8284 23485 2 PB
8284 23485 2 PB
8284 23485 2 PB
salnya tata bahasa, tata tulis, tata bunyi, mun tidak semua strategi atau teknik
sistem makna dan kosa kata. peng- ajaran yang cocok dalam
Kosa kata (vocabulary) adalah hal pembelajaran.
mendasar yang perlu dikuasai oleh siswa Di dalam proses pembelajaran,
dalam pembelajaran, tanpa penguasaan diharapkan guru memiliki strategi belajar
kosa kata yang cukup siswa akan kesulitan sebagai pola-pola umum kegiatan guru
dalam berkomunikasi. Menurut Linse
dan siswa dalam mewujudkan kegiatan
(2005, p. 121) vocabulary is collection of words belajar mengajar untuk mencapai tujuan
that an individual knows. Kosakata adalah pembelajaran. Strategi belajar menurut
kumpulan dari kata-kata agar seseorang Nunan, (Hardini dan Puspitasari, 2011, p.
itu mengerti. Kosakata sangat perlu 12) meliputi rencana, metode, dan perang-
diajarkan kat kegiatan yang direncanakan untuk
kepada siswa untuk menunjang keteram- mencapai tujuan tertentu. Metode pembel-
pilan bahasa Inggris. Penguasaan kosakata
ajaran merupakan cara yang ditempuh
memiliki hubungan yang erat dengan em-
guru untuk menciptakan situasi pembel-
pat keterampilan dalam berbahasa (reading,
ajaran yang menyenangkan dan mendu-
writing, speaking, listening). Tanpa pengu- kung bagi kelancaran proses belajar. Oleh
asaan kosakata, siswa akan terhambat da- karena itu agar siswa mencapai tujuan da-
lam keterampilan reading, writing, speaking lam proses belajar mengajar, pemilihan
dan listening. Penguasaan kosakata yang strategi atau teknik sangat penting diper-
kurang optimal, siswa akan mengalami hatikan. Jika seorang guru belum tepat
kesulitan memahami bacaan bahasa Ing- dalam mempersiapkan hal tersebut, maka
gris dan mengerti makna yang terkandung tujuan pembelajaran tidak dapat tercapai.
di dalamnya, sehingga sulit dalam men- Kasus seperti ini terjadi pada kelas VII
jawab pertanyaan yang diberikan guru. SMP Negeri 3 Kalasan.
Begitu juga dengan berbicara, siswa akan Dari hasil mengamati dan wawan-
terhambat dalam percakapan meskipun cara dengan guru bahasa Inggris kelas VII
siswa telah menyimak dengan baik apa SMP Negeri 3 Kalasan pada tanggal 21 Juli
yang diutarakan siswa yang lain. 2014, peneliti menemukan fakta sebagai
Berkaitan dengan peraturan peme- berikut: pertama, pemahaman bacaan ber-
rintah tentang Standar Nasional Pendi- bahasa Inggris siswa masih kurang dari
dikan bab IV pasal 19 ayat 1 mengatakan harapan. Kendala yang dihadapi yaitu mi-
bahwa ‘proses pembelajaran pada satuan nimnya kesadaran siswa untuk melakukan
pendidikan diselenggarakan secara inter- aktivitas membaca serta rendahnya pengu-
aktif, inspiratif, menyenangkan, menan- asaan kosakata berbahasa Inggris yang
tang, memotivasi siswa untuk berpartisi- dapat mempengaruhi pemahaman bacaan
pasi aktif, dan memberikan ruang yang berbahasa Inggris. Rendahnya penguasaan
cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan ke- kosakata yang dimiliki siswa, menyebab-
mandirian sesuai dengan bakat, minat, dan kan terhambatnya pembelajaran bahasa
perkembangan fisik serta psikologis siswa. Inggris. Siswa kurang memahami penjelas-
Dari pernyataan tersebut, strategi pembel- an yang disampaikan oleh guru, siswa
ajaran merupakan aspek penting dalam kesulitan dalam menjawab pertanyaan
proses belajar mengajar. Dibutuhkan stra- dengan baik secara lisan maupun tulis.
tegi pembelajaran yang menunjang agar Kedua, hanya sebagian kecil dari siswa
terselenggaranya pembelajaran secara in- memliki perbendaharaan kosakata bahasa
teraktif, menyenangkan, dan memotivasi Inggris yang diatas rata-rata. Ketiga, stra-
siswa untuk berpartisipasi aktif. Banyak tegi pembelajaran yang digunakan guru
strategi pembelajaran yang dikembang sudah tidak efektif lagi, dapat diidenti-
oleh para ahli bahasa dalam pembelajaran fikasi saat sebagian siswa acuh tak acuh
bahasa Inggris sebagai bahasa asing, na- dalam mendengarkan penjelasan guru.
Dalam rangka mengatasi persoalan pribadi mereka. Peran guru adalah me-
rendahnya pemahaman membaca, diper- mantau proses belajar dan menilai hasil
lukan upaya meningkatkan kemampuan kerja serta mendiskusikannya.
siswa dalam perolehan kosakata serta Masalah rendahnya penguasaan
kemampuan pemahaman membaca siswa kosakata yang dihadapi oleh siswa SMP
khususnya bidang bahasa Inggris. Salah Negeri 3 Kalasan tersebut merupakan
satu upaya yang dapat dilakukan adalah masalah yang penting untuk diatasi. Hal
dengan meningkatkan kualitas ini memotivasi peneliti untuk melakukan
pembelajar- an dengan penerapan strategi penelitian tindakan kelas pada siswa SMP
pembelajar- an yang tepat. Strategi Negeri 3 Kalasan. Peneliti dan guru berdis-
pembelajaran yang tepat adalah strategi kusi bersama mengenai VSS adalah solusi
yang berpusat pada keaktifan siswa. yang tepat untuk memecahkan masalah
Strategi pembelajaran merupakan yang dihadapi. Peneliti dan guru memilih
kunci peningkatan jaminan kualitas pem- strategi VSS karena strategi tersebut me-
belajaran. Hal ini dikarenakan strategi rangkap semua proses pembelajaran baha-
pembelajaran memuat berbagai rencana sa Inggris baik secara lisan maupun tulis.
tindakan yang didesain untuk mencapai Penelitian tentang strategi pembelajaran
tujuan pendidikan tertentu dengan me- termasuk dalam kawasan desain dalam
manfaatkan berbagai sumber daya/kekuat- teknologi pembelajaran.
an dalam pembelajaran (Sanjaya, 2008, p.
126). Stategi pembelajaran selalu bersinam-
bung dengan hasil belajar siswa siswa, Metode Penelitian
dengan begitu pemilihan stategi pembel- Jenis penelitian yang dilakukan
ajaran harus tepat dan efektif. dalam penelitian ini adalah penelitian tin-
Strategi VSS merupakan strategi dakan kelas (PTK), yang bertujuan untuk
yang sesuai dengan kurikulum 2013 yaitu meningkatkan perolehan kosakata dalam
strategi pembelajaran yang berpusat pada pemahaman membaca bahasa Inggris
siswa (student centered learning). menggunakan strategi VSS pada siswa
Menurut Haggard (1982, p. 203), SMP Negeri 3 Kalasan.
“the vocabulary self-collection or VSS, is a Penelitian dilakukan di SMP Negeri
fundamental way of opening students minds to 3 Kalasan. Penelitian dimulai pada bulan
the wealth of words they encounter in print and September hingga Oktober 2014. Subjek
the oral language that surrounds them each penelitian ini adalah siswa SMP Negeri 3
day:raising word consciousness”. Stategi VSS Kalasan kelas VII B sebanyak 32 siswa.
salah satu alternatif strategi pembelajaran Desain penelitian ini mengikuti
yang mengajak siswa aktif dalam proses model penelitian tindakan kelas menurut
belajar. Dalam strategi ini, siswa diberi ke- Kemmis dan Taggart (1988) yang dilak-
percayaan untuk mencari makna kosakata sanakan dalam 2 siklus. Alur pelaksanaan
yang sulit yang mereka anggap penting tindakan dirancang sebagai berikut: peren-
dan menarik untuk dipelajari berdasarkan canaan, pelaksanaan, pengamatan dan
topik yang telah diberikan guru di akhir refleksi.
pelajaran sebelumnya. Pada pertemuan Data yang dibutuhkan dalam pene-
berikutnya, salah satu siswa dari kelom- litian ini yaitu data tentang pelaksanaan
poknya mempresentasikan apa arti kata pembelajaran. Instrumen dan teknik yang
tersebut menurut mereka dan alasan me- digunakan yaitu observasi, tes dan wawan-
ngapa siswa harus mempelajarinya. Dalam cara.
diskusi ini, dilakukan penyisihan kosakata Teknik analisis data dalam pene-
yang muncul lebih dari satu kali dan kosa- litian ini adalah analisis deskriptif. Ada
kata yang familiar. Kosakata yang terpilih dua jenis data dalam penelitian tindakan
akan masuk ke dalam daftar kosakata ini yaitu kualitatif dan kuantitatif. Data
kualitatif berupa informasi hasil wawan- annya berupa langkah-langkah yang dila-
cara dan pengamatan untuk mengetahui kukan untuk memecahkan permasalahan
peningkatan pembelajaran bahasa Inggris yang telah dihadapi guru dan siswa. Lang-
menggunakan strategi VSS. Analisis data kah yang dilakukan adalah dengan mene-
kualitatif dilakukan dengan mengadopsi rapkan pembelajaran kosakata dengan
model analisis Miles dan Hubberman menggunakan VSS. Langkah berikutnya
(1984, p. 21). Analisis interaktif tersebut guru dan peneliti menyiapkan instrumen
terdiri dari tiga komponen kegiatan yang observasi dan instrumen tes yang diguna-
saling berkaitan satu sama lain, yaitu: kan untuk mengamati proses tindakan.
reduksi data, penyajian data dan penarikan
kesimpulan. Data kuantitatif berupa nilai Pelaksanaan Tindakan
tes kosakata bahasa Inggris dan hasil cek
list pengamatan pelaksanaan strategi Pada tahap pelaksanaan tindakan,
pembelajaran VSS. Pengamatan penerapan rencana tindakan diimplementasikan di
strategi VSS menggunakan skala penilaian kelas yang nyata. Proses pembelajaran
dengan rentang nilai dalam bentuk angka ber- langsung di kelas dan pada jam
(4, 3, 2, 1) yang berarti skor 4 sangat baik mengajar yang sesuai dengan jadwal
(SB), skor 3 baik (b), skor 2 kurang (K), pelajaran yang berlaku di kelas VII B SMP
skor 1 sangat kurang (SK). Negeri 3 Kalasan. Guru bersama peneliti
menerap- kan pembelajaran bahasa
Tabel 1. Kualifikasi Perolehan Skor Total Inggris meng- gunakan VSS pada setiap
Pengamatan Penerapan VSS pertemuan.
Berdasarkan hasil penelitian, VSS
Jumlah Skor Kategori berhasil diterapkan dalam mata pelajaran
bahasa Inggris dengan kategori baik pada
61.74 ≤ × ≤ 76 Sangat Baik siklus I dan kategori sangat baik pada sik-
47.4 ≤ × ≤ 61.75 Baik
lus II. Pada siklus I langkah pembelajaran
33.24 ≤ × ≤ 47.5 Kurang
belum mencapai kriteria keberhasilan
19 ≤ × ≤ 33.25 Sangat Kurang
yaitu strategi dan lingkungan. Sedangkan
lang- kah yang telah mencapai kriteria
Hasil Penelitian dan Pembahasan keber- hasilan yaitu sumber belajar dan
Penelitian tindakan kelas dilaksa- peserta didik. Pada siklus II terjadi
nakan dalam 2 siklus. Alur pelaksanaan peningkatan proses pembelajaran
tindakan dirancang sebagai berikut: Peren- sehingga seluruh langkah pembelajaran
canaan, pelaksanaan, pengamatan dan mengalami pening- katan dan mencapai
refleksi. kriteria keberhasilan.
Pelaksanaan berlangsung sesuai
Perencanaan Tindakan dengan langkah-langkah VSS sebagai beri-
kut: (1) siswa diperkenalkan strategi VSS,
Pada tahap perencanaan guru dan tujuan pembelajaran dan proses pembel-
peneliti mengidentifikasi masalah yang di- ajaran, (2) terbentuknya kelompok belajar,
hadapi oleh siswa dalam proses pembela- siswa bekerja sama dalam kelompok kecil,
jaran bahasa Inggris di SMP Negeri 3 (3) siswa diberikan contoh bagaimana
Kalasan. Berdasarkan hasil identifikasi ma- memilih kata-kata penting dari bacaan dan
salah, bahwasanya salah satu sebab meng- menunjukan mengapa kata tersebut pen-
hambatnya proses pembelajaran bahasa ting untuk dipilih, (4) setiap kelompok
Inggris adalah kurangnya perolehan kosa- menyajikan dua kata serta memberikan
kata bahasa Inggris. makna dan alasan memilih kata tersebut
Langkah kedua adalah merancang dipilih dan kalimat di mana kata ini digu-
pemecahan masalah. Rancangan pemecah- nakan. Dalam diskusi, siswa mengelimi-
nasi kata yang sudah digunakan oleh ke-
lompok lainnya, (5) dari hasil temuan
Pada Tabel 3 dapat dilihat bahwa pada siklus I muncul beberapa permasa-
pengamatan penerapan strategi VSS yang lahan dasar diantaranya: Pertama, alokasi
terdiri dari 5 komponen yang diamati, waktu. Guru dan siswa belum meng-
masuk dalam kategori baik. Skor total 59 optimalkan waktu dengan baik walaupun
berdasarkan hasil pengamatan siklus II dalam pelaksanaanya sering terjadi
menyatakan bahwa penerapan strategi insiden diluar waktu perencanaan awal,
VSS berada pada kategori baik. seperti: (1) guru masih sibuk
Selain pengamatan terhadap proses menyimpulkan materi pelajaran
pembelajaran pengamatan juga dilakukan sedangkan bel berbunyi, tanda jam
terhadap hasil belajar siswa pada siklus II. pelajaran berakhir; (2) siswa masih sering
Berdasarkan hasil tes pada siklus II dike- gaduh dalam menominasi kata per-
tahui bahwa rata-rata nilai tes yang diper- kelompok; (3) beberapa siswa masih ba-
oleh siswa 82,4. Siswa yang mencapai KKM nyak yang tidak membawa kamus untuk
sebanyak 28 orang atau 87,5%. Hal ini mendukung perolehan kosakata
berarti, setelah diberi tindakan hasil belajar Kedua, penguasaan kelas. Pengu-
siswa mengalami peningkatan sebesar asaan kelas adalah bagian dari pembel-
18,8%. Hasil perolehan nilai tes pada siklus ajaran. Guru perlu menguasai suasana
II terendah 71,4 dan tertinggi 91,4. Gambar kelas pada saat penerapan strategi VSS.
diagram batang berikut menunjukkan lebih Suasana kelas menjadi gaduh saat siswa
jelas peningkatan hasil belajar siswa setelah yang tergabung dalam kelompok adalah
diberi tindakan. pilihan siswa. Pembagian kelompok tidak
bervariasi, siswa cenderung memilih
100,0%
teman kelompok dengan teman sebangku
80,0% atau teman dibelakangnya.
Ketiga adalah penerapan strategi
60,0% VSS. Pada siklus I penerapan strategi VSS
belum berjalan secara optimal. Siswa cen-
40,0% derung kurang percaya diri dalam me-
nyampaikan hasil kerja kelompok di depan
20,0% kelas. Hal ini menunjukan bahwa siswa
belum terbiasa menggunakan strategi baru
0,0% yang diterapkan.
Hasil Belajar Siklus IHasil Belajar Siklus II
Berdasarkan permasalahan terse-
but, ada beberapa tindakan yang diper-
Gambar 2. Diagram Batang Hasil Tes
baiki pada siklus I pertama adalah alokasi
Hasil Belajar Siswa Siklus
waktu, yaitu: (1) guru menggunakan wak-
II
tu secara optimal dengan mengalokasikan
waktu untuk masing-masing kegiatan se-
Refleksi Tindakan
hingga kegiatan akan berjalan lebih
Pada tahap refleksi tindakan, pene- terarah atau terstruktur; (2) setiap
liti mengevaluasi tindakan yang telah anggota kelom- pok harus memberikan ide
dilaksanakan selama proses pembelajaran dalam meno- minasi kata; (3) guru
bahasa Inggris menggunakan VSS. Hasil memberikan motivasi siswa dengan
analisis kemudian digunakan untuk me- memberi feedback dan bim- bingan, (4)
rencanakan kegiatan pada siklus selanjut- guru memberikan pemahaman kembali
nya. Berdasarkan tindakan yang telah langkah-langkah strategi pembel- ajaran
dilakukan pada siklus I, peneliti dan guru VSS.
berdiskusi mengenai refleksi pembelajaran Permasalahan kedua adalah pengu-
yang telah dilakukan. Menurut peneliti asaan kelas. Guru mengubah penataan
dan guru, selama pelaksanaan strategi VSS duduk siswa dengan mengoptilmalkan ru-
angan menjadi letter U. Hal ini diharapkan
agar guru dapat memantau kegiatan siswa
Volume 3, Nomor 1, April
Upaya Meningkatkan Perolehan Kosakata dalam 1
...
dengan baik. Dari hasil refleksi di atas dasarkan hasil analisis, peneliti dan guru
peneliti masih perlu melakukan tindakan
lanjutan untuk memperbaiki kekurangan
yang terdapat pada siklus I. Hal ini di-
lakukan untuk meningkatkan dan memak-
simalkan perolehan kosakata serta pema-
haman dalam membaca teks bahasa Ing-
gris. Tindakan pada siklus II merupakan
modifikasi rancangan pembelajaran pada
siklus I dengan mengacu pada hasil re-
fleksi siklus I.
Berdasarkan tindakan yang telah
dilakukan pada siklus II, peneliti dan guru
berdiskusi mengenai refleksi pembelajaran
yang telah dilakukan. Menurut peneliti
dan guru, hasil refleksi yang dilakukan
pada siklus II menunjukan bahwa
penerap- an strategi VSS dalam
pembelajaran bahasa Inggris untuk kelas
VII B SMP Negeri Kalasan meningkat.
Terjadinya peningkat- an dalam
memperoleh kosakata bahasa Inggris
dapat dilihat dari perbedaan pe- ningkatan
skor rata-rata pretes, siklus I dan siklus II.
Pada kegiatan pembelajaran, sis- wa
merasa senang, bersemangat, dan ter-
motivasi untuk belajar bahasa Inggris
karna diberi kesempatan untuk mencari
kosakata yang ingin mereka pelajari. Me-
nurut siswa, hal ini mempermudah me-
reka mengingat kosakata dan memahami
teks bacaan bahasa Inggris.
Pada siklus II, guru memberikan
pemahaman kembali langkah-langkah
stra- tegi pembelajaran VSS sehingga
siswa tidak lagi ragu dengan apa yang
dikerjaka- nnya. Guru menggunakan
waktu secara optimal dengan
mengalokasikan waktu untuk masing-
masing kegiatan, sehingga kegiatan akan
berjalan lebih terarah atau terstruktur.
Guru mengalokasikan kegiatan pre-activity
± 15 menit, kegiatan inti ± 60 menit dan
kegiatan penutup ± 15 menit.
