Mitigasi Bahaya Banjir Bandang Di Kawasan Wisata Sembahe Dan Sekitarnya
Mitigasi Bahaya Banjir Bandang Di Kawasan Wisata Sembahe Dan Sekitarnya
Mitigasi Bahaya Banjir Bandang Di Kawasan Wisata Sembahe Dan Sekitarnya
Sekitarnya.
A. Latar Belakang
Indonesia adalah salah satu negara dengan curah hujan yang tinggi yang dilalui
garis khatulistiwa sehingga memiliki iklim tropis dan dipengaruhi oleh angin
muson barat dan muson timur dimana musim yang ada hanyalah dua yaitu
musim kemarau dan juga musim penghujan.
Dahulu, musim hujan dan musim kemarau terjadi secara beraturan, yaitu masing-
masing selama enam bulan dan waktunya adalah tetap, yaitu April- Oktober
untuk musim kemarau, dan Oktober- April untuk musim hujan. Namun karena
perubahan alam yang semakin tidak menentu membuat kedua musim ini menjadi
berubah serta tidak menentu. Terkadang kita jumpai musim kemarau lebih
panjang daripada musim hujan, atau sebaliknya. Waktu terjadinya pun sekarang
lebih sulit diprediksi. Hal ini jelas karena pengaruh dari kondisi alam yang rusak
akibat kerusakan lingkungan yang menyebabkan perubahan iklim.
Banjir bandang adalah salah satu bencana alam yang mengerikan. Tidak seperti
banjir yang hanya berupa meluapnya air sehingga menggenangi pemukiman,
namun banjir bandang merupakan banjir yang datangnya tiba-tiba disertai
dengan aliran air atau arus air yang sangat deras yang disertai dengan material
penyerta berupa zat padat seperti kayu, pasir, batu dan lumpur sehingga bisa
menyeret apa saja yang dilewatinya. Banjir bandang adalah bencana alam yang
sangat merugikan, bukan hanya merugikan secara material saja, namun juga
seringkali menimbulkan korban jiwa dan dampak pasca banjir yang berupa
kerusakan lingkungan serta meninggalkan timbunan lumpur dan sampah yang
sangat banyak.
Salah satu kejadian banjir bandang yang baru terjadi yaitu kejadian banjir
bandang di Kawasan Wisata Pemandian Sembahe, Deli Serdang. Kejadian banjir
bandang ini terjadi pada tanggal 30 April 2023 yang lalu pada sore hari ± jam 15
WIB. Air yang datang dari hulu sungai dengan ketinggian 4 meter secara tiba-tiba
tersebut dengan volume yang besar membuat warga disepanjang sungai serta
Sebelumnya juga pada tahun 2015, pada lokasi wisata pemandian sembahe juga
terjadi banjir bandang dengan ketinggian 1 meter, yang juga membuat panik
pengunjung kawasan wisata.
Pada Februari 2012 juga pernah terjadi banjir bandang di Durin Srunggun yang
merupakan hulu dari Sembahe yang mengambil korban jiwa sebanyak 3 orang.
Dari informasi yang diperoleh dari masyarakat sekitar, kejadian banjir bandang di
Kawasan Wisata Pemandian Sembahe sudah sering terjadi, sekalipun ketinggian
air yang melintas bervariasi tergantung intensitas curah hujan yang terjadi pada
hulu sungai yang berada di kawasan Gunung Sibayak Kabupaten Karo.
Secara umum, banjir bandang yang terjadi dapat disebabkan beberapa hal yaitu:
1. Kondisi Klimatologi
Berdasarkan data BMKG, curah hujan yang terjadi pada bulan April – Mei 2023
tergolong intensitas menengah 100 - 150 mm/dasarian demikian juga perkiraan
pada kisaran bulan Mei hingga Juni 2023, intensitas hujan klasifikasi menengah
pada lokasi kawasan sekitar study memiliki peluang terjadi sebesar > 60%. Dan
ini menunjukkan bahwasanya pada kondisi normal, intensitas curah hujan yang
terjadi relative normal.
Sembahe.
Lau Kimus, debit normal eksisting kecil, ketika terjadi Lau Cirembak 2, debit normal eksisting kecil,
bandang pada tanggal 30 April 2023, ikut meluap ketika terjadi bandang pada tanggal 30 April
dengan membawa material lumpur dan kayu 2023, ikut meluap dengan membawa
menyebabkan dinding tebing eksisting ikut longsor material lumpur dan kayu juga
Lau Mentar, debit normal eksisting sedang, ketika Sei Bekimus merupakan hilir dari sungai Lau
terjadi bandang pada tanggal 30 April 2023, ikut Kimus, Lau Cirembak 2 dan Lau Mentar, debit
meluap dengan membawa material lumpur dan normal eksisting sedang, ketika terjadi bandang
kayu juga, dan debit banjir terbesar berasal dari pada tanggal 30 April 2023, mengantarkan
Lau Mentar yang menenjang Kawasan Wisata bandang yang terjadi menuju Kawasan Wisata
Pemandian Sembahe Pemandian Sembahe. Tipikal sungai yang
berada di Durin Srunggun ini memiliki tebing
terjal dengan kedalaman > 85 m dengan lebar
C. Usulan
- Pondasi bangunan
- Mercu bendung
- Pintu Penguras
- Bangunan pelimpah
- Bangunan peredam/pengolak
- Sayap bendung
- Bangunan penangkap material kayu
- Dinding penahan tanah
- Jalan akses dan pelataran penumpukan material hanyutan.
Bangunan ini direncanakan berada di lokasi aliran sungai antara Desa Durin
Srunggun dengan pemandian alam Villa Maripro Sembahe. Lokasi ini dipilih
karena alur sungai bagian hulu memiliki tebing sungai yang tinggi dan kondisi
slope dasar sungai sudah relative kecil dan perbedaan elevasi lokasi dengan
kawasan pemandian tidak lagi terlalu besar yang diharapkan kecepatan aliran air
yang direlease tidak lagi memiliki dampak merusak lintasan yang dilaluinya.
Lokasi Rencana
Bangunan
Pembuatan Bangunan Pos/Stasiun Pengukur Debit.
Lokasi Rencana
Bangunan
Lokasi Rencana
Bangunan
Pembuatan Saluran Pengalih.
Ketika debit banjir yang terjadi melebihi debit banjir rencana, untuk menghindari
luapan banjir yang dapat menyebabkan kerusakan bangunan bendung atau
saluran dan pemukiman disekitarnya, dapat dilakukan desain saluran pengalih.
Saluran pengalih ini berupa saluran yang berfungsi mengalihkan limpahan debit
air yang diperkirakan tidak dapat ditampung oleh saluran atau bangunan yang
ada ke saluran lain yang direncanakan dengan dampak resiko lebih kecil
(contohnya alur-alur alami disekitar aliran sungai yang pembuangannya bukan ke
kawasan permukiman). Ketika peristiwa banjir bandang 30 April 2023, titik
limpasan air terjadi juga diluar kawasan wisata pemandian Sembahe yaitu di
wilayah permukiman Bandar Baru Kecamatan Sibolangit. Pada titik ini, limpasan
air yang terjadi menyebabkan kerusakan pada beberapa rumah penduduk dan
saluran pembuangan yang berada disisi jalan nasional. Akibat kejadian ini
menyebabkan gangguan kepada lalu lintas pengguna jalan akibat air yang turun
dari perbukitan melintas diatas badan jalan.
Lokasi Rencana
Saluran Bandar Baru
Pembuatan Tanggul.
Lokasi tanggul direncanakan berada di titik-titik kritis yang dilalui aliran sungai
untuk mengamankan fasilitas umum ataupun bangunan-bangunan milik publik.
Study terkait mitigasi pra bencana di kawasan rawan bencana jarang dilakukan.
