Pancasila Salsa Billah

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 80

5 MACAM IDEOLOGI DI DUNIA

Nama : Salsa Billah


NPM : 2203110044

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK


KELAS A1 PAGI ILMU KOMUNIKASI
5 Macam Ideologi di Dunia
1. Ideologi Anarkisme
A. HISTORY
Sejarah anarkisme adalah istilah yang ambigu, sama seperti anarkisme itu sendiri.
Para ahli kesulitan untuk mendefinisikan apa yang dimaksud anarkisme dan
sejarahnya. Ada berbagai pandangan tentang hal ini, mulai dari anarkisme menjadi
gerakan yang jelas pada abad ke-19 dan ke-20, sementara lainnya
mengidentifikasikan sifat-sifat anarkis jauh sebelum peradaban pertama ada.
Komunitas prasejarah ada tanpa hierarki formal, sama seperti prinsip-prinsip anarkis.
Jejak pertama pemikiran anarkis dapat ditemukan di Yunani dan Cina Kuno di mana
banyak filsuf yang mempermasalahkan kebutuhan akan negara dan menyatakan hak
moral individu yang memutuskan bagi mereka sendiri. Selama Abad Pertengahan,
beberapa sekte agama mendukung pemikiran libertarian. dan pada Zaman
Pencerahan, bangkitnya rasionalisme dan sains menandakan lahirnya gerakan
anarkis modern.
Anarkisme modern adalah bagian penting dari gerakan pekerja pada akhir abad ke-
19. Modernisme, industrialisasi, reaksi terhadap kapitalisme, dan migrasi massal
membantu anarkisme berkembang dan menyebar ke seluruh dunia. Kecenderungan
utama anarkisme sebagai gerakan sosial telah diwakili oleh anarko-
kolektivisme, anarko-komunisme dan anarko-sindikalisme, dengan anarkisme
individualis menjadi fenomena literatur utama. Dengan bertumbuhnya gerakan
buruh, bentrokan antara anarkis dan komunis Marxis menjadi tidak terhindarkan.
Kedua aliran ini terbelah di kongres kelima Internasional Pertama pada 1872.
Peristiwa selanjutnya tidak membantu mengurangi kesenjangan. Anarkis
berpartisipasi dengan antusias dalam Revolusi Rusia, tetapi begitu
kelompok Bolshevik mengukuhkan kekuasaannya, kelompok anarkis ditekan dengan
kejam terutama di Kronstadt dan Ukraina. Momen paling menonjol dari anarkisme
adalah Perang Saudara Spanyol yang berakhir dengan kekalahan anarkis dan
seukutunya. Anarkisme sebagai gerakan tampak mati setelah Perang Dunia II.
Namun, pada 1960-an mereka muncul kembali dalam berbagai bentuk, khususnya
dalam gerakan antiglobalisasi. Bersama dengan tren anarkisme klasik, semakin
banyak kelompok akar rumput yang mengadopsi cara organisasi yang anarkistik.
Belakangan ini Indonesia diresahkan dengan pemberitaan anarko sindikalis, mulai
dari penangkapan tiga pemuda di Tanggerang terkait vandalisme dan coretan
provokatif. Selain itu polisi juga mengungkap agenda anarko yang akan melakukan
penjarahan di Pulau Jawa, tentu ini bukan isapan jempol belaka, atau hoaks
murahan. Melainkan pemaparan oleh polisi setelah melakukan pengembangan.
Terkait vandal sendiri adalah bagian dari anarkisme, keterangan itu dipaparkan oleh
Kapolda Inspektur Jenderal Nana Sudjana, dalam berita
Rizki dan kawannya tiga orang, termasuk dari kelompok anarko. Mereka ditangkap
mendasari aktivitas ataupun kegiatan mereka, yaitu melakukan upaya vandalisme di
wilayah Tangerang kota, (Sabtu (11/4). Tulisan provokatif itu ditulis pada tiang listrik
dan tembok menggunakan cat semprot, bertuliskan ―Kill the Rich‖ dan ―Sudah
Krisis, Saatnya Membakar‖ hingga ―Mau Mati Konyol atau Melawan‖. Hal tersebut
membuat resah dalam situasi terkini. Dan menurutnya, motif vandalisme tersebut
atas ketidakpuasan bagaimana pemerintah indonesia menangani situasi saat ini.
Ditambah dengan usaha kriminalisasi buku oleh pemerintah, buku kerap dijadikan
barang bukti atas suatu tindakan kriminal, atau kerap dirazia karena diindikasikan
mengandung paham yang radikal dan mengancam ideologi bangsa, inilah yang
menjadi fenomena di Indonesia. Buruknya literasi di Indonesia menempatan
Indonesia pada urutan bawah dalam literasi dunia, ditambah represi terhadap
bacaan menjadikan Indonesia semakin terpuruk.
Pada pengungkapan kasus pemuda yang melakukan vandalisme, buku pun tidak
luput dari penyitaan. Antara lain: Massa Aksi oleh Tan Malaka; Corat-coret di
Toilet oleh Eka Kurniawan; Indonesia dalam Krisis 1997–2002 oleh Tim Litbang
Kompas; Pencerahan Tanpa Kegerahan oleh Aldentua Siringoringo; Ex Nihilo oleh
Dwi Ira Mayasari; Love, Stargirl oleh Jerry Spinelli; Gali Lobang Gila Lobang oleh
Remy Sylado; Goresan Cinta Sang Kupu-kupu oleh Fitri Carmelia
Lutfiaty; Nasionalisme Islamisme dan Marxisme oleh Soekarno dan Christ the Lord:
Out of Egypt karya Anne Rice. Bahkan tindakan penyitaan oleh kepolisian ini di
pertanyakan oleh Haris Ashar ―Ini tidak nyambung, Masa buku yang menulis kritik
ketimpangan ekonomi dianggap sebagai rujukan tindakan anarkis? Bisa-bisa kitab
suci agama-agama yang mengajarkan keadilan atau anti ketimpangan juga dilarang
nantinya,‖ Senin (13/4).
Buku-buku terus dikambinghitamkan oleh aparat. Padahal apa isi dan kandungan
pada buku tersebut belum juga dapat dibuktikan kebenaranya, seperti apa yang di
fitnahkan dan dilemparkan ke publik. Indikasi ini menunjukan bahwa aparat ingin
menggirirng opini masyarakat bahwa masih terdapat bacaan membahayakan di
Indonesia.
Selain vandalisme dan ujaran provokatif, kegiatan yang diidentifikasi, anarko
mempunyai agenda besar pada 18 April, keterangan itu dari hasil
pembukaan handphone anarko tersebut. Mereka merencanakan aksi vandalisme
secara bersama-sama di beberapa kota besar pada 18 April 2020 yang tujuannya
mengajak masyarakat untuk melakukan keonaran dan ajakannya membakar,
kemudian menjarah. Penangkapan satu pekan lalu itu hanya permulaan. Setelahnya
beberapa kali polisi menangkap kelompok yang mereka sebut ‗anarko‘ atau menurut
Nana Sudjana ―kelompok ini memiliki paham anti‒kemapanan,‖ (tirto.id).
Apakah sebenarnya anarkisme dan bagaimana perkembanganya di Indonesia? Tentu
pemahaman dalam masyarakat kita masih begitu rancu. Di mana anarkisme kerap
dikaitkan pada tindakan pengerusakan, pembakaran dan hal-hal berbau pelanggaran
hukum. Mengutip dari anarkisme sendiri bukan budaya ataupun kultur yang lahir di
Indonesia, ini diperkuat oleh pernyataan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian ketika
ditanyai mengenai fenomena kelompok ini, ―Ada satu kelompok yang namanya
Anarko Sindikalisme, ini bukan kelompok fenomena lokal tapi fenomena
internasional.‖
Tapak Tilas Anarkisme
Anarkisme sendiri adalah suatu bentuk paham yang menuding negara, pemerintahan
sebagai suatu lembaga yang menumbuh suburkan penindasan terhadap kehidupan
dan puncaknya negara harus dihapuskan. Secara etimologi merupakan serapan dari
bahasa Inggris anarcy atau anarchie (Belanda, Jerman, Prancis) yang memiliki akar
kata dari bahasa Yunani yaitu anarchos/anarchien, tanpa pemerintah atau pengelola,
dikuasai maupun menguasai. Dengan sikap anti-patriotik anarkisme menolak setia
bentuk lembaga kekuasaan yang memiliki otoritas ataupun bentuk negara modern.
Sejarah anarkisme sendiri berakar pada abad 19 dalam komunitas buruh
internasional. Sejarah perkembangan anarkisme sendiri tidak lain adalah dari
perdebatanan-perdebatan dalam serikat buruh internasional, antara Marx dengan
marxisme, Bakunin dengan paham penghapusan sistem negara sebagai bentuk
penindasan serta tokoh pemikir lain di dalamya. Pada kongres internasional pertama
buruh di Den Hag 1872 pecah dua gelombang sosialis, antara Marx dan pendukung
Bakunin.
Marx dan pengikutnya menekankan pentingnya pendirian partai politik sosialis yang
otoritarian eksklusi terpusat sebagai strategi meraka untuk memulai revolusi,
sedangkan para anti‒otoritarian, federalis, dan anarkis menolak. Dan sebuah
perubahan adalah hasil yang diperoleh secara langsung dari pergerakan buruh. Marx
sendiri adalah teman sekelas Bakunin yang kelak akan menjadi musuhnya dalam
perjuangan karena bersimpangan paham. kedua tokoh besar dalam paham
sosialisme ini memiliki perbedaan yang dramatis, dimana Karl Mark yang
menginginkan revolusi atas pertentangan kelas dan Bakunin menginginkan
dihapuskannya penghisapan oleh negara. Mereka saling mengkritik satu sama lain,
menurut Bakunin, Karl Marx seseorang yang sombong serta berliku. Namun Bakunin
sendiri mengagumi Marx sebagai intelektual serta analis yang baik dalam ekonomi.
Dan di lain sisi menurut Marx, Bakunin adalah sosok yang tidak teoritis. Inilah jurang
di antara dua tokoh besar sosialis di mana Marx berenang dengan teoritinya
sedangkan Bakunin menyelam untuk melihat sendiri perjuangan sosialisme.
Mengenai sistem negara kedua tokoh memiliki memiliki pandangan yang berbeda
dalam buku ―Perang yang Tidak Kita Menangkan‖ oleh Bima Satria Putra (2018:12),
Marx meyakini bahwa sifat eksploitatif dari negara merupakan cerminan eksploitasi
ekonomi dari kelas yang berkuasa, karena itu, negara tidak lain adalah sebuah
instrumen yang tepat untuk revolusi hanya jika itu berada di dalam kelas yang tepat,
yakni kelas proletariat. Seperti diserukan dalam manifestonya, ―Proletariat akan
menggunakan kekuasaan politiknya untuk selangkah demi selangkah merebut
semua kapital dari borjuasi, memusatkan semua perkakas produksi ke dalam tangan
negara, yaitu proletariat yang terorganisasi sebagai kelas yang berkuasa.‖
Sebaliknya menurut Bakunin. Ia berpandangan negara lebih dari sekadar sebuah
ekspresi kekuatan kelas, karena negara juga memiliki logika dominasinya sendiri.
Paham yang berseberangan menjadikan kedua tokoh beserta ideologinya berkonflik
dalam partai buruh dan ikatan buruh internasioanal. Menurut Bakunin, sifat
sosialisme sendiri adalah cosmopolitan yaitu setiap warga negara adalah warga
dunia. Di mana suatu lembaga seharusnya memberi kebebasan individu
(federalisme) atas setiap buruh, bahkan penghapusan sistem-sistem pemerintahan
yang menghisap kekuatan buruh dalam sistem ekonomi. Sosialisme sendiri terdapat
beberapa mazhab di dalamnya. Tentu yang dapat kita acu adalah gejolak intelektual
oleh para tokoh di dalamnya yang secara sistematis memaparkan bentuk teori
maupun pragmatisnya.
Salah satunya adalah Anarko Sindikalis yang baru-baru ini naik kepermukaan di
indonesia, lahir pada periode 1890–1920. Setelah kesadaran para buruh mengenai
kesia-siaan aktivitas politik dalam perjuangan mereka secara ekonomi secara
langsung. Serta kesadaran atas kekuatan industrial berasal dari mereka sendiri dan
bukan dari para petinggi partai. Menuntut secara terbuka pengalokasian alat
produksi kepada buruh sebagai tanda anti‒negara dan anti‒partai, dengan
konfederasi atau sindikalis (syndicate), artinya asosiasi atau serikat.
―Aksi langsung adalah simbol sejati anarkisme,‖ tulis Emile Hendry, seorang
anarkisme Prancis. Meskipun penuh dengan gejolak intelektual dari individu tokoh,
maupun jamannya. Kongres pertama anarkisme pada 1907, petemuan yang dihadiri
oleh anarkis maupun sindikalis. Membahas mengenai kemungkinan yang akan
menyatukan antara anarkis maupun sindikalis. Kongres tersebut dihadiri oleh Errico
Malatesta, Luigi Febri, Pierre Monatte, Emma Goldman, dan Rudofl Rocker, serta
Cristian Cornelissen. Namun, keinginan buruh untuk berserikat mendapat
pertentangan dari Pierre Monatte yang menginginkan agar para buruh tetap
independen. Mulai dari situlah mencuat anarko‒sindikalis sebagai kultur tradisi
dalam spektrum sosialis dengan atribut hitam-hitam sebagai identitas.
Sedangkan bagaimana perkembangan anarkisme di Indonesia? Tidak jelas memang
perkembangan anarkisme di Indonesia dimulai dalam periode mana, pada masa
kolonial paham kiri dalam arti ini sosialisme sudah banyak dipelajari, meskipun
masih dalam lingkup yang kecil. Dengan mulai aktifnya Indische Sociaal
Democratische Vereeniging (ISDV) 1915. Namun, paham yang dijadikan landasan
organisasi adalah komunis. Jauh sebelum ISDV dalam buku Perang yang Tidak Kita
Menangkan (2018:33), juga disinggung mengenai Multatulisangat berpengaruh
dalam anarkisme dan sosialis. Bahkan oleh anarkis Rusia Pieter Kropotkin, Max
Heavelar dijajarkan dengan karya Niezcthe, Emerson, Whiteman, Thoureau, dan
Ibsen. Menurut Kropotkin tulisan tersebut telah membantu penulisan anarkisme
kontemporer, revolusioner, karena menuntut bentuk-bentuk ketimpangan kolonialis.
Inilah yang dijadikan semangat untuk mencapai pembebasan atas kolonialisme
imperium barat. Bahkan setelah Indonesia bebas dari kolonialisasi pun paham kiri
masih menjadi ideologi populer. Meskipun tidak jelas juga letak anarkis dalam
kontestasi politik kala itu. Baru pada 1980 an pasca tumbangnya Partai Komunis
Indonesia (PKI) setelah gejolak politik 1965, jelaslah paham-paham anarkisme yang
masuk melalui komunitas Public United Nothing Kingdom (PUNK) di Indonesia. Dan
tumbuh subur pascaorba sebagai euforia atas berakhirnya penindasan yang otoritatif
orba, hingga sampai sekarang.
B. TOKOH YANG MEMUNCULKANNYA

Pierre J Proudhon lahir di Besacon, Perancis, pada tanggal 15 Januari 1809. Ia


adalah seorang ekonom yang juga seorang filsuf sosialis.

Proudhon merupakan orang pertama yang menyebut dirinya sebagai seorang


anarkis.

Proudhon memiliki pandangan ―anarkisme damai‖ dan anti terhadap angkatan


bersenjata yang menurutnya hanya merupakan alat penguat bagi negara.

