9 Dhamayanti, D. A. M., Kepramareni, P., & Apriada, K

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 13

JURNAL KARMA ( Karya Riset Mahasiswa Akuntansi )

VOL. 2 NO. 1 OKTOBER 2022 P-ISSN 2302-5514

Pengaruh Kemampuan Teknik Personal, Dukungan Manajemen Puncak,


Program Pelatihan Dan Pendidikan Pemakai, Serta Kepuasan Pengguna
Akhir Terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Pada Lembaga
Perkreditan Desa (LPD) Di Kecamatan Banjarangkan

Dewa Ayu Mella Dhamayanti1


Putu Kepramareni2
Kadek Apriada3
Universitas Mahasarawati Denpasar
[email protected]

Abstract
Accounting information system performance is an assessment of the accounting information
system implementation that used in a company to provide efficient and accurate accounting
information in accordance with the company's objectives. This study aims to examine and obtain
empirical evidence personal technical ability influence, top management support, user training and
education programs, and end user satisfaction on accounting information system performance at
Village Credit Institutions (LPD) in Banjarangkan District. The population in this study were LPDs in
Banjarangkan District, which amounted to 28 LPDs. The sample in this study amounted to 59
respondents who were taken using a purposive sampling method with the criteria of employees using
accounting information systems. The data analysis technique used was multiple linear regression
analysis. The results showed that top management support and end-user satisfaction had positive
effect on the accounting information systems performance, while personal technical skills and user
training and education programs had no effect on the accounting information systems performance.
Keywords: Personal Engineering Ability, Top Management Support, User Training and Education
Program, End User Satisfaction, Accounting Information System Performance

PENDAHULUAN
Pada era globalisasi saat ini perkembangan teknologi telah berdampak pada
penemuan-penemuan baru yang bermunculan dengan berbagai macam inovasi. Pesatnya
perkembangan teknologi menyebabkan informasi dengan mudah sampai kepada masyarakat
sehingga menjadikan sebagian besar masyarakat semakin merasakan informasi sebagai salah
satu kebutuhan penting disamping kebutuhan lainnya. Menurut Pebriani (2019) peningkatan
penggunaan teknologi komputer sebagai salah satu bentuk alat teknologi informasi telah
mengubah pemprosesan data akuntansi dari secara manual menjadi secara otomatis.
Teknologi informasi dapat didefinisikan sebagai perpaduan antara teknologi berbasis
komputer dan telekomunikasi, seperti database, teknologi jaringan, perangkat keras,
perangkat lunak dan perangkat telekomunikasi lainnya. Menurut Noviani, dkk (2020)
teknologi informasi dan sistem informasi yang baik tidak dapat dipungkiri dapat menunjang
atau meningkatkan kemampuan suatu usaha untuk memenangkan persaingan usaha. Pada
suatu perusahaan informasi akuntansi yang berkualitas merupakan penting karena informasi
menjadi penentu dan keberhasilan perdagangan perusahaan. Informasi dapat membantu
organisasi untuk menyerap dan mempertahankan peluang strategis. Pentingnya informasi
dalam pengambilan keputusan, menuntut organisasi untuk mampu menghasilkan informasi
yang berkualitas. Informasi yang berkualitas dapat dihasilkan dengan adanya Sistem
Informasi Akuntansi yang disebut SIA.
Jermias (2016) menyatakan sistem informasi akuntansi adalah kumpulan sumber daya,
seperti manusia dan peralatan, yang dirancang untuk mengubah data keuangan dan data
lainnya menjadi informasi. Informasi tersebut dikomunikasikan kepada para pembuat
keputusan sistem informasi akuntansi hal tersebut dengan sistem manual atau melalui sistem

2296
JURNAL KARMA ( Karya Riset Mahasiswa Akuntansi )
VOL. 2 NO. 1 OKTOBER 2022 P-ISSN 2302-5514

terkomputerisasi. Menurut Iskandar (2015), sistem informasi akuntansi yang baik mampu
menggabungkan sistem atau komponen baik fisik maupun nonfisik yang saling berhubungan
dan saling bekerjasama secara harmonis untuk mengolah data transaksi yang berkaitan
dengan masalah keuangan menjadi informasi keuangan.
Dewi (2020) berpendapat bahwa pentingnya dengan adanya sistem informasi
akuntansi berbasis komputer yang baik, perusahaan atau lembaga keuangan mampu dapat
melakukan proses operasi maupun informasi dengan lebih efektif dan efisien karena adanya
pengendalian yang mengendalikan proses-proses tersebut sehingga hasil yang dicapai dapat
sesuai dengan tujuan perusahaan. Selain itu informasi akuntansi yang dihasilkan dari sistem
informasi akuntansi berbasis komputer dapat dipertanggung jawabkan untuk kelak digunakan
oleh pihak di luar perusahaan.
Baik buruknya kinerja sistem informasi dapat dilihat dari kepuasan pemakai sistem
informasi akuntansi dan pemakaian sistem informasi akuntansi itu sendiri. Proses
pengembangan sistem informasi akuntansi seringkali mengalami hambatan dan menjadi
permasalahan serius bagi manajemen (Sudibyo dan Kuswanto, 2011). Dapat dibayangkan
apabila SIA berbasis komputer suatu perusahaan tidak berjalan dengan baik, misalnya karena
komponen di dalam SIA berbasis komputer yang tidak bekerja dengan optimal, tentu hal ini
akan menyebabkan sistem yang berjalan menjadi terhambat sehingga mengakibatkan kegiatan
di dalam perusahaan tidak berjalan lancar, informasi yang dihasilkan tidak akurat, dan tujuan
dari kegiatan bisnis perusahaan pun sulit untuk dicapai, termasuk Lembaga Perkreditan Desa
pun sulit untuk dicapai.
Peraturan Gubernur Bali No. 3 Tahun 2017 pasal 1, menyebutkan Lembaga
Perkreditan Desa yang selanjutnya disebut LPD adalah lembaga keuangan milik Desa
Pakraman yang berkedudukan di wewidangan Desa Pakraman. Lembaga Perkreditan Desa
(LPD) merupakan salah satu lembaga keuangan yang telah menggunakan SIA dalam
pengolahan data transaksinya. LPD adalah lembaga keuangan yang berperan dalam
pemerdayaan ekonomi masyarakat pedesaan sehingga Lembaga Perkreditan Desa perlu
dilestarikan agar dapat membantu masyarakat secara ekonomi maupun sosial. Lembaga
keuangan seperti Lembaga Perkreditan Desa dalam prakteknya bersaing ketat dengan
lembaga keuangan lainnya seperti Bank Perkreditan Rakyat (BPR), koperasi, dan lain
sebagainya, sehingga LPD dituntut untuk terus meningkatkan pelayanannya.
Tujuan didirikannya LPD adalah untuk mendorong pembangunan ekonomi pada
masyarakat desa melalui pemberian kredit maupun simpanan dalam bentuk tabungan. Selain
itu dengan didirikannya sebuah LPD akan membantu menciptakan pemerataan kesejahteraan
dan membantu menciptakan kesempatan berusaha bagi warga desa setempat. Sebagai bagian
dari sistem perbankan di Indonesia, LPD juga tidak lepas dari tuntutan untuk menyajikan
informasi keuangan yang akurat, relevan, dan tepat waktu.
Laporan keuangan yang lengkap dibutuhkan untuk menilai kinerja suatu LPD, oleh
karena itu perlu adanya dukungan SIA berbasis komputer dengan teknologi informasi yang
tekomputerisasi (Antari, 2015). Sistem informasi yang ada juga digunakan untuk
memudahkan nasabah dalam melakukan transaksi, pengambilan uang, pengecekan saldo, dan
lain-lain. Dari sistem informasi yang digunakan, maka dapat diketahui bahwa manajemen dari
organisasi tersebut baik atau tidak.
Kinerja sistem informasi akuntansi yaitu penilaian terhadap pelaksanaan sistem
informasi akuntansi yang digunakan pada suatu perusahaan dalam pencapaiannya
memberikan informasi akuntansi yang efesien dan akurat sesuai dengan tujuan perusahaan
tersebut (Jayanti, dkk. 2017). Menurut Septiani (2019), kinerja sistem informasi akuntansi
mengandung pengertian atau gambaran tentang kinerja sistem yang ada apakah sudah sesuai
dengan kebutuhan dan tujuan pada perusahaan atau organisasi. Kinerja informasi dikatakan

