ADAT
ADAT
ADAT
AMBALAN
RAJAWALI MANDAI
PANGKALAN SMA NEGERI 8 MAROS
GUDEP 07.047 - 07.048
TRISATYA
Demi Kehormatanku aku berjani akan bersungguh-sungguh :
1. Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan¸ Negara Kesatuan Republik Indonesia
dan mengamalkan Pancasila
2. Menolong sesama hidup dan ikut serta dalam membangun masyarakat
3. Menepati Dasa Darma
DASADARMA
Pramuka itu :
1. Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia
3. Patriot yang sopan dan kesatria
4. Patuh dan suka bermusyawarah
5. Rela menolong dan tabah
6. Rajin¸ terampil¸ dan gembira
7. Hemat¸ cermat¸ dan bersahaja
8. Disiplin¸ berani¸ dan setia
9. Bertanggungjawab dan dapat dipercaya
10. Suci dalam pikiran¸ perkataan¸ dan perbuatan
HYMNE PRAMUKA
Cipt. Husein Muntahar
Kami Pramuka Indonesia
Manusia Pancasila
Satyaku Kudarmakan Darmaku Kubaktikan
Agar Jaya Indonesia
Indonesia Tanah Airku
Kami Jadi Pandumu
RAJAWALI MANDAI
PUSAKA ADAT
KATA-KATA ADAT
ARTI SANDI AMBALAN
Sandi ambalan adalah suatu prosa/puisi yang menghimpun aspirasi
pramuka penegak BANTARA/pramuka penegak LAKSANA yang berada disetiap
ambalan masing-masing. Sandi ambalan hanya berlaku bagi anggota ambalan
tertentu dan tidak berlaku bagi anggota ambalan lain.
Sandi ambalan Rajawali Mandai merupakan penjabaran dari tiap-tiap point
isi/makna DASA DARMA.
MARS PRAMUKA
BAB I
PENDAHULUAN
PASAL 1
DASAR
· UU. No 12 tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka
· AD/ART No.11/MUNAS/2013
· PP. No. 231 tahun 2007 tentang Petunjuk Penyelenggaraan Gugus Depan
Gerakan Pramuka
· PP. No.176 tahun 2013 tentang Pola dan mekanisme Pembinaan Pramuka
Penegak/Pramuka Pandega
· PP. No. 178 tahun 1979 tentang Tata aturan upacara
PASAL 2
PENGERTIAN¸ FUNGSI DAN TUJUAN ADAT
1. Adat Ambalan adalah suatu peraturan dan kebiasaan yang menjadi ciri khas dan
sarana penertib suatu pangkalan yang telah disepakati oleh Warga Ambalan.
2. Fungsi Adat :
a. Sebagai identitas suatu pangkalan
b. Sarana penertib suatu pangkalan
c. Sebagai dasar dan pedoman
3. Tujuan
Dengan adanya Adat Ambalan ADI SUCIPTO dan SEKAR ARUM PRATIWI
Pramuka Penegak Bantara/Penegak Laksana dapat menerapkan segala peraturan
Adat yang berlaku baik dilakukan didalam maupun diluar Pangkalan SMA Negeri
2 SLAWI.
PASAL 3
PEMEGANG ADAT
1. Dalam hal ini menjelaskan bahwa prosesi adat hanya dapat dilakukan oleh
Pemangku Adat dan boleh dilaksanakan selain Pemangku Adat atas persetujuan
bersama.(dalam kondisi sangat mendesak, seperti sakit keras, pindah sekolah,
pergi keluar kota dll)
2. Pemangku Adat adalah seseorang yang memiliki hak, kewajiban dan wewenang
dalam memegang adat.
3. Pemangku Adat dan warga ambalan memiliki Pusaka Adat yang wajib dijaga.
PASAL 4
HAK, KEWAJIBAN, DAN WEWENANG PEMANGKU ADAT
PASAL 5
TEMPAT DAN WAKTU
PASAL 8
REVISI ADAT
1. Adat Ambalan ditetapkan atas persetujuan seluruh Warga Ambalan.
2. Perubahan Adat dapat dilakukan dengan ketentuan :
a. Disetujui oleh seluruh Warga Ambalan.
b. Menyesuaikan situasi dan kondisi.
BAB II
ISI
PASAL 9
PAKAIAN, PENAMPILAN, DAN PERILAKU
PASAL 10
KEBIASAAN
1. Sebelum makan pasukan harus dalam bentuk barisan yang rapi dan dilakukan
secara bersama. Lalu disiapkan dalam posisi duduk. (mengkondisikan situasi dan
kondisi ).
2. Hasduk diselamatkan sesuai dengan pasal 9 ayat 6 tentang Adat
pakaian, penampilan dan perilaku.
3. Berdoa sebelum dan sesudah makan dipimpin oleh salah satu Warga Ambalan
4. Dalam kondisi makan dan minum tidak boleh bersenda gurau.
5. Tidak boleh makan dan minum sambil berdiri.
6. Warga Ambalan wajib mengutamakan ibadah, di dalam kegiatan.
7. Dana kas setiap pertemuan rutin wajib menyisihkan kas sesuai yang disepakati.
8. Menjalankan norma dan menjaga kode kehormatan sesuai dengan AD/ART.
9. Semua warga ambalan berhak melewati adat yang sudah ditentukan oleh dewan
kerja ambalan dengan norma yang berlaku dan mendidik .
10. Menaati segala aturan sekolah SMA Negeri 8 Maros
PASAL 11
SANKSI
UPACARA DAN APEL
PASAL 12
PENGERTIAN
1. Apel dan/atau Upacara dapat dilaksanakan di dalam maupun di luar ruangan.
2. Apel dan/atau Upacara dilaksanakan di awal dan di akhir kegiatan.
PASAL 14
JENIS UPACARA DAN APEL
Dalam hal ini jenis-jenis upacara penegak sesuai dengan PP. No. 178 tahun
1979 :
1. Upacara Umum adalah upacara yang dilakukan untuk kegiatan tertentu dengan
menggunakan peraturan yang berlaku secara umum.
2. Upacara Pelantikan adalah upacara yang dilakukan dalam rangka peresmian
seorang calon menjadi anggota gerakan pramuka sesuai dengan ketentuan yang
berlaku dan dapat juga dilakukan untuk pengangkatan pemegang jabatan
tertentu dalam satuan.
3. Apel Pembukaan dan Apel Penutupan latihan adalah apel yang dilakukan dalam
rangka usaha melaksanakan dan mengakhiri suatu pertemuan di lingkungan
Gerakan Pramuka
PASAL 15
FORMASI
PASAL 16
PETUGAS
KEORGANISASIAN
PASAL 17
DEWAN KERJA AMBALAN
1. Dewan Kerja Ambalan adalah Pramuka penegak yang telah mendapatkan
tanggung jawab untuk menjalakan setiap kegiatan Ambalan melalui proses
serah terima jabatan.
2. Susunan Pengurus Harian Dewan Kerja Ambalan terdiri dari :
a. Pradana Putra/Putri
b. Pemangku Adat Putra/Putri
c. Kerani Putra/putri
d. Juru uang Putra/putri
3. Susunan Dewan Kerja Ambalan terdiri dari bidang :
a. Bidang Kegiatan Kepramukaan
b. Bidang Teknik Pramuka
c. Bidang Inventaristik
d. Bidang Absensi
e. Bidang Humas
f. Bidang K5
4. Susunan Dewan kerja Ambalan dapat bertambah ataupun berkurang sesuai
dengan keputusan musyawarah bersama Dewan Kerja Ambalan.
PASAL 18
PENEGAK BANTARA DAN LAKSANA
· PENEGAK BANTARA
Penegak Bantara adalah Penegak yang telah memenuhi SKU sebagai penegak
Bantara dan menaati adat Ambalan
Perpindahan dari calon penegak menjadi penegak bantara dilaksanakan dengan
upacara pelantikan,yang bersangkutan dengan mengucap TRI SATYA dengan
suka rela memakai tanda pengenal untuk penegak bantara
Seorang penegak bantara wajib tetap melanjutkan latihan dan kegiatan lainnya
· PENEGAK LAKSANA
Penegak laksana adalah penegak bantara yang telah memenuhi SKU bagi
penegak laksana dan menaati adat ambalan
Perpindahan dari calon penegak menjadi penegak laksana dilaksanakan dengan
upacara pelantikan,yang bersangkutan dengan mengucap TRI SATYA dengan
suka rela memakai tanda pengenal untuk penegak laksana
Seorang penegak laksana di beri kewajiban memimpin kegiatan bakti untuk
gerakan pramuka.
PASAL 18
MUSYAWARAH AMBALAN
· PENGERTIAN:
Musyawarah pramuka penegak atau musyawarah ambalan adalah suatu
forum/tempat pertemuan bagi pramuka penegak warga ambalan sebagai
wahana permusyawaratan untuk menampung aspirasi pramuka penegak
ambalan di tingkat gugus depan.
· PENYELENGGARA:
a. Penyelenggara musyawarah ambalan adalah dewan ambalan yang
bersangkutan.
b. Hal-hal yang berkenan dengan pelaksanaannya di atur oleh
penyelenggaran dengan persetujuan gugus depan.
· ACARA MUSYAWARAH AMBALAN :
a. Acara musyawarah ambalan adalah hal yang harus di laksanakaan sebagai
agenda pembahasan dalam suatu musyawarah ambalan.
b. Acara musyawarah ambalan sekurang kurangnya harus di laksanakan sebagai
berikut :
Penyampaian laporan pelaksanaan tugas pokok atas kebijakan yang di
buat oleh dewan ambalan dalam pelaksanaan tugas pokok dan rencana
kerja.
Evaluasi kegiatan selama kegiatan ambalan selama masa bakti sebelumnya
Penyusunan adat ambalan
c. Pelaksanaan Musyawarah Gugus Depan
1. Musyawarah dilaksanakan setiap 1 tahun sekali yang diselenggarakan oleh
Dewan Kerja Ambalan dengan dihadiri oleh Warga Ambalan, Pembina, dan Purna
Bhakti.
2. Musyawarah Ambalan dilaksanakan menjelang akhir masa jabatan dengan
pembagian program komisi 1 tentang program kerja satu tahun kedepan, komisi
2 tentang Adat Ambalan, komisi 3 tentang AD/ART
PASAL 19
SERAH TERIMA JABATAN
BAB III
PENUTUP
PASAL
Penutup
1. Hal-hal yang belum ditetapkan dalam buku adat ini akan ditetapkan lebih
lanjut.
2. Apabila terdapat ketidaksesuaian dengan kondisi ambalan, maka selanjutnya
dilakukan revisi terhadap adat tersebut.
3. Buku adat ini ditetapkan berdasarkan persetujuan seluruh warga ambalan.