Selain itu, Proudhon juga berkeyakinan bahwa manusia terlahir sebagai individu
yang memiliki hak-hak asasi yang mana dalam berhubungan dengan manusia lain
akan terbentuk masyarakat secara alami.

Hak-hak asasi individu sebagai manusia inilah yang banyak ditindas oleh kaum
kapitalis dan penguasa.

Mikhail Alexandrovich Bakunin (bahasa Rusia: Михаил Александрович


Бакунин; 30 Mei 1814 – 1 Juli 1876) adalah seorang politikus Rusia. Bakunin adalah
salah satu dari pemikir anarkis terbaik. Bahkan banyak yang menyebut bahwa ia
adalah salah satu "pendiri gerakan anarkisme".
Mikhail Bakunin merupakan seorang tokoh anarkis yang mempunyai energi revolusi
yang dashyat. Bakunin merupakan ‗penganut‘ nasihat Proudhon, tetapi
mengembanginya ke bidang ekonomi ketika dia dan sayap kolektivisme dalam First
International mengakui hak milik kolektif atas tanah dan alat-alat produksi dan ingin
membatasi kekayaan pribadi untuk hasil kerja seseorang. Bakunin juga merupakan
anti komunis yang pada saat itu mempunyai watak yang sangat otoritar.

Pada salah satu pidatonya dalam kongres ‗Perhimpunan Perdamaian dan Kebebasan‘
di Bern (1868), dia berkata:

“ Diri sendiri bukanlah seorang komunis karena komunisme mempersatukan


warga dalam negara dan terserap di dalamnya; karena komunisme akan
menyebabkan konsentrasi kekayaan dalam negara, sedangkan diri sendiri
ingin memusnahkan negara --pemusnahan semua prinsip otoritas dan
kenegaraan, yang dalam kemunafikannya ingin membuat manusia bermoral
dan mempunyai budaya, tetapi yang hingga sekarang selalu memperbudak,
mengeksploitasi dan menghancurkan mereka. ”

Bakunin dan anarkis-anarkis lain dalam First International percaya bahwa revolusi
sudah berada di ambang pintu, dan mengerahkan semua tenaga mereka untuk
menyatukan daya revolusioner dan unsur-unsur libertarian di dalam dan di luar First
International untuk menjaga supaya revolusi tersebut tidak ditunggangi oleh
elemen-elemen kediktatoran. Karena itu Bakunin dijadikan pencipta gerakan
anarkisme modern. Peter Kropotkin adalah seorang penyokong anarkisme yang
memberikan dimensi ilmiah terhadap pemikiran sosiologi anarkisme.

Anarkisme model Bakunin, tidaklah identik dengan kekerasan. Tetapi anarkisme


sesudah Bakunin kesudahan dijadikan bertambah sempurna dijadikan sebuah
gerakan yang menjadikan kekerasan sebagai jalur perjuangan mereka. Dan
puncaknya adalah timbulnya gerakan baru yang juga menjadikan sosialisme Marx
sebagai pandangan hidupnya, yaitu Sindikalisme. gerakan ini menjadikan
sosialisme Marx dan anarkisme Bakunin sebagai dasar perjuangan mereka. Bahkan
gerakan mereka dinamakan Anarko-Sindikalisme.

Bakunin merupakan seorang tokoh anarkis yang mempunyai energi revolusi yang
dahsyat. Bakunin merupakan ‗penganut‘ ajaran dari Pierre-Joseph Proudhon, tetapi
mengembanginya ke bidang ekonomi ketika dia dan
sayap kolektivisme dalam Internasionale Pertama mengakui hak milik kolektif atas
tanah dan alat-alat produksi dan ingin membatasi kekayaan pribadi kepada hasil
kerja seseorang. Bakunin juga merupakan seorang anti komunis yang pada saat itu
mempunyai karakter yang sangat otoriter.
Pada salah satu pidatonya dalam kongres Perhimpunan Perdamaian dan Kebebasan
di Bern (1868), dia berkata,

“ Saya bukanlah seorang komunis karena komunisme mempersatukan


masyarakat dalam negara dan terserap di dalamnya; karena komunisme
akan mengakibatkan konsentrasi kekayaan dalam negara, sedangkan saya
ingin memusnahkan negara --pemusnahan semua prinsip otoritas dan
kenegaraan, yang dalam kemunafikannya ingin membuat manusia bermoral
dan berbudaya, tetapi yang sampai sekarang selalu memperbudak,
mengeksploitasi dan menghancurkan mereka. ”

Biografi

Bakunin dilahirkan oleh sebuah keluarga aristokrat di sebuah desa bernama


Pryamukhino (Прямухино) yang terletak antara Torzhok (Торжок) dan Kuvshinovo
(Кувшиново), di Tver guberniya, barat laut Moskwa, pada musim
semi, Mei, 1814 dan meninggal pada tahun 1876 di Bern, Swiss

Dia adalah anak tertua dari seorang diplomat Rusia dan termasuk golongan
bangsawan. Pada umur 15 tahun dia dikirim untuk belajar militer di Sekolah Artileri
di kota St. Petersburg. Dia kemudian menjadi perwira junior di Pasukan Kerajaan
Rusia. Pada tahun 1835, dia keluar dari kemiliteran dan pergi ke Moscow untuk
belajar filsafat. Pada saat itu Rusia diperintah oleh Tsar Nicholas I yang terkenal
sangat kejam dan menghambat pemikiran-pemikiran liberal, sastra, dan
bahkan agama.

Di Moscow, dia berkenalan dengan banyak pemikiran-pemikiran filsafat. Filsafat Kant


adalah studi pertamanya tentang filsafat. Beralih dari Kant, Bakunin kemudian
mempelajari dialektika Hegelian. Inilah awal perkenalannya dengan filsafat Hegel
yang kemudian mengerucutkan pemikirannya ke arah filsafat Hegel, sama
seperti Marx dan Engels. Berbeda dengan Marx yang mengembangkan filsafat Hegel
dalam kerangka Sosialis Komunis, Bakunin mengambil jalan radikal dari pemikiran
Hegel.

Sejak usia remaja, ia telah banyak terlibat dalam berbagai aktivitas politik. Karier
politiknya diketahui dimulai sejak ia berusia 22 tahun (1836), ketika ia
menterjemahkan sebuah tulisan karya Hegel yang bertajuk "Gymnasial Lectures",
dan ialah yang pertama kalinya menerjemahkan karya Hegel ke dalam bahasa Rusia.

Pada tahun 1840, Bakunin pindah ke Berlin, Jerman dan terus melanjutkan studinya
tentang filsafat Hegel. Pada tahun 1842, dia menulis sebuah artikel yang
berjudul Reaction in Germany yang berisi pemikiran-pemikiran revolusionernya.

Pada tahun 1842, Bakunin menulis "The Reaction in Germany" - sebuah artikel yang
terkenal disebarkan oleh para pemuda dan kelompok-kelompok bawah tanah.

Bakunin dan Anarkisme

Pada tahun 1844, Bakunin pindah ke Paris. Disinilah Bakunin bertemu dengan tokoh-
tokoh sosialis seperti Marx dan yang terutama, Proudhon. Dari kedua tokoh sosialis
itulah Bakunin mengembangkan pemikirannya sendiri, dan terutama dengan
Proudhon, Bakunin kemudian menjadi salah satu penerus pemikiran Proudhon dalam
hal anarkisme.

Bakunin memimpin kelompok anarkisme dalam pertemuan Asosiasi Buruh


Internasional (Internasionale I) di London pada tahun 1864. Kelompok ini sangat
berseberangan dengan Marx, khususnya tentang konsep negara sosialis. Bakunin
sangat menentang konsep negara sosialis seperti yang dicetuskan Marx.
Kaum Marxisme berpendapat bahwa negara masih diperlukan selama revolusi
proletar, yang menjadi cita-cita kaum buruh, belum terjadi. Negara masih diperlukan
sebagai sarana untuk membentuk komunitas komunis di bawah kediktatoran kaum
buruh. Menurut Bakunin, negara tidak diperlukan lagi, karena kekuasaan negara
melanggar hak-hak asasi individu yang bebas. Negara harus digantikan oleh
komunitas-komunitas yang bebas dan mandiri secara ekonomi.

Kelompok ini kemudian dikeluarkan dari Internasionale I pada


tahun 1872 saat Kongres Hague. Kelompok anarkis pimpinan Bakunin kemudian
mengadakan Kongres sendiri di St. Imier dan menghasilkan program-program
revolusioner kelompok anarkis. Meskipun Bakunin sangat menghormati Marx, dan
menganggap Marx sebagai salah satu gurunya, banyak konsep-konsep Marx yang
sangat ditentangnya. Bakunin tidak menyetujui konsep Marx tentang "sosialisme
otoriter" dan "kediktatoran kaum proletar". Bakunin menyamakan konsep itu dengan
kediktatoran Rusia di bawah pemerintahan Tsar Nicholas I.
Pandangan politik dan Filsafat politik Bakunin dapat diringkas dalam beberapa tema
yaitu: (1) kebebasan (liberty); (2) sosialisme; (3) anti-theisme; (4) federalisme;
(5) materialisme.[2]

Konsep "liberty" Bakunin adalah "kebebasan sosialisme" (socialism liberty) yaitu


kesamaan untuk semua. Karena setiap orang mempunyai hak-hak asasi yang sama
dan terlibat dalam proses produksi yang sama maka semua fasilitas seperti
pendidikan, pelayanan, dan lain-lain harus dinikmati secara sama oleh setiap orang.
Kebebasan juga berarti perlawanan atas segala bentuk otoritas individu dan kolektif
yang dimiliki oleh segelintir orang. Dalam hal ini Bakunin termasuk
golongan "collectivist anarchism".

Konsep federalisme Bakunin adalah konsep dimana masyarakat harus diorganisir


berdasarkan kebebasan individu-individu. Dan organisasi itu adalah organisasi yang
bebas mengidentifikasikan dan mengasosiasikan dirinya tanpa adanya suatu
paksaan. Maksud Bakunin adalah lebih menyerupai organisasi federasi kaum
pekerja.

Berbeda dengan Proudhon, Bakunin melegalkan gerakan-gerakan dalam bentuk aksi


langsung (direct action) dari perjuangan kelas buruh. Dia menyebutkan bahwa
kekerasan, selama ditujukan kepada negara, adalah suatu tindakan yang diperlukan.
Sejak Bakunin, perjuangan kaum anarkis kemudian berubah menjadi perjuangan
yang penuh dengan kekerasan dan pemberontakan. Cara Bakunin menjalankan
pemikirannya dalam bentuk kekerasan kemudian diikuti oleh tokoh-tokoh anarkis
yang lain seperti Alexander Berkman, Errico Malatesta dan Peter Kropotkin.
C. NEGARA YANG MENGGUNAKANNYA
Berikut ini adalah beberapa contoh negara yang menganut ideologi anarkisme di
masa lalu :

Afghanistan

Afganistan (Pashtun dan Dari: ‫ناتسناغفا‬, Afganistan), secara resmi


bernama Keamiran Islam Afganistan adalah sebuah negara yang terletak di Asia
Selatan dan Asia Tengah. Negara ini berbatasan langsung dengan Pakistan di timur
dan selatan, Iran di barat, Turkmenistan dan Uzbekistan di
utara, Tajikistan dan Tiongkok di timur laut. Wilayahnya meliputi 652.000 km²
(252.000 sq mi), menjadikannya negara terbesar ke-41 di dunia. Afganistan memiliki
populasi sekitar 31,4 juta pada 2020, dengan penduduk yang meliputi kelompok
etnik Pashtun, Tajik, Hazara, dan Uzbek. Kabul adalah ibukota dan kota terbesar
Afganistan.
Manusia telah menetap di Afganistan sejak Zaman Batu Tua (Paleolitikum) Tengah.
Lokasi yang berdekatan dengan jalur sutra telah menghubungkan negara ini
dengan Eropa dan bagian lain Asia. Sepanjang abad, Afganistan telah menjadi
tempat tinggal untuk banyak orang-orang dan telah menjadi tujuan dari kampanye-
kampanye militer, terutama dari Aleksander Agung, Maurya, Arab
Muslim, Kekaisaran Mongol, Britania, Kekaisaran Rusia, Uni Soviet, dan Amerika
Serikat. Afganistan juga menjadi tempat di mana dinasti Kushan, Hun
Putih, Samanid, Safarid, Ghaznavid, Gurid, Khilji, Mughal, Hotaki, Durrani dan lain-
lain telah bangkit dan membentuk kerajaan besar.
Sejarah politik negara Afganistan modern mulai dengan penguasaan Kekaisaran
Hotaki dan Durrani di Abad ke-18. Pada akhir Abad ke-19, Afganistan
menjadi negara penyangga di antara Kekaisaran Rusia dan Kemaharajaan Britania.
Setelah Perang Afganistan ke Tiga pada 1919, Raja Amannullah mencoba untuk
memodernisasi Afganistan, namun gagal melakukannya. Afganistan menjadi negara
yang damai pada waktu pemerintahan Zahir Syah selama empat puluh tahun. Pada
tahun 1970-an, serangkaian kudeta atau perebutan kekuasaan secara paksa diikuti
dengan serangkaian perang sipil menghancurkan sebagian besar Afganistan.
Kejadian-kejadian ini mulai ketika negara tersebut dijadikan negara sosialis di bawah
pengaruh Uni Soviet selama Perang Soviet-Afganistan.
Setelah pasukan Soviet meninggalkan Afganistan, negara ini menjadi negara Islam
dengan adanya Persetujuan Peshawar, namun sebagian besar wilayahnya telah
dikuasai oleh pejuang Taliban yang memerintah negara itu selama hampir lima
tahun dengan menegakkan Syariat Islam secara total. Sejak Serangan 11 September
2001 di Amerika, saat Taliban dipaksa keluar dari Afganistan oleh koalisi yang
dipimpin.
Negara Afghanistan merupakan negara yang hingga saat ini masih terjadi beberapa
polemik yang cukup mengundang perhatian seluruh negara di dunia. Kita ketahui
bahwa negara ini lokasinya sangat strategis, sehingga sejak dari dulu menjadi
perebutan bagi negara-negara lain, hal ini terkadang sering disebut
sebagai penyebab sengketa internatsional. Padahal, negara ini bisa kita katakan
miskin dan sulit berkembang. Keadaan inilah yang membuat Afghanistan kemudian
menganut ideologi anarkisme karena tidak percaya kepada pemerintah manapun
untuk memajukan dan mensejahterakan mereka.

Afghanistan adalah sebuah negara yang terletak di kawasan Asia Selatan. Negara
yang beribu kota di Kabul ini kerap mengalami konflik, baik yang terjadi
antara separatis dengan pemerintahan setempat, maupun konflik yang melibatkan
negara-negara lain.

Konflik yang terus terjadi dan berlarut-larut itu pernah menempatkan Afghanistan
dalam situasi anarkisme, karena hilangnya kepercayaan masyarakat kepada
pemerintahannya sendiri.

