Aset Hal 14 Revisi
Aset Hal 14 Revisi
Aset Hal 14 Revisi
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
UPT Puskesmas Mengkubang merupakan unit pelaksana teknis Dinas
Kesehatan yang menyelenggarakan sebagian dari tugas teknis operasional Dinas
Kesehatan dan ujung tombak pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya.
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan yang mengatur tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) mempunyai fungsi sebagai penyelenggara
Upaya Kesehatan Masyarakat tingkat pertama dan Upaya Kesehatan
Perseorangan tingkat pertama.
UPT Puskesmas Mengkubang dalam menjalankan fungsinya perlu memiliki
arah dan rencana yang jelas sesuai dengan visi pembangunan kesehatan di
daerah. Arah dan rencana tersebut dituangkan dalam indikator kinerja dan target
yang akan dicapai dalam periode waktu tertentu.
Setiap tahun rencana tersebut akan dibuat target kinerja dan dilakukan
monitoring dan evaluasi secara berkala dan berkesinambungan serta jika perlu
dilakukan juga perubahan rencana sesuai dengan perubahan situasi dan kebijakan.
Penyusunan rencana strategis UPT Puskesmas Mengkubang dalam rangka
penerapan BLUD, dilaksanakan oleh tim perencanaan tingkat UPT Puskesmas
Mengkubang yang ditunjuk oleh kepala Puskesmas UPT Puskesmas Mengkubang
melalui Surat Keputusan Kepala Puskesmas.
Sebagai unit pelaksana teknis, penyusunan rencana strategis UPT
Puskesmas Mengkubang mengacu kepada Rencana Strategis Dinas Kesehatan
dan menyesuaikan dengan kondisi sumber daya, lingkungan (biologi, psikologi,
sosial, budaya), kebutuhan masyarakat dan peran masyarakat di wilayah kerja
Puskesmas.
1
C. TUJUAN PENYUSUNAN RENCANA STRATEGIS
Beberapa tujuan yang hendak dicapai atas penyusunan Rencana Strategis
diantaranya adalah:
1. Sebagai Road Map dalam mengarahkan kebijakan alokasi sumber daya UPT
Puskesmas Mengkubang untuk pencapaian visi dan misi Oganisasi.
2. Sebagai pedoman alat Pengandalian organsiasi terhadap penggunaan
anggaran.
3. Untuk mempersatukan langkah dan gerak serta komitmen seluruh staf
Puskesmas, meningkatkan kinerja sesuai standar manajemen dan standar mutu
layanan yang telah ditargetkan dalam dokumen perencanaan.
2
Rencana Strategis UPT Puskesmas Mengkubang ini akan direvisi apabila
terjadi perubahan terhadap peraturan perundang-undangan yang terkait dengan
Rencana Strategis UPT Puskesmas Mengkubang sebagaimana disebutkan di
atas, serta disesuaikan dengan tugas, fungsi tanggungjawab dan kewenangan
organisasi UPT Puskesmas Mengkubang serta perubahan lingkungan
F. SISTEMATIKA PENULISAN
Sistematika penyusunan dokumen Rencana Strategis sebagai berikut :
Pengantar
Bab 1 : PENDAHULUAN
Bab 2 : GAMBARAN PELAYANAN PUSEKSMAS
A. Gambaran Umum UPT Puskesmas Mengkubang
B. Gambaran Organisasi UPT Puskesmas
Mengkubang
C. Kinerja Pelayanan UPT Puskesmas Mengkubang
Bab 3 : PERMASLAHAN DAN ISU STRATEGIS PUSKESMAS
: A Identifikasi Masalah Kesehatan Masyarakat
B. Isu Strategis
C, Rencana Pengembangan Layanan
3
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN PUSKESMAS
4
1. Penyelenggara Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) tingkat pertama di
wilayah kerja
2. Penyelenggara Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) tingkat pertama di
wilayah kerja.
UPT Puskesmas Mengkubang Kabupaten Belitung Timur berlokasi di Jalan
Pasar Damar Desa Mengkubang Kabupaten Belitung Timur. UPT Puskesmas
Mengkubang didukung jejaring dibawahnya sebanyak 1 Pustu, 5 Poskesdes, dan
13 Posyandu Balita serta 11 Posyandu Lansia.
Wilayah kerja Puskesmas merupakan Kawasan pedesaan dengan jumlah
penduduk yang cukup padat. Hal tersebut karena banyak pembangunan
perumahan yang hingga saat ini masih terus berkembang terutama di wilayah
Desa Sukamandi.
Tahun 2018 UPT Puskesmas Mengkubang memperolah sertifikat akreditasi
dengan status Madya.
2. Pelayanan Puskesmas
Upaya Kesehatan Masyarakat tingkat pertama yang menjadi tanggung jawab
UPT Puskesmas Mengkubang meliputi:
1) Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial
a. Upaya Promosi Kesehatan
b. Upaya Kesehatan Lingkungan
c. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak
a) Upaya Pelayanan Keluarga Berencana (KB)
b) Upaya Kelas Ibu Hamil
c) Upaya Kelas Balita
d) Upaya Kesehatan Reproduksi dan Calon Pengantin
e) Upaya Stimulasi, Deteksi, Intervensi Dini dan Tumbuh Kembang (SDIDTK)
Anak
d. Upaya gizi
e. Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
a) Upaya Pencegahan dan Pengendalian Tuberkulosis
b) Upaya Pencegahan dan Pengendalian Kusta
c) Upaya Pencegahan dan Pengendalian Frambusia
d) Upaya Pelayanan Imunisasi
e) Upaya Pencegahan dan Pengendalian Demam Berdarah Dengue
f) Upaya Pencegahan dan Pengendalian Malaria
g) Upaya Pencegahan dan Pengendalian HIV-AIDS dan Infeksi Menular
Seksual
h) Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular
i) Surveilans
j) Upaya Pencegahan dan Pengendalian ISPA
k) Upaya Pencegahan dan Pengendalian Diare
l) Upaya Pencegahan dan Pengendalian Typhoid
m) Upaya Pencegahan dan Pengendalian Hepatitis
5
n) Upaya Pencegahan dan Pengendalian Gangguan Indera dan Fungsional
(GIFU)
o) Upaya Pelayanan Inpeksi Visual Asetat (IVA)
p) Upaya Pelayanan Kesehatan Jiwa
f. Perawatan Kesehatan masyarakat
2) Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan
a. Upaya Kesehatan Usia Lanjut
b. Usaha Kesehatan Sekolah dan UKGS
c. Upaya Penyehatan Tradisional Komplementer
d. Upaya Kesehatan Kerja
e. Upaya Kesehatan Olahraga
f. Upaya Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja
3) Upaya Kesehatan Perseorangan tingkat pertama yang menjadi tanggung jawab
UPT Puskesmas Mengkubang meliputi :
a. Pelayanan Umum
b. Pelayanan Gigi dan Mulut
c. Pelayanan Lansia
d. Pelayanan Anak
e. Pelayanan Ibu dan KB
f. Pelayanan Konseling
g. Pelayanan Sanitasi
h. Pelayanan Imunisasi
i. Pelayanan DOTS
j. Pelayanan Laboratorium
k. Pelayanan Obat
l. Pelayanan Ruang Tindakan dan Gawat Darurat
m. Pelayanan Mampu Salin
UKM dan UKP yang dilaksanakan oleh UPT Puskesmas Mengkubang telah
dikembangkan melalui berbagai inovasi untuk menjangkau seluruh masyarakat di
wilayah kerja. Beberapa inovasi UKM yang telah dikembangkan antara lain:
1. Sistem Informasi Goegrafis Terintegrasi Program Indonesia Sehat dengan
Pendekatan Keluarga (SIGESITE PIS-PK)
2. Kader TB Tiap Desa (KATIS)
3. Kartu Monitoring ASI Eksklusif (TURING ASIX)
Sedangkan untuk pelayanan Kesehatan perseorangan, terdapat beberapa
pelayanan kesehatan dasar yang ditawarkan pada UPT Puskesmas Mengkubang
diantaranya: Layanan Kesehatan one stop service bagi pasien terduga TB dan pasien
positif TB
1. Layanan Kesehatan One Stop Service bagi pasien TB dan terduga TB
UPT Puskesmas Mengkubang juga merupakan pelayanan tindakan dan gawat darurat
24 jam serta mampu salin.
Selain itu pelayanan Kesehatan di puskesmas juga ditunjang dengan pelayanan
penunjang seperti laboratorium yang dilengkapi dengan Hematology.
