Sistem Kolaborasi Interdisiplin RSUI

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 38

Kolaborasi

Interdisiplin
Ns. Hesti Rahayu,
M.Kep.,Sp.Kep.,M.B
12/8/2022

Working Experience
2020–now
Head Nurse• HCU COvid• RSUI
Juni 2018 - 2020
Primary Nurse• Adult Ward • RSUI
Mei 2014 - Maret 2017
Associate Nurse• RS Kanker Dharmais

Oktober 2013 – Maret 2014


Associate Nurse• RS Premier Jatinegara

Publication
• Relationship between social support, spirituality, and
[Ns. Hesti Rahayu, M.Kep. Sp.KepM.B.] stress towards the burden of family caregivers of cancer
Education patients: A literature review; di International Journal of
§ Medical Surgical Nursing Specialist, Faculty of Nursing, Nursing and Health Services pada tahun 2018
Universitas Indonesia
§ Ners Program, Faculty of Nursing, Universitas Indonesia • Social support, spirituality, stress, and burden of family
§ Bachelor of Nursing, Faculty of Nursing, Universitas caregivers of cancer patients in hospitals in Jakarta di
Indonesia Enfermeria Clinica pada tahun 2020
12/8/2022

Definisi

• Kolaborasi interprofesional merupakan suatu proses dimana profesional dari berbagai


disiplin melakukan peran dan tugas secara koheren dan terintegrasi dalam rangka berespon
terhadap kebutuhan pasien, keluarga, dan komunitas (Kebe et al., 2020).
• Kolaborasi interprofesional terjadi jika 2 atau lebih profesi bekerja bersama untuk mencapai
tujuan serta menyelesaikan berbagai macam masalah dan isu yang komplek. Kolaborasi
interprofesional dapat terbentuk dalam riset, pendidikan, dan praktik klinik (Green &
Johnson, 2015).
• WHO mendefinisikan praktik kolaborasi di pelayanan kesehatan terjadi ketika berbagai tenaga
kesehatan dari latar belakang profesi yang berbeda memberikan pelayanan yang
komprehensif terhadap pasien, keluarga, pemberi perawatan (caregiver), dan komunitas
dalam rangka memberikan kualitas perawatan tertinggi di berbagai setting (Canadian Nurses
Association, 2011).
12/8/2022

Manfaat
• Kolaborasi interprofesional bermanfaat bagi pasien, profesional kesehatan, organisasi
kesehatan, dan sistem kesehatan.
• Hasil penelitian menunjukkan bahwa praktik kolaborasi interprofesional yang berpusat
pada pasien dapat memberikan dampak yang positif terhadap isu kesehatan terkini
seperti waktu tunggu, tempat kerja yang sehat, perencanaan SDM kesehatan, patient
safety, akses daerah terpencil, pelayanan kesehatan primer, managemen penyakit
kronik dan kesehatan populasi (CNA, 2011)
• Hasil penelitian yg dilakukan oleh Grigg et al (2012) dan Coventry et al (2012)
menunjukkan bahwa kolaborasi interprofesional yg baik menurunkan biaya perawatan
kesehatan, meningkatkan kualitas perawatan dan kepuasan kerja, meningkatkan retensi
staf serta outcome pasien (Kebe et al.,2020)
12/8/2022

• Kolaborasi interprofessional meningkatkan efisiensi, meningkatkan kolaborasi


keterampilan, tingkat responsivitas yang lebih tinggi, pelayanan yang lebih
holistic, inovatif, dan kreatif. WHO menghubungkan kolaborasi interprofessional
dengan outcome Kesehatan keluarga yang lebih baik, penyakit infeksi, respon
terhadap epidemic, dan penyakit tidak menular. Penelitian lebih lanjut
menunjukkan peningkatan akses terhadap perawatan, koordinasi pelayanan,
penggunaan pelayanan spesialis yang sesuai, outcome penyakit kronik, dan
safety. Indikator penting safety, perawatan pasien, lingkungan perawatan seperti
komplikasi dan tingkat eror, lama waktu rawat, konflik di antara caregiver,
turnover staf, tingkat mortalitas, semua hal di atas terbukti turun di dalam
lingkungan kolaborasi interprofessional (Green & Johnson, 2015).
12/8/2022

Kolaborasi Interprofesional

Edukasi

Praktik Klinis

Riset
12/8/2022
12/8/2022
12/8/2022
12/8/2022

Interprofessional Education (IPE)

• Inter-professional education occurs when students from two or more


professions learn about, from and with each other to enable effective
collaboration and improve health outcomes (WHO 2010)
• Students, faculty and recipients of care must work together in changing
programs
• Develop curricula based on competencies driven by population needs
• Design, admission and criteria for students in different programs should
reflect market and population needs
• Use innovative, experiential and futuristic instructional approaches
• Develop different, more congruent strategies to evaluate students in inter-
professional programs (Meleis 2011)
12/8/2022

Inter-Professional Education Provision

• A need to reconsider the way education has been provided.


