Uts Sistem Informasih Akuntansi

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 5

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS CENDERAWASIH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
JURUSAN AKUNTANSI

MATA KULIAH : SISTEM INFORMASI AKUNTANSI


UJIAN TENGAH SEMETER

Nama : Piter Magai


Nim : 2021041034146
Kelas : 4B
Semester : 4
M.K : Sistem Informasih Akuntansi
Dosen Pengampu : Dr. Adolf Z.D Siahay,M.Si.,Ak.,Ca
Sara Marlyn Paru,Se M.Acc,Ak
A. PROSEDUR PENGENDALIAN INTERNAL MENCAKUP
1. Otorisasi transaksi dan kegiatan yang memadai
Otorisasi Transaksi Dan Kegiatan Yang Memadai Kebijakan Yang Dibuat Dan Harus Diikuti Oleh
Pegawai Dalam Rangka Melakukan Supervise Setiap Aktivitas Dan Keputusan, Disebut Sebagai
Otorisasi. Otorisasi Biasanya Didokumentasikan Sebagai Penandatangan, Pemberian Paraf, Atau
Memasukkan Kode Otorisasi Atas Dokumen Atau Catatan Transaksi.Para Pegawai Yang Memproses
Transaksi Harus Menverifikasi Keberadaan Otorisasi Yang Sesuai. Otorisasi Dibagi Menjadi Dua
Macam, Yaitu :
1) Otorisasi Khusus, Yaitu Beberapa Aktivitas Atau Transaksi Tertentu Terjadi Karena Keadaan Khusus.
Dalam Keadaan Ini, Pihak Manajemen Memberikan Otorisasi Khusus Agar Dapat Dilaksanakan.
2) Torisasi Umum, Yaitu Otorisasi Yang Diberikan Pihak Manajemen Kepada Pegawai Untuk Menangani
Transaksi Rutin Tanpa Persetujuan Khusus. Pihak Manajemen Harus Memiliki Kebijakan Tertulis Baik
Mengenai Otorisasi Khusus Maupun Umum Untuk Semua Jenis Transaksi.
2. Pemisahan tugas
Pemisahan tugas diperlukan untuk mengurangi peluang seseorang yang ditempatkan dalam posisi pekerjaan
tertentu untuk melakukan kecurangan atau kesalahan ketika menjalankan tugas.Pemisahan tugas diterapkan
dengan cara memisahkan tanggungjawab dan wewenang fungsi-fungsi berikut :
a. Otorisasi (memnyetujui transaksi keputusan)
b. Pencatatan (mempersiapkan dokumen sumber, memelihara catatan jurnal dan file lainnya,
mempersiapkan rekonsiliasi, dan mempersiapkan laporan kinerja).
c. c. Penyimpanan (menangani kas, memelihara tempat penyimpanan persediaan, menerima cek masuk dari
pelanggan, dan sebagainya).
3. Desain dan penggunaan dokumen serta catatan yang memadai
Desain dan pengunaan catatan yang memadai membantu memastikan pencatatan yang akurat dan lengkap atas
seluruh data transaksi yang saling berkaitan.Dokumen dan catatan merupakan media fisik yang digunakan
untuk menyimpan informasi.Dokumen berfungsi sebagai penghantar informasi keseluruhan bagian organisasi
dan antar organisasi yang berbeda.Bentuk dan isi dokumen harus mendukung pencatatan yang efisien,
meminimalkan kesalahan pencatatan, dan memfasilitasi peninjauan dan verifikasi.
4. Penjagaan aset dan catatan yang memadai
Aset sebuah perusahaan tidak hanya terbatas pada aset fisik saja tetapi sebuah informasi juga merupakan aset
perusahaan.Prosedur yang dapat dilakukan untuk menjaga aset, baik aset berupa informasi maupun fisik
adalah sebagai berikut :
a. Mensupervisi dan memisahkan tugas secara detektif.
b. Memelihara catatan aset (termasuk informasi) secara akurat. 24
c. Membatasi akses secara fisik ke aset, seperti : mesin kas, lemari besi, kotak uang, dan lain-lain.
d. Melindungi catatan dan dokumen, seperti : area penyimpanan tahan api, cabinet file terkunci, dan lokasi
pendukung diluar kantor.
e. Mengendalikan lingkungan, contoh : perlengkapan computer yang sensitive diletakkan di dalam ruangan
yang memilki alat perlindungan dari api.
f. Pembatasan akses ke ruang computer, file computer, dan informasi.
5. Pemeriksaan independen atas kinerja
Jelaskan !
Pemeriksaan internal berfungsi untuk memastikan bahwa seluruh transaksi diproses secara akurat.
Pemeriksaan ini harus idenpenden agar pemeriksaan berjalan efektif, dapat dilaksanakan oleh orang lain yang
tidak bertanggungjawab atas jalannya operasi yang diperiksa. Jenis-jenis dari pemeriksaan idenpenden adalah
sebagai berikut :
a) Rekonsiliasi dua rangkaian catatan yang dipelihara secara terpisah Salah satu cara untuk memeriksa
keakuratan dan kelengkapan catatan adalah merekonsiliasi catatan tersebut dengan catatan lainnya yang
seharusnya memiliki saldo sama. Contohnya membandingkan jumlah total dalam buku pembantu piutang
dengan total akun piutang usaha dalam buku besar.
b) Perbandingan jumlah actual dengan dicatat Membandingkan jumlah fisik dengan jumlah yang
dicatat.Contoh : jumlah kas fisik harus sama jumlahnya dengan jumlah yang dicatat, membandingkan jumlah
persediaan yang di gudang dengan catatan persediaan.
B. Pemisahan tugas yang efektif dicapai ketika fungsi-fungsi berikut ini dipisahkan:
a. Fungsi Otorisasi—menyetujui transaksi penjualan dan keputusan penjualan kredit.
 Otoriter Menyetujui Transaksi Dan Keputusan
 Penetapan Mempersiapkan Dokumen Memeliharah Cacatan Jual Buku Besar Dan File Lainnya
 Penyimpanan Mengola Kas Memelihara Tempat Penyimpanan Persediaan Melakukan Pembeli
b. Fungsi Akuntansi—menyiapkan dokumen sumber; memasukkan data ke dalam sistem
komputer; dan memelihara jurnal, buku besar, file, atau database.
Makna Akuntansi Sebagai Sebuah Sistem Informasi Adalah Sebagai Proses Pengindentifikasian,
Pengukuran, Serta Pelaporan Informasi Ekonomi, Yang Menimbulkan Kemungkinan Akan Adanya
Penilaian Dan Pengambilan Keputusan Yang Jelas Dan Tegas Oleh Para Pengguna Informasi Keuangan
Tersebut.
a. Fungsi Penyimpanan—menangani uang tunai, peralatan, inventaris atau aset tetap.
Untuk menjamin efektifnya sistem pengendalian, jelaskan masing-masing fungsi dan
pemisahan tugas yang harus dilakukan.
 Pelajari dan evaluasi internal control.
 Meminta Top Supporting Schedule kepada klien yang isinya saldo awal, penambahan dan
pengurangan dan saldo akhir.
 Periksa footing dan csoss footing lalu totalnya dicocokkan dengan buku general ledger dan sub-
ledger, saldo awal.