Hal ini sangat penting dilakukan untuk mengantisipasi dampak yang lebih luas
terutama meminimalisir kerugian material dan korban jiwa di kawasan rawan
bencana banjir bandang. Selain study, sosialisasi kepada masyarakat terkait
pemanfaatan lahan disekitar bantaran sungai melalui pengenalan dan pemilihan
jenis tanaman yang baik digunakan untuk mengurangi terjadinya longsoran
sangat perlu dilaksanakan. Selain itu sosialisasi dan pelatihan kepada pelaku
usaha wisata disekitar kawasan wisata pemandian sembahe terkait tata cara
(SOP) menghadapi bencana banjir bandang dan peralatan pengaman (Safety
Tools) minimal yang harus dimiliki pelaku usaha harus menjadi program rutin dari
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Deli Serdang.
Tabel Data Curah Hujan Harian Maksimum Stasiun Tiga Panah (mm)
Tahun Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nop Des
2012 30 14 48 24 15 30 36 45 15 40 50 20
2013 20 40 40 28 6 48 8 18 10 39 30 48
2014 36 6 8 42 48 62 27 29 40 40 72 28
2015 54 17 38 47 56 27 21 44 48 113 38 35
2016 62 24 24 47 60 89 28 10 35 41 53 40
2017 49 62 52 68 43 20 - 51 45 55 73 45
2018 28 51 45 51 41 29 19 33 32 29 47 67
2019 30 39 43 28 63 36 39 22 49 38 27 77
2020 37 30 66 12 23 48 62 71 34 37 110 43
2021 40 15 36 56 50 29 54 45 25 45 30 30
Tabel Data Curah Hujan Harian Maksimum Stasiun Pancur Batu (mm)
Tahun Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nop Des
2012 25 26 57 66 51 19 104 64 55 47 46 93
2013 69 40 79 56 100 67 50 90 80 140 38 90
2014 22 35 51 71 62 47 56 105 59 89 65 33
2015 87 23 36 14 162 32 40 65 108 147 109 169
2016 63 127 19 26 82 42 29 35 136 115 48 66
2017 39 23 37 55 123 70 48 50 141 72 88 65
2018 67 4 123 47 30 72 68 23 83 82 63 79
2019 73 59 43 39 100 98 72 70 79 76 76 146
2020 42 57 29 171 88 48 45 43 76 61 90 112
2021 110 42 34 108 37 82 27 99 49 95 65 48
Tahun Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nop Des
2012 27.5 20.0 52.5 45.0 33.0 24.5 70.0 54.5 35.0 43.5 48.0 56.5
2013 44.5 40.0 59.5 42.0 53.0 57.5 29.0 54.0 45.0 89.5 34.0 69.0
2014 29.0 20.5 29.5 56.5 55.0 54.5 41.5 67.0 49.5 64.5 68.5 30.5
2015 70.5 20.0 37.0 30.5 109.0 29.5 30.5 54.5 78.0 130.0 73.5 102.0
2016 62.5 75.5 21.5 36.5 71.0 65.5 28.5 22.5 85.5 78.0 50.5 53.0
2017 44.0 42.5 44.5 61.5 83.0 45.0 48.0 50.5 93.0 63.5 80.5 55.0
2018 47.5 27.5 84.0 49.0 35.5 50.5 43.5 28.0 57.5 55.5 55.0 73.0
2019 51.5 49.0 43.0 33.5 81.5 67.0 55.5 46.0 64.0 57.0 51.5 111.5
2020 39.5 43.5 47.5 91.5 55.5 48.0 53.5 57.0 55.0 49.0 100.0 77.5
2021 75.0 28.5 35.0 82.0 43.5 55.5 40.5 72.0 37.0 70.0 47.5 39.0
Tahun Rmax
2012 70.0
2013 89.5
2014 68.5
2015 130.0
2016 85.5
2017 93.0
2018 84.0
2019 111.5
2020 100.0
2021 82.0
Curah Hujan
2
No Tahun (mm) ( X i−X ) ( X i−X )
Xi
1 2012 70.00 -21.40 457.96
2 2013 89.50 -1.90 3.61
3 2014 68.50 -22.90 524.41
4 2015 130.00 38.60 1489.96
5 2016 85.50 -5.90 34.81
6 2017 93.00 1.60 2.56
7 2018 84.00 -7.40 54.76
8 2019 111.50 20.10 404.01
9 2020 100.00 8.60 73.96
10 2021 82.00 -9.40 88.36
Jumlah 914.00 3134.40
Rata-rata 91.40
√
2
Σ( X i−X )
SX= =18.66
n−1
Untuk menghitung besar curah hujan yang diharapkan akan berulang tiap T
tahun, digunakan rumus berikut.
X T = X+ K T . S X
Perhitungan dan hasil besar curah hujan rencana secara lengkap disajikan pada
tabel berikut.
Curah Hujan
No Tahun (mm) Log Xi
Xi
1 2012 70.00 1.85
2 2013 89.50 1.95
3 2014 68.50 1.84
4 2015 130.00 2.11
5 2016 85.50 1.93
6 2017 93.00 1.97
7 2018 84.00 1.92
8 2019 111.50 2.05
9 2020 100.00 2.00
10 2021 82.00 1.91
Jumlah 914.00
Rata-rata 1.95
Besarnya hujan rencana dengan kala ulang T tahun dengan metode distribusi log
normal dapat dihitung dengan rumus berikut:
Log XT = log X + K T . Slog X
Perhitungan dan hasil besar curah hujan rencana secara lengkap disajikan pada
tabel berikut:
Tabel Curah Hujan Rencana Metode Distribusi Log Normal
Curah Hujan
2
No Tahun (mm) ( X i−X ) ( X i−X )
Xi
1 2012 70.00 91.40 -21.40
2 2013 89.50 91.40 -1.90
3 2014 68.50 91.40 -22.90
4 2015 130.00 91.40 38.60
5 2016 85.50 91.40 -5.90
6 2017 93.00 91.40 1.60
7 2018 84.00 91.40 -7.40
8 2019 111.50 91.40 20.10
9 2020 100.00 91.40 8.60
10 2021 82.00 91.40 -9.40
Jumlah 914 3134.40
Rata-rata 91,4
Besarnya hujan rencana dengan kala ulang T tahun dengan metode distribusi
gumbel dapat dihitung dengan rumus berikut:
X T = X+ K . S X
Y t −Y n
X T = X+ . SX
Sn
dengan:
Y t−Y n
K= faktor frekuensi Gumbel: K=
Sn
Untuk jumlah data curah hujan 10, ditentukan besarnya reduced mean (Yn) dan
reduced standard deviation (Sn) sebagai berikut:
No Variabel Nilai
1 Sn 0,94
2 Yn 0,4952
Nilai Yt dengan berbagai kala ulang T dapat dilihat pada tabel berikut.
Untuk perhitungan dan hasil curah hujan rencana metode distribusi gumbel dapat
dilihat pada tabel berikut.
Reduce XT (mm)
Periode Reduce Standar Reduced Y t −Y n
d X T = X+ . SX
Ulang T, d Mean, Deviasi Standard Sn
Variate,
(Tahun) Yn ,S Deviation, Sn
Y
Curah Hujan
(Log Xi -
No Tahun (mm) Log Xi
log X )2
Xi
1 2012 70.00 1.85 -0.0012646
2 2013 89.50 1.95 0.0000000
3 2014 68.50 1.84 -0.0016242
4 2015 130.00 2.11 0.0041505
5 2016 85.50 1.93 -0.0000096
6 2017 93.00 1.97 0.0000035
7 2018 84.00 1.92 -0.0000243
8 2019 111.50 2.05 0.0008316
9 2020 100.00 2.00 0.0001023
10 2021 82.00 1.91 -0.0000613
Jumlah 18,61 0.00210
Rata-rata 1.95
√
n
Untuk menghitung besar curah hujan dengan periode ulang T tahun dapat
dihitung dengan langkah-langkah sebagai berikut.