Rusia

Rusia, dengan nama resmi disebut sebagai Federasi Rusia (bahasa Rusia:
осси ская едера ия, Rossíyskaya Federátsiya) adalah sebuah negara
federasi yang bersistem semi-presidensial dengan
berbentuk republik konstitusional di sebelah timur Eropa dan utara Asia yang dari
barat laut sampai ke tenggara. Negara ini berbatasan daratan
dengan Norwegia, Finlandia, Estonia, Latvia, Lituania dan Polandia (keduanya
berbatasan dengan Kaliningrad
Oblast), Belarusia, Ukraina, Georgia, Azerbaijan, Kazakhstan, Tiongkok, Mongolia,
dan Korea Utara. Dan juga negara ini berbatasan laut dengan Jepang di Laut
Okhotsk dan negara bagian Alaska, Amerika Serikat di Selat Bering.
Dengan wilayah seluas 17.125.191 km², Rusia adalah negara terluas di dunia.
Wilayahnya mencakup seperdelapan luas daratan bumi, penduduknya menduduki
peringkat kesembilan terbanyak di dunia dengan jumlah sekitar 147.190.000 jiwa
(2021). Wilayahnya membentang sepanjang Asia Utara dan sebagian Eropa timur,
Rusia memiliki 11 zona waktu dan wilayahnya terdiri dari berbagai tipe lingkungan
dan tanah.
Sejarah negara ini berawal dari Bangsa Slav Timur yang eksis di Eropa antara abad
ke-3 hingga abad ke-8 SM. Ditemukan dan dipimpin oleh pasukan elit Varangia dan
keturunannya, negara abad pertengahan Rus kiev muncul sekitar abad ke-9. Pada
tahun 988 mereka mengadopsi Kristen Ortodoks dari Kerajaan Byzantium, menjadi
awal munculnya budaya Byzantium dan Slavik (Gopnik) yang mendefinisikan budaya
Rusia hingga saat ini. Rus kiev akhirnya terpisah-pisah menjadi negara-negara kecil,
sebagian daratan mereka kemudian direbut Mongol dan menjadi negara
jajahan Gerombolan Emas pada abad ke-13. Keharyapatihan Moskwa secara
bertahap menyatukan kembali dan merdeka dari Gerombolan Emas, dan dapat
kembali mendominasi warisan budaya dan politik Rus Kiev. Pada abad ke-18, negara
ini berkembang luar biasa melalui penaklukan, aneksasi, dan penjelajahan
menjadi Kekaisaran Rusia yang merupakan kekaisaran terbesar ketiga dalam
sejarah, memanjang dari Polandia di Eropa hingga Alaska di Amerika Utara yang
dulunya merupakan wilayah Rusia.
Rusia adalah negara besar pecahan dan Uni Soviet yang pernah menjadi adidaya
dunia di era perang dingin.
Rusia pernah mengalami masa dimana penjahat atau gangster disana jauh lebih
banyak dibandingkan jumlah polisi.

Akibatnya banyak sekali terjadi tindak kriminalitas dan penentangan terhadap


keberadaan aparatur pemerintahan dan hukum.

Negara Rusia sepertinya sudah tidak asing lagi di telinga kita. Bahkan, sejarah masa
lalu negara ini sering kita dengar terjadi banyak kasus yang berkaitan dengan
anarkisme. Ya memang hal tersebut benar adanya. Di Rusia ternyata gangster lebih
banyak dibandingkan polisi. Kasus pembunuhan, penganiyayaan, pencurian, dan lain
sebagainya marak terjadi di Rusia. Bahkan, sangat sedikit orang yang ingin menjadi
petugas keamanan, karena mayoritas masyarakatnya memegang teguh ideologi
anarkisme pada saat itu.

Somalia

Somalia (bahasa Somali: Soomaaliya; bahasa Arab: ‫الصومال‬, translit. aṣ-Ṣūmāl),


dahulu bernama Republik Demokratik Somali, adalah sebuah negara yang terletak
di Tanduk Afrika. Negara ini berbatasan dengan Djibouti di barat laut, Kenya di barat
daya, Teluk Aden dan Yaman di utara, Samudra Hindia di sebelah timur,
dan Ethiopia di sebelah barat.Gagalnya pemerintah Somalia dalam memimpin dan
menyelenggarakan pemerintahan yang baik menimbulkan rasa ketidakpercayaan
dalam masyarakat.

Somalia tidak memiliki pemerintah nasional yang efektif. Di barat laut, ada
pemisahan Republik Somaliland. Di bagian lain terdapat beberapa warlord,
yaitu Puntland dan Somalia Barat Daya. Pemerintahan yang diakui dunia
internasional adalah "Pemerintahan Transisi Nasional", awalnya dikepalai
oleh Abdulkassim Salat Hassan, yang mengontrol hanya sebagian dari Mogadishu,
ibu kota Somalia.

Pada 10 Oktober 2004 Perdana Menteri Somalia terpilih Abdullahi Yusuf, Presiden
Puntland, menjadi presiden berikut. Karena kekacauan di Mogadishu, pemilihan
diadakan di pusat olahraga di Nairobi, Kenya. Yusuf terpilih Presiden transisional
oleh parlemen transisional Somalia. Ia memenangkan 189 dari 275 suara dari
parlemen. Sesi parlemen juga diadakan di negara tetangga Kenya. Pemerintahannya
diakui oleh banyak negara Barat sebagai penguasa legal negara tersebut, meskipun
otoritas aktualnya dipertanyakan.
Banyak organisasi politik kecil berdasarkan klan, lainnya mencari politik yang bebas-
marga (seperti Front Somali Bersatu). Banyak yang terbentuk sejak pemilihan
presiden baru.
Ditambah lagi dengan adanya korupsi yang membuat rakyat semakin tidak suka dan
anti terhadap pemerintahnya sendiri.
Paham anarkisme yang kemudian berkembang di tengah masyarakat Somalia pada
ujungnya memundulkan gerakan Republik Merdeka Somaliland yang artinya rakyat
yang merdeka akan kebebasan yang didapatkan.

Negara Somalia juga menganut ideologi anarkisme. Hal ini disebabkan oleh gagalnya
pemerintah dalam memimpin rakyatnya. Selain itu, terjadi pula kasus korupsi yang
menyebabkan pemerintahan menjadi tidak sejalan sebagaimana mestinya. Adanya
korupsi tersebut merupakan faktor penyebab konflik sosial. Sejak saat itu,
masyarakat Somalia menganggap diri mereka sebagai Republik Merdeka Somaliland
yang artinya rakyat yang merdeka akan kebebasan yang didapatkan. Hingga sekitar
tahun 2006, Etiopia pernah mencoba menyerang tentara Somalia dan berakhir
dengan pertumpahan darah yang menyebabkan banyak korban tewas.

Irak

Negara Islam Irak dan Syam (NIIS atau ISIL; bahasa Arab: ‫الدولة اإلسالمية في‬
‫)العراق والشام‬, juga dikenal dengan nama Negara Islam Irak dan
Suriah (NIIS atau ISIS, /ˈaɪsis/), Negara Islam Irak dan asy-Syam, Daesh,
atau Negara Islam (NI atau IS), adalah kelompok militan ekstremis dan bekas proto-
negara tidak diakui yang mengikuti doktrin jihadisme Salafi. Hingga Desember 2015,
NIIS menguasai wilayah dari Irak barat hingga Suriah timur yang diperkirakan
berpenduduk 8–12 juta orang. Lewat kelompok lokalnya, NIIS juga menguasai
wilayah kecil di Libya, Nigeria, dan Afghanistan. Kelompok ini juga beroperasi atau
memiliki afiliasi di berbagai wilayah dunia, termasuk Afrika Utara dan Asia Selatan.
Dalam bahasa Arab, kelompok ini dikenal dengan nama ad-Dawlah al-Islāmiyah fī 'l-
ʿIrāq wa-sy-Syām sehingga terciptalah kata Da'isy atau Daesh (‫داعش‬, pengucapan
bahasa Arab), singkatan "NIIS" dalam bahasa Arab. Pada tanggal 29 Juni 2014,
kelompok ini menyatakan dirinya sebagai negara Islam sekaligus kekhalifahan
dunia yang dipimpin oleh khalifah Abu Bakr al-Baghdadi dan berganti nama
menjadi ad-Dawlah al-Islāmiyah (‫ال دول ة اإل س الم ية‬, "Negara Islam" (NI). Sebagai
kekhalifahan, NIIS mengklaim kendali agama, politik, dan militer atas semua Muslim
di seluruh dunia, dan "keabsahan semua keamiran, kelompok, negara, dan
organisasi tidak diakui lagi setelah kekuasaan khilāfah meluas dan pasukannya tiba
di wilayah mereka".Perserikatan Bangsa-Bangsa menyebut NIIS telah melakukan
pelanggaran hak asasi manusia dan kejahatan perang. Amnesty
International melaporkan bahwa kelompok ini telah melakukan pembersihan
etnis "berskala sangat besar". Kelompok ini dicap sebagai organisasi teroris oleh
PBB, Uni Eropa dan negara-negara anggotanya, Amerika
Serikat, India, Indonesia, Israel, Turki, Arab Saudi, Suriah, dan negara-negara lain.
Lebih dari 60 negara secara langsung atau tidak langsung berperang melawan NIIS.
Kelompok ini awalnya didirikan dengan nama Jama'at al-Tawhid wal-Jihad pada
tahun 1999, lalu bergabung dengan al-Qaeda pada tahun 2004. Kelompok ini
terlibat pemberontakan Irak setelah pasukan koalisi Barat menyerbu Irak tahun
2003. Bulan Januari 2006, kelompok tersebut bergabung dengan grup-grup
pemberontak Sunni yang tergabung dalam Dewan Syura Mujahidin. Mereka
memproklamasikan pemberntukan Negara Islam Irak (NII) pada bulan Oktober
2006. Setelah Perang Saudara Suriah pecah bulan Maret 2011, NII di bawah
kepemimpinan al-Baghdadi mengutus para pejuang ke Suriah pada Agustus 2011.
Para pejuang tersebut menyebut dirinya Jabhat an-Nuṣrah li-Ahli asy-Syām—Front
al-Nusra—dan menguasai daerah-daerah yang mayoritas dihuni warga Sunni
di kegubernuran Ar-Raqqah, Idlib, Deir ez-Zor, dan Aleppo. Bulan April 2013, al-
Baghdadi mengumumkan penyatuan NII dengan Front al-Nusra dan nama barunya,
Negara Islam Irak dan Syam (NIIS). Namun demikian, Abu Mohammad al-
Julani dan Ayman al-Zawahiri, masing-masing pemimpin al-Nusra dan al-Qaeda,
menolak penyatuan tersebut. Setelah perebutan kekuasaan selama delapan bulan,
al-Qaeda memutus semua hubungan dengan NIIS pada tanggal 3 Februari 2014
karena NIIS enggan berunding dan "luar biasa keras kepala". Di Suriah, kelompok ini
melancarkan serangan darat terhadap pasukan pemerintah dan faksi pemberontak
dalam Perang Saudara Suriah. Mereka mulai dikenal luas setelah mendesak mundur
pasukan pemerintah Irak dari kota-kota besar di Irak barat dalam sebuah serangan
pada awal 2014. Hilangnya kendali Irak atas wilayahnya sendiri mengakibatkan
pecahnya pemerintahan Irak dan memicu aksi militer Amerika Serikat di Irak
Irak adalah negara kaya minyak yang berada di kawasan teluk timur tengah. Pada
tahun 2003, Irak pernah diserang oleh Amerika Serikat dengan dalih untuk
menghentikan program senjata nuklir milik Irak.

Dalam pertempuran tersebut, presiden Irak Saddam Hussein ditangkap hingga


akhirnya dihukum mati.

Semenjak saat itu, keadaan Irak menjadi anarkis. Masyarakat tidak lagi menaruh
hormat dan kepercayaan kepada pemerintah bentukan Amerika sepeninggal Saddam
Hussein.

Negara Irak memang terkenal akan cadangan minyak yang banyak sekali. Akan
tetapi, negara ini sangatlah kacau. Sistem pemerintahannya sangat tidak jelas pada
saat itu, seringkali terjadi kekerasan bahkan keputusasaan dalam kehidupan dan
kemudian membuat sebagian besar warganya kemudian menganut ideologi
anarkisme. Hingga pada tahun 2003, AS berusaha menduduki Irak yang kemudian
menyebabkan terjadinya perang saudara dan menjatuhkan banyak korban dari
penduduk sipil. Sejak saat itu, kasus penculikan dan pembunuhan hampir terjadi
setiap hari dengan frekuensi yang tidak sedikit. Sangat mengerikan memang bagi
negara yang sebenarnya memiliki potensi untuk dikembangkan lebih baik.
D. BAGAIMANA IDEOLOGI ITU SAAT INI

Anarkisme seringkali disebut sebagai biang kerok kekerasan dan ini sudah mencapai
puncaknya di Indonesia. Media massa beramai-ramai menggunakan diksi tersebut
untuk menjelaskan segala hal terkait kebrutalan, kerusuhan, dan pengrusakan
lainnya. Pandangan tersebut seolah final untuk memaknai dan memahami
anarkisme. Seperti halnya isme-isme yang lain, ia turut menjadi korban bahasa yang
diselewengkan dalam percakapan sehari-hari.

Namun, ada hal lain ketika May Day 2019 beberapa waktu lalu. Pihak kepolisian
menyebut kemunculan anarko sindikalis adalah fenomena baru yang berkembang di
Indonesia. Padahal gerakan ini muncul dan berumur sama tuanya dengan gerakan
nasional sejak masa awal pergerakan nasional di Indonesia. Anarkisme pernah
menjadi salah satu varian gerakan yang memiliki andil dalam pemberontakan rakyat
melawan pemerintah kolonial Belanda.

Tanpa pemerintahan inilah yang kemudian menjadi inti terkait paham anarkisme,
tanpa pemerintahan yang berwujud negara sebagai otoritas tertinggi. Secara harfiah
berarti tanpa peraturan, tanpa pemimpin, tanpa tuan.

Anarkisme muncul sebagai salah satu gerakan sosialis jauh sebelum paham
marxisme berkembang di Eropa pada abad ke-18 (Ben Anderson, Di bawah Tiga
bendera). Tokoh kunci pemikir anarkisme antara lain Piere Joseph Proudhon yang
pikirannya pernah berkembang di revolusi sosialis tanpa partai, Komune Paris
(1871). Selain itu, Mikhail Bakunin pernah tampil di Internasionale I dan menjadi
lawan debat yang cukup sengit bagi Karl Marx. Di forum tersebut, Bakunin dan Marx
berselisih paham terkait masa transisi setelah kapitalisme apakah perlu diktator
proletariat atau tidak. Perselisihan tersebut tidak menemui titik terang antara kedua
kubu dan pada 1872 kubu anarkis bersama Bakunin didepak dari Internasionale I.
Lalu beberapa tahun kemudian aliansi gerakan sosialis ini membubarkan diri.

Tak banyak sejarawan menyadari keberadaan anarkisme di Indonesia. Satu di


antara yang menyadari anasir anarkisme itu adalah Soe Hok Gie. Gie membaca
kecenderungan nihilisme dalam Sarekat Islam di Semarang yang notabene
bertendensi marxisme. (Soe Hok Gie, Di Bawah Lentera Merah, hlm. 40)

Nihilisme dalam beberapa hal berbeda dengan anarkisme. Namun, orientasi


politiknya dengan anarkisme punya irisan yang sama untuk menghancurkan otoritas,
termasuk otoritas pimpinan organisasi dan pemerintah kolonial yang menindas.

Minimnya literatur yang menjelaskan keberadaan anarkisme di Indonesia membuat


ideologi politik satu ini sering disalahartikan dan bahkan dianggap tidak pernah ada
dalam sejarah pergerakan nasional. Banyak yang menganggap anarkisme baru
masuk ketika komunitas punk hadir pada kisaran tahun 1980-an. Buku Perang yang
Tidak akan Kita Menangkan yang ditulis oleh Bima Satria Putra ini memberi
gambaran penting terkait anarkisme dalam babakan sejarah Indonesia.

Anarkisme muncul bersama gelombang besar saat komunisme dan nasionalisme


menjadi imajinasi pemberontakan melawan pemerintah kolonial. Max Havellar
menjadi buku pertama yang menjelaskan kecenderungan "anarkistik" di Hindia
Belanda. Buku yang ditulis oleh Eduard Douwes Dekker pada 1860 tersebut
mengkritik keras pemerintah kolonial Hindia Belanda.

Paham anarkisme ini mengajarkan bahwa satu - satunya wewenang yang


mempunyai kekuatan moral dan keabsahan adalah wewenang oleh setiap individu
diberikan kepada dirinya. Tak seorang pun bisa dipaksa untuk melakukan suatu
tindakan kecuali tindakan yang berasal dari dirinya sendiri. Pembuatan peraturan
dan kebijakan adalah hak istimewa setiap individu, karena merekalah yang
mempunyai kepentingan dan kebutuhan. Setiap warga negara adalah pengatur
dirinya sendiri, merupakan ciri yang paling lebar dari kaum anarkis.

Jelas bahwa anarkisme menentang setiap pengekangan kelembagaan yang


membahayakan kebebasan individu. Semua lembaga yang membahayakan
kebebasan individu seperti lembaga keagamaan, kapitalisme, hak milik pribadi, dan
negara harus dihapuskan. Penekanan dalam pemikiran kaum anarkis tidak pada
kekerasan dan tindakan langsung melainkan pada pendidikan dan kesadaran umum
akan sifat nyata manusia.

Sejauh masih ada organisasi, anarkisme akan terus mendesak asosiasi - asosiasi
warga negara yang bebas dan spontan. Dengan demikian menurut kaum anarkisme
tatanan sosial yang paling tinggi dan yang paling bermoral, sesungguhnya berasal
dari setiap orang yang mempunyai pengertian yang besar ke saling ketergantungan
kepada orang - orang lain. Dan kebebasan serta keleluasaan dalam saling
ketergantungan merupakan satu - satunya sumber wewenang yang sah bagi diri
individu. Bisa dikatakan selain memiliki kebebasan individu ala liberalisme, kaum
anarkisme juga menganut kebersamaan dan kesetaraan ala sosialisme, bisa
dikatakan anarkisme merupakan penggabungan dua ideologi yang sebenarnya
bertolak belakang tersebut.

ideologi anarkisme ini adalah penjunjungan setingginya atas kebebasan dan


kebersamaan sebagai sebuah kerjasama yang saling membangun antara satu
dengan yang lainnya.

Keuntungan anarkisme didasarkan pada urutan yang dapat dicapai orang, pada
sedikit kebutuhan untuk sepenuhnya bergantung pada organisme yang berbeda dari
suatu Negara, di mana orang dapat membangun dan mempromosikan standar hidup
mereka sendiri dan otoritas tidak akan ada di tangan dari satu orang.

Kekurangan ada kemungkinan bahwa dengan anarkisme akan terjadi kekacauan dan
perebutan kekuasaan karena tidak ada tatanan sosial yang harus diikuti, kesulitan
untuk penyelesaian masalah yang memadai muncul setiap saat karena tidak ada
tatanan kelembagaan yang membantu untuk menghadapi krisis, perebutan
kekuasaan juga bisa dihadirkan.

Adapun kelebihan dari ideologi anarkisme ini adalah penjunjungan setingginya atas
kebebasan dan kebersamaan sebagai sebuah kerjasama yang saling membangun
antara satu dengan yang lainnya. Tapi sisi negatif atau kekurangannya adalah tanpa
adanya peraturan yang mengekang masyarakat yang terus bebas bertindak dan
berperlilaku akan menimbulkan ketidak teraturan, keresahan, dan ketidaknyamanan
dalam masyarakat, sebab bisa saja kebebasan yang tidak terbatas pada satu
individu menyebabkan kerugian atas individu lainnya.

Anggota PKI yang seringkali memakai nama samaran pula salah satunya
Herujuwono, Ketua Seksi PKI di Pekalongan. Herujuwono bersama Alimin
memegang kendali koran Api yang diterbitkan partai yang kini terlarang tersebut.
Koran Api seringkali mengutip Bakunin dalam editorialnya sepanjang tahun 1926.
Hal inilah yang kemudian menjadi tegangan yang tidak bisa dihindarkan dalam
tubuh PKI.

Tulisan lain yang ditulis oleh Sukarno juga memberikan penjelasan yang cukup
ringkas apa itu anarkisme. "Anarchisme ialah salah satu paham atau aliran dari
socialisme, oleh karenanya anarchisme itu adalah lawannya kapitalisme ... anarkis
itu mufakat sekali dengan persoonlikje vrijheid, ialah kemerdekaan sendiri-sendiri,
oleh karena kemerdekaan itu adalah haknya alam yang tidak bisa dihancurkan,"
ungkap Sukarno (Fikiran Ra'jat, No. 2, 8 Juli 1932)

Gerakan anarkis sama-sama hancur ketika Tragedi 1965 memusnahkan semua


gerakan kiri di Indonesia. Gerakan ini baru muncul kembali ketika pada 1980-an
bersama ramainya komunitas punk dan beberapa gerakan otonom di berbagai
daerah. Bahkan, gerakan anarkis bernama Front Anti-Fasis (FAF) pernah bergabung
bersama Partai Rakyat Demokatik (PRD) pada 1999. Kelompok ini secara terbuka
mendaku diri sebagai anarko-punk yang terdiri dari komunitas punk, anak jalanan,
pemuda, dan preman. Selain itu, pada Desember 1999 muncul Jaringan Anti Fasis
Nusantara (JAFNus) yang diinisiasi oleh FAF. FAF kemudian membubarkan diri
setelah kongres kedua yang gagal di Yogyakarta pada tahun 2000. Serta, seperti
kasus-kasus sebelumnya, ada perbedaan prinsipil yang membuat kelompok ini harus
berpisah dengan PRD (Bima, hlm. 218).

Anarkisme menemukan momen kemunculannya pada 2007 dengan membentuk


Jaringan Anti-Otoritarian (JAO). Jaringan ini terdiri dari berbagai afinitas, kelompok,
dan komunitas anarkis di berbagai daerah di Indonesia. Dalam sejarah Indonesia
pasca-Reformasi, bendera hitam pertama kali berkibar pada May Day 2008. Saat itu,
JAO melakukan aksi long march di Jakarta dari STIE Perbanas ke Wisma Bakrie.

Selain itu, pada 9 Desember 2009, puluhan anarkis-insurgen memancing kerusuhan


pada Hari Anti Korupsi se-Dunia.

Sampai saat ini, gerakan anarkisme dengan beragam varian tersebar di berbagai
wilayah Indonesia ketika May Day 2019. Selama ada kekuasaan modal dan
menindas rakyat, semangat kaum anarkis akan terus menyala dan merayakan May
Day secara sukarela.

Oleh karena itu, tidak tepat bila gerakan anarkis di Indonesia sebagai gerakan yang
baru muncul seperti kata Pak Polisi Tito Karnavian beberapa waktu lalu.
2. Ideologi Kapitalisme

A. HISTORY

Sejarah kapitalisme dipelopori oleh pertumbuhan industri kain Inggris selama


abad 16, 17, dan 18. Berdasarkan publikasi Jeffrey D. Sachs dalam Oxford
Review of Economic Policy, Vol. 15, No. 4, kapitalisme modern muncul pada awal
abad ke-19 di Eropa, Amerika dan Oseania. Sebagaimana dijelaskan dalam buku
Ekonomi Politik Internasional: Perspektif Historis dan Aktor, ide dasar kapitalisme
pertama kali dikemukakan oleh Adam Smith dalam buku The Wealth of Nations
(1776).
Adam Smith menjelaskan kapitalisme melalui ilustrasi bahwa ―Apa yang kita
harapkan untuk makan malam kita tidaklah datang dari keajaiban si tukang
daging, si pemasak bir atau tukang roti, melainkan dari apa yang mereka hormati
dan kejar sebagai kepentingan pribadi.‖ ADVERTISEMENT Mengutip buku
Kapitalisme: Sebuah Pengantar Singkat, kapitalisme muncul pertama kali di
Inggris pada abad ke-18 saat berkembangnya industrialisasi. Penyebaran
hubungan-hubungan di pasar serta pertumbuhan konsumsi mengakibatkan
permintaan pasar yang cukup besar sehingga investasi di bidang produksi
industrial menjadi bernilai.
Hubungan antara pemberi kerja dan pekerja pada abad ke-18 di Inggris tersebut
merupakan bentuk kapitalisme. Pada abad ini, cara berpikir seorang kapitalis
dapat dilihat dari pembagian buruh kerja, kompetisi, operasi pasar bebas, dan
produksi yang menghasilkan keuntungan. Nur Sayyid Santoso Kristeva dalam
Sejarah Ideologi Dunia menjelaskan bahwa pengusaha kapitalis mempelajari
pola-pola perdagangan internasional dengan tujuan untuk mengakumulasi kapital
demi keuntungan sebesar-besarnya.

berdasar pada sistem perekonomian yang menekankan peran kapital dalam hal
ini adalah modal yang berbentuk kekayaan dalam segala jenis, termasuk barang-
barang yang digunakan dalam produksi. Dalam kaitannya dengan suatu sistem,
terutama berkaitan dengan intrik sosial, maka kapitalisme lebih dari sekedar
sistem perekonomian. Secara terbuka dan umum pada kaitannya dengan intrik
sosial, kapitalisme dapat diartikan sebagai suatu sistem sosial yang berbasiskan
pada pengakuan atas hak-hak individu, termasuk hak milik dimana semua adalah
milik pribadi

Sejarah kapitalisme berawal dari masa revolusi komersial dan revolusi industri
yang ditandai dengan kehadirannya dunia modern. Sejak awal kemunculannya
pada dunia modern, kapitalisme semakin mudah diartikan bagi simbol
keserahakan, dimana sebuah sistem peredaran kekayaan akan terakumulasikan
kebali oleh pemilik pribadi untuk memperoleh keuntungan yang double secara
pribadi. Umumnya sifat kapitalis ini beredar luas bagi para pengusaha global,
dimana mereka adalah orang-orang berpengaruh di dunia ini yang telah
mempelajari pasar internasional yang digunakan untuk memanipulasi ekonomi
demi mendapatkan keuntungan pribadi.
Kapitalisme pada masa kolonial dimulai pada abad 18 Masehi dan kemudian
menyebar luas ke kawasan Eropa Barat laut dan Amerika Utara. Diprakarsai dari
bentuk mengekspresikan kepemimpinan dan paham laissez faire menjadikan
paham kapitalis menjadi sangat kuat dibenua eropa saat itu. Asumsi paling
terkenal mengenai kemunculan awal paham kapitalis disebutkan oleh Adam
Smith, yang mengatakan bahwa jalan yang terbaik untuk memperoleh
kemakmuran adalah dengan membiarkan individu-individu mengejar kepentingan
mereka sendiri tanpa keterlibatan perusahaan-perusahaan negara.

Barulah pada awal abad 20, Kapitalisme menghadapi berbagai tekanan dan
ketegangan yang tidak diperkirakan sebelumnya. Munculnya kerajaan-kerajaan
industri yang cenderung menjadi birokratis dan terjadinya konsentrasi
kepemilikan saham, artinya mulai ada intervensi dari pihak kerajaan-kerajaan
yang mulai menguatkan aturan seperti undang-undang anti-monopoli, sistem
perpajakan, dan jaminan kesejahteraan.

Adanya hal ini kemudian membawa kapitalisme dapat menyesuaikan diri dengan
berbagai perubahan ekonomi dan sosial, sehingga lahirlah asumsi yang
mengatakan bahwa hal ini hanyalah peralahan dari kapitalis liberal terhadap
kapitalisme lanjut (late capitalism, organized capitalism, advanced capitalism)

KAPITALISME AWAL (1500-1750)

Kapitalisme pada periode ini masih berdasarkan pada pemenuhan kebutuhan


pokok yang ditandai dengan kehadiran industri sandang di Inggris sejak abad 15
sampai abad 18. Perluasan demi perluasan dengan argumentasi produktivitas
yang dilakukan selanjutnya menghadirkan fenomena dramatis dengan munculnya
kolonisasi atau imperialisme ke daerah-daerah lain yang tak memiliki
keseimbangan produksi. Perkembangan kapitalisme pada era ini di dukung oleh
tiga faktor, yakni dari dukungan agama dengan menanamkan sikap dan karakter
kerja keras dan anjuran untuk hidup hemat, lalu hadirnya logam mulai terhadap
distribusi pendapatan atas upah, laba, dan sewa, serta keikutsertaan negara
dalam membentuk modal untuk berusaha. Pada era kapitalisme awal ini, sistem
kapitalisme lebih berfokus pada perdagangan publik, artinya hanya
diperjualbelikan kepada antar masyarakat dengan meraup keuntungan berlebih
dari yang seharusnya.

KAPITALISME KLASIK (1750-1914)

Pada fase ini terjadi pergeseran, semula yang awalnya kapitalis hanya berada
pada ruang lingkup perdangan publik, pada fase klasik ini berkembang
menjangkau lebih luas hingga ranah industrial. Di awali dengan Revolusi Industri
di Inggris. Tepat pada fase ini kapitalisme mulai meletakkan dasarnya yaitu sikap
laissez-faire, artinya adalah para kapitalis mulai menyerukan agar kegiatan
perekonomian tidak ikut diatur dan ada campur tangan oleh dan dari
pemerintahan. Perkembangan kapitalisme pada fase kedua ini murni
menggunakan argumentasi ekonomis. Perkembangan ini tentu saja menjadi
parameter keberhasilan bagi kaum borjuis dalam struktur sosial masyarakat.
Artinya yang kayak semakin kaya, yang miskin semakin miskin. Kesuksesan
ekonomis pada fase klasik ini juga berimbas pada kesuksesan dibidang politik
yang membuat hubungan antara para kapitalis dan negara semakin kuat, dimana
akan sangat menguntungkan para kapitalis karena akan semakin mudah dalam
penentuan gaya eksplorasi, eksploitasi, distribusi, dan juga produksi.

KAPITALISME LANJUT (PASCA 1914)

Kapitalisme lanjut dijelaskan mulai berkembang pasca perang dunia pertama


terjadi. Terdapat tiga momentum dasar yang menjadi penentu kelanjutan dari
eksistensi sistem kapitalisme ini, pertama adalah pergeseran dominasi modal dari
Eropa ke Amerika. Kedua adalah bangkitnya kesadaran bangsa-bangsa di Asia
dan Afrika terhadap kolonialisme yang dilakukan oleh orang-orang Eropa, dan
yang ketiga adalah terjadinya Revolusi Bolshevik di Rusia yang menghancurkan
tatanan kerajaan dan mengubah total keseluruhan negara.

Kapitalisme pada fase lanjut ini dapat dikatakan lebih fleksibel. Fleksibelitas inilah
yang kemudian mengantarkan manusia tidak hanya menuju gerbang yang penuh
pesona dan ekspekstasi tetapi juga pada gerbang yang berpeluang besar untuk
kehancuran umat manusia. Pada dunia modern ini, salah satu hal yang membuat
kapitalisme bertahan adalah kelenturan produk yang ditawarkan. Produk yang
disediakan sangat adaptif sesuai dengan zaman dan kondisi sekarang.
Kapitalisme berhasil tetap bertahan karena mampu menghadirkan demokrasi
ekonomi dan politik sebagai bentuk keinginan umat manusia yang paling
mutakhir, tapi sebatas citra, demokrasi yang semua.

Produk lain yang sangat terlihat saat ini adalah dengan semakin banyaknya
eksistensi korporasi-korporasi modern. Korporasi modern saat ini tidak lagi
bergerak pada bidang industri manufaktur, melainkan melalui jasa dan informasi.
Korporasi kapitalis ini berusaha mendominasi dunia dengan kecanggihan
teknologi serta orienstasi menghadapi ekonomi global. Pelaku aktivitas kapitalis
ini sesungguhnya bukanlah sebuah Negara, melainkan para pengusaha bermodal
besar.