6
B. GAMBARAN ORGANISASI PUSKESMAS
1. Struktur Organisasi dan Tugas pokok dan fungsi
Struktur organisasi UPT PuskesmasMengkubang Kabupaten Belitung Timur
terdiri dari:
1) Kepala Puskesmas
2) Kepala Tata Usaha yang bertanggung Jawab membantu kepala
Puskesmas dalam pengelolaan Keuangan, Umum, dan Kepegawaian
serta perencanaan dan pelaporan,terdiri dari :
1. Pelaksana Keuangan :
a. Bendahara Pembantu JKN
b. Bendahara Penerimaan Pembantu
c. Bendahara Pengeluaran Pembantu
2. Pelaksana Umum dan Kepegawaian :
a. Penanggungjawab Umum dan Kerumahtanggaan
b. Pengadministrasi Kepegawaian
c. Pengadministrasi Umum
d. Pengelola Data dan Informasi
e. Pengelola Rujukan Kesehatan
f. Pengelola Bahan Perencanaan
g. Pengelola Pemanfaatan Barang Milik Daerah
h. Pengemudi
i. Pramu Kebersihan
j. Petugas Keamanan
7
Pelaksana Upaya Pencegahan dan Pengendalian HIV-AIDS dan
Infeksi Menular Seksual
Pelaksana Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak
Menular
Pelaksana Surveilans
Pelaksana Upaya Pencegahan dan Pengendalian ISPA
Pelaksana Upaya Pencegahan dan Pengendalian Diare
Pelaksana Upaya Pencegahan dan Pengendalian Typhoid
Pelaksana Upaya Pencegahan dan Pengendalian Hepatitis
Pelaksana Upaya Pencegahan dan Pengendalian Gangguan
Indera dan Fungsional (GIFU)
Pelaksana Upaya Pelayanan Inpeksi Visual Asetat (IVA)
Pelaksana Upaya Pelayanan Kesehatan Jiwa
e) Penanggung jawab Upaya kesehatan ibu dan anak
Pelaksana Upaya Pelayanan Keluarga Berencana (KB)
Pelaksana Upaya Kelas Ibu Hamil
Pelaksana Upaya Kelas Balita
Pelaksana Upaya Kesehatan Reproduksi dan Calon Pengantin
Pelaksana Upaya Stimulasi, Deteksi, Intervensi Dini dan Tumbuh
Kembang (SDIDTK) Anak
f) Penanggung jawab Upaya Perawatan kesehatan masyarakat
(Perkesmas)
8
k) Kepala Ruang Pelayanan Kesehatan Ibu dan KB
l) Kepala Ruang Farmasi
m) Kepala Ruang Tindakan dan Gawat Darurat
n) Kepala Ruang Mampu Salin
11
- Menyusun perencanaan kegiatan, rencana usulan kegiatan,rencana
pelaksanaan kegiatan dan kerangka acuan kegiatan
- Mengkoordinasikan kegiatan pelayanan
- Melaksanakan kegiatan yang sudah direncanakan
- Melakukan evaluasi hasil kegiatan
- Melaporkan kepada kepala UPT Puskesmas
m) Pelaksana Pelayanan Puskesmas Pembantu
- Menyiapkan bahan dan alat kerja kegiatan
- Melaksanakan kegiatan sesuai dengan rencana pelaksanaan kegiatan dan
prosedur yang berlaku
- Melakukan pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan
- Melaporkan hasil kegiatan kepada penanggung jawab
- Membuat rencana tindak lanjut
12
14 PNS
14 Bidan 16 4 20 4
2 Honorer
4 PNS
15 Bidan Poskesdes 5 5 5 -
1 P3K
Pengadministrasi
16 1 1 Honorer 1 1 -
Kepegawaian
1 PNS
17 Pengelola Keuangan 2 1 2 -
1 Honorer
Pengadministrasi 1 PNS
18 2 1 2 -
Umum 1 Honorer
Pengelola Rujukan
19 1 1 PNS 1 2 1
Kesehatan
Pengelola Pemanfaatan
20 - - 1 1 1
Barang Milik Daerah
Pengelola Bahan
21 - - 1 1 1
Perencanaan
Pengadministrasi
22 - - 1 1 1
Keuangan
23 Pengemudi 1 1 Honorer 1 1 -
24 Pengemudi Ambulan 2 2 Honorer 2 2 -
25 Petugas keamanan 2 2 Honorer 3 3 1
26 Pramu kebersihan 3 3 Honorer 3 3 -
JUMLAH 81 53 PNS 44 97 16
3 P3K
25 Honorer
13
c. Sumber Daya Sarana Prasarana
Sarana dan prasarana UPT Puskesmas Mengkubang cukup lengkap dimana
kondisi bangunan terdiri dari beberapa gedung terpisah, yang sebagian gedung
baru dibangun pada tahun 2014, serta sarana prasarana pendukung dalam
memberikan pelayanan 24 jam dan kegawatdaruratan.
Kondisi
Jumlah/
No Sarana Rusak Rusak
Kecukupan Baik
sedang Berat
1. Gedung 1 1
Puskesmas
2. Gedung pustu 1 1
3. Gedung 5 5
Poskesdes
4. Mobil 1 1
Operasional
5. Pusling 1 1
6. Ambulans 1 1
7. Mobil Jenazah 0 0
8. Motor 13 11 2
Operasional
9. Alat kesehatan 1.145 1.006 139
Total 1.168 1.027 141
14
Tingkat kunjungan di Puskesmas Mengkubangmakin meningkat setiap
tahun.Pasien non gawat darurat juga banyak berkunjung pada sore hari.Hal ini
karena Puskesmas Mengkubangberada di wilayah pedesaan dimana banyak
penduduknya yang bekerja pada pagi hari.
Jumlah
No Unit Pelayanan
2017 2018 2019 2020 2021 2022
1. Puskesmas
10.210 20.927 17.590 10,210 8.084 10,068
Mengkubang
2.
Pustu Aik kelik 300 420 616 251 135 328
3. Polindes Aik
149 109 84 148 158 159
Kelik
4. Poskesdes
119 62 40 181 210 268
Mengkubang
5. Poskesdes
162 152 136 201 247 284
Sukamandi
6. Poskesdes
515 520 524 530 505 475
Mempayak
7. Poskesdes
930 820 865 791 809 875
Burung Mandi
15
Kunjungan tiap poli digambarkan pada grafik berikut ini:
3,500
3,000
2,500
2,000
1,500
1,200
1,000 960
840
500
0
2020 2021 2022
Tahun
6,000
4,946
5,000
4,000 3,575
3,189
3,000
2,000
1,000
0
2017 2018 2019 2020 2021 2022
Tahun
16
Sumber : Datin Puskesmas Mengkubang, 2022
Gambar3.Grafik Kunjungan Pasien Ruang Kesehatan anak dan MTBS Puskesmas
Mengkubang
Tahun 2017-2022
1000
800
638
600
486
400
238
200
0
2017 2018 2019 2020 2021 2022
Tahun
1,000
800
666 640
600
400
200
0
2017 2018 2019 2020 2021 2022
Tahun
1800
1740
1700
1600
1500
2018 2019 2020 2021 2022
Tahun
1,000
1,000
800
700
600 540
400
200
0
2018 2019 2020 2021 2022
Tahun
600
400
200
0
2017 2018 2019 2020 2021 2022
RTGD
Mampu Salin
Mampu Salin
189
131 131
110
85
74
3.5
2.5
1.5
0.5
0
U1 U2 U3 U4 U5 U6 U7 U8 U9
BAB III
20
PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS PUSKESMAS
21
Penyakit Menular, Penyakit tidak menular dan Kesehatan Lingkungan
Beberapa masalah penyakit menular dan penyakit tidak menular yang
masih menjadi masalah di wilayah kerja Puskesmas Mengkubang adalah :
- Upaya pencegahan berupa deteksi dini yang belum maksimal untuk penyakit
TB/ HIV-AIDS
- Upaya pencegahan berupa deteksi dini yang belum maksimal untuk penyakit
tidak menular (hipertensi, diabetes mellitus dan ODGJ)
- Kurangnya pengetahuan masyarakat untuk berperilaku hidup sehat
- Tingginya mobilisasi penduduk lokal maupun nasional
- Masih adanya stigma negatif terhadap Orang Dengan TB/ HIV-AIDS (ODHA)
Beberapa masalah kesehatan lingkungan yang masih menjadi masalah
di wilayah kerja Puskesmas Mengkubang adalah :
- Masih banyak TTU dan TPM yang tidak memenuhi standar
- Kurangnya pengetahuan masyarakat untuk berperilaku hidup sehat
22
UPT Puskesmas Mengkubang dengan jaringan 1 (satu) Puskesmas
Pembantu serta 4 (empat) Poskesdes dan 1 (satu) polindes bersaing dengan
beberapa praktik dokter mandiri dan bidan praktik swasta yang menjadi jejaring
Puskesmas Mengkubang. Selain itu terdapat juga beberapa puskesmas
berbatasan wilayah atau dekat dengan wilayah kerja puskesmas Mengkubang
seperti: Puskesmas Kelapa Kampit, Puskesmas Manggar dan klnik swasta di
wilayah Kecamatan Manggar.
Hal-hal tersebut diatas menunjukkan bahwa tingkat persaingan pelayanan
kesehatan sangat tinggi, maka PuskesmasMengkubang bertekad untuk terus
meningkatkan mutu pelayanan dan menangkap peluang potensi pengembangan
layanan dan peningkatan kapasitas pelayanan dengan mempelajari perilaku
pencarian pengobatan (health seeking behavior) masyarakat.
Masalah kualitas pelayanan Kesehatan pada UKP di Puskesmas
Mengkubang sebagai berikut:
- Ketersediaan obat, alat kesehatan dan BMHP masih belum mencukupi dan
masih ada yang tidak sesuai standar
- Kelengkapan jenis layanan yang masih kurang seperti pelayanan pembersihan
karang gigi, penambalan dengan komposit
- Angka Kontak yang masih rendah
- Tingkat Kepuasan Masyarakat
- Kompetensi petugas yang masih kurang
B. ISU STRATEGIS
1. Peningkatan Kesehatan ibu, anak, lansia dan gizi masyarakat
2. Peningkatan promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat
3. Perbaikan pencegahan penyakit menular dan kesehatan lingkungan
4. Perbaikan pengendalian penyakit tidak menular
5. Penanganan Stunting
6. Peningkatan kualitas pelayanan melalui penerapan standar akreditasi
puskesmas dan perkembangan teknologi informasi:
a. Budaya Organisasi
Rangkaian manajemen perubahan yang dilakukan oleh UPT
PuskesmasMengkubang telah membentuk suatu budaya organisasi
baru.Sinergisme kegiatan yang dipadukan dengan implementasi BLUD
akan meningkatkan kualitas pelayanan melalui budaya menjunjung tinggi
etika dan hukum Kesehatan,menjunjung tinggi kejujuran serta
23
meningkatkan kepuasan pelanggan ,profesionalisme, kompetensi,dan
Kerjasama.
b. Sumber Daya Keuangan
Persiapan penerapan BLUD di Puskesmas Mengkubang dilaksanakan
melalui persiapan SDM, persiapan pengelola keuangan,persiapan
perubahan sistem akuntansi,persiapan data dan dokumen pendukung
serta persiapan sarana dan prasarana.
c. Sumber Daya Manusia
Secara umum terjadi perubahan pola pikir sumber daya manusia di UPT
Puskesmas Mengkubang yang disebabkan oleh peningkatan kapasitas
dan kapabilitas sumber daya manusia secara umum baik melalui
Pendidikan formal maupun non formal berupa pelatihan dari Dinas
Kesehatan Kabupaten Belitung Timur, Dinas Kesehatan Provinsi dan
Kementrian Kesehatan.
Peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia dilakukan melalui proses
perencanaan kebutuhan Pendidikan dan pelatihan serta perencanaan
anggaran Pendidikan dan pelatihan.
d. Sumber Daya Informasi
Implementasi sistem informasi (SIP) di Puskesmas sudah dilaksanakan
sejak tahun 2015 dan akan digantikan dengan sistem Informasi
Kesehatan daerah (SIKDA) pada tahun 2019 untuk seluruh kabupaten
Belitung Timur sedangkan pelayanan pasien JKN sudah menggunakan
apliksai P-Care dari BPJS Kesehatan.
Dukungan perangkat hardware, software dan jaringan di Puskemas
Mengkubang sudah terpenuhi melalui anggaran Dinas Kesehatan
maupun anggaran Kapitasi JKN Puskesmas.
Selain sistem informasi yang dikembangkan sendiri oleh
puskesmas,sistem pelaporan berbasis teknologi informasi sudah
dilaksanakan oleh beberapa program seperti TB, Posbindu PTM, HIV,
pengelolaan barang daerah dan kepegawaian.
e. Sumber Daya Teknologi
Pemenuhan peralatan kedokteran canggih sudah sebagian besar dimiliki
oleh Puskesmas Mengkubang seperti Unit Fotometer untuk pemeriksaan
Laboratorium kimia klinik, unit hematology analizer untuk pemeriksaan
laboratorium darah lengkap, unit USG untuk pemeriksaan ibu hamil, unit
ECG untuk pemeriksaan rekam jantung,unit diagnostik vital sign untuk
pemeriksaan fisik pasien, unit nebulizer untuk Tindakan gawat darurat
serta alat sterilisasi untuk proses sterilisasi peralatan medis.
Selain peralatan kedokteran canggih, UPT Puskesmas Mengkubang telah
memiliki perangkat penunjang berbasis teknologi serta perangkat
komunikasi internal dan perangkat pengawasan kamera CCTV.
Pengadaan peralatan kedokteran dan perangkat berbasis teknologi
tersebut berasal dari anggaran Dinas Kesehatan Kabupaten Belitung
Timur dan anggaran kapitasi JKN Puskesmas.
24
f. Sumber Daya Fasilitas Fisik (Bangunan dan Peralatan)
Sarana bangunan Puskesmas sejak tahun 2019 telah mengalami
beberapa renovasi yang signifikan baik berupa Gedung baru,
perbaikan,penambahan ruangan,penambahan sarana
bangunan,pengecatan maupun penambahan dan penggantian perabot
dan peralatan kantor.
Meskipun demikian masih ada sarana bangunan yang belum terpenuhi
yang telah masuk dalam perencanaan Puskesmas yang penambahan
RTGD, parkir pegawai, Ruang sterilisasi, IPAL, pagar puskemsas.
Seluruh anggaran pengadaan dan pemeliharaan sarana berasal dari
anggaran APBD dan Kapitasi.
25
service dimana lansia dilayani secara terpadu dengan antrian khusus tanpa
harus melakukan mobilisasi berlebihan.
Jangkauan konsumen dengan penyakit menular seperti TBC dengan
karakteristik yang mandiri, dikembangkan melalui ruang pelayanan DOTS yang
diambil konsep one stop service dimana pasien dilayani secara terpadu dengan
pelayanan khusus tanpa harus melakukan mobilisasi berlebihan.
Selain itu dengan karakteristik masyarakat pedesaan yang banyak
didominasi buruh sawit, nelayan, dan penambang timah maka Puskesmas
Mengkubang membuka layanan gawat darurat 24 jam meskipun belum lengkap
seperti pelayanan pagi hari.
Akses terhadap Puskesmas yang mudah karena berada di lokasi
strategis,jalan raya yang dilewati sarana transfortasi umum,dekat dengan
pemukiman dan dekat dengan sarana tempat-tempat umum lainnya
merupakan alasan tersendiri bagi konsumen untuk memilih puskesmas
Mengkubangsebagai tempat mendapatkan layanan Kesehatan.
Keterjangkauan biaya pelayanan di Puskesmas menjadikan Puskesmas
Mengkubangmemiliki rentang karakteristik konsumen dengan tingkat ekonomi
kurang, menengah hingga tingkat ekonomi atas.Kelengkapan
fasilitas,kenyamanan ruang pelayanan ,profesionalitas petugas,kejelasan
prosedur dan kelengkapan produk menjadi salah satu alasan masyarakat
dengan tingkat ekonomi menengah memilih Puskesmas Mengkubang.
Perkembangan pemukiman dan kawasan industri yang masih terus
berjalan di wilayah Puskesmas,masih menyimpan potensi besar bagi
Puskesmas untuk meningkatkan pengembangan pasar.
26
kelas ibu balita, program pengeloaan penyakit kronis (prolanis), posbindu
khusus diinstansi (sekolah), dan layanan kunjungan rumah YGNP.
27
untuk tempat pasien TB Sensitif Obat maupun Resisten Obat yang harus
meminum obat di bawah pengawasan petugas.
Beberapa rencana terkait penambahan sarana maupun pengembangan
sarana meliputi :
a.Ruang tunggu khusus pasien lansia
b.Ruang tunggu pasien penyakit menular (TB)
c. Penambahan ruangan RTGD
d.Mesin antrian elektronik
28
BAB IV
VISI, MISI , TUJUAN DAN ARAH KEBIJAKAN
A. VISI PUSKESMAS
Visi Puskesmas adalah gambaran arah pembangunan atau kondisi
masa depan yang ingin dicapai dalam kurun waktu 5 (lima) tahun. Visi
Puskesmas disusun berdasarkan visi Dinas Kesehatan, Pengendalian
Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Belitung Timur pada dokumen
Rencana Strategis Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga
Berencana Kabupaten Belitung Timur. Jika terjadi perubahan visi pemerintah
Kabupaten Belitung Timur yang dalam hal ini diterjemahkan oleh Dinas
Kesehatan Kabupaten/ Belitung Timur maka visi Puskesmas juga akan
dilakukan revisi sesuai dengan perubahan tersebut.
B. MISI PUSKESMAS
Misi Puskesmas adalah Langkah-langkah yang akan diambil untuk
mewujudkan Visi Puskesmas. Adapun misi untuk mencapai Visi Puskesmas
adalah dengan :
1. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan.
2. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang merata dan terjangkau.
3. Menciptakan masyarakat yang mandiri hidup sehat.
29
Agar dapat memberikan pelayanan prima yang berkualitas maka, UPT
Puskesmas Mengkubang membuat perencanaan peningkatan sarana
prasarana dan peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui
perencanaan tingkat Puskesmas.Monitoring dan evaluasi kegiatan Puskesmas
dilaksanakan melalui penilaian kinerja puskesmas.
C. TUJUAN PUSKESMAS
Tujuan organisasi merupakan penjabaran atau implementasi dari
pernyataan misi organisasi yang mengandung makna:
- Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan
- Meningkatkan pelayanan kesehatan yang merata dan terjangkau
- Menciptakan masyarakat yang mandiri hidup sehat
Berdasarkan hal tersebut maka tujuan UPT Puskesmas Mengkubang adalah
sebagai berikut:
- Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan
- Meningkatkan pelayanan kesehatan yang merata dan terjangkau
- Meningkatkan peran serta masyarakat dalam upaya kesehatan
D. SASARAN PUSKESMAS
Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan organisasi dan menggambarkan
hal-hal yang ingin dicapai melalui tindakan-tindakan yang akan dilakukan secara
opersional.
Sasaran dan Indikator sasaran UPT Puskesmas Mengkubang berdasarkan
tujuan sebagai berikut :
TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN
Meningkatkan derajat Meningkatnya 1. Angka Kematian Ibu (AKI)
Kesehatan ibu dan Kesehatan keluarga, 2. Angka Kematian Bayi
anak, perbaikan gizi, (AKB)
status gizi dan Kesehatan lingkungan , 3. Persentase balita gizi
pengendalian dengan pengendalian penyakit buruk
pelayanan Kesehatan menular dan tidak 4. Pelayanan Kesehatan usia
bermutu. menular serta kualitas sekolah dan remaja
pelayanan Kesehatan 5. Pelayanan Kesehatan
pada usia lanjut >60 tahun
6. Persentase desa siaga
aktif
Purnama Mandiri
30
7. Persentase desa STBM
dan PHBS
8. Persentase desa yang
mencapai
UCI
9. Persentase KLB yang
ditanggung
< 24 jam
10. Persentase keberhasilan
pengobatan TB
11. RFT penderita kusta
12. Case Fatality Rate DBD
13. Orang beresiko terinfeksi
HIV mendapatkan
pemeriksaan
HIV
14. Cakupan temuan kasus
pemasungan pada ODGJ
berat
15. Persentase desa yang
memiliki Posbindu PTM
16. Penyehatan makanan dan
minuman
17. Fasilitas pelayanan
Kesehatan,tenaga
Kesehatan dan Fasyankes
memiliki ijin
18. Mutu pelayanan
Puskesmas
19. Mutu pelayanan Pustu dan
Poskesdes
Adapun interaksi dan hasil interaksi dapat diikuti pada table berikut :
Analisis SWOT untuk meningkatnya Kesehatan keluarga, perbaikan gizi,
Kesehatan lingkungan,pengendalian penyakit menular dan tidak menular serta
kualitas pelayanan Kesehatan.
