Panduan Pelatihan Terpadu SPPA Metode PJJ Tahun 2021

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 26

PEDOMAN PENYELENGGARAAN

PELATIHAN TERPADU
SISTEM PERADILAN PIDANA ANAK (SPPA)
BAGI APARAT PENEGAK HUKUM DAN INSTANSI TERKAIT
METODE PEMBELAJARAN JARAK JAUH (PJJ)

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA


HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas kehendak dan
perkenan-Nya masih diberikan kesempatan dan kesehatan untuk melaksanakan amanah
dalam rangka penyusunan Pedoman Pelatihan Terpadu Sistem Peradilan Pidana Anak
(SPPA) bagi Aparat Penegak Hukum dan Instansi Terkait Metode Pembelajaran Jarak Jauh
(PJJ).
Pedoman ini disusun sebagai panduan dalam penyelenggaraan Pelatihan Terpadu
SPPA bagi Aparat Penegak Hukum dan Instansi Terkait Metode Pembelajaran Jarak Jauh
(PJJ) yang dilaksanakan di BPSDM Hukum dan Hak Asasi Manusia Tahun 2021. Pelatihan
Terpadu SPPA merupakan kegiatan Prioritas Nasional yang wajib dilaksanakan,
sebagaimana amanat Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan
Pidana Anak, serta dijelaskan dalam Peraturan Presiden Nomor 175 Tahun 2014 tentang
Pelatihan Terpadu Bagi Aparat Penegak Hukum dan Instansi Terkait mengenai Sistem
Peradilan Pidana Anak.
Sebagai pedoman pelaksanaan diatur dalam Peraturan Menteri Hukum dan HAM
Nomor 31 Tahun 2016 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Terpadu SPPA bagi
Aparat Penegak Hukum dan Instansi Terkait, tujuan pelatihan agar terjadi persamaan
persepsi dan peningkatan kompetensi diantara aparat penegak hukum dan pihak terkait
mengenai SPPA diselenggarakan dengan metode klasikal. Tetapi tahun 2021 terjadi
Pandemi Coronavirus Disease (Covid-19), sebagai upaya untuk mencegah penyebaran
dan menekan dampak yang ditimbulkan sehingga Pelatihan Terpadu SPPA dilaksanakan
dengan Metode Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Sesuai dengan peraturan dan kondisi
yang terjadi maka perlu menyusun pedoman sebagai panduan dalam penyelenggaraan
Pelatihan Terpadu SPPA Metode Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
Demikian Pedoman Pelatihan Terpadu SPPA bagi Aparat Penegak Hukum dan
Instansi Terkait Metode Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) ini disusun, dengan segala
keterbatasan kami harapkan kritik dan saran untuk penyempurnaan dalam pelaksanaan
Pelatihan Terpadu SPPA Metode Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) selanjutnya.

Depok, 25 Januari 2021


September 2019
Kepala Pusat Pengembangan Diklat
Teknis dan Kepemimpinan,

Cucu Koswala
NIP 196112121985031002

ii
DAFTAR ISI

Sampul ................................................................................................................... i
Kata Pengantar ...................................................................................................... ii
Daftar Isi ................................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...............................................................................1
.......................................................................................................
B. Tujuan ............................................................................................2
.......................................................................................................
C. Sasaran..........................................................................................3

BAB II KURIKULUM DAN METODE PEMBELAJARAN


A. Kurikulum .......................................................................................4
B. Metode Pembelajaran ....................................................................5
C. Bahan Ajar .....................................................................................6

BAB III TENAGA PENGAJAR


A. Tenaga Pengajar ............................................................................7
B. Persyaratan Tenaga Pengajar ........................................................7
C. Kewajiban Tenaga Pengajar ..........................................................7

BAB IV PENYELENGGARAAN
A. Penyelenggaraan ...........................................................................8
B. Waktu Penyelenggaraan ................................................................9

BAB V PESERTA
A. Kepesertaan ...................................................................................11
B. Pemanggilan Peserta .....................................................................11
C. Registrasi Peserta ..........................................................................12
D. Tata Tertib ......................................................................................12

BAB VI EVALUASI
A. Evaluasi Pelatihan ..........................................................................13
B. Evaluasi Peserta ............................................................................14
C. Evaluasi Pengajar ..........................................................................16
D. Evaluasi Penyelenggaraan .............................................................17
E. Evaluasi Pasca Pelatihan ...............................................................17
F. Laporan Pelatihan ..........................................................................18

