3 Bahasan Pajak
3 Bahasan Pajak
3 Bahasan Pajak
Penjelasannya
By Sandy MakrufPosted on
Tahukah Kamu ?
[kkstarratings] Akuntansilengkap.com – Mulai 1 Januari 2014, PBB Pedesaan dan Perkotaan menjadi Pajak
Daerah. Untuk PBB Perkebunan, Pertambangan dan Perhutanan masih tetap merupakan Pajak Pusat.
Daftar Isi [hide]
1 Definisi Pajak Menurut Para Ahli
o 1.1 Macam Macam Pajak/Jenis-Jenis Pajak
o 1.2 1. Pajak Menurut Golongan
o 1.3 2. Pajak Menurut Sifat
o 1.4 3. Pajak Menurut Lembaga Pemungut
1.4.1 A. Pajak Pusat (Negara)
1.4.2 Pajak Penghasilan (PPh)
1.4.3 Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
1.4.4 Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM)
1.4.5 4. Bea Meterai
1.4.6 B. Pajak Daerah.
o 1.5 Share this:
Pengertian pajak adalah kontibusi wajib kepada negara yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-undang
bagi orang pribadi atau badan dengan tidak mendapat timbal balik secara langsung dan digunakan untuk
keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
Jadi defisi pajak bisa disimpulkan sebagai iuran rakyat yang dibayar ke kas negara oleh pribadi atau kelompok
tanpa timbal balik langsung, yang berfungsi untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran umum.
Baca juga:
Pajak oleh Resmi dapat dikelompokkan menurut golongan, menurut sifatnya, dan menurut lembaga pemungut.
Berikut penjelasannya:
1. Pajak langsung. Adalah pajak yang tidak bisa dibebankan atau dilimpahkan kepada orang atau pihak
lain, artinya pajak ini harus ditanggung sendiri oleh Wajib Pajak. Contohnya adalah PPh (Pajak
Penghasilan).
2. Pajak Tidak Langsung. Adalah pajak yang dapat dilimpahkan atau dibebankan kepada pihak ketiga
atau orang lain. Contohnya adalah Pajak Pertambahan Nilai (PPN).
1. Pajak subjektif. Adalah pajak yang pengenaannya dengan memperhatikan keadaan subjeknya atau
keadaan pribadi Wajib Pajak . Contohnya adalah Pajak Penghasilan (PPh).
2. Pajak objektif. Adalah pajak yang pengenaannya berdasarkan objek, baik keadaan, berupa benda atau
perbuatan/peristiwa yang bisa mengaktifkan kewajiban membayar pajak dan tanpa memperhatikan
keadaan pribadi Wajib Pajak (Subjek Pajak) ataupun tempat tinggal. Contohnya adalah Pajak
Pertambahan Nilai (PPN).
Setiap barang dan jasa pada dasarnya adalah Barang Kena Pajak atau Jasa Kena Pajak kecuali yang ditentukan
oleh Undang-undang PPN.
4. Bea Meterai
Bea Meterai adalah pajak yang dikenakan atas pemanfaatan dokumen seperti akta notaris, surat perjanjian,
surat berharga / efek, kwitansi pembayaran dan dokumen yang memuat jumlah uang diatas jumlah tertentu.
PBB merupakan pajak yang pengenaannya berdasarkan kepemilikan atau pemanfaatan tanah dan atau
bangunan. PBB adalah Pajak Pusat, namun diserahkan kepada Pemerintah Daerah baik Provinsi dan maupun
Kabupaten/Kota hampir seluruh realisasi penerimaan PBB.
Baca juga:
1. Pengertian Wajib Pajak Beserta Hak Dan Kewajiban Menurut Para Ahli
2. Pengertian, Jenis Jenis Dan Unsur Unsur Pajak Lengkap Menurut Para Ahli
3. Pengertian, Prinsip dan 5 Manfaat Akuntansi Pajak
B. Pajak Daerah.
Pajak Daerah Adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah baik tingkat I (pajak provinsi) atau tingkat II
(Pajak Kabupaten/Kota) yang fungsinya untuk membiayai rumah tangga daerah masing-
masing. Contohnya adalah Pajak Kendaraan Bermotor, Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor dan lainnya.
Pengelolaan administrasi yang berkaitan dengan pajak daerah akan dilaksanakan di Dinas Pendapatan Daerah
atau Kantor Pajak Daerah atau Kantor sejenis dibawah Pemerintah Derah setempat.
1. Pajak Provinsi
2. Pajak Kabupaten/Kota
Pajak Hotel;
Pajak Restoran;
Pajak Hiburan;
Pajak Reklame;
Pajak Penerangan Jalan;
Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan;
Pajak Parkir.
Pajak Air Tanah
Pajak sarang Burung Walet
Pajak Bumi dan Bangunan perdesaan dan perkotaan
Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan/atau Bangunan