2297
JURNAL KARMA ( Karya Riset Mahasiswa Akuntansi )
VOL. 2 NO. 1 OKTOBER 2022 P-ISSN 2302-5514

baik jika informasi yang diterima memenuhi harapan pemakai informasi dan mampu
memberikan kepuasan bagi pemakai.
Faktor yang mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi yaitu kemampuan
teknik personal yang berkaitan dengan kemampuan yang dimiliki oleh pemakai sistem
informasi akuntansi (Yesa, 2016). Gustiyan (2014) menyatakan bahwa kemampuan teknik
pemakai yang baik akan mendorong pemakai untuk menggunakan sistem informasi akuntansi
sehingga kinerja sistem informasi akuntansi akan lebih meningkat. Ada dua jenis teknik yaitu
kemampuan spesialis, dan kemampuan umum.
Yesa (2016) menemukan bahwa kemampuan teknik personal berpengaruh positif
terhadap kinerja SIA yang diukur dengan kepuasan pemakai. Semakin tinggi kemampuan
teknik personal maka akan meningkatkan kinerja SIA. Demikian pula penelitian yang
dilakukan oleh Susanti (2015), Jayanti, dkk (2017) dan Pratiwi (2019) menyatakan bahwa
kemampuan teknik personal berpengaruh positif terhadap kinerja sistem informasi akuntansi.
Berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Gustiyan (2014) dan Ariyanti (2015)
menyatakan bahwa kemampuan teknik personal tidak berpengaruh terhadap kinerja sistem
informasi akuntansi.
Kinerja sistem informasi akuntansi dipengaruhi juga oleh manajemen puncak yang
bertanggung jawab atas penyediaan pedoman umum bagi kegiatan sistem informasi (Ananda,
dkk 2014). Tingkat dukungan yang diberikan oleh manajemen puncak bagi sistem informasi
organisasi dapat menjadi suatu faktor yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan
semua kegiatan yang berkaitan dengan sistem informasi. Dharmawan, dkk. (2017),
menyatakan bahwa peran manajemen puncak dalam mempertahankan kinerja sistem
informasi akuntansi adalah sebagai pengawasan tehadap sistem informasi akuntansi yang
digunakan perusahaan dan memastikan sistem informasi akuntansi yang ada dapat berjalan
dengan baik dan memiliki kinerja yang baik. Atasan atau pimpinan ingin mengembangan
sistem informasi di sebuah perusahaan dengan baik sehingga diharapan dapat mencapai
tujuan dari keinginan sebuah perusahaan tersebut (Meiryani, 2019). Menurut Diansari (2020),
semakin tinggi dukungan manajemen puncak yang diberikan maka semakin tinggi pula
kinerja sistem informasi akuntansi tersebut.
Hasil penelitian yang dilakuakan oleh Susanti (2015), Tirka. (2016) dan Ulfa (2019)
menyatakan dukungan manajemen puncak berpengaruh positif terhadap kinerja sistem
informasi akuntansi. Berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Ariyanti (2015) dan
Nopriani (2017), menyatakan bahwa dukungan manajemen puncak tidak berpengaruh
terhadap kinerja sistem informasi akuntansi.
Keberhasilan kinerja sistem informasi akuntansi juga dipengaruhi oleh pelatihan dan
pendidikan yang diselenggarakan oleh pihak perusahaan untuk dapat memperkenalkan sistem
kepada karyawannya (Gustiyan, 2014). Program pendidikan dan pelatihan dapat
meningkatkan kemampuan dan pemahaman pemakai terhadap sistem informasi akuntansi
sehingga pemakai akan dapat menggunakan sistem dengan baik dan dapat meningkatkan rasa
kepuasan terhadap sistem informasi akuntansi pada perusahaan atau organisasi (Antari, 2015).
Semakin sering pengguna sistem diberikan pelatihan dan pendidikan dalam penggunaan
sistem informasi akan berpengaruh terhadap peningkatan kinerja sistem informasi akuntansi
yang akan meningkatkan mutu kinerja karyawan menjadi lebih terlatih, baik karyawan baru
atau karyawan yang sudah berpengalaman dalam menggunakan sistem informasi akuntansi.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Agustini (2017), Nopriani (2017) dan Satria
(2019) memperoleh hasil bahwa program pelatihan dan pendidikan pemakai berpengaruh
positif terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Berbeda dengan hasil penelitian yang
dilakukan oleh Artini (2016) dan Putri (2017) memperoleh hasil bahwa program pelatihan dan
pendidikan pemakai tidak berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi.

2298
JURNAL KARMA ( Karya Riset Mahasiswa Akuntansi )
VOL. 2 NO. 1 OKTOBER 2022 P-ISSN 2302-5514

Faktor lain yang digunakan sebagai tolak ukur keberhasilan suatu sistem informasi
akuntansi adalah kepuasan pengguna akhir (Dewi, dkk 2020). Menurut Dewi (2019),
berpendapat semakin besar manfaat yang dirasakan pengguna terhadap suatu SIA akan
meningkatkan kepuasan pengguna dan pengguna akan lebih termotivasi dalam menggunakan
SIA. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Susanti (2015) dan Dewi (2019) menyatakan
bahwa kepuasan pengguna akhir berpengaruh positif terhadap kinerja SIA. Berbeda dengan
hasil penelitian yang dilakukan Nurhayanti (2017) menyatakan bahwa kepuasan pengguna
akhir tidak berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi.
Fenomena yang terjadi di Kecamatan Banjarangkan, Kabupaten Klungkung yaitu LPD
yang terdaftar di LPLPD Klungkung sebanyak 30 LPD, dimana tidak semua LPD
menggunakan SIA dan ada 2 LPD yang tidak aktif, sehingga LPD yang aktif sebanyak 28
LPD dimana SIA berbasis komputer digunakan oleh 21 LPD untuk mendukung proses dan
operasinya. Menurut LPLPD Klungkung masih ada beberapa LPD yang belum secara optimal
menggunakan SIA secara integritas dan komputerisasi, dapat diketahui bahwa meski LPD
telah menggunakan SIA masih ada beberapa permasalahan yang ada di LPD yaitu terjadi
human error, seperti terjadi kesalahan staf dalam menyalin dan mengisi data akuntansi.
Permasalahan lain yang timbul adalah komputer yang digunakan juga mengalami error dan
hank yang diakibatkan oleh virus. Hal ini dapat menghambat informasi akuntansi yang
dihasilkan tidak selesai dengan tepat waktu, terutama dalam penyetoran laporan keuangan ke
LPLPD Klungkung terlambat. Menurut peneliti permasalahan yang ada di dalam LPD
tersebut memepengaruhi faktor-faktor kinerja SIA yaitu: kemampuan teknik personal,
dukungan manajemen puncak, program pelatihan dan pendidikan pemakai serta kepuasan
pengguna akhir.
LPD di Kecamatan Banjarangkan adalah lembaga keuangan yang dipilih dalam
penelitian ini, karena 21 LPD di Kecamatan Banjarangkan memanfaatkan SIA sebagai
memproses transaksi tabungan, deposito, dan pinjaman untuk menghasilkan dokumen
operasional harian dan laporan lainnya. Penggunaan SIA pada LPD di Kecamatan
Banjarangkan yang secara integritas dan kompetentif dapat dilihat dari perkembangan aset
yang meningkat setiap tahunnya, namun pada LPD yang belum secara optimal menggunakan
SIA maka LPD tersebut tidak bisa mengimbangi bersaing dengan LPD yang lainnya.
Penggunaan SIA berperan dalam memudahkan karyawan untuk pemrosesan data agar lebih
praktis. Keberadaan sistem informasi akuntansi yang layak akan membantu dalam
menghasilkan laporan keuangan secara cepat, akurat, relevan sehingga dapat berguna dalam
pengambilan keputusan.
Berdasarkan permasalahan dan ketidak konsistenan dari hasil penelitian sebelumnya
tersebut menjadi motivasi peneliti dalam melaksanakan penelitian ini, sehingga peneliti
tertarik untuk melakukan pengujian kembali terkait variabel kemampuan teknik personal,
dukungan manajemen puncak, program pelatihan dan pendidikan pemakai, serta kepuasan
pengguna akhir sebagai variabel independen dan kinerja sistem informasi akuntansi sebagai
variabel dependen dengan objek penelitian pada karyawan LPD yang ada di Kecamatan
Banjarangkan, Kabupaten Klungkung. Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti tertarik
untuk melakukan penelitian dengan judul, Pengaruh Kemampuan Teknik Personal, Dukungan
Manajemen Puncak, Program Pelatihan Dan Pendidikan Pemakai, Serta Kepuasan Pengguna
Akhir Terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Pada Lembaga Perkreditan Desa (LPD)
di Kecamatan Banjarangkan.

TELAAH LITERATUR DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS


Tecnology Acceptance Model (TAM)
Tecnology Acceptance Model (TAM) adalah salah satu model yang digunakan untuk
menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi diterimanya penggunaan teknologi komputer.

2299
JURNAL KARMA ( Karya Riset Mahasiswa Akuntansi )
VOL. 2 NO. 1 OKTOBER 2022 P-ISSN 2302-5514

Tecnology Acceptance Model (TAM) dikembangkan pertama kali oleh Davis (1989) dan
kemudian dipakai serta dikembangkan lagi oleh beberapa peneliti. Achmad (2018)
menyatakan bahwa TAM dikembangkan dari teori psikologis yang menjelaskan tentang
perilaku pengguna komputer yang berlandaskan pada kepercayaan (belief), sikap (attitude),
keinginan (intention), dan hubungan perilaku pengguna (user behaviour relationship). Tujuan
model ini adalah untuk menjelaskan faktor-faktor dari perilaku pengguna terhadap
penerimaan penggunaan teknologi. Kenyamanan dan kemudahan dalam mengoperasikan
sistem informasi merupakan faktor penting dalam suksesnya suatu sistem informasi di dalam
suatu organisasi atau perusahaan. Apabila sistem informasi yang digunakan di suatu
perusahaan mudah dipahami atau dioperasikan maka akan menimbulkan lingkungan kerja
yang nyaman, lingkungan kerja yang nyaman dapat meningkatkan kinerja pengguna
informasi dalam meng-input suatu data ke dalam sistem informasi, sehingga dapat
menciptakan sistem informasi yang baik atau efektif (Cahyani, 2020)
Kenyamana dan kemudahan dalam mengoperasikan sistem informasi merupakan
faktor penting dalam suksesnya suatu sistem informasi di dalam suatu organisasi atau
perusahaan. Terciptanya kenyamanan dalam penggunaan sistem informasi tersebut, dapat
meminimalisir terjadinya kesalahan bagi karyawan dalam menginput data ke dalam sistem
informasi Tecnology Acceptance Model (TAM) adalah salah satu model riset di bidang
Teknologi Informasi (TI) yang tujuan utamanya untuk mengikuti nilai dari teknologi
informasi yang diterapkan di suatu perusahaan dan untuk memahami faktor-faktor yang
mempengaruhi (determinant) nilai teknologi informasi itu sendiri. Menurut Maryani (2020)
sampai saat ini Technology Acceptance Model (TAM) merupakan model yang paling banyak
digunakan dalam memprediksi penerimaan teknologi informasi.
Andriane (2020), menyatakan tujuan TAM yaitu untuk menjelaskan faktor penentu
penerima teknologi yang berbasis informasi secara general serta menjelaskan tingkah laku
pemakai terakhir teknologi informasi yang digunakan dengan variasi yang cukup luas serta
populasi pemakai. TAM merupakan sebuah pengembangan dari Theory of Reasoned Acttion
(TRA) dan diyakini mampu untuk meramalkan penerimaan pemakai terhadap teknologi yang
berdasarkan dari dua dampak faktor yaitu perspektif kemanfaatan (perceived usefulness) dan
perspektif kemudahan pemakai (perceived ease of use).
Pengaruh Kemampuan Teknik Personal Pada Kinerja Sistem Informasi Akuntansi
Kemampuan teknik personal adalah kemampuan pemakai dalam menyelesakan tugas-
tugas dalam menggunakan sistem informasi. Menurut Jayanti, dkk (2017), semakin tinggi
kemampuan teknik personal pemakai sistem informasi akuntansi maka akan meningkatkan
kinerja sistem informasi akuntansi. Penggunaan sistem informasi akuntansi yang baik dimulai
dari kemampuan teknik personal pemakai sistem informasi yang memadai, sehingga dapat
menghasilkan kinerja sistem informasi akuntansi yang baik.
Kemampuan teknik personal sistem informasi akuntansi juga merupakan pengaruh
utama dalam perekrutan karyawan dan perancangan sistem informasi akuntansi dalam sebuah
perusahaan. Menurut Ariyanti (2015) menyatakan bahwa kemampuan teknik personal yang
baik akan mendorong pemakai untuk menggunakan sistem informasi akuntansi sehingga
kinerja sistem informasi akuntansi akan lebih meningkat.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Susanti (2015) menemukan bahwa kemampuan
teknik personal berpengaruh positif terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Demikian
pula penelitian yang ditemukan oleh Agustini (2017) dan Wiati (2017) menyatakan bahwa
kemampuan teknik personal berpengaruh positif terhadap kinerja sistem informasi akuntansi.
Berdasarkan uraian tersebut, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
H1 : Kemampuan teknik personal berpengaruh positif terhadap kinerja Sistem
Informasi Akuntansi pada LPD di Kecamatan Banjarangkan
Pengaruh Dukungan Manajemen Puncak Pada Kinerja Sistem Informasi Akuntansi

2300
JURNAL KARMA ( Karya Riset Mahasiswa Akuntansi )
VOL. 2 NO. 1 OKTOBER 2022 P-ISSN 2302-5514

Dukungan manajemen puncak merupakan aspek penting dalam pengembangan sistem


informasi. Manajemen puncak bertanggung jawab atas penyediaan pedoman umum bagi
kegiatan sistem informasi. Menurut Dewi (2019), manajemen puncak juga memiliki kekuatan
dan pengaruh untuk mensosialisasikan pengembangan sistem informasi yang memungkinkan
pengguna untuk berpartisipasi dalam pengembangan sistem dan akan berpengaruh pula pada
kepuasan pengguna. Dukungan manajemen puncak mempengaruhi penggunaan teknologi
informasi dan manajer dapat memberikan motivasi kepada pemakai untuk menggunakan
sistem informasi akuntansi. Pemberian motivasi akan meningkatkan keyakinan diri pengguna
untuk mengaplikasikan sistem dengan baik dan benar. Semakin besar dukungan manajemen
puncak yang diberikan maka akan meningkatkan kinerja sistem informasi akuntansi.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Susanti (2015) menemukan bahwa dukungan
manajemen puncak berpengaruh positif terhadap kinerja sistem informasi akuntansi.
Demikian pula penelitian yang dilakukan oleh Tirka (2016) dan Ulfa (2019) menemukan
bahwa dukungan manajemen puncak berpengaruh positif terhadap kinerja sistem informasi
akuntansi. Berdasarkan uraian tersebut, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
H2 : Dukungan manajemen puncak berpengaruh positif terhadap kinerja Sistem
Informasi Akuntansi pada LPD di Kecamatan Banjarangkan
Pengaruh Program Pelatihan Dan Pendidikan Pemakai Pada Kinerja Sistem Informasi
Akuntansi
Pelatihan dan pendidikan pemakai perlu untuk diadakan, mengingat perkembangan
teknologi sangat cepat yang menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan setiap waktu.
Tujuan diadakannya program pendidikan dan pelatihan pemakai yaitu untuk meningkatkan
kemampuan dan pemahaman pemakai terhadap sistem informasi akuntansi yang akan
digunakan dalam sebuah perusahaan atau organisasi (Prabowo, 2014).
Program pelatihan dan pendidikan ini juga digunakan untuk menambah wawasan serta
ilmu pengetahuan kepada pengguna terhadap sistem informasi akuntansi yang ada. Semakin
sering pengguna sistem informasi diberikan pelatihan dan pendidikan dalam penggunaan
sistem akan berpengaruh terhadap peningkatan kinerja SIA. Hal ini dapat terjadi karena
pengguna dapat mengoperasikan dan menggunakan sistem informasi akuntansi yang ada
dengan baik dan secara maksimal guna memenuhi pekerjaan yang dikerjakan.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Susanti (2015) menyatakan bahwa program
pelatihan dan pendidikan pemakai berpengaruh positif terhadap kinerja sistem informasi
akuntansi. Demikian pula penelitian yang dilakukan oleh Agustini (2017) dan Nopriani
(2017) menyatakan bahwa program pelatihaan dan pendidikan pemakai berpengaruh positif
terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Berdasarkan uraian tersebut, maka hipotesis
dalam penelitian ini sebagai berikut:
H3 : Program pelatihan dan pendidikan pemakai berpengaruh positif terhadap kinerja
Sistem Informasi Akuntansi pada LPD di Kecamatan Banjarangkan
Pengaruh Kepuasan Pengguna Akhir Pada Kinerja Sistem Informasi Akuntansi
Kepuasan pengguna merupakan suatu tingkatan perasaan yang muncul setelah
pengguna menggunakan sistem yang sesuai dengan harapan dan tujuan pengguna dalam
sebuah perusahaan atau organisasi. Susanti (2015) menyatakan kepuasan pengguna akhir
menunjukkan seberapa jauh pengguna merasa puas dengan sistem informasi yang digunakan
dalam hal tersebut tercermin melalui perbandingan hasil kinerja pengguna sebelum dan
sesudah menggunakan sistem informasi tersebut.
Kinerja pengguna merupakan hasil akhir yang terlihat atas penggunaan sistem
informasi tertentu yang digunakan untuk meningkatkan kinerja mereka dalam suatu organisasi
atau perusahaan. Menurut Dewi (2019) semakin besar manfaat yang dirasakan pengguna

2301
JURNAL KARMA ( Karya Riset Mahasiswa Akuntansi )
VOL. 2 NO. 1 OKTOBER 2022 P-ISSN 2302-5514

terhadap suatu sistem informasi akuntansi akan meningkatkan kepuasan pengguna dan
mampu meningkatkan kinerja sistem informasi akuntansi.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Susanti (2015) menyatakan bahwa kepuasan
pengguna akhir berpengaruh positif terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Demikian
juga penelitian yang dilakukan oleh Dewi, (2019) dan Noviani, dkk. (2020) yang menyatakan
bahwa kepuasan pengguna akhir berpengaruh positif terhadap kinerja sistem informasi
akuntansi. Berdasarkan uraian tersebut, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
H4 : Kepuasan pengguna akhir berpengaruh positif terhadap kinerja Sistem Informasi
Akuntansi pada LPD di Kecamatan Banjarangkan

METODE PENELITIAN
Lokasi penelitian ini dilakukan pada Lembaga Perkreditan Desa (LPD) di Kecamatan
Banjarangkan, Kabupaten Klungkung. Populasi penelitian ini adalah karyawan pada LPD di
seluruh wilayah Kecamatan Banjarangkan yang terdapat 28 LPD di seluruh wilayah
kecamatan Banjarangkan dengan jumlah seluruh karyawan 115 orang. Metode pengambilan
sampel dalam penelitian ini adalah metode purposive sampling. Kriteria sampel dalam
penelitian ini adalah Karyawan yang menggunakan SIA yang berjumlah 59 orang responden.
Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis regresi linear berganda.
Kemampuan teknik personal adalah kemampuan yang dimiliki pemakai sistem
informasi akuntansi dalam menjalankan suatu sistem informasi yang berada dalam perusahaan
atau organisasi. Indikator dari kemampuan teknik personal yaitu: kemampuan yang dimiliki
dapat digunakan pada kegiatan, kemampuan spesialis dalam pengembangan sistem, dan
kemampuan umum dalam pengembangan sistem. Variabel ini diukur dengan menggunakan
skala likert lima point yang diambil dari penelitian Sugianto (2013) dan Tirka (2016). Setiap
pertanyaan terdiri dari lima jawaban yaitu: TT (Tidak Terampil) memiliki skor 1, KT (Kurang
Terampil) memiliki skor 2, CT (Cukup Terampil) memiliki skor 3, T (Terampil) memiliki
skor 4, dan SS (Sangat Terampil) memiliki skor 5.
Dukungan manajemen puncak dalam proses pengembangan sistem informasi dan
pengorganisasian sistem informasi dalam perusahaan akan meningkatkan keinginan pemakai
untuk menggunakan sistem informasi yang ada dan merasa puas dalam menggunakan sistem
informasi tersebut. Indikator dari dukungan manajemen puncak yaitu: kemahiran dalam
menggunakan komputer, memiliki pengetahuan yang tinggi terhadap penggunaan sistem,
aktif terlibat dalam perencanaan operasi sistem informasi, memberikan perhatian tinggi
terhadap kinerja sistem informasi, dan rating pemakaian sistem informasi. Variabel ini diukur
dengan menggunakan skala likert lima point yang diambil dari penelitian Sugianto (2013) dan
Tirka (2016). Setiap pertanyaan terdiri dari lima jawaban yaitu: STS (Sangat Tidak Setuju)
memilki skor 1, TS (Tidak Setuju) memilki skor 2, TP (Tidak Pasti) memiliki skor 3, S
(Setuju) memiliki skor 4, dan SS (Sangat Setuju) memiliki skor 5.
Program pelatihan maupun pendidikan yang diadakan untuk memberikan atau
meningkatkan kemampuan dan pemahaman pemakai terhadap sistem informasi akuntansi
yang digunakan akan membuat pemakai tersebut menjadi lebih puas dan akan menggunakan
sistem yang telah dikuasainya dengan baik dan lancar, sehingga nantinya mampu memenuhi
harapan pemakai dalam menggunakan sistem untuk melakukan pekerjaan dan dapat
meningkatkan nilai perusahaan atau organisasi. Indikator dari program pelatihan dan
pendidikan pemakai yaitu: pelatihan dilakukan guna menunjang keberhasilan sistem
informasi, adanya program kursus guna menunjang kemahiran sistem informasi,
pembelajaran dengan teknik tutorial, pembelajaran mandiri dan manual dengan menggunakan
buku panduan, dan pembelajaran mandiri menggunakan buku yang dijual dipasaran. Variabel

2302
JURNAL KARMA ( Karya Riset Mahasiswa Akuntansi )
VOL. 2 NO. 1 OKTOBER 2022 P-ISSN 2302-5514

ini diukur dengan menggunakan skala likert lima point yang diambil dari penelitian Sugianto
(2013) dan Tirka (2016). Setiap pertanyaan terdiri dari lima jawaban yaitu: TSS (Tidak Sama
Sekali) memiliki skor 1, J (Jarang) memiliki skor 2, CS (Cukup Sering) memiliki skor 3, S
(Sering) memiliki skor 4, SS (Sangat Sering) memiliki skor 5.
Kepuasan sering dipakai sebagai proksi akan kesuksesan sebuah sistem informasi.
Kepuasan pengguna merupakan penilaian menyangkut apakah kinerja suatu sistem informasi
yang disajikan cocok atau tidak cocok dengan tujuan pemakainya. Indikator dalam kepuasan
pengguna akhir yaitu: keakuratan (accurancy), tampilan (format), dan ketepatan (timeliness).
Variabel ini diukur dengan skala likert lima point yang diambil dari penelitian Dewi (2019).
Setiap pertanyaan terdiri dari lima jawaban yaitu: STS (Sangat Tidak Setuju) memiliki skor 1,
TS (Tidak Setuju), memiliki skor 2, TP (Tidak Pasti) memiliki skor 3, S (Setuju) memiliki
skor 4, dan SS (Sangat Setuju) memiliki skor 5.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


Analisis Regresi Linear Berganda

Tabel 1
Uji Regresi Linear Berganda
Coefficientsa

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 7.145 2.462 2.902 .005
KTP -.036 .111 -.050 -.326 .746
DMP .254 .109 .308 2.333 .023
PPDPP .001 .063 .003 .023 .982
KPA .457 .140 .444 3.251 .002
a. Dependent Variable: KSIA
Sumber: Data Diolah (2021)

Berdasarkan tabel tersebut maka dapat dituliskan persamaan dari regresi linear
berganda sebagai berikut:
KSIA= 7,145 - 0,036 KTP + 0,254 DMP + 0,001 PPDPP + 0,457 KPA

Pembahasan Hasil Penelitian


Pengaruh Kemampuan Teknik Personal Pada Kinerja Sistem Informasi Akuntansi
Variabel kemampuan teknik personal (KTP) memiliki nilai t hitung sebesar -0,326 dengan
nilai signifikansi sebesar 0,746 dimana nilai tersebut lebih besar dari 0,05. Hal ini berarti
bahwa kemampuan teknik personal tidak berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi
akuntansi, sehingga H1 ditolak, yang berarti bahwa variabel kemampuan teknik personal tidak
berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi pada LPD di Kecamatan
Banjarangkan.
Hal ini menjelaskan bahwa tinggi atau rendahnya kemampuan teknik personal pemakai
tidak berpengaruh terhadap peningkatan kinerja sistem informasi akuntansi. Dimana
meskipun kemampuan teknik pemakai karyawan Lembaga Perkreditan Desa baik masih saja
terdapat kesalahan karyawan dalam menggunakan atau berinteraksi dengan sistem. Maka dari
itu kemampuan teknik personal tidak berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi
akuntansi.

2303
JURNAL KARMA ( Karya Riset Mahasiswa Akuntansi )
VOL. 2 NO. 1 OKTOBER 2022 P-ISSN 2302-5514

Hasil penelitian yang mendukung pernyataan di atas adalah penelitian dari Ariyanti
(2015), Artini (2016) dan Suriani (2017) membuktikan bahwa kemampuan teknik personal
tidak berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Hasil penelitian ini
bertentangan dengan hasil penelitian Susanti (2015) dan Pratiwi (2019) yang menyatakan
bahwa kemampuan teknik personal berpengaruh positif terhadap kinerja sistem informasi
akuntansi.
Pengaruh Dukungan Manajemen Puncak Pada Kinerja Sistem Informasi Akuntansi
Variabel dukungan manajemen puncak memiliki t hitung sebesar 2,333 dengan nilai
signifikansi sebesar 0,023 dimana nilai tersebut lebih kecil dari 0,05. Hal ini berarti bahwa
dukungan manajemen puncak berpengaruh positif terhadap kinerja sistem informasi
akuntansi, sehingga H2 diterima, yang berarti bahwa variabel dukungan manajemen puncak
berpengaruh positif terhadap kinerja sistem informasi akuntansi pada LPD di Kecamatan
Banjarangkan.
Hal ini dikarenakan semakin besar dukungan manajemen puncak yang diterima, maka
kinerja sistem informasi akuntansi akan semakin meningkat dan memadai. Kinerja sistem
informasi akuntansi dipengaruhi oleh manajemen puncak yang bertanggung jawab atas
penyediaan pedoman umum bagi sistem informasi. Peran manajemen puncak dalam
mempertahankan kinerja sistem informasi akuntansi adalah sebagai pengawas dan
memastikan sistem yang ada dapat berjalan dengan baik dan memiliki kinerja yang baik.
Maka dari itu dukungan manajemen puncak berpengaruh positif terhadap kinerja sistem
informasi akuntansi.
Hasil penelitian yang mendukung pernyataan di atas adalah penelitian dari Susanti
(2015), Tirka (2016) dan Ulfa (2019) yang membuktikan bahwa dukungan manajemen
puncak berpengaruh positif terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Hasil penelitian ini
bertentangan dengan hasil penelitian Ariyanti (2015) dan Nopriani (2017) menyatakan bahwa
dukungan manajemen puncak tidak berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi.
Pengaruh Program Pelatihan dan Pendidikan Pemakai Pada Kinerja Sistem Informasi
Akuntansi
Variabel program pelatihan dan pendidikan pemakai memiliki t hitung sebesar 0,023 dengan
nilai signifikansi sebesar 0,982 dimana nilai tersebut lebih besar dari 0,05. Hal ini berarti
bahwa program pelatihan dan pendidikan pemakai tidak berpengaruh terhadap kinerja sistem
informasi akuntansi, sehingga H3 ditolak, yang berarti bahwa variabel program pelatihan dan
pendidikan pemakai tidak berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi pada LPD
di Kecamatan Banjarangkan.
Hal ini dikarenakan pelatihan dan pendidikan pemakai tidak efektif untuk digunakan bagi
karyawan karena kemampuan yang dimiliki dirasa sudah cukup untuk kapasitas LPD. Hal ini
berarti ada tidaknya pelatihan dan pendidikan yang diberikan tidak akan mempengaruhi
kinerja SIA dalam artian bahwa kinerja SIA cenderung sama pada perusahaan baik
didalamnya terdapat program pelatihan dan pendidikan maupun yang tidak mendapat program
pelatihan dan pendidikan. Maka dari itu program pelatihan dan pendidikan pemakai tidak
berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi.
Hasil penelitian yang mendukung pernyataan di atas adalah penelitian Ariyanti (2016),
Artini (2016) dan Putri (2017) membuktikan bahwa program pelatihan dan pendidikan
pemakai tidak berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Hasil penelitian ini
bertentangan dengan hasil penelitian Agustin (2017) dan Nopriani (2017) memperoleh hasil
bahwa program pelatihan dan pendidikan pemakai berpengaruh positif terhadap kinerja sistem
informasi akuntansi.
Pengaruh Kepuasan Pengguna Akhir Pada Kinerja Sistem Informasi Akuntansi

2304
JURNAL KARMA ( Karya Riset Mahasiswa Akuntansi )
VOL. 2 NO. 1 OKTOBER 2022 P-ISSN 2302-5514

Variabel kepuasan pengguna akhir memiliki t hitung sebesar 3,251 dengan nilai signifikansi
sebesar 0,002 dimana nilai tersebut lebih kecil dari 0,05. Hal ini berarti bahwa variabel
kepuasan pengguna akhir berpengaruh positif terhadap kinerja sistem informasi akuntansi,
sehingga H4 diterima, yang berarti bahwa variabel kepuasan pengguna akhir berpengaruh
positif terhadap kinerja sistem informasi akuntansi pada LPD di Kecamatan Banjarangkan.
Hal ini dikarenakan semakin besar manfaat yang dirasakan pengguna terhadap suatu
sistem akan meningkatkan kepuasan pengguna dan menunjukkan bahwa seberapa jauh
pengguna merasa puas dengan sistem informasi akuntansi yang digunakan dalam hal tersebut
tercermin melalui perbandingan hasil kinerja pengguna sebelum dan sesudah menggunakan
sistem informasi tersebut. Maka dari itu kepuasan pengguna akhir berpengaruh positif
terhadap kinerja sistem informasi akuntansi.
Hasil penelitian yang mendukung pernyataan di atas adalah penelitian dari Susanti (2015)
dan Dewi (2019) membuktikan bahwa kepuasan pengguna akhir berpengaruh positif terhadap
kinerja sistem informasi akuntansi. Hasil penelitian ini bertentangan dengan hasil penelitian
Nurhayanti (2017) menyatakan bahwa kepuasan pengguna akhir tidak berpengaruh terhadap
kinerja sistem informasi akuntansi.

SIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan hasil penelitian yang dilakukan, maka
dihasilkan kesimpulan sebagai berikut:
1. Kemampuan teknik personal tidak berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi
akuntansi pada LPD di Kecamatan Banjarangkan.
2. Dukungan manajemen puncak berpengaruh positif terhadap kinerja sistem informasi
akuntansi pada LPD di Kecamatan Banjarangkan.
3. Program pelatihan dan pendidikan pemakai tidak berpengaruh terhadap kinerja sistem
informasi akuntansi pada LPD di Kecamatan Banjarangkan.
4. Kepuasan pengguna akhir berpengaruh positif terhadap kinerja sistem informasi
akuntansi pada LPD di Kecamatan Banjarangkan
Setelah melakukan analisis dan pembahasan pada pokok permasalahan serta berdasarkan
kesimpulan dari penelitian ini, maka keterbatasan yang ditemukan adalah sebagai berikut:
1. Obyek penelitian yang dijadikan sampel masih terbatas, baik itu dari segi jumlah sampel
ataupun luas daerah populasi, karena penelitian hanya dilakukan di LPD Kecamatan
Banjarangkan, sehingga tidak dapat mewakili semua LPD yang ada di Kabupaten
Klungkung.
2. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini hanya variabel kemampuan teknik
personal, dukungan manajemen puncak, program pelatihan dan pendidikan pemakai,
serta kepuasan pengguna akhir untuk mengukur kinerja SIA, sehingga penelitian ini
belum mencakup keseluruhan dari faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kinerja SIA.
Berdasarkan kesimpulan dalam penelitian, maka dapat dikemukakan beberapa saran yang
dapat dijadikan pertimbangan untuk penelitian selanjutnya, yaitu:
1. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan menggunakan variabel-variabel lain atau menambah
variabel penelitian yang dapat mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi seperti
variabel keterlibatan pemakai, formalisasi pengembangan sistem, keberadaan dewan
pengarah, dan ukuran organisasi serta penelitian selanjutnya agar dapat memperluas
wilayah penelitian dengan meneliti pada semua LPD di Kabupaten Klungkung.

2305
JURNAL KARMA ( Karya Riset Mahasiswa Akuntansi )
VOL. 2 NO. 1 OKTOBER 2022 P-ISSN 2302-5514

2. Bagi LPD di Kecamatan Banjarangkan sebaiknya lebih meningkatkan dukungan


manajemen puncak serta kepuasan pengguna akhir untuk mencapai kinerja sistem
informasi akuntansi yang baik dalam pemakaian sistem informasi akuntansi.

DAFTAR PUSTAKA

Achmad, 2018. Pengaruh Pengguna E-Commerce Terhadap Transaksi Online Menggunakan


Konfirmasi Faktor Analisis. Jurnal. Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer. Universitas
Indraprasta PGRI.
Agustini, Ni Wayan Panca. 2017. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem
Informasi Akuntansi (SIA) Pada LPD Di Kota Denpasar. Skripsi. Fakultas Ekonomi
Universitas Mahasaraswati Denpasar.
Ananda, Riski Marisa, Kamaliah dan Al Azhar L. 2014. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Pada Perbankan Di Kota Pekanbaru. Jurnal. Vol.
1, No. 2. Fakultas Ekonomi. Universitas Riau.
Andriane, Cornelia Mega. 2020. Analisis Technology Acceptance Model (TAM) Dalam
Sistem Informasi Keuangan Desa Siskeudes. Skripsi. Fakultas Ekonomi. Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta.
Antari, Kadek Rilly Widhi. 2015. Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Kinerja Sistem
Informasi Akuntansi Pada Bank Perkreditan Rakyat Di Kabupaten Buleleng. E-Jurnal,
Vol. 3, No. 1. Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja.
Ariyanti, Ni Nyoman Seni. 2015. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja
Sistem Informasi Akuntansi Pada Kantor Cabang PT. BANK Tabungan Negara
(persero), Tbk. Denpasar. Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Mahasaraswati
Denpasar.
Artini, Ni Luh Putu Sadhu. 2016. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem
Informasi Akuntansi (SIA) Pada Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Di Kecamatan
Petang Kabupaten Badung. Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Mahasaraswati
Denpasar.
Cahyani, Ni Made Novi. 2020. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem
Informasi Akuntansi Pada Lembaga Perkreditan Desa Di Kecamatan Baturiti. Skripsi.
Fakultas ekonomi dan Bisnis. Universitas Mahasaraswati Denpasar.
Dewi, Ni Luh Diah Laksmi. 2020. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja
Sistem Informasi Akuntansi (SIA) Pada Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Di
Kecamatan Mengwi. Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Universitas
Mahasaraswati Denpasar.
Dewi, Ni Made Sri Ariesta. 2019. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja
Sistem Informasi Akuntansi (SIA) Pada Dinas Kesehatan Kabupaten Tabanan. Skripsi.
Fakultas Ekonomi Universitas Mahasaraswati Denpasar.
Dewi, P Annisa, Afrizal dan Ilham Wahyudi. 2020. Pengaruh Efisiensi Kerja, Efektivitas
Sistem Informasi Akuntansi, Penggunaan Teknologi Informasi Dan Kepuasan
Pengguna Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kinerja Individual Di PT. Pos
Indonesia (Persero) Kantor Pos Jambi. Jurnal Akuntansi dan Keuangan. Universitas
Jambi.
Dharmawan, Joshua dan Jimmy Ardianto. 2017. Pengaruh Kemutahiran Teknologi,
Kemampuan Teknik Personal Sistem Informasi, Program Pelatihan Pengguna Dan
Dukungan Manajemen Puncak Terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi
Empiris Pada Karyawan Perusahaan Retail Consumer Goods Wilayah Tanggerang
Dan Bintaro. Jurnal. Universitas Multimedia Nusantara.

2306
JURNAL KARMA ( Karya Riset Mahasiswa Akuntansi )
VOL. 2 NO. 1 OKTOBER 2022 P-ISSN 2302-5514

Diansari, Luh Mastri, I Ketut Sujana, I Gusti Ayu Nyoman Budiasih dan Maria M. Rata Sari.
2020. User Involvement, Training and Education of the User, Formalization of the
Development of Information system and Support of Top Management to the
Performance of Udayana University Accounting Information Systems: Organizational
Commitment as Moderate Variable. International Research of Management, IT &
Social Sciences. Vol. 7, No. 4, pp. 65-79.
Gustiyan, Hary. 2014. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi
Akuntansi Pada BPR Di Tanjung Pinang. Jurnal.Universitas Maritim Raja Ali Haji.
Tanjung Pinang.
Iskandar, Deni. 2015. Analysis Of Factors Affecting The Success Of The Application Of
Accounting Information System. International Journal Of Scientific & Technology
Research. Vol. 4, Issue 02. Universitas Kristen Krida Wacana.
Jayanti, Kadek Mia. Gede Adi Yuniarta dan I Putu Julianto 2017. Pengaruh Kemampuan
Teknik Personal. Pendidikan Dan Pelatihan Pengguna Serta Dukungan Manajemen
Puncak Terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Pada SPPBE Di Kabupaten
Tabanan. E-Jurnal, Vol. 8, No. 2. Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja.
Jermias, Randy Richi Wuaya.2016. Analisis Sistem Informasi Akuntansi Gaji Dan Upah Pada
PT. Bank Sinarmas Tbk. Manado. Jurnal EMBA. Vol. 4, No. 2, pp 814-827. Fakutas
Ekonomi dan Bisnis. Universitas Sam Ratulangi Manado.
Maryani, Tevi. 2020. Pengaruh Partisipasi Pemakai Sistem Informasi, Kemampuan Pemakai
Sistem Informasi, Ukuran Organisasi, Program Pelatihan Dan Pendidikan Terhadap
Kinerja Sistem Informasi Akuntansi. Jurnal. Vo. 01, No. 01, pp. 36-46. STIE
Sutaatmadja Subang Indonesia.
Meiryani, Nofra Mega Islami dan Sergey N. Kashurnikov. 2019. The Effect Of Company
Sizes, User Involvement Of Information System, and Top Management Support on
Accounting Information System Performance. International Journal of Engineering
and Advanced Technology. Vol. 9, Issue 1, Issn 2249-8958. Universitas Bina
Nusantara, Jakarta, Indonesia.
Nopriani, Ni Ketut. 2017. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem
Informasi Akuntansi Pada PT. Bank Pembangunan Daerah Bali (BPD) Cabang
Renon Denpasar. Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Mahasaraswati Denpasar.
Noviani. Heriyanti Chrisna, dan Trysanti Kisria Parsih. 2020. Pengaruh Kemampuan Teknik
Personal Sistem Informasi, Dukungan Manajemen Puncak, Dan Kepuasan Pengguna
Akhir Terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Pada Perusahaan Consumer
Goods Di Medan. Jurnal. Universita Pembangunan Panca Budi. Vol. 11 ISSN:2087-
4669.http://jurnal.pancabudi.ac.id/index.php/akuntansibisnisdanpublik/article/view/99
Nurhayanti, Yunita.2017. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja SIA Pada Minimarket
Di Wilayah Jakarta. Jurnal. Universitas Gunadarma
Pebriani, Ni Komang Rio. 2020. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem
Informasi Akuntansi Pada PT BPR Sri Artha Lestari Denpasar. Jurnal. Fakultas
Ekonomi dan Bisnis universitas Mahasaraswati Denpasar.
Peraturan Gubernur Bali Nomor 3 Tahun 2017 Pasal 1 Tentang Lembaga Perkreditan Desa
Prabowo, Galang Rahadian, dan Amir Mahmud. Henny Murtini. 2014. Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi Kasus Pada Lingkungan
Pemerintah Kabupaten Temanggung). Jurnal. Universitas Negeri Semarang.
Pratiwi, Rizky Fauzi. 2019. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem
Informasi Akuntansi Pada PT. Perkebunan Nusantara II Provinsi Sumatera
Utara.Skripsi. Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

2307
JURNAL KARMA ( Karya Riset Mahasiswa Akuntansi )
VOL. 2 NO. 1 OKTOBER 2022 P-ISSN 2302-5514

Putri, Ni Kadek Emy Nilawati. 2017. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja
Sistem Informasi Akuntansi Pada PT. Yamaha Darmajaya. Skripsi. Fakultas Ekonomi
Universitas Mahasaraswati Denpasar.
Satria, Putu Agus dan Putu Purnama Dewi. 2019. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja
Sistem Informasi Akuntansi: Studi kasus Pada Koperasi Simpan Pinjam Di Kabupaten
Gianyar. Jurnal, Vol. 4, No. 1. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan
Nasional Denpasar.
Septiani, Elvira Dwi. 2019. Factors That Effect Accounting Information System Performance
In The Regional Goverment Of East Belitung Indonesia. International Journal of
Economics. Vol VII, Issue 9, Issn 2348 0386. Universitas Gunadarma.
Sudibyo, Sukeni Kamto dan Kuswanto. 2011. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Kinerja Sistem Informasi Akuntansi pada PT. BPR Weleri Jawa Tengah. E-Jurnal.
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Dharma Putra Semarang.
Sugianto, Agus. 2013. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi
Akuntansi pada PT. TIKI Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) Cabang Denpasar. Skripsi.
Fakultas Ekonomi Universitas Hindu.
Suriani, Ni Kadek. 2017. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem
Inforamasi Akuntansi Di Liberty International College. Skripsi. Fakultas Ekonomi
Universitas Mahasaraswati Denpasar.
Susanti, Neri. 2015. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja SIA Pada BRI Kantor Cabang
Bengkulu. Jurnal. Universitas Dahesan Bengkulu.
Tirka, Putu Elga Sukmadiningsih. 2016. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja
Sistem Informasi Akuntansi Pada Kantor Pusat PT. BPR Adiartha Udiana. Skripsi.
Fakultas Ekonomi Universitas Mahasaraswati Denpasar.
Ulfa, Dina. 2019. Pengaruh Keterlibatan Pemakai, Kemampuan Teknik Personal, Program
Pelatihan Dan Pendidikan Pemakai, Dan Dukungan Manajemen Puncak Terhadap
Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi Empiris Pada PT. Bank Syariah Mandiri
Medan). Skripsi. Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara Medan.
Wiati, Ni Made Ayu Darma. 2017. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja
Sistem Informasi Akuntansi (SIA) Pada Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Di
Kecamatan Kota Kuta Utara. Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Mahasaraswati
Denpasar.
Yesa, Teddy Arrahman Putra. 2016. Pengaruh Partisipasi Pemakai Dan Kemampuan Teknik
Personal Akuntansi Terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Study Empiris
BUMN Kota Padang Provinsi Sumatera Barat). Artikel. Fakultas Ekonomi. Universitas
Negeri Padang

2308

Anda mungkin juga menyukai