Menentukan koefisien kepencengan (Cs atau G) untuk mengetahui nilai KT
dengan menggunakan rumus:
n
n × ∑ (log Xi−log X)
3
i=0
G= 3
(n−1)×(n−2) × S
Didapat nilai G adalah sebesar 0,5
Besar curah hujan rencana dengan kala ulang T tahun dengan Metode Distribusi
Probabilitas Log Pearson III dapat dihitung dengan persamaan berikut:
Log XT = log X + K T . Slog X
Untuk perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel Curah Hujan Rencana Metode Distribusi Log Pearson III
XT (mm)
T
Normal Log Normal Log Pearson III Gumbel
2 91.40 89.79 88.34 88.85
5 107.08 105.89 105.23 111.36
10 115.29 115.45 116.43 126.26
25 123.27 125.57 130.65 145.08
50 129.66 134.29 141.35 159.05
100 134.88 141.88 152.16 172.92
Uji Kecocokan
Hasil dari setiap metode perlu diuji dengan pengukuran dispersi. Setiap jenis
distribusi memiliki 5 parameter statistik yang terdiri dari; rata-rata, standar
deviasi, koefisien variasi, koefisien kepencengan, dan koefisien kurtosis yang
dapat dihitung dengan persamaan sebagai berikut:
a) Nilai Rata-rata (mean):
X=
∑ Xi
n
b) Standar Deviasi:
√
2
Σ ( Xi – X )
SX =
n−1
c) Koefisien Variasi :
Sx
C v=
X
d) Koefisien Kepencengan:
n
n× ∑ ( Xi – X )
3
i=0
C s=
( n−1 ) × ( n−2 ) × S x 3
e) Koefisien Kurtosis :
n
n × ∑ ( Xi – X )
4
i=0
C k=
( n−1 ) × ( n−2 ) × S x 4
Curah
Hujan 2 3 4
No. Tahun (Xi - X ) ( Xi− X) (Xi− X) (Xi− X)
(mm)
Xi
1 2012 70 -21.40 457.96 -9800.34 209727.36
2 2013 90 -1.90 3.61 -6.86 13.03
3 2014 69 -22.90 524.41 -12008.99 275005.85
4 2015 130 38.60 1489.96 57512.46 2219980.80
5 2016 86 -5.90 34.81 -205.38 1211.74
6 2017 93 1.60 2.56 4.10 6.55
7 2018 84 -7.40 54.76 -405.22 2998.66
8 2019 111.5 20.10 404.01 8120.60 163224.08
9 2020 100 8.60 73.96 636.06 5470.08
10 2021 82 -9.40 88.36 -830.58 7807.49
Jumlah 914,00 3134.40 43015.83 2885445.64
Rata-rata 91,40
Sehingga dapat dihitung parameter statistik distribusi curah hujan yang disajikan
pada tabel berikut.
Curah
Hujan
No. Tahun Log Xi X)2 Xi−log (log
(log Xi−log (log X)3 Xi−log X) 4
(mm)
Xi
1 2012 70 1.8451 0.011694 -0.001265 0.000137
2 2013 90 1.9518 0.000002 0.000000 0.000000
3 2014 69 1.8357 0.013817 -0.001624 0.000191
4 2015 130 2.1139 0.025826 0.004150 0.000667
5 2016 86 1.9320 0.000452 -0.000010 0.000000
6 2017 93 1.9685 0.000232 0.000004 0.000000
7 2018 84 1.9243 0.000839 -0.000024 0.000001
8 2019 111.5 2.0473 0.008843 0.000832 0.000078
9 2020 100 2.0000 0.002187 0.000102 0.000005
10 2021 82 1.9138 0.001554 -0.000061 0.000002
Jumlah 914,00 0.065447 0.002104 0.001081
Rata-rata 91,40
Sehingga dapat dihitung parameter statistik distribusi curah hujan yang disajikan
pada tabel berikut.
Adapun hasil perbandingan nilai parameter statistik tersebut dapat dilihat pada
tabel berikut.
Jenis
No Syarat Perhitungan Kesimpulan
Distribusi
Tidak
Cs = 0 Cs = 0,9192 memenuhi
1 Normal
Ck = 5,4 Ck = 4,7202 Tidak
memenuhi
2 Log 3
Cs = C v + 3C v = 0,13 Cs = 0,4241 Tidak
Normal
8 6 4
Ck = C v + 6 C v +15 C v + memenuhi
2
16 C v + 3 = 3,03 Ck = 4,0561 Tidak
memenuhi
Log
Cs = 0,4241 Memenuhi
3 Pearson Selain dari nilai yang lain
Ck = 4,0561 Memenuhi
III
Tidak
Cs = 1,14 Cs = 0,9192 memenuhi
4 Gumbel
Ck = 5,4 Ck = 4,7202 Tidak
memenuhi
Metode Chi-Kuadrat
Dari hasil pengukuran debit sesaat diperoleh informasi bahwa debit saat kondisi
normal pada sungai sebesar 2,37 m3/s.
Debit Banjir
Analisis debit banjir menggunakan metode Nakayasu dengan periode ulang 100
tahun. Luas catchment area dari titik pengamatan di Pemandian Alam Sembahe
adalah 28,29 km2, panjang sungai utama adalah 16,9 km dan runoff coefficient
sebesar 0,08.
Tabel Nilai runoff coefficient
Parameter A (Ha) C Ai x Ci
Belukar 175.00 0.20 35.00
Hutan Lahan Kering Primer 1013.00 0.02 20.26
Hutan Lahan Kering Sekunder 43.00 0.03 1.29
Pemukiman 3.25 0.75 2.44
Pertanian Lahan Kering 1585.00 0.10 158.50
Tanah Terbuka 9.98 0.20 2.00
∑ 2829.23 219.48
∑(Ai x Ci)/A 0.08
C . A . R0
Q p=
3,6(0,3T p +T 0,3 )
Meliputi:
Parameter-parameter Hidrograf
( )
2,4
t
Q a=Q p
Tp
2. Waktu lengkung turun
Untuk Tp < t < T0,3 , maka:
t −T p
( )
T 0,3
Q=Q p × 0,3
Untuk T0,3 < t < 1,5 T0,3 , maka:
t −T p +0,5 ×T 0,3
( )
1,5 ×T 0,3
Q=Q p × 0,3
Untuk t > 1,5 T0,3 , maka:
t −T p +1,5×T 0,3
( )
Q=Q p × 0,3
2× T 0,3
t Q awal V awal
(jam) (m3/d) (m3)
0 0 0.00
1 0.0266 95.78
2 0.1404 505.51
2.21 0.1781 133.58
3 0.1261 359.42
4 0.0815 293.51
4.97 0.0534 186.35
5 0.0530 5.96
6 0.0396 142.53
7 0.0296 106.57
8 0.0221 79.68
9 0.0165 59.57
9.11 0.0160 6.31
10 0.0132 42.33
11 0.0106 38.21
12 0.0085 30.72
13 0.0069 24.70
14 0.0055 19.86
15 0.0044 15.97
16 0.0036 12.84
17 0.0029 10.33
18 0.0023 8.30
19 0.0019 6.68
20 0.0015 5.37
21 0.0012 4.32
22 0.0010 3.47
23 0.0008 2.79
24 0.0006 2.24
Jumlah (m3) 2202.893482
Hasil perhitungan debit banjir kala ulang 100 tahun disajikan pada tabel berikut.
