Full Text

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 70

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA

KARYAWAN MINA PASSABU KARYA


KABUPATEN SINJAI

A. IRDAN BAKRI
`105 7202 912 10

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
MAKASSAR
2015
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sepanjang perjalanan hidup manusi, tidak jarang manusia


mengalami saat-saat kritis guna mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Untuk memecahkan situasi demikian itu dituntut situasi sikap yang tegas
dan cara penyelesaian yang cepat dan tepat. Masalah itu datang menyakut
kehidupan keluarga, masyarakat,bangsa, dan Negara.

Keadaan kritis itu diharapkan seorang pemimpin. Mereka adalah


orang-orang paham tentang apa yang harus dikerjakan pada saat seperti
itu. Mereka adalah orang-orang yang mempunyai kecakapan dan
kemampuan untuk mempengaruhi, mengajak,mengumpulkan dan
menggerakkan orang lain untuk menangani masalah yang ada pada saat
itu, menurutBurhanuddin (1991:63). Mereka adalah orang-orang yang
mampu membina orang lain untuk membentuk satu kesatuan kerja dan
bersama-sama mereka bekerja, bahkan kadang-kadang rela berkorban
demi suksesnya pekerjaan itu. Mereka ini adalah orang–orang yang disebut
pemimpi.

Pemimpin merupakan agen primer untuk menentukan desain


organisasi yang dibinanya, menentukan sasaran bersama yang akan dicapai
sehingga efektivitas dan efesiensi dapat tercapai pula. Singkatnya
pemimpin merupakan inisiator,motivator,dinamisator dan innovator dalam
organisasi, ( Kartono,2006 : 10 ).

Kualitas pribadi pemimpin sangat tergantung pada faktor


keturunan dan merupakan disposis psikopositif jasmani/rohani yang
hederiter sifatnya, yaitu berupa intelegensi, energy, kekuatan
tubuh,kelenturan mental dan keteguhan moral. Sebagian lagi dipengaruhi
oleh lingkungan sosial kultur dan kondisi zamannya. Sehingga pemimpin
itu adalah produk interaksi antara sifat karakteristik individual dengan
tempaan dan tuntunan situasi zaman.

Asumsi umum mengatakan bahwa tujuan organisasi tidak tercapai


tampah kepemimpinan. Kepemimpinan merupakan kunci utama dari

1
2

seluruh kegiatan organisasi dan suatu organisasi hasil atau gagal sebagian
besar ditentukan oleh kepemimpinan.

Kepemimpinan merupakan kekuatan aspirasional,semangat serta


moral yang kreatif dan mampu mempengaruhi anggotanya
untukmengubah sikap sehingga mereka konfron dengan keinginan
pemimpin.Tingkah laku organisasi menjadi searah dengan kemampuan
pemimpin oleh pengaruh interpersonal pemimpin terhadap
bawahannya,khusus usaha untuk mencapai tujuan bersama, dan pada
proses pemecahan masalah yang harus dihadapi secara kolektif. Jadi tidak
perlakukan pemaksaan,pendesakan,penekanan,intimidasi dan ancaman
tertentu.

Kepemimpinan merupakan fenomena kompleks sehingga


efektifitasnya memerlukan proses terencana,teratur,berkelanjutan dan
berkesinambungan yang harus ditanamkan dan bina sepanjang masa. Oleh
karena itu titik sentral bagi organisasi adalah unsure kepemimpinan yang
ada didalamnya

Setiap struktur organisasi non profit berupa yayasan,organisasi


kemahasiswaan dan pemudaataupun organisasi profit
perusahaan,pemerintah (BUMN) atau perusahaan swasta yang terlibat
dengan jelas keberadaan pemimpin puncak,menengah, dan bawahan.

Untuk menjalankan tugas manajerialnya,pemimpin atau manajer


perlu pengembangan staf-staf sehingga menghasilkan tingkat
keproduktifitas yang tinggi pada saat itu juga perlu memikirkan gaya
kepemimpinannya.Gaya kepemimpinan ( norma prilaku ) yang digunakan
oleh seseorang menjadi salah satu faktor penentu dalam mencapai tujuan
suatu organisasi.

Berbegai penelitian dilakukan guna mempelajari gaya


kepemimpinan dengan pendekatan prilaku.Ohio University oleh Fleishman
dan rekan-rekannya ( dalam Robbin,2006 ) misalnya,menentukan 2
kelompok prilaku yang mempengaruhi efektifitas kepemimpinan yaitu
mereka sebut dengan perhatian ( consideration ) dan pengambilan inisiatif
( inisiating structur ).Sementara di Michigan University,hasilnya
menentukan adanya pemimpin yang beriorentasi pada karyawan atau
pegawai (employee oriented ) dan beriorentasi pada pekerjaan (Job
oriented ) serta studi kepemimpinan manajernial grid dan beberapa
3

penenlitian lainnya.Selain hasil penelitian diatas,secara umum dan


berbagai literature gaya kepemimpinan situasional.

Keberhasilan seorang pemimpin adalah keberhasilan pegawai


dalam menyelesaikan tugas dan melaksanakan tanggung jawab yang
diberikan sekalipun tidak dipungkiri bahwa untuk bekerjalebih produktif
tentunya tidak lepas dari pegawai itu sendiri.

Yang menarik untuk kita simak adalah kondisi rill yang terjadi di
kabupaten sinjai khususnya Koperasi persaingan.
yang mencoba untuk tetap bertahan ditengah kritis dimensi yang dihadapi
oleh Indonesia.Di Kabupaten Sinjai yang dikenal dengan kultur
masyarakat plural menjadi Kabupaten ini lebih berpeluang untuk teteap
eksis dan tetap bertahan di tengah.

Berdasarkan kondisi rill yang menyebabkan koperasi unit Desa


minapasabbu karya Di Kabupaten Sinjai masih tetap eksis,karna gaya
kepemimpinan demokrasi yang diterapkan oleh seorang ketua,hal ini yang
mempengaruhi kinerja karyawan untuk lebih agresif sehingga membuat
Koperasi tersebut mengalami peningkatan sisa-sisa hasil usaha ( SHU )
dari tahun ketahun.

Uraian diatas menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan seorang


pemimpin dapat memberikan dampak atau pengaruh terhadap
bawahannya,sehingga penulis tertarik untuk memilih judul berikut ini :

“Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan Pada


Koperasi Unit Desa Minapassabu Karya Di Kabupaten Sinjai”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dikemukakan


sebelumnya maka yang jadi masalah pokok dalam penulisan ini adalah
“Apakah Gaya Kepemimpinan Berpengaruh Terhadap Kinerja
Karyawan Pada Koperasi Unit Desa Minapassabu Karya Di
Kabupaten Sinjai”
4

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dan kegunaan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh gaya kepemimpinan terhadap
kinerja pada koperasi unit desa minapassabu karya di kabupaten sinjai.

D. Manfaat Penelitian

a. Sebagai bahan informasi Koperasi Unit Desa Minapassabu Karya Di


Kabupaten Sinjai tentang pentingnya memahami gaya
kepemimpinan,hal ini penting guna penelitian gajian empiris dalam
pengembangan manajemen sumber daya manusia khususnya gaya
kepemimpinan dan pengaruh terhadap kinerja pegawai.
b. Melalui penelitian ini penulis memperoleh kesempatan untuk
menambah wawasan berfikir dan mengetahui serta pengalaman dalam
memecahkan permasalahan metode ilmia.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

Pengertian manajemen menurut A. F. Stoner ( 2006 : organisasi

orang ) “manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasi,

kepemimpinan dan pengendalian upaya dari anggota organisasi serta

penggunaan semua sumber daya yang ada pada organisasi untuk mencapai

tujuan organisasi yang telah di tetapkan”.

Fungsi manajemen menurut Griffit (2004:10) antara lain :

1. Perencanaan ( planning ), yaitu menetapkan tujuan organisasi dan

menentukan bagaimana cara terbaik untuk mencapainya.

2. Perorganisasian (organization), yaitu mencakup penentuan bagaimana

cara mengelompokkan berbagai aktivita dan sumber daya.

3. Penetapa (staffing), yaitu mencakup penetapan aktivitas dan sumber

daya yang ada dengan tepat.

4. Pengarahan (directing), yaitu mengarakan aktivitas agar dilaksanakan

dengan baik dengan yang telah ditetapkan.

5. Pengawasan (controlling), yaitu pementauan kerja kemajuan organisasi

dalam mencapai tujuan.

Setelah mengetahui batasan dari manajemen itu maka selanjutnya

akan dibahas mengenai manajemen sumber daya manusia itu.

5
6

Manajemensumber daya manusia adalah suatu bidang manajemen yang

khusus mempelajari dan peranan manusia dalam organisasi dan

perusahaan.

Hasibuan (2003:10) menyatakan bahwa “ manajemen sumber daya

manusia adalah sumber ilmuh atau seni mengatur hubungan dengan

peranan tenaga kerja agak efektif dan efisien membantu terwujunnya

tujuan perusahhan, karyawan dan masyarakat.

Menurut Dessler (1997:2), fungsi manajemen sumber daya manusia

merujuk kepada praktik dan kebijakan diperlukan untuk menjalankan asfek

orang (personal), yang meliputi :

a. Melakukan analisis jabatan menetapkan sifat dari pekerjaan masing-

masing karyawan

b. Merencanakan kebutuhan tenaga kerja dan merekrut para calon pekerja

c. Menyeleksi para calon pekerja

d. Memberikan orientasi dan pelatihan pada karyawan baru

e. Menata olah upah dan gaji ( cara mengkompesasi karyawan)

f. Menyediakan insentif dan kesejahteraan

g. Menilai kinerja

h. Mengkomunikasikan

i. Pelatihan dan pengembangan

j. Membangun komitmen karyawan


7

B. Pemimpin dan Kepemimpinan


1. Pengertian pemimpinan dan kepemimpinan

Secara oetomologi kepemimpinan berasal dari kata pimpin ( to lead)

kemudian dengan penambahan imbuhan (konjugasi) berubah menjadi

pemimpin ( leader) dan kepemimpin (leadership). Dalam kepemimpinan

terdapat hubungan yang mempengaruhi( dari pemimpin). Dan hubungan

kepatuhan/ketaatan para bawahan karena dipengaruhi dengan kewibawaan

pemimpin.