• Think differently about the way education is provide
• Cultural change is needed within medicine and health-care
12/8/2022
12/8/2022

Inter Professional Collaboration (IPC)

• Is a ‘… partnership between a team of health


providers and a client in a participatory collaborative
and coordinated approach to shared decision making
around health and social issues’ (Canadian
Interprofessional Health Collaborative 2010)
• Inter-professional collaborative practice ‘… a process
that includes communication and decision-making.
Enabling a synergistic influence of grouped knowledge
and skills’ (Bridges, Davidson et al 2011)
12/8/2022

Why Has it got to be Multi Professional ?

• Creates an environment of balanced power relationships


through shared leadership, decision making, authority,
and responsibility.
• Enables diverse voices for decision making.
• Enables Sharing knowledge with each other openly.
• Enables a team to Work collaboratively with patients/clients
and their families to plan and deliver care.
12/8/2022

Elements of Collaborative Practice

• Responsibility
• Accountability
• Coordination
• Communication
• Cooperation
• Assertiveness
• Autonomy
• Mutual trust and respect (Kasperski 2000)
12/8/2022

Key Points and Important Role

Communication Respect
• Learn to listen to our colleagues Each profession’s:
• Avoid dismissing others’ Ø Unique knowledge
perspective Ø Contribution to the team
• Share expertise and knowledge Ø Ability to lead
Outcome is a shifting of the power base
An upsetting of the order of the existing
hierarchy
12/8/2022

Inter-Professional Strategies

• Leadership through supportive management practices


• Need to champion, contextualise and commit to inter-professional
education and practices
• Change the culture of the workplace
• Change the attitudes of health workers about hierarchical practices
• Eliminate barriers to collaborative practices by revising and updating
appropriate legislation,curricula and clinical practice approaches
• Start inter-professional learning early
• Ensure that inter-professional learning is modeled and valued
• Ensure each professional discipline knowledge and contribution
is valued
• Meet students’ short-term learning needs
12/8/2022

Barriers to IPE & IPC

Implementation of IPE is complex:


• Structural constrains
• Lack of existing inter-professional implementation
• Long-term & sustainable planning & implementation
• Evaluation tools not well-established
• A lack of cultural competence
• Communication difficult because no universal language
• Privileging the health professional needs over those of the patient
• Continuing to privilege one health disciple over another
12/8/2022

• Health professional education is not aligned with health


system reform
• Innovations in IPE must correspond to health system
innovations
• Essential investment of time, energy & resources for
implementing IPE and innovative teaching & learning
strategies are lacking
(Meleis 2016)
12/8/2022

Kolaborasi Interprofesional dalam Praktik Klinis

• Kemampuan unt bekerja sebagai suatu tim, komunikasi


interprofessional, managemen konflik, kepemimpinan, perawatan
yang berpusat pada pasien, dan etika praktik dikembangkan melalui
edukasi interprofessional dan praktik kolaborasi interprofessional.
• Hasil systematic review yg dilakukan oleh Reeves et al (2017)
menyebutkan aktivitas interprofessional seperti rencana kolaborasi,
aktivitas refleksi, ronde interprofessional, interprofessional meeting,
dan aktivitas interprofessional dapat meningkatkan outcome
kesehatan pasien, outcome efisiensi perawatan pasien, dan outcome
perilaku kolaborasi (Findyartini et al., 2019).
12/8/2022

Karakteristik Tim Interprofesional Yg Kuat

• Teamwork yang efektif


• Kepemimpinan yang baik
• Tujuan yang jelas
(Schaik et al., 2014)

Ø Cara anggota kelompok bekerja dan berinteraksi akan mempengaruhi kualitas


teamwork
Ø Pemahaman terhadap peran dan otoritas masing-masing profesi kesehatan
merupakan factor yang penting untuk teamwork yang efektif.
12/8/2022

• Faktor yang mempengaruhi dinamika kolaborasi interprofessional: karakteristik


tempat kerja, factor interpersonal termasuk dinamika antar anggota tim, dan
kepimpinan, serta atribut personal.
• Tim dengan professional Kesehatan yang lebih bervariasi akan menghasilkan
outcome yang lebih baik.
• Ketidakpastian tujuan tim dan kepemimpinan akan menghasilkan kualitas kerja
yang buruk
• Hal yang diperlukan untuk kolaborasi interprofessional yg efektif: kepercayaan,
keyakinan diri tim, orientasi tim, kenyamanan psikologis, saling menghargai, dan
pengembangan tim.
12/8/2022

• Untuk terbentuknya praktik kolaborasi interprofessional, diperlukan


proses pendidikan yang memungkinkan mahasiswa untuk
mengembangkan kerja sama interprofesional, kemampuan komunikasi,
mengenali peran dan tanggung jawab profesi yang dipilihnya dan juga
profesi Kesehatan lain, serta memberikan pelayanan Kesehatan yang
berpusat pada pasien.
12/8/2022

Definisi Tim

Kumpulan individu yang:


• Mandiri dalam tugasnya
• Berbagi tanggung jawab untuk kemajuan yang dapat dinilai
Bersama
• Sebagai kesatuan sosial utuh yang tertanam dalam satu atau
lebih sistem sosial yang lebih besar
• Mengelola tanggung jawab mereka berdasarkan batas
organisasi
(Oandasan et al, 2006)
12/8/2022

Qualities Needed
For team effectiveness includes:
• Members seeing their role as important to the team
• Open communication
• Existence of autonomy
• Equality of resources
(Bridges, Davidson et al 2011)
12/8/2022

Inter-Professional Teamwork
Understand:
• Scope of practice -Boundaries
• beliefs and values
• Different ways of thinking and knowing
• How decisions are made by different disciplines
12/8/2022

Teamwork Strategies
To meet the challenges:
• Involve committed people - champions
• Employ a facilitator to develop the teams: academic teams,
student teams, healthcare teams
• Discourage individualism
Avoid the rise of the belief that only one profession is the
most important or the professional who is always in charge
12/8/2022

Praktik Kolaborasi Interprofesional di RSUI

• Perawatan pasien yang berpusat pada pasien, tim perawatan terdiri DPJP, Konsulen,
PPJP, apoteker, analis kimia, petugas radiologi, dan tim penunjang lainnya.
• Dalam perawatan pasien yang berpusat pada pasien, sering dilakukan adanya family
meeting (melibatkan keluarga pengambil keputusan, DPJP, PPJP) serta clinical
meeting (melibatkan DPJP, Konsulen, CCM, PPJP, apoteker, dan profesi Kesehatan
lainnya yang terlibat).
• Di RSUI terdapat tim pelayanan TB, tim pelayanan HIV, konselor ASI, Tim perawatan
luka, Tim akses vena sulit, tim homecare, tim reaksi cepat yang terdiri dari berbagai
profesi yang dapat menerima konsul untuk proses perawatan pasien.
12/8/2022

• Ketika akan melakukan implementasi EBN (evidence based nursing)


berdasarkan artikel yang sudah dilakukan critical appraisal, dilakukan
clinical meeting yang melibatkan expert dari pendidikan, riset, dan
praktik klinis (melibatkan interprofessional terkait) untuk menilai
apakah suatu intervensi layak untuk diimplementasikan terhadap
pasien untuk kualitas perawatan terbaik. Selanjutnya hasil
implementasi EBN dapat dijadikan sebagai dasar suatu SPO setelah
melalui beberapa proses lanjutan.
12/8/2022

• Sistem pelaporan nilai kritis hasil laboratorium oleh petugas laboratorium


langsung ke DPJP sesuai SPO dengan adanya target respon time, selanjutnya
ners segera follow up tata laksana kolaborasi selanjutnya ke DPJP berdasarkan
nilai kritis hasil laboratorium.
• Jika terdapat obat-obatan yang diresepkan DPJP yang tidak ACC jaminan, maka
apoteker langsung menghubungi DPJP untuk obat pengganti, selanjutnya
apoteker menginfokan obat pengganti sesuai saran DPJP.
• Adanya SPO visit bersama antara DPJP/konsulen dengan PPJP atau ners yang
sedang berdinas.
12/8/2022

• Melalui visit bersama, ners dapat langsung berkolaborasi dengan


DPJP terkait masalah keperawatan yang saat ini dialami pasien untuk
menentukan intervensi/terapi kolaborasi yang diperlukan serta
mengkaji ulang jika masalah keperawatan telah teratasi sehingga
intervensi/terapi kolaborasi dapat dikurangi atau dihentikan.
• Melalui visit bersama, ners juga menjalankan peran etik dan legal
Ketika DPJP perlu melakukan pemeriksaan yang perlu
memperhatikan privasi pasien sehingga pasien menjadi lebih nyaman
dan terjaga privasinya.
12/8/2022

Ronde
Multidisiplin
12/8/2022

Clinical Meeting
12/8/2022

Family
Meeting
12/8/2022
12/8/2022
12/8/2022
12/8/2022

Sumber Referensi

• Findyartini et al. (2019). Interprofessional Collaborative Practice in Primary


Healthcare Settings in Indonesia: A mixed-methods study. Journal of Interprofessional
Education & Practice. https://doi.org/10.1016/j.xjep.2019.100279.
• Green & Johnson. (2015). Interprofessional collaboration in research, education, and
clinical practice: working together for a better future. Education Research Service.
29(1).1-10.
• Kebe et al. (2020). Variables associated with interprofessional collaboration: a
comparison between primary healthcare and specialized mental health teams. BMC.
1-11.
• Nursing Times. (2019). Nurses as chaperones: legal obligations and implications.

Anda mungkin juga menyukai