Pembuatan Biopolimer Selulosa

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 9

PEMBUATAN

BIOPOLIMER SELULOSA
A. TUJUAN
Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui proses pulping dari bahan dasar jerami untuk
mengetahui kualitas kertas yang dihasilkan dan menggolongkannya ke dalam kertas
layak pakai atau tidak.
B. LANDASAN TEORI
Jerami Padi (Oriza sativa)
Jerami adalah bagian vegetatif dari tanaman padi (batang, daun, tangkai malai). Ketiga
unsur ini relatif kuat karena mengandung unsur silika, dan selulosa yang tinggi serta
pelapukan yang memerlukan waktu yang relatif lama. Pada waktu tanaman dipanen,
jerami adalah bagian tanaman yang tidak dipungut. Bobot jerami padi merupakan fungsi
dari (a) rejim air, (b) varietas, nisbah/ gabah jerami, ( c ) cara budidaya, (d) kesuburan
tanah, dan (e) musim, iklim, dan tinggi tempat (Makarim, 2007).
Natrium Hidroksida (NaOH)
Natrium hidroksida (NaOH) adalah suatu basa yang umum digunakan di laboratorium.
Namun demikian, karena padatan natrium hidroksida sulit diperoleh dalam keadaan
murni, larutan natrium hidroksida harus distandarisasi terlebih dahulu dalam kerja
analitis yang memerlukan keakuratan. Kita dapat menstandarisasi lautan hidroksida
dengan menitrasinya dengan menggunakan larutas asam yang sudah diketahui
konsentrasinya secara tepat (Chang, 2003).
Natrium hidroksida (NaOH) sering disebut dengan kaustik soda atau soda api. NaOH
merupakan senyawa alkali yang bersifat basa dan mampu menetralisir asam. Bentuknya
kristal putih dan cepat menyerap kelembaban (Hambali, et al., 2006).
Adapun beberapa sifat dari Natrium Hidroksida (Perry & Green, 1999) yaitu :

Berat Molekul : 40 gr/mol

Densitas : 1040 kg/m3

Titik lebur : 318,4 C

Titik Didih : 1390 C

1 | Pembuatan Biopolimer Selulosa

Kelarutan dalam air : 111 g/100 ml (20 C)

Berupa Kristal putih


Pulping
Pulping adalah hasil pemisahan serat dari bahan baku berserat (kayu maupun non kayu)
melalui berbagai proses pembuatannya (mekanis, semikimia, kimia).Pulp terdiri dari
serat serat (selulosa dan hemiselulosa) sebagai bahan baku kertas .Proses pembuatan
pulp diantaranya dilakukan dengan proses mekanis , kimia , dan semikimia. Prinsip
pembuatan pulp secara mekanis yakni dengan pengikisan dengan menggunakan alat
seperti gerinda. Proses mekanis yang biasa dikenal diantaranya PGW (Pine
Groundwood), SGW (Semi Groundwood). Proses semi kimia merupakan kombinasi
antara mekanis dan kimia. Yang termasuk ke dalam proses ini diantaranya CTMP (Chemi
Thermo Mechanical Pulping) dengan memanfaatkan suhu untuk mendegradasi lignin
sehingga diperoleh pulp yang memiliki rendemen yang lebih rendah dengan kualitas
yang lebih baik daripada pulp dengan proses mekanis (Macklin, 2009). Sedangkan yang
termasuk proses kimia yaitu proses kraft yang merupakan bagian proses basa dan proses
sulfit yang termasuk proses asam. Dimana proses kraft ini pertama sekali dikenal di
Swedia pada tahun 1885. Disebut kraft karena pulp yang dihasilkan dari proses ini
memiliki kekuatan lebih tinggi dari pada proses mekanis dan semikimia, akan tetapi
rendemen yang dihasilkan lebih kecil diantara keduanya karena komponen yang
terdegradasi lebih banyak (lignin, ekstraktif dan mineral) (wikipedia, 2009).
Ada 2 Metode Pembuatan Pulp Dengan Proses Kimia, Yaitu:
1.

Metoda Proses Basa

termasuk di sini adalah:


a)

Proses Soda

b)

Proses Sulfat

Proses Basa
Bahan baku yang telah dipotong kecil-kecil dengan mesin pemotong, dimasukkan dalam
sebuah bejana yang disebut "digester." Dalam larutan tersebut dimasukkan larutan
pemasak:
2 | Pembuatan Biopolimer Selulosa

NaOH 7%, untuk proses soda


NaOH, Na2S dan Na2CO3 untuk proses sulfat
Pemasakan ini berguna untuk memisahkan selulosa dari zat-zat yang lain. Reaksi
sebenarnya rumit sekali, tetapi secara sederhana dapat ditulis:
Larutan pemasak
Kayu >pulp + senyawa alkohol + senyawa asam + merkaptan + zat
pengotor lainnya.
Kemudian campuran yang selesai dimasak tersebut dimasukkan ke dalam mesin pemisah
pulp dan disaring. Pulp kasar dapat digunakan untuk membuat karton dan pulp halus
yang warnanya masih coklat harus dikelantang (diputihkan/dipucatkan). Pemucatan
dilakukan dengan menggunakan Kaporit atau Natrium hipoklorit. Perlu diperhatikan
bahwa, bahan-bahan kimia yang sudah terpakai tidak dibuang, tetapi diolah kembali
untuk dipakai lagi. Hal ini berarti menghemat biaya dan mencegah pencemaran
lingkungan
Reaksi kimia yang penting dalam pengolahan kembali sisa larutan tersebut
adalah:
Na2SO4 + 2 C > Na2S + 2 CO2
Na2CO3 +
2.

Ca(OH)2 >

NaOH

CaCO3

Metoda Proses Asam


Yang termasuk proses asam adalah proses sulfite.
Proses Asam
Secara garis besar, proses sulfit dilakukan melalui tahap-tahap yang sama dengan proses
basa. tetapi larutan yang digunakan adalah:
SO2, Ca(HSO3)2 dan Mg(HS03)2
Selulosa
Adapun faktor yang membuat selulosa disenangi untuk produksi pulp dan kertas adalah
(Murugan, 1996) :

1.

Jumlahnya berlimpah, dapat melengkapi, dan mudah dipanen dan dipindah-pindahkan


dan akibatnya bahan ini murah harganya.

3 | Pembuatan Biopolimer Selulosa

2.

Zat ini umumnya berbentuk serat, dan kekuatan tariknya benar-benar tinggi.

3.

Zat ini bisa menarik air, yang mempermudah persiapan mekanik dari serat-serat atau
ikatan-ikatan serat ketika campuaran serat tadi dikeringkan

4.

Zat ini tidak dapat larut dalam air dan pelarut-pelarut organik

5.

Tahan terhadap sejumlah bahan kimia yang menyebabkan dapat diisolasi dan
dimurnikan dari kayu yang merupakan sumber utama selulosa.
Lignin
Lignin atau zat kayu adalah salah satu zat komponen penyusun tumbuhan.
Komposisi bahan penyusun ini berbeda-beda bergantung jenisnya. Lignin terutama
terakumulasi pada batang tumbuhan berbentuk pohon dan semak. Pada batang, lignin
berfungsi sebagai bahan pengikat komponen penyusun lainnya, sehingga suatu pohon
bisa berdiri tegak (seperti semen pada sebuah batang beton).
Berbeda dengan selulosa yang terbentuk dari gugus karbohidrat, struktur kimia
lignin sangat kompleks dan tidak berpola sama. Gugus aromatik ditemukan pada lignin,
yang saling dihubungkan dengan rantai alifatik, yang terdiri dari 2-3 karbon. Proses
pirolisis lignin menghasilkan senyawa kimia aromatis berupa fenol, terutama kresol.

C. METODOLOGI PENELITIAN
1. ALAT DAN BAHAN
Dalam percobaan ini digunakan peralatan berupa gunting, labu ukur, gelas beker, kaca
arloji, pengaduk magnet, kompor listrik, oven, cawan porselen, neraca analitik, pipet
gondok, bulbpipet, sendok sungu, termometer, dan alat refluk yang terdiri dari labu
leher tiga dan pendingin.
4 | Pembuatan Biopolimer Selulosa

Sedangkan untuk bahan yang digunakan adalah jerami kering, NaOH, H2SO4 pekat,
H2SO4 1 N dan aquades.
2. CARA KERJA
Proses Pulping
a. Disiapkan bahan baku berupa jerami kering.
b. Jerami dipotong kecil-kecil.
c. Disiapkan larutan NaOH 0,5 M sebanyak 500 mL.
d. Jerami dimasukkan kedalam larutan NaOH dan dimasak selama 30 menit sehingga
menjadi bubur.
Pengujian Kadar Air
a. Diambil 2 gr jerami yang telah dipulping dan dimasukkan kedalam cawan petri.
b. Dioven pada suhu 105C sampai beratnya konstan sebanyak 5 kali ulangan.
c. Dihitung kadar airnya.
Analisis Kandungan Selulosa dan Lignin dengan metode Chesson
a. Satu gram sampel kering (berat a) ditambahkan 150 mL H2O dan direfluk pada suhu
100C selama 30 menit.
b. Hasilnya disaring, residu dicuci dengan air panas 300 mL.
c. Residu kemudian dikeringkan dengan oven sampai beratnya konstan dan kemudian
ditimbang (berat b).
d. Residu ditambah 150 mL H2SO4 1 N, kemudian direfluk selama 30 menit pada suhu
100C.
e. Hasilnya disaring dan dicuci sampai netral dan residunya dikeringkan hingga beratnya
konstan (berat c).
f. Residu kering ditambahkan 10 mL H2SO4 pekat dan direndam pada suhu kamar
selama 15 menit.
g. Ditambahkan 150 mL H2SO4 1 N dan direfluk pada suhu 100C selama 1 jam pada
pendingin balik.
h. Residu disaring dan dicuci dengan air sampai netral (400 mL).
i. Residu kemudian dipanaskan dengan oven pada suhu 105C dan ditimbang sampai
beratnya konstan (berat d).
j. Selanjutnya residu diabukan dan ditimbang (berat e).
D. DATA PENGAMATAN
Proses Pulping
Volume NaOH 0,5 M
: 500 mL
Suhu pulping
: 94o C (konstan selama 30 menit)
Pengujian Kadar Air
Massa pulp cuplikan
Massa Konstan