BAB VII SERTIFIKASI ........................................................................................19

BAB VIII PENUTUP ............................................................................................20

LAMPIRAN ...........................................................................................21

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem


Peradilan Pidana Anak yang disahkan pada tanggal 30 Juli 2012, dan mulai berlaku
setelah 2 (dua) tahun terhitung sejak tanggal diundangkan pada tanggal 31 Juli
2014, menyatakan bahwa Anak merupakan amanah dan karunia Tuhan Yang
Maha Esa yang memiliki harkat dan martabat sebagai manusia seutuhnya, untuk
menjaga harkat dan martabatnya, anak berhak mendapatkan perlindungan khusus,
terutama perlindungan hukum dalam sistem peradilan. Adapun yang berada dalam
ruang lingkup Undang-Undang ini adalah keseluruhan proses penyelesaian
perkara Anak yang berhadapan dengan hukum, mulai tahap penyelidikan sampai
dengan tahap pembimbingan setelah menjalani pidana.
Pilar-pilar yang memiliki peran, tugas dan fungsi dalam proses perkara pidana
anak tersebut diantaranya adalah Pembimbing Kemasyarakatan (PK), Pekerja
Sosial, Polisi, Jaksa, Hakim dan Advokat. Penegak Hukum dan Instansi Terkait
mempunyai kedudukan yang sangat strategis dalam penanganan Anak yang
Berhadapan dengan Hukum (ABH), sesuai amanat Undang-Undang SPPA
Penegak Hukum dan Instansi Terkait harus memiliki kompetensi yang diperlukan
dalam bidang tugasnya. Untuk merespon kebutuhan peningkatan kualitas sistem
perlindungan ABH sebagai pilar-pilar yang memiliki kepentingan dalam Sistem
Peradilan Pidana Anak.
Untuk meningkatkan kompetensi bagi pilar-pilar yang memiliki peran tersebut
dan terjadi persamaan persepsi perlu diselenggarakan Pelatihan Terpadu SPPA
bagi Aparat Penegak Hukum dan Instansi Terkait. Sebagaimana diatur dalam
Peraturan Presiden Nomor 175 Tahun 2014 tentang Pelatihan Terpadu Bagi Aparat
Penegak Hukum dan Instansi Terkait mengenai Sistem Peradilan Pidana Anak
Pasal 1 menyatakan yang dimaksud dengan Pelatihan Terpadu yang selanjutnya
disebut Diklat Terpadu adalah proses penyelenggaraan belajar mengajar yang
bersifat teknis bagi Aparat Penegak Hukum dan Instansi Terkait mengenai Sistem
Peradilan Pidana Anak dalam satu kesatuan proses pembelajaran. Dan dituangkan
dalam Peraturan Menteri Hukum dan HAM Nomor 31 Tahun 2016 tentang

1
Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Terpadu Sistem Peradilan Pidana Anak bagi
Aparat Penegak Hukum dan Instansi Terkait.
BPSDM Hukum dan HAM dalam melaksanakan amanat Undang-Undang
Nomor 11 Tahun 2012 dan Peraturan Presiden Nomor 175 Tahun 2014 dengan
menyelenggarakan Pelatihan Terpadu Sistem Peradilan Pidana Anak (SPPA)
sebagai kegiatan Prioritas Nasional. Pada tahun 2021 target output sebanyak 270
orang dalam 9 Angkatan, akan tetapi sampai saat ini baru terlaksana 1 angkatan
akibat terjadi bencana Pandemi Coronavirus Disease (Covid-19) di Indonesia.
Pelatihan Terpadu SPPA Bagi Aparat Penegak Hukum dan Instansi Terkait yang
semula dilaksanakan dengan metode klasikal harus disesuaikan dengan situasi
Pandemi Covid-19 tersebut.
Sebagai upaya untuk mencegah penyebaran dan menekan dampak yang
ditimbulkan Covid-19, dalam Surat Edaran Kepala Lembaga Administrasi Negara
mengeluarkan Nomor: 10/K.1/HKM.02.3/2020 tentang Panduan Teknis
Penyelenggaraan Pelatihan dalam Masa Pandemi Coronavirus Disease (Covid-
19), penyelenggaraan pelatihan dilakukan metode Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ)
dengan memanfaatkan teknologi e-Learning dan aplikasi virtual conference,
adapun aplikasi dimaksud diantaranya adalah Skype, Zoom Cloud, Connect Wise
Control, Google Hangout, dan lain sebagainya.
Berlatar belakang itulah perlu disusun Panduan Pelatihan Terpadu Sistem
Peradilan Pidana Anak (SPPA) bagi Aparat Penegak Hukum dan Instansi Terkait
Metode Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), dengan memanfaatkan kombinasi
teknologi e-Learning dan aplikasi virtual conference. Panduan ini dikhususkan
pada masa darurat bencana Pandemi Coronavirus Disease (Covid-19), sebagai
acuan agar penyelenggaraan Diklat dapat tetap berlangsung secara efektif, efisien,
dan akuntabel, serta mencegah penyebaran Pandemi Covid-19.

B. TUJUAN

Diselenggarakan Pelatihan Terpadu SPPA bagi Aparat Penegak Hukum dan


Instansi Terkait ini peserta memiliki kesamaan persepsi dalam penanganan anak
yang berhadapan dengan hukum dalam Sistem Peradilan Pidana Anak ketika
menjalankan tugas dan fungsinya sesuai dengan standar kompetensi.

2
C. SASARAN

1. Peningkatan pengetahuan yang sama bagi aparat penegak hukum dan Instansi
Terkait tentang hak-hak anak, keadilan restoratif, dan diversi dalam SPPA;
2. Peningkatan kompetensi teknis penegak hukum dan Instansi Terkait dalam
penanganan anak yang berhadapan dengan Hukum (ABH) dalam SPPA ;
3. Terpenuhinya jumlah penegak hukum dan Instansi Terkait dalam SPPA.