Pemimpin dan kepemimpinan tersebut bersifat universal, artinya

selalu ada dan senantiasa diperlukan pada setiap usaha bersama manusia

dalam segenap aktivitas organisasi mulai dari tingkat mulai dari yang

paling kecil atau intim yaitu keluarga, sampai nasional dan internasional,

dimanapun dan kapanpun juga. Secara terminology telah banyak konsep

yang telah dikemumkakan oleh para ahli tentang pengertian pemimpin dan

kepemimpinan. Diantaranya Filly dalam Moeftie ( 1987: 87)

mengemukakan bahwa kepemimpinan adalah proses menggunakan seluruh

kemasyarakatannya terhadap para anggota suatu kelompok lainnya. (

leader is aprosoes where by one person exert social infuane over the

member of the group). Sedangakan pemimpin adalah seseorang dengan

daya kekuatan terhadap kekuatan orang lain melakukan wewenang untuk

tujuan mempengaruhi tingkat laku mereka ( A leader is a person with

power over other will exercise this power for the purpose in purpose of

influcing their behavior)


8

Dari para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa pemimpin adalah seseorang

yang mampu mempengaruhi orang lain untuk mencapai tujuan tertentu.

Sedangkan kepemimpinan adalah suatu proses yang mengarah atau

mempengaruhi serta melibatkan/ mengarah orang lain atau kelompok

untuk mencapai tujuan dalam situasi tertentu. Proses kepemimpinan terjadi

jika terpenuhi unsur – unsur sebagai berikut :

a. Ada orang atau pihak yang mempengaruhi/ mengarahkan(yang

memimpin atau pemimpin)

b. Ada orang atau pihak yang dipengaruhi/digerahkan untuk mencapai

tujuan (yang dipimpin atau bawahan)

Dalam proses kepemimpinan,manajemen dijalan oleh para Manajer

pada seluruh tingkatan manajemen. Seorang Manajer bisa sebagai

pemimpin yaitu pada saat Manejer tersebut mampu mempengaruhi

bawahannya untuk mencapai tujuan tertentu, tetapi seseorang

pemimpin belum tentu seorang Manajer.

2. Funsi Pemimpin dan Kepemimpinan

Seorang pemimpin pada umumnya ingin merefleksi sifat – sifat

kepemimpinannya dalam upaya mencapai tujuan dari kelomponnya.

Selanjutnya dipaparkan beberapa pendapat dari beberapa penulis

tentang tugas dan fungsi kepemimpinan ia;lah memandu,

menuntu,membimbing, memberi, membangunkan motivasi- motivasi

kerja, mengemudikan organisasi, menjalin jaringan – jaringan

komonikasi yang baik, memberi supervise/pengawasan yang efesien,


9

dan membawa para pnegikutnya pada sasaran yang dituju sesuai

dengan ketentuan waktu dan perencanaanya.

Siagian (1989,47-48) menyatakan funsi –fungsi kepemimpinan yang

hakiki, yaitu :

a. Pemimpin selaku penentu arah yang tempuh dalam usaha pencapaian

tertentu

b. Wakil dan juru bicara organisasi dalam hubungan dengan pihak-

pihak luar organisasi

c. Pemimpin selaku komunikator yang efesien

d. Mediator yang hebat, khusus yang hubungan kedalam,mengenai

situasi konflik

e. Pemimpin selaku intergretor yang efektif, rasional, objektif dan

netral

Dengan menelaah pendapat diatas tentang tugas dan fungsi

pemimpin dapat dikatakan bahwa keberhasilan pemimpin dalam

melaksanakan tugas dan fungsi-nya. Salah satu tugas dan fungsi

pemimpin yang sangat strategi adalah menjalangkan fungsi- fungsi

sehingga menciptakan suasana kerja yang proaktif dalam upaya

pencapaian tugas organisasi

3. Teori Kepemimpinan

Banyak budi ilmiah dilakukan mengenai kepemimpinan, dan

hasilnya berupa teori- teori tentang kepemimpinan.Seperti yang


10

dikemukakan oleh tentang kepemimpinan, seperti yang dikemukakan

oleh G. R Terry yang dikutip oleh Kartini (1994,hal.61) antara lain :

a. Teori Oktokratis dan pemimpin oktokratis.

Kepemimpinan menurut teori ini berdasarkan atas perintah-

perintah paksaan dan tindakan- tindakan arbiter (sebagai wasit). Ia

melaksanakan pengawasan yang ketak, agar semua pekerjaan

berlangsung lancer dan efisien. Kepemimpinan berorientasi pada

sktuktur organisasi dan tugas- tugas.

b. Teori Psikologis

Teori menyatakan, bahwa fungsi seorang pemimpin adalah

meluncurkan dan mengembangkan system motivasi terbaik, untuk

merangsang kesediaan bekerja daripada pengikut dan anak buah.

Pemimpin merangsang bawahan agar mereka mau bekerja guna

memenuhi sasaran- sasaran organisasi maupun memenuhi tujuan-

tujuan pribadi .

c. Teori Sosiologi

Kepemimpinan dianggap sebagai usaha- usaha untuk melancarkan

antar relasi dalam organisasi dan sebagai usaha untuk

menyelesaikan setiap konflik organisasi antara para pengikutnya,

agar tercapai kerjasama yang baik. Pemimpin penetapkan tujuan-

tujuan, dengan menyertakan para pengikut dalam mengambil

kepetusan terakhir.
11

d. Teori Suportif

Menurut teori ini, para pengikut harus berusaha sekuat mungkin

dengan bekerja dengan penuh gairah, sedangkan pemimpin akan

mmbimbing sebaik- baiknya melalui policy tertentu.

e. Teori Laissez Faire

Kepemimpinan Laissez Faire ditampilkan oleh seorang tokoh “

ketua Dewan “ yang sebenarnya becus pengerus dan dia

menyatakan semua tanggung jawab serta pekerjaan limpahkan

kepada bawahaan atau anggotanya. Dia adalah seorang ketua yang

bertindak sebagai symbol dengan macam-macam hiasan ornament

yang mentereng.

f. Teori Kelakuan Pribadi

Kepemimpinan jenis ini muncul kualitas pribadi atau pola- pola

kepemimpinan. Teori ini menyatakan bahwa seorang pemimpin itu

selalu berlakuan kurang lebih samaya itu ia tidak melakukan

tindakan- tindakan yang identik sama dalam setiap situasi yang

hadapi.

g. Teori Sifat Orang- orang Besar (Trait Of Greant Men)

Sudah banyak usaha yang dilakukan orang yang mengidentifikasi

sifat- sifat unggul dan kualitas superior serta unik, yang diharapkan

ada pada seorang pemimpin untuk meramalkan kesuksesan

kepemimpinannya.
12

h. Teori Situasi

Teori ini menjelaskan, bahwa harus terdapat daya lenting yang

tinggi/fleksibelitas pada pemimpin untuk menyesuaikan diri

terhadap tuntunan situasi, lingkungan sekitar dan zamannya.Faktor

lingkungan itu harus dijadikan tantangan untuk diatas sehingga

pemimpin harus mampu meyelesaikan masalah- masalah aktual.

i. Teori Humanistik/ Populasi

Fungsi kepemimpinan menurut teori ini adalah merealisasi

kebebasan manusia dan memenuhi seganap kebutuhan insani yang

mencapai melalui interaksi pemimpin dengan rakyak. Pada teori ini

ada tiga variabel pokok, yaitu : kepemimpinan, organisasi,

interaksi.

C. Gaya Kepemimpinan

Dari uraian sebelumnya diketahui bahwa kepemimpinan berperan sangat

penting dalam pencapaian tujuan organisasi. Oleh karena itu kita akan

membicarakan beberapa gaya atau style kepemimpinan yang banyak

mempengaruhi keberhasilan keberhasilan seorang pemimpin dalam

mempengaruhi prilaku bawahannya. Istilah gaya secara kasar adalah sama

dengan cara yang dipergunakan pemimpin didalam mempengaruhi para

bawahannya.

Keating (1993: 189) menemukakan bahwa kepemimpinan dapat

dibedakan menjadi tiga yaitu:


13

1. Otokratis

Pemimpin yang menggunakan gaya kepemimpinan otokratis atau

otoritarium biasanya merasa bahwa mereka mengetahui apa yang

mereka inginkan dan cenderung mempersepsikan kebutuhan-

kebutuhan itu sebagai perintah-perintah langsung kepada para

bawahannya. Pemimpin otokrasi biasanya menyimmpan keputusan

dan pengendalian bagi dirinya sendri, karena menganggap tanggung

jawab penuh untuk pengambilan keputusan. Pemimpin otokrasi

biasanya menyusun seluruh situasi kerja untuk pekerja-pekerja mereka.

2. Gaya para partisifasi atau demokrasi

Gaya kepemimpinan ini diasumsikan bahwa para anggota

individual dari suatu kelompok yang mengambil bagian secara pribadi

dalam proses pengambilan keputusan akan lebih mungkin sebagai

suatu akibat. Mempunyai komitmen yang lebih besar dari pada sasaran

dan tujuan organisasi. Pendekatan partisifasi tidak para pemimpinan

seharusnya memahami lebih jauh apakah yang menjadi sasaran

organisasi sehingga mereka dapat mempergunakan pengetahuan para

anggotanya.

3. Gaya kendali bebas dan laissez faire

Pendekatan ini tidak adanya pimpinan langsung. Tentu saja

pimpinan hanya berarti tidak adanya pimpinan langsung. Tentu saj

pimpinan kendalikan bebas harus bekerja sesuai tujuan organisasi.