0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 2.37 2.37
1.00 0.03 2.23 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 2.37 4.60
2.00 0.14 11.76 3.06 0.00 0.00 0.00 0.00 2.37 17.18
2.21 0.18 14.91 3.88 2.72 0.00 0.00 0.00 2.37 23.88
3.00 0.13 10.56 2.74 1.93 1.53 0.00 0.00 2.37 19.13
4.00 0.08 6.83 1.77 1.24 0.99 0.84 0.00 2.37 14.04
4.97 0.05 4.47 1.16 0.82 0.65 0.55 0.48 2.37 10.50
5.00 0.05 4.43 1.15 0.81 0.64 0.54 0.48 2.37 10.43
6.00 0.04 3.32 0.86 0.60 0.48 0.41 0.36 2.37 8.39
7.00 0.03 2.48 0.64 0.45 0.36 0.30 0.27 2.37 6.87
8.00 0.02 1.85 0.48 0.34 0.27 0.23 0.20 2.37 5.74
9.00 0.02 1.39 0.36 0.25 0.20 0.17 0.15 2.37 4.89
9.11 0.02 1.34 0.35 0.24 0.19 0.16 0.14 2.37 4.81
10.00 0.01 1.11 0.29 0.20 0.16 0.14 0.12 2.37 4.38
11.00 0.01 0.89 0.23 0.16 0.13 0.11 0.10 2.37 3.98
12.00 0.01 0.71 0.19 0.13 0.10 0.09 0.08 2.37 3.67
13.00 0.01 0.57 0.15 0.10 0.08 0.07 0.06 2.37 3.41
14.00 0.01 0.46 0.12 0.08 0.07 0.06 0.05 2.37 3.21
15.00 0.00 0.37 0.10 0.07 0.05 0.05 0.04 2.37 3.05
16.00 0.00 0.30 0.08 0.05 0.04 0.04 0.03 2.37 2.91
17.00 0.00 0.24 0.06 0.04 0.03 0.03 0.03 2.37 2.81
18.00 0.00 0.19 0.05 0.04 0.03 0.02 0.02 2.37 2.72
19.00 0.00 0.16 0.04 0.03 0.02 0.02 0.02 2.37 2.65
20.00 0.00 0.12 0.03 0.02 0.02 0.02 0.01 2.37 2.60
21.00 0.00 0.10 0.03 0.02 0.01 0.01 0.01 2.37 2.55
22.00 0.00 0.08 0.02 0.01 0.01 0.01 0.01 2.37 2.52
23.00 0.00 0.06 0.02 0.01 0.01 0.01 0.01 2.37 2.49
24.00 0.00 0.05 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 2.37 2.46
30
25
20
Debit (m3/dtk)
15
10
0
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24
Waktu (jam)
Dari hasil analisis debit banjir menggunakan Metode Nakayasu, diperoleh besar
debit banjir kala ulang 100 tahun pada lokasi Pemandian Alam Sembahe sebesar
23,88 m3/s.
Debit Banjir
Analisis debit banjir menggunakan metode Nakayasu dengan periode ulang 100
tahun. Luas catchment area dari titik pengamatan di rencana lokasi bendungan
adalah 14,78 km2, panjang sungai utama adalah 10,5 km dan runoff coefficient
sebesar 0,05.