3
BAB II
KURIKULUM DAN METODE PEMBELAJARAN

A. KURIKULUM

Kurikulum Pelatihan Terpadu Sistem Peradilan Pidana Anak bagi Aparat


Penegak Hukum dan Instansi Terkait Metode Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ)
adalah sebagai berikut:
Jumlah Media
No. Mata Diklat
JP E-Learning Virtual
A. Dasar
1 Orientasi pelatihan 5 - 5 JP
B. Inti
2 Analisis Situasi Anak Yang Berhadapan dengan 5 2 JP 3 JP
Hukum
3 Perkembangan Anak dan Delinkuensi, Peran 10 6 JP 4 JP
Keluarga dan Lingkungan
4 Hak Anak dan Prinsip Perlindungan Anak 5 2 JP 3 JP
5 Instrumen Internasional dan Kerangka Hukum 10 6 JP 4 JP
Nasional Terkait Anak Pelaku
6 Instrumen Internasional dan Kerangka Hukum 10 6 JP 4 JP
Nasional Terkait Anak Korban dan Saksi
7 Membangun Sistem Perlindungan ABH Yang 5 2 JP 3 JP
Terintegrasi
8 Gambaran Umum SPPA 5 2 JP 3 JP
9 Konsep Restorative Justice dan Diversi 5 2 JP 3 JP
10 Restorative Justice dan Diversi Menurut SPPA 5 2 JP 3 JP
11 Implementasi Restorative Justice Menurut SPPA 5 2 JP 3 JP
12 Teknik Penggalian Informasi 5 2 JP 3 JP
13 Acara Peradilan Pidana Anak 5 2 JP 3 JP
14 Pelaksanaan Putusan Pengadilan 5 2 JP 3 JP
15 Peran Bapas, LPAS, LPKA dan LPKS 6 3 JP 3 JP
16 Penanganan Anak Korban dan Saksi 5 2 JP 3 JP
17 Rehabilitasi dan Rreintegrasi Korban dan Saksi 5 2 JP 3 JP
C. Penunjang
18 Kunjungan Lapangan 10 - 10 JP
19 Penjelasan Rencana Tindak Lanjut 5 - 5 JP
20 Penyusunan Rencana Tindak Lanjut 5 - 5 JP
21 Ceramah Pimpinan/Pakar/Praktisi 9 - 9 OJ
JUMLAH JAM PELAJARAN 130 45 JP 85 JP

4
B. METODE PEMBELAJARAN

Sesuai tujuan dan sasaran yang akan dicapai program Pelatihan Terpadu
SPPA Bagi Aparat Penegak Hukum dan Instansi Terkait, metode Diklat yang sesuai
dalam proses belajar mengajar adalah andragogi atau metode pembelajaran untuk
orang dewasa, dimana seluruh peserta Diklat dipacu berpartisipasi secara aktif.
Berdasarkan hal tersebut dalam Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) Pelatihan
Terpadu SPPA Bagi Aparat Penegak Hukum dan Instansi Terkait maka media yang
digunakan kombinasi e-Learning, Zoom Cloud Meeting dan Google Classroom
adalah :
1. Ceramah
Metode ceramah digunakan dalam penyampaian materi oleh penceramah atau
tenaga pengajar kepada peserta menggunakan virtual Zoom Cloud Meeting,
2. Diskusi
Dalam diskusi dengan sasaran antara lain untuk mengembangkan kemampuan
dalam menganalisis masalah, tukar menukar informasi serta memperkaya
gagasan, dilakukan melalui e-Learning. Apabila tenaga pengajar yang
terkendala dalam penggunaan e-Learning dapat menggunakan Zoom Cloud
Meeting atau Google Classroom.
3. Kunjungan Lapangan
Kunjungan Lapangan yang bertujuan untuk mengnyinergikan kerangka
persepsi serta meningkatkan penguasaan dan kemampuan dalam
penanganan anak yang berhadapan dengan hukum, dilaksanakan
menggunakan virtual Zoom Cloud Meeting dengan narasumber dari 4
UPT/Instansi kunjungan.
4. Rencana Tindak Lanjut (RTL)
Penyusunan RTL merupakan ajang bagi peserta untuk menerapkan
pengetahuan yang telah diperoleh selama mengikuti kegiatan Diklat
sehingga peserta tidak hanya memiliki teori-teori pembelajaran, akan tetapi
mampu mengaktualisasikannya dan membentuk sikap serta keterampilan
dalam rangka pembentukan tenaga yang profesional. Hasil penyusunan
RTL tersebut harus diunggah oleh peserta ke dalam aplikasi e-Learning
paling lambat 30 (tiga puluh) hari kalender setelah pelatihan berakhir.

5
C. BAHAN AJAR

Bahan ajar berupa Modul Pelatihan SPPA yang dipergunakan merupakan


hasil revisi Tahun 2018 atas kerja sama UNDP, Kementerian Hukum dan HAM,
Mahkamah Agung, Kejaksaan Agung, Kepolisian dan Kementerian Sosial dalam
program ‘Meningkatkan Keadilan Restoratif melalui Integrasi/ Improving
Restorative Justice through Integration (IRJI).

