Keterlibatan Pengguna, Budaya Organisasi Dan Kompetensi Pengguna Terhadap KualitasSistem

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 8

AKUA: Jurnal Akuntasi dan Keuangan

https://journal.yp3a.org/index.php/AKUA
e-ISSN 2809-851X | p-ISSN 2810-0735
Vol. 1 No. 3 (Juli 2022) 261-268
DOI: 10.54259/akua.v1i3.932

Keterlibatan Pengguna, Budaya Organisasi Dan


Kompetensi Pengguna Terhadap Kualitas
Sistem Informasi Akuntansi
Ari Ayu1, Safria Syarifuddin2*
1Akuntansi,Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Ichsan Sidenreng Rappang, Kab.
Sidenreng Rappang, Indonesia
2*Akuntansi, Fakultas Ekonomi, STIE Makassar Maju, Kota Makassar, Indonesia

Email: [email protected] , 2*[email protected]

Abstract

This study aims to determine the effect of user involvement, organizational culture and user
competence on the quality of accounting information systems. This research was conducted at
PT Arista Jaya, South Sulawesi Province. The sampling technique used purposive sampling
method with a total sample of 62 respondents from 95 total population. The main data collection
is through the distribution of questionnaires with data analysis techniques using SmartPLS. The
result is that all independent variables examined in this study have a positive and significant
influence on the quality of the accounting information system. Findings on the user involvement
variable are still lacking because the company only involves a few users in the design or
development of the system used by the company so that the company must improve employee
training and involve all users in system development. A positive culture in the organization must
be maintained and maintained. User competence has a positive effect so that companies must
continue to improve the competencies possessed by system users by participating in training.
The findings of this study provide thoughts and input regarding the ability, organizational
culture, and user competencies that are very important in improving the quality of a company's
accounting information system.

Keywords: User Involvement, Organizational Culture, User Competence, Quality of Accounting


Information Systems

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh keterlibatan pengguna, budaya organisasi
dan kompetensi pengguna terhadap kualitas sistem informasi akuntansi. Penelitian ini
dilakukan di PT Arista Jaya Provinsi Sulawesi Selatan. Teknik pengambilan sampel
menggunakan metode purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 62 responden dari
95 jumlah populasi. Pengumpulan data utama melalui penyebaran kuesioner dengan teknik
analisis data menggunakan SmartPLS. Hasilnya adalah seluruh variable independent tang
diteliti dalam penilitian ini memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kualitas
system informasi akuntansi. Temuan pada variabel keterlibatan pengguna masih kurang karena
pihak perusahaan hanya melibatkan beberapa pengguna dalam perancangan atau
pengembangan system yang digunakan perusahaan sehingga perusahaan harus
meningkatkan pelatihan karyawan dan melibatkan seluruh pennguna dalam pengembangan
sistem. Budaya positif dalam organisasi harus dijaga dan dipertahankan. Kompetensi pengguna
berpengaruh positif sehingga perusahaan harus meningkatkan terus kompetensi yang dimiliki
oleh pengguna system dengan mengikutkan dalam pelatihan. Temuan penelitian ini
memberikan pemikiran dan masukan mengenai kemampuan, budaya organisasi, dan
kompetensi pengguna sangat penting dalam meningkatkan kualitas sistem informasi akuntansi
perusahaan.

Kata kunci: Keterlibatan Pengguna, Budaya Organisasi, Kompetensi Pengguna, Kualitas


Sistem Informasi Akuntansi

Submitted: 16-06-2022 | Accepted: 08-07-2022 | Published: 29-07-2022


261
Ari Ayu, Safria Syarifuddin
AKUA (Jurnal Akuntansi dan Keuangan) Vol. 1 No. 3 (2022) 261 – 268

1. PENDAHULUAN

Di era globalisasi saat ini, teknologi informasi berkembang sangat pesat. Perusahaan
menggunakan teknologi informasi sebagai kebutuhan utama untuk mendukung kemajuan
perusahaan. Perkembangan sistem informasi yang berkualitas tidak hanya ditentukan oleh
kecanggihan sistem tetapi juga ditentukan oleh kompatibilitasnya dengan pengguna system.
Teknologi informasi dalam suatu perusahaan membantu memberikan informasi secara cepat
sesuai dengan kebutuhan manajer dalam pengambilan keputusan. Teknologi informasi
memunculkan suatu sistem yang bisa kita sebut dengan sistem informasi, kebutuhan akan
informasi yang disertai dengan perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat
menuntut perusahaan untuk melakukan aktivitasnya dengan menggunakan komputerisasi agar
data yang dihasilkan dapat dipercaya, akurat, dan tepat.
Penggunaan teknologi komputer di perusahaan sangat membantu perusahaan, namun dalam
implementasinya tidak akan lepas dari masalah seperti sistem yang digunakan di perusahaan
tidak sesuai dengan kondisi dan situasi dalam perusahaan, pengguna system tidak memahami
cara mengoperasikan sistem sehingga tidak sesuai dengan tujuan perusahaan. Sebaliknya
perusahaan yang sudah besar tetapi masih menggunakan sistem informasi yang sederhana
tidak akan dapat memenuhi kebutuhan perusahaan. Kecanggihan teknologi yang ada tidak
akan ada artinya jika dalam perencanaan sistem tidak memperhatikan faktor manusia sebagai
pengguna sistem, maka dapat dipastikan akan banyak kendala yang diakibatkan oleh
ketidaksesuaian antara teknologi yang digunakan dengan teknologi yang ada.
Sistem yang digunakan dapat berupa manual menggunakan kertas, terkomputerisasi yang
disebut sebagai system informasi akuntansi (SIA) atau kombinasi keduanya. SIA hanya
mengolah data keuangan sehingga informasi yang disajikan oleh SIA adalah informasi yang
melibatkan unsur moneter hanya berupa laporan keuangan. SIA mengumpulkan data berupa
transaksi yang terjadi di perusahaan seperti transaksi pembelian, transaksi penjualan, transaksi
pengeluaran kas dan transaksi penerimaan kas. SIA juga harus memiliki kriteria kualitas
dimana hasil SIA berupa laporan keuangan benar-benar menggambarkan dan menyajikan
kondisi perusahaan sehingga bila digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan akan
menghasilkan keputusan yang tepat sasaran.
Salah satu faktor yang mempengaruhi SIA adalah partisipasi pengguna. Partisipasi atau
keterlibatan pengguna sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan
perusahaan. Meiryani (2014) meneliti pengaruh keterlibatan pengguna terhadap Kualitas
Sistem Informasi Akuntansi yang menyatakan bahwa partisipasi pengguna SIA di Universitas
Jawa Barat sudah baik namun masih terdapat beberapa kekurangan terhadap partisipasi
pengguna sistem informasi karena kurangnya keterlibatan pengguna dalam proses pembuatan
atau pengembangan sistem informasi. Hal ini disebabkan oleh ketidaktahuan pengguna sistem
informasi atau faktor lainnya. Sehingga sistem terkadang dibuat tidak sesuai dengan kebutuhan
karyawan atau kondisi kerja di lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa partisipasi
pengguna sistem informasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kualitas SIA.
Penelitian yang dilakukan oleh Pratiwi dkk. (2016) tentang pengaruh budaya organisasi
terhadap kualitas sistem informasi akuntansi manajemen, menyimpulkan bahwa penerapan
budaya organisasi dinilai baik, namun dari segi inovasi masih harus ditingkatkan. Tidak banyak
lembaga atau lembaga pendidikan yang mengembangkan inovasi untuk membuat program-
program baru agar dapat membedakan dengan lembaga pendidikan lainnya. Dalam
peningkatan kualitas pengelolaan SIA dan proses pengambilan keputusan di Universitas Islam
Bandung adalah dengan meningkatkan standar sistem informasi yang ada pada institusi,
sehingga dihasilkan pengendalian, perencanaan, pengambilan keputusan dan akses sistem
informasi yang lebih baik.
Faktor lain yang dapat mempengaruhi kualitas SIA adalah kompetensi pengguna. Pengetahuan
yang harus dimiliki seseorang dalam membangun kompetensi pengguna untuk merancang
sistem informasi. Selain itu, pengguna juga memiliki pengetahuan dalam hal prinsip akuntansi,
auditing, teknologi sistem informasi dan metode pengembangan sistem pengetahuan yang
harus dimiliki oleh pengguna sistem adalah: literasi komputer, literasi informasi, fundamental
bisnis, Teori Sistem, Pengembangan Sistem, dan pemodelan sistem, sedangkan

Lisensi: Creative Commons Attribution 4.0 International (CC BY 4.0)


262
Ari Ayu, Safria Syarifuddin
AKUA (Jurnal Akuntansi dan Keuangan) Vol. 1 No. 3 (2022) 261 – 268

keterampilan/keahlian yang harus dimiliki adalah keahlian dalam hal dari: komunikasi,
kemampuan menganalisis, kreativitas dan kepemimpinan. Kondalkar (2007: 48) mengatakan
bahwa ada dua kriteria keterampilan/keterampilan yang harus dimiliki oleh pengguna yaitu:
keahlian/ keterampilan fisik dan keahlian/keterampilan intelektual.
Berdasarkan uraian sebelumnya, penelitian ini mengembangkan penelitian yang telah
dilakukan oleh Bakri (2016) tentang pengaruh pengguna teknologi informasi dan budaya
organisasi terhadap Kualitas SIA dengan menambahkan keterlibatan pengguna dan
kompetensi pengguna sebagai variabel independen.
Penelitian ini dilakukan pada PT Arista Jaya karena perusahaan memiliki beberapa anak
perusahaan yang beroperasi di Gowa, Mandai, Daya, Pangkep, Pare-pare dan Sengkang.
Banyaknya anak perusahaan sehingga dibutuhkan suatu sistem informasi yang dapat
mempermudah seluruh proses kerja di perusahaan. Sistem ini dibuat oleh PT Arista Jaya dan
digunakan secara online sehingga terhubung dengan anak perusahaan yang beroperasi di
berbagai kota. Alasan dipilihnya PT Arista Jaya sebagai objek penelitian karena di PT Arista
Jaya terdapat data-data yang relevan dengan pembahasan penelitian ini.

2. METODE PENELITIAN

2.1. Kerangka Teori dan Pengembangan Hipotesis

Keterlibatan
Pengguna

Kualitas Sistem
Budaya Informasi
Organisasi Akuntansi

Kompetensi
Pengguna

Gambar 1. Kerangka Pemikiran

2.1.1. Pengaruh Keterlibatan Pengguna Terhadap Kualitas Sistem Informasi Akuntansi


Teori tindakan beralasan adalah minat terhadap perilaku pelaku yang didasarkan pada dua
faktor yaitu kepercayaan individu terhadap hasil perilaku yang dilakukan dan persepsi individu
terhadap pandangan orang-orang terdekat individu terhadap perilaku yang dilakukan. Sikap
mempengaruhi perilaku melalui proses pengambilan keputusan. Keterlibatan karyawan dalam
pengembangansistem informasi adalah keputusan yang dibuat atas kepercayaannya. Ketika
karyawan yang terlibat dalam pengembangan sistem informasi yakin dan mempercayai hasil
tindakan yang diambil, hasil tindakan mereka dapat meningkatkan Kualitas SIA. Meiryani
(2014) menunjukkan bahwa keterlibatan pengguna sistem informasi berpengaruh positif
signifikan terhadap Kualitas SIA. Hal ini didukung oleh Bakri (2016) yang berpendapat bahwa
penggunaan teknologi informasi berpengaruh terhadap Kualitas SIA. Semakin tinggi
keterlibatan pengguna sistem dalam proses pengembangan sistem informasi akan
meningkatkan kualitas sistem informasi, menambah pengetahuan tentang pengguna sistem
informasi, komitmen pengguna semakin besar, dan sistem lebih dapat diterima pengguna.
Dengan demikian hipotesis yang diajukan sebagai berikut.
H1: Keterlibatan pengguna berpengaruh positif terhadap Kualitas sistem informasi
Akuntansi
2.1.2. Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kualitas Sistem Informasi Akuntansi

Lisensi: Creative Commons Attribution 4.0 International (CC BY 4.0)


263
Ari Ayu, Safria Syarifuddin
AKUA (Jurnal Akuntansi dan Keuangan) Vol. 1 No. 3 (2022) 261 – 268

Penggunaan teknologi informasi dalam suatu organisasi untuk memberikan informasi kepada
pengguna (Bodnar dan Hoopwood, 2010: 3), sedangkan Loudon dan Loudon (2012: 16)
menyatakan bahwa menggunakan sistem informasi (SIA) secara efektif memerlukan
pemahaman tentang organisasi, manajemen dan sistem pembentukan teknologi informasi.
Handayani (2007) menyatakan bahwa TRA (Theory Reasoned Action) adalah teori yang
berkaitan dengan sikap dan perilaku individu dalam menjalankan aktivitasnya. Sikap dan
perilaku karyawan mencerminkan budaya dalam organisasi. Perkembangan SIA dipengaruhi
oleh budaya karena memerlukan pertimbangan yang cermat terhadap sikap budaya pada tahap
desain dan implementasi sistem informasi akuntansi yang dikembangkan. Semakin baik
karyawan.
Hicks (1994: 88) dalam Bakri (2016) juga menyatakan bahwa budaya organisasi berpengaruh
terhadap perilaku individu dan organisasi secara keseluruhan. Karena sistem informasi
merupakan komponen utama dari suatu organisasi, sistem informasi dapat secara substansial
dipengaruhi oleh organisasi budaya. Menurut Maryana (2015) budaya organisasi berpengaruh
positif terhadap SIA pada KPP Pratama Kanwil I Jawa Barat. Pendapat ini didukung oleh Aditya
(2017) yang berpendapat bahwa budaya organisasi berpengaruh signifikan dan signifikan
terhadap kualitas manajemen SIA.
Penerapan budaya organisasi di PT. Inti Bumi Perkasa sudah dalam kriteria baik, meskipun
karyawan belum menyampaikan ide inovasi. Sigit (2019) juga menunjukkan bahwa budaya
organisasi mempengaruhi QAIS. Sistem informasi adalah komponen utama dari suatu
organisasi yang secara substansial dapat mempengaruhi sistem informasi. Semakin sesuai
budaya yang dianut dalam organisasi akan meningkatkan QAIS. Dengan demikian hipotesis
yang diajukan sebagai berikut.
H2: Budaya organisasi berpengaruh positif terhadap Kualitas sistem informasi Akuntansi
2.3 Pengaruh Kompetensi Pengguna Terhadap Kualitas Sistem Informasi Akuntansi
Kompetensi merupakan sikap yang dimiliki individu dalam menyelesaikan pekerjaannya. Sikap
dan perilaku individu harus didasarkan pada kompetensi atau pendidikan. TRA menjelaskan
bahwa dengan menambahkan keyakinan individu dan persepsi individu terhadap kontrol
perilaku, kepercayaan individu dapat melakukan tindakan yang berdasarkan kemampuan yang
dimiliki untuk melakukannya. Kemampuan atau kompetensi pegawai dalam mengembangkan
dan menggunakan sistem informasi meningkatkan QAIS.
Marjulin (2019) berpendapat bahwa ada pengaruh kompetensi pengguna terhadap QAIS.
Secara garis besar pada BUMN di Kota Bandung dikarenakan kompetensi pengguna sistem
informasi pada BUMN di Kota Bandung masih kurang memadai baik dari segi pengetahuan
maupun keahlian belum sepenuhnya. Hal ini didukung oleh Astria, et al (2017) yang
menunjukkan bahwa kompetensi pengguna memiliki pengaruh yang signifikan terhadap QAIS,
artinya semakin banyak pengguna yang kompeten dapat meningkatkan sistem akuntansi yang
berkualitas. Dengan demikian hipotesis yang diajukan sebagai berikut.
H3: Kompetensi pengguna berpengaruh positif terhadap Kualitas sistem informasi
Akuntansi
2.2. Populasi, Sampel dan Pengumpulan Data
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan dan pihak-pihak yang terkait langsung
dengan masalah yang diteliti, yaitu sebanyak 95 orang karyawan bagian keuangan di seluruh
anak perusahaan PT Arista Jaya. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian
ini adalah teknik non-probability sampling. Jenis non-probability sampling yang digunakan
adalah purposive sampling. Kriteria sampel yang digunakan sebagai responden antara lain:
1. Status sebagai pegawai tetap dan aktif (tidak sedang cuti pada saat penelitian) di
PT Arista Jaya.
2. Karyawan yang bertindak sebagai pengguna sistem informasi PT Arista Jaya
Berdasarkan kriteria di atas maka sampel yang digunakan dari populasi tersebut sebanyak 62
yang bersentuhan langsung dengan system informasi.
Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner dari sumber primer untuk memperoleh
data yang relevan, andal, objektif dan dapat digunakan sebagai dasar dalam proses analisis.

Lisensi: Creative Commons Attribution 4.0 International (CC BY 4.0)


264
Ari Ayu, Safria Syarifuddin
AKUA (Jurnal Akuntansi dan Keuangan) Vol. 1 No. 3 (2022) 261 – 268

Kuesioner dibagikan secara langsung kepada 62 responden yang menjadi sampel penelitian di
seluruh anak perusahaan PT Arista Jaya.
2.3. Metode Analisis Data
Penelitian ini menggunakan analisis kuantitatif menggunakan smart PLS untuk mengetahui
pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Sebelum melakukan uji hipotesis, terlebih
dahulu dilakukan uji analisis kualitas data dengan uji validitas dan reliabilitas.

3. HASIL

3.1. Hasil penelitian

Dalam teknik analisis data menggunakan PLS, kriteria penilaian model pengukuran (model
eksternal) adalah validitas konvergen. Hasil validitas konvergen dijelaskan pada tabel 1.
Tabel 1. Hasil perhitungan reliabilitas dan validitas konstruk
Cronbach's
Variabel penelitian Rho_A AVE
Alfa
Keterlibatan Pengguna (X1) 0,717 0,769 0.814 0,524
Budaya Organisasi (X2) 0.876 0.880 0.910 0.669
Kompetensi Pengguna (X3) 0.828 0,837 0.887 0,665
Kualitas Sistem Informasi Akuntansi (Y) 0,845 0,850 0.889 0,616
Sumber: SmartPLS 3

Mengacu pada tabel 1, menghitung reliabilitas dan validitas konstruk menunjukkan bahwa
indikator masing-masing variabel bebas (keterlibatan pengguna (X1), budaya organisasi (X2),
dan kompetensi pengguna (X3) serta variabel terikat QAIS (Y) nilai alpha cronbach di atas 0,60
dengan nilai minimum 0,717. Hal ini menunjukkan bahwa indikator yang digunakan oleh
masing-masing variabel reliabel. Tabel 1 menunjukkan bahwa nilai Average Variance Extracted
(AVE) masing-masing variabel berada di atas 0,50. Nilai AVE terendah adalah variabel
keterlibatan pengguna sebesar 0,524 R nilai kuadrat sebesar 0,473 artinya 47% kualitas sistem
informasi dipengaruhi oleh variabel keterlibatan pengguna, budaya organisasi dan kompetensi
pengguna, 53% dipengaruhi oleh variabel yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Hasil evaluasi model eksternal (model pengukuran) dan structural model (model dalam) dapat
dijelaskan pada model struktural jalur pada Gambar 2.

Gambar 2. Perkiraan hasil keterlibatan pengguna, budaya organisasi, dan


kompetensi pengguna pada kualitas system informasi akuntansi
Sumber: SmartPLS3

Lisensi: Creative Commons Attribution 4.0 International (CC BY 4.0)


265
Ari Ayu, Safria Syarifuddin
AKUA (Jurnal Akuntansi dan Keuangan) Vol. 1 No. 3 (2022) 261 – 268

Hasil evaluasi model eksternal (model pengukuran) dan model struktural (model dalam) dapat
diketahui sejauh mana hubungan variabel bebas dengan variabel terikat. Signifikansi hasil ini
ditunjukkan pada tabel 2.

Tabel 2. Pengaruh Variabel

Koefisien dari

Membangun T_Hunt T_Tabel Nilai P


Hubungan

X1 ke Y 0.226 1.701 1.999 0,090**


X2 ke Y 0,312 2.453 1.999 0,014*
X3 ke Y 0.299 2.863 1.999 0,004*
Keterangan: * adalah data signifikan pada 0,05; ** adalah data signifikan pada 0.1.
Sumber: Smart PLS 3

3.2. Pembahasan Hasil


3.2.1. Pengaruh Keterlibatan Pengguna Terhadap Kualitas Sistem Informasi Akuntansi
Mengacu pada tabel 2 variabel keterlibatan pengguna berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kualitas system informasi akuntansi sebesar 0,090 dengan tingkat = 0,1 dan nilai
koefisien sebesar 0,226 dengan t-hitung > t-tabel (1,701 < 1,999). Temuan ini hanya signifikan
pada tingkat 10% karena hanya beberapa karyawan yang berpartisipasi dalam pengembangan
dan pengembangan sistem informasi akuntansi yang digunakan oleh PT Arista Jaya.
PT Arista Jaya hanya melibatkan beberapa karyawan dalam mengembangkan sistem informasi
akuntansi yang digunakan. Karyawan yang terlibat hanya yang mengetahui kondisi lingkungan
perusahaan dan pengembangan sistem informasi yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi
lingkungan perusahaan. Berdasarkan hasil penelitian, dalam rangka meningkatkan kualitas
pengembangan sistem informasi akuntansi perusahaan hendaknya melibatkan pengguna agar
sistem informasi yang digunakan sesuai dengan kebutuhan dan mudah digunakan oleh
pengguna.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Meiryani (2014) yang
menemukan bahwa keterlibatan pengguna sistem informasi berpengaruh positif terhadap
kualitas SIA di Universitas Jawa Barat Bandung. Keterlibatan pengguna masih rendah karena
kurangnya pegawai yang terlibat langsung dalam pembuatan atau pengembangan sistem
informasi. Temuan ini mendukung teori tindakan beralasan yang menyatakan bahwa minat
dalam perilaku didasarkan pada keyakinannya pada hasil dari perilaku yang dilakukannya.
Keterlibatan pengguna didasarkan pada keyakinan bahwa mereka dapat meningkatkan kualitas
SIA yang digunakan Perusahaan.
3.2.2. Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kualitas Sistem Informasi Akuntansi
Hipotesis kedua menyatakan bahwa budaya organisasi berpengaruh positif terhadap kualitas
SIA. Berdasarkan tabel 2 variabel budaya organisasi berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kualitas system informasi akuntansi sebesar 0,014 pada taraf = 0,05 dengan koefisien
0,312 dengan t_hitung > t_tabel (2,453 > 1,999). Temuan ini menunjukkan bahwa semakin baik
budaya dalam suatu organisasi akan meningkatkan Kualitas sistem informasi Akuntansi. Hal ini
dibuktikan dengan perusahaan memiliki seperangkat nilai yang secara jelas mengarahkan
karyawan untuk bertindak positif, berinteraksi secara alami melakukan pekerjaan berdasarkan
nilai-nilai, budaya kerja tim antar karyawan, saling membantu ketika ada masalah dalam
penggunaan SIA, dan karyawan memiliki mulai memberikan inovasi untuk perkembangan
perusahaan.

Lisensi: Creative Commons Attribution 4.0 International (CC BY 4.0)


266
Ari Ayu, Safria Syarifuddin
AKUA (Jurnal Akuntansi dan Keuangan) Vol. 1 No. 3 (2022) 261 – 268

Temuan ini sesuai dengan teori tindakan beralasan yang menyatakan bahwa sikap dan perilaku
karyawan mencerminkan budaya dalam organisasi. Perkembangan SIA dipengaruhi oleh
budaya karena memerlukan pertimbangan yang cermat terhadap sikap budaya pada tahap
desain dan implementasi sistem informasi akuntansi yang dikembangkan. Temuan ini sejalan
dengan temuan Aditya (2017) menyimpulkan bahwa budaya organisasi berpengaruh terhadap
kualitas manajemen SIA.
3.2.3. Pengaruh Kompetensi Pengguna Terhadap Kualitas Sistem Informasi Akuntansi
Hipotesis ketiga menyatakan bahwa kompetensi pengguna berpengaruh positif terhadap
kualitas sistem informasi Akuntansi. Mengacu pada data hasil pengujian pada tabel 2, variabel
kompetensi pengguna berpengaruh signifikan dan positif terhadap kualitas SIA sebesar 0,004
pada taraf = 0,05 dengan nilai koefisien sebesar 0,299 dengan t_hitung > t_tabel (2,863 >
1,999). Temuan ini menunjukkan bahwa semakin tinggi kompetensi pengguna sistem, semakin
tinggi kualitas system informasi akuntansi.
Pengguna sistem di PT. Arista Jaya memiliki pengetahuan tentang sistem informasi akuntansi
yang digunakan untuk mempermudah penggunaan sistem informasi, sehingga dapat
melaksanakan pekerjaan dengan kualitas pekerjaan yang baik. Pengguna biasanya mengikuti
pelatihan terkait penyusunan laporan keuangan dengan menggunakan sistem, sehingga
pengguna berusaha mengembangkan diri dalam mengembangkan perusahaan. Sikap yang
ditunjukkan oleh pengguna menunjukkan bahwa karyawan mampu dan berkembang di
lingkungan kerja serta memperhatikan kepentingan tanggung jawabnya.
TRA menyatakan bahwa keyakinan individu dan persepsi individu terhadap kontrol perilaku,
yaitu kepercayaan individu dapat melakukan suatu tindakan berdasarkan kemampuan yang
dimiliki untuk melakukannya. Temuan ini sejalan dengan penelitian Marjulin (2019) yang
menjelaskan bahwa ada pengaruh kompetensi pengguna terhadap Kualitas SIA. Secara garis
besar, kualitas system informasi akuntansi pada BUMN di Kota Bandung belum memadai baik
dari segi pengetahuan maupun keahlian. Selanjutnya, Astria et. Al. (2017) menunjukkan bahwa
kompetensi pengguna memiliki pengaruh terhadap QAIS. Pengaruh kompetensi pengguna
sebesar 15,68% dengan arah hubungan positif.

4. KESIMPULAN

4.1. Kesimpulan
Dilihat dari fenomena, rumusan masalah, hipotesis dan hasil penelitian yang dilakukan di PT.
Arista Jaya, maka dapat disimpulkan bahwa keterlibatan pengguna berpengaruh positif
terhadap QAIS pada level = 0,1. Keterlibatan pengguna sistem di PT. Arista Jaya sudah baik,
tetapi hanya sedikit pengguna sistem yang terlibat dalam perancangan system informasi
akuntansi yang digunakan. Budaya organisasi berpengaruh positif terhadap Kualitas SIA.
Penerapan budaya organisasi di PT. Arista Jaya telah dibuktikan dengan baik dengan budaya
kerjasama antar karyawan ketika ada masalah dalam penggunaan sistem, dan karyawan sudah
mulai memberikan inovasi dalam pengembangan perusahaan. Kompetensi pengguna ada
pengaruh positif terhadap Kualitas SIA. Kompetensi yang dimiliki oleh karyawan PT. Arista Jaya
sudah baik karena rata-rata karyawan menggunakan sistem akuntansi memiliki pengetahuan
dan memahami bagaimana menggunakan dan implikasi dari sistem yang digunakan.
4.2. Implikasi
a. Keterlibatan pengguna masih kurang dalam perancangan dan pengembangan sistem
sehingga perusahaan harus meningkatkan pelatihan karyawan.
b. Temuan penelitian ini memberikan pemikiran dan masukan mengenai kemampuan,
budaya organisasi, dan kompetensi pengguna terhadap kualitas sistem informasi
akuntansi perusahaan.
4.3. Keterbatasan
a. Keterlibatan pengguna hanya signifikan pada level = 0,1 karena hanya sedikit
pengguna yang terlibat dalam perancangan dan pengembangan sistem.
Direkomendasikan agar pelatihan karyawan yang berkesinambungan terkait dengan
sistem informasi.