Dengan demikian, semakin jelas betapa pentingnya modal, peranan Negara


hanya sebagai aktor pelengkap saja dalam percaturan ekonomi dunia. Korporasi
modern dan Negara menjalin hubungan yang didasarkan pada distribusi
kekuasaan dan profit atau keuntungan. Hubungan yang berkembang antara
korporasi modern dan birokrasi publik, seperti kapitalis yang membuat mobil dan
Negara yang membangun jalan raya, Kapitalis yang membuat pesawat tempur,
Negara yang menyediakan lahan perang dan sebagainya.

Bahkan saat ini, para kapitalis dengan sengaja berani membiayai dan
merekayasa sebuah Negara, dengan tujuan untuk mengatasi kemungkinan
terjadinya disintegrasi atau perpecahan sistem sosial dalam strukstur masyarakat
dan agar tetap memuluskan pergerakan mereka.
Meskipun perkembangan berkelanjutan kapitalisme sebagai suatu sistem baru
dimulai pada abad ke-16, pendahulu dari institusi kapitalis telah ada di zaman
kuno. Dilansir Britannica, kantong-kantong kapitalisme sudah ada di Eropa di
Abad Pertengahan. Perkembangan kapitalisme dipelopori pertumbuhan industri
kain Inggris selama abad ke-16, 17, dan 18. Ciri yang membedakan kapitalisme
dari sistem sebelumnya adalah penggunaan akumulasi modal untuk
memperbesar kapasitas produksi, daripada berinvestasi dalam perusahaan yang
tidak produktif secara ekonomi. Karakteristik ini didorong beberapa peristiwa
sejarah.
B. TOKOH YANG MEMUNCULKANNYA

David Ricardo (1772-1823 M)

David Ricardo adalah tokoh ekonomi yang lahir pada 18 April 1772 di London,
Inggris dan dikenal sebagai pelopor konsep sewa tanah dan bagi hasil. Lahir di
London pada 18 April 1772, David Ricardo merupakan tokoh kapitalisme yang
dikenal sebagai pelopor konsep sewa tanah dan bagi hasil.
Dalam bukunya berjudul ‗The Principle of Political Economy and Taxation‘ yang terbit
tahun 1817, David Ricardo membahas tuntas tentang hukum pembagian hasil
perkapita dan ekonomi kapitalisme, lewat teorinya yang disebut ‗Hukum
Pengurangan Hasil‘.
Teori Ricardo ini cukup mempengaruhi Karl Marx, termasuk Labour Theory of Value
yang menjelaskan soal nilai suatu barang produksi ditentukan jumlah tenaga kerja
yang diperlukan dalam memproduksi barang tersebut.

Bukunya, "The Principle of Political Economy and Taxation" (1817) membahas tuntas
hukum pembagian hasil perkapita dalam ekonomi kapitalisme, lewat teorinya yang
dinamai Hukum Pengurangan Penghasilan. Teorinya cukup mempengaruhi Karl
Marx, termasuk Labour Theory of Value yang menjelaskan tentang nilai suatu
barang produksi ditentukan jumlah tenaga kerja yang diperlukan dalam
memproduksi barang tersebut.

David Ricardo merupakan tokoh ekonomi yang lahir pada 18 April 1772 di London
Inggris. David Ricardo adalah tokoh yang dikenal sebagai pelopor konsep sewa
tanah dan bagi hasil yang sering dipraktekkan oleh masyarakat Indonesia hingga
saat ini.

Tokoh yang juga dikenal dengan kecermatan berpikir, kemampuan berpikir abstrak
serta kerelaan melepaskan kepentingan atau pendapat sendiri, jika dirasa tidak
masuk akal baginya.

Dari bukunya yang berjudul The Principle of Political Economy and Taxation yang
diterbitkan tahun 1817. David Ricardo membahas tuntas tentang hukum pembagian
hasil perkapita dalam ekonomi kapitalisme, lewat teorinya yang dinamai dengan
'Hukum Pengurangan Penghasilan'. Dan dari teori-teori yang dituliskan dalam
bukunya di atas, belakangan diketahui salah satu teorinya cukup mempengaruhi Karl
Marx yaitu teori tentang nilai pekerja atau Labour Teory of Value yang menjelaskan
tentang nilai suatu barang produksi, ditentukan oleh jumlah tenaga kerja yang
diperlukan dalam memproduksi barang tersebut.

Thomas Robert Malthus (1766-1834 M)

Thomas Robert Malthus adalah figur ekonom kapitalisme yang lahir pada 13 Februari
1766 di Surrey, Inggris. Homas Robert Malthus dikenal lewat karyanya yang
berpengaruh yaitu "An Essay on The Principle of Population" (1798). Buku itu
menjelaskan pemikirannya tentang kelahiran yang tidak terkontrol menyebabkan
penduduk bertambah, padahal persediaan makanan tidak dapat bertambah sesuai
kecepatan pertambahan penduduk. Dia menyarankan agar tiap keluarga membatasi
agar tidak memiliki anak diluar batas kemampuan ekonominya.

Thomas Robert Malthus merupakan figur ekonom dan kapitalisme yang lahir pada 13
Februari 1766 di Surrey, Inggris. Thomas Robert Malthus dikenal melalui karyanya
berjudul ‗An Essay on The Principle of Population‘ yang sangat berpengaruh di
bidang ekonomi.
Kenapa? Dalam buku ini ia menjelaskan pemikirannya tentang kelahiran yang tidak
terkontrol akan menyebabkan penduduk bertambah, padahal persediaan makanan
tidak dapat bertambah sesuai kecepatan pertumbuhan penduduk. Selain itu,
pertumbuhan penduduk yang begitu pesat dikhawatirkan akan berhadapan dengan
keadaan dimana sumber daya alam semakin berkurang dan langka. Thomas Robert
Malthus kemudian menyarankan tiap keluarga membatasi agar tidak memiliki anak
di luar kemampuan ekonominya.

Thomas Robert Malthus merupakan generasi ekonom yang dikenal hampir


menyamai pengaruh Adam Smith setelah sepeninggal Adam Smith ini adalah figur
ekonom dan kapitalisme yang lahir pada 13 Februari 1766 di Surrey, Inggris.

Homas Robert Malthus di kenal dunia lewat karyanya yang berpengaruh di bidang
ekonomi yaitu, An Essay on The Principle of Population , terbitan tahun 1798.
Dimana didalamnya menjelaskan pemikirannya tentang kelahiran yang tidak
terkontrol menyebabkan penduduk bertambah, padahal persediaan makanan tidak
dapat bertambah sesuai kecepatan pertambahan penduduk. Selebihnya jumlah
penduduk yang bertambah begitu pesat di khawatirkan akan berhadapan dengan
keadaan dimana sumber daya alam semakin mengurang dan langkah.

Kemudian dari asumsi dasar diataslah yang menginspirasi ekonom Homas Robert
Malthus menganjurkan untuk membatasi setiap keluarga agar tidak memiliki anak
diluar batas kemampuan ekonomi keluarga tersebut.

Adam Smith (1723-1790 M)

Adam Smith adalah tokoh ekonomi yang paling dikenal dan paling berpengaruh di
bidang ekonomi setelah Jhon Locke dan Francois Quesnay. Ekonom yang lahir di
Krikcaldy, Skotlandia pada tahun 1723 ini, terkenal karena karya besarnya, "The
Wealth of Nations". Dirinya dikukuhkan menjadi bagian dari tokoh-tokoh penting
dalam sejarah kapitalisme dunia. Smith memberikan pengaruh terhadap ilmu
ekonomi modern dengan meletakkan dasar-dasar awal teori ekonomi modern.
Teorinya yang dikenal dengan sebutan Invisible Hand atau tangan-tangan tak
terlihat menjadi bagian yang tidak terlepas dari dirinya.

Adam Smith merupakan tokoh ekonomi yang paling dikenal dan paling berpengaruh
di bidang ekonomi. Adam Smith lahir di Skotlandia pada 5 Juni 1723 dan
merupakan penggagas sistem ekonomi kapitalisme pada akhir abad ke-20 di Eropa
Barat.
Adam Smith dikenal melalui karya besarnya yang berjudul ‗The Wealth of
Nations‘. Dalam buku ini, Adam Smith menggambarkan sejarah perkembangan
industri dan perdagangan di Eropa serta dasar-dasar perkembangan perdagangan
bebas dan kapitalisme. Ia memberikan pengaruh terhadap ilmu ekonomi modern
dengan meletakkan dasar-dasar awal teori ekonomi modern. Teorinya yang yang
dikenal dengan sebutan Invisible Hand atau ‗Tangan-tangan Tak Terlihat‘ menjadi
bagian tak terpisahkan dari dirinya.

Tokoh ekonom satu ini, sudah dikenal hampir semua orang di berbagai belahan
dunia. Terlebih kepada pelajar ekonomi maupun pelajar sejarah. Adam Smith
merupakan tokoh ekonomi yang paling dikenal dan paling berpengaruh pada bidang
ekonomi setelah Jhon Locke dan Francois Quesnay.

Ekonomi yang lahir di Krikcaldy, Skotlandia pada tahun 1723 ini, terkenal karena
karya besarnya yaitu. The Wealth of Nations, dimana dari karyanya ini kemudian
mampu memberikan harapan baru pada masa kegalapan ekonomi di Eropa saat itu.
Dari bukunya diataslah yang membuat dirinya dikukuhkan menjadi bagian dari
tokoh-tokoh terpenting dalam sejarah kapitalisme dunia.

Adam Smith memberikan pengaruh terhadap ilmu ekonomi modern dengan


meletakkan dasar-dasar awal teori ekonomi modern. Teorinya yang dikenal dengan
sebutan Invisible Hand atau tangan-tangan tak terlihat menjadi bagian yang tidak
terlepas dari dirinya.

Sebagai pencetus kebebasan, Adam Smith juga terkenal juga dengan keagunganya
terhadap perdagangan bebas, kebebasan individu dalam perusahaan, kebebasan
berserikat dan kebebasan berpendapat. Adam Smith menyebut semua itu dengan
Kebebasan Alamiah.

Kebebasan diataslah yang menjadi cikal bakal sistem kapitalisme modern yang
dianut sebagian besar negara di dunia sampai sekarang.

John Stuart Mill (1806-1873 M)

John Stuart Mill merupakan filsuf sekaligus figur liberal serta ekonom klasik yang
lahir di London Inggris, pada tahun 20 Mei 1806. John Stuart Mill juga dipandang
sebagai seorang tokoh penghubung aliran individualisme dan sosialisme.

Pemikirannya tentang distribusi kekayaan, tertuang dalam bukunya yang dituliskan


dengan judul. Priciple of Political Economy, diterbitkan pada tahun 1848. Dimana
menurutnya persoalan terkait distribusi kekayaan tidak ditentukan oleh hukum alam
yang tidak bisa diubah. Melainkan oleh kehendak dari kemahuan manusia itu sendiri.
Terlebih John Stuart Mill pernah berkata bahwa, Faktor produksi yang utama adalah
tenaga kerja dan sumberdaya alam.

Pemikiran dan gagasan tentang hukum ekonomi yang mengatur produksi dapat
dikatakan dipengaruhi oleh bukunya Adam Smith, Wealth of Nations. Namun wilayah
teorinya sedikit diperluas oleh John Stuart Mill.
John Maynard Keynes (1883-1946 M)

Setelah Adam Smith, pemikiran ekonomi dari John Maynard Keynes lah yang
diterapkan di banyak negara kapitalis di dunia, terkhusus dibagian wilayah Eropa.
Ekonom yang lahir pada 5 Juni 1883 di Cambridge Inggris ini dikenal dengan
gagasan-gagasannya yang mengubah teori dan praktek ekonomi makro serta
kebijakan ekonomi dunia, dengan menjelaskan penyebab terjadinya siklus bisnis.

Pemikirannya kini terkenal sebagai salah satu mazhab ekonomi yang disebut
Keynesian. Salah satu pendapatnya yang membuatnya dijuluki sebagai penyelamat
sistem kapitalisme dunia adalah sebagai berikut. 'Pemerintah harus membelanjakan
uang yang tidak dimilikinya, mungkin akan berhasil mencegah runtuhnya
kapitalisme'.
C. NEGARA YANG MENGGUNAKANNYA

1. Amerika Serikat

Amerika Serikat (AS) menganut sistem ekonomi kapitalis dan memberikan


kesempatan untuk pihak swasta mengembangkan perusahaannya. Sistem kapitalis
di negara ini sudah terjadi lebih dari seabad lalu dan dilakukan juga di Eropa. Forbes
menyebut, dari 27 juta perusahaan yang terdapat di AS, hampir seluruhnya adalah
milik swasta. Ditambah, perusahaan-perusahaan swasta tersebut berkembang pesat
di AS. Perusahaan swasta kecil dengan kurang dari 500 karyawan menyumbang
46% PDB nonpertanian.

Saat membahas mengenai sistem kapitalis, biasanya negara yang terpikirkan


pertama kali oleh kita pasti negara Amerika Serikat. Namun, negara ini sebetulnya
menggunakan ideologi kapitalisme campuran. Melalui sistem ekonomi kapitalis
ini, Amerika Serikat menjadi negara eksportir dan importir terbesar kedua di dunia.
Adapun komoditas utama yang diekspor oleh negara Amerika Serikat berupa bahan-
bahan kimia.

Sebenarnya, keberadaan ideologi kapitalis di negara ini erat kaitannya dengan


kondisi yang dimiliki oleh negara tersebut. Seperti kita ketahui, Amerika Serikat
merupakan negara yang memiliki wilayah sangat luas dengan beragam iklim alhasil
negeri ini memiliki kekayaan alam yang melimpah ruah.

Tentunya, sumber daya alam ini didukung dengan pengembangan infrastruktur yang
pesat. Sehingga mendukung peningkatan kapasitas produksi di negara tersebut. Dari
sini bisa terlihat bahwa tahapan-tahapan kebijakan publik yang ada di negara
tersebut turut mendorong produktivitas yang tinggi.

Ketika kita membahas mengenai ideologi kapitalisme, maka pastinya negara yang
akan terpikir pertama kali oleh kita ialah negara Amerika Serikat. Namun, negara ini
sejatinya menggunakan ideologi kapitalisme campuran. Dengan menggunakan
sistem ini, negara Amerika serikat menjadi negara eksportir dan importir terbesar
kedua di dunia. komoditas utama ekspor dari negara Amerika Serikat ialah bahan-
bahan kimia.

Keberadaan ideologi kapitalis di negara ini tidak terlepas dari kondisi yang dimiliki
olehnya. Amerika Serikat merupakan negara yang sangat luas dan memiliki beragam
iklim sehingga memiliki kekayaan alam yang luar biasa. Pengembangan infrastruktur
yang pesat juga mendukung peningkatan kapasitas produksi di negara tersebut. Hal
ini tidak terlepas dari tahap-tahap kebijakan publik yang ada di negara tersebut.

Ketika kita membahas mengenai ideologi kapitalisme, maka pastinya negara yang
akan terpikir pertama kali oleh kita ialah negara Amerika Serikat. Namun, negara ini
sejatinya menggunakan ideologi kapitalisme campuran. Dengan
menggunakan sistem ini, negara Amerika serikat menjadi negara eksportir dan
importir terbesar kedua di dunia.
Komoditas utama ekspor dari negara Amerika Serikat ialah bahan-bahan kimia.

Keberadaan ideologi kapitalis di negara ini tidak terlepas dari kondisi yang dimiliki
olehnya. Amerika Serikat merupakan negara yang sangat luas dan memiliki beragam
iklim sehingga memiliki kekayaan alam yang luar biasa.
Pengembangan infrastruktur yang pesat juga mendukung peningkatan
kapasitas produksi di negara tersebut. Hal ini tidak terlepas dari tahap-
tahap kebijakan publik yang ada di negara tersebut.