Terdapat 18 (delapan belas) Modul yang direvisi dan peserta pelatihan


dapat mengunduh/download dari aplikasi e-Learning BSPDM Hukum dan HAM
yaitu :

1. Orientasi Pelatihan;
2. Analisis Situasi Anak yang Berhadapan dengan Hukum dan SPPA;
3. Perkembangan Anak dan Delikuensi, Peran Keluarga dan Lingkungan;
4. Hak Anak dan Prinsip Perlindungan Anak;
5. Membangun Sistem Perlindungan ABH yang Terintegrasi;
6. Penanganan Anak Korban dan Saksi;
7. Rehabilitasi dan Reintegrasi Anak Korban dan Anak Saksi;
8. Acara Peradilan Pidana Anak;
9. Instrumen Internasional dan Kerangka Hukum Nasional terkait Anak Pelaku;
10. Teknik Penggalian Informasi;
11. Gambaran Umum SPPA;
12. Restorative Justice dan Diversi menurut SPPA;
13. Konsep Keadilan Restoratif (Restorative Justice) dan Diversi;
14. Implementasi Restorative Justice menurut SPPA;
15. Pelaksanaan Putusan Pengadilan;
16. Instrumen Internasional dan Kerangka Hukum Nasional terkait Anak Korban
dan Saksi;
17. Peran BAPAS, LPAS, LPKA dan LPKS;
18. Kunjungan Lapangan.

6
BAB III
TENAGA PENGAJAR

A. TENAGA PENGAJAR

Tenaga pengajar pada Pelatihan Terpadu SPPA bagi Aparat Penegak Hukum
dan Instansi Terkait dapat berasal dari :
1. Pejabat Negara;
2. Pejabat Struktural;
3. Akademisi/ Dosen;
4. Widyaiswara;
5. Praktisi/ Pakar.

B. PERSYARATAN TENAGA PENGAJAR

Kriteria untuk menjadi tenaga pengajar pada Pelatihan Terpadu SPPA bagi
Aparat Penegak Hukum dan Instansi Terkait harus :
1. Memiliki pengetahuan di bidang SPPA;
2. Telah mengikuti Training Of Trainer (ToT) SPPA;
3. Memiliki keterampilan mengajar;
4. Berpendidikan paling rendah Strata 2.

C. KEWAJIBAN TENAGA PENGAJAR

Tenaga pengajar Pelatihan Terpadu SPPA bagi Aparat Penegak Hukum dan
Instansi Terkait Metode Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) mendapat surat tugas
mengajar dari Kepala BPSDM Hukum dan HAM memiliki kewajiban sebagai berikut
:
1. Mempersiapkan bahan ajar dalam bentuk visual, film dan/atau power point.
2. Bahan ajar tersebut agar diunggah (upload) dalam aplikasi e-Learning;
3. Memberikan pembelajaran kepada peserta pelatihan melalui e-Learning dan
aplikasi Zoom Cloud Meeting sesuai surat tugas dan jadwal yang telah
ditentukan.

7
BAB IV
PENYELENGGARAAN

A. PENYELENGGARAAN

Penyelenggaraan Pelatihan Terpadu Sistem Peradilan Pidana Anak (SPPA)


Metode Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) pada BPSDM Hukum dan HAM dengan
penjaminan mutu oleh Kepala Pusat Pengembangan Diklat Teknis dan
Kepemimpinan untuk menugaskan Pejabat dan Pegawai di Pusat Pengembangan
Diklat Teknis dan Kepemimpinan sebagai penanggung jawab (PIC) dan
mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan pembelajaran.
Dalam pelaksanaan Pelatihan Terpadu Sistem Peradilan Pidana Anak
(SPPA) Metode Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) menggunakan beberapa aplikasi,
diantaranya adalah:
1. Aplikasi e-Learning Kemenkumham (https://e-Learning.kemenkumham.go.id/)
a. Peserta dari Kementerian Hukum dan HAM, Kementerian Sosial, POLRI,
Mahkamah Agung, Kejaksaan Agung login dengan username NIP/NRP
masing-masing peserta tanpa titik, tanpa spasi dan password P@55word.
b. Peserta dari Pekerja Sosial (Peksos) dan PERADI (Non ASN) login dengan
user name yang dibuatkan oleh admin (akan diinfokan kemudian) dan
password P@55word.

8
c. Setelah berhasil login, masuk ke Home lalu pilih jenis pelatihan dimana
peserta terdaftar. Setelah login dan sebelum memulai pembelajaran, pelajari
terlebih dahulu Panduan Aplikasi e-Learning Kumham, mengunduh jadwal
kegiatan dan materi pelatihan;
d. Peserta diwajibkan untuk mengikuti seluruh rangkaian kegiatan pelatihan
sesuai jadwal yang telah diinformasikan.
2. Aplikasi Zoom Cloud Meeting
Kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan secara virtual melalui Aplikasi Zoom
Cloud Meeting (ID dan password meeting akan diinfokan kemudian).
3. Google Classroom
Pilihan fitur dalam kegiatan pembelajaran kepada peserta pelatihan dengan
cara:
a. Buka alamat https://classroom.google.com dan login dengan user name
dan password akun Google pribadi atau akun Google Suite For Education
dari Institusi pendidikan atau lembaga pelatihan.
b. Cara untuk penggunaan dari perangkat seluler, unduh dan pasang aplikasi
Google Classroom, lalu masuk menggunakan akun Google.
c. Setelah masuk, klik ikon (+) di pojok kanan atas, lalu pilih “create class”.
d. Setelah mencentang persetujuan, beri nama kelas (wajib), bagian,
subyek/pelajaran hingga ruangan. Lalu tekan tombol “create”. maka kelas
online sudah tersedia.

