Kelompok 8 - Post Marxisme

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 14

POST-M ARX ISME DAN BEBERAPA

KRITIK ATAS MARXISME

KELOMPOK 8
SOSIALISME-MARXISME MAY 25, 2023
ANGGOTA KELOMPOK

1. ABU YA'QUB YUSUF ALHAMDANI (20/454930/FI/04737)


2. MUHAMMAD HANIF FEBRIANTO (20/458565/FI/04801)
3. PRASETYO TEGAR FANI SAPUTRO (20/458580/FI/04816)
4. MUHAMMAD ARIQ LUBIS (20/458570/FI/04806)
5. SIGIT BAGAS PRABOWO (20/454962/FI/04769)
6. DWI RIZKY ATIQAH NURCAHYA (20/461349/FI/04847)
PRA-MARXISME DAN MARXISME
PRA MARXISME

Pra-Marxisme mengacu pada periode sebelum pemikiran dan teori Karl Marx yang
mendefinisikan dan mengembangkan sosialisme ilmiah dan komunisme.

Sebelum Marx, ada beberapa pemikir dan teori sosialis yang mempengaruhi pemikiran
Marxis. Beberapa pemikir pra-Marxis yang paling berpengaruh adalah Henri de Saint-
Simon, Fourier, Fuerbach, dan Hegel.

pemikiran tokoh tersebut dapat disimpulkan telah memberikan pengaruh yang besar
terhadap perkembangan Marxisme

MUHAMMAD HANIF FEBRIANTO


PRA-MARXISME DAN MARXISME

TOKOH PRA-MARXISME

a. Henri de Saint-Simon
gagasan Saint-Simon tentang "sosialisme industri" yang menekankan pentingnya produksi industri dan
perkembangan ilmiah dalam masyarakat. Pandangan ini berhubungan dengan pemikiran Marx tentang
pentingnya negara sosialis yang mengontrol dan mengarahkan produksi untuk kesejahteraan kolektif.

b. Charles Fourier
konsep Charles Fourier tentang "serikat produsen" atau "serikat kerja." Fourier berpendapat bahwa
masyarakat harus terorganisir dalam kelompok-kelompok kecil yang disebut "falanster." Falanster
adalah komunitas yang terdiri dari serikat produsen yang bekerja bersama untuk memproduksi barang
dan melayani kebutuhan kolektif mereka. Ide ini berhubungan dengan konsep Marx tentang kelas pekerja
dan pentingnya solidaritas dalam gerakan buruh.

MUHAMMAD HANIF FEBRIANTO


PRA-MARXISME DAN MARXISME

TOKOH PRA-MARXISME

c. Ludwig Feuerbach
Feuerbach berpendapat bahwa agama adalah refleksi manusia tentang esensi manusia sendiri yang teralienasi.
Ia berargumen bahwa manusia cenderung memproyeksikan atribut-atribut yang mereka anggap sempurna dan
ilahi ke dalam entitas agama, sehingga mengaburkan realitas sosial dan material. Marx menerima kritik
Feuerbach terhadap agama, tetapi dia melihat alienasi itu sendiri terletak pada struktur ekonomi dan sosial
kapitalisme. Marx mengambil pandangan materialistis Feuerbach dan menerapkannya dalam analisis kelas dan
konflik sosial.

d. Friedrich Hegel
Salah satu kontribusi utama Hegel terhadap pemikiran Marx adalah konsep dialektika. Hegel mengembangkan
pendekatan dialektis yang melihat perubahan dan perkembangan sebagai konflik antara kontradiksi dan
pembaruan. Dia mengajukan bahwa konflik dan resolusi antara pemikiran dan konsep (teori) melahirkan
kemajuan dalam pemahaman kita tentang dunia. Marx mengambil konsep dialektika Hegel dan menerapkannya
pada analisis materi dan masyarakat. MUHAMMAD HANIF FEBRIANTO
TRADISI MARXISME DAN POST-MARXISME

Post-Marxisme sebagian besar adalah keliru berdasarkan pembacaan yang meragukan atas karya
Marx sendiri dan tradisi marxis. Teks pasca-marxis tidak memperdulikan problematika membaca
atau menafsirkan Marx atau tradisi marxis. Sebaliknya, kaum pasca-marxis cenderung membuang
marxisme dengan mereduksinya menjadi satu teori tunggal—yang mereka tolak—alih-alih
mengeksplorasi dan bersaing dengan tradisi marxis yang mencakup teori-teori yang berbeda dan
sering bertentangan.