Lisensi: Creative Commons Attribution 4.0 International (CC BY 4.0)


267
Ari Ayu, Safria Syarifuddin
AKUA (Jurnal Akuntansi dan Keuangan) Vol. 1 No. 3 (2022) 261 – 268

b. Penelitian ini hanya menggunakan keterlibatan pengguna, budaya organisasi dan


kompetensi pengguna. Penelitian selanjutnya sebaiknya menambahkan variabel yang
tidak diteliti dalam penelitian ini. Sampel penelitian ini hanya terbatas pada lingkup PT
Arista Jaya di Provinsi Sulawesi Selatan. Bagi peneliti selanjutnya sebaiknya
memperbanyak sampel penelitian sehingga dapat menambah jumlah responden
penelitian.

REFERENCES

[1] Aditya, Irfan. 2017. Pengaruh Komitmen Organisasi dan Budaya Organisasi Terhadap Kualitas
Sistem Informasi Akuntansi Manajemen (Studi pada PT. Inti Bumi Perkasa).Jurnal Akuntansi, Audit
dan Sistem Informasi Akuntansi (JASA), Vol 1 (2), Juni 2017.

[2] Astria, Isti. 2017. Pengaruh Kompetensi Pengguna, dan Pengendalian Internal terhadap Kualitas
Sistem Informasi Akuntansi. Prosiding Akuntansi. ISSN: 2460-6561

[3] Bakri. 2016.Pengaruh Penggunaan Teknologi Informasi Dan Budaya Organisasi Terhadap Kualitas
Sistem Informasi Akuntansi. jurnal internasional Penelitian Ilmiah & Teknologi,Jilid 5 (4), APRIL
2016 .

[4] Bodnar, George, H., dan Hopwood, William, S. 2010. Sistem Informasi Akuntansi, Edisi
Kesembilan 119. Upper Saddle River, New Jersey 07458: Pearson Education Inc.

[5] Handayani (2007). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Pemanfaatan Sistem
Informasi dan Penggunaan Sistem Informasi (Studi empiris Pada Perusahaan Menufaktur di Bursa
Efek Jakarta). Jurnal Akuntasi dan Keuangan, Vol.9, No.2 November 2007: 76-87

[6] Kondalkar, VG 2007.Perilaku Organisasi. New Delhi: New Age International Limited diterbitkan.

[7] Loudon, Kenneth C. dan Jane P. Laudon. 2012.Sistem Informasi Manajemen: Mengelola
Perusahaan Digital. Edisi ke-12. NJ: Prentice-Hall.

[8] Marjulin. 2019. Pengaruh kompetensi pengguna terhadap kualitas sistem informasi akuntansi
survei BUMN di Aceh.Jurnal Ekonomi dan Bisnisp-ISSN 1693-8852 e-ISSN 2549-5003. Volume 21
Tidak, Agt 2019

[9] Maryana, M. 2015. Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Sistem Informasi Akuntansi dan
Implikasinya pada Pengendalian Internal (Survey pada 10 KPP Bandung Kanwil Jawa Barat I).

[10] Meiryani. 2014. Pengaruh Keterlibatan Pengguna Terhadap Kualitas Sistem Informasi
Akuntansi.Internasional Jurnal Riset Ilmiah & Teknologi, Vol 3 (8), AGUSTUS 2014.

[11] Pratiwi, Annisa. 2016. Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kualitas Sistem Informasi Akuntansi
Manajemen (Studi Kasus di Universitas Islam Bandung) Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap
Kualitas Manajemen Sistem Informasi Akuntansi (Studi Kasus di Universitas Islam Bandung)
Prosiding Akuntansi ISSN: 2460-6561

[12] Sigit, M. 2019. Pengaruh Budaya Organisasi Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kualitas Sistem
Informasi Akuntansi Dan Dampaknya Terhadap Kualitas Informasi Akuntansi (Studi Kasus Pada
Sekolah Tinggi di Kota Palembang).

Lisensi: Creative Commons Attribution 4.0 International (CC BY 4.0)


268

Anda mungkin juga menyukai