Laporan PJ Breast Care

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN KEPERAWATAN KOMUNITAS PADA AGREGAT IBU

MENYUSUI DEMONSTRASI BREAST CARE (PERAWATAN


PAYUDARA) DI KELURAHAN DI RW 01 KUNCEN LAMA
KELURAHAN UNGARAN KECAMATAN UNGARAN BARAT
KABUPATEN SEMARANG

Dosen Pengampu : Ns. Umi Setyoningrum, S.Kep., M.Kep

Disusun Oleh
Penanggung Jawab:

NURUL AZIZAH

(071191054)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS 29

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

2019
PREPLANING PIJAT OKSITOSIN

A. LATAR BELAKANG

Pemberian Air Susu Ibu (ASI) sebagai salah satu yang memberikan
pengaruh paling besar terhadap kelangsungan hidup anak, pertumbuhan,
dan perkembangannya (Astutik,2014).

Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Daerah (RISKESDAS) (2013)


pemberian ASI ekslusif pada bayi selama enam bulan hanya 40,6% jauh
dari target nasional yang mencapai 80%. Kesehatan Dasar (Riskesdas)
tahun 2013 menunjukkan bahwa pada usia 0 bulan presentasi pemberian
ASI sebesar 82,5%, usia 1 bulan 75,1%, usia 2 bulan 74%, uaia 3 bulan
66,9%, usia 4 bulan 66,8%, dan usia 5 bulan 54,8%.

Dari hasil data tersebut menunjukkan pemberian ASI pada umur 0–


5 bulan semakin lama semakin rendah presentasinya. Bedasarkan hasil
penelitian menunjukan 6 % ibu nifas mengeluh ASI tidak keluar pada hari
pertama postpartum, 13% ibu nifas mengeluh sedikit mengeluarkan ASI
dan 64% mengeluh ASI tidak lancar mengakibatkan memilih susu formula
serta 17% ibu postpartum mengalami perdarahan (Dyah, 2016).

Faktor yang mempengaruhi kegagalan pemberian ASI disebabkan


kurangnya pengetahuan ibu tentang ASI, ibu menghentikan pemberian
ASI karena produksi ASI kurang, gencarnya promosi susu formula,
dukungan petugas kesehatan dan faktor keluarga karena orang tua, nenek
atau ibu mertua mendesak ibu untuk memberikan susu tambahan
(Astutik,2014).

Pada sebagian ibu pengeluaran ASI bisa terjadi dari masa


kehamilan dan sebagian terjadi setelah persalinan (Astutik, 2014).
Permasalahan kurangnya rangsangan hormon prolaktin dan oksitosin yang
sangat berperan dalam kelancaran produksi ASI. Hal ini dapat dapat
mempengaruhi pengeluaran ASI memberikan dampak buruk untuk
kehidupan bayi dikarenakan nilai gizi pada ASI lebih tinggi dibandingkan
dengan susu formula, akan tetapi penggunaan susu formula merupakan
alternatif yang dianggap paling tepat untuk mengganti produksi ASI yang
menurun.

Mengingat banyak ibu yang mengeluhkan setelah melahirkan ASI


keluar tidak lancar atau bayi tidak mau menyusu. Ibu-ibu yang menyusui
tidak melakukan perawatan payudara pada masa menyusui, karena
berbagai alasan seperti malas melakukan kegiatan perawatan payudara,
membutuhkan waktu yang lama dalam melakukan perawatan payudara
dan lain-lain (Saryono dan Pramitasari, 2016). Upaya mengatasi masalah
tersebut dapat dilakukan dengan cara memotivasi ibu untuk melakukan

perawatan payudara pada masa kehamilan saat kunjungan Ante


Natal Care (ANC) dan pada masa nifas saat kunjungan ANC. Cara yang
dapat dilakukan untuk meningkatkan produksi ASI adalah dengan
melakukan perawatan payudara atau breast care yang bertujuan untuk
melancarkan sirkulasi darah dan mencegah tersumbatnya saluran produksi
ASI sehingga memperlancar pengeluaran ASI.

Breast care merupakan salah satu cara perawatan payudara untuk


meningkatkan produksi ASI. Menurut Harni, Koesna dalam Saragih,
menyusui dan merawat payudara adalah satu rangkaian untuk
memperbanyak produksi ASI dan menyusui dengan benar, sehingga bayi
mendapatkan ASI yang cukup. ASI akan mempengaruhi tumbuh kembang
bayi dan menentukan kualitas anak dimasa depan. Perawatan payudara
adalah membersihkan dan melakukan perawatan payudara

sesudah melahirkan untuk melancarkan proses laktasi. Menurut


Saryono dan Pramitasari (2016), gerakan pada breast care merupakan cara
yang efektif untuk meningkatkan volume ASI, selain itu bermanfaat untuk
melancarkan reflek pengeluaran ASI, dan mencegah bendungan pada
payudara
B. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Setelah mendapatkan PENKES selama 20 menit, diharapkan
Ibu Menyusui di RW 1 Kuncen, mampu melakukan Breast Care
(perawatan payudara) secara mandiri untuk memperlancar produksi
ASI.

b. Tujuan Khusus (TIK)


Setelah diberikan pendidikan kesehatan selama 20 menit,
diharapkan ibu Menyusui akan mampu :

1. Menjelaskan tentang pengertian breast care (perawatan payudara).

2. Menyebutkan penyebab breast care (perawatan payudara).

3. Menyebutkan tanda dan geyala breast care (perawatan payudara).

c. Sasaran
Sasaran ibu yang masih menyusui bayi atau anaknya.
d. Pengorganisasian Acara
1. Penanggung Jawab : Nurul Azizah
2. Pemateri : Nurul Azizah
3. Moderator : Findriana
4. Fasilitator :
1. Kurnia altiwi 5. Komang
2. Eka dewa air langga 6. Setyo
3. Nurul azizah 7. Nunung
4. Nanik handayani 8. Sinta
C. Waktu dan Tempat
Waktu : Jumat , 20 Desember 2019
Pukul : 08.00 WIB-selesai
Tempat : Rumah bu Joko, RT 10, RW 01 kuncem lama, Ungaran
D. Deskripsi Kerja Panitia
1. Penanggung Jawab
Bertanggung jawab dalam keseluruhan acara Demonstrasi Breast Care
(perawatan payudara)
2. Pemateri
Bertugas dalam menyajikan materi berupa presentasi dan demonstrasi
yang bertujuan agar warga mudah memahami materi seputar Breast
Care (perawatan payudara)
3. Modeator
Bertugas memimpin jalannya acara sosilaisasi
4. Fasilitator
Bertugas dalam memfasilitasi audience yang mengalami kendala atau
hambatan dalam proses demosntrasi Breast Care (perawatan payudara)
E. Media dan Alat
 Media
Adapun media yang digunakan dalam penyuluhan ini adalah :
1. Brosur / Leafleat
2. Video singkat
 Alat
1. Laptop
2. LCD + Proyektor
F. Setting Tempat

Layar

Fasilitator Penyuluh
G. Susunan Acara

No Kegiatan Penyuluh Peserta Waktu

1. Pembukaan 1. Memberi salam dan 1. Menjawab 2 menit


perkenalan salam
2. Menjelaskan tujuan, manfaat 2. Mendengarkan
dan cakupan materi dan
memperhatikan
2 Kegiatan Inti 1. Menjelaskan Menjelaskan 1. Mendengarkan 15
tentang pengertian breast care dan menit
(perawatan payudara). memperhatikan
2. Menjelaskan tanda dan gejala 2. Memperhatikan
perlu dilakukan breast care dan menyimak.
(perawatan payudara). 3. Mendengarkan
3. Mendemonstrasikan breast dan
care ( perawatan payudara) memperhatikan
4. Bertanya jika
ada yang tidak
jelas.
3. Penutup 1. mengevaluasi pasien tentang 1. menjawab 3 menit
materi yang disampaikan pertanyaan
dengan memberi pertanyaan 2. mendengarkan
2. menyimpulkan materi yang dan
telah disampaikan. memperhatikan
3. memberi salam 3. menjawab
salam

H. Evaluasi
1. proses:
Setelah diberikan pendidikan kesehatan demontrasi Breast Care
(perawatan payudara) ibu menyusui di RW 01 Kuncen :

a. Menjelaskan tentang pengertian breast care (perawatan

payudara).

b. Menyebutkan penyebab breast care (perawatan payudara).

c. Menyebutkan tanda dan geyala breast care (perawatan

payudara).
2. Struktur
a. Kelengkapan media-alat : Tersedia dan siap digunakan
b. Pelaksana siap melakukan PENKES
3. Hasil

1) Diharapkan warga yang hadir mampu mengaplikasikan Breast


Care (perawatan payudara) secara efektif dan mendapat dukungan
dari suami serta.
2) Diharapkan ibu menyusui mendapatkan kemudahan dalam
melaksanakan Breast Care (perawatan payudara) dibantu oleh
suami.
3) Jumlah warga yang hadir dalam kegiatan demostrasi Breast Care
(perawatan payudara) berjumlah 3 warga dewasa.
DAFTAR PUSTAKA

1. Astutik, R. 2014. Payudara dan Laktasi. Jakarta: Salemba Medika.


2. Bobak, dkk. 2015. Keperawatan Maternitas. Hal 460. Jakarta :
EGC diakses pada tanggal 27 Maret 2016 pukul 17.36 WIB
3. Mellyna, H. 2016. Perawatan Ibu Pasca Melahirkan. Hal 29. Jakarta :
Puspa Swara. diakses pada tanggal 27 Maret 2016 pukul 17.36 WIB
4. Saleha, sitti. 2014. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Jakarta: Salemba
Medika. diakses pada tanggal 27 Maret 2016 pukul 19.44 WIB
5. Saryono dyah pramitasari poischa. (2016). Perawatan payudara.
Jogjakarta: mitra cendikia. diakses pada tanggal 27 Maret 2017 pukul
19.52 WIB
DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai