Analisis Sebaran Vegetasi Dengan Citra Satelit Sentinel

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 5

ANALISIS SEBARAN VEGETASI DENGAN CITRA SATELIT SENTINEL

MENGGUNAKAN METODE NDVI DAN SEGMENTASI


(Studi Kasus: Kabupaten Demak)
Siska Wahyu Andini, Yudo Prasetyo, Abdi Sukmono*)

DISUSUN OLEH :
DAUD ALPATONI
A030321011

PROGRAM STUDI D-4 REKAYASA GEOMATIKA DAN SURVEI


JURUSAN TEKNIK SIPIL DAN KEBUMIAN POLITEKNIK NEGERI
BANJARMASIN 2023
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Tata Ruang, proporsi
ruang terbuka hijau pada wilayah kota paling sedikit adalah 30% persen dari luas wilayah kota.
Ruang Terbuka Hijau atau dapat disebut dengan vegetasi dapat mempengaruhi udara di sekitar
secara langsung maupun tidak langsung. Vegetasi memiliki beberapa manfaat untuk
lingkungan seperti : mereduksi polutan dan memproduksi oksigen, memperbaiki kualitas iklim
lokal dan sebagai pengontrol radiasi sinar matahari.
Kehadiran vegetasi pada suatu wilayah akan memberikan dampak positif bagi
keseimbangan ekosistem dalam skala yang lebih luas. Secara umum peranan vegetasi dalam
suatu ekosistem terkait dengan pengaturan keseimbangan karbon dioksida dan oksigen dalam
udara, perbaikan sifat fisik, kimia dan biologis tanah, pengaturan tata air tanah dan lain-lain.
Meskipun secara umum kehadiran vegetasi pada suatu area memberikan komposisi vegetasi
yang tumbuh pada daerah itu. Akhir-akhir ini masyarakat semakin banyak menopangkan
harapan pada vegetasi untuk mengatasi masalah pengendalian air dan longsor lahan
(Soedjoko,S.A, 2003). Ruang Terbuka Hijau (Green Openspaces) merupakan kawasan atau
areal permukaan tanah yang didominasi oleh tumbuhan yang dibina untuk fungsi perlindungan
habitat tertentu, dan atau sarana lingkungan/kota, dan atau pengamanan jaringan prasarana, dan
atau budidaya pertanian. Ruang terbuka hijau yang ideal adalah 30 % dari luas wilayah. Hampir
disemua kota besar di Indonesia, RTH saat ini baru mencapai 10% dari luas kota. Padahal ruang
terbuka hijau diperlukan untuk kesehatan, arena bermain, olah raga dan komunikasi publik
(Hakim, R, 2000).
Saat ini teknologi penginderaan jauh semakin matang, yang dapat mendeteksi sebaran
vegetasi, pola sebaran vegetasi, kerapatan vegetasi dan luasan vegetasi di suatu daerah. Teknik
NDVI (Normalized Difference Vegetation Index) merupakan transformasi citra yang
dipertajam secara spektral untuk menganalisis hal-hal yang berkaitan dengan vegetasi (Putra,
2011). Selain teknik NDVI, ada metode lain yaitu segmentasi yang dapat mendeteksi kerapatan
suatu wilayah dengan membedakan bentuk, warna, tekstur, dan batas wilayah. Gambar
beresolusi tinggi akan digunakan untuk validasi data yang akan dilakukan.
Pada tahap segmentasi dilakukan proses pembagian objek – objek kedalam region –
region yang ditentukan oleh suatu ukuran yang sama. Pada proses segmentasi ini dapat
dilakukan dengan berbagai pendekatan algoritma, salah satu algoritma yang banyak digunakan
pada penelitian – penelitian sebelumnya adalah algoritma multiresolusi segmentasi.
Berdasarkan konsep segmentasi, untuk mendapatkan hasil segmentasi dengan menggunakan
algoritma multiresolusi segmentasi tergantung dari tiga parameter yaitu parameter skala,
bentuk dan kekompakkan. Berdasarkan penelitian terdahulu, ketiga parameter tersebut dapat
dikombinasikan sehingga membentuk segmentasi sesuai dengan objek yang diinginkan
(Setiani,A, 2016). Hasil NDVI dan segmentasi ini diharapkan dapat menghasilkan citra yang
dapat menginterpretasikan objek-objek dengan baik, terutama untuk vegetasi serta didapatkan
peta persebaran vegetasi. Kabupaten Demak merupakan salah satu wilayah di Indonesia
dengan vegetasi yang beragam seperti : sawah, hutan, dan tegalan atau perkebunan. Sebagai
daerah agraris yang kebanyakan penduduknya hidup dari hasil pertanian, sebagian besar
wilayah Kabupaten Demak terdiri atas lahan sawah yang mencapai luas 48.947 ha dan
selebihnya adalah lahan kering.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana pola sebaran vegetasi dan perhitungan luas Kabupaten Demak berdasarkan
hasil klasifikasi dengan teknik NDVI?
2. Bagaimana pola sebaran vegetasi dan perhitungan luasnya berdasarkan hasil klasifikasi
dengan metode segmentasi?
3. Bagaimana analisis hasil perbandingan sebaran vegetasi NDVI dan segmentasi
berdasarkan hasil validasi terhadap data lapangan dan bagaimana hasil kerapatan
vegetasinya?
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan dari penelitian ini sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pola dan luas sebaran vegetasi berdasarkan hasil klasifikasi dengan
teknik NDVI.
2. Untuk mengetahui pola dan luas sebaran vegetasi berdasarkan hasil klasifikasi dengan
metode Segmentasi.
3. Untuk mengetahui perbedaan luas wilayah penelitian dengan teknik NDVI dan metode
Segmentasi.
Manfaat penelitian ini adalah :
1. Aspek Keilmuan Penelitian ini memberikan kontribusi bagi ilmu pengindraan jauh dan
sistem informasi geografis, khususnya mengenai teknik NDVI dan metode Segmentasi.
\
2. Aspek Rekayasa Hasil penelitian dapat digunakan untuk kepentingan pertanian, seperti
mengetahui persebaran vegetasi di Kabupaten Demak.
1,4 Batasan Masalah
Adapun pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Pada metode segmentasi menggunakan algoritma multiresolusi dengan tiga parameter
yaitu : skala, bentuk dan kekompakan. Pengambilan parameter dilakukan secara trial
and error.
2. Skala peta yang dihasilkan dari penelitian ini adalah 1:250.000
3. Parameter segmentasi dan metode NDVI digunakan untuk mendapatkan nilai
identifikasi sebaran vegetasi.
4. Studi lapangan dilakukan dengan pengambilan sampel di kawasan Kabupaten Demak
yang digunakan untuk validasi data.
5. Metode vaidasi yang digunakan adalah metode berpetak atau teknik sampling kuadrat
(Quadrat Sampling Technique).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian


Demak sebagai salah satu Kabupaten di Jawa Tengah terletak pada koordinat
60°43’26” – 70°09’43” Lintang Selatan dan 110°27’58” - 110°48’47” Bujur Timur. Wilayah
ini sebelah Utara Berbatasan dengan Kabupaten Jepara dan Laut Jawa, sebelah Timur
berbatasan dengan Kabupaten Kudus dan Kabupaten Grobogan, sebelah Selatan berbatasan
dengan Kabupaten Grobogan dan Kabupaten Semarang, serta sebelah Barat berbatasan dengan
Kota Semarang. Jarak terjauh dari Barat ke Timur adalah sepanjang 49 km dan dari Utara ke
Selatan sepanjang 41 km.
2.2 Konsep Vegetasi
Vegetasi dalam ekologi adalah istilah untuk keseluruhan komunitas tetumbuhan.
Vegetasi merupakan bagian hidup yang tersusun dari tetumbuhan yang menempati suatu
ekosistem. Beraneka tipe hutan, kebun, padang rumput, dan tundra merupakan contoh-contoh
vegetasi. Analisis vegetasi adalah cara mempelajari susunan (komposisi jenis) dan bentuk
(struktur) vegetasi atau masyarakat tumbuh-tumbuhan (Rohman dan Sumberartha, 2001).
Dalam ekologi hutan satuan yang diselidiki adalah suatu tegakan, yang merupakan asosiasi
konkrit (Rohman dan Sumberartha, 2001).
Berdasarkan kamus besar bahasa Indonesia, vegetasi didefinisikan sebagai suatu bentuk
kehidupan yang berhubungan dengan tumbuh-tumbuhan atau tanam-tanaman. Istilah vegetasi
dalam ekologi adalah istilah yang digunakan untuk menyebut komunitas tumbuh-tumbuhan
yang hidup di dalam suatu ekosistem. Vegetasi yang ada di suatu tempat dapat berubah seiring
dengan berjalannya waktu dan perubahan iklim dan aktivitas manusia.
Analisis vegetasi ialah suatu cara mempelajari susunan dan atau komposisi vegetasi
secara bentuk (struktur) vegetasi dari tumbuh-tumbuhan. Unsur struktur vegetasi adalah bentuk
pertumbuhan, stratifikasi dan penutupan tajuk.

2.3 Citra Satelit Sentinel-2A


Sentinel-2A merupakan satelit observasi bumi milik European Space Agency (ESA)
yang diluncurkan pada tanggal 23 Juni 2015 di Guiana Space Centre, Kourou, French Guyana,
menggunakan kendaraan peluncur Vega. Satelit ini merupakan salah satu dari dua satelit pada
Program Copernicus yang telah diluncurkan dari total perencanaan sebanyak 6 satelit.
Sebelumnya telah diluncurkan Satelit Sentinel 1A yang merupakan satelit radar pada tanggal
3 April 2014 dan segera menyusul kemudian yaitu Satelit Sentinel-2B pada tahun 2017
mendatang (Satelit,C, 2016).
Kedua satelit yang masuk ke dalam seri Satelit Sentinel-2 tersebut, mempunyai waktu
revisit selama 5 hari. Jika Satelit Sentinel-1A menghasilkan citra radar, maka Satelit Sentinel-
2A menghasilkan citra optik multispektral yang mempunyai 13 kanal (kanal-kanal yang masuk
ke spektrum visible, near infrared, shortwave infrared).
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Tahapan Persiapan
Tahapan awal pada penelitian ini adalah tahapan persiapan. Tahapan persiapan perlu
dilakukan agar penelitian dapat berjalan dengan baik. Tahapan persiapan terdiri dari studi
literature, tahapan persiapan alat dan data dan perencanaan persebaran titik GCP. III.1.1
Tahapan Studi Literatur
Studi literatur yaitu studi yang bersumber dari buku, jurnal, penelitian terdahulu dan
internet yang bertujuan untuk memahami materi yang akan diteliti. III.1.2 Tahapan
Persiapan Alat dan Data
Setelah melakukan tahapan studi literatur, dilakukan tahapan persiapan alat dan data.
Adapun alat yang digunakan pada penelitian ini adalah : Perangkat lunak :
1.Software ENVI digunakan untuk melakukan proses NDVI
2.Software eCognition Developer 64 untuk melakukan proses segmentasi.
3.Software Arc.GIS 10.2 sebagai aplikasi untuk membuat layout peta.
4.Software Quantum GIS untuk koreksi radiometrik
Perangkat keras :
1.Laptop atau PC untuk proses pengolahan data dan pembuatan laporan
2.GPS Handheld untuk mengambil koordinat validasi data di lapangan
3.2 Tahapan Pengolahan
Tahapan pengolahan awal dari citra satelit Sentinel-2 adalah melakukan koreksi
radiometrik, koreksii geometrik, layer stacking, cropping citra, transformasi NDVI,
segmentasi citra, perhitungan kerapatan vegetasi dan penilaian akurasi dan akurasi objek.
3.3 Tahapan Analisis dan Penyajian Hasil
Tahapan ini merupakan tahapan akhir setelah setelah melakukan tahapan pengolahan.
Pada tahapan ini dilakukan analisis dari pengolahan-pengolahan yang telah dilakukan
kemudian menyajikan seluruh hasil seperti menganalisis hasil koreksi, hasil layer stacking,
hasil cropping citra, hasil transformasi NDVI dan Segmentasi, hasil kerapatan vegetasi
serta hasil perbandingan sebaran vegetasi hasil NDVI dan Segmentasi.

Anda mungkin juga menyukai