi endemi kelak, ada potensi terjadi rebound fenomena
pelayanan kesehatan bagi peserta Program JKN-KIS yang selama pandemi menunda
mengakses layanan kesehatan.
2. Mengintensifkan program promotif preventif melalui perluasan akses skrining
kesehatan, peserta yang hasil skriningnya berisiko tinggi agar mengunjungi Fasilitas
Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) dan mendapatkan penanganan lebih lanjut. Di
samping itu, bagi peserta JKN-KIS yang telah menyandang penyakit kronis akan
melakukan intensifikasi pemantauan status kesehatannya melalui Program
Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) maupun Program Rujuk Balik (PRB).
3. Memperluas pemanfaatan digitalisasi layanan di fasilitas kesehatan seperti
telekonsultasi dan antrean online. Melalui hal tersebut, diharapkan fasilitas kesehatan
dapat memberikan kepastian pelayanan kepada peserta, juga mengurangi
penumpukan peserta di fasilitas kesehatan sehingga meminimalisir penyebaran virus
atau penyakit menular lainnya.
4. Mengedukasi dan mengajak peserta JKN-KIS maupun masyarakat luas untuk
memanfaatkan berbagai kanal digital yang telah disediakan demi mempermudah
urusan administratif. Misalnya, aplikasi Mobile JKN, BPJS Kesehatan Care Center 165,
Chat Assistant JKN (CHIKA), dan Pelayanan Administrasi melalui Whatsapp
(PANDAWA) Terintegrasi di nomor 08118165165 yang telah diimplementasikan sejak
Februari 2022. PANDAWA Terintegrasi ini melayani peserta JKN-KIS secara borderless
(tanpa batas), sehingga proses layanan peserta JKN-KIS bisa dilakukan di seluruh
Indonesia, tidak bergantung pada domisili peserta saat ini.
Atas dasar penjelasan diatas, masalah penelitian yang ingin saya bahas adalah terkait dengan
tingkat kepuasan peserta BPJS kesehatan dan masyarakat luas terhadap upaya BPJS
kesehatan dalam menghadapi Pandemi COVID-19 pada kantor BPJS Kesehatan Medan.
Alasan saya memilih masalah tersebut adalah karena saya memandang problematika yang
dihadapi masyarakat lansia terhadap teknologi.
Masyarakat terdiri segala umur, tua dan muda dan terdiri atas kategori gaptek dan non
gaptek.
Pemanfaatan kanal digital ini terlalu tiba-tiba dan terburu-buru, ketika masyarakat lansia
kategori gaptek harus terkejut dengan segala perubahan dan merasa kesulitan untuk
mendapatkan pelayanan kesehatan melalui akses digital.
Maka dari sudut pandang inilah, saya ingin mengetahui apakah program pemanfaatan
digital dapat diterima masyarakat lansia, dan bagaimana upaya BPJS Kesehatan untuk
mengedukasi para kelompok kategori masyarakat Gaptek agar bisa memanfaatkan
teknologi.
Untuk itu, draft judul dari permasalahan diatas adalah “TINGKAT KEPUASAN
MASYARAKAT LANSIA ATAS PEMANFAATAN DIGITALISASI LAYANAN BPJS KESEHATAN
MEDAN SEBAGAI UPAYA DALAM MENGHADAPI PANDEMI COVID-19”
Soal 2
Pendekatan penelitian yang tepat terkait dengan masalah penelitian saya adalah pendekatan
penelitian deskriptif. Pendekatan penelitian deskriptif juga dapat disebut sebagai penelitian
survey. Alasan saya memilih pendekatan ini adalah karena saya ingin mengetahui Tingkat
kepuasan masyarakat lansia atas pemanfaatan digitalisasi layanan BPJS Kesehatan sebagai
upaya dalam menghadapi pandemi COVID -19. Atas dasar itu, saya membutuhkan responden
masyarakat lansia, mengerti dan tidak mengerti teknologi sehingga pendekatan penelitian
deskriptif sangat cocok.
Sumber Referensi :
b. Landasan Teori
Setelah peneliti melakukan perumusan masalah, maka langkah selanjutnya adalah
mencari teori-teori, konsep-konsep ataupun generalisasi-generalisasi yang akan
dijadikan sebagai landasan teori dari penelitian yang dilakukan.
c. Penyusunan Hipotesis
Setelah peneliti menetapkan landasan teori maka peneliti akan menyusun hipotmeny,
hipotesis adalah jawaban sementara dari permasalahan penelitian, yang
kebenarannya masih harus diuji secara empiris. Hipotesis juga dapat dikatakan
sebagai prediksi, dalam konteks perumusan masalah yang saya pilih. Hipotesis
awalnya adalah masayarakat Gaptek dapat menyesuaikan diri atas program BPJS
kesehatan mengenai pemanfaatan digitalisasi layanan kesehatan pada era pandemi
dan puas dengan pelayanan digital yang diberikan.
h. Pengumpulan data
Kualitas pengumpulan data sangat berpengaruh dengan alat pengambil data yang
telah dipilih sebelumnya. Apabila alat pengumpul data valid dan reliable maka kualitas
pengumpulan datanya valid dan reliable.
k. Penyusunan laporan
Penyusunan laporan ini adalah tahap terakhir dari penelitian yang dilakukan. Semua
penelitian yang dilakukan oleh peneliti akan dituangkan dalam Laporan hasil
penelitian ini termasuk didalamnya kesimpulan dari hasil penelitian yang dilakukan.
Sumber :
Jawab
Dalam penelitian ini, yang menjadi objek penelitian adalah masyarakat selaku peserta
BPJS Kesehatan.
2. Penelitian ini merupakan suatu kegiatan yang dilakukan secara terencana dan
sistematis untuk mendapatkan jawaban pemecahan masalah terhadap fenomena –
fenomena tertentu, penelitian ini telah ditetapkan, maka jenis penelitian ini adalah
penelitian kuantitatif dengan pendekatan eksplanatori. Penelitian kuantitatif
menurut Margono (2000) adalah sebuah proses menemukan pengetahuan yang
menggunakan data berupa angka sebagai alat menemukan keterangan mengenai apa
yang ingin kita ketahui.
Variabel penelitian digunakan dalam suatu penelitian, untuk mencari tahu pengaruh
dan akibatnya terhadap subjek penelitian. Subjek penelitian adalah sesuatu yang akan
diteliti untuk mendapatkan informasi lebih lanjut. Variabel adalah sesuatu yang bisa
diragamkan bisa dikelompokkan menjadi 2 atau lebih kategori. Misalnya; jenis
kelamin, kecetdasan, kemampuan verbal dan lapisan sosial.
Contoh masalah yang akan kita bahas adalah mengenai tingkat kepuasan peserta BPJS
mandiri atas pemanfaatan digitalisasi pelayanan BPJS Kesehatan Medan sebagai
upaya menghadapi pandemi COVID -19.
“Tingkat kepuasan peserta BPJS mandiri atas pemanfaatan digitalisasi pelayanan BPJS
Kesehatan Medan sebagai upaya menghadapi pandemi COVID-19”
“Di daerah yang saya teliti, saya akan melakukan survey kepada masing-masing
masyarakat lansia secara random untuk mendapatkan penilaian atas manfaat
pelayanan BPJS Kesehatan secara online apakah masyarakat lansia bisa menyesuaikan
diri dengan teknologi secara online sehingga menghasilkan kepuasan kepada
masyarakat lansia atau terdapat kendala lain serta layanan online sebegitu efektifkah
dan efisien untuk mengatasi pandemi COVID 19”.
Karena populasi diartikan sebagai keseluruhan elemen yang akan ditelitit, maka saya
simpulkan bahwa elemen yang akan saya teliti adalah masyarakat lansia peserta BPJS
Kesehatan secara random.
Maka, bisa disimpulkan sampel penelitiannya adalah masyarakat lansia peserta BPJS
Kesehatan Medan.
Teknik penarikan sampel saya gunakan adalah teknik sample probabilitas menggunakan
stratified random sampling
Misalnya, jumlah masyarakat peserta BPJS Kesehatan berdasarkan usia, kelas BPJS dan jalur
mandiri dengan tingkat puas dan tidak puas layanan BPJS Kesehatan online
Yang dimaksud dengan site penelitian ini adalah suatu tempat dimana peneliti
menangkap keadaan sebenarnya dari objek yang diteliti untuk memperoleh data atau
informasi yang diperlukan. Sesuai dengan permasalahan yang dikemukakan dalam
bab terdahulu, maka penetapan site penelitian adalah wilayah medan.
2. Tentukan strategi untuk masuk ke dalam site dan memperoleh gate keepers.
Untuk menentukan strategi masuk ke dalam site yang sudah dipilih ketika peneliti
sudah menentukan site yang akan dijadikan lapangan penelitian, peneliti harus
membangun legitimasi keberadaannya di lapangan. Untuk bisa masuk ke dalam site
yang dipilih lemudian bisa diterima di dalam site penelitian , peneliti harus menentikan
sebuah strategi yang tepat, negosiasi dengan gate keepers, serta hubungan personal
dengan masyarakat. Gate keepers adalah seorang atau sekelompok orang yang
memiliki akses terhadap subjek penelitian.
Maka gate keepers atau orang yang memiliki akses terhadap subjek yang akan diteliti
adalah masyarakat lansia peserta BPJS Kesehatan.
Cara menentukan strategi dan mencari gate keepers, sudah dijelaskan bahwa peneliti
harus memiliki akses untuk dapat melakukan penelitian. Pengertian akses tidak
terbatas pada kehadiran peneliti secara fisik, namun juga meliputi izin yang dimiliki
peneliti untuk melakukan penelitian. Pada awal penelitian, biasanya peneliti hanya
memiliki akses yang kecil yang biasanya didapat dari gate keepers.
Sumber :