Curriculum Vitae
Curriculum Vitae
Curriculum Vitae
Pendidikan :
Dokter :FKUI 1981
- Spesialis anestesiologi FKUI 1989
- Konsultan Anestesia Pediatrik 2010
- Konsultan Anestesia Ambulatori 2010
Jabatan/Pekerjaan:
- Wk ketua Tim Konseling FKUI
- Ketua Program Studi Anestesiologi FKUI
- Kepala Unit Bedah Rawat Jalan RSCM
Organisasi :
- Sekjen Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Spesialis Anestesiologi Indonesia
- Dewan Pembina Cabang Jakarta Perhimpunan Dokter Spesialis Anestesiologi Indonesia
- Ketua Komisi Anestesia Ambulatori
Patient Controlled Analgesia for Pain
Management
Arif H.M. Marsaban
Department of Anesthesiology and Intensive Care
Faculty of Indonesia, University of Indonesia
Dr Cipto Mangunkusumo Central National General Hospital
Pendahuluan
Patient controlled analgesia adalah cara pemberian analgesia
intravena secara intermiten, sesuai kebutuhan pasien
yang dikendalikan oleh pasien sendiri (dengan atau tanpa
disertai infus kontinu).
Demand dose
jumlah dosis analgesik yang diberikan pada
pasien tiap kali pasien menekan tombol
permintaan.
Lockout interval
mekanisme pengaman yang digunakan untuk
membatasi frekuensi pemberian bolus PCA yang
diminta pasien.
Parameter dasar PCA :
Dose limit
batas maksimum jumlah dosis PCA yang dapat
diberikan pada suatu periode tertentu (umumnya
1 jam atau 4 jam)
Background infusion
infus obat dengan laju konstan yang diberikan
tanpa memperhatikan apakah pasien
mengaktifkan demand dose atau tidak
Demand dose
Demand dose sebaiknya harus dapat
menghasilkan analgesia pada satu kali demand
Bila demand dose terlalu kecil frustrasi
Bila demand dose terlalu besar toksik
Faktor psikologis
- ketakutan, kebingungan, atau faktor psikologis
lain dapat menyebabkan efektifitas PCA
berkurang
- individu dengan locus of control internal lebih
berhasil dalam pemakaian PCA
Efek Samping
Mual muntah :
Wanita, motion sickness, non smoking
Pruritus
Sedasi
Desaturasi krn depresi napas
Efek samping depresi napas
Penyebab PCA error :programming error (33,9%), instruksi oleh dokter non-APS
(14,6%), pendidikan perawat yg inadekuat (12,9%)
77,9% dari total error krn dosis tidak tepat (59,6% overdose dan 17,7% underdose)
Programming error:
•konsentrasi salah (48%),
•dosis salah (5%),
•salah dosis & salah konsentrasi (10%),
•lockout salah (5%),
•infus kontinyu diberikan padahal tidak instruksikan (5%),
•infus kontinyu dihentikan tanpa instruksi (10%),
•4-hr limit tidak diprogram (10%),
•salah memprogram 4-hr limit (5%)
Paul JE et al. Impact of a Comprehensive Safety Initiative on
Patient-controlled Analgesia Errors
Anesthesiology 2010; 113:1427–32
Keterbatasan PCA
Umumnya rasio morfin : ketamin adalah 1:1 dg rentang rasio antara 1: 0,75-5
bolus dose
lockout interval
bolus dose 2 - 20 ml
Comparison of Continuous Infusion versus Automated Bolus for Postoperative Patient-controlled Analgesia
with Popliteal Sciatic Nerve Catheters
Manuel Taboada,Anesthesiology 2009; 110:150–4
Patient-Controlled Transdermal Analgesia