Tetapi dengan pendekatan ini suatu tugas disajikan pada anggota


14

kelompok yang biasanya menetukan tehnik mereka sendiri guna

mencapai tujuan tersubut dalam krangka sasaran-sasaran dan

kebijaksanaan organisasi. Intinya sang pemimpinan bertindak sebagai

penghubung antara sumber luar dan kelompok serta menegaskan

bahwa tersedianya sumber daya yang diperlukan bagi mereka.

Dari berbagi penjelasan tentang gaya kepemimpinan yang telah

diuraikan sebelumnya, maka sebagai landasan teori yang utama dalam

penelitian ini akan lebih khusus mengenai teori kepemimpinan

situasional yang dikemukakan oleh Paul Heresy dan Kenneth H.

Blanchard. Kepemimpinan situasional menurut Blanchard seperti

dalam kutipan Thoha (2002, hal.278) adalah didasarkan pada saling

berhubungan diantaranya hal- hal berikut ;

1. Jumlah penduduk dan pengarah yang diberikan oleh pemimpin

(prilaku tugas/pengarahan)

2. Jumlah dukungan sensasional yang diberikan oleh pemimpin

(prilaku/ dukungang)

3. Tingkat kesiapan atau kemangangan para pengikut/ bawahan yang

ditujukan didalam melaksanakan tugas khusu, fungsi atau tujuan

tertentu.

Perpaduan dan kombinasi dari prikaku utama dari pemimpin ini

menghasilkan empat dasar kepemimpinan. Keempat gaya

kepemimpinan tersebut dijelakankan sebagai berikut :


15

1. Gaya 1(G1): Instruksi yaitu seorang pemimpin menunjukan

prilaku yang banyak memberikan pengarahan (dalam prilaku

tugas) dan sedikit dukugan (dalam prilaku hubungan).

Pemimpin memberikan instruksi yang spesifik tentang peranan

dan tujuan para pengikutnya, secara ketat mengawas

pelaskanaan tugas mereka serta dicirikan dengan komunikasi

satu arah. Inisiatif pemecahan masalah dan pembuatan

kepututasan semata- mata dilakukan oleh pemimpin. Pemimpin

memberikan batasan peranan pengikut dan memberitahukan

mereka tentang apa, bagaimana, bilamana, dan bagaimana

melaksanakan tugas.

2. Gaya 2 (G2): konsultasi yaitu menunjukan prilaku yang banyak

mengarahkan dan banyak memberikan dukungan.Pemimpin

dengan gaya ini mau menjelaskan dengan keputusan dan

kebijaksanaan yang diambil dan mau menerima pendapat dari

pengikutnya, tetapi pemimpin masih harus tetap terus

memberikan pengawasan dalam menyelesaikan tugas- tugas

pengikunya atau bawahannya serta pengambilan keputusan

tetap pada pemimpin.

3. Gaya 3 (G3): Partisipasi yaitu pemimpin menekankan pada

banyak dukungan dan sedikit pengarahan. Pemimpin menyusun

keputusan bersama dengan para bawahannya dan saling

bertukar ide/gagasan serta mendukung usaha- usaha mereka


16

dala menyelesaikan tugas. Posisi kontrol atas pecahan masalah

dan mengambil keputusan dipegang secara berganti.

Komunikasi dua arah ditingkatkandan peranan pemimpin

secara arif mendengarkan. Hal ini wajar karena bawahan/

Pengikut telah memilih kemampuan untuk melaksankan tugas.

4. Gaya 4 ( G4 ): Delegasi yaitu prilaku pemimpin yang

memberikan sedikit dukungan dan sedikit pengarahan.

Pemimpin dengan gaya inimendelegasikan secara keseluruhan

keputusan- keputusan dan tanggung jawab pelaksaan tugas

bawahaannya.Sehingga bawahaannya hanya yang memiliki

kontrol untuk memutuskan tentang bagaimana cara

pelaksanaan tugas. Pemimpin memberikan kesempatan yang

luas bagi bawahan untuk melaksanakan petunjuk bagi mereka

sendirin karena memiliki kemauan dan keyakinan untuk

memikul tanggung jawab dalam pengarahan prilaku mereka

sendiri.

Sutarto 1995, (hal.137-140) berpendapat bahwa tingkat

kemangan terdiri dua dimensi, “job maturity”(kemantangan

kerja) dalam phsycolgical maturity (kemantangan jiwa).

Kemampuan jiwa berhubungan dengan willygnes

(kemampaun). Lebih jauh mereka mengatakan tingkat

kemantangan bawahan dapat diperinci menjadi empat serta

hubungan dengan gaya kepemimpinan yang digunakan yaitu:


17

1. Tingkat kemamtangan rendah(M1) dengan cirri: tidak

mampu dan tidak mau atau mantap. Gaya kepemimpinan

yang digunakan untuk mengaruhi bawahan pada tingkat ini

adalah gaya kepemimpinan intruksi(G1)

2. Tingkat kemantangan rendah ke tingkat kemantangan

madya (M2), dengan ciri: tidak mampu tetapi mau dan

yakin. Gaya kepemimpinan yang sesuai digunakan adalah

konsultasi(G2)

3. Tingkat kemantangan madya ketingkat kemantangan tinggi

(M3), dengan ciri: mampu tetapi mau dan tidak mantap.

Gaya kepemimpinan yang digunakan adalah partisipasi(G3)

4. Tingkat kemantangan tinggi (G4), dengan ciri:

mampu/cakap dan mau/yakin.Delegasi (G4) menjadi gaya

kepemimpinan yang cocok untuk mempengaruhi prilaku

yang tingkat kemantangannya tinggi.

Keempat kemantangan kepemimpinan diatas tidak yang

lebih baik atau lebih buruk. Hal ini tergantung dari situasi

kelompok yang dipimpin. Variabel- variabel dari situasi

lainnya yang turut berpengaruh antara lain: waktu tuntunan

tugas, organisasi, dan harapan- harapan dan kemampuan

atasan/ pimpinan,teman sejawat/bawahan. Walaupun

varibel- varibel tidak memberikan kemungkinan bagi

pemimpin untuk menguji ketepatan bagi semua variabel


18

diatas sebelum memutuskan gaya mana yang diterapkan.

Pemimpin yang berhasil adalah pemimpin yang mampu

menyesuaikan gaya kepemimpinannya dengan situasi

tertentu.

D. Kinerja

Penilaian tentang kinerja individu karyawan semakin penting ketika

perusahaan akan melakukan reposisi karyawan. Artinya bagaimana

perusahaan harus mengetahui faktor- faktor apa saja yang mengaruhi

kinerja. Hasil analisis akan bermanfaat untuk membuat program

pengembangan SDM optimun. Pada giliran kinerja individu akan

mencerminkan derajat kompentisi suatu perusahaan.

Kata peformence dalam bahasa inggris kedalam bahasa Indonesia

sering berbedah, sampai sekarang belum dibekukan. Ada yang

menerjemahkan sebagai: untuk rasa, kinerja, hasil kerja, karya,

pelaksanaan kerja, hasil pelaksanaan kerja. Ilyas(1991:65) menerjemahkan

performance menjadi untuk kerja, sedangkan Wahyudi( 1996:34)

menerjemahkan menjadi prestasi kerja. Menurut the scribner-Bantam

Englis Dictionary, diterbitkan Amerika dan Canada tahun 1979, dalam

Prawirosentono(1991:1) kinerja berasal dari akar kata “to from” yang

mempunyai beberapa “entries” berikut ini :

a. To do carry out: execute (melakukan,menjalangkan, melaksanakan)

b. To dischange or fulfil: as a (memenuhi atau menjalangkan kewajiban

suatu nazar)
19

c. To portray: as character in a play ( mengambarkan suatu karakter

dalam suatu permainan

d. To render by voice ar a musical instrument (mengambarkan dengan

suatu atau alat musik)

e. To execute ar complete an undertaking ( melaksanakan atau

menyuburkan tanggung jawab)

f. To act part in aplay (melakukan suatu kegiatan dalam suatu

permainan)

g. To perform music (memainkan/pertunjukan music )

h. To do what is expected of person ar or machine (melakukan sesuatu

yang diharapkan oleh seseorang atau mesin)

Berdasarkan hal tersebut diatas, maka artinya perfomence atau kinerja

adalah sebagai berikut: Kinerja(Perfomence) adalah hasil kerja yang

didapat oleh seseorang atau kelompok orang dalam suatu organisasi,

sesuai dengan wewenang dengan tanggung jawab masing- masing

dalam rangka upaya dalam mencapai tujuan organisasi bersangkutan

secara legal, tidak melanggal hokum dan sesuai normal maupun etika.

Disamping itu, kinerja (perfomence) diartikan sebagai hasil kerja

seorang karyawan, sebuah proses manajemen atau suatu organisasi secara

keseluruhan, dimana hasil kerja tersebut harus dapat ditunjukan buktinya

secara kongkrit dan dapat diukur (dibandingkan dengan standar yang telah

ditentukan). Mangkunegara(2001:67) mendefinisikan kerja( prestasi kerja)

sebagai berikut: “ kinerja adalah ahsil kerjas secara kualitas dan kuantitas
20

yang dicapai seseorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai

dengan tanggung jawab yang telah diberikan kepadanya” Sedangkan

Bernandin dan Russel (1993:397), mengatakan pengartian bahwa: “kinerja

karyawan tergantung kemampuan, usaha kerja dan kesempatan kerja yang

dinilai dari out put” . Timpe (1993:9), mengemukakan bahwa kinerja

(prestasi kerja) adalah: “tingkat kinerja individu, yaitu hasil yang

diinginkan dari pelaku individu.

Kinerja merupakan merupakan hasil karya seseorang dalam bentuk

kualitas ataupun kuantitas dalam suatu organisasi. Penetuan tujuan setiap

unit organisasi merupakan strategi untuk menigkat kinerja. Tujuan ini akan

memberikan arah dan mempengaruhi bagaimana seharusnya prilaku kerja

yang diharapkan organisasi setiap personil.Tetapi ternyata tujuan saja tidak

cukup, sebab itu perlukan ukuran apakah seseorang personil telah

mencapai kinerja yang diharapkan. Untuk itu penilaian kuantitatif dan

kualitatif standar kinerja untuks setiap tugas dan jabatan pesonil

memegang peranan penting.Akhir dari proses kerja adalah penilaian

kinerja itu sendiri yang dikaitkan dengan proses pencapaian tujuan.

