Ejaan Dan Tanda Baca
Ejaan Dan Tanda Baca
Ejaan Dan Tanda Baca
1
I. Kebahasaan Bahasa Indonesia
A. Ejaan Bahasa Indonesia
Ejaan Bahasa Indonesia terdapat pada Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI).
PUEBI berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 50 Tahun 2015 tanggal 26 November 2016.
Pada bahan ajar ini dibahas tentang Ejaan Bahasa Indonesia yakni mengenai: huruf kapital,
tanda titik, dan tanda tanya. Ejaan yang dibahas dalam bahan ajar ini semua bersumber dari
PUEBI.
1. Huruf Kapital
a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama awal kalimat.
Misalnya:
Apa maksudnya?
Kita harus bekerja keras.
b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama orang, termasuk julukan.
Misalnya:
Amir Hamzah
Dewi Sartika
Jenderal Kancil
Dewa Pedang
Catatan:
1) Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama orang yang merupakan
nama jenis atau satuan ukuran.
Misalnya:
ikan mujair
mesin diesel
2
2) Huruf kapital tidak dipakai untuk menuliskan huruf pertama kata yang bermakna
‘anak dari’, seperti bin, binti, boru, dan van, atau huruf pertama kata tugas.
Misalnya:
Abdul Rahman bin Zaini
Siti Fatimah binti Salim
Indani boru Sitanggang
d. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata nama agama, kitab suci, dan
Tuhan, termasuk sebutan dan kata ganti untuk Tuhan.
Misalnya:
Islam
Alquran
Kristen
Allah akan menunjukkan jalan kepada hamba-Nya.
Ya, Tuhan, bimbinglah hamba-Mu ke jalan yang Engkau beri rahmat.
e. 1) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan, keturunan,
keagamaan, atau akademik yang diikuti nama orang, termasuk gelar akademik yang
mengikuti nama orang.
Misalnya:
Sultan Hasanuddin
Mahaputra Yamin
Haji Agus Salim
2) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan, keturunan,
keagamaan, profesi, serta nama jabatan dan kepangkatan yang dipakai sebagai sapaan.
Misalnya:
Selamat datang, Yang Mulia.
Semoga berbahagia, Sultan.
3
f. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti
nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama orang tertentu, nama instansi,
atau nama tempat.
Misalnya:
Wakil Presiden Adam Malik
Perdana Menteri Nehru
g. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa.
Misalnya:
bangsa Indonesia
suku Dani
Catatan:
Nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa yang dipakai sebagai bentuk dasar kata
turunan tidak ditulis dengan huruf awal kapital.
Misalnya:
pengindonesiaan kata asing
keinggris-inggrisan
h. 1) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, dan hari besar
atau hari raya.
Misalnya:
tahun Hijriah
bulan Agustus
hari Galungan
2) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama peristiwa sejarah.
Misalnya:
Konferensi Asia Afrika
Perang Dunia II
Catatan:
Huruf pertama peristiwa sejarah yang tidak dipakai sebagai nama tidak ditulis
dengan huruf kapital.
Misalnya:
4
Soekarno dan Hatta memproklamasikan kemerdekaan bangsa Indonesia.
Perlombaan senjata membawa risiko pecahnya perang dunia.
Catatan:
1) Huruf pertama nama geografi yang bukan nama diri tidak ditulis dengan huruf
kapital.
Misalnya:
berlayar ke teluk
mandi di sungai
2) Huruf pertama nama diri geografi yang dipakai sebagai nama jenis tidak ditulis
dengan huruf kapital.
Misalnya:
jeruk bali (Citrus maxima)
kacang bogor (Voandzeia subterranea)
Nama yang disertai nama geografi dan merupakan nama jenis dapat dikontraskan
atau disejajarkan dengan nama jenis lain dalam kelompoknya.
Misalnya:
Kita mengenal berbagai macam gula, seperti gula jawa, gula pasir, gula
tebu, gula aren, dan gula anggur.
Kunci inggris, kunci tolak, dan kunci ring mempunyai fungsi yang berbeda.
5
J. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk semua unsur bentuk
ulang sempurna) dalam nama negara, lembaga, badan, organisasi, atau dokumen,
kecuali kata tugas, seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk.
Misalnya:
Republik Indonesia
Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia
Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia
K. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata (termasuk unsur kata ulang
sempurna) di dalam judul buku, karangan, artikel, dan makalah serta nama majalah dan
surat kabar, kecuali kata tugas, seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk, yang tidak
terletak pada posisi awal.