Parameter A (Ha) C Ai x Ci
Belukar 158.00 0.20 31.60
Hutan Lahan Kering Primer 1013.00 0.02 20.26
Hutan Lahan Kering Sekunder 41.30 0.03 1.24
Pertanian Lahan Kering 266.00 0.10 26.60
∑ 1478.3 79.70
∑(Ai x Ci)/A 0.05
C . A . R0
Q p=
3,6(0,3T p +T 0,3 )
Meliputi:
Parameter-parameter Hidrograf
( )
2,4
t
Q a=Q p
Tp
4. Waktu lengkung turun
Untuk Tp < t < T0,3 , maka:
t −T p
( )
T 0,3
Q=Q p × 0,3
Untuk T0,3 < t < 1,5 T0,3 , maka:
t −T p +0,5 ×T 0,3
( )
1,5 ×T 0,3
Q=Q p × 0,3
Untuk t > 1,5 T0,3 , maka:
t −T p +1,5×T 0,3
( )
Q=Q p × 0,3
2× T 0,3
t Q awal V awal
(jam) (m3/d) (m3)
0 0 0.00
1 0.0216 77.83
1.74 0.0820 219.10
3 0.0409 185.18
3.92 0.0246 81.50
5 0.0165 64.20
6 0.0114 41.14
7 0.0079 28.46
7.19 0.0074 4.99
8 0.0059 17.23
9 0.0045 16.09
10 0.0034 12.21
11 0.0026 9.26
12 0.0020 7.02
13 0.0015 5.33
14 0.0011 4.04
15 0.0009 3.07
16 0.0006 2.33
17 0.0005 1.76
18 0.0004 1.34
19 0.0003 1.01
20 0.0002 0.77
21 0.0002 0.58
22 0.0001 0.44
Jumlah (m3) 784.8802575
Hasil perhitungan debit banjir kala ulang 100 tahun disajikan pada tabel berikut.
0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 2.00 2.00
1.00 0.02 1.81 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 2.00 3.81
1.74 0.08 6.86 1.78 1.25 0.00 0.00 0.00 2.00 11.90
3.00 0.04 3.43 0.89 0.62 0.50 0.00 0.00 2.00 7.44
3.92 0.02 2.06 0.54 0.38 0.30 0.25 0.22 2.00 5.74
5.00 0.02 1.38 0.36 0.25 0.20 0.17 0.15 2.00 4.51
6.00 0.01 0.96 0.25 0.17 0.14 0.12 0.10 2.00 3.74
7.00 0.01 0.66 0.17 0.12 0.10 0.08 0.07 2.00 3.20
7.19 0.01 0.62 0.16 0.11 0.09 0.08 0.07 2.00 3.12
8.00 0.01 0.49 0.13 0.09 0.07 0.06 0.05 2.00 2.90
9.00 0.00 0.37 0.10 0.07 0.05 0.05 0.04 2.00 2.68
10.00 0.00 0.28 0.07 0.05 0.04 0.03 0.03 2.00 2.52
11.00 0.00 0.22 0.06 0.04 0.03 0.03 0.02 2.00 2.39
12.00 0.00 0.16 0.04 0.03 0.02 0.02 0.02 2.00 2.30
13.00 0.00 0.12 0.03 0.02 0.02 0.02 0.01 2.00 2.23
14.00 0.00 0.09 0.02 0.02 0.01 0.01 0.01 2.00 2.17
15.00 0.00 0.07 0.02 0.01 0.01 0.01 0.01 2.00 2.13
16.00 0.00 0.05 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 2.00 2.10
17.00 0.00 0.04 0.01 0.01 0.01 0.01 0.00 2.00 2.07
18.00 0.00 0.03 0.01 0.01 0.00 0.00 0.00 2.00 2.06
19.00 0.00 0.02 0.01 0.00 0.00 0.00 0.00 2.00 2.04
20.00 0.00 0.02 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 2.00 2.03
21.00 0.00 0.01 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 2.00 2.02
22.00 0.00 0.01 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 2.00 2.02
14
12
10
Debit (m3/dtk)
8
6
4
2
0
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24
Waktu (jam)
Dari hasil analisis debit banjir menggunakan Metode Nakayasu, diperoleh besar
debit banjir kala ulang 100 tahun pada lokasi rencana bendungan sebesar 11,9
m3/s.
14
12
10
Debit (m3/dtk)
0
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24
Waktu (jam)
Volume tampungan bendungan yang diperlukan untuk mereduksi banjir sesuai dengan
rencana adalah sebesar 86611,64 m3. Untuk itu direncanakan bendungan dengan tinggi
8 meter, lebar 50 meter, dan luas tampungan rerata = Vol : Tinggi = 86.611,64 : 8 =
10826,45 m2 = 1,08 ha.