Konsep kelas, misalnya, pada umumnya disepakati menjadi fokus utama karya Marx, dan marxisme
pada umumnya. Namun teori unik Marx tentang kelas sebagian besar hilang dalam tradisi Marxian
berikutnya; lebih tepatnya, itu digantikan oleh konsep pra-marxisme. Orisinalitas Marx terletak pada
definisinya yang berbeda tentang kelas sebagai proses memproduksi dan mendistribusikan surplus
tenaga kerja.
KRITIK PADA TRANSISI PEMIKIRAN MARX HINGGA
POST-MARXISME

1. KETIDAKTAHUAN TERHADAP PERBEDAAN DALAM TRADISI MARXIS


2. KEBUTUHAN UNTUK MENENTANG MARXISME SECARA UMUM
3. KETERBATASAN DALAM PANDANGAN EPISTEMOLOGIS
4. KURANGNYA PENGAKUAN TERHADAP KERAGAMAN TEORI MARXIS
5. KURANGNYA PERDEBATAN TENTANG KONSEPTUALISASI ALTERNATIF

\
JON ELSTER INDIVIDUALISME
METODOLOGIS
terdapat kesulitan dalam merumuskan
dan menerapkan konsep kelas sosial
dalam analisis politik kontemporer.
Menurut Elster, konsep kelas
sosial dalam Marxisme seringkali
terlalu samar dan ambigu,
sehingga sulit untuk
dioperasionalkan secara konkret
dalam analisis sosial dan politik.
Ia berpendapat bahwa dalam
memahami dinamika sosial dan
politik, faktor-faktor seperti
kepentingan individual,
rasionalitas aksi, dan konflik
kepentingan harus juga
diperhitungkan, dan tidak hanya
terfokus pada dimensi kelas
sosial.
JOHN ROEMER
EKSPLOITASI RASIONAL

"Marxisme cacat karena tidak memiliki apa yang disebut 'microfoundation’


untuk menjawab pertanyaan makro ekonomi dalam masyarakat kapitalis"

Reduksionalisme esensi 'benar'

Kondisi sosial ekonomi adalah Eksploitasi


MICROFOUNDATION
Adalah konsep dasar yang mendasari perilaku individu dalam suatu sistem sosial atau ekonomi.
Memahami bagaimana interaksi terbentuk yang kemudian dapat memengaruhi hasil ekonomi
secara keseluruhan > distribusi hasil

ESENSI 'BENAR' / 'TEPAT'


Benar menurut Marx : Struktur sosial dan ekonomi dalam masyarakat kapitalis beroperasi
secara fundamental; fokus pada hubungan eksploitasi kelas.
Roemer : Eksploitasi dapat direduksi menjadi ketidaksetaraan dalam distribusi kepemilikan
pribadi dalam alat-alat produksi.
Analisis rasionalitas individu dan distribusi hasil yang terjadi dalam masyarakat kapitalis.
EKSPLOITASI RASIONAL
Eksploitasi; ketika sekelompok individu atau kelas dengan sistemik atau rasional menggunakan
posisi kekuasaan mereka untuk memperoleh nilai tambah (surplus value) dari tenaga kerja yang
mereka eksploitasi.

Didasarkan pada konsep rasionalitas dalam teori ekonomi eksploitasi


Terjadi secara rasional ketika individu/kelas memanfaatkan peluang
dan insentif yang diberikan oleh struktur ekonomi untuk memperoleh
keuntungan ekonomi yang lebih besar daripada yang mereka berikan
kepada pekerja.
Dilakukan juga dengan metode redistribusi yang kompleks
Kelas eksploitatif : terdiri dari individu atau kelompok yang memperoleh
keuntungan dari eksploitasi
Kelas yang dieksploitasi : terdiri dari individu atau kelompok yang
menderita akibat eksploitasi.
KESIMPULAN
Perkembangan kelas sosial membawa pembebasan sejati yang membuat individu
memiliki otonomi dan kebebasan untuk mengambil keputusan yang berdampak pada
hidup mereka. Post-marxis melihat masyarakat sebagai entitas yang kompleks dengan
berbagai lapisan kekuasaan dan konflik yang saling terkait. Walaupun pada pemikiran
Jon Elster yang mengkritik post-marxisme terjadi Kompleksitas Realitas Sosial secara
rasional yang mengakui bahwa realitas sosial tidak dapat dijelaskan secara terpisah
melalui lensa ekonomi dan kelas saja. Tetapi, teori post-marxisme tetap membawa
perubahan dengan upaya mengembangkan pemikiran Marxisme tradisional dalam
konteks zaman modern. Ini melibatkan kritik terhadap beberapa aspek teori dan
praktik Marxisme klasik serta penyesuaian terhadap perubahan sosial, ekonomi, dan
politik yang terjadi sejak zaman Marx.
THANK YOU!

GINYARD INTERNATIONAL CO.


FACILITATOR: MARCELINE ANDERSON MAY 02, 2025

Anda mungkin juga menyukai