Dimensi- dimensi yang ukuran kinerja, menurut nawawi(2000:97) adalah:

a. Tingkat kemampuan kerja (kompentensi) dalam melaksanakan kerja

baik yang diperoleh oleh hasil dan pelatihan maupun yang bersumber

dari pengalaman kerja.

b. Tingkat kemampuan eksekutif dalam memberikan motivasi kerja, agar

pekerja sebagai individu bekerja dengan usaha maksimal, yang


21

memungkingkan tercapainya hasil yang sesuai dengan keinginan dan

kebutuhan masyarakat.

Kinerja adalah hasil atau tingkat keberhasilan seseorang secara

keseluruhan selama priode tertentu didalam melaksanakan tugas

dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, seperti standar hasil kerja,

target atau sasaran atau criteria yang ditentukan terlebih dahulu dan telah

disepakati bersama. Jika dilihat dari asal kata< kata kinerja adalah

terjemahan dari kata performance, yang menurut The Scribner-Bantam

English Distionary, diterbitkan Amerika serikat dan Canada(1979), berasal

dari akar kata “ to perform, dengan beberapa “entries” yaitu (1)

melakukan, menjalankan, melaksanakan, (to do carry out, execute): (2)

memenuhi atau melaksankan kewajiban suatu niat/nazar (to discgarge of

fulfill:as vow): (3) melaksanakan atau menyempurnakan tanggung jawab

(to discharge execute or complete an understaking): dan (4) melakukan

suatu yang diharapkan oleh seseorang atau mesin( to do what expected of a

person machine),.

Beberapa ini akan memperkaya wawasan kita tentang kinerja, yaitu;

a. Kinerja merupakan seperangkat hasil dicapai dan merujuk pada

tindakan pencapaian serta pelaksanaan suatu pekerjaan yang diminta

(stolovich and Keep: 1992)

b. Kinirja merupakan salah satu total dari kerja yang diri pekerja( Griffin:

1987)

c. Kinerja dipengaruhi oleh tujuan(Mondy And Premeaux: 1993)


22

d. Kinerje merupakan salah satu fungsi dari motivasi dan kemampuan.

Untuk menyelesaikan tugas dan pekerjaan, seseorang harus memiliki

derajat kesediaan dan tingkat kemampuan tertentu. Kesediaan dan

tingkat keterampilan seseorang tidaklah cukup efektif untuk

mengerjakan sesuatu tampah pemahaman yang jelas tentang apa yang

dikerjakan dan bagaimana mengerjakannya(Hersey and Blanchard:

1993)

e. Kinerja merujuk kepada pencapaian tujuan atas tugas yang diberikan(

Casio:1992)

f. Kinerja merujuk kepada tingkat keberhasilan melaksanakan serta

kemampuan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Kinerja

dikatakan baik dan sukses jika tujuan yang diingikan dapat tercapai

dengan baik(Donnely,Gibson and Ivancevich: 1994)

Pencapaian tujuan yang ditetapkan merupakan salah satu tolak ukur

kinerja individu. Ada tiga criteria dalam melaksanakan penelitian kinerja

individu, yakni : (a) tugas individu; (b) prilaku individu; dan (c) cirri

individu (Robbin 1996)

a. Kinerja sebagai kualitas dan kuantitas dari pencapaian tugas- tugas,

baik yang dilakukan individu, kelompok maupun

perusahaan(Schermerhorn, Hunt and Osborn 1991)

b. Kinerja sebagai fungsi intraksi antara kemampuan atau ability (A)

motivasi atau motivation(M) dan kesempatan atau opportunity(O),

yaitu kinerja = f (A x M x O). Artinya Kinerja merupakan fungsi dari


23

kemampuan, motivasi, dan kesempatan(Robbin:1991). Dengan

demikian, kinerja ditentukan oleh faktor-faktor kemampuan, motivasi

dan kesempatan. Kesempatan kinerja adalah tingkat-tingkat kinerja

yang tinggi yang tinggi yang sebagian merupakan fungsi dari tidak

adanyan rintangan- ringan yang mengadalkan karyawan itu. Meskipun

seorang idividu bersedia dan mampu, biasa ada rintangan yang

menjadi penghambat.

Sehubungan dengan itu, kinerja adalah kesediaan seseorang atu

kelompok untuk melakukan suatu kegiatan dan menyepurnakan semua

sesuai dengan tanggung jawabnya dengan hasil seperti yang diharapkan.

Jika dikaitkan dengan performance sebagai kata benda(noun) dimana salah

satu entrinya ada dimana salah satu entrinya adalah hasil sesuatu pekerjaan

( thing done), pengertian performance atau kinerja adalah hasil kerja yang

dapat dicapai oleh seseorang atau kelompok orang dalam suatu perusahaan

sesuai dengan weweng dan tanggung jawab masing-masing dalam upaya

pencapaian tujuan perusahaan secara legal, tidak melanggal hukum dan

bertentangan dengan moral atau etika.

Kinerja dalam menjalakan fungsinya tidak berdiri sendiri, tapi

berhubungan dengan kepuasan kinerja dan tingkat imbalan, dipengaruhi

oleh keterampilan, kemampuan dan sifat- sifat individu. Oleh karena itu,

menurutb model partner- lawyer(Donnelly,Gibson and invancevich:

1994), kinerja individu pada dasarnya dipengaruhi oleh faktor- faktor:(a)

harapan mengenai imbalan, (b) dorongan, (c) kemampuan, kebutuhan


24

sifat, (d) persepsi terhadap tugas, (e) imbalan internal dan eksternal,

(f)persepsi terhadap tingkat imbalan dan kepuasan kerja. Dengan

demikian, kinerja pada dasarnya ditentukan oleh tiga hal : (1) kemampuan,

(2) kemampuan, (3) lingkungan.

Oleh karena itu, agar mempunyai kinerja yang baik, seseorang harus

mempunyai keinginan yang tinggi untuk mengerjakan serta mengetahui

pekerjaannya. Tampa mengetahui tiga faktor ini kinerja yang baik tidak

akan tercapai. Dengan kata lain, kinerja individu dapat ditingkatkan

apabila ada kesesuaian antara pekerjaan dan kemampuan. Kinerja individu

dipengaruhi oleh kepuasan kerja itu sendiri adalah perasaan individu

terhadapat pekerjaannya. Perasaan ini berupa suatu hasil penilaian

mengenai seberapa hasil pekerjaan secara keseluruhan mampu memuaskan

kebutuhannya.

Kepuasan tersebut berhubungan dengan faktor- faktor individu,

yaitu: (a) Kepribadian seperti aktuallisasi, kemampuan menghadapi

tantangan, kemampuan menghadapi tekanan; (b) status dan sonioritas,

makin tinggi hierarkis didalam perusahaan lebih mudah individu tersebut

untuk puas; (c) kecocokan dengan minat, semakin minat individu semakin

tinggi kepuasan kerja; (d) kepuasan individu dalam hidupnya, yaitu

individu yang mempunyai kepuasan yang terhadap elemen- elemen

kehidupannya yang tidak berhubungan dengan kerja, biasanya akan

mempunyai kepuasan kerja yang tinggi.


25

a. Indikator Kerja Karyawan

Menurut Umar (2005:266), kinerja karyawan dapat diliat melalui

beberapa komponen yang dapat dijadikan indikator penilaian yaitu :

a. Kehadiran

b. Pengetahuan akan pekerjaan

c. Kemamfaatan waktu kerja

d. Kerjasama dengan rekan kerja

e. Kreatifitas dalam bekerja

f. Tanggung jawab dalam menyelesaikan pekerjaan

g. Sikap kerja

h. Kejujuran

i. Keadalan

b. Faktor- faktor yang mempengaruhi kinerja Karyaawan

Kinerja meerupakan penampilan hasil kerja karyawan baik secara

kuantitas maupun kualitas. Kinerja dapat berupa penampilan kerja

perorangan maupun kelompok(Ilyas,1993). Kinerja organisasi

merupakan hasil indicator yang kompleks dan agregasi kerja sejumlah

individu dalam organisasi.

Untuk mengetahui faktor yang mempegaruhi (determinan) kinerja

individu, perluh dilakukan pengkajian terhadap teori kerja. Secara umum

faktor fisik dan non fisik sangat mempengaruhi. Berbagai kondisi

lingkungan fisik sangat mempengaruhi kondisi karyawan dalam bekerja.

Selain itu, kondisi lingkungan fisik juga mempengaruhi berfungsinya


26

faktor lingkungan non fisik. Pada kesempatan ini pembahasan kita

fokuskan pada lingkungan non-fisik, yaitu kondisi-kondisi yang

sebenarnya sangat melekat dengan sistem manajerial perusahaan.

Menurut Mangkunegara(2006,6) menyatakan bahwa faktor-faktor

penentu prestasi atau kinerja karyawan adalah faktor individu dan faktor

lingkungan organisasi.

1. Faktor individu

Konsentrasi yang baik merupakan modal utama individu manusia

untuk mampu mengolah dan mendayagunakan potensi dirinya secara

optimal dalam melaksanakan kegiatan atau aktivitas kerja sehari-hari

dalam mencapai tujuan organisasi. Konsentrasi individu dalam bekerja

sangat dipengaruhi oleh kemampuan petensi, yaitu kecerdasan fikiran

dan kecerdasan emosi.

2. Faktor lingkungan organisasi

Faktor lingkungan organisasi yang mempengaruhi kinerja kerja

karyawan adalah uraian jabatan yang jelas, outoritas yang memadai,

target kerja yang menantang, pola komunikasi yang efektif, hbungan

kerja yang harmonis, iklim kerja, respek dan dinamis, peluang berkarir

dan fasilitas kerja yang memadai.

Menurut Prawirosentoso(1999) kinerja seorang karyawan akan baik,

jika karyawan keahlian yang tinggi, kesediaan untuk bekerja, adanya

imbalan/upah yang layak dan mempunyai harapan masa depan. Secara

teoritis ada tiga kelompok variabel yang mempengaruhi prilaku kerja dan
27

kerja individu, yaitu: variabel individu, variabel organisasi, variabel

psikologis.

Kelompok variabel individu terdiri dari variabel kemampuan dan

keterampilan, latar belakang pribadi dan demografis. Menurut Gibson,

variabel kemampuan dan keterampilan merupakan faktor utama yang

mempengaruhi prilaku kerja dan kinerja kerja individu. Sedangkan

variabel demografis mempunyai mengaruh yang tidak langsung.

Kelompok varibel psikologis terdiri dari variabel persepsi, sikap,

kepribadian, belajar dan motivasi. Variabel ini menurut Gibson(1997)

banyak dipengaruhi oleh keluarga, tingkat sosial, pengalaman kerja

sebelumnya dan variabel domografis.

Kelompok variabel organisasi menurut Gibson (1997) terdiri dari sumber

daya, kepemimpinan, imbalan, skruktur, dan desain pekerjaan. Menurut

Kopelmen(1996), varibel imbalan akan berpengaruh terhadap varibel

motivasi, yang pada akhirnya langsung mempengaruhi kinerja individu.

Penelitian Robinson dan Lansen (1990) terhadap para karyawan penyuluh

kesehatan pedasaan di Colombia menunjukkan bahwa pemberian imbalan

mempunyai pengaruh besar terhadap kinerja karyawan dibanding pada

kelompok pegawai yang diberi. Mitchell dalam Timpe (1999), motivasi

bersifat individual, dalam arti bahwa setiap orang termotivasi oleh

berbagai pengaruh hingga berbagai tingkat. Mengingat sifat ini, untuk

peningkatan kinerja individu dalam organisasi, menuntut para manajer

untuk mengambil pendekatan tidak langsung, menciptakan motivasi


28

melalu suasana organisasi yang mendorong para karyawan untuk lebih

produktif. Suasana ini tercipta melalui pengelolah faktor- faktor

organisasi dalam membentuk pengaturan sistem imbalan, struktur, desain

pekerjaan serta pemeliharaan komunikasi melalui praktek kepemimpinan

yang mendorong saling percaya.

E. Hubungan Antara Gaya Kepemimpinan Dengan Kinerja Kerja

Kepemimpinan merupakan suatu hal yang sangat urgen dalam

pencapaian tujuan organisasi. Kemampuan seorang pemimpin untuk

menggerakkan dan mempengaruhi bawahan agar bekerja lebih produktif

dipengaruhi oleh faktor gaya kepemimpinan. Secara individu, manusia

mempunyai karakteristik khusus dan tiap-tiap manusia mempunyai

pendekatan tersendiri untuk mau dipengaruhi dan mempengaruhi orang

lain. Dengan kata lain perilaku atau gaya kepemimpinan yang tepat

menyebabkan pemimpin dapat menggerakkan bawahan untuk dapat

berbuat kearah tercapainya tujuan organisasi.

Sekaipun kepemimpinan adalah faktor penentu dalam pencapaian tujuan

organisasi tidak bisa dipungkiri bahwa peran aktif para bawahan sebagai

pelaksana dari kegiatan organisasi juga menjadi salah satu faktor yang

sangat penting. Bawahan yang bekerja dengan tanggungjawab mampu

meningkatkan kinerja organisasi. Begitu pula sebaliknya seorang

pemimpin yang mau sukses harus mampu melihat mengatasi karakter

bawahan sehingga mendorong bawahan bekerja dengan baik. Pemimpin


29

mempunyai tugas utama untuk mengetahui apa-apa yang dapat mendorong

orang yang dipimpin agar bersedia bertindak untuk mencapai tujuan yang

telah ditentukan sebelumnya.

Begitupun para bawahan cenderung bekerja dengan semangat tinggi

apabila apa yang didapatkan sesuai dengan keinginan. Hal ini sesuai

dengan pendapat umum yang menyatakan bahwa pada dasarnya alasan

seseorang bekerja dengan semangat tinggi adalah karena pekerjaan

tersebut memberikan apa yang dicarinya.

Akhirnya jelaslah bahwa salah satu unsure atau faktor yang dapat

meningkatkan kinerja pegawai/bawahan adalah gaya kepemimpinan yaitu

perilaku pemimpin yang ditampilkan dalam usahanya mempengaruhi

bawahan untuk lebih produktif. Jika gaya kepemimpinan yang diterapkan

sesuai dengan kondisi rill yang terjadi pada suatu organisasi maka akan

tercipta produktifitas organisasi terkhusus kinerja karyawan/pegawai yang

berimplikasi pada pencapain tujuan bersama.

F. Kerangka fikir

Adapun yang menjadi krangka fikir bisa dilihat pada bagian

dibawah ini:
30

Gaya Kepemimpinan(X)
Kinerja Karyawan (Y)
1.Gaya otogratis

1. Kehadiran

2.Gaya Demokrasi 2. Pengetahuan akan

pekerjaan

3.Gaya Laissez faire/kendali 3. Pemanfaatan waktu kerja

4. Kerja sama dengan rekan

kerja

5. Kreatifitas dalam bekerja

6. Tanggung jawab dalam

menyelesaikan pekerjaan

7. Sikap kerja

8. Kejujuran

Gambar 1

Gaya kepemimpinan (X) : cara yang dipengaruhi pemimpin didalam

mempengaruhi para bawahanya.

Kinerja (Y) : hasil atau tingkat keberhasilan seseorang secara

keseluruhan selama priode tertentu didalam

melaksanakan tugas
31

G. Hipotesis

Adapun hipotesis sebagai jawaban sementara atas masalah pokok

yang telah dikemukakan sebelumnya adalah “diduga bahwa gaya

kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai pada

Koperasi Unit Desa Passabu Karya Di Kabupaten Sinjai”.


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Adapun lokasi yang dijadikan tempat sebagai objek penelitian ini

adalah pada Koperasi Unit Desa Mina Passabu karya di Kabupaten Sinjai.

Sedangkan waktu penelitian direncanakan kurang lebih 2 (dua) bulan yaitu

mulai dari bulan februari sampai maret 2014.

B. Metode Pengempulan Data

Adapun metode pengumpulan data yang dilakukan penulis adalah

sebagai berikut :

1. Interview (wawacara), yaitu pengumpulan data dengan jalan bertanya

langsung kepada sampel responden yang telah dipilih dan dilakukan

secara terencana dan sitematis.

2. Angket(kuisioner), yaitu pengumpulan data melalui penyebaran angket

kepada seluruh karyawan yang menjadi sampel yang berisi pertanyaan-

pertanyaan tentang identitas responden dan variabel- varibel penelitian

untuk mencapai informasi yang lengkap dari permasalahan yang

dibahas

3. Tujuan kepustakaan, yaitu pengumpulan data dengan menelah

literature-literatur maupun dokumen yang erat hubungannya dengan

penulis ini

32
33

C. Jenis dan Sumber Data

1. Untuk pengolahan data dan menjamin kemurnian data yang digunakan

maka jenis dan sumber data adalh sebagai berikut: jenis data

a. Data Kualitatif, yaitu data yang berupa keterangan-keterangan atau

informasi tentang kondisi Koperasi Unit Desa Mina Passabu Karya

di Kabupaten Sinjai

b. Data Kualitatif, yaitu seperangkat data yang diperoleh pada

Koperasi Unit Desa Passabu Karyadi Kabupaten Sinjai

2. Sumber data

a. Data primer, yaitu data yang sifatnya bakudan belum diolah,

bersumber dari observasi, wawacara, kuisioner

b. Data Sekunder, yaitu data yang bersumber dari pihak lain yang

relevan dengan penulisan ini

D. Populasi dan Sampel

Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh

karyawan pada Koperasi Unit Desa Passabu Karya di Kabupaten Sinjai

sebanyak 18 orang, antara lain pengurus, manejer dan staf.

Memperhatikan jumlah populasi pada Koperasi Unit Desa Passabu Karya

di Kabupaten Sinjai sebanyak 18 orang, maka peneliti mengunakang

teknik sampling jenuh Sugiyono(2010:85) yaitu populasi relative sekecil

kurang dari 30 orang. Maka peneliti menetapkan sampel sebanyak 18

orang, dengan mengambil sampel melalui seluruh Karyawan pada

Karyawan Unit Desa Mina Passabu karya di Kabupaten Sinjai.


34

E. Metode Analisis

Pengolahan dan analisis data adalah proses penyusunan, mengatur

dan mengolah data agar dapat digunakan untuk menerima atau menolak

hipotesis. Semua permasalah, tujuan penelitian dan hipotesis yang telah

diajukan maka dalam pengelolahan analisis data dilakukan secara

kualitatif dengan teknik analisis statistik yang dianggap memadai.