: 2 gram
: 0,2 gram

Analisis Kandungan Selulosa dan Lignin dengan metode Chesson


a. Refflux 1
Massa sampel kering (a)
: 1 gram
5 | Pembuatan Biopolimer Selulosa

Suhu refflux
Waktu refflux
Volume H2O
Massa konstan sampel (b)

: 94o C
: 30 menit
: 150 mL
: 0,225 gram

b. Refflux 2
Volume H2SO4 1 N
Suhu refflux
Waktu refflux
Massa konstan sampel (c)

: 150 mL
: 94o C
: 30 menit
: 0,119 gram

c. Refflux 3
Volume H2SO4 pekat
Volume H2SO4 1 N
Suhu refflux
Waktu refflux
Massa konstan sampel (d)

: 10 mL
: 150 mL
: 94o C
: 60 menit
: 0,0114 gram

d. Pengabuan
Massa sampel yang diabukan (e)

: 0,0131 gram

E. PERHITUNGAN
1. Menghitung Kadar Air dalam Pulp Kering
kadar air=

massa awalmassa konstan


x 100
massa awal

kadar air=

2 gr0,2 gr
x 100
2 gr

= 90 %

2. Menghitung Kadar Selulosa dan Lignin dengan Metode Chesson


a. Menghitung Kadar Selulosa
kadar selulosa=

berat ( c )berat (d )
x 100
berat (a)

kadar selulosa=

0,119 gr0,0144 gr
x 100
1 gr

kadar selulosa=10,46
6 | Pembuatan Biopolimer Selulosa

b. Menghitung kadar Lignin


berat ( d )berat (e)
kadar lignin=
x 100
berat( a)

kadar lignin=

0,0144 gr 0,0131 gr
x 100
1 gr

kadar lignin=0,13
F. PEMBAHASAN
Percobaan ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui proses pulping dari
bahan dasar jerami dan menggolongkannya ke dalam kertas layak pakai atau tidak.
Untuk dapat menggolongkannya, kita perlu mengetahui karakteristik atau spesifikasi dari
kertas tersebut. Maka dilakukan pengujian terhadap kadar air, kadar selulosa, dan kadar
lignin dari pulp yang dihasilkan.
Pulp adalah hasil pemisahan serat dari bahan baku berserat (kayu maupun non
kayu) melalui berbagai proses pembuatannya (mekanis, semikimia, dan kimia). Pulp
terdiri dari serat-serat (selulosa dan hemiselulosa) sebagai bahan baku kertas. Pembuatan
pulp yang dilakukan pada percobaan ini berbahan dasar jerami dan menggunakan metode
kimia, lebih tepatnya dengan metode basa, dimana digunakan NaOH untuk melindi
jerami yang telah dipotong-potong. Pada saat pemasakan terjadi reaksi delignikasi dan
degradasi polisakarida, dimana pada reaksi delignikasi terjadi pemutusan ikatan-ikatan
lignin dari senyawa lain. Sedangkan degradasi polisakarida adalah proses dimana
polisakarida terpecah dan kembali ke bentuk monomer-monomernya.
Fungsi NaOH disini adalah sebagai katalis, dimana ion-ion OH - yang
terkandung akan memutuskan ikatan-ikatan dari struktur dasar pembentuk lignin,
sehingga lignin menjadi lebih mudah untuk dilarutkan. Selain itu molekul-molekul
NaOH juga akan bereaksi dengan senyawa lignoselulosa, sehingga ikatan lignin dan
hemiselulosa terputus dari ikatan selulosa dan akhirnya meningkatkan kandungan
selulosa di dalam pulp.
Untuk dapat mengetahui kualitas kertas yang dihasilkan dari pulp hasil
percobaan, maka dilakukan analisis terhadap pulp. Analisis pertama adalah analisis
terhadap kandungan air, dimana diambil cuplikan sampel dan kemudian dikeringkan
hingga beratnya konstan. Dari perhitungan didapatkan hasil kandungan air dalam pulp
7 | Pembuatan Biopolimer Selulosa

yang dihasilkan sebanyak 90 %. Kandungan air yang sangat besar ini dapat mengurangi
kualitas kertas yang dihasilkan.
Analisis berikutnya adalah untuk mengetahui kadar selulosa. Selulosa
merupakan komponen utama penyusun tumbuhan. Serat-serat selulosa inilah yang sangat
penting digunakan dalam pembuatan kertas. Rumus kimiia dari selulosa adalah
(C6H10O5)n, dengan n merupakan jumlah pengulangan unit-unit gula atau ukuran rantai
polimer yang biasanya dinyatakan dengan derajat polimerisasi. Selulosa mempunyai
nama lain yaitu -1,4 poli glukosa. Selulosa dapat dihilangkan dengan merendam pulp
dalam H2SO4 pekat, oleh karena itu kadar selulosa diperoleh dari selisih berat sampel
sebelum dan sesudah perendaman dan reflux dengan H2SO4. Dari perhitungan didapatkan
kadar selulosa sebanyak 10,46 %. Menurut teori yan didapatkan, kadar selulosa ini
termasuk sangat rendah. Seharusnya kadar selulosa yang terkandung dalam jerami padi
berkisar antara 28% 36%.
Kemudian proses dilanjutkan dengan analisis kadar lignin. Lignin merupakan
suatu komponen pengikat yang mengikat serat-serat selulosa. Semakin banyak lignin
maka semakin sedikit selulosa yang terkandung dalam suatu tanaman, dan akan semakin
sedikit produksi kertas yang dihasilkan. Lignin dapat dihilangkan dengan pengabuan
pada sampel, oleh karena itu kadar lignin dihitung dengan membandingkan berat
sebelum dan setelah pengabuan. Dari perhitungan didapatkan kadar lignin sebesar
0,13%. Kadar ini juga tergolong sangat rendah karena menurut teori kadar lignin untuk
jerami padi berkisar antara 12% - 16%.
Kadar selulosa dan lignin yang tergolong rendah ini dapat disebabkan karena
konsentrasi NaOH yang kurang pekat, sehingga molekul-molekul OH - yang digunakan
untuk memecah ikatan-ikatan pada polisakarida kurang. Atau dapat juga karena waktu
pemasakan yang kurang lama sehingga reaksi yang terjadi belum sempurna. Maka akan
lebih baik bila pemasakan dilakukan dengan waktu lebih dari 30 menit. Meskipun
rendah, kadar selulosa yang didapatkan jauh melebihi kadar lignin. Hal ini baik karena
komponen utama yang digunakan untuk membuat kertas adalah selulosa, oleh karena itu
pulp yang dihasilkan dalam percobaan ini adalah bahan baku untuk membuat kertas yang
layak pakai.
G. KESIMPULAN
Dari percobaan ini dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Cara pembuatan pulp pada percobaan ini adalah dengan metode basa, dimana jerami
dimasak dengan NaOH.
2. Kandungan air pada pulp yang dihasilkan adalah 90 %.
8 | Pembuatan Biopolimer Selulosa

3. Kadar selulosa pada pulp yang dihasilkan adalah 10,46 %.


4. Kadar lignin pada pulp yang dihasilkan adalah 0,13 %.
5. Pulp yang dihasilkan dalam percobaan ini adalah bahan baku untuk membuat kertas
yang layak pakai karena kadar selulosa jauh melebihi kadar lignin.
H. DAFTAR PUSTAKA
Swantomo, Deni. 2011. Petujuk Praktikum Proses Kimia Pembuatan Biopolimer
Selulosa. Yogyakarta : STTN-BATAN
http://berita-iptek.blogspot.com/2008/07/proses-pembuatan-bubur-kertas-pulp.html
diakses pada tanggal 23 Juni 2011
http://www.ekodokcell.co.cc/2010/05/proses-pembuatan-pulp-dengan-proses.html
diakses pada tanggal 23 Juni 2011
http://id.wikipedia.org/wiki/Pulp
diakses pada tanggal 23 Juni 2011
http://juliusthh07.blogspot.com/2010/11/pembuatan-pulp-dengan-bahan-bakujerami.html
diakses pada tanggal 23 Juni 2011
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/15921/1/sti-nov2005%20%2812%29.pdf
diakses pada tanggal 23 Juni 2011
http://www.researchgate.net/publication/42362858_Pembuatan_Pulp_Dari_Jerami_Padi_
Dengan_Menggunakan_Natrium_Hidroksida
diakses pada tanggal 23 Juni 2011

9 | Pembuatan Biopolimer Selulosa

Anda mungkin juga menyukai