2. China

China Meskipun memiliki ideologi komunisme, namun China menganut sistem


ekonomi pasar kapitalis. Terbukti, sebagian besar perusahaan yang ada di China
adalah milik swasta. Secara sederhana, Bloomberg menyebut, dari 100 perusahaan
teratas di China, 49 di antaranya adalah perusahaan swasta yang sangat
berkembang. Sementara itu, sektor swasta menyumbang 54% dari total nilai 100
perusahaan besar di China. Jumlah ini naik 10% bila dibandingkan dengan tahun
2010. Beberapa perusahaan swasta besar yang berasal dari China serta mampu
merajai pasar dunia adalah Alibaba, Huawei, dan Tencent.

3. Inggris

Negara selanjutnya yang menganut ideologi kapitalisme adalah Inggris. Negara ini
juga merupakan negara yang terhitung memiliki perekonomian terbesar di dunia.
Inggris juga sama dengan Amerika Serikat menggunakan ideologi kapitalisme
campuran.

Dalam kapitalisme campuran, walaupun yang menguasai kegiatan perekonomian


adalah sektor swasta, akan tetapi pemberlakuan pajak yang terhitung kompetitif
juga diberlakukan. Dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan sosial bagi
rakyat negara tersebut.

Dengan adanya pembiayaan dari sektor pajak tersebut, maka tujuan pembangunan
nasional dari negara Inggris dapat lebih mudah untuk dicapai. Dapat dikatakan
bahwa sejatinya negara Inggris telah menerapkan ideologi ini sejak lama. Banyak
pemodal besar yang telah mengembangkan usahanya sehingga usaha tersebut
menjadi industri yang lebih besar lagi.

Sebanyak 5,6 juta perusahaan yang berdiri di Inggris merupakan milik swasta. Data
tersebut terungkap dalam Research Briefing dari House of Commons Library di tahun
2021. Namun demikian, angka ini rupanya jauh menurun jika dibandingkan dengan
tahun sebelumnya yang menyentuh angka 6,5%. Perusahaan swasta yang
menjamur di Inggris tidak hanya bergerak di komunikasi, namun juga makanan
hingga busana.
Bicara mengenai Jerman tentu pembaca akan langsung membayangkan mengenai
beberapa produk otomotifnya. Banyak industri yang berkembang di negara Jerman.
Setiap industri tersebut memiliki berbagai karakteristiknya sendiri. Sama halnya
dengan negara Inggris, negara Jerman juga menerapkan ideologi kapitalisme
campuran.

Dengan adanya penggunaan dari ideologi ini, maka negara Jerman juga turut
menerapkan tarif pajak yang kompetitif bagi industri yang ada di negaranya. Hal ini
menyebabkan adanya pendidikan gratis hingga masa perkuliahan sarjana bagi
siapapun yang ada di negara tersebut. hanya saja, bagi setiap warga negara pun
tarif pajak juga tinggi. maka dari itu, salah satu kewajiban warga negara ialah
membayar pajak.

Inggris merupakan negara yang terhitung memiliki perekonomian terbesar di dunia.


Sama seperti negara Amerika Serikat, Inggris juga menggunakan ideologi
kapitalisme campuran. Artinya, sekalipun yang banyak menguasai kegiatan
perekonomian adalah sektor swasta, namun pemberlakuan pajak yang kompetitif
turut serta dalam meningkatkan kesejahteraan sosial bagi rakyat negara tersebut.

Dengan adanya pembiayaan dari sektor pajak tersebut, maka tujuan pembangunan
nasional dari negara Inggris dapat lebih mudah untuk dicapai. Dapat dikatakan
bahwa sejatinya negara Inggris telah menerapkan ideologi ini sejak lama. Banyak
pemodal besar yang telah mengembangkan usahanya sehingga usaha tersebut
menjadi industri yang lebih besar lagi.

Inggris merupakan negara yang terhitung memiliki perekonomian terbesar di dunia.


Sama seperti negara Amerika Serikat, Inggris juga
menggunakan ideologi kapitalisme campuran. Artinya, sekalipun yang banyak
menguasai kegiatan perekonomian adalah sektor swasta, namun
pemberlakuan pajak yang kompetitif turut serta dalam meningkatkan kesejahteraan
sosial bagi rakyat negara tersebut.

Dengan adanya pembiayaan dari sektor pajak tersebut, maka tujuan pembangunan
nasional dari negara Inggris dapat lebih mudah untuk dicapai. Dapat dikatakan
bahwa sejatinya negara Inggris telah menerapkan ideologi ini sejak lama. Banyak
pemodal besar yang telah mengembangkan usahanya sehingga usaha tersebut
menjadi industri yang lebih besar lagi.

4. Jerman

Jerman merupakan salah satu negara yang terkenal dengan produk otomotifnya.
Karena memang banyak industri yang berkembang di negara Jerman. Setiap industri
yang ada di Jerman ini memiliki beragam karakteristiknya sendiri. Jerman pun
merupakan negara yang menerapkan ideologi kapitalisme campuran.

Dengan menerapkan ideologi kapitalisme, negara Jerman juga ikut menerapkan tarif
pajak yang kompetitif bagi industri yang ada di negaranya. Hal ini turut
menyebabkan adanya pendidikan gratis bahkan hingga masa perkuliahan sarjana
bagi warga negara di negara tersebut. Namun memang, bagi setiap warga negara
Jerman tarif pajak yang diterapkan memang tinggi. Oleh karena itu, salah
satu kewajiban warga negara ialah membayar pajak.

Nama-nama seperti Volkswagen Group, BMW Group, dan Otto Group sudah populer
di kalangan masyarakat. Perusahaan-perusahaan besar tersebut merupakan
perusahaan keluarga yang berdiri di Jerman. Selain tiga perusahaan itu, masih
banyak lagi perusahaan di Jerman yang dimiliki oleh pihak swasta. Artinya, negara
ini menerapkan pola kapitalisme atau pasar bebas. Ekonomi Jerman adalah salah
satu yang terbesar di dunia, dengan produk-produk ekspor berkualitas tinggi.
Sementara itu, perusahaan-perusahaan keluarga di Jerman tersebut memberikan
sumbangan PDB sekitar 43%.

Bicara mengenai Jerman tentu pembaca akan langsung membayangkan mengenai


beberapa produk otomotifnya. Banyak industri yang berkembang di negara Jerman.
Setiap industri tersebut memiliki berbagai karakteristiknya sendiri. Sama halnya
dengan negara Inggris, negara Jerman juga
menerapkan ideologi kapitalisme campuran.

Dengan adanya penggunaan dari ideologi ini, maka negara Jerman juga turut
menerapkan tarif pajak yang kompetitif bagi industri yang ada di negaranya. Hal ini
menyebabkan adanya pendidikan gratis hingga masa perkuliahan sarjana bagi
siapapun yang ada di negara tersebut. hanya saja, bagi setiap warga negara pun
tarif pajak juga tinggi. maka dari itu, salah satu kewajiban warga negara ialah
membayar pajak.

5. Belanda

Negara yang menganut ideologi kapitalisme selanjutnya ialah Belanda. Belanda


merupakan salah satu negara yang menggunakan ideologi kapitalisme. Belanda
merupakan negara yang terkenal di sektor industrinya. Salah satunya diketahui
sebagai salah satu penghasil gas dan energi hijau terbesar di wilayah Eropa. Negara
yang sebagian wilayahnya lebih rendah dari permukaan laut ini menggunakan
ideologi kapitalisme. Negara ini memang khas dengan produksi bunga tulipnya,
namun ia juga memiliki sektor lain dalam industrinya.

Negara Belanda terkenal sebagai salah satu penghasil gas dan energi hijau terbesar
di wilayah Eropa. Negara yang sebagian wilayahnya lebih rendah dari permukaan
laut ini menggunakan ideologi kapitalisme. Negara ini memang khas
dengan produksi bunga tulipnya, namun ia juga memiliki sektor lain dalam
industrinya. Negara Belanda terkenal sebagai salah satu penghasil gas dan energi
hijau terbesar di wilayah Eropa.

Di sisi lain, negara Belanda juga memiliki industri IT yang cukup maju. Negara yang
pernah menjajah Indonesia ini juga dikenal sebagai salah satu negara yang
mengutamakan sektor pertaniannya sebagai salah satu komoditas ekspornya. Dalam
menjalankan kegiatan ekspor ini, Belanda menaati segala asas-asas perjanjian
internasional.

Di sisi lain, negara Belanda juga memiliki industri IT yang cukup maju. Negara yang
pernah menjajah Indonesia ini juga dikenal sebagai salah satu negara yang
mengutamakan sektor pertaniannya sebagai salah satu komoditas ekspornya. Dalam
menjalankan kegiatan ekspor ini, Belanda menaati segala asas-asas perjanjian
internasional.

6. Perancis

Negara yang menganut ideologi kapitalisme yang terakhir kita bahas dalam
kesempatan ini ialah negara Prancis. Negara ini juga terhitung memiliki sistem
perpajakan yang hampir serupa dengan Inggris dan Jerman. Selain itu, negara
Prancis juga cukup terkenal dengan industri mobilnya. Terdapat beberapa merek
mobil di Perancis yang terkenal sebagai merek mobil mewah di dunia. Selain itu
negara ini juga menjalin kerja sama berupa hubungan bilateral dengan Indonesia
dan kerja sama multilateral dengan beberapa negara lain.

Negara yang juga berada di belahan benua Eropa barat ini memiliki sistem
perpajakan yang hampir sama dengan negara Inggris dan Jerman. Di sisi lain,
negara Prancis cukup terkenal dengan industri mobilnya. Beberapa merek mobil di
Prancis terkenal sebagai Merek mobil mewah di dunia. Negara Prancis juga menjalin
hubungan bilateral dengan negara kita dan kerja sama multilateral dengan beberapa
negara lain. Ini merupakan salah satu contoh hubungan bilateral dan multilateral.
D. BAGAIMANA IDEOLOGI ITU SAAT INI

Dimulai pada abad ke-18 di Inggris, fokus perkembangan kapitalis bergeser dari
perdagangan ke industri.

Akumulasi modal yang stabil dari abad-abad sebelumnya, diinvestasikan dalam


penerapan praktis pengetahuan teknis selama Revolusi Industri.

Ekonom dan filsuf Skotlandia Adam Smith, merekomendasikan untuk menyerahkan


keputusan ekonomi kepada permainan bebas dari kekuatan pasar yang mengatur
diri sendiri.

Kapitalisme Era Revolusi Industri

Dilansir Britannica, setelah Revolusi Perancis dan Perang Napoleon menyapu sisa-
sisa feodalisme hingga terlupakan, kebijakan Smith semakin dipraktikkan.

Kebijakan liberalisme politik abad ke-19, termasuk perdagangan bebas, uang


standar emas, anggaran berimbang, dan tingkat bantuan minimum yang buruk.

Pertumbuhan kapitalisme industri dan perkembangan sistem pabrik pada abad ke-19
juga menciptakan kelas pekerja industri baru yang sangat besar, yang kondisi kerja
dan kehidupan umumnya menyedihkan.

Hal inilah yang mengilhami filosofi revolusioner Karl Marx, dengan marxismenya.

Namun saat itu, prediksi Marx tentang penggulingan kapitalisme yang tak
terhindarkan dalam perang kelas yang dipimpin oleh proletar dianggap licik.

Kapitalisme Era Pasca-Great Depression

Masih dilansir Britannica, Perang Dunia I menandai titik balik dalam perkembangan
kapitalisme.

Setelah perang, beberapa hal terjadi. Pasar internasional menyusut, standar emas
ditinggalkan demi mata uang nasional yang dikelola, hegemoni perbankan berpindah
dari Eropa ke AS, dan hambatan perdagangan berlipat ganda.

The Great Depression tahun 1930-an membawa kebijakan laissez-faire di sebagian


besar negara.

Kapitalisme Masa Kini

Pada dekade setelah Perang Dunia II, ekonomi negara-negara kapitalis besar,
menuju ke arah positif.
Hal ini memulihkan sebagian kepercayaan pada sistem kapitalis yang sempat
"terlupakan" pada 1930-an.

Namun, mulai tahun 1970-an, peningkatan pesat dalam ketidaksetaraan ekonomi,


yakni ketimpangan pendapatan dan distribusi kekayaan dan pendapatan, mulai
terasa.

Secara internasional maupun di dalam masing-masing negara, hal ini jadi momok
menakutkan.

Ini menghidupkan kembali keraguan di antara beberapa orang tentang


kelangsungan jangka panjang sistem tersebut.

Setelah krisis keuangan 2007–2009 dan resesi hebat yang menyertainya, ada minat
baru dalam sosialisme di antara banyak orang di AS, terutama para milenium.

Jajak pendapat yang dilakukan selama 2010–2018, menemukan bahwa sebagian


kecil dari generasi milenial memiliki pandangan positif tentang sosialisme.

Dukungan untuk sosialisme telah meningkat di setiap kelompok umur, kecuali


mereka yang berusia 65 tahun atau lebih.

Perkembangan lebih lanjut yaitu efek dari Revolusi Industri di Inggris sehingga bisa
dikatakan kapitalisme memasuki era baru. Berbagai pendirian pabrik sangat
membutuhkan kapital. Akibat revolusi industri telah memunculkan para pebisnis,
mereka bertindak sebagai pengusaha. Sebagai suatu kemajuan akibat industrialisasi,
bagaimanapun juga keperluan kapital menjadi pengukur kekayaan seseorang.

Para kapitalis melakukan usaha bersama, membentuk organisasi perdagangan, yang


disebut korporasi. Seperti diketahui, bahwa kaum borjuis atau kapitalis sebagai
penganut politik eko liberal, menolak segala campur tangan negara dalam
perusahaan, sebab dianggap sebagai paksaan seperti qilda yang mereka anggap
telah menjadi using itu (Sundoro; 191).

Sebagai akibat revolusi industri, muncullah apa yang disebut sistem kerja di pabrik,
timbul apa yang dinamakan buruh pabrik. Pada awalnya, para borjuis yang sebagian
menjadi kaum industrialis itu semata-mata mencari dan menumpuk kekayaan, maka
mereka hanya memperhatikan hal-hal yang menurut mereka dapat adalah kaum
buruh karena mereka merasa khawatir akan kehilangan sebagian keuntungannya
jika mereka memperhatikan dan mengusahakan kesejahteraan kaum pekerjanya.

Tenaga murah sengaja dieksploitasi, para buruh dipaksa untuk belanja 10-18 jam
sehari sesuai dengan keinginan majikan. Pabrik- pabrk pada masa ini masih
memperlihatkan pabrik-pabrik yang kotor dan pengap sehingga kaum buruh tidak
saja mengalami penderitaan fisik, tetapi juga psikis karena mereka seolah-olah
menjadi bagian dari mesin dan bekerja seperti mesin.

Terdapat pula berbagai macam pembagian kerja, misalnya buruh yang pekerjaannya
memutar sekrup, mengepak, mensortir dan sebagainya selama
berbulan-bulan bahkan dapat bertahun-tahun. Pekerjaan semacam itu tentu sangat
menjemukan dan dapat menekan jiwa, lebih-lebih banyak bekas petani yang dahulu
biasa bekerja di alam terbuka dapat memperoleh kepuasan batin dengan melihat
terwujudnya benda-benda hasil ciptaannya sendiri.

Para majikan yang telah menjadi kaya dan yang melihat negaranya menjadi kuat
dan disegani berkat usaha mereka, tidak mengalami kesulitan dalam menemukan
alasan-alasan mengapa kaum buruh sedemikian keadaannya. Mereka menentang
usaha-usaha pemerintahan untuk mencampuri dalam urusan-urusan ekonomi yang
dapat dianggap merugikan kepentingan mereka. Kaum borjuis atau kapitalis yang
mempunyai slogan ―Laissez faire‖ (biarkan saja), pada awal revolusi industri mampu
menghadapi saingan dari manapun datangnya.