Untuk menjawab permasalahan utama untuk kepentingan yang diajukan

dalam penelitian ini digunakan analisis regresi sederhana menurut

Sugiyono (2006:245) dengan formulasi sebagai berikut:

Y = a + bX

Dimana:

Y = Kinerja

X = Gaya Kepemimpinan

a = Kostanta

b = koefisien regresi

Untuk mencapai nilai a dan b menurut Sugiyono (2006: 245), digunakan

metode least square parameter sebagai berikut:

Nilai a dihitung dengan rumus:

(∑ )-(∑ )-(∑ ) ((∑ )


a=
n(∑ ) – (∑ )2
35

Nilai B dihitung dengan rumus:

∑ (∑ )(∑ )
b=
(∑ ) (∑ )

Untuk mengetahui besar nilai “n” secara kualitatif, maka digunakan

patokan interprestasi “r” yang tertera pada tabel dibawah ini:

Tabel 2

Interprestasi Nilai “r”

Besar Nilai r

0,800 s/d 1,000

0,600 s/d 0,799

0,400 s/d 0,599

0,200 s/d 0,399

0,001 s/d 0,199

Sumber: Sugiyono (2006:216)

Langkah terakhir adalah mencari beberapa besar pengaruh variablel X

terhadap varibel Y, yaitu dengan mencari koefiesien determinasi dengan

rumus:
KD =
36

Dimana:

KD = Koefisien Determinasi

r = Koefisien Korelasi
BAB IV

GAMBARAN UMUM UMUM TEMPAT PENELITIAN

A. Sejerah Singkat Koperasi Unit Desa Mina Passabu Karya

Tokoh masyarakat Desa Panaikang bersama KKN UNHAS

mengadakan rapat untuk merencanakan mendirikan kembali sebuah

Koperasi di Desa Panaikang Kec. Sinjai Timur, namun mengalami

hambatan karena tidak ada warga yang mau masuk menjadi anggota

Koperasi. Hal ini, karena pernah ada Koperasi di Desa Panaikang pada

tahun 1965, tetapi macet dan merugikan masyarakat. Akan tetapi minimal

40 anggota syarat untuk mendirikan Koperasi, maka dari itu panitia

pembentukan Koperasi mengajak kembali untuk masuk menjadi anggota

Koperasi.

Koperasi tersebut diberi nama “ KUD MINA PASSABU

KARYA” oleh H.Aminuddin Tanrere. Arti dari mana KUD MINA

PASSABU KARYA adalah sebagai berikut :

 Mina : Masyarakat pesisir yang bergerak di Perikanan

 Passabu : Gabungan dari beberapa nama Desa yang merupakan

wilayah kerja

 Karya : Masa berjayanya Partai Golongan Karya

KUD Mina Passabu Karya didirikan pada tanggal 12 juni 1983

oleh tokoh masyarakat Desa Panaikang yang didirikan dari : H.

Aminuddin Tanrere,Sabaruddin, dan Bajuddin sekaligus sebagai penelitian

37
38

pembukaan Koperasi, kemudian darI KKN UNHAS : Benny Muniaga,

Sidik Muliana dan Nahruddin.

Usaha pertama kali waktu didirikan hanya minyak tanah dan

berkantor di Rumah salah seorang pengurus pertama yaitu Ibu Dra. Hj.

Murhaniah yang berpedudukan di jalan Pelabuhan Desa Panaikang Kec.

Sinjai Timur, tetapi pada tahun 1990 kantor KUD Mina Passabu Karya

berpindah tempat dan memiliki Kantor berkedudukan di jalan Panaikang

Raya Desa Panaikang Kec.Sinjai Timur.

Koperasi telah terdaftar pada Kantor Wilayah Departemen

Koperasi Sulawesi Selatan pada tanggal 30November 1983 dengan nomor

Badan Hukum 4331/BH/

Koperasi Mina Passabu Karya mengadakan perubahan anggaran

dasar yang disesuiakan UU nomor 25 tahun 1992. Jumlah anggota sampai

sekarang mencapai 1336 orang dan adapun yang pernah menjabat sebagai

Ketua KUD Mina Passabu Karya sampai sekarang antara lain :

 Mappatoba sebagai Ketua I

 H. Andi Abu Bakar sebagai Ketua II

 Dra. Hj. Murhaniah sebagai Ketua III

 Nurfatimah sebagai Ketua IV

 Sunarti sebagai Ketua V

 St. Hasma A. sebagai Ketua VI dan sampai sekarang


39

B. Struktur Organisasi

Struktur organisasi sangat penting karena dengan adanya struktutur

organisasi setiap funsi dan satuan tanggung jawab serta hubungan yang

terdaftar dalam Koperasi Unit Desa Mina Passabu Karya dapat diarahkan

guna mencapai tujuan bersama. Dengan sktruktur makan koordinasi dapat

dilakukan dengan mudah sehingga setiap kelompok dari fungsi –fungsi

yang ada dalam organisasi dapat

bekerja sesuai dengan kelompoknya masing – masing.

Adapun organisasi Koperasi Unit Desa Passabu Karya dapat di liat pada

gambar di bawah ini :

RAPAT ANGGOTA

BPP KUD PENGURUS BADAN PENGAWASAN

S UMUM
MANAGER
T ADM.
A PEMBUKUAN

F KASIR

ANGKUTAN USP P IKAN WASERDA BBM LISTRIK KURSI SEWA

ANGGOTA / MASYARAKAT

GAMBAR 1 : STRUKTUR ORGANISASI


40

URAIAN TUGAS DAN WEWENANG

Uraian tugas dan wewenang berdasarkan sktruktur organisasi adalah sebagai

berikut :

a. Rapat Anggota

Kekuasaan tertinggi dalam organisasi Koperasi pada rapat anggota.

Penyelenggaraan rapat anggota sekurang – kurangnya sekali setahun, rapat

anggota mempunyai wewenag untuk :

1. Menetapkan anggaran dasar dan anggaran Rumah tangga koperasi

2. Memilih, mengangkat, dan memberhentikan pengurus, pengawas, dan

penasehat

3. Mengesahkan laporan pertanggung jawaban pengurus dan pengawas

4. Menetapkan dan merencanakan Kerja maupun rencana anggaran dan

belanja Koperasi

5. Menetapkan dan mengesahkan kebijakan umum dalam bidang

organanisasi maupun bidang usaha

6. Menetapkan pembagian sisa hasil (SHU)

b. Pengurus

Pengurus merupakan salah satu perangkat organisasi yang beri kuasa oleh

rapat anggota, dengan jabatan maksimal 5 (lima) tahun. Tugas dan

wewenag pengurus adalah :

1. Mengelolah Koperasi dan usahanya

2. Mengajukan rancangan rencana kerja serta rancangan rencana

anggaran pendapatan dan belanja koperasi


41

3. Menyanggarakan rapat anggota

4. Mengajukan laporan keuangan dan pertanggung jawaban pelaksanaan

tugas

5. Memeliharan daftar buku dan pengurus

6. Mewakili koperasi di dalam dan di luar pengadilan

7. Memutuskan penerimaan dan penolakan anggota baru serta

pemberhentian anggota sesuai ketentuan dalam anggaran dasar

8. Melakukan tindakan dan upaya bagi kepentingan koperasi sesuai

dengan tanggung jawab dan keputusan rapat

c. Badan pengawasan

Pengawas dipilih dari rapat anggota tahun dan tanggung jawab kepada

RAT. Tugas-tugas pengawas antara lain :

1. Pengawas dan peneliti buku- buku catatan yang berhubungan dengan

kegiatan organisasi dan usaha kopersai

2. Pengawas menetapkan pelaksanaan keputusan rapat anggota dan

kebijakan pengurus

3. Pengadakan pemeriksaan sewaktu waktu mengenai bidang keuangan,

persediaan barang serta kekayaan koperasi

4. Memeriksa dan meneliti laporan keuangan akhir tahunan dan membuat

laporan pemeriksaan dan pertanggung jawaban pelaksanaan tugas

secara tertulis untuk disampaikan kepada rapat anggota dan

tembusannya kepada pejabat melalui pengurus

C. Bidang Usaha
42

Pengelolaan usaha KUD Mina Passabu Karya baik dibidang

organisasi maupun dibidang usaha berdasarkan pada program kerja

tahunan 2010. Adapun bidang usaha yang dikelola sebagsi berikut :

1. Unit usaha penangkapan ikan

2. Unit usaha simpan pinjam

3. Unit Usaha waserda

4. Unit usaha angkutan

5. Unit usaha BBM

6. Kelistrikan

7. Unit usaha kursi sewa

Dengan demikian pencapaian usaha KUD Mina Passabu Karya pada

tahun 2008 sampai 2010 atau 3 tahun terakhir adalah sebagai berikut :

Tahun Pencapaian usaha SHU (Rp.)

Penjualan/ pendapatan

2008 2.396.123.736 88.964.818

2009 2.903.996.334 141.286.701

2010 2.935.756.600 145.009.866

Sumber : KUD Mina Passabu Karya

D. Bidang Permodalan

Sumber permodalan yang digunakan sebagai modal kerja kegiatan

usaha sebagai berikut :


43

1. Modal Intern

 Simpanan Pokok

 Simpanan Wajib

 Simpanan Khusus Simpanan Pinjam

 Tabungan Anggota

 Cadangan

2. Modal Ekstern

 Dana KUT

 Subsidi BBM

 Dana dari Kantor Koperasi Kab. Sinjai

 Puskud Hasanuddin
BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Identitas Responden

Setelah melakukan pembayaran angket/ kuesioner kepada

responden yang ditunjuk menjadi sampel, selajutnya tahap penarikkan

angket dari responden yang berjumlah 18 responden, maka diperoleh data

mengenai identitas responden sebagai berikut :

Tabel 4

Distribusi Responden Tiap Strata

No Strata Kepemimpinan Jumlah Responden

1 Sekretaris 1

2 Bendahara 1

3 Manager 1

4 Staf 15

TOTAL 18

Sumber: data angket/kuesioner yang telah diolah Tahun 2011

B. Deskripsi Variabel Penelitian

Data tersebut diolah kemudian disajikan dalam bentuk table

distribusi tentang gaya kepemimpinan (X) sebagaimana disajikan tabel 5

dibawah ini:

44
45

Tabel 5
Distribusi Nilai Gaya Kepemimpinan dari Tiap Responden
responde Delegas Partisipas Konsultas Instruks Gaya
n i i i i Kepemimpina
(G4) (G3) (G2) (G1) n
1 9 18 7 31 65
2 7 18 12 8 45
3 7 22 6 2 37
4 6 20 6 9 41
5 2 14 16 17 49
6 1 18 27 5 51
7 8 20 8 10 46
8 3 25 7 7 42
9 3 20 28 8 59
10 9 18 6 20 53
11 4 21 14 2 41
12 7 24 14 2 47
13 4 18 7 28 57
14 13 12 4 32 61
15 5 16 30 1 52
16 9 13 13 1 36
17 1 19 21 7 48
18 11 14 9 24 58
jumlah 109 330 235 214 888
Sumber: Data angket/kuesioner yang telah diolah 2011

Berdasarkan tabel di atas diperoleh gambaran secara

umumatasan/pimpinan pada Koperasi Unit Desa Mina Passabu Karya di

Kabupaten Sinjai cenderung menetapkan partisipasi (G3). Hal ini


46

berdasarkan total nilai tertinggi dari seluruh responden yang menjadi

sampel yaitu berjumlah 330 poin.

C. Analisis Data Penelitian

Berdasarkan yang dikumpulkan dari responden diperlikan gambaran

mengenai tingkat kinerja pegawai pada koperasi Unit Desa Mina Passabu

Karya di Kab. Sinjai. Dibawah ini dikemukakan hasil pengumpulan data

yang diperoleh melalui teknik penyebaran angket/kuesioner tentang

tingkat kinerja karyawan, sebagai berikut

Tabel 6

Distribusi Tingkat Kinerja Karyawan

Koperasi Unit Desa Mina Passabu Karya di Kabupaten Sinjai

Nilai jawaban Responden Tingkat


Kinerja
Responden Selalu Sering Kadang-kadang Tidak
Variabel
4 3 2 pernah
(Y)
1

1 64 0 2 1 67

2 40 18 2 1 61

3 8 21 14 2 45

4 44 12 2 2 60

5 28 18 4 3 53

6 28 15 12 0 55

7 12 15 16 2 45

8 12 24 4 5 45
47

9 52 9 2 1 64

10 24 18 8 2 52

11 36 9 8 2 55

12 20 15 14 1 50

13 44 12 6 0 62

14 60 3 0 2 65

15 28 12 12 1 53

16 8 3 24 3 38

17 24 18 12 0 54

18 48 9 6 0 63

Jumlah 580 231 148 28 987

Sumber : Data angket/kuesioner yang telah diolah Tahun 2014

D. Pembahasan

Untuk melihat hubungan antara kedua variabel yang diteliti, maka

diproleh data dari hasil penyebaran angket/kuesioner seperti pada tabel 7

berikut ini :

Tabel 7

Korelasi antara Variabel Gaya Kepemimpinan (X)

Dengan Variabel Kinerja Karyawan (Y)

Responden Gaya Kinerja


Kepemimpinan X2 Y2 XY
(X) (Y)
1 65 67 4226 4489 4.355
2 45 61 2025 3721 2.745
48

3 37 45 1369 2025 1.665


4 41 60 1681 3600 2.460
5 49 53 2401 2809 2.597
6 51 55 2601 3025 2.805
7 46 45 2116 2025 2.070
8 42 45 1764 2025 1.890
9 59 64 3481 4096 3.776
10 53 52 2809 2704 2.756
11 41 55 1681 3025 2.255
12 47 50 2209 2500 2.350
13 57 62 3249 3844 3.534
14 61 65 3721 4225 3.965
15 52 53 2704 2809 2.756
16 36 38 1296 1444 1.368
17 48 54 2304 2916 2.592
18 58 63 3364 3969 3.654
jumlah 888 987 45000 55251 49.593
Sumber : Data diproleh dari tabel 5 dan 6

Untuk menganalisis hubungan antara gaya kepemimpinan sebagai

variabel X dengan kinerja karyawan sebagai variabel Y, maka digunakan

teknik analisis korelasi produk moment namun sebelumnya perlu diketahui

persamaan regresi ke dua variabel penelitian tersebut yaitu melalui teknik

analisis regresi. Analisi regresi ini berguna untuk mengetahui apakah gaya

kepemimpinan memiliki hubungan yang linear dengan kinerja karyawan.

Adapun rumus untuk persamaan regresi menurut sugiono (2006:244)

adalah sebagai berikut :

Y = a + bX
49

Untuk mencari nilai a dan b, digunakan metode least square parameter

regresimenurut Sugiyono (2006:245) sebagai berikut :

Nilai a dihitung dengan rumus :

(∑ ) – (∑ ) – (∑ (∑ )
a=
n ((∑ ) - (∑
Nilai b dihitung dengan rumus :
n∑ - (∑ ) ∑
b=
n (∑ -∑
berdasarkan tabel 7 diatas maka dapat diperoleh nilai :

∑X = 888

∑Y = 987

∑X2 = 45.000

∑Y2 = 55.251

∑XY = 49.593

(∑X)2 = 788.544

(∑Y)2 = 974.169

n = 18

Sehingga nilai koefisien a dan b dapat dihitung sebagai berikut :

Nilai a adalah :

(987) (45.000) – (888) (49.593)


a=
18 ( 45.000 ) – ( 788.544 )

44.415.000 – 44.038.584
=
810.000 – 788.544
50

376.416
=
21.456

= 17.543

Sedangkan nilai b adalah :

18(49.593) – (888) (987)


b=
18(45.000) – ( 788.544)

= 0,755

Sedangkan di ketahui niai a dan b seperti pada persamaan diatas


maka persamaan regresinya adalah sebagai berikut :

Y = a + bX

Y = 17.543 + 0, 755X

Dari persamaan regresi diatas, dapat diartikan bahwa gaya


kepemimipinan akan memberikan pengaruh positif terhadap kinerja
karyawan. Selanjutnya untuk mengetahui derajat hubungab/ pengaruh
antara kedua variabel tersebut, maka digunakan teknik analisis korelasi
produck moment menurut Sugiyono (2006:213) dengan formulasi sebagian
berikut :

Dari hasil perhitungan diatas r sebesar 0,782, nilai berada pada


interval 0,600 > 0,799.dengan demikian dapatlah diinterprestasikan bahwa
derajat hubungan antara gaya kepemimpinan dengan kinerja karyawan pada
Koperasi Unit Desa Mina Passabu Karya di Kabupaten Sinjai, yaitu dengan
mencari nilai koefisien determinasi sebagai berikut :

KD = r2

= (0,782)2

= ( 0,61 )
51

Hal ini berarti bahwa secara persentasi dapat dikatakan bahwa sumbangan
pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan pada Koperasi Unit
Desa Mina Passabu Karya di Kabupaten Sinjai adalah 61%.
BAB VI

SIMPULAN DAN SARAN


A. SIMPULAN

Berdasarkan hasil dan pembahasan pengaruh gaya kepemimpinan

terhadap kinerja karyawan pada Koperasi Unit Desa Mina Passabu Karya

di Kabuparen Sinjai, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

Pengujian hipotesis membuktikan bahwa ada pengaruh gaya

kepemimpinan partisipasi terhadap kenerja karyawan pada Koperasi Unit

Desa Mina Passabu Karya di Kabupaten Sinjai, yaitu dengan hasil analisis

korelasi product moment dioperasi nilai r = 0,782 yang menunjukkan

hubungan pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan adalah

hubungan positif yaitu berada pada interval 0,600 sampai 0,799,

sedangkan koefisien determinasi atau besarnya sambungan pengaruh gaya

kepemimpinan memberikan pengaruh terhadap kinerja karyawan pada

Koperasi Unit Desa Mina Passabu Karya di Kabupaten Sinjai sebesar

61%.

B. SARAN

Berdasarkan hasil penelitian ini, maka penulis mengajukan saran,

kepada pihak pimpinan Koperasi Unit Desa Mina Passabu Karya di

Kabupaten Sinjai untuk senantiasa mempertahankan gaya kepemimpinan

yang dijalin selama ini yaitu gaya kepemimpinan partisipasi.

Kepemimpinan yang sesuai dengan situasi yang dihadapi akan

berpengaruh terhadap kinerja karyawan/bawahan.

52
DAFTAR PUSTAKA

Anoraga, Pandji.2003. Psikologi Kepemimpinan. Cetakan keempat, Rineka Cipta,

Jakarta.

Danim, Sudirman.2004. Motivasi Kepemimpinan dan Efektifitas Kelompok,

Cetakan pertama, Rineka Cipta, Jakarta.

Hasan,Ikbal. 2003. Pokok- Pokok Materi Statistik. Edisi kedua, PT. Bumi Aksara,

Jakarta

Hasibuan, S. P. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi. Penerbit

Rineka Cipta. Bumi Aksara. Jakarta.

Kartini, Kartono.1994. Pemimpin dan Kepemimpinan. PT. Raja Grafindo

Persada,. Jakarta.

Iryanto, Tata.1996. Kamus Bahasa Indonesia Terbaru. INDAH. Surabaya.

Sutarto, 1995. Dasar- Dasar Kepemimpinan Administrasi. Gajah Mada

Universitas Press. Yokyakarta.

Susilo. Martoyo,1990. Manajemen Sumber Daya manusia.BPFE, Yokyakarta.

Sinunga, Murdarsyah. 2003.Produktivitas Apa dan Bagaimana. Cetakan Kelima,

PT. Bumi Aksara

53
Indentitas Responden

 Nama :………………
 Umur :………………
 Jenis kelamin :………………
 Pendidikan :………………
 Jabatan :………………

Petunjuk Pengisian :

Pilihan jawan yang sesuaidengan pilihan bapal/ ibu pada pertanyaan di bawah ini
dan berilah nilai jika di berikan skala 1-10 untuk setiap jawaban yang anda pilih.

