Modul Teknologi Pulp 1 Revisi
Modul Teknologi Pulp 1 Revisi
Modul Teknologi Pulp 1 Revisi
Disusun oleh:
I. Tujuan
a. Praktikum ini dilakukan dengan tujuan mengetahui cara mengolah bahan
baku wood dan non-wood menjadi pulp.
b. Praktikan mengetahui jenis bahan baku wood dan non-wood apa saja
yang dapat digunakan menjadi pulp yang baik.
c. Mengetahui proses pemasakan dengan bahan pelarut/bahan kimia Kraft
(NaOH+Na2S) dan Soda (NaOH).
Pulp atau bubur kertas merupakan serat berwarna putih yang diperoleh
melalui proses penyisihan lignin dari biomassa (Jalaluddin, 2005). Pulp
dapat diolah dengan lebih lanjut menjadi kertas, rayon, selulosa asetat dan
turunan selulosa yang lain. Syarat – syarat bahan baku yang digunakan
dalam pulp, yakni (Harsini dan Susilowati, 2010) :
a. Berserat
b. Kadar alpha sellulosa lebih dari 40 %
c. Kadar ligninnya kurang dari 25 %
d. Kadar air maksimal 10 %
e. Memiliki kadar abu yang kecil
D. Chipping
Chipping (Penyerpihan) bertujuan untukmenghasilkan sspesifikasi
mutu serpihan kayu yang diperlukan untuk pemasakan pulp, agar
disperse penyerapan bahan kimia pada kayu merata.
E. Chip Storage
Chip Storage (Penyimpanan Chip) bertujuan untuk melakukan
pengiriman chip ke digester secara berkesinambungan, apabila
operasional di wood room ada masalah.
F. Chip Screening
Chip Screening (Penyaringan Chip) bertujuan memperbaiki kualitas
chip untuk memproduksi pulp dengan proses kimia, dengan
memisahkan serpihan fines (serbuk kayu) dan serpihan yang memiliki
ukuran lebih besar serta mengambil chip dengan ukuran standard yang
diharapkan (4 mm-7 mm).
G. Bark Storage
Bark Storage merupakan tempat penyimpanan kulit kayu sebagai
bahan bakar untuk power boiler)
2.3 Proses Pembuatan Pulp
Proses pembuatan pulp adalah pemisahan lignin untuk memperoleh serat
(selulosa) dari bahan berserat. Oleh karena itu selulosa harus bersih dari
lignin agar kualitas kertas yang dihasilkan tidak berubah warna selama
proses pemakaian. Pada dasarnya proses pembuatan kertas dapat dibagi
menjadi 3 cara, yaitu : Proses mekanis, proses kimia dan proses semi kimia,
(Casey, 1980). Dalam modul Teknologi Pulp 1, terlebih dahulu akan
dibahas proses kimia dalam pembuatan pulp.
Proses Kimia
Proses pembuatan pulp secara kimia adalah proses pembuatan pulp yang
melibatkan bahan kimia sebagai bahan untuk melarutkan bagian-bagian
kayu yang tidak diinginkan,sehingga pulp berkadar selulosa tinggi. Terdapat
3 macam proses pembuatan pulp secara kimia, yaitu : proses soda, proses
sulfat (kraft), dan proses sulfit. Proses soda dan sulfat (kraft) menggunakan
bahan kimia alkali dalam cairan pemasak, sehingga pembuatan pulpnya
dikelompokkan dalam pembuatan pulp alkali.
Proses pembuatan pulp dengan proses basa ini mempergunakan cairan
pemasak NaOH, dan Na2S, untuk sulfat (kraft) dan NaOH untuk proses
Soda. Untuk proses sulfit menggunakan garam sulfit sebagai cairan
pemasak.
B) Deskripsi Proses
a. Diagram Alir Proses
b. Prosedur Kerja
200 gr bahan baku non-wood dimasukkan kedalam
otoklaf berkondisi isothermal. Untuk nisbah cairan/padatan yang
digunakan adalah 10:1 (ml/gr), kemudian tambahkan larutan
pemasak NaOH dengan konsentrasi yang divariasikan.
Selanjutnya otoklaf dioperasikn dengan temperatur dan waktu
yang divariasikan, kemudian residu dan filtrate (lindi hitam)
dipisahkan dengan menggunakan saringan.
Residu yang didapat kemudian dicuci dengan air lalu
dikeringkan tanpa pemanasan (dibiarkan diudara terbuka), selama
kira-kira 24 jam. Kemudian dilakukan pengecekan warna, pH,
tekstur, dan kappa number terhadap pulp. Dan dilakukan
penggilingan serat menggunakan blender/beater untuk dicek
tekstur. Setelah itu dilanjutkan proses pembuatan handsheet dan
diuji sifat fisiknya.
c. Variabel Penelitian
Variabel tetap
1. Nisbah cairan/padatan 10:1 (ml/gr)
2. Temperature pemasakan 150 oC
Perhitungan
b − a .N
P= ∗2
0,1
Keterangan :
P : Jumlah KMnO4 yang digunakan sampel
b : Jumlah Na2SO3 yang dgunakan blanko
a : Jumlah Na2SO3 yang digunakan sampel
N : Normalitas Na2SO3
P. F
Kappa Number =
W
Keterangan :
P : Jumlah KMnO4 yang digunakan sampel
F : Faktor koreksi KMnO4
W : Massa sampel yang digunakan
b. Prosedur Kerja
200 gr bahan baku non-wood dimasukkan kedalam
otoklafberkondisi isothermal. Untuk nisbah cairan/padatan
yang digunakan adalah 10:1 (ml/gr), kemudian tambahkan
larutan pemasak NaOH dan Na2S dengan konsentrasi yang
divariasikan. Selanjutnya otoklaf dioperasikn dengan
temperatur dan waktu yang divariasikan, kemudian residu dan
filtrate (lindi hitam) dipisahkan dengan menggunakan saringan.
Residu yang didapat kemudian dicuci dengan air lalu
dikeringkan tanpa pemanasan (dibiarkan diudara terbuka),
selama kira-kira 24 jam. Kemudian dilakukan pengecekan
warna, pH, tekstur, dan kappa number terhadap pulp. Dan
dilakukan penggilingan serat menggunakan blender/beater
untuk dicek tekstur. Setelah itu dilanjutkan proses pembuatan
handsheet dan diuji sifat fisiknya.
c. Variabel Penelitian
Variabel tetap
1. Nisbah cairan/padatan 10:1 (ml/gr)
2. Temperature pemasakan 150 oC
Keterangan :
P : Jumlah KMnO4 yang digunakan sampel
F : Faktor koreksi KMnO4
W : Massa sampel yang digunakan
1
2
PELAPORAN
FORMAT LAPORAN
Laporan diketik pada kertas A4 dengan spasi 1,5 atau ditulis tangan
pada kertas folio bergaris. (hard dan softcopy)
Pendahuluan
BILANGAN RUNKEL
I.