Untuk membela faham ini, mereka menunjuk pada bukti-bukti nyata berupa
ekspansi industri dan perdagangan Inggris yang dimungkinkan berkat tiadanya
berbagai perbatasan oleh pemerintah, berupa tarif-tarif, mereka menyayangkan
banyak kaum buruh yang hidup sengsara, tetapi keadaan ini bukan kesalahan
siapapun, melainkan sudah merupakan akibat ―alamiah‖ berlakunya hukum-hukum
ekonomi demikian pandangan kaum kapitalis tersebut (Sundoro; 193).

Berbagai bentuk eksploitasi yang dilakukan oleh para majikan terhadap buruh,
mendorong munculnya ide tentang martabat manusia yang menentang segala
bentuk pemerasan seseorang oleh orang lain, melainkan juga diusahakan untuk
memberikan hidup yang layak bagi setiap orang, kecuali penghapusan perdagangan
budak, dengan mengadakan peraturan upah m inimal dan juga jam kerja maksimal
bagi para pekerja, kewajiban belajar untuk memberi dasar pada

setiap orang dapat menentukan hidupnya dengan sebaik mungkin, disitu juga
diadakan perawatan umum bagi orang-orang cacat dan cedera yang mempunyai hak
untuk hidup seabgai manusia (Sartono; 53).

Proktariat industri tergabung dari perekonomian dunia dan mereka sangat


dieksploitasi. Organisasi pabrk, kebiasaan kehidupan di pabrik dan efisiensi teknis,
tidak memperhitungkan soal kemanusiaan dan nilai-nilai pekerja sebagai manusia,
maka akibatnya sebagai reaksi keras kerap kali timbul agitasi yang berkobar-kobar.
Hubungan antara kapital dan pekerja menimbulkan suatu problem sosial, yang
ternyata tidak dapat dipecahkan jika hanya dengan philantrhophy (Sartono; 54),
pekerja mulai sadar akan kedudukannya dan menjadi semakin peka terhadap aturan
perbaikan masyarakat
3. Ideologi Liberalisme
A. HISTORY

Sejarah Ideologi Liberalisme Mengutip Heru Nugroho dalam penelitiannya pada


Jurnal Ilmiah Bestari dengan judul Tinjauan Kritis Liberalisme dan Sosialisme (Vol.
13, 2000: 2), paham liberalisme mulai berkembang di pada abad ke-18 dan 19 di
Prancis dan Inggris. Sebagai suatu gerakan, liberalisme dimulai pada masa
renaissance yang memperjuangkan kebebasan manusia dari kungkungan gereja
atau agama. Saat itu, kekuasaan raja, bangsawan, dan gereja mendominasi seluruh
kehidupan masyarakat. Rakyat tidak memiliki kebebasan dalam berpendapat dan
bertindak. Keadaan tertekan ini menimbulkan kritik dari berbagai kalangan yang
menginginkan kebebasan di semua bidang kehidupan. Mengutip modul Sejarah
Kelas XI (2020), konsep kebebasan dalam bidang politik melahirkan pemikiran
tentang negara yang demokrasi.

Konsep bebas dalam bidang ekonomi membuat masyarakat menentang monopoli


dan campur tangan pemerintah, rakyat menginginkan ekonomi bebas. Dalam bidang
moral, liberalisme menjunjung tinggi kebebasan individu dan menentang
otoriterisme. Dalam bidang agama, kaum liberal menginginkan kebebasan memilih
agama sesuai dengan keyakinannya, bebas beribadah menurut agamanya, dan juga
bebas untuk tidak menganut agama apapun. Yang mana, urusan agama tidak boleh
dicampur dengan urusan pemerintahan. Dwi Siswanto dalam penelitiannya berjudul
Konvergensi antara Liberalisme dan Kolektivisme sebagai Dasar Etika Politik di
Indonesia dalam Jurnal Filsafat (Vol. 38, 2004: 270), menyebutkan bahwa ada
empat unsur yang mendorong lahirnya liberalisme, yaitu perkembangan ilmu
pengetahuan, pemanfaatan alat-alat teknologi, perubahan sosial, dan timbulnya
kesadaran memperbaharui cara hidup.

Beberapa tokoh yang mengusung terjadinya liberalisme dalam kehidupan saat itu,
antara lain Voltaire, Montesquieu, dan Rousseau. Salah satu peristiwa yang menjadi
tanda lahirnya liberalisme di Eropa ialah Revolusi Industri di Inggris (1760-1840) dan
Revolusi Perancis (1789-1815).

John Locke merupakan orang pertama yang mengembangkan filsafat liberal,


termasuk hak atas kepemilikan pribadi dan persetujuan dari yang diperintah.
Pemikiran liberal yang terisolasi telah ada dalam filsafat Barat sejak Yunani Kuno dan
dalam filsafat Timur sejak periode Song dan Ming. Ide-ide ini pertama kali disatukan
dan disistematisasikan sebagai ideologi yang berbeda oleh filsuf Inggris John Locke,
yang umumnya dianggap sebagai bapak liberalisme modern.

Tanda-tanda besar pertama dari politik liberal muncul di zaman modern. Ide-ide ini
mulai menyatu pada saat Perang Saudara Inggris. Selama masa perang, the
Levellers, sebuah gerakan politik radikal, menyerukan kebebasan beragama dan
persamaan di hadapan hukum. Pengaruh dari ide-ide ini terus berkembang selama
abad ke-17 di Inggris, yang berpuncak pada Revolusi Agung 1688, yang
mengabadikan kedaulatan parlementer dan hak revolusi serta berpengaruh pada
pembentukan apa yang oleh banyak orang dianggap sebagai negara liberal modern
pertama.
Perkembangan liberalisme berlanjut sepanjang abad ke-18 dengan berkembangnya
cita-cita Pencerahan pada zaman itu. Pada masa ini, para intelektual
mempertanyakan tradisi lama dan mempengaruhi dijalankannya beberapa monarki
Eropa sepanjang abad ke-18. Ketegangan politik antara Inggris dan koloni Amerika
terjadi setelah 1765 dan Perang Tujuh Tahun karena masalah perpajakan tanpa
perwakilan, yang berpuncak pada Deklarasi Kemerdekaan republik baru, dan Perang
Revolusi Amerika yang dilakukan untuk mempertahankan kemerdekaan itu.

Setelah perang, para pemimpin berdebat tentang bagaimana cara untuk bergerak
maju. Pasal-Pasal Konfederasi, yang ditulis pada tahun 1776, sekarang tampak tidak
memadai untuk memberikan keamanan, atau bahkan pemerintahan yang fungsional.
Kongres Konfederasi yang disebut Konvensi Konstitusi pada tahun 1787
mengakibatkan penulisan Konstitusi baru Amerika Serikat untuk membentuk
pemerintah federal. Pada periode-periode ini, Konstitusi adalah sebuah dokumen
republik dan liberal. Konstitusi Amerika Serikat tetap menjadi dokumen
pemerintahan liberal tertua yang berlaku di dunia..

Di Eropa, liberalisme memiliki tradisi panjang terutama sejak abad ke-17. Revolusi
Perancis dimulai pada 1789. Dua peristiwa penting yang menandai kemenangan
liberalisme adalah penghapusan feodalisme di Prancis pada malam tanggal 4
Agustus 1789, yang menandai runtuhnya hak-hak tradisional feodal dan hak-hak
istimewa serta adanya pembatasan kekuasaan dengan pengesahan Deklarasi Hak
Man dan Citizen pada bulan Agustus.

Selama Perang Napoleon, orang-orang Prancis mempengaruhi negara-negara Eropa


Barat dengan penghapusan sistem feodal, liberalisasi hukum properti, akhir iuran
seigneurial, penghapusan serikat, legalisasi perceraian, disintegrasi ghetto Yahudi,
runtuhnya Inkuisisi, runtuhnya Kekaisaran Romawi Suci, penghapusan pengadilan
gereja dan otoritas agama di ruang publik, pembentukan sistem metrik, dan
pengakuan atas kesetaraan hukum untuk semua orang.

Salah satu pengaruh Prancis yang paling bertahan lama, KUH Perdata, telah diadopsi
di banyak negara di seluruh dunia‖, tetapi juga melanggengkan diskriminasi lebih
lanjut terhadap perempuan di bawah konsep ―tatanan alam‖.

Perkembangan liberalisme klasik terjadi sebelum dan sesudah Revolusi Perancis di


Inggris. Karya Adam Smith, The Wealth of Nations, yang diterbitkan pada tahun
1776, memberikan sebagian besar ide-ide ekonomi setidaknya sampai
publikasi Principles of Political Economy karya John Stuart Mill pada 1848.
Smith membahas motivasi kegiatan ekonomi, penyebab harga dan distribusi
kekayaan dan kebijakan yang harus diikuti negara untuk memaksimalkan kekayaan.
Gerakan liberal radikal dimulai pada 1790-an di Inggris dan berkonsentrasi pada
reformasi parlementer dan elektoral, menekankan hak-hak alami dan kedaulatan
rakyat. Kaum radikal seperti Richard Price dan Joseph Priestley melihat reformasi
parlemen sebagai langkah pertama untuk menangani banyak keluhan mereka,
termasuk perlakuan terhadap Pembangkang Protestan, perdagangan budak, harga
tinggi dan pajak tinggi.

Di Amerika Latin, kerusuhan liberal dimulai pada abad ke-18, ketika agitasi liberal di
Amerika Latin menyebabkan kemerdekaan dari kekuasaan kekaisaran Spanyol dan
Portugal. Rezim-rezim baru ini umumnya liberal dalam pandangan politik mereka
dan menggunakan filosofi positivisme, yang menekankan kebenaran ilmu
pengetahuan modern, untuk menopang posisi mereka.

Di Amerika Serikat, perang saudara yang besar menghasilkan penghapusan


perbudakan di Selatan. Sejarawan Don Doyle berpendapat bahwa kemenangan
Union dalam Perang Saudara Amerika (1861–1865) memberikan dorongan besar
bagi jalannya liberalisme.

Selama abad ke-19 dan awal abad ke-20 di Kekaisaran Ottoman dan Timur Tengah,
liberalisme mempengaruhi periode reformasi seperti Tanzimat dan Al-Nahda;
bangkitnya sekularisme, konstitusionalisme dan nasionalisme; dan munculnya
kelompok dan gerakan intelektual dan agama yang berbeda, seperti Utsmaniyah
Muda dan Modernisme Islam.

Tokoh terkemuka pada zaman itu adalah Rifa‘a al-Tahtawi, Namık Kemal dan brahim
inasi. Namun, ide dan tren reformis tidak berhasil menjangkau masyarakat umum
karena buku, majalah, dan surat kabar hanya dapat diakses oleh para intelektual
dan segmen kelas menengah yang baru muncul, sementara banyak Muslim
melihatnya sebagai pengaruh asing di dunia Islam.

Persepsi itu memperumit upaya reformis yang dilakukan di negara-negara Timur


Tengah. Perubahan-perubahan ini, bersama dengan faktor-faktor lain, menciptakan
rasa krisis dalam Islam, yang berlanjut hingga hari ini. Hal ini turut menyebabkan
kebangkitan Islamisme.

Gerakan abolisionis dan hak pilih semakin menyebar, bersama dengan cita-cita
perwakilan dan demokrasi. Prancis mendirikan republik ketiga pada tahun 1870-an.
Namun, nasionalisme juga menyebar dengan cepat setelah tahun 1815. Campuran
sentimen liberal dan nasionalis di Italia dan Jerman membawa penyatuan kedua
negara pada akhir abad ke-19.

Sebuah rezim liberal berkuasa di Italia dan mengakhiri kekuasaan para Paus.
Namun, Vatikan melancarkan perang salib melawan liberalisme. Paus Pius IX
mengeluarkan Silabus Kesalahan pada 1864 yang mengutuk liberalisme dalam
segala bentuknya. Di banyak negara, kekuatan liberal merespons dengan mengusir
ordo Jesuit.
Pada akhir abad kesembilan belas, prinsip-prinsip liberalisme klasik semakin
ditentang dan cita-cita individu yang mandiri tampaknya semakin dianggap tidak
masuk akal. Penulis Inggris era Victoria seperti Charles Dickens, Thomas Carlyle dan
Matthew Arnold adalah kritikus berpengaruh awal ketidakadilan sosial.

Liberalisme memperoleh momentum pada awal abad ke-20. Benteng otokrasi, Tsar
Rusia, digulingkan pada fase pertama Revolusi Rusia. Kemenangan Sekutu dalam
Perang Dunia Pertama dan runtuhnya empat kerajaan tampaknya menandai
kemenangan liberalisme di seluruh benua Eropa. Tidak hanya di antara negara-
negara sekutu yang menang, tetapi juga di Jerman dan negara-negara Eropa Timur
yang baru terbentuk.

Militerisme, seperti yang dilambangkan oleh Jerman, dikalahkan dan didiskreditkan.


Seperti yang dikemukakan Blinkhorn, tema-tema liberal sangat berpengaruh dalam
hal ―pluralisme budaya, toleransi agama dan etnis, penentuan nasib sendiri nasional,
ekonomi pasar bebas, pemerintahan yang representatif dan bertanggung jawab,
perdagangan bebas, serikat pekerja, dan penyelesaian damai perselisihan
internasional melalui cara baru, Liga Bangsa-Bangsa‖.

Di Amerika Serikat, liberalisme modern berawal dari kepresidenan populer Franklin


D. Roosevelt, yang memprakarsai Kesepakatan Baru dalam menanggapi Depresi
Hebat dan memenangkan empat pemilihan yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Koalisi New Deal yang didirikan oleh Roosevelt meninggalkan warisan yang
menentukan dan memengaruhi banyak presiden Amerika di masa depan, termasuk
John F. Kennedy.

Sementara itu, tanggapan liberal definitif terhadap Depresi Hebat diberikan oleh
ekonom Inggris John Maynard Keynes, yang telah memulai sebuah karya teoretis
yang meneliti hubungan antara pengangguran, uang, dan harga pada tahun 1920-
an. Depresi Hebat di seluruh dunia, mulai tahun 1929, mempercepat pendiskreditan
ekonomi liberal dan memperkuat seruan untuk kontrol negara atas urusan ekonomi.
Kesengsaraan ekonomi mendorong kerusuhan yang meluas di dunia politik Eropa,
yang mengarah pada kebangkitan fasisme sebagai ideologi dan gerakan yang
menentang liberalisme dan komunisme, terutama di Jerman Nazi dan Italia.

Kebangkitan fasisme pada 1930-an akhirnya memuncak dalam Perang Dunia II,
salah satu konflik paling mematikan dalam sejarah manusia. Blok Sekutu menang
dalam perang pada tahun 1945 dan kemenangan mereka memulai babak baru untuk
Perang Dingin antara Blok Timur Komunis dan Blok Barat liberal.