Misalnya:
Saya telah membaca buku Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma.
Tulisan itu dimuat dalam majalah Bahasa dan Sastra.
L. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, atau
sapaan. Misalnya:
S.H. sarjana hukum
S.K.M. sarjana kesehatan masyarakat
Dg. daeng
Dt. Datuk
Dr. doktor
Prof. profesor
Tn. tuan
Ny. Nyonya
Sdr. saudara
M. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan,
seperti bapak, ibu, kakak, adik, dan paman, serta kata atau ungkapan lain yang dipakai
dalam penyapaan atau pengacuan.
Misalnya:
“Kapan Bapak berangkat?” tanya Hasan.
Dendi bertanya, “Itu apa, Bu?” “
6
Catatan:
1) Istilah kekerabatan berikut bukan merupakan penyapaan atau pengacuan.
Misalnya:
Kita harus menghormati bapak dan ibu kita.
Semua kakak dan adik saya sudah berkeluarga.
2) Kata ganti Anda ditulis dengan huruf awal kapital.
Misalnya:
Sudahkah Anda tahu?
Siapa nama Anda?
Soal Kedua
Perhatikan kalimat berikut!
Situs kerajaan Majapahit terletak di kecamatan Trowulan, kabupaten Mojokerto.
Penulisan huruf kapital yang tepat pada kalimat tersebut adalah….
A. Situs Kerajaan Majapahit terletak di Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto.
B. Situs kerajaan Majapahit terletak di Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto.
7
C. Situs Kerajaan Majapahit terletak di Kecamatan Trowulan, kabupaten Mojokerto.
D. Situs kerajaan majapahit terletak di kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto.
Jawaban: A
Pembahasan:
Penggunaan huruf kapital dalam kalimat di atas berkaitan dengan nama geografi. Nama wilayah
(geografi) yang diikuti dengan nama diri atau tempat harus diawali dengan huruf kapital karena
menjadi bagian dari nama diri.
Soal Ketiga
Bacalah kalimat berikut!
Rencananya, harga Premium akan turun dari Rp 7.300,00 menjadi Rp 7.150,00 per liter.
Penulisan kata Premium pada kalimat tersebut adalah salah karena….
A. Kata premium bukan nama diri/peristiwa.
B. Kata premium merupakan istilah bahasa daerah.
C. Kata premium merupakan nama geografi.
D. Kata premium bukan merupakan istilah ekonomi.
Jawaban: A
Pembahasan:
Kesalahan yang terjadi dalam penulisan kalimat di atas adalah penggunaan huruf kapital.
Premium bukan nama diri, jadi tidak perlu menggunakan huruf kapital. Juga tidak perlu ditulis
miring karena bukan istilah serapan.
Soal Keempat
Penulisan judul buku yang sesuai dengan ejaan yang berlaku adalah….
A. Cara merawat Ikan Patin Dan Ikan Bandeng Di Air Payau
B. Cara merawat ikan Patin dan ikan Bandeng di Air Payau
C. Cara Merawat Ikan Patin dan Ikan Bandeng di Air Payau
D. Cara Merawat ikan patin dan ikan bandeng di Air Payau
Jawaban: C
8
Soal Kelima
Perhatikan judul karangan berikut!
Judul karangan: mengenal macam, fungsi, dan cara pembuatan sabun
Penulisan judul karangan tersebut yang tepat adalah….
Jawaban: B
Pembahasan:
Kaidah penulisan judul menurut pedoman umum ejaan bahasa Indonesia adalah sebagai
berikut.
Judul buku, karangan, artikel, dan makalah serta nama majalah dan surat kabar ditulis dengan
menggunakan huruf kapital pada huruf pertama setiap kata (termasuk unsur kata ulang
sempurna), kecuali kata tugas, seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk, yang tidak terletak pada
posisi awal.
3. Judul karya tulis : menggalai potensi diri untuk meningkatkan kepercayaan diri
Penulisan judul makalah yang tepat adalah . . .
9
A. Menggali Potensi Diri Untuk Meningkatakan Kepercayaan Diri
B. Menggali potensi diri untuk meningkatkan kepercayaan diri
C. Menggali Potensi Diri untuk Meningkatkan kepercayaan diri
D. Menggali Potensi Diri untuk Meningkatkan Kepercayaan Diri
Kunci Jawaban:
1. C
2. C
3. D
2. Tanda Titik
a. Tanda titik dipakai pada akhir kalimat pernyataan.
Misalnya:
Mereka duduk di sana.
Dia akan datang pada pertemuan itu.
b. Tanda titik dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan, ikhtisar, atau daftar.
Misalnya:
I. Kondisi Kebahasaan di Indonesia
A. Bahasa Indonesia
1. Kedudukan
2. Fungsi
B. Bahasa Daerah
1. Kedudukan
2. Fungsi
C. Bahasa Asing
1. Kedudukan
2. Fungsi
1. Patokan Umum
1.1 Isi Karangan
1.2 Ilustrasi
1.2.1 Gambar Tangan
1.2.2 Tabel
10
1.2.3 Grafik
2. Patokan Khusus
…
...
Catatan:
1) Tanda titik tidak dipakai pada angka atau huruf yang sudah bertanda kurung
dalam suatu perincian.
Misalnya:
Bahasa Indonesia berkedudukan sebagai
1) bahasa nasional yang berfungsi, antara lain,
a) lambang kebanggaan nasional,
b) identitas nasional, dan
c) alat pemersatu bangsa;
2) bahasa negara ….
2) Tanda titik tidak dipakai pada akhir penomoran digital yang lebih dari satu angka.
Misal:
1. Patokan Umum
1.2 Isi Karangan
1.2 Ilustrasi
1.2.4 Gambar Tangan
1.2.5 Tabel
1.2.6 Grafik
2. Patokan Khusus
…
...
3) Tanda titik tidak dipakai di belakang angka atau angka terakhir dalam penomoran
deret digital yang lebih dari satu angka dalam judul tabel, bagan, grafik, atau
gambar.
Misalnya:
Tabel 1 Kondisi Kebahasaan di Indonesia
Tabel 1.1 Kondisi Bahasa Daerah di Indonesia
Bagan 2 Struktur Organisasi
11
Bagan 2.1 Bagian Umum
Grafik 4 Sikap Masyarakat Perkotaan terhadap Bahasa Indonesia
Grafik 4.1 Sikap Masyarakat Berdasarkan Usia
Gambar 1 Gedung Cakrawala
Gambar 1.1 Ruang Rapat
c. Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan
waktu atau jangka waktu.
Misalnya:
pukul 01.35.20 (pukul 1 lewat 35 menit 20 detik atau pukul 1, 35 menit, 20
detik)
01.35.20 jam (1 jam, 35 menit, 20 detik)
00.20.30 jam (20 menit, 30 detik)
00.00.30 jam (30 detik)
d. Tanda titik dipakai dalam daftar pustaka di antara nama penulis, tahun, judul tulisan
(yang tidak berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru), dan tempat terbit.
Misalnya:
Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan Nasional. 2008.
Peta Bahasa di Negara Kesatuan Republik Indonesia. Jakarta.
Moeliono, Anton M. 1989. Kembara Bahasa. Jakarta: Gramedia.
e. Tanda titik dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya yang
menunjukkan jumlah.
Misalnya:
Indonesia memiliki lebih dari 13.000 pulau.
Penduduk kota itu lebih dari 7.000.000 orang.
Anggaran lembaga itu mencapai Rp225.000.000.000,00.
Catatan:
1) Tanda titik tidak dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau
kelipatannya yang tidak menunjukkan jumlah.
Misalnya:
Dia lahir pada tahun 1956 di Bandung.
Kata sila terdapat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
12
Pusat Bahasa halaman 1305.
Nomor rekening panitia seminar adalah 0015645678.
2) Tanda titik tidak dipakai pada akhir judul yang me- rupakan kepala
karangan, ilustrasi, atau tabel.
Misalnya:
Acara Kunjungan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Bentuk dan Kedaulatan (Bab I UUD 1945)
Gambar 3 Alat Ucap Manusia
Tabel 5 Sikap Bahasa Generasi Muda Berdasarkan Pendidikan
3) Tanda titik tidak dipakai di belakang (a) alamat penerima dan pengirim
surat serta (b) tanggal surat.
Misalnya:
Yth. Direktur Taman Ismail Marzuki
Jalan Cikini Raya No. 73
Menteng
Jakarta 10330
Indrawati, M.Hum.
Jalan Cempaka II No. 9
Jakarta Timur
21 April 2013
13
b. Tanda tanya dipakai di dalam tanda kurung untuk menyatakan bagian kalimat yang
disangsikan atau yang kurang dapat dibuktikan kebenarannya.
Misalnya:
Monumen Nasional mulai dibangun pada tahun 1961 (?).
Di Indonesia terdapat 740 (?) bahasa daerah.
Soal Kedua
Cermatilah kalimat berikut ini!
Bawalah: beras, kacang tanah, ikan asin dan, sayur-mayur, besok pagi.
Perbaikan tanda baca yang tepat pada kalimat tersebut adalah….
A. Bawalah; beras, kacang tanah, ikan asin, dan sayur-mayur besok pagi.
B. Bawalah beras, kacang tanah, ikan asin, dan sayur-mayur besok pagi.
C. Bawalah beras, kacang tanah, ikan asin dan sayur mayur besok pagi.
D. Bawalah: beras, kacang tanah, ikan asin dan sayur-mayur besok pagi.
Jawaban: B
14
Pembahasan:
Intinya, contoh penggunaan tanda baca yang sesuai ada pada kalimat pilihan B. Tanda koma
dihunakan untuk memisahkan barang yang sedang dirinci. Penggunaan tanda koma digunakan
pada setiap akhir kata yang berupa rincian, kecuali yang paling akhir.
Soal Ketiga
Perhatikan kalimat-kalimat berikut!
1) Anak itu di keluarkan dari sanggar tarinya.
2) Sebelum melakukan yang sesungguhnya kami mengadakan simulasi.
3) Kita harus selalu bersyukur kepada Tuhan Yang Mahakuasa.
4) Mereka mengerjakan tugas kelompok di perpustakaan.
Kalimat yang tidak tepat penulisannya terdapat pada kalimat nomor….
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
Pembahasan:
Kalimat pertama dalam soal di atas memiliki kesalahan. Yaitu kesalahan penulisan /di-/ yang
dipisah. Seharusnya kata /di-/ pada kata dikeluarkan merupakan imbuhan (afiks) yang menjadi
satu kesatuan dengan imbuhan akhir, yaitu /di-kan/. Jika ditulis pisah, seolah-olah itu adalah
kata depan, bukan imbuhan.
15
D. Ia akan ke Surabaya (dua hari lagi).
Penggunaan tanda baca (“…”) yang tepat dalam kalimat di atas adalah ….
A. Pak Didi mengatakan bahwa buku “Si Kancil” dijual bebas.
B. Pak Didi mengatakan, bahwa buku “Si Kancil” dijual bebas”.
C. Pak Didi mengatakan bahwa “Buku Si Kancil dijual bebas”.
D. Pak Didi mengatakan bahwa buku Si Kancil “Dijual bebas.”
KUNCI:
1. A
2. C
3. B
4. D
5. C
16
No Kata Baku Kata No. Kata Baku Kata No. Kata Baku Kata
. Tidak Baku Tidak Baku Tidak
Baku
1 abjad abjat 85 hipotesis hipotesa 16 objektif obyektif
9
17
No Kata Baku Kata No. Kata Baku Kata No. Kata Baku Kata
. Tidak Baku Tidak Baku Tidak
Baku
2 advokat adpokat 86 ijazah ijasah 17 omzet omset
0
3 afdal afdol 87 ikhlas ihlas 17 organisasi organisir
1
4 akhlak ahlak 88 influenza influensa 17 orisinal orisinil
2
5 aktif aktip 89 inframerah infra merah 17 paham faham
3
6 aktivitas aktifitas 90 imbau himbau 17 palem palm
4
7 ambeien ambeyen 91 indera indra 17 paradoks paradok
5
8 ambulans ambulan 92 infus inpus 17 paramedis paramedi
6
9 amendemen amandemen 93 insaf insyaf 17 pasfoto pas photo
7
10 analisis analisa 94 isap hisap 17 paspor pasport
8
11 andal handal 95 intelijen inteligen 17 paviliun pavilion
9
12 amfibi amphibi 96 intens inten 18 pedas pedes
0
13 antena antene 97 interpretasi interprestasi 18 peranti piranti
1
14 antre antri 98 interupsi intrupsi 18 permak vermak
2
15 apotek apotik 99 islamiah islamiyah 18 pikir fikir
3
16 asas azas 10 istigfar istighfar 18 produktif produktip
0 4
17 10 18 produktifita
astronaut astronot 1 istri isteri 5 produktivitas
s
18 ateis atheis 10 itermeso intermezo 18 prototipe prototif
2 6
19 atlet atlit 10 izin ijin 18 proyek projek
3 7
20 atmosfer atmosfir 10 jadwal jadual 18 provinsi propinsi
4 8
21 azan adzan 10 jagat jagad 18 putra putera
5 9
22 balans balan 10 jemaah jamaah 19 putri puteri
6 0
23 balsam balsem 10 jenazah jenasah 19 ransel rangsel
7 1
24 batalion batalyon 10 jenderal jendral 19 rapi rapih
8 2
18
No Kata Baku Kata No. Kata Baku Kata No. Kata Baku Kata
. Tidak Baku Tidak Baku Tidak
Baku
25 baterai baterei 10 judo yudo 19 rapor rapot
9 3
26 berandal brandal 11 junior yunior 19 rasional rasionil
0 4
27 belum belom 11 justru justeru 19 respons respon
1 5
28 besok esok 11 kaidah kaedah 19 resistans resistan
2 6
29 biosfer biosfir 11 kanker kangker 19 reumatik rematik
3 7
30 blanko blangko 11 karena karna 19 rezeki rejeki
4 8
31 brankas brangkas 11 karier karir 19 risiko resiko
5 9
32 budek budeg 11 karisma kharisma 20 sah syah
6 0
33 bujet budjet 11 katalisis katalisa 20 sahih syahih
7 1
34 bus bis 11 kedaluwarsa kadaluwarsa 20 saksama seksama
8 2
35 cabai cabe 11 kedelai kedelei 20 sambal sambel
9 3
36 capai capek 12 kendur kendor 20 sanksi sangsi
0 4
37 cedera cidera 12 khotbah khutbah 20 saraf syaraf
1 5
38 cendekiawa 12 20
cendikiawan 2 klien client 6 saus saos
n
39 cinderamata 12 20
3 7
cendera /
kloter keloter sekadar sekedar
mata cenderamat
a
40 cengkeram cengkram 12 koboi koboy 20 sekretaris sekertaris
4 8
41 cengkih cengkeh 12 komersial komersil 20 semifinal semi final
5 9
42 cokelat coklat 12 kompleks komplek 21 seprai seprei
6 0
43 daftar daptar 12 komplet komplit 21 sintesis sintesa
7 1
44 debitur debitor 12 konfirmasi komfirmasi 21 sistem sistim
8 2
45 dekret dekrit 12 konkret konkrit 21 sistematis sistimatis
9 3
19
No Kata Baku Kata No. Kata Baku Kata No. Kata Baku Kata
. Tidak Baku Tidak Baku Tidak
Baku
46 depot depo 13 konsekuensi konsekwensi 21 skala sekala
0 4
47 13 21 standardisas standarisas
detail detil 1 korsleting konsleting 5
i i
48 deviasi defiasi 13 kosakata kosa kata 21 subjek subyek
2 6
49 diagnosis diagnosa 13 kreatif kreatip 21 survei survey
3 7
50 diskotek diskotik 13 kreativitas kreatifitas 21 sutra sutera
4 8
51 distilasi destilasi 13 kualitas kwalitas 21 syahid sahid
5 9
52 dolar dollar 13 kuarsa kwarsa 22 syukur sukur
6 0
53 drainase drainage 13 kuitansi kwitansi 22 tafsiran tapsiran
7 1
54 dramatisasi dramatisir 13 kuorum kworum 22 teknik tehnik
8 2
55 durian duren 13 lafal lapal 22 teknisi tehnisi
9 3
56 efektif efektip 14 legalisasi legalisir 22 teknologi tehnologi
0 4
57 ekstra extra 14 lembap lembab 22 teladan tauladan
1 5
58 ekstrem ektrim 14 lubang lobang 22 telepon telpon
2 6
59 ekstremis ekstrimis 14 manajemen managemen 22 tenteram tentram
3 7
60 ekstrover ektstrovert 14 manajer manager 22 teoretis teoritis
4 8
61 elite elit 14 mangkuk mangkok 22 terampil trampil
5 9
62 embus hembus 14 mantra mantera 23 terima kasih terimakasih
6 0
63 esai esei 14 masjid mesjid 23 tesis thesis
7 1
64 14 memengaruh mempengaruh 23
faksimile faksimil 8 2 tim team
i i
65 14 mengonsums mengkonsums 23
februari pebruari 9 3 tobat taubat
i i
66 fondasi pondasi 15 mengubah merubah 23 tradisional tradisionil
0 4
67 formal formil 15 menteri mentri 23 transpor transport
1 5
20
No Kata Baku Kata No. Kata Baku Kata No. Kata Baku Kata
. Tidak Baku Tidak Baku Tidak
Baku
68 foto photo 15 mencolok menyolok 23 tripleks triplek
2 6
69 fotokopi photokopi 15 metode metoda 23 trofi tropi
3 7
70 fotosintesis fotosintesa 15 miliar milyar 23 urgen urgent
4 8
71 frasa frase 15 motif motip 23 urine urin
5 9
72 15 24 ustad /
frekuensi frekwensi 6 musafir musyafir 0 ustaz
ustadz
73 gaib ghaib 15 naas nahas 24 utang hutang
7 1
74 geladi gladi 15 nakhoda nahkoda 24 varietas varitas
8 2
75 gizi giji 15 tampak nampak 24 wali kota walikota
9 3
76 griya gria 16 napas nafas 24 yudikatif judikatif
0 4
77 gua goa 16 nasihat nasehat 24 yudisial judisial
1 5
78 gubuk gubug 16 negatif negatip 24 yurisdiksi jurisdiksi
2 6
79 gudeg gudek 16 negeri negri 24 zaman jaman
3 7
80 hadis hadist 16 nomor nomer 24 zamzam zam-zam
4 8
81 hafal hapal 16 neto netto 24 zina jinah
5 9
82 hakikat hakekat 16 notula notulen 25 zona zone
6 0
83 hektare hektar 16 november nopember
7
84 hierarki hirarki 16 objek obyek
8
21
Mulai sekarang, hafal sedikit demi sedikit kata baku yang tertera pada tabel di atas.
Misalnya, menghafal 1-2 kata baku setiap harinya.
C. Kalimat Efektif
22
kalimat yang dirumuskan pasti dan ringkas agar orang yang membaca mudah
menangkap gagasan yang dituangkan.
4. Tidak Ambigu
Kalimat efektif menjadi sangat penting untuk menghindari pembaca dari multiftafsir.
Gunakan susunan kata yang ringkas, sistemastis, dan sesuai kaidah kebahasaan.
Pembaca diharapkan tidak akan kesulitan mengartikan ide dari kalimat yang efektif,
sehingga tidak ada kesan ambigu.
23
Ada dua hal yang memungkinkan kalimat yang boros sehingga tidak efektif. Yang
pertama menyangkut kata jamak dan yang kedua mengenai kata-kata bersinonim.
Untuk menghindari hal tersebut, berikut ini contoh mengenai kesalahan dalam kata
jamak dan sinonim yang menghasilkan kalimat tidak efektif.
Contoh Kata Jamak:
Para siswa-siswi sedang mengerjakan soal ujian masuk perguruan tinggi. (tidak
efektif)
Siswa-siswi sedang mengerjakan soal ujian masuk perguruan tinggi. (efektif)
Ketidakefektifan terjadi karena kata para merujuk pada jumlah jamak, sementara
siswa-siswi juga mengarah pada jumlah siswa yang lebih dari satu. Jadi, hilangkan
salah satu kata yang merujuk pada hal jamak tersebut.
Contoh Kata Sinonim:
Ia masuk ke dalam ruang kelas. (tidak efektif)
Ia masuk ruang kelas. (efektif)
Ketidakefektifan terjadi karena kata masuk dan frasa ke dalam sama-sama
menunjukkan arti yang sama. Namun, kata masuk lebih tepat membentuk kalimat
efektif karena sifatnya yang merupakan kata kerja dan dapat menjadi predikat.
Sementara itu, jika menggunakan ke dalam dan menghilangkan kata masuk—
sehingga menjadi ia ke dalam ruang kelas—kalimat tersebut akan kehilangan
predikatnya dan tidak dapat dikatakan kalimat efektif menurut prinsip kesepadanan
struktur.
3. Kesejajaran Bentuk
Ciri-ciri yang satu ini menyangkut soal imbuhan dalam kata-kata yang ada dalam
kalimat, sesuai kedudukannya pada kalimat itu. Pada intinya, kalimat efektif
haruslah berimbuhan pararel dan konsisten. Jika pada sebuah fungsi digunakan
imbuhan me-, selanjutnya imbuhan yang sama digunakan pada fungsi yang sama.
Contoh:
Hal yang mesti diperhatikan soal sampah adalah cara membuang, memilah, dan
pengolahannya. (tidak efektif)
Hal yang mesti diperhatikan soal sampah adalah cara membuang, memilah, dan
mengolahnya. (efektif)
4. Ketegasan Makna
Tidak selamanya subjek harus diletakkan di awal kalimat, namun memang
peletakan subjek seharusnya selalu mendahului predikat. Akan tetapi, dalam
24
beberapa kasus tertentu, bisa saja meletakkan keterangan di awal kalimat untuk
memberi efek penegasan. Ini agar pembaca dapat langsung mengerti gagasan
utama dari kalimat tersebut. Penegasan kalimat seperti ini biasanya dijumpai pada
jenis kalimat perintah, larangan, ataupun anjuran yang umumnya diikuti partikel lah
atau pun.
Contoh:
Kamu sapulah lantai rumah agar bersih! (tidak efektif)
Sapulah lantai rumahmu agar bersih! (efektif)
5. Kelogisan Kalimat
Ciri-ciri kalimat efektif terakhir adalah menyangkut kelogisan kalimat yang disusun.
Kelogisan berperan penting untuk menghindari kesan ambigu pada kalimat. Karena
itu, buatlah kalimat dengan ide yang mudah dimengerti dan masuk akal agar
pembaca dapat dengan mudah pula mengerti maksud dari kalimat tersebut.
Contoh:
Kepada Bapak Kepala Sekolah, waktu dan tempat kami persilakan. (tidak efektif)
Bapak Kepala Sekolah dipersilakan menyampaikan pidatonya sekarang. (efektif)
SUMBER>: http://www.studiobelajar.com/kalimat-efektif/
Pembahasan:
Dari keempat pilihan di atas, kalimat yang tidak menggunakan ragam baku adalah kalimat A,
B, dan C
Kalimat-kalimat tersebut dapat diubah menjadi:
A. Bahasa Indonesi yang baik dan benar membicarakan ejaan dan ragam.
B. Pegawai Bank tidak boleh ikut lomba itu.
C. Rencana undang-undang disahkan oleh DPR.
Kunci Jawaban: D
25
Soal Nomor 2
Di bawah ini yang menggunakan ragam Bahasa baku adalah…
A. Semua pegawai daripada pabrik ini sudah pulang.
B. Kami mengucapkan terima kasih atas kehadiran saudara.
C. Udah deh, jangan mengganggu terus!
D. Kami menghaturkan terima kasih atas perhatiannya.
Pembahasan:
Dari kalimat di atas kalimat yang menggunakan ragam bahasa baku adalah B. Untuk kalimat
A, C, dan D tidak menggunakan ragam Bahasa baku dan seharusnya diubah menjadi:
A. Semua pegawai pabrik itu sudah pulang.
C. Sudahlah, jangan mengganggu terus!
D. Kami mengucapkan terima kasih atas perhatiannya.
LEMBAR KERJA
Ejaan
1. Pelajari materi tentang Ejaan Bahasa Indonesia.
2. Gunakan tanda baca dan huruf kapital yang tepat sesuai dengan PUEBI pada
wacana di bawah ini.
Sumber: http://citraindonesiaku.blogspot.co.id/2012/04/
26
2. Tulislah sepuluh kalimat dengan menggunakan kosakata baku bahasa
Indonesia.
3. Jawab pertanyaan pada kotak yang sudah disediakan di bawah ini!
1. ….
2. ….
3. ….
4. ….
5. ….
6. ….
7. ….
8. ….
9. ….
10. ….
Kalimat Efektif
1. Pelajari materi tentang Kalimat Efektif.
2. Perbaikilah kalimat tidak efektif di bawah ini menjadi kalimat efektif!
1. Ayah sedang dinas ke luar kota sehingga ayah tyidak dapat hadir pada
acara ulang tahunku.
2. Ibu yang masak semua hidangan ini dengan lezat.
3. Bagi semua siswa diharap berkumpul di ruang perpustakaan.
4. Para ibu-ibu sedang menyiapkan bekal untuk anaknya bertamasya besok.
5. Ayah jatuh ke bawah saat memperbaiki genteng yang bocor di rumah.
6. Kita sebagai anak harus menghormati, menyayangi, dan cinta kepada
kedua orang tua.
7. Kalian kerajakan tugas dengan sempurna!
8. Acara sambutan oleh Bapak Bupati, waktu dan tempat kami persilakan.
27