31
Faktor Internal Kekuatan(S) Kelemahan (W)
1. Adanya sistem 1. Kurangnya jenis peningkatan
manajemen yang berlaku kapasitas (pelatihan) petugas
(akreditasi FKTP) yang sudah terpenuhi
2. Adanya komitmen 2. Keterbatasan anggaran
pimpinan operasional (listrik ,air,internet,
3. Adanya alat Kesehatan kebersihan ,dll)
yang mencukupi untuk 3. Keterbatasan anggaran
beragam jenis layanan pemeliharaan sarana dan
(alat pemeriksaan umum, prasarana (gedung, alat,
pemeriksaan penunjang kesehatan, kendaraan, dll)
EKG, pemeriksaan 4. Belum tersedianya IPAL
penunjang USG, 5. Rendahnya kemampuan
pemeriksaan laboratorium Puskesmas menjangkau
canggih) peserta JKN di luar wilayah
4. Adanya sarana dan Puskesmas.
prasarana yang memadai
(gedung, kendaraan
operasional, ambulan,
dan peralatan lainnya)
5. Adanya jenis ketenagaan
yang mencukupi (Dokter
umum, Apoteker, Dokter
gigi, Penyuluh kesehatan
masyarakat, Perekam
medis, Perawat, Bidan,
Nutrisionis, Terapis gigi
dan mulut, Sanitarian,
Pranata laboratorium
kesehatan dan Tenaga
administrasi)
6. Adanya akses yang
mudah terjangkau
masyarakat
7. Adanya tarif pelayanan
yang terjangkau dengan
subsidi dan non subsidi
8. Adanya layanan program
yang mendukung upaya
promotif, preventif, kuratif,
dan rehabilitative
(pencegahan HIV,
kanker leher rahim,
hepatitis, tuberculosis,dll)
32
Faktor Eksternal
Peluang(O) SO WO
1. Meningkatnya daya beli 1. Mengoptimalkan mutu 1.Mengatasi keterbatasan
masyarakat terhadap pelayanan melalui peningkatan kapasitas
kesehatan sistem manajemen (pelatihan) petugas
mutu yang baik dan (W1,O1)
peningkatan strata 2.Mengatasi keterbatasan
akreditasi Puskesmas anggaran operasional
(S1,O1) melalui peluang
2. Mengoptimalkan peningkatan pendapatan
ketersediaan alat Puskesmas (W2,O1)
kesehatan dan jenis 3.Mengatasi keterbatasan
layanan yang dapat anggaran pemeliharaan
dipenuhi (S3,O1) sarana melalui peluang
3. Mengoptimalkan peningkatan pendapatan
kondisi sarana Puskesmas (W3,O1)
pelayanan melalui
pemeriksaan dan
perawatan yang baik
(S4,O1)
4. Mengoptimalkan
tenaga pelayanan
dengan panduan SOP
Pelayanan (S5,O1)
5. Mengoptimalkan
informasi tarif
pelayanan yang
terjangkau kepada
masyarakat luas
(S7,O1)
2. Adanya dukungan Mengoptimalkan adanya 1. Mengatasi keterbatasan
kebijakan daerah komitmen pimpinan anggaran operasional
tentang pemenuhan dengan memanfaatkan melalui perencanaan
sarana dan adanya dukungan sesuai kebijakan daerah
operasional kebijakan daerah (W2,O2)
Puskesmas. melalui perencanaan 2. Mengatasi keterbatasan
dan manajemen yang anggaran pemeliharaan
baik (S2,O2) sarana melalui
perencanaan sesuai
kebijakan daerah (W3,O2)
3. Mengatasi keterbatasan
33
anggaran pengadaan
IPAL (W4, O2)
3. Adanya Kebijakan 1. Mengoptimalkan 1. Mengatasi keterbatasan
Universal Health ketersediaan alat jumlah tenaga melalui
Coverage (UHC) Kesehatan dan jenis peluang peningkatan
sistem jaminan layanan yang dapat pendapatan kapitasi JKN
Kesehatan Nasional dipenuhi (S3,O3) (W1,O3)
tahun 2020 2. Mengoptimalkan 2. Mengatasi keterbatasan
kondisi sarana kapasitas petugas
pelayanan melalui Kesehatan melalui
pemeliharaan dan peluang peningkatan
perawatan yang baik pendapatan kapitasi JKN
(S4,O3) (W1,O3)
3. Mengoptimalkan 3. Mengatasi keterbatasan
tenaga pelayanan anggaran operasional
dengan panduan SOP melalui peluang
pelayanan (S5,O3) peningkatan pendapatan
4. Mengoptimalkan kapitasi JKN (W2,O3)
informasi 4. Mengatasi keterbatasan
keberadaan,layanan anggaran pemeliharaan
JKN dan keunggulan melalui peluang
Puskesmas peningkatan pendapatan
melalui berbagai kapitasi JKN (W5,O3)
sarana informasi
(S6,O3)
5. Mengoptimalkan
informasi layanan
program yang dapat
diperoleh masyarakat
di Puskesmas (S8,O3)
ANCAMAN (T) ST WT
1. Tingginya jumlah 1. Mengoptimalkan 1.Mengatasi keterbatasan
Fasilitas Kesehatan adanya sistem tenaga Kesehatan untuk
Tingkat Pertama (FKTP) manajemen mutu mengatasi jarak fasilitas
kompetitor dan jarak akreditasi Puskesmas Kesehatan competitor yang
yang terlalu dekat antar (S1,T1) terlalu dekat (W1,T1)
FKTP 2. Mengoptimalkan jenis 2.Mengatasi keterbatasan
layanan dan Puskesmas menjangkau
keunggulan peserta JKN di luar wilayah
Puskesmas (S6,T1) dengan teknologi komunikasi
3. Mengoptimalkan untuk mengatasi competitor
layanan program dan FKTP (W5,T1)
kegiatan luar Gedung
34
sebagai differensiasi
layanan Puskesmas
(S8,T1)
2. Kesadaran 1. Mengoptimalkan Mengatasi rendahnya gaji/
masyarakat tentang mutu pelayanan jasa pelayanan Pegawai
hukum melalui sistem Non PNS untuk mengatasi
manajemen mutu, kesadaran masyarakat
panduan SOP tentang hukum (W5,T2)
pelayanan dan
pelaksanaan
akreditasi
Puskesmas sebagai
dasar hukum kinerja
pelayanan
Puskesmas (S1,T2)
2. Mengoptimalkan
komitmen pimpinan
tentang masalah
perlindungan hukum
(S2,T2)
3. Kebijakan pelayanan 1.Mengoptimalkan Mengatasi rendahnya
JKN yang berubah- mutu pelayanan gaji/jasa pelayanan pegawai
ubah dan tidak melalui sistem Non PNS untuk mengatasi
menguntungkan manajemen kebijakan pelayanan yang
mutu,panduan SOP berubah-ubah dan tidak
pelayanan dan menguntungkan (W2,T2)
pelaksanaan
akreditasi Puskesmas
sebagai kebijakan
pelayanan JKN di
Puskesmas (S1,T3)
2.Mengoptimalkan
komitmen pimpinan
tentang kebijakan
pelayanan JKN di
Puskesmas (S2,T3)
BAB V
PENUTUP
37
Rencana Strategis pada Puskesmas yang menerapkan Badan Layanan Umum
Daerah digunakan sebagai acuan dalam melakukan pelayanan Kesehatan di
Puskesmas.Penerapan BLUD pada Puskesmas diharapkan dapat meningkatkan kinerja
layanan dengan didukung adanya fleksibilitas pengelolaan anggaran.
BAB VI
RENCANA STRATEGIS
38
Rencana strategis yang meliputi Rencana Program dan Kegiatan, Indikator
Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikator dapat dilihat dalam Lampiran
(contoh), disesuaikan dengan masa jabatan Kepala Daerah.