Di Iran, liberalisme sempat menikmati popularitas yang luas. Pada April 1951, Front
Nasional menjadi koalisi pemerintahan ketika seorang politisi yang terpilih secara
demokratis, Mohammad Mosaddegh, seorang nasionalis liberal, menjabat sebagai
Perdana Menteri. Namun, cara pemerintahannya bertentangan dengan kepentingan
Barat dan ia dilengserkan dari kekuasaan melalui kudeta pada 19 Agustus 1953.
Kudeta tersebut mengakhiri dominasi liberalisme dalam politik negara itu.
Di antara berbagai gerakan regional dan nasional, gerakan hak-hak sipil di Amerika
Serikat selama tahun 1960-an sangat menonjolkan upaya-upaya liberal untuk
mewujudkan persamaan hak. Proyek Great Society yang diluncurkan oleh Presiden
Lyndon B. Johnson mengawasi pembentukan Medicare dan Medicaid, pembentukan
Head Start dan Job Corps sebagai bagian dari Perang Melawan Kemiskinan dan
pengesahan Undang-Undang Hak Sipil tahun 1964, serangkaian peristiwa yang oleh
beberapa sejarawan dijuluki ―the Liberal Hour―.
.
Perang Dingin menampilkan persaingan ideologis yang luas dan beberapa perang
proksi, tetapi Perang Dunia III yang dikhawatirkan akan terjadi antara Uni Soviet
dan Amerika Serikat tidak pernah terjadi. Sementara negara-negara komunis dan
demokrasi liberal bersaing satu sama lain, krisis ekonomi pada 1970-an mengilhami
perpindahan dari ekonomi Keynesian, terutama di bawah Margaret Thatcher di
Inggris dan Ronald Reagan di Amerika Serikat.

Tren ini, yang dikenal sebagai neoliberalisme, merupakan pergeseran paradigma dari
konsensus Keynesian pascaperang yang berlangsung dari 1945 hingga 1980.
Sementara itu, menjelang akhir abad ke-20, negara-negara komunis di Eropa Timur
runtuh secara drastis. Ini membuat demokrasi liberal sebagai satu-satunya bentuk
pemerintahan utama di Barat.

Pada awal Perang Dunia II, jumlah demokrasi di seluruh dunia hampir sama dengan
empat puluh tahun sebelumnya. Setelah 1945, demokrasi liberal menyebar sangat
cepat, tetapi kemudian mengalami kemunduran. Dalam The Spirit of Democracy,
Larry Diamond berpendapat bahwa pada tahun 1974 ―kediktatoran, bukan
demokrasi, adalah cara dunia‖ dan bahwa ―hampir seperempat negara merdeka
memilih pemerintah mereka melalui pemilihan yang kompetitif, bebas, dan adil‖.
Diamond selanjutnya mengatakan bahwa demokrasi bangkit kembali dan pada
tahun 1995 dunia menjadi ―sangat demokratis‖.
B. TOKOH YANG MEMUNCULKANNYA

John Locke

 Seorang filsuf asal Inggris.


 Pencetus teori naturalism liberal, yaitu hak milik pribadi adalah suatu hak
alam dan naluri yang tumbuh bersama pertumbuhan manusia.
 Memiliki konsep State of Nature: Secara alamiah, manusia itu baik, tetapi
akibat adanya kesenjangan harta dan kekayaan, mereka khawatir jika ada
hak individu yang akan diambil oleh orang lain.
 John Locke berpendapat bahwa negara terbentuk dari adanya perjanjian
sosial yang terjadi antara individu yang hidup bebas dengan penguasa.

John locke (1632-1704)

John locke berpendapat bahwa sebuah Negara terbentuk karena dari adanya
perjanjian sosial yang dilakukan antara individu-individu yang bebas dengan
penguasa.

John locke inilah pencetus konsep state of nature yang beranggapan dimana hak
milik pribadi merupakan hak alam serta naluri yang hidup bersama perkembangan
manusia. Locke juga berpendapat dalam konsep state of nature adalah baik bagi
individu karena dengan kekhawatiran individu terhadap hak-hak nya diambil orang
lain maka dibuatlah sebuah perjanjian yang diserahkan oleh penguasa tetapi dengan
adanya syarat hukum bagi penguasa sehingga tidak seperti membeli kucing dalam
karung.

Jean Jacques Rousseau

 Seorang penulis dan filsuf asal Swiss.


 Pemikiran liberalisme JJ Rousseau mempengaruhi terjadinya Revolusi Perancis
dalam membebaskan kedikatatoran Raja dan kaum bangsawan.
 Pencetus teori kontrak sosial, yaitu sebuah kesepakatan rasional tentang
seberapa besar kewenangan pejabat negara dan seberapa luas kebebasan
warganya.

Jean Jacques Rousseau (1712-1778)

Pemikiran seorang Rousseau mempengaruhi revolusi Prancis, perkembangan politik


modern dan juga landasan pemikiran dari edukasi lewat kritik dan pembaharuan
dalam pandangan politiknya.

Pemikiran dan ide Rousseau dalam dunia politik, menjadikan pemahaman baru yang
kemudian mempengaruhi teori-teori sosialis, liberal dalam gerakannya dan dari
semua itu menumbuhkan nasionalisme kepada masyarakat.
Voltaire

 Seorang penulis dan filsuf asal Perancis.


 Voltaire sangat mendukung hak-hak manusia dan kebebasan sipil, termasuk
kebebasan beragama dan hak mendapatkan pengadilan yang sepatutnya.
 Gerakan Voltaire banyak disalurkan melalui karya kritik terhadap doktrin
gereja dan institusi Perancis pada masanya.

Voltaire (1694-1778)

Voltaire dengan pendiriannya yang kuat dalam perjuangan hak-hak manusia serta
kebebasan sipil untuk berekspresi, dimana didalamnya terdapat hak kebebasan
beragama dan mendapatkan keadilan yang adil bagi semua kalangan.

Voltaire juga dikenal sebagai orang yang paling mendukung Reformasi sosial yang
sangat masif kala itu. Walaupun dimasa itu pemerintah Prancis menerapkan aturan
yang ketat terhadap pemikiran demikian dan juga menetapkan ancaman hukuman
berat bagi siapa yang melanggar. Dari perjuangan dan konsistensinya dalam
mengedepankan hak-hak manusia menjadi inspirasi pada perjuangan kebebasan
individu.

John Adam Smith

 Seorang tokoh pemikir asal Skotlandia.


 Adam Smith adalah tokoh ekonomi liberal yang menjadi dasar munculnya
sistem ekonomi pasar bebas atau kapitalis.
 Adam Smith berpendapat bahwa segala kekuatan ekonomi seharusnya ada di
tangan pasar, di mana manusia punya kedudukan sebagai indvidu yang
diutamakan.

Adam Smith (1723-1790)

Adam Smith merupakan tokoh yang dimana pemikirannya lebih dikenal sebagai
tokoh ekonomi liberal, pemikiran ekonomi klasik Adam Smith mendasari seluruh
Mazhab ekonomi modern.

Pemikiran Smith dalam hal ini sangatlah luas karena membuka keran kebebasan
dalam wilayah ekonomi individu atau hak-hak individual, dimana menurut Adam
Smith segala bentuk kekuatan di bidang ekonomi semestinya berada ditangan pasar,
yang dimana semua dibiarkan bebas sehingga semua manusia punya kesempatan
dan kedudukan sebagai individu yang sementara didahulukan.
David Ricardo

 Seorang pakar ekonomi politik Inggris.


 David Ricardo menyatakan bahwa ekonomi liberal didasarkan pada
pemikiran apabila perekonomian dibiarkan ada di tangan pasar, maka
pasar akan bisa berjalan dengan sendirinya berdasarkan mekanisme dan
hukumnya sendiri.
 Mekanisme dan hukum pasar dianggap melekat dengan proses produksi
ekonomi dan perdagangan.
 Perdagangan bebas adalah aktivitas komersial yang dijalankan bebas
tanpa pembatasan nasional dan membawa keuntungan bagi individu yang
berpartisipasi.

Montesquieu

 Seorang pemikir politik asal Perancis.


 Montesquieu menentang adanya kesewenang-wenangan dalam
pemerintahan.
 Montesquieu mencetuskan adanya pembagian kekuasaan dalam
pemerintahan, yang terdiri dari kekuasaan eksekutif, legislatif, dan yudikatif.
Tujuannya adalah menciptakan pengawasan antarlembaga dan mencegah
penyalahgunaan wewenang.

Montesquieu (1689-1755)

Montesquieu dalam bukunya yang berjudul Spirit the Law mengatakan bahwa
diharuskan untuk diadakan pemisahan kekuasaan dalam sebuah pemerintahan yang
kita kenal Trias politica Eksekutif, legislatif dan yudikatif.

Sehingga terbentuknya pengawasan antar lembaga-lembaga negara, dimana


sebagai langkah untuk mencegah terjadinya kesewenangan dalam mengurusi
sebuah negara. Dengan kata lain menempatkan semua saling mengawasi, dengan
begitu hak-hak individual dalam sebuah negara terjaga.

Jeremy Bentham

 Seorang filsuf asal Inggris.


 Pencetus utilitarianisme, yaitu sebuah pemikiran filsafat yang menjadikan
kegunaan, manfaat, dan keuntungan sebagai tolak ukur baik dan buruknya
suatu tindakan.
 Utilitarianisme merupakan reaksi terhadap konsep hukum alam pada abad ke-
18. Menurutnya, hukum bertugas memelihara kebaikan dan mencegah
terjadinya kejahatan yang lebih besar.
Immanuel Kant

 Seorang filsuf asal Jerman.


 Immanuel Kant menegaskan bahwa perdamaian dapat berlangsung secara
terus menerus dan hukum alam menciptakan harmoni dan kerja sama antar
manusia.
 Immanuel Kant percaya akan kesempurnaan sifat manusia, maka perang
mreupakan hal yang tidak nyata dan dibuat-buat.

Nurcholis Madjid

 Seorang pemikir Islam dan cendekiawan asal Indonesia.


 Tokoh pembaruan pemikiran dan gerakan Islam d Indonesia yang
mengemukakan konsep pluralisme yang mengakomodasi keberagaman
keyakinan di Indonesia.
 Nurcholis Madjid atau yang dikenal dengan Cak Nur beranggapan bahwa
konsep kebebasan dalam beragaman adalah kebebasan dalam menjalankan
agama tertentu yang disertai dengan tanggung jawab penuh.
 Nurcholis Madjid menganggap kebebasan dalam memilih agama adalah
konsep yang logis.
C. NEGARA YANG MENGGUNAKANNYA

1. Amerika Serikat

jika kita bicara mengenai liberalisme, pasti negara pertama yang akan terpikirkan
oleh kita adalah negara Amerika Serikat. Negara ini memang terkenal degan
kebebasannya yang luar biasa dijunjung tinggi. dengan adanya kebebasan ini,
negara Amerika Serikat memang terlihat maju dan dikenal sebagai salah satu negara
adidaya atau superpower.

Pemberlakuan liberalisme di negeri ini dapat dikatakan sebagai pemberlakuan


liberalisme yang paling murni. Artian dari paling murni sendiri yaitu kebebasan
individu benar-benar terjamin.

2. Australia

Salah satu negara yang berada di bagian selatan bumi ini merupakan negara yang
menganut ideologi liberalisme di dunia. Penerapan ideologi liberalisme di negara ini
hampir sama dengan di negara Amerika Serikat. Hal ini dikarenakan ideologi politik
ini merupakan warisan dari para pendatang asal benua Eropa.

Adanya liberalisme dapat terlihat dari pola kehidupan sehari-hari penduduk negara
ini. Mereka merupakan masyarakat yang bebas namun tetap berada dalam lingkup
peraturan perundang-undangan. Di sisi lain, pemerintahan di negara ini juga
menerapkan aspek kebebasan yang baik.

3. Jerman

Negara yang menganut ideologi liberalisme di dunia yang selanjutnya yaitu negara
Jerman. Keberadaan dari ideologi liberalisme di negara ini semakin diperkuat dengan
adanya Partai Demokrat Liberal yang banyak mendominasi kursi parlemen Jerman.
Penggunaan liberalisme sebagai ideologi di negara Jerman mulai terjadi setelah
runtuhnya tembok Berlin pada tahun 1989.

Adapun sistem pemerintahan parlementer yang merupakan tonggak dalam


perkembangan ideologi liberalisme mulai resmi digunakan pada tahun 1990. Negara
Jerman terdiri dari 16 negara bagian yang setiap negara bagian tersebut memiliki
parlemen, konstitusi, dan pemerintah sendiri. Di sisi lain, kekuasaan negara yang
tertinggi ada pada federasi.

Di samping Bundestag (parlemen), anggota majelis federal diutus oleh negara


bagian untuk ikut serta dalam pembuatan peraturan perundang-undangan yang ada
di tingkat federal. Prinsip ini agak mirip dengan fungsi DPRD.
4. Inggris

Negara yang saat ini sedang dipimpin oleh Ratu Elizabeth II ini merupakan salah
satu negara yang menganut paham liberalisme dalam pelaksanaan kehidupan
berbangsa dan bernegaranya. Pada awalnya, negara ini menggunakan sistem
monarki absolut, dimana kekuasaan tertinggi ada di tangan Raja yang menjabat dan
tidak terdapat adanya batasan terhadap kekuasaan raja tersebut.

Penggunaan sistem tersebut tentu menyebabkan rakyat hidup menderita (terutama


jika raja bersikap tirani). Maka dari itu, pada tahun 1215, muncullah Magna Charta
yang menandai pelaksanaan demokrasi dalam negara tersebut. setelah itu,
terbentuk suatu parlemen (badan pembuat hukum) yang memiliki tugas untuk
membatasi kekuasaan raja dengan menyatakan bahwa konstitusi memiliki
kekuasaan yang lebih tinggi dibandingkan raja.

Liberalisme yang diselenggarakan oleh negara ini juga memiliki beberapa ciri khusus
seperti digunakannya konstitusi tidak tertulis, menggunakan sistem negara
kesatuan, parlemennya terdiri dari dua kamar (bicameral), tidak memiliki lembaga
yudikatif yang sejajar, dan lain sebagainya.

5. Perancis

Negara yang menganut ideologi liberalisme yang selanjutnya yaitu negara Perancis.
Seperti yang telah dinyatakan sebelumnya, pahami ini lahir bersamaan dengan
lahirnya revolusi Perancis. Dalam magna charta revolusi tersebut, terdapat sebuah
istilah liberte atau kebebasan. Munculnya paham ini tidak terlepas dari peran
masyarakat yang sangat merasakan kepincangan dalam penyelenggaraan negara.

Kepincangan yang dimaksud ialah terpisahnya masyarakat menjadi tiga golongan.


Golongan pertama dan kedua (yaitu bangsawan dan orang kaya) memiliki banyak
hak namun hanya memiliki sedikit kewajiban. Sebaliknya, golongan ketiga (rakyat
biasa) memiliki begitu banyak kewajiban dengan hanya sedikit hak. Bisa ditebak
bahwa Oleh sebab inilah, terjadi pemberontakan oleh rakyat yang dicetuskan oleh
Montesquieu, JJ. Rousseau, dan Voltaire.

Di bawah pimpinan dari Napoleon Bonaparte, ideologi liberalisme mulai tersebar di


seluruh penjuru benua Eropa dan hingga kini eksistensinya senantiasa terjaga.

6. Jepang

Negara yang menganut ideologi liberalisme yang terakhir kita bahas dalam
kesempatan ini ialah negara Jepang. Hampir sama dengan praktek liberalisme di
dunia barat, pelaksanaan liberalisme di Jepang juga terlihat dari digunakannya
sistem pemerintahan parlementer. Sistem parlementer yang digunakan pun meniru
apa yang digunakannya oleh negara Inggris, yaitu sistem dua kamar.
Perwujudan dari liberalisme di Jepang pun semakin diperkuat dengan adanya partai
demokrasi liberal yang telah menguasai parlemen di Jepang sejak tahun 1955
hingga saat ini. Jika di Jerman nama parlemen disebut dengan Bunderstag, maka di
Jepang parlemen dikenal dengan sebutan kokkai. Kokkai terbagi menjadi dua, yaitu
majelis tinggi dan majelis rendah.

Kedua majelis tersebut dipilih secara langsung dalam pemilu dengan sistem paralel.
Berdasarkan konstitusi Jepang. Kokkai merupakan lembaga kