Kuantitatif Kel 9

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 6

HUBUNGAN INTERAKSI GURU DAN SISWA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR

DI SDN PUJON LOR 2 KECAMATAN PUJON KABUPATEN MALANG

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Penelitian Kuantitatif

Dosen Pengampu : Mutiara Sari Dewi, M. Pd

Oleh :

Fitriana 22001013014
Hayatus Sa’adah 22001013015
Arvin Yudi Nugroho 22001013016

FAKULTAS AGAMA ISLAM

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

UNIVERSITAS ISLAM MALANG

2021/2021
BAB I

A. LATAR BELAKANG
Di dalam hidup keseharian manusia tentunya mengandalkan interaksi atau
hubungan dengan orang lain. Interaksi terbilang dapat berupa interaksi yang
berlangsung di dalam bidang ekonimi, politik, sosial, pendidikan dan lain sebagainya.
Salah satunya dari interaksi tersebut yaitu dapat berupa interaksi edukatif yang
merupakan interaksi yang terjadi langsung pada proses pendidikan.
Interaksi edukatif dapat terjadi dengan baik yaitu pada lingkungan keluarga,
masyarakat maupun pada lingkungan pendidikan atau lingkungan sekolah. Interaksi
edukatif yang terjadi secara khusus dengan ketentuan tertentu pada lingkungan
sekolah dapat disebut dengan interaksi belajar mengajar. Interaksi belajar mengajar
pada lingkungan sekolah dapat didefinisikan sebagai adanya kegiatan interaksi atau
hubungan antara guru dan siswa yang sedang melakukan kegiatan proses
pembelajaran.
Menurut Abu Ahmadi mengatakan bahwa suatu interaksi atau buhungan
belajar mengajar dapat diarahkan agar aktivitas berada pada pihak peserta didik. Hal
tersebut menjadi keharusan, dikarenakan peserta didik adalah orientasi dari proses
kegiatan pembelajaran. Sedangkan guru disini berperan sebagai pembimbing yang
diharapkan dapat mengarahkan peserta didik dan dapat memberikan motivasi untuk
mencapai hasil pembelajaran yang diharapkan.
Pada proses pembelajaran sangat dibutuhkan adanya motivasi. Pada hasil
belajar siswa akan menjadi ideal jika di iringi dengan adanya motivasi. Dengan
adanya motivasi dapat menentukan keseriusan usaha belajar pada murid. Fungsi dari
motivasi dapat mendorong usaha dan perolehan prestasi. Adanya motivasi yang baik
dalam pembelajaran akan menampakan hasil yang baik. Kesungguhan motivasi dalam
diiri siswa akan menentukan tingkat perolehan prestasi belajarnya.
Dalam kegiatan proses pemebelajaran, motivasi dapat diumpamaikan dengan
sekuruh daya penggerak pada diri siswa itu sendiri yang memunculkan kegiatan
pembelajaran, sehingga tujuan yang di inginkan pada subjek pelajaran itu bisa
tercapai. Memberikan motivasi belajar untuk murid, berari mendorong murid untuk
melaksankan keinginanya. Pada tahap awalnya akan meberikan mencetuskan murid
tersebut merasa mempunyai kebutuhan dan melakukan kegiatan belajar.
Motivasi dapat difahami sebagai dorongan tingkah laku individu secara
berterusan untuk menjalankan aktiviti dengan rangsangan sesuatu insentif. Maryam
(2016) dalam Kajiannya menyatakan bahawa motivasi merupakan perubahan tenaga
dalam diri Seseorang bersama-sama dengan dorongan yang berasal dari diri individu
tersebut untuk Mencapai sesuatu matlamat. Maka jelas bahawa motivasi merupakan
semangat yang kuat Pada diri seseorang yang mendorongnya untuk berusaha
melakukan sesuatu dengan Tujuan mencapai kejayaan. Jika dilihat dari segi
pendidikan, motivasi dianggap sebagai Daya penggerak psikologi serta penguatan
minat dalam diri murid yang menimbulkan keinginan untuk belajar, sehingga
memunculkan data tarik tersendiri dalam proses belajar siswa dan menjadikan
pemantik dalam diri siswa untuk terus belajar demi tercapai cita- cita yang mereka
impikan.

Belajar proses mendewasakan diri peserta didik, tujuan ini berlangsung


melalui Interaksi aktif antara peserta didik dengan guru sebagai pelaksana proses
pembelajaran. Belajar memerlukan keterlibatan mental dan kerja aktif peserta didik.
Sehingga jelas Bahwa kegiatan belajar bukanlah kegiatan sepihak dari guru atau
siswa. Keberhasilan Belajar sangat bergantung pada keterlibatan menyeluruh antara
siswa dibawah bimbingan Guru. Kegiatan belajar akan berlangsung optimal jika siswa
sebagai peserta didik Mengikuti seluruh rangkaian kegiatan secara utuh dan aktif
merumuskan setiap temuan.

Keberhasilan siswa dalam belajar dapat dipengaruhi oleh factor dari dalam
individu Maupun luar individu (Siagian, 2012: 123). Banyak hal-hal yang
mempengaruhi proses Belajar mengajar matematika di sekolah, baik dari luar siswa
atau lingkungan maupun Dari dalam diri siswa itu sendiri. Ketidaksiapan factor
eksternal dan internal akan Memberi kendala dalam proses belajar siswa yang
kemudian berimbas pada hasil belajar Matematikanya.

Perbedaan waktu belajar disini dapat memberi dampak buruk bagi Peserta
didik, dikarenakan mungkin saja sekolah sudah menetapkan kebijakannya sendiri
yang membuat siswa tidak bermasalah dengan perbedaan waktu belajar ini, misalnya
dengan adanya Penerapan Kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan. Sebagai catatan
penting siswa pada umumnya lebih konsentrasi dan fokus saat belajar di pagi
hari,dengan alasan masih Fresh (segar) sehingga mereka lebih bersemangat untuk
belajar disekolah. Sedangkan Belajar pada siang hari energi siswa sudah banyak
terkuras habis oleh aktivitas-aktivitas yang dilakukan di pagi Hari, sehingga minat
siswa dalam belajar menjadi rendah. Tentu hal ini bisa menjadikan siswa tidak fokus
dan mengantuk dalam pembelajaran. Hal ini merupakan kondisi krusial yang harus
dipahami dan diperhatikan oleh guru agar tercapai Keefektifan dan keefisiensian
pembelajaran.

Dari latar belakang diatas, peneliti merasa tertarik untuk untuk meneliti
tentang hubungan Interaksi Guru dan Siswa terhadap Motivasi Belajar di SDN Pujon
Lor 2 Kec. Pujon Kab. Malang

B. RUMUSAN MASALAH
- Apakah ada hubungan Interaksi Guru dan Siswa terhadap Motivasi Belajar di
SDN Pujon Lor 2 Kec. Pujon Kab. Malang?

C. TUJUAN MASALAH
- Untuk mengetahui hubungan Interaksi Guru dan Siswa terhadap Motivasi Belajar
di SDN Pujon Lor 2 Kec. Pujon Kab. Malang?

D. HIPOTESIS PENELITIAN
Dalam penelitian ini, hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut:
1. Ada hubungan yang signifikan antara Interaksi Guru dan Siswa terhadap
Motivasi Belajar di SDN Pujon Lor 2 Kec. Pujon Kab. Malang
2. Tidak ada hubungan yang signifikan antara Interaksi Guru dan Siswa
terhadap Motivasi Belajar di SDN Pujon Lor 2 Kec. Pujon Kab. Malang

E. KEGUNAAN PENELITIAN
Adapun hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan kegunaan
antara lain:
1. Sekolah, sebagai sumbangan pikiran dan bahan masukan dalam rangka
meningkatkan prestasi belajar dan kualitas pembelajaran.
2. Guru yang mengajar di SDN Pujon Lor 02 untuk meningkatkan kualitas interaksi
dengan para siswanya.
3. Penulis, mendapatkan pengetahuan dan pengalaman praktis di bidang penelitian.
Hasil penelitian juga dapat dijadikan sebagai bekal dalam mengembangkan dunia
pendidikan dan pembelajaran.
4. Bagi siswa di SDN Pujon Lor 02, antara lain:
a. Siswa merasa bersemangat dalam pembelajaran.
b. Konsep pembelajaran lebih tertanam kuat di ingatan siswa.
c. Meningkatkan prestasi belajar siswa.
5. Peneliti selanjutnya
Memberikan masukan untuk mengembangkan penelitian lanjutan tentang interaksi
guru dan siswa dalam proses pembelajaran di kelas dan pengaruhnya terhadap
prestasi belajar.

F. DEFINISI OPERASIONAL
Definisi operasional merupakan suatu definisi tentang variabel yang telah dirumuskan
berdasarkan karakteristik pada variabel yang sudah diamati. Tujuanya agar tidak
menimbukan kesalah pahaman terhadap judul. Dengan demikian maka diperlukan
penjelasan mengenai definisi operasional dari judul tersebut sebagai berikut :
1. Interasksi Guru dan Siswa
Interaksi guru dan siswa dapat di artikan sebagai hubungan saling timbal
balik diantara keduanya dalam proses pembelajaran di sekolah. interaksi guru dan
siswa merupakan unsur utama dan kegiatan yang sangat penting dilakukan dalam
proses belajar disekolah. karena proses pembelajaran akan berjalan dengan baik
dan sesuai yang diharapkan serta tumbuh dan berkembangnya siswa menjadi
dewasa tentu saja dipengaruhi dengan adanya komunikasi atau hubungan yang
baik antara guru dan siswa dalam kegiatan pembelajaran.
Pada proses belajar mengajar tentunya sangat dibutuhkan kondisi yang
nyaman dan menyenangkan serta suasana interaksi akrab antara guru dan siswa.
jika sebaliknya akan menimbulkan dampak buruk apabila siswa tidak merasakan
kesenangan. Hal tersebut cenderung akan muncul penurunan pada hasil belajar
dan minat belajarnya. dengan demikian terlihat jelas bahwa pendidikan akan
berhasil tergantung pada interaksi atau komunikasi antara guru dan siswa.
2. Motivasi Belajar
Pengertian belajar adalah suatu proses atau upaya yang dilakukan setiap
individu untuk mendapatkan perubahan tingkah laku, baik dalam bentuk
pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai positif sebagai suatu pengalaman dari
berbagai materi yang telah dipelajari.Sehingga menimbulkan perubahan yang
signifikan dalam kehidupan individu kedepannya.
Motivasi belajar adalah dorongan yang timbul balik dari siswa, dari dalam
atau luar diri siswa yang bisa membuat semangat dan keinginan belajar dan juga
memberikan alur pada proses kegiatan belajar agar bisa mencapai tujuan
pembelajaran. Motivasi dan belajar merupakan dua aspek yang saling berkaitan.
Sehingga tanpa motivasi peserta didik tidak bisa melakukan pembelajaran.
Motivasi sebagai pendorong peserta didik agar melaksanakan suatu hal untuk
tujuan yang akan dilakukan oleh peserta didik.

DAFTAR RUJUKAN

Abu Ahmadi dan Joko Triprasetya, Strategi Belajar Mengajar (Bandung:


Pustaka Setia,1997), h. 118-119
Sardiman.1990. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Pedoman bagi Guru
dan calon Guru.Jakarta : Rajawali Press.

Anda mungkin juga menyukai