LAMPIRAN
RENCANA STRATEGIS
39
UPT PUSKESMAS MENGKUBANG TAHUN N+1 - N+3
TUJUAN : Meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak, status gizi dan pengendalian
dengan pelayanan kesehatan bermutu
NO INDIKATOR PENGERTIAN KONDISI TARGET 2021 TARGET TARGET
TUJUAN TAHUN 2021 2022 2023
1 UHH Berdasarkan angka 72,13 72,2 72,2 72,3
kematian menurut
umur (Age Spesific
Date Rate/ ASDR)
yang diperoleh dari
catatan registrasi
mortalitas secara time
series atau secara
tidak langsung dengan
program Mortpak Lite
40
dan remaja sekolah dan luar menular dan manusia
sekolah yang tidak menular kesehatan
mendapatkan serta
pelayanan kesehatan
kesehatan lingkungan
sesuai standar /
jumlah seluruh
anak dan remaja
usia 7-15 tahun
di wilayah kerja)
x 100%
NO INDIKATOR FORMULASI KONDISI TARGET PERTAHUN STRATEGI PROGRAM
SASARAN AWAL 2019 2020 2021 KEBIJAKAN
2018
5 Pelayanan (Jumlah seluruh Peningkatan Peningkatan
kesehatan lansia yang pembinaan kapasitas
pada usia mendapatkan dan sumber daya
lanjut > 60 pelayanan kerjasama manusia
tahun kesehatan jejaring dan kesehatan
sesuai standar / 100% 100% 100% 100% jaringan
jumlah seluruh Puskesmas
lansia di wilayah
kerja
Puskesmas) x
100%
6 Presentase (Jumlah desa Peningkatan Program
desa siaga siaga aktif upaya promosi pemberdayaan
aktif purnama kesehatan dan masyarakat
0% 0% 0% 0%
Purnama mandiri / jumlah pemberdayaan bidang
Mandiri seluruh desa) x masyarakat kesehatan
100%
7 Presentase (Jumlah desa
desa STBM yang
Peningkatan Program
dan PHBS melaksanakan
upaya promosi pemberdayaan
STBM dan
0 0 1 2 kesehatan dan masyarakat
PHBS / jumlah
pemberdayaan bidsng
seluruh desa
masyarakat kesehatan
yang ada) x
100%
8 Presentase (Jumlah desa Peningkatan Peningkatan
desa yang UCI / jumlah upaya promosi kapasitas
mencapai seluruh desa 100% 100% 100% 100% kesehatan dan sumber daya
UCI yang ada) x pemberdayaan manusia
100% masyarakat kesehatan
9 Presentase (Jumlah KLB
Peningkatan Peningkatan
KLB yang yang
upaya promosi kapasitas
ditanggulan ditanggulangi <
100% 100% 100% 100% kesehatan dan sumber daya
gi < 24 jam 24 jam / jumlah
pemberdayaan manusia
KLB yang ada) x
masyarakat kesehatan
100%
10 Presentase (Jumlah semua 100% 100% 100% 100% Peningkatan Peningkatan
keberhasilan kasus TB yang upaya promosi kapasitas
41
pengobatan sembuh dan kesehatan dan sumber daya
TB pengobatan pemberdayaan manusia
lengkap / jumlah masyarakat kesehatan
semua kasus TB
yang diobati dan
dilaporkan) x
100%
42
waktu tertentu) x pemberdaya
100% an
masyarakat
NO INDIKATOR FORMULASI KONDIS TARGET PERTAHUN STRATEGI PROGRAM
SASARAN I AWAL 2019 2020 2021 KEBIJAKAN
2018
15 Presentase (Jumlah desa Peningkatan Peningkatan
desa yang yang memiliki upaya kapasitas
memiliki Posbindu PTM / promosi sumber daya
Posbindu Jumlah seluruh 100% 100% 100% 100% kesehatan manusia
PTM desa yang ada) x dan kesehatan
100% pemberdayaa
n masyarakat
16 Penyehatan (Jumlah PTM Peningkatan Peningkatan
makanan dan dilakukan IKL / upaya kapasitas
minuman jumlah seluruh promosi sumber daya
TPM di wilayah 70% 75% 76% 77% kesehatan manusia
kerja) x 100% dan kesehatan
pemberdayaa
n masyarakat
17 Fasilitas (Jumlah fasyankes Peningkatan Peningkatan
pelayanan dan fasyankestrad mutu kapasitas
kesehatan, memiliki ijin / pelayanan, sumber daya
tenaga jumlah seluruh kecukupan manusia
kesehatan fasyankes dan dan kualitas kesehatan
100% 100% 100% 100%
dan fasyankestrad di SDM, sarana
fasyankestrad wilayah kerja prasarana
memiliki ijin Puskesmas) x dan
100% perbekalan
kesehatan
18 Mutu (Rata-rata nilai Peningkatan Program
Pelayanan IKM dan PKP mutu pengelolaan
Puskesmas Puskesmas / 80%) pelayanan, pelayanan
x 100% kecukupan BLUD
dan kualitas Puskesmas
81,99% 85,1% 85,2% 85,3%
SDM, sarana
prasarana
dan
perbekalan
kesehatan
19 Mutu (Rata-rata nilai Pengembang Peningkatan
Pelayanan strata pustu dan an layanan kapasitas
Pustu dan poskesdes / 80%) sesuai sumber daya
Poskesdes x 100% kebutuhan manusia
0 0 0 0 masyarakat kesehatan
dan
kebijakan
bidang
kesehatan
1. PROGRAM PENGELOLAAN KESEHATAN MASYARAKAT
UPT PUSKESMAS MENGKUBANG (BOK)
NO INDIKATOR FORMULASI KONDISI TARGET PER TAHUN
43
PROGRAM AWAL 2019 2020 2021
2018
1 Cakupan pelayanan (Jumlah ibu nifas yang telah
nifas memperoleh 3 kali pelayanan nifas
sesuai standar / jumlah seluruh 100 70,31% 71,5% 72,5%
sasaran ibu nifas dalam 1 tahun) x
100%
2 Cakupan pelayanan (Jmulah remaja yang mendapatkan
kesehatan remaja pelayanan kesehatan sesuai
100 46,72% 50% 55%
standar / jumlah seluruh remaja di
wilayah kerja Puskesmas) x 100%
3 Pelayanan KN (Jumlah neonatus yang telah
lengkap memperoleh 3 kali pelayanan
kunjungan neonatal sesuai standar 100 72,94 73,5% 74,5%
/ jumlah seluruh sasaran bayi
dalam 1 tahun) x 100%
4 Presentase balita (Jumlah balita dengan BB sangat
gizi kurang kurang dan BB kurang / jumlah 0% 0% 0% 0%
balita yang ditimbang) x 100%
5 Presentase Sekolah (Jumlah sekolah setingkat SD,
setingkat SD, SMP SMP dan SMA yang
dan SMA yang melaksanakan penjaringan
melaksanakan kesehatan / jumlah seluruh sekolah 100 100 100 100
pemeriksaan SD, SMP dan SMA di wilayah
penjaringan kerja) x 100%
kesehatan
6 Pelayanan (Jumlah penduduk usia 45 tahun
kesehatan pada pra sampai 59 tahun yang
lansia mendapatkan pelayanan
kesehatan sesuai standar / jumlah 85,84% 91,04% 92% 93%
semua penduduk usia 45 tahun
sampai 59 tahun di wilayah kerja) x
100%
7 Pencapaian desa (Jumlah desa siaga aktif / jumlah
siaga aktif seluruh desa di wilayah kerja) x 5 5 5 5
100%
44
10 Persentase rumah (Jumlah rumah tangga ber
tangga ber PHBS PHBS / jumlah seluruh rumah
50,79% 54,4% 55% 56,5%
tangga di wilayah kerja
Puskesmas) x 100%
11 Persentase bayi (Jumlah bayi umur 0-11 bulan
mendapat IDL yang mendapatkan IDL /
100% 95,41% 96% 97%
jumlah sasaran bayi 0-11
bulan) x 100%
12 Persentase penyakit (Jumlah penyakit potensi 100% 100% 100% 100%
potensi wabah yang wabah yang dilakukan
dilakukan PE penyelidikan epidemiologi /
jumlah penyakit potensi
wabah) x 100%
13 Notifikasi kasus TB (Jumlah semua kasus TB yang 0,18% 0,17% 0,16% 0,15%
yang diobati (CNR) diobati dan dilaporkan selama
periode satu tahun / jumlah
penduduk di wilayah kerja
Puskesmas) x 100.000
14 Kasus defaulter kusta (Jumlah kasus PB/MB yang
tidak menyelesaikan
pengobatan / jumlah kasus
0% 0% 0% 0%
baru PB/MB yang mulai
pengobatan pada periode yang
sama) x 100%
15 Insiden / angka (Jumlah kasus baru penderita 22% 22,4% 21% 20%
kesakitan DBD DBD dalam kurun waktu
tertentu / jumlah populasi
dalam kurun tertentu) x
100.000
16 Persentase sekolah (Jumlah sekolah
(SMP/SMA/sederajat (SMP/SMA/sederajat yang
yang mendapatkan mendapatkan penyuluhan
100% 100% 100% 100%
penyuluhan HIV/AIDS) HIV/AIDS / jumlah seluruh
sekolah setingkat SMP, SMA di
wilayah kerja) x 100%
17 Cakupan pelayanan (Jumlah penderita ODGJ berat 100% 100% 100% 100%
kesehatan ODGJ berat yang mendapatkan pelayanan
kesehatan jiwa / estimasi
jumlah penderita ODGJ berat)
x 100%
18 Pelayanan kesehatan (Jumlah pengunjung Posbindu
usia produktif usia 15-59 tahun mendapat
skrining kesehatan / jumlah
30 90,31% 91% 92%
warga usia 15-59 tahun yang
ada di wilayah kerja dalam
kurun waktu 1 tahun) x 100%
19 Monitoring / inspeksi (Jumlah TPM yang dilakukan
kesling di TPM IKL / jumlah TPM yang ada) x 70% 75% 76% 77%
100%
20 Persentase klinik dan (Jumlah klinik dan RS yang 100% 100% 100% 100%
Rumah Sakit yang memiliki ijin operasional
memiliki ijin oerasional berlaku / jumlah seluruh klinik
45
dan RS di wilayah kerja) x
100%
21 Tenaga kesehatan (Jumlah tenaga kesehatan
memilki ijin yang memiliki ijin berlaku /
jumlah seluruh tenaga 100% 100% 100% 100%
kesehatan di wilayah kerja) x
100%
22 Persentase sarana (Jumlah sarana kefarmasian
kefarmasian yang yang memiliki ijin berlaku /
berijin jumlah seluruh sarana 100% 100% 100% 100%
kefarmasian di wilayah kerja) x
100%
23 Persentase penyehat (Jumlah tenaga penyehat
tradisional berijin / tradisonal yang memiliki ijin
terdaftar berlaku / jumlah seluruh tenaga 5% 10% 11% 12%
penyehat tradisional di wilayah
kerja) x 100%
46
kebutuhan) x 100%
8 Persentase Poskesdes (Jumlah Poskesdes sesuai
sesuai standar standar / jumlah Poskesdes 100% 100% 100% 100%
diwilayah kerja) x 100%
9 Persentase Pustu (Jumlah Pustu sesuai standar
sesuai standar / jumlah Pustu diwilayah 83,98% 86,4% 87% 88%
kerja) x 100%
47
a. PROGRAM PENGELOLAAN KESEHATAN MASYARAKAT
UPT PUSKESMAS MENGKUBANG (UKM)
KONDI TARGET KINERJA KEGIATAN
INDIKATOR SI ANGGA ANG
FORMULASI ANGG
KEGIATAN AWAL RAN 2019 GAR 2020 2021 ANG
ARAN
2018 AN
(Jumlah ibu hamil
Persentase
dengan LILA <
ibu hamil
1 23,5 / Jumlah ibu
KEK
hamil yang diukur
ditemukan
LILA) x 100%
(Jumlah ibu hamil
yang
memperoleh
Persentase
pelayanan 80,17
2 ibu hamil 79.5 % 83,40 %
antenatal K4 / %
K4
jumlah sasaran
ibu hamil) x
100%
(Jumlah ibu hamil
Persentase
mendapatkan
ibu hamil
TTD 90 hari /
3 mendapatk 79.5 % 80,2 % 83,4 %
jumlah ibu hamil
an TTD 90
yang ada) x
hari
100%
Persentase (Jumlah ibu hamil
ibu hamil KEK mendapat
KEK makanan Rp Rp
4 mendapatk tambahan / 100 % 1,200,0 100 % 1,200,0 100 % Rp 1
an jumlah sasaran 00 00
makanan ibu hamil KEK) x
tambahan 100%
(Jumlah
komplikasi
kebidanan yang
Cakupan
mendapatkan
komplikasi
penanganan
5 kebidanan 100 % 100 % 100 %
defenitif / jumlah
yang
ibu dengan
ditangani
komplikasi
kebidanan dalam
1 tahun) x 100%
Cakupan
(Jumlah ibu
pertolonga
bersalin yang
n
ditolong oleh
persalinan
tenaga
oleh tenaga 92,76
6 kesehatan / 78,78 % 79,57 %
kesehatan %
jumlah seluruh
yang
sasaran ibu
memiliki
bersalin dalam 1
kompetensi
tahun) x 100%
kebidanan
48
(Jumlah PUS
yang
Cakupan menggunakan
7 peserta KB kontrasepsi / 79,2 % 74,2 % 74 %
aktif jumlah seluruh
PUS dalam 1
tahun) x 100%
Persentase (Jumlah remaja
remaja putri mendapat
putri TTD 1 tablet
Rp
mendapat setiap minggu
8 100 % - 100 % 4,000,0 100 % Rp 4
TTD setiap selama 1 tahun /
00
minggu jumlah remaja
selama 1 putri umur 12-18
tahun tahun) x 100%
(Jumlah bayi
Persentase
baru lahir
bayi baru
mendapat IMD /
9 lahir 96,3 % 89,3 % 74,2 %
jumlah seluruh
mendapat
bayi baru lahir) x
IMD
100%
Cakupan (Jumlah
neonatus neonatus dengan
dengan komplikasi yang
10 52,9 % 74,2 % 87,9 %
komplikasi ditangani / jumlah 15,0
yang seluruh bayi baru
ditangani lahir) x 100%
Cakupan (Jumlah anak
pelayanan yang
kesehatan memperoleh
balita (0-59 pelayanan Rp Rp
86,80
11 bulan) pemantauan 8 67,37 % 15,600, 15,600, 96,55 %
% 19,7
sesuai kali / jumlah 000 000
standar seluruh anak
balita dalam 1
tahun) x 100%
Persentase (Jumlah balita
balita gizi gizi buruk yang
buruk yang mendapatkan
Rp Rp
mendapatk perawatan /
12 100 % 7,500,0 100 % 8,400,0 100 % Rp 6
an jumlah balita gizi
00 00
perawatan buruk yang
ditemukan) x
100%
Persentase (Jumlah balita 6-
balita 6-59 11 bulan dan
bulan balita 12-59
mendapatk bulan
13 100 % 100 % 100 %
an vitamin mendapatkan
A kapsul vitamin A /
jumlah balita 6-59
bulan) x 100%
49
(Jumlah siswa
kelas 1 SD, SMP
dan SMA
sederajat yang
Cakupan
diperiksa
penjaringan
kesehatannya Rp
kesehatan Rp
14 oleh tenaga 100 % 4,800,0 100 % 100 %
siswa SD, 8,500,000 24,0
terlatih / jumlah 00
SMP, SMA
seluruh siswa
sederajat
kelas 1 SD, SMP,
SMA sederajat
pada tahun yang
sama) x 100 %
Persentase (Jumlah kader
kader UKS UKS / jumlah
15
seluruh siswa) x
100%
Persentase (Jumlah
jumlah posyandu lansia
16 posyandu PURI / jumlah
lansia seluruh posyandu
PURI lansia) x 100%
Peningkata (Jumlah - - - - - -
n posyandu posyandu PURI /
17 PURI jumlah seluruh
posyandu) x
100%
(Jumlah desa 100 % 100 % 100 %
yang
Pelaksanaa melaksanakan
18 n MMD di MMD / jumlah
desa seluruh desa di
wilayah kerja) x
100%
(Jumlah - - - - - -
Peningkata
Poskesdes PURI
n jumlah
19 x jumlah seluruh
Poskesdes
Poskedes) x
PURI
100%
(Jumlah - - - - - -
Peningkata
poskestren
n
PURI / jumlah
20 pembentuk
seluruh
an
poskestren) x
pesantren
100%
21 (Jumlah desa Rp
ODF / jumlah 5,400,0
Persentase
seluruh desa di 40 % 00 40 % 40 %
desa ODF
wilayah kerja) x
100%
22 Persentase (Jumlah rumah
rumah tangga yang
50
melaksanakan
tangga
CTPS / jumlah
yang
seluruh rumah
melaksana
tangga di wilayah
kan CTPS
kerja) x 100%
(Jumlah SAB
Persentase yang memenuhi
SAB syarat
23 memenuhi kesehatan /
syarat jumlah seluruh
kesehatan SAB di wilayah
kerja) x 100%
Persentase (Jumlah rumah
rumah tangga yang
tangga melaksanakan
yang pengelolaan
24
melaksana sampah / jumlah
kan seluruh rumah
pengelolaa tangga di wilayah
n sampah kerja) x 100%
Pesersenta (Jumlah rumah
se rumah tangga yang
tangga melaksanakan
yang pengelolaan
melaksana limbah cair
25
kan rumah tangga /
pengelolaa jumlah seluruh
n limbah rumah tangga di
cair rumah wilayah kerja) x
tangga 100%
(Jumlah rumah
Persentase
tangga yang
TTU yang
melaksanakan Rp Rp
memenuhi 62,71
26 CTPS / jumlah 1,46 % 3,000,0 3,000,0 100 % Rp 3
syarat %
seluruh rumah 00 00
kesehatan
tangga di wilayah
lingkungan
kerja) x 100%
Jumlah kegiatan
penyuluhan atau
intervensi di
Cakupan institusi
PHBS di pendidikan /
27
institusi jumlah seluruh
pendidikan institusi
pendidikan di
wilayah kerja) x
100%
28 Cakupan Jumlah kegiatan
PHBS di penyuluhan atau
TTU intervensi di
pesantren /
jumlah seluruh
51
pesantren di
wilayah kerja) x
100%
Jumlah kegiatan
penyuluhan atau
intervensi di
Cakupan
pesantren /
29 PHBS di
jumlah seluruh
pesantren
pesantren di
wilayah kerja) x
100%
(Jumlah bayi usia
Persentase
0-11 bulan
bayi usia 0-
mendapatkan
11 bulan Rp Rp
imunisasi
31 mendapatk 98,3 % 7,800,0 98,6 % 7,800,0 94,1 % Rp 5
campak / jumlah
an 00 00
sasaran bayi usia
imunisasi
0-11 bulan) x
campak
100%
Persentase (Jumlah krisis
terlaksanan kesehatan dan
ya bencana yang
penanggula ditanggulangi /
ngan krisis jumlah seluruh
kesehatan krisis kesehatan
32
dan dan bencana di
bencana di wilayah kerja) x
wilayah 100%
kerja
kondisi
matra
Persentase (Jumlah Jemaah
pembinaan haji dibina /
33 kesehatan jumlah seluruh
Jemaah Jemaah haji) x
haji 100%
Pelayanan (Jumlah orang
kesehatan terduga TBC
orang yang dilakukan
Rp Rp
terduga pemeriksaan
34 100 % 5,500,0 100 % 10,000, 100 % Rp 9
tuberculosi penunjang /
00 000
s (TB) jumlah orang
sesuai yang terduga
standar TBC) x 100%
35 Pemeriksa (Jumlah seluruh 100 % Rp -
an kontak kasus baru kusta 2,000,0
kasus yang 00
kusta baru menyelesaikan
pengobatan
sesuai dosis
waktu / jumlah
seluruh kasus
52
baru kusta yang
mulai
pengobatan pada
periode yang
sama) x 100%
(Jumlah kasus
DBD yang
Penyelidika
dilakukan PE / Rp Rp
n
36 jumlah seluruh 100 % 2,000,0 100 % 2,000,0 100 % Rp 2
epidemiolo
kasus DBD yang 00 00
gi DBD
ditemukan) x
100%
Terlaksana (Jumlah kasus
nya fogging DBD sesuai hasil
kasus DBD PE yang
sesuai hasil dilakukan fogging
37 PE (perlu / jumlah seluruh
SE bupati kasus DBD
dan sesuai hasil PE)
rekomenda x 100%
si DPRD)
(Jumlah ibu hamil
Ibu hamil yang diperiksa
Rp Rp
yang HIV / jumlah
38 100 % 5,000,0 100 % 5,000,0 100 % Rp 5
diperiksa seluruh ibu hamil
00 00
HIV yang ada) x
100%
(Jumlah pasien
TB yang
Pasien TB
mempunyai hasil Rp Rp
yang
39 tes HIV / jumlah 100 % 2,400,0 100 % 2,400,0 100 % Rp 2
mengetahui
seluruh pasien 00 00
status HIV
TB terdaftar) x
100%
(Jumlah
penderita ODGJ
Kunjungan
berat yang Rp Rp
rumah
40 dikunjungi / 100 % 3,000,0 100 % 5,000,0 100 % Rp 5
ODGJ
jumlah seluruh 00 00
berat
penderita ODGJ)
x 100%
41 Pemberday (Jumlah
aan kelompok
kelompok masyarakat yang
masyarakat sudah mendapat
terkait sosialisasi
program program keswa /
kesehatan jumlah kelompok
jiwa masyarakat yang
ada di wilayah
kerja
Puskesmas) x
53
100%
Proporsi (Jumlah
kelompok kelompok khusus
khusus yang
yang melaksanakan Rp Rp
42 melaksana posbindu PTM / 100 % 7,800,0 100 % 7,800,0 100 %
10,0
kan jumlah posbindu 00 00
kegiatan PTM) x 100%
posbindu
PTM
Cakupan (Jumlah
pelayanan penderita
penderita hipertensi usia ≥
hipertensi 15 tahun yang
mendapatkan
pelayanan 86,70
43 80,16 % 94,41 %
kesehatan sesuai %
standar / jumlah
estimasi
penderita
hipertensi usia ≥
15 tahun) x 100%
Cakupan (Jumlah
pelayanan penderita DM
DM usia usia ≥ 15
tahun yang
mendapatkan
pelayanan
44 96,20 % 100 % 84,24 %
kesehatan sesuai
standar / jumlah
estimasi
penderita DM
usia usia ≥ 15
tahun) x 100%
Monitoring / (Jumlah TPM
Inspeksi jasa boga yang
jasa boga / dilakukan IKL /
45 katering jumlah seluruh
TPM jasa boga di
wilayah kerja) x
100%
Monitoring / (Jumlah TPM
Inspeksi rumah makan
rumah yang dilakukan
makan / IKL / jumlah
46
restoran seluruh TPM
rumah makan di
wilayah kerja) x
100%
47 Monitoring / (Jumlah inspkesi 90,20 % Rp Rp Rp 3
Inspeksi DAM yang 3,000,0 7,400,0
DAM dilakukan IKL / 00 00
54
jumlah seluruh
DAM di wilayah
kerja) x 100%
Monitoring / (Jumlah TPM
Inspeksi jajanan yang
kantin / dilakukan IKL / Rp Rp
48 sentra jumlah seluruh 86,5% 3,000,0 3,000,0 Rp 5
makanan TPM jajanan di 00 00
jajan wilayah kerja) x
100%
Pembinaan (Jumlah klinik,
RS, klinik, DPS dan BPS
DPM dan yang dibina / Rp Rp
49 PMB jumlah klinik, 100% 2,000,0 100% 2,000,0 100% Rp 2
jejaring DPS dan BPS 00 00
Puskesmas yang ada) x
100%
Pendataan Pendataan
tenaga tenaga
50 kesehatan kesehatan di
di wilayah wilayah kerja 1
kerja tahun sekali
Pembinaan (Jumlah sarana
sarana kefarmasian
kefarmasia apotek dan took
n obat yang berijin /
jumlah seluruh
51
sarana
kefarmasian
apotek dan took
obat di wilayah
kerja) x 100%
Pembinaan (jumlah penyehat
penyehat tradisional yang
Rp Rp
tradisional dibina / jumlah
52 100% 2,000,0 100% 3,000,0 100%
seluruh penyehat 3,00
00 00
tradisional yang
ada) x 100%
55
b. PROGRAM PENGELOLAAN BLUD UPT PUSKESMAS MENGKUBANG (UKP)
INDIKATOR KEGIATAN FORMULASI KONDISI TARG
AWAL ANGGARAN
2019 ANGGARAN 2
2018
54 Pelayanan kesehatan (Jumlah kunjungan pasien
masyarakat miskin non miskin yang tidak memiliki
JKN dan non subsidi jaminan kesehatan yang
terlayani / jumlah seluruh
miskin yang tidak memiliki
jaminan kesehatan berkunjung
di Puskesmas) x 100%
55 Pelayanan 24 jam Terlaksananya pelayanan
gawat darurat 24 jam di
Puskesmas
56 Kejelasan informasi jenis Terpasangnya informasi jenis
pelayanan dan tarif pelayanan dan tarif pelayanan
100% 100% 1
pelayanan sesuai Perbup secara
representatif
57 Kewajaran biaya (Jumlah responden yang
pelayanan (SPP No 4) menjawab wajar dan sangat
wajar terhadap biaya
pelayanan / jumlah seluruh
responden) x 100%
58 Perilaku petugas (Jumlah responden yang
pelayanan menjawab baik dan sangat
baik terhadap penangan
pengaduan / jumlah seluruh
responden) x 100%
59 Penanganan pengaduan (Jumlah repsonden yang
(SPP No 6) menjawab baik dan sangat
baik penanganan pengaduan /
jumlah seluruh responden) x
100%
60 Cakupan rujukan pasien (Jumlah pasien rujukan gawat
gawat darurat darurat yang didampingi
petugas / jumlah semua 100% 1
pasien gawat darurat yang 100%
dirujuk) x 100%
61 Kepatuhan petugas (Jumlah petugas yang patuh
menggunakan APD menggunakan APD / jumlah
seluruh petugas yang 100% 100% 1
dilakukan sampling
penggunaan APD) x 100%
62 Ratio rujukan no (Jumlah rujukan non
spesialistik spesialistik / jumlah seluruh
rujukan) x 100%
63 prolanis (Jumlah kunjungan pasien
prolanis / jumlah peserta 80% 55,56% 78
prolanis terdaftar) x 100%
64 Angka Kontak (Jumlah peserta terdaftar yang
Komunikasi melakukan kontak komunikasi
dengan Puskesmas x 1000 /
56
jumlah peserta terdaftar di
Puskesmas
65 Bed Occupation Rate (jumlah hari perawatan dalam
(BOR) satu bulan) / (jumlah TT x
jumlah hari dalam 1 bulan)
57
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam penyelenggaraan pelayanan yang menyangkut masyarakat umum.
Pemberi pelayanan publik selalu dihadapkan dengan norma, aturan, standar,
dan ukuran yang harus dipenuhi agar dalam menjalankan pelayanan dapat
diberikan secara akuntabel, bisa dipertanggung jawabkan dan bekinerja tinggi.
UPT Puskesmas adalah Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPT) dari Dinas
Kesehatan Kabupaten/kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan
pembangunan kesehatan yang merupakan Fasilitas Pelayanan Kesehatan
(perorangan dan masyarakat) Tingkat Pertama (FKTP).
Disamping pelayanan yang berkualitas, fasilitas pelayanan publik juga dituntut
untuk memberikan pelayanan yang aman (safety), sehingga tidak terjadi sesuatu
tindakan yang membahayakan maupun mencederai pelanggan, oleh karena itu
perlu disusun system manajemen untuk mencegah terjadinya kejadian yang
tidak diinginkan, yang meliputi: identifikasi risiko, analisis risiko, evaluasi risiko,
penanganan risiko, monitoring yang berkesinambungan, dan komunikasi. Untuk
melakukan monitoring yang berksinambungan diperlukan adanya indicator (tolak
ukur) dan target (threshold) yang harus dicapai atau dipenuhi.
Upaya untuk meningkatkan kepuasan bahkan kesetiaan pelanggan dan
menjamin keamanan pasien dapat dilakukan dengan standarisasi pelayanan.
Bagaimana penerapan standar pelayanan tersebut apakah telah dapat
menjamin kepuasan pelanggan dan keamanan pasien harus dapat ditunjukkan
dengan fakta, oleh karena itu pengukuran (indikator) dan target pencapaian
untuk tiap indikator perlu disusun, disepakati, dan ditetapkan sebagai acuan.
Untuk menjamin terlaksananya pelayanan kesehatan yang bermutu/dapat
menjamin kepuasan pelanggan dan keamanan pasien, maka UPT Puskesmas
perlu mengembangkan Standar Pelayanan Minimal yang juga merupakan salah
satu syarat administrasi Puskesmas BLUD dengan mengacu pada Peraturan
Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 tentang Standar Pelayanan Minimal,
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 Tahun 2019 tentang Standar Teknis
Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar pada Standar Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan, Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 100 Tahun 2018 tentang
Penerapan Standar Pelayanan Minimal dan Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 79 Tahun 2018 tentang Badan Layanan Umum Daerah.
Dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2018 tentang
Badan Layanan Umum Daerah, dijelaskan bahwa Standar Pelayanan Minimal
(SPM) memuat Batasan minimal mengenai jenis dan mutu layanan dasar yang
harus dipenuhi oleh Unit Pelaksana Teknis Dinas/Badan Daerah yang akan
menerapkan BLUD.
Standar pelayanan minimal diatur dengan Peraturan Kepala Daerah untuk
menjamin ketersediaan, keterjangkauan, pemerataan, kesetaraan, kemudahan
dan kualitas layanan umum yang diberikan oleh Unit Pelaksana Teknis
58
Dinas/Badan daerah yang akan menerapkan BLUD sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Puskesmas mengemban tugas atas dua jenis SPM tersebut, karena
Puskesmas sebagai bagian dari Pemerintah Daerah yang harus memenuhi hak-
hak konstitusional masyarakat, juga sebagai UPTD yang menerapkan BLUD.
Sebuah Puskesmas BLUD melaksanakan selain sejumlah jenis pelayanan dasar
(JPD) SPM kesehatan, juga melaksanakan SPM pelayanan lain, dan SPM
pendukung yang disesuaikan dengan kemampuan Puskesmas BLUD tersebut.
Dalam menyusun SPM Puskesmas BLUD tersebut, harus menggunakan Bahasa
mudah dimengerti dan dipahami sehingga Puskesmas dan masyarakat
penerima pelayanan memiliki pehamanan tentang ukuran kinerja yang sama.
SPM kesehatan dapat diuraikan secara sederhana ke dalam butir-butir sebagai
berikut:
1. Merupakan kewajiban bagi semua Pemerintah Daerah;
2. Hak setiap warga negara untuk memperoleh Jenis Pelayanan Dasar yang
ditetapkan oleh Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 tentang SPM;
3. Sebagai bagian dari alat ukur kinerja Kepala Daerah;
4. Semua daerah melaksanakan Jenis Pelayanan Dasar yang sama;
5. Kaitannya dengan Puskesmas, adalah bahwa melalui Puskesmas, Kepala
Daerah menjalankan kewajibannya menyediakan Pelayanan Dasar
Kesehatan SPM kesehatan, masing-masing Puskesmas sesuai kemampuan
Puskesmas melayani Jenis Pelayanan Dasar yang ditetapkan oleh Peraturan
Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018, sedangkan secara keseluruhan
Puskesmas di Daerah tersebut melalui Puskesmas-Puskesmas tersebut
harus mampu melayani seluruh Jenis Pelayanan Dasar yang ditetapkan
dalam Peraturan Pemerintah dimaksud;
6. Terbatas Jenis Pelayanan Dasar yang ditetapkan oleh Peraturan Pemerintah
Nomor 2 Tahun 2018;
7. Pelaksanaan SPM kesehatan dievaluasi secara nasional dan dapat dilakukan
perubahan jika dinilai perlu diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah;
8. Diutamakan untuk pelayanan preventif promotive, sebagaimana dirumuskan
dalam Standar Teknis, yang dibuat oleh Kementerian Teknis mengikuti
perintah Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018, dalam hal ini yang
diatur lebih lanjut dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 Tahun 2019
tentang Standar Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar pada SPM
Bidang Kesehatan;
9. Dapat berbeda antar Puskesmas tergantung kondisi, karakteristik, cakupan
layanan masing-masing puskesmas;
10. Tidak terbatas pada layanan kesehatan, dapat melakukan pelayanan lain
yang secara jelas dapat disediakan oleh Puskesmas, dan dibutuhkan oleh
konsumen Puskesmas (masyarakat, pasien termasuk keluarganya) sebagai
pendukung layanan utamanya;
59
11. Termasuk JPD SPM kesehatan sesuai kemampuan, berakibat akan
dilakukan penyesuian SPM kesehatan, maka dilakukan penyesuaian SPM
Puskesmas BLUD;
12. Dapat dilakukan perubahan SPM Puskesmas BLUD Ketika dinilai perlu untuk
masing-masing Puskesmas, terutama Ketika Rencana Pengembangan
Pelayanan Puskesmas BLUD yang tertera dalam Renstra Puskesmas BLUD
telah dapat direalisasikan dan menjadi layanan rutin, maka layanan itu bisa
dijadikan SPM Puskesmas BLUD;
13. Ditetapkan oleh Kepala Daerah melalui Peraturan Kepala Daerah meliputi
pelayanan kesehatan komprehensif sesuai tugas dan fungsi (Tupoksi)
Puskesmas, bahkan dapat mencakup pelayanan non-kesehatan.
B. TUJUAN
Adapun tujuan disusunnya Standar Pelayanan Minimal adalah sebagai berikut :
1. Sebagai pedoman bagi Puskesmas dalam penyelenggaraan layanan kepada
masyarakat.
2. Terjaminnya hak masyarakat dalam menerima suatu layanan.
3. Dapat digunakan sebagai alat untuk menentukan alokasi anggaran yang
dibutuhkan.
4. Alat akuntabilitas Puskesmas dalam penyelenggaraan layanannya
5. Mendorong terwujudnya checks and balance.
6. Terciptanya transparansi dan partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan
puskesmas.
C. PENGERTIAN
Standar Pelayanan Minimal (SPM) adalah ketentuan mengenai jenis dan
mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan pemerintahan wajib yang berhak
diperoleh setiap warga negara secara minimal.
SPM di Puskesmas menjadi acuan Puskesmas dalam mencapai standar
kinerja, membuat perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi kegiatan Upaya
Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP).
Ada 2 (dua) jenis SPM yaitu SPM Kesehatan dan SPM (Puskesmas) BLUD;
1. SPM kesehatan, sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 2
Tahun 2018, Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 100 tahun 2018, dan
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 Tahun 2019, adalah :
a. Standar Pelayanan Minimal, yang selanjutnya disingkat SPM adalah
ketentuan mengenai jenis dan mutu pelayanan dasar yang merupakan
urusan pemerintahan wajib yang berhak diperoleh setiap warga negara
secara minimal.
b. Pelayanan Dasar adalah pelayanan publik untuk memenuhi kebutuhan
dasar Warga Negara
c. Jenis pelayanan dasar adalah jenis pelayanan dalam rangka penyediaan
barang dan/atau jasa kebutuhan dasar yang berhak diperoleh oleh setiap
warga negara secara minimal.
60
d. Mutu pelayanan dasar adalah ukuran kuantitas dan kualitas barang
dan/atau jasa kebutuhan dasar serta pemenuhannya secara minimal
dalam pelayanan dasar sesuai standar teknis agar hidup secara layak.
e. Urusan pemerintahan wajib adalah urusan pemerintahan yang wajib
diselenggarakan oleh semua daerah.
2. SPM BLUD, sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 79 tahun 2018 adalah standar pelayanan minimal memuat batasan
minimal mengenai jenis dan mutu pelayanan dasar yang harus dipenuhi oleh
Unit Pelaksana Teknis Dinas/Badan Daerah yang akan menerapkan BLUD,
untuk menjamin ketersediaan, keterjangkauan, pemerataan, kesetaraan,
kemudahan dan kualitas layanan umum yang diberikan oleh Unit Pelaksana
Teknis Dinas/ Badan daerah yang menerapkan BLUD sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan. SPM BLUD ditetapkan dengan
Peraturan Kepala Daerah, SPM BLUD Puskesmas tersebut disusun dan
ditandatangani oleh Kepala Puskesmas untuk maju dalam tahap selanjutnya
yaitu penilaian.
D. LANDASAN HUKUM
1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik.
2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah.
4. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah.
5. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 tentang Standar Pelayanan
Minimal.
6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 tahun 2018 tentang Badan
Layanan Umum Daerah.
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 100 Tahun 2018 tentang Penerapan
Standar Pelayanan Minimal.
8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 Tahun 2019 tentang Standar Teknis
Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar pada Standar Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan.
9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat.
10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2020 tentang Pedoman
Teknis Pengelolaan Keuangan Daerah;
11. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 29 Tahun 2022 tentang Pemantauan dan Evaluas Kinerja
Penyelenggaraan Pelayanan Publik;
12. Peraturan Bupati Belitung Timur Nomor 1 Tahun 2022 tentang Organisasi,
Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Pusat Kesehatan
Masyarakat pada Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga
Berencana Kabupaten Belitung Timur.
61
E. PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS
SPM BLUD Puskesmas ini akan direvisi apabila terjadi perubahan
terhadap Peraturan Perundang-Undangan yang terkait dengan SPM puskesmas
sebagaimana disebutkan di atas, serta disesuaikan dengan tugas, fungsi,
tanggung jawab, dan kewenangan organisasi Puskesmas serta perubahan
lingkungan.
F. SISTEMATIKA PENYAJIAN
Sistematika penyajian Dokumen Standar Pelayanan Minimal (SPM) UPT
Puskesmas adalah sebagai berikut :
Bab I : PENDAHULUAN
Bab II : STANDAR PELAYANAN MINIMAL
A. Jenis Pelayanan
B. Prosedur Pelayanan
C. Standar Pelayanan Minimal Puskesmas
Bab III : RENCANA PENCAPAIAN SPM
A. Rencana Kegiatan Pencapaian Kinerja SPM
B. Strategi Pencapaian SPM
Bab IV: SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA
Memuat tentang rencana strategis dan penganggaran SPM,
monitoring dan pengawasan pelaksanaan SPM serta pengukuran
capaian dan evaluasi kinerja
Bab V : PENUTUP
Lampiran
62
- Terukur merupakan kegiatan yang pencapaiannya dapat dinilai sesuai
dengan standar yang telah dtetapkan;
- Dapat dicapai merupakan kegiatan nyata, dapat dihitung tingkat
pencapaiannya, rasional, sesuai dengan kemampuan dan tingkat
pemanfaatannya;
- Relevan dan dapat diandalkan merupakan kegiatan yang sejalan,
berkaitan dan dapat dipercaya untuk menunjang tugas dan fungsi
BLUD;
- Tepat waktu atau kerangka waktu merupakan kesesuaikan jadwal dan
kegiatan yang telah ditetapkan.
b. Kelengkapan jenis pelayanan sesuai dengan SPM yang diberlakukan di
Puskesmas.
c. Keterkaitan yang kuat antara SPM dengan Renstra Dinas Kesehatan dan
Anggaran Tahunan.
d. Pengesahan SPM oleh Kepala Daerah melalui Peraturan Kepala Daerah.
Seluruh unsur diatas dapat dipahami dalam Kebijakan Manajemen
Puskesmas (sesuai Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 44 Tahun 2016).
Tim Puskesmas yang menyusun dan menyiapkan rancangan Renstra
Puskesmas perlu memahami kebijakan ini dan mengikuti pedoman tersebut.
6. Satu Perkada untuk satu Puskesmas BLUD, atau Satu Persada untuk semua
atau beberapa Puskesmas BLUD, dalam Perkada tersebut diuraikan dengan
jelas SPM masing-masing Puskesmas.
63