Berdasarkan hasil pengamatan dan
wawancara yang dilakukan oleh peneliti
selama tindakan siklus II terhadap subyek,
proses pembelajaran berjalan secara efektif
dan efisien, pembelajaran berlangsung me-
nyenangkan dan memotivasi siswa dalam
memperoleh kosakata bahasa Inggris. Ber-
dapat meningkatkan motivasi siswa dalam tersebut penting untuk dipilih, (4) setiap
perolehan kosakata. Siswa diberi keperca- kelompok menyajikan dua kata serta mem-
yaan untuk memilih kosakata sendiri se- berikan makna dan alasan memilih kata
hingga siswa lebih mandiri dalam mem- tersebut dipilih dan kalimat di mana kata
pelajari kosakata. ini digunakan. Dalam diskusi, siswa meng-
Hasil penelitian ini sesuai dengan eliminasi kata yang sudah digunakan oleh
teori Rudell dan Shearer (Harmon, Wood kelompok lainnya, (5) dari hasil temuan
& Kiser, 2009, p. 59) bahwasanya Rudell kosakata siswa mempresentasikan pada
dan Shearer menggunakan strategi VSS teman sekelasnya kata temuannya, sumber
(Vocabulary Self-Collection Strategy) kepada kata yang didapat, menentukan arti kata
siswa kelas VII dan VIII mencapai hasil yang didapat dan mengapa menurut siswa
yang positif untuk membantu siswa men- kata tersebut penting untuk dipelajari (6)
jadi lebih mandiri dalam mempelajari kosa- langkah terakhir adalah siswa menentukan
kata baru. Harmon, Wood & Kiser menam- nominasi kata yang akan dipelajari.
bahkan bahwasanya Fisher, Blachowicz, Peningkatan hasil belajar siswa di-
dan Smith juga pernah melakukan pene- tunjukan dengan penambahan jumlah
litian terhadap siswa yang memilih kosa- yang lulus standar KKM dari sebelum di-
kata sendiri, dalam konteks pembelajaran beri tindakan hingga setelah tindakan.
kooperatif. Hasil penelitian mereka me- Jumlah siswa yang lulus standar KKM se-
nunjukkan bahwa siswa dapat termotivasi belum diberi tindakan 17 siswa atau
untuk lebih mandiri dalam pembelajaran 53,1% dan setelah diberi tindakan pada
kata. siklus I sebanyak 22 siswa atau 68,7 %.
Dengan meningkatnya perolehan Pada siklus II, jumlah siswa yang lulus
kosakata bahasa Inggris akan memudah- standar KKM sebanyak 28 siswa atau
kan siswa dalam memahami bacaan ber- 87,5%.
bahasa Inggris. Hal ini senada dengan
pernyataan Munkova (2014, p. 199) bahwa Saran
membaca merupakan suatu keterampilan Berdasarkan kesimpulan dapat di-
yang memiliki beberapa aspek pendukung, kemukakan saran bagi guru bahasa Inggris
diantaranya penguasaan kosakata dan ke- untuk selalu berupaya meningkatkan per-
mampuan memahami atau menyimpulkan olehan kosakata bahasa Inggris siswa, ka-
kata-kata dalam bacaan. rena penguasaan kosakata bahasa Inggris
adalah salah satu faktor utama dalam me-
Simpulan dan Saran ningkatkan pemahaman bacaan berbahasa
Inggris. Strategi VSS dapat digunakan se-
Simpulan bagai alternatif dalam meningkatkan
Hasil penelitian tindakan kelas perolehan kosakata bahasa Inggris siswa.
yang telah dilakukan di kelas VII B di SMP Hal tersebut dinilai mampu meningkatkan
Negeri 3 Kalasan dengan menggunakan perolehan kosakata bahasa Inggris secara
strategi VSS) dapat digunakan untuk me- mandiri.
ningkatkan perolehan kosakata dalam pe-
mahaman bacaan bahasa Inggris. Penerap- Daftar Pustaka
an strategi VSS dilakukan melalui langkah-
Nawab. (2012). Is it the way to teach
langkah berikut (1) siswa diperkenalkan
language the way we teach la-
VSS, tujuan pembelajaran dan proses pem-
nguage? English language teaching
belajaran, (2) terbentuknya kelompok bel-
in rural Pakistan. Academic Research
ajar, siswa bekerja sama dalam kelompok
kecil, (3) siswa diberikan contoh bagai- International. Vol 2,2. 696-704.
mana memilih kata-kata penting dari Badan Standar Nasional Pendidikan.
bacaan dan menunjukan mengapa kata (2006). Standar kompetensi dan kom-