Panduan Pelatihan Terpadu SPPA Metode PJJ Tahun 2021
Panduan Pelatihan Terpadu SPPA Metode PJJ Tahun 2021
Panduan Pelatihan Terpadu SPPA Metode PJJ Tahun 2021
PELATIHAN TERPADU
SISTEM PERADILAN PIDANA ANAK (SPPA)
BAGI APARAT PENEGAK HUKUM DAN INSTANSI TERKAIT
METODE PEMBELAJARAN JARAK JAUH (PJJ)
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas kehendak dan
perkenan-Nya masih diberikan kesempatan dan kesehatan untuk melaksanakan amanah
dalam rangka penyusunan Pedoman Pelatihan Terpadu Sistem Peradilan Pidana Anak
(SPPA) bagi Aparat Penegak Hukum dan Instansi Terkait Metode Pembelajaran Jarak Jauh
(PJJ).
Pedoman ini disusun sebagai panduan dalam penyelenggaraan Pelatihan Terpadu
SPPA bagi Aparat Penegak Hukum dan Instansi Terkait Metode Pembelajaran Jarak Jauh
(PJJ) yang dilaksanakan di BPSDM Hukum dan Hak Asasi Manusia Tahun 2021. Pelatihan
Terpadu SPPA merupakan kegiatan Prioritas Nasional yang wajib dilaksanakan,
sebagaimana amanat Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan
Pidana Anak, serta dijelaskan dalam Peraturan Presiden Nomor 175 Tahun 2014 tentang
Pelatihan Terpadu Bagi Aparat Penegak Hukum dan Instansi Terkait mengenai Sistem
Peradilan Pidana Anak.
Sebagai pedoman pelaksanaan diatur dalam Peraturan Menteri Hukum dan HAM
Nomor 31 Tahun 2016 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Terpadu SPPA bagi
Aparat Penegak Hukum dan Instansi Terkait, tujuan pelatihan agar terjadi persamaan
persepsi dan peningkatan kompetensi diantara aparat penegak hukum dan pihak terkait
mengenai SPPA diselenggarakan dengan metode klasikal. Tetapi tahun 2021 terjadi
Pandemi Coronavirus Disease (Covid-19), sebagai upaya untuk mencegah penyebaran
dan menekan dampak yang ditimbulkan sehingga Pelatihan Terpadu SPPA dilaksanakan
dengan Metode Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Sesuai dengan peraturan dan kondisi
yang terjadi maka perlu menyusun pedoman sebagai panduan dalam penyelenggaraan
Pelatihan Terpadu SPPA Metode Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
Demikian Pedoman Pelatihan Terpadu SPPA bagi Aparat Penegak Hukum dan
Instansi Terkait Metode Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) ini disusun, dengan segala
keterbatasan kami harapkan kritik dan saran untuk penyempurnaan dalam pelaksanaan
Pelatihan Terpadu SPPA Metode Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) selanjutnya.
Cucu Koswala
NIP 196112121985031002
ii
DAFTAR ISI
Sampul ................................................................................................................... i
Kata Pengantar ...................................................................................................... ii
Daftar Isi ................................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...............................................................................1
.......................................................................................................
B. Tujuan ............................................................................................2
.......................................................................................................
C. Sasaran..........................................................................................3
BAB IV PENYELENGGARAAN
A. Penyelenggaraan ...........................................................................8
B. Waktu Penyelenggaraan ................................................................9
BAB V PESERTA
A. Kepesertaan ...................................................................................11
B. Pemanggilan Peserta .....................................................................11
C. Registrasi Peserta ..........................................................................12
D. Tata Tertib ......................................................................................12
BAB VI EVALUASI
A. Evaluasi Pelatihan ..........................................................................13
B. Evaluasi Peserta ............................................................................14
C. Evaluasi Pengajar ..........................................................................16
D. Evaluasi Penyelenggaraan .............................................................17
E. Evaluasi Pasca Pelatihan ...............................................................17
F. Laporan Pelatihan ..........................................................................18
LAMPIRAN ...........................................................................................21
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
1
Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Terpadu Sistem Peradilan Pidana Anak bagi
Aparat Penegak Hukum dan Instansi Terkait.
BPSDM Hukum dan HAM dalam melaksanakan amanat Undang-Undang
Nomor 11 Tahun 2012 dan Peraturan Presiden Nomor 175 Tahun 2014 dengan
menyelenggarakan Pelatihan Terpadu Sistem Peradilan Pidana Anak (SPPA)
sebagai kegiatan Prioritas Nasional. Pada tahun 2021 target output sebanyak 270
orang dalam 9 Angkatan, akan tetapi sampai saat ini baru terlaksana 1 angkatan
akibat terjadi bencana Pandemi Coronavirus Disease (Covid-19) di Indonesia.
Pelatihan Terpadu SPPA Bagi Aparat Penegak Hukum dan Instansi Terkait yang
semula dilaksanakan dengan metode klasikal harus disesuaikan dengan situasi
Pandemi Covid-19 tersebut.
Sebagai upaya untuk mencegah penyebaran dan menekan dampak yang
ditimbulkan Covid-19, dalam Surat Edaran Kepala Lembaga Administrasi Negara
mengeluarkan Nomor: 10/K.1/HKM.02.3/2020 tentang Panduan Teknis
Penyelenggaraan Pelatihan dalam Masa Pandemi Coronavirus Disease (Covid-
19), penyelenggaraan pelatihan dilakukan metode Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ)
dengan memanfaatkan teknologi e-Learning dan aplikasi virtual conference,
adapun aplikasi dimaksud diantaranya adalah Skype, Zoom Cloud, Connect Wise
Control, Google Hangout, dan lain sebagainya.
Berlatar belakang itulah perlu disusun Panduan Pelatihan Terpadu Sistem
Peradilan Pidana Anak (SPPA) bagi Aparat Penegak Hukum dan Instansi Terkait
Metode Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), dengan memanfaatkan kombinasi
teknologi e-Learning dan aplikasi virtual conference. Panduan ini dikhususkan
pada masa darurat bencana Pandemi Coronavirus Disease (Covid-19), sebagai
acuan agar penyelenggaraan Diklat dapat tetap berlangsung secara efektif, efisien,
dan akuntabel, serta mencegah penyebaran Pandemi Covid-19.
B. TUJUAN
2
C. SASARAN
1. Peningkatan pengetahuan yang sama bagi aparat penegak hukum dan Instansi
Terkait tentang hak-hak anak, keadilan restoratif, dan diversi dalam SPPA;
2. Peningkatan kompetensi teknis penegak hukum dan Instansi Terkait dalam
penanganan anak yang berhadapan dengan Hukum (ABH) dalam SPPA ;
3. Terpenuhinya jumlah penegak hukum dan Instansi Terkait dalam SPPA.
3
BAB II
KURIKULUM DAN METODE PEMBELAJARAN
A. KURIKULUM
4
B. METODE PEMBELAJARAN
Sesuai tujuan dan sasaran yang akan dicapai program Pelatihan Terpadu
SPPA Bagi Aparat Penegak Hukum dan Instansi Terkait, metode Diklat yang sesuai
dalam proses belajar mengajar adalah andragogi atau metode pembelajaran untuk
orang dewasa, dimana seluruh peserta Diklat dipacu berpartisipasi secara aktif.
Berdasarkan hal tersebut dalam Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) Pelatihan
Terpadu SPPA Bagi Aparat Penegak Hukum dan Instansi Terkait maka media yang
digunakan kombinasi e-Learning, Zoom Cloud Meeting dan Google Classroom
adalah :
1. Ceramah
Metode ceramah digunakan dalam penyampaian materi oleh penceramah atau
tenaga pengajar kepada peserta menggunakan virtual Zoom Cloud Meeting,
2. Diskusi
Dalam diskusi dengan sasaran antara lain untuk mengembangkan kemampuan
dalam menganalisis masalah, tukar menukar informasi serta memperkaya
gagasan, dilakukan melalui e-Learning. Apabila tenaga pengajar yang
terkendala dalam penggunaan e-Learning dapat menggunakan Zoom Cloud
Meeting atau Google Classroom.
3. Kunjungan Lapangan
Kunjungan Lapangan yang bertujuan untuk mengnyinergikan kerangka
persepsi serta meningkatkan penguasaan dan kemampuan dalam
penanganan anak yang berhadapan dengan hukum, dilaksanakan
menggunakan virtual Zoom Cloud Meeting dengan narasumber dari 4
UPT/Instansi kunjungan.
4. Rencana Tindak Lanjut (RTL)
Penyusunan RTL merupakan ajang bagi peserta untuk menerapkan
pengetahuan yang telah diperoleh selama mengikuti kegiatan Diklat
sehingga peserta tidak hanya memiliki teori-teori pembelajaran, akan tetapi
mampu mengaktualisasikannya dan membentuk sikap serta keterampilan
dalam rangka pembentukan tenaga yang profesional. Hasil penyusunan
RTL tersebut harus diunggah oleh peserta ke dalam aplikasi e-Learning
paling lambat 30 (tiga puluh) hari kalender setelah pelatihan berakhir.
5
C. BAHAN AJAR
1. Orientasi Pelatihan;
2. Analisis Situasi Anak yang Berhadapan dengan Hukum dan SPPA;
3. Perkembangan Anak dan Delikuensi, Peran Keluarga dan Lingkungan;
4. Hak Anak dan Prinsip Perlindungan Anak;
5. Membangun Sistem Perlindungan ABH yang Terintegrasi;
6. Penanganan Anak Korban dan Saksi;
7. Rehabilitasi dan Reintegrasi Anak Korban dan Anak Saksi;
8. Acara Peradilan Pidana Anak;
9. Instrumen Internasional dan Kerangka Hukum Nasional terkait Anak Pelaku;
10. Teknik Penggalian Informasi;
11. Gambaran Umum SPPA;
12. Restorative Justice dan Diversi menurut SPPA;
13. Konsep Keadilan Restoratif (Restorative Justice) dan Diversi;
14. Implementasi Restorative Justice menurut SPPA;
15. Pelaksanaan Putusan Pengadilan;
16. Instrumen Internasional dan Kerangka Hukum Nasional terkait Anak Korban
dan Saksi;
17. Peran BAPAS, LPAS, LPKA dan LPKS;
18. Kunjungan Lapangan.
6
BAB III
TENAGA PENGAJAR
A. TENAGA PENGAJAR
Tenaga pengajar pada Pelatihan Terpadu SPPA bagi Aparat Penegak Hukum
dan Instansi Terkait dapat berasal dari :
1. Pejabat Negara;
2. Pejabat Struktural;
3. Akademisi/ Dosen;
4. Widyaiswara;
5. Praktisi/ Pakar.
Kriteria untuk menjadi tenaga pengajar pada Pelatihan Terpadu SPPA bagi
Aparat Penegak Hukum dan Instansi Terkait harus :
1. Memiliki pengetahuan di bidang SPPA;
2. Telah mengikuti Training Of Trainer (ToT) SPPA;
3. Memiliki keterampilan mengajar;
4. Berpendidikan paling rendah Strata 2.
Tenaga pengajar Pelatihan Terpadu SPPA bagi Aparat Penegak Hukum dan
Instansi Terkait Metode Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) mendapat surat tugas
mengajar dari Kepala BPSDM Hukum dan HAM memiliki kewajiban sebagai berikut
:
1. Mempersiapkan bahan ajar dalam bentuk visual, film dan/atau power point.
2. Bahan ajar tersebut agar diunggah (upload) dalam aplikasi e-Learning;
3. Memberikan pembelajaran kepada peserta pelatihan melalui e-Learning dan
aplikasi Zoom Cloud Meeting sesuai surat tugas dan jadwal yang telah
ditentukan.
7
BAB IV
PENYELENGGARAAN
A. PENYELENGGARAAN
8
c. Setelah berhasil login, masuk ke Home lalu pilih jenis pelatihan dimana
peserta terdaftar. Setelah login dan sebelum memulai pembelajaran, pelajari
terlebih dahulu Panduan Aplikasi e-Learning Kumham, mengunduh jadwal
kegiatan dan materi pelatihan;
d. Peserta diwajibkan untuk mengikuti seluruh rangkaian kegiatan pelatihan
sesuai jadwal yang telah diinformasikan.
2. Aplikasi Zoom Cloud Meeting
Kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan secara virtual melalui Aplikasi Zoom
Cloud Meeting (ID dan password meeting akan diinfokan kemudian).
3. Google Classroom
Pilihan fitur dalam kegiatan pembelajaran kepada peserta pelatihan dengan
cara:
a. Buka alamat https://classroom.google.com dan login dengan user name
dan password akun Google pribadi atau akun Google Suite For Education
dari Institusi pendidikan atau lembaga pelatihan.
b. Cara untuk penggunaan dari perangkat seluler, unduh dan pasang aplikasi
Google Classroom, lalu masuk menggunakan akun Google.
c. Setelah masuk, klik ikon (+) di pojok kanan atas, lalu pilih “create class”.
d. Setelah mencentang persetujuan, beri nama kelas (wajib), bagian,
subyek/pelajaran hingga ruangan. Lalu tekan tombol “create”. maka kelas
online sudah tersedia.
B. WAKTU PENYELENGGARAAN
Pelatihan Terpadu SPPA bagi Aparat Penegak Hukum dan Instansi Terkait
Metode Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dilaksanakan selama 16 (enam belas) hari
kalender setara 130 JP, dengan jadwal sebegai berikut:
9
Hari - 4 Hari - 5 Hari - 6 Hari - 7
Instrumen
Instrumen Membangun Sistem
Internasional dan
Ceramah Internasional dan Perlindungan ABH
Kerangka Hukum
Implementasi Kerangka Hukum yang Terintegrasi
Nasional terkait Anak
UU SPPA (3 OJ) Nasional Terkait (5 JP)
Korban dan Saksi (10
Anak Pelaku (10JP)
JP)
10
BAB V
PESERTA
A. KEPESERTAAN
B. PEMANGGILAN PESERTA
11
C. REGISTRASI PESERTA
1. Peserta yang telah dipanggil dalam Surat Pemanggilan dan bersedia mengikuti
diwajibkan untuk melakukan Registrasi Online melalui Aplikasi e-Registrasi
(http://bpsdm.kemenkumham.go.id/e-registrasi) dengan mengunggah
persyaratan yaitu lembar konfirmasi, surat tugas yang ditandatangani oleh
atasan yang berwenang dan foto.
2. Bagi peserta yang tidak bersedia mengikuti pelatihan diwajibkan mengirimkan
surat pernyataan tidak bersedia yang ditandatangani oleh peserta dan diketahui
oleh atasan yang berwenang. Surat pernyataan tersebut diunggah melalui
Aplikasi e-Registrasi (http://bpsdm.kemenkumham.go.id/e-registrasi)
3. Bagi peserta yang tidak bersedia akan dilakukan proses penggantian peserta
dengan prosedur dan aturan yang berlaku.
4. Bagi peserta yang bersedia dan telah melakukan registrasi akan dibuatkan grup
Whatsapp dengan tujuan untuk memudahkan komunikasi antara peserta dengan
penyelenggara pelatihan.
D. TATA TERTIB
1. Bagi peserta Pelatihan Terpadu SPPA Metode Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ)
agar mengunduh/ download materi pelatihan berupa modul pelatihan dan bahan
ajar dalam bentuk visual, film dan/atau power point.
2. Peserta memiliki integritas dan disiplin seperti kehadiran, kesungguhan,
kejujuran, tanggung jawab dan kerapihan berpakaian (pria memakai kemeja
putih dan wanita menyesuaikan) selama mengikuti pelatihan.
3. Dalam mengikuti pelatihan peserta tidak melakukan aktifitas lain yang tidak
berkaitan dengan pelatihan dan selalu mengaktifkan video selama proses
pembelajaran.
4. Selama pelatihan peserta diharapkan dapat menyelesaikan tugas yang diberikan
dan selalu aktif serta relevan dalam berdiskusi.
12
BAB VI
EVALUASI
A. EVALUASI PELATIHAN
13
B. EVALUASI PESERTA
1. Evaluasi Peserta Pelatihan Terpadu Sistem Peradilan Pidana Anak bagi Aparat
Penegak Hukum dan Instansi Terkait metode PJJ bertujuan untuk mengukur
ketercapaian program pelatihan berdasarkan peningkatan pemahaman atau
kompetensi peserta
2. Evaluasi Peserta Pelatihan Terpadu Sistem Peradilan Pidana Anak bagi Aparat
Penegak Hukum dan Instansi Terkait metode PJJ terdiri atas :
a. Keaktifan mengikuti minimal 95% dari keseluruhan sesi pembelajaran.
b. Penilaian Sikap Perilaku diukur dari tingkat keaktifan dan kedisiplinan
selama mengikuti sesi pembelajaran.
c. Evaluasi Akademik meliputi
1) Pre dan Post Test;
2) Penugasan Mandiri;
3) Rencana Tindak Lanjut;
4) Penyusunan Laporan Pelaksanaan Rencana Tindak Lanjut.
3. Pre dan Post Test Peserta Pelatihan Terpadu Sistem Peradilan Pidana Anak
bagi Aparat Penegak Hukum dan Instansi Terkait metode PJJ bertujuan untuk
mengetahui tingkat pemahaman dan pengetahuan peserta sebelum dan
sesudah menerima materi pembelajaran dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Pre Test dilaksanakan dalam jaringan (online) setelah peserta log in dan
sebelum dimulainya proses pembelajaran.
b. Post Test dilaksanakan dalam jaringan (online) setelah peserta
menyelesaikan proses unggah Formulir Rencana Tindak Lanjut.
c. Pre dan Post Test berupa soal pilihan ganda sebanyak 40 (empat puluh)
butir pertanyaan.
d. Alokasi waktu pengerjaan Pre dan Post Test adalah 45 (empat puluh lima)
menit.
4. Penugasan Mandiri bagi Peserta Pelatihan Terpadu Sistem Peradilan Pidana
Anak bagi Aparat Penegak Hukum dan Instansi Terkait metode PJJ bertujuan
untuk mengetahui reaksi peserta terhadap sebagian atau seluruh proses
pembelajaran, mengetahui hasil pembelajaran peserta dan mengantisipasi
perlunya suatu tindakan untuk langkah perbaikan.
Ketentuan Penugasan Mandiri sebagai berikut :
14
a. Diberikan di setiap akhir mata pelatihan oleh tiap-tiap pengajar
b. Penugasan mandiri dapat berupa soal esai atau studi kasus
c. Peserta menggunggah Penugasan Mandiri ke dalam menu yang telah
disediakan di aplikasi e-Learning sesuai dengan jadwal yang telah
ditentukan.
d. Pengajar melakukan penilaian terhadap hasil Penugasan Mandiri peserta.
e. Dalam hal pengajar memberikan nilai terhadap evaluasi peserta di bawah
standar, pengajar wajib memberikan alasan/ keterangan.
5. Rencana Tindak Lanjut (RTL) adalah rencana kegiatan yang harus dilakukan
pada tahap berikutnya dan dinyatakan dalam satu rangkaian kegiatan yang
berkelanjutan, termasuk di dalamnya adalah perubahan-perubahan yang perlu
dilakukan selaras dengan perubahan kebutuhan dan masalah yang akan
dihadapi di lokasi asal peserta.
Dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Peserta menyusun RTL dengan mengisi formulir sebagaimana terlampir
b. Lingkup kegiatan RTL antara lain :
1) Koordinasi antar instansi;
2) Penyuluhan;
3) Sosialisasi, atau
4) Kegiatan lain yang terkait dengan SPPA.
c. Peserta mengunggah Formulir RTL yang telah diisi ke dalam menu yang
telah disediakan pada aplikasi e-Learning.
6. Penyusunan Laporan Realisasi RTL bertujuan untuk memaparkan hasil dari
pelaksanaan Rencana Tindak Lanjut termasuk di dalamnya kendala yang
dihadapi dan solusi yang diambil.
Dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Peserta wajib menyusun Laporan Rencana Tindak Lanjut dalam waktu
maksimal 30 (tiga puluh) hari kalender setelah pelatihan berakhir.
b. Peserta menyusun Laporan Pelaksanaan RTL sesuai format yang telah
ditentukan (terlampir).
c. Laporan Pelaksanaan RTL yang telah selesai disusun diunggah ke dalam
menu yang telah disediakan dalam aplikasi e-Learning.
d. Peserta yang telah mengunggah Laporan Pelaksanaan RTL dapat
mengunduh sertifikat Pelatihan.
15
7. Kelulusan peserta ditentukan berdasarkan hasil nilai evaluasi peserta, yaitu
akumulasi hasil dari evaluasi aspek sikap perilaku, Penugasan Mandiri dari
setiap pengajar dan Post Test dengan pembagian kriteria pembobotan sebagai
berikut :
No. Aspek Bobot
1. Kedisplinan, Sikap dan Perilaku 20%
2 Test Formatif (akumulasi nilai Penugasan Mandiri dari 30%
Pengajar)
3. Tes Sumatif (hasil Post Test) 50%
Total 100%
C. EVALUASI PENGAJAR
17
F. LAPORAN PELATIHAN
1. Panitia Penyelenggara menyusun laporan pelatihan selambat-lambatnya 7
(tujuh) hari kerja setelah penyelenggaraan pelatihan selesai.
2. Laporan disusun sesuai dengan format yang telah ditentukan (terlampir).
3. Laporan dibuat 3 (tiga) rangkap untuk disampaikan kepada pimpinan instansi
penyelenggara, instansi peserta dan arsip panitia.
18
BAB VII
SERTIFIKASI
Bagi peserta yang telah menyelesaikan semua tahapan pembelajaran dan lulus
sesuai dengan kriteria penilaian yang telah ditetapkan berhak mendapatkan Sertifikat
Tanda Tamat Pelatihan (STTP):
A. Bagi peserta dari Kementerian Hukum dan HAM, STTP diterbitkan oleh BPSDM
Hukum dan HAM c.q Pusat Pengembangan Pendidikan dan Pelatihan Teknis dan
Kepemimpinan secara online (sertifikat digital) yang dapat diunduh oleh masing-
masing peserta melalui akun Aplikasi e-Learning Kumham (yang bersinergi
langsung dengan Aplikasi SIMPEG Kumham). Sertifikat digital hanya terbatas untuk
pegawai Kementerian Hukum dan HAM
B. Bagi peserta dari Kementerian/Lembaga terkait lainnya, STTP diterbitkan oleh
BPSDM Hukum dan HAM c.q. Pusat Pengembangan Pendidikan dan Pelatihan
Teknis dan Kepemimpinan dalam bentuk hardcopy dan akan dikirimkan kepada
masing-masing peserta.
19
BAB VIII
PENUTUP
20
Lampiran I
2. NIP :
4. Jabatan Peserta :
5. Nomor HP :
6. Alamat E-mail :
C. RENCANA KONSEPTUAL
1 Gambaran Makro Tugas Peserta sesuai dengan bidang tugas tanggung jawabnya dalam
Sistem Peradilan Pidana Anak:
2. Identifikasikan isu permasalahan yang terjadi dalam lingkungan bidang tugas Peserta
terkait SPPA:
21
D. RENCANA AKSI PESERTA DIKLAT SPPA
1 Tema Utama Rencana Aksi (Komitmen Utama Aksi)
b.
c.
d. ..... dst
Peserta,
..............................................
22
Lampiran II
BAB I
PENDAHULUAN
A. Gambaran Permasalahan
B. Pemilihan isu permasalahan utama
C. Komitmen Utama Aksi
D. Tujuan dan Sasaran
BAB II
IMPLEMENTASI KEGIATAN
A. Pelaksanaan Kegiatan
1. Tahapan Kegiatan (uraian kegiatan dengan disertai bukti2 terlampir)
2. Waktu dan Tempat
3. Pihak yang terlibat
4. Output
B. Hambatan
Bab III
SARAN DAN HARAPAN TINDAK LANJUT
A. Saran
B. Harapan Tindak Lanjut
BAB IV
PENUTUP DAN KONFIRMASI ATASAN LANGSUNG
Nama :
Nomor Induk :
Jabatan :
Sebagai Peserta Pelatihan Terpadu Sistem Peradialan Pidana Anak (SPPA) telah
melaksanakan tugas-tugas komitmennya dalam Rencana Aksi. Bahwa dalam pelaksanaan
implementasi rencana aksi telah berkoordinasi dan melaporkan baik rencana dan
implementasi kegiatan Aksi yang telah diusulkan.
23