C.Ada empat aktivitas dasar dalam siklus pendapatan mencakup:


Empat aktivitas dasar bisnis yang dilakukan dalam siklus pendapatan ?
A.Entri pesanan penjualan
 Proses entri pesanan penjualan mencakup tiga tahap:1.
 Mengambil pesanan dari pelanggan2.
 Memeriksa dan menyetujui kredit pelanggan3.
 Memeriksa ketersediaan persediaan
B. Pengiriman
 Aktivitas dasar kedua dalam siklus pendapatan adalah memenuhi pesanan pelanggan dan mengirimkan barang
dagangan yang diinginkan tersebut, proses ini terdiri dari dua tahap:1.
 Mengambil dan mengepak pesanan2.
 Mengirim pesanan tersebut
C. Penagihan dan Piutang Usaha
 Aktivitas dasar ketiga dalam siklus pendapatan, melibatkan:1. Penagihan ke para pelanggan2. Memelihara data piutang
usaha3. Penagihan Kas
D.Langkah keempat (terakhir) dalam siklus pendapatan adalah penagihan kas, melibatkan
 Menangani kiriman uang pelanggan2. Menyimpannya ke bankTujuan utama siklus pendapatan adalah untuk
menyediakan produk yang tepat di tempat dan waktu yangtepat dengan harga yang sesuai

D.Ada 3 (tiga) aktivitas dasar dalam siklus pengeluaran yakni ;

Siklus pengeluaran terdiri dari beragam komponen atau aktivitas. Ada berapakah aktivitas dasar dalam siklus
pengeluaran? Jumlahnya ada empat, yaitu: 

1. Pemesanan
Aktivitas pertama dari siklus pengeluaran adalah pemesanan. Di sini dua keputusan yang tadi telah disebut
terjadi, yaitu mengidentifikasi apa saja, kapan, dan berapa banyak yang harus dibeli. Kemudian memilih
pemasok yang paling tepat. 
2. Penerimaan
Setelah itu kemudian perusahaan akan menerima barang yang telah dipesan. Tahap ini juga termasuk proses
penyimpanan barang di gudang. 
3. Penyetujuan
Siklus pengeluaran yang ketiga adalah menyetujui tagihan dari pemasok untuk dibayar. Ini tentu saja hanya
berlaku bagi transaksi secara kredit. Tagihan dilayangkan kepada pembeli lewat faktur atau invoice. 
4. Pembayaran 
Aktivitas terakhir dari siklus pengeluaran adalah pembayaran tagihan. Dalam transaksi kredit pembayaran
memiliki tenggat dan tak boleh lebih lama dari itu. Kadang ada pula mekanisme diskon jika pelunasan
dilakukan sebelum tenggat. 

E.Langkah-langkah apa yang harus didesain dalam sistem informasi akuntansi untuk mendeteksi
dan mencegah adanya potensi penipuan pelanggan:

 Seorang karyawan menagih pelanggan dua kali untuk transaksi yang sama.
Seringkali perusahaan juga mengalami kegagalan dalam mengelola piutangnya, biasanya perusahaan
kecolongan piutang menjadi tidak tertagih  dan melewati jatuh tempo yang ditetapkan.
Karena piutang sudah
utang mereka sudah mendekati jatuh tempo.
Jika sampai tidak tertagih maka Anda juga dapat mendatangi langsung ke perusahaan atau rumah dari
pelanggan yang bersangkutan.
masih merupakan hak perusahaan, maka Anda dapat mengatasinya dengan cara berikut:
a. Melakukan penagihan dengan cara agresif
Maksud dari cara ini yakni Anda dapat menagih piutang dengan cara menghubungi pelanggan atau
konsumen secara terus menerus baik melalui via telepon ataupun email untuk mengingatkan bahwa
a. Menerapkan kebijakan kredit ketat
Kebijakan kredit ketat dapat diterapkan dengan cara mempersingkat jangka waktu jatuh tempo.
Jika sebelumnya waktu jatuh tempo selama 30 hari untuk semua konsumen maka untuk mencegah piutang
tak tertagih, Anda dapat memperpendek jangka waktu pembayaran selama 3 minggu atau 2 minggu saja.
Lebih ekstrim, mungkin Anda dapat membuat kebijakan hanya melayani pembelian secara tunai saja.
Penerapan pengelolaan piutang dan cara mengatasi piutang memang ampuh untuk mengatasi masalah Anda.
Namun, Anda juga harus memperhatikan dan memperhitungkan faktor-faktor lain yang memengaruhi.
Hal ini karena kebijakan piutang nantinya akan berpengaruh terhadap penjualan di mana juga akan
berpengaruh dengan pendapatan dan laba-rugi perusahaan.

 Pelanggan mengirimkan pembayaran dengan jumlah yang salah.


Hubungi kantor penagihan utang jika pelanggan Kita tidak menanggapi surat penagihan utang dan tidak
mencapai kesepakatan dengan Kita. Kantor penegakan utang berhak mengeluarkan perintah pembayaran
resmi kepada debitur Kita. Ini adalah permintaan terakhir yang dibuat oleh seorang kreditur sebelum ia
melanjutkan proses penagihan utang. Pelanggan Kita sekarang memiliki pilihan untuk membayar jumlah
terutang dan dengan demikian menerima jumlah yang diklaim atau menentang perintah
pembayaran. Jika debitur keberatan dengan pesanan, Kita dapat meminta proposal hukum dihapus
sendiri.

 Pelanggan salah menerima barang dagangan, tetapi gagal mengembalikannya atau


memberi tahu pengirim.
Dasar hukum:

Kitab Undang-Undang Hukum Perdata;


Kitab Undang-Undang Hukum Dagang;
Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen.

Anda mungkin juga menyukai