Kinerja Karyawan

1. Apakah hasil kinerja bapak / ibu memiliki ketetapan dalam menjalankan


tugas sesuai dengan pekerjaan
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak Pernah
2. Apakah hasil pekerjaan ibu/bapak memiliki ketelitian dalam menjalankan
tugas sesuai dengan pekerjaan
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak Pernah
3. Apakah bapak / ibu teliti dalam memeriksa kembali pekerjaan yang telah
diselesaikan sebelum pekerjaan tersebut di periksa pemimpin
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak Pernah
4. Apakah hasil pekerjaan bapak/ibu selalu menghasilkan pekerjaan yang
rapi
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak Pernah
5. Apakah hasil pekerjaan bapak/ibu selalu menghasilkan pekerjaan yang
rapi
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak Pernah
6. Apakah setiap karyawan pernah di tuntut untuk menyelesaikan tugas
sehari-hari dengan cepat dan baik
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak Pernah
7. Apakah bapak/ibu selalu melaksanakan tugas pakerjaan yang di berikan
oleh pemimpin yang tepat
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak Pernah
8. Apakah bapak/ibu pernah mendapatkan teguran dari pimpinan karna tidak
dapat menyelesaikan pekerjaan dengan tepat waktu
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak Pernah
LAMPIRAN II

Rekap Skor Gaya Kepemimpinan Variabel (X)

Distribusi Nilai Gaya Kepemimpinan dari Tiap Responden

Tabel 5
Distribusi Nilai Gaya Kepemimpinan dari Tiap Responden
responden Delegasi Partisipasi Konsultasi Instruksi Gaya
(G4) (G3) (G2) (G1) Kepemimpinan
1 9 18 7 31 65
2 7 18 12 8 45
3 7 22 6 2 37
4 6 20 6 9 41
5 2 14 16 17 49
6 1 18 27 5 51
7 8 20 8 10 46
8 3 25 7 7 42
9 3 20 28 8 59
10 9 18 6 20 53
11 4 21 14 2 41
12 7 24 14 2 47
13 4 18 7 28 57
14 13 12 4 32 61
15 5 16 30 1 52
16 9 13 13 1 36
17 1 19 21 7 48
18 11 14 9 24 58
Jumlah 109 330 235 214 888
Rekap Skor Tingkat Kinerja Karyawan Vriabel ( Y )

Distribusi Tingkat Kinerja Karyawan

Nilai jawaban Responden Tingkat


Responden Tidak Kinerja
Selalu Sering Kadang-Kadang Pernah Variabel
(Y)
1 64 0 2 1 67
2 40 18 2 1 61
3 8 21 14 2 45
4 44 12 2 2 60
5 28 18 4 3 53
6 28 15 12 0 55
7 12 15 16 2 45
8 12 24 4 5 45
9 52 9 2 1 64
10 24 18 8 2 52
11 36 9 8 2 55
12 20 15 14 1 50
13 44 12 6 0 62
14 60 3 0 2 65
15 28 12 12 1 53
16 8 3 24 3 38
17 24 18 12 0 54
18 48 9 6 0 63
Jumlah 580 231 148 28 987
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA
KARYAWAN MINA PASSABU KARYA
KABUPATEN SINJAI

A. IRDAN BAKRI
`105 7202 912 10

Untuk memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar sarjana Ekonomi pada


Jurusan Manajemen

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
MAKASSAR
2015

i
LEMBAR PENGESAHAN

Judul Penelitian : Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadapat Kinerja


Karyawan Mina Passabu Karya Kabupaten Sinjai

Nama Mahasiswa : A. IRDAN BAKRI

Stambuk : 105720291210

Fakultas/ Jurusan :Ekonomi dan Bisnis/Manajemen

Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Makassar

Makassar, September 2014

Menyetujui

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. H. Mahmud Nuhung, Ma Ismail Rosulong, Se. MM.

Mengetahui

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Ketua Jurusan Manajemen

Dr. H. Mahmud Nuhung, SE. MA. Moh. Aris Pasigai, Se. MM

ii
PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

Skripsi ini telah disah oleh panitia ujian skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Makassar No. 104 tahun 1436 H/ 2015 yang
dipertahankan di depan penguji pada Rabu 25 februari 2015/ 6 jumadil Awal 1436
H sebagai pensyaratan guna memperoleh gelar serjana Ekonomi pada Jurusan
Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

Jumadil Awal 1436H


Makassar
Februari 2015

Panitia Ujian

1. Pengawasan Umum : DR. Irwan Akib, M. (………….)

(Rektor Unismuh Makassar)

2. Ketua : DR. H. Mahmud Nuhung,SE.,MA (…...…… )

(Dekan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis)

3. Sekretaris : Drs. H. Sultan Sarda,SE,.MM (…...…… .)

(PD.1, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis)

4. Penguji : 1. DR. H. Mahmud Nuhung, SE,.MA (…………. )

2. Moh Aris Pasigai SE.,MM (…………..)

3. Naidah, SE.,M.Si (…………..)

4. Samsul Risal, SE.,MM (…………..)

iii
ABSTRAK

A.IRDAN BAKRI. 2014. PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP

KINERJA KARYAWAN PADA KUD MINASA PASSABU KARYA

KABUPATEN SINJAI, di bombing oleh Dr. H Mahmud Nuhung, MA dan Ismail

Rasulong, SE., MM

Penelitian dilakukan dengan metode analisis regresi sederhana. Metode ini

dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruhnya kinerja pada gay

kepemimpinan yang ada pada Kantor KUD MINA PASSABU KARYA

KABUPATEN SINJAI.

Data berupa interview, kuesioner, dan dokumen yang diperoleh dalam

bentuk tulisan yang berupa data karyawan dan gambar umum. Kantor KUD MINA

PASSABU KARYA KABUPATEN SINJAI.

Hasil penelitian disimpulkan bahwa hasil perhitungan r sebesar 0,782, nilai

berada pada interval 0,600 – 0,799. Dengan demikian dapatkanlah diinterprestasikan

bahwa derajat hubungan antara gaya kepemimpinan dengan kinerja karyawan pada

Koperasi Unit Desa Passabu Karya di KAbupaten Sinja secara kualitatif dapat

dikatakan Tinggi.

iv
KATA PENGANTAR

Assalamu’ Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, atas berkat dan rahmat-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “ PENGARUH GAYA
KEPEMIMPINAN TERDAPAT KINERJA KARYAWAN PADA KUD
MINNA PASSABU KARYAKABUPATEN SINJAI”
Penulis menyadari bahwa selesai penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan,
dukungan, petunjuk dan saran semua pihak. Untuk itu, penulis dengan segala
kerendahan hati ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak- pihak yang
membantu dalam penyusunan skripsi ini khusus kepada :
1. Dr.H. Irwan Akib, M. Pd. Selaku rector Unismuh Makassar
2. Dr. H. Mahmud Nuhung, Ma. Selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Makassar
3. Moh.Aris Pasigai, SE.MM. Selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar
4. Dr. H. Mahmud Nuhung,Ma. Selaku pembimbing I dan Ismail Rasulong,
Se.MM,. Selaku pembimbing II terima kasih atas waktu yang telah
diluangkan untuk arahan, bimbingan, petunjuk, dan nasehat dalam proses
penyusunan skripsi sampai selesai.
5. Seluruh staf dan Pengajar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Makassar yang telah memberikan bekal ilmu yang
bermaafat
6. Mina Passabu Karya kabupaten Sinjai yang telah mengizinkan Penulis
menjadikan sebagai objek penelitian semua bimbingan dan bantuan dalam
menyelesaikan skripsi ini
7. Teristimewa untuk kedua orang tuaku dan Bapak Mama yang mengasuh dan
saya cinta do’a, kasih sayang, pengorbanan, motivasi,bimbingan, nasehat,
bekal ilmu hidup, dan segalanya sehingga penulis dapat melewati segala
sesuatu dalam menjalankan hidup
v
8. Terspesial buat Marwissa, S. Sos. Icha Trinawati, Se.Amran, Se. Merli,Se.
dan Albar,S.Pd. yang telah setia membimbingku dan mensupportku dalam
menyusun skripsi ini
9. Sobat- sobat seperjuanganku diruangan Manajemen12.2010, Buchek,
Dadang, Yusran, Fahmi, Baldah, dan seluruh temen- temen yang tidak
sempat penulis mencangtukamkan namanya
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari kata
kesempurnan. Namun penulis sudah berusaha semaksimal mungkin
menyusu skripsi ini dengan sebaik- baiknya
Akhir penulis berharap semoga skrispsi ini ada maafaatnya bagi penulis dan
juga bagi pembaca dan dapat menambah pengetahuan.
Wassalamu’ Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Makassar, mei 2014

Penulis

A. IRDAN BAKRI

vi
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUDL ....................................................................................... i


LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................... ii
PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI .................................................................. iii
ABSTRAK .......................................................................................................... iv
KATA PENGANTAR ....................................................................................... v
DAFTAR ISI ...................................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1
A. Latar Belakang ....................................................................................... 1
B. Masalah Pokok ....................................................................................... 3
C. Tujuan Penelitian ................................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian ................................................................................. 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................... 5

A. Manajemen .............................................................................................. 5
B. Pemimpin dan Kepemimpinan ................................................................ 7
C. Gaya Kempemimpinan ............................................................................ 12
D. Kinerja ..................................................................................................... 18
E. Hubungan Antara Gata Kepemimpinan dan Kinerja .............................. 28
F. Kerangka Fikir ......................................................................................... 29
G. Hipotesis .................................................................................................. 31

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 32

A. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................. 32


B. Metode Pengumpulan Data ..................................................................... 32
C. Jenis dan Sumber Data ............................................................................ 33
D. Populasi dan Data .................................................................................... 33
E. Metode Analisis ....................................................................................... 34

vii
BAB IV GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN ............................ 37

A. Sejarah Singkat KUD Mina Passabu Karya ............................................ 37


B. Struktur Organisasi .................................................................................. 39
C. Bidang Usaha .......................................................................................... 41
D. Bidang Permodalan ................................................................................. 42

BAB V PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................................ 44

A. Identitas Responden ................................................................................ 44


B. Deskripsi Variabel Penelitian .................................................................. 44
C. Analisis Data Penelitian .......................................................................... 46
D. Pembahasan ............................................................................................. 47

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................... 52

A. Kesimpulan .............................................................................................. 52
B. Saran ........................................................................................................ 52

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 53

viii
TUGAS AKHIR PSIKOLOGI PENDIDIKAN MATEMATIKA

Kelas D

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2017
KARTU RENCANA STUDI (KRS)

Kelas D

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2017

Anda mungkin juga menyukai