B. WAKTU PENYELENGGARAAN

Pelatihan Terpadu SPPA bagi Aparat Penegak Hukum dan Instansi Terkait
Metode Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dilaksanakan selama 16 (enam belas) hari
kalender setara 130 JP, dengan jadwal sebegai berikut:

Hari - 0 Hari - 1 Hari - 2 Hari - 3

Pembukaan Perkembangan Anak


Ceramah
dan Delikuensi,
Perkembangan
1. Login Ceramah Kebijakan Peran Keluarga dan
UU SPPA (3 OJ)
2. Pre Test Kemenkumham (3 OJ) Lingkungan (10 JP)
3. Download Materi
Analisa Situasi Anak
Orientasi Pelatihan Sda.
yang Berhadapan
(5 JP)
dengan Hukum (5 JP)

9
Hari - 4 Hari - 5 Hari - 6 Hari - 7
Instrumen
Instrumen Membangun Sistem
Internasional dan
Ceramah Internasional dan Perlindungan ABH
Kerangka Hukum
Implementasi Kerangka Hukum yang Terintegrasi
Nasional terkait Anak
UU SPPA (3 OJ) Nasional Terkait (5 JP)
Korban dan Saksi (10
Anak Pelaku (10JP)
JP)

Hak Anak dan


Gambaran Umum
Prinsip Konvensi Sda. Sda.
SPPA (5 JP)
Hak Anak (5 JP)

Hari - 8 Hari - 9 Hari - 10 Hari - 11

Konsep Restorative Implementasi Keadilan Peran BAPAS, LPAS,


Acara Peradilan
Justice dan Diversi Restoratif dalam LPKA dan LPKS
Pidana Anak (5 JP)
(5 JP) SPPA (5 JP) (6 JP)

Restorative Justice Penanganan ABH


Teknik Penggalian Pelaksanaan Putusan
dan Diversi menurut (Korban dan Saksi)
Informasi (5 JP) Hakim (5 JP)
SPPA (5 JP) (5 JP)

Hari - 12 Hari - 13 Hari - 14 Hari - 15


Penjelasan Rencana Ujian/ Post Test
Tindak Lanjut (5 JP) (5 JP)
Rehabilitasi dan Kunjungan Lapangan
Reintegrasi Korban ke 4 UPT/ Instansi Penyusunan Upload Rencana
dan Saksi (5 JP) (10 JP) Rencana Tindak Tindak Lanjut
Lanjut (5 JP) Penutupan

10
BAB V
PESERTA

A. KEPESERTAAN

1. Peserta Pelatihan Terpadu Sistem Peradilan Pidana Anak (SPPA) Metode


Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) merupakan pegawai dari Kementerian Hukum
dan Hak Asasi Manusia (Pembimbing Kemasyarakatan, Asisten Pembimbing
Kemasyarakatan atau pejabat berwenang lainnya), POLRI, Mahkamah Agung
(Hakim), Kejaksaan Agung (Jaksa), PERADI (Advokat) dan Kementerian Sosial
(Pekerja Sosial).
2. Jumlah peserta dalam satu kelas Pelatihan Terpadu Sistem Peradilan Pidana
Anak (SPPA) Metode Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) disesuaikan dengan target
capaian setiap tahunnya.

B. PEMANGGILAN PESERTA

1. Usulan data peserta diterima dari Direktorat Jenderal Pemasyarakatan selaku


instansi pembina dari JFT Pembimbing Kemasyarakatan, POLRI, Mahkamah
Agung Kejaksaan, PERADI dan Kementerian Sosial (Pekerja Sosial).
2. Peserta yang diusulkan oleh masing-masing instansi Kementerian/Lembaga
terkait diharapkan mempunyai kemampuan dan terbiasa dengan penggunaan
aplikasi teknologi informasi seperti Moodle, Zoom Cloud Meeting dan lain
sebagainya.
3. Data usulan peserta yang telah diterima merupakan dasar pembuatan
Keputusan Penetapan Peserta Pelatihan yang ditanda tangan oleh Kepala
BPSDM Hukum dan HAM.
4. Keputusan Penetapan Peserta Pelatihan yang telah ditanda tangan oleh Kepala
BPSDM Hukum dan HAM dijadikan dasar pembuatan Surat Pemanggilan
Peserta.
5. Surat Pemanggilan Peserta didistribusikan kepada para peserta melalui aplikasi
SISUMAKER dan email.

11
C. REGISTRASI PESERTA

1. Peserta yang telah dipanggil dalam Surat Pemanggilan dan bersedia mengikuti
diwajibkan untuk melakukan Registrasi Online melalui Aplikasi e-Registrasi
(http://bpsdm.kemenkumham.go.id/e-registrasi) dengan mengunggah
persyaratan yaitu lembar konfirmasi, surat tugas yang ditandatangani oleh
atasan yang berwenang dan foto.
2. Bagi peserta yang tidak bersedia mengikuti pelatihan diwajibkan mengirimkan
surat pernyataan tidak bersedia yang ditandatangani oleh peserta dan diketahui
oleh atasan yang berwenang. Surat pernyataan tersebut diunggah melalui
Aplikasi e-Registrasi (http://bpsdm.kemenkumham.go.id/e-registrasi)
3. Bagi peserta yang tidak bersedia akan dilakukan proses penggantian peserta
dengan prosedur dan aturan yang berlaku.
4. Bagi peserta yang bersedia dan telah melakukan registrasi akan dibuatkan grup
Whatsapp dengan tujuan untuk memudahkan komunikasi antara peserta dengan
penyelenggara pelatihan.

D. TATA TERTIB

1. Bagi peserta Pelatihan Terpadu SPPA Metode Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ)
agar mengunduh/ download materi pelatihan berupa modul pelatihan dan bahan
ajar dalam bentuk visual, film dan/atau power point.
2. Peserta memiliki integritas dan disiplin seperti kehadiran, kesungguhan,
kejujuran, tanggung jawab dan kerapihan berpakaian (pria memakai kemeja
putih dan wanita menyesuaikan) selama mengikuti pelatihan.
3. Dalam mengikuti pelatihan peserta tidak melakukan aktifitas lain yang tidak
berkaitan dengan pelatihan dan selalu mengaktifkan video selama proses
pembelajaran.
4. Selama pelatihan peserta diharapkan dapat menyelesaikan tugas yang diberikan
dan selalu aktif serta relevan dalam berdiskusi.

12
BAB VI
EVALUASI

A. EVALUASI PELATIHAN

Evaluasi Pelatihan Terpadu Sistem Peradilan Pidana Anak bagi Aparat


Penegak Hukum dan Instansi Terkait metode Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ)
diselenggarakan sebagai suatu proses untuk menentukan kemajuan pelatihan
dibandingkan dengan tujuan yang akan dicapai. Evaluasi Pelatihan Terpadu Sistem
Peradilan Pidana Anak bagi Aparat Penegak Hukum dan Instansi Terkait metode
Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) bertujuan untuk :
1. Menemukan dan menganalisis informasi mengenai pencapaian tujuan pelatihan
dalam jangka pendek dan jangka panjang.
2. Mengetahui pengaruh program pelatihan terhadap kinerja hasil
implementasinya.
3. Mengetahui dengan cepat kemungkinan untuk perbaikan dan sinkronisasi
program pelatihan sesuai dengan perkembangan dalam organisasi.
4. Mengetahui hasil pembelajaran peserta.
5. Mengantisipasi tindakan tertentu ketika diperlukan untuk mengambil langkah-
langkah perbaikan
6. Mengetahui hasil pelaksanaan pelatihan dan pengaruhnya terhadap kinerja
serta kendala dan masalahnya.
7. Mengetahui opini pimpinan dan bawahan peserta mengenai hasil pelatihan
8. Mengetahui hubungan hasil pelatihan serta dampaknya bagi organisasi di
tempat peserta bekerja.
Evaluasi Pelatihan Terpadu Sistem Peradilan Pidana Anak bagi Aparat
Penegak Hukum dan Instansi Terkait metode PJJ terdiri atas :
1. Peserta;
2. Pengajar;
3. Penyelenggaraan Pelatihan;
4. Evaluasi Pasca Pelatihan.

13
B. EVALUASI PESERTA

1. Evaluasi Peserta Pelatihan Terpadu Sistem Peradilan Pidana Anak bagi Aparat
Penegak Hukum dan Instansi Terkait metode PJJ bertujuan untuk mengukur
ketercapaian program pelatihan berdasarkan peningkatan pemahaman atau
kompetensi peserta
2. Evaluasi Peserta Pelatihan Terpadu Sistem Peradilan Pidana Anak bagi Aparat
Penegak Hukum dan Instansi Terkait metode PJJ terdiri atas :
a. Keaktifan mengikuti minimal 95% dari keseluruhan sesi pembelajaran.
b. Penilaian Sikap Perilaku diukur dari tingkat keaktifan dan kedisiplinan
selama mengikuti sesi pembelajaran.
c. Evaluasi Akademik meliputi
1) Pre dan Post Test;
2) Penugasan Mandiri;
3) Rencana Tindak Lanjut;
4) Penyusunan Laporan Pelaksanaan Rencana Tindak Lanjut.
3. Pre dan Post Test Peserta Pelatihan Terpadu Sistem Peradilan Pidana Anak
bagi Aparat Penegak Hukum dan Instansi Terkait metode PJJ bertujuan untuk
mengetahui tingkat pemahaman dan pengetahuan peserta sebelum dan
sesudah menerima materi pembelajaran dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Pre Test dilaksanakan dalam jaringan (online) setelah peserta log in dan
sebelum dimulainya proses pembelajaran.
b. Post Test dilaksanakan dalam jaringan (online) setelah peserta
menyelesaikan proses unggah Formulir Rencana Tindak Lanjut.
c. Pre dan Post Test berupa soal pilihan ganda sebanyak 40 (empat puluh)
butir pertanyaan.
d. Alokasi waktu pengerjaan Pre dan Post Test adalah 45 (empat puluh lima)
menit.
4. Penugasan Mandiri bagi Peserta Pelatihan Terpadu Sistem Peradilan Pidana
Anak bagi Aparat Penegak Hukum dan Instansi Terkait metode PJJ bertujuan
untuk mengetahui reaksi peserta terhadap sebagian atau seluruh proses
pembelajaran, mengetahui hasil pembelajaran peserta dan mengantisipasi
perlunya suatu tindakan untuk langkah perbaikan.
Ketentuan Penugasan Mandiri sebagai berikut :

14
a. Diberikan di setiap akhir mata pelatihan oleh tiap-tiap pengajar
b. Penugasan mandiri dapat berupa soal esai atau studi kasus
c. Peserta menggunggah Penugasan Mandiri ke dalam menu yang telah
disediakan di aplikasi e-Learning sesuai dengan jadwal yang telah
ditentukan.
d. Pengajar melakukan penilaian terhadap hasil Penugasan Mandiri peserta.
e. Dalam hal pengajar memberikan nilai terhadap evaluasi peserta di bawah
standar, pengajar wajib memberikan alasan/ keterangan.
5. Rencana Tindak Lanjut (RTL) adalah rencana kegiatan yang harus dilakukan
pada tahap berikutnya dan dinyatakan dalam satu rangkaian kegiatan yang
berkelanjutan, termasuk di dalamnya adalah perubahan-perubahan yang perlu
dilakukan selaras dengan perubahan kebutuhan dan masalah yang akan
dihadapi di lokasi asal peserta.
Dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Peserta menyusun RTL dengan mengisi formulir sebagaimana terlampir
b. Lingkup kegiatan RTL antara lain :
1) Koordinasi antar instansi;
2) Penyuluhan;
3) Sosialisasi, atau
4) Kegiatan lain yang terkait dengan SPPA.
c. Peserta mengunggah Formulir RTL yang telah diisi ke dalam menu yang
telah disediakan pada aplikasi e-Learning.
6. Penyusunan Laporan Realisasi RTL bertujuan untuk memaparkan hasil dari
pelaksanaan Rencana Tindak Lanjut termasuk di dalamnya kendala yang
dihadapi dan solusi yang diambil.
Dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Peserta wajib menyusun Laporan Rencana Tindak Lanjut dalam waktu
maksimal 30 (tiga puluh) hari kalender setelah pelatihan berakhir.
b. Peserta menyusun Laporan Pelaksanaan RTL sesuai format yang telah
ditentukan (terlampir).
c. Laporan Pelaksanaan RTL yang telah selesai disusun diunggah ke dalam
menu yang telah disediakan dalam aplikasi e-Learning.
d. Peserta yang telah mengunggah Laporan Pelaksanaan RTL dapat
mengunduh sertifikat Pelatihan.
15
7. Kelulusan peserta ditentukan berdasarkan hasil nilai evaluasi peserta, yaitu
akumulasi hasil dari evaluasi aspek sikap perilaku, Penugasan Mandiri dari
setiap pengajar dan Post Test dengan pembagian kriteria pembobotan sebagai
berikut :
No. Aspek Bobot
1. Kedisplinan, Sikap dan Perilaku 20%
2 Test Formatif (akumulasi nilai Penugasan Mandiri dari 30%
Pengajar)
3. Tes Sumatif (hasil Post Test) 50%
Total 100%

8. Nilai minimal kelulusan peserta dalam Pelatihan Terpadu Sistem Peradilan


Pidana Anak adalah 70 (tujuh puluh), dengan pembagian kualifikasi sebagai
berikut :
Skor Kualifikasi Keterangan
90 - 100 Sangat Memuaskan Lulus
80 - 89 Memuaskan
70 - 79 Cukup Memuaskan
< 70 Kurang Memuaskan Tidak Lulus

C. EVALUASI PENGAJAR

1. Evaluasi Pengajar bertujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan peserta


terhadap kemampuan Pengajar dalam menyampaikan pengetahuan dan/atau
keterampilan kepada peserta dengan baik, dapat dipahami dan diserap peserta,
meliputi :
a. Penguasaan materi;
b. Ketepatan waktu;
c. Sistematika penyajian;
d. Penggunaan metode dan alat bantu pelatihan;
e. Empati, gaya dan sikap kepada peserta;
f. Kesempatan tanya jawab;
g. Kemampuan menyajikan;
h. Kerapihan konten pembelajaran;
i. Kerjasama antar tim pengajar;
j. Penguasaan/pengelolaan kelas
2. Selama pelatihan berlangsung, diberikan Survei Tenaga Pengajar di tiap-tiap
materi untuk diisi oleh peserta.
16
D. EVALUASI PENYELENGGARAAN

1. Evaluasi Penyelenggaraan bertujuan untuk mengumpulkan data atau informasi


yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan
kebijakan dan perbaikan terkait pelaksanaan pelatihan di masa yang akan
dating, meliputi :

a. Kelengkapan sajian informasi;

b. Kemudahan administrasi pelatihan;

c. Kemampuan penyelenggara pelatihan;

d. Fitur aplikasi e-Learning;

e. Kemudahan akses e-Learning.

2. Survei Penyelenggaraan Pelatihan diberikan pada hari terakhir pelatihan yang


harus diisi oleh seluruh peserta dan pengajar.

E. EVALUASI PASCA PELATIHAN

1. Evaluasi Pasca Pelatihan dilakukan oleh penyelenggara pelatihan setelah


pelatihan berakhir secara menyeluruh terhadap penyelenggaraan pelatihan
untuk mengetahui efektivitas program serta dalam rangka penyempurnaan
program selanjutnya, meliputi:
a. Kemampuan dan pendayagunaan alumni.
b. Kemampuan para alumni dalam menerapkan pengetahuan / keterampilan
pada pelaksanaan tanggung jawab/ kewajiban yang menyertai jabatan yang
dipangkunya.
c. Pendayagunaan potensi para alumni sesuai dengan bidang pelatihan yang
telah diikuti, dan
d. Kontribusi alumni pelatihan terhadap kualitas output instansi tempat alumni
bekerja.
2. Evaluasi Pasca Pelatihan dilaksanakan untuk jangka waktu 3 bulan, 6 bulan dan
12 bulan setelah pelaksanaan pelatihan.

17
F. LAPORAN PELATIHAN
1. Panitia Penyelenggara menyusun laporan pelatihan selambat-lambatnya 7
(tujuh) hari kerja setelah penyelenggaraan pelatihan selesai.
2. Laporan disusun sesuai dengan format yang telah ditentukan (terlampir).
3. Laporan dibuat 3 (tiga) rangkap untuk disampaikan kepada pimpinan instansi
penyelenggara, instansi peserta dan arsip panitia.

18
BAB VII
SERTIFIKASI

Bagi peserta yang telah menyelesaikan semua tahapan pembelajaran dan lulus
sesuai dengan kriteria penilaian yang telah ditetapkan berhak mendapatkan Sertifikat
Tanda Tamat Pelatihan (STTP):
A. Bagi peserta dari Kementerian Hukum dan HAM, STTP diterbitkan oleh BPSDM
Hukum dan HAM c.q Pusat Pengembangan Pendidikan dan Pelatihan Teknis dan
Kepemimpinan secara online (sertifikat digital) yang dapat diunduh oleh masing-
masing peserta melalui akun Aplikasi e-Learning Kumham (yang bersinergi
langsung dengan Aplikasi SIMPEG Kumham). Sertifikat digital hanya terbatas untuk
pegawai Kementerian Hukum dan HAM
B. Bagi peserta dari Kementerian/Lembaga terkait lainnya, STTP diterbitkan oleh
BPSDM Hukum dan HAM c.q. Pusat Pengembangan Pendidikan dan Pelatihan
Teknis dan Kepemimpinan dalam bentuk hardcopy dan akan dikirimkan kepada
masing-masing peserta.

19
BAB VIII
PENUTUP

A. Pedoman ini disusun sebagai panduan dalam penyelenggaraan Pelatihan Terpadu


Sistem Peradilan Pidana Anak bagi Aparat Penegak Hukum dan Instansi Terkait
Metode Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).

B. Segala biaya yang berhubungan dengan penyelenggaraan Pelatihan Terpadu


Sistem Peradilan Pidana Anak bagi Aparat Penegak Hukum dan Instansi Terkait
Metode Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dibebankan pada DIPA BPSDM Hukum dan
Hak Asasi Manusia Tahun Anggaran 2021.

Depok, 25 Januari 2021


September 2019
Kepala Pusat
T Pengembangan Diklat
T
Teknis dan
a Kepemimpinan,
a
n n
d g
a g
T
Cucu Koswala a
NIP 196112121985031002
a l
n
g
a
n

20
Lampiran I

RENCANA TINDAK LANJUT


PELATIHAN TERPADU SISTEM PERADILAN PIDANA ANAK (SPPA)
BAGI APARATUR PENEGAK HUKUM DAN INSTANSI TERKAIT,
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
ANGKATAN .... TAHUN 2021

A. DATA DIRI PESERTA


1. Nama :

2. NIP :

3. Instansi dan Unit Kerja :

4. Jabatan Peserta :

5. Nomor HP :

6. Alamat E-mail :

B. DATA DIRI ATASAN PESERTA


1. Nama Atasan Langsung Peserta :

2. Jabatan Atasan Langsung Peserta :

C. RENCANA KONSEPTUAL
1 Gambaran Makro Tugas Peserta sesuai dengan bidang tugas tanggung jawabnya dalam
Sistem Peradilan Pidana Anak:

2. Identifikasikan isu permasalahan yang terjadi dalam lingkungan bidang tugas Peserta
terkait SPPA:

3 Bagaimana urgensi penyelesaian terhadap permasalahan ini:

4 Siapakah pihak yang terlibat dalam penyelesaian masalah:

21
D. RENCANA AKSI PESERTA DIKLAT SPPA
1 Tema Utama Rencana Aksi (Komitmen Utama Aksi)

2 Tujuan dan Sasaran dilakukannya Aksi:

3 Rencana Aksi Kegiatan:

Tahapan Kegiatan Waktu Kegiatan & Pihak yang Output


Tempat Kegiatan terlibat
a.

b.

c.

d. ..... dst

................, ..................... 2021

Peserta,

..............................................

22
Lampiran II

LAPORAN PELAKSANAAN RENCANA TINDAK LANJUT

BAB I
PENDAHULUAN
A. Gambaran Permasalahan
B. Pemilihan isu permasalahan utama
C. Komitmen Utama Aksi
D. Tujuan dan Sasaran
BAB II
IMPLEMENTASI KEGIATAN
A. Pelaksanaan Kegiatan
1. Tahapan Kegiatan (uraian kegiatan dengan disertai bukti2 terlampir)
2. Waktu dan Tempat
3. Pihak yang terlibat
4. Output
B. Hambatan

Bab III
SARAN DAN HARAPAN TINDAK LANJUT
A. Saran
B. Harapan Tindak Lanjut

BAB IV
PENUTUP DAN KONFIRMASI ATASAN LANGSUNG

Lembar Konfirmasi Atasan Langsung


Nama :
Nomor Induk :
Unit Kerja :
Jabatan :

Dengan ini menyatakan bahwa Pegawai:

Nama :
Nomor Induk :
Jabatan :

Sebagai Peserta Pelatihan Terpadu Sistem Peradialan Pidana Anak (SPPA) telah
melaksanakan tugas-tugas komitmennya dalam Rencana Aksi. Bahwa dalam pelaksanaan
implementasi rencana aksi telah berkoordinasi dan melaporkan baik rencana dan
implementasi kegiatan Aksi yang telah diusulkan.

................., .................. 2021

23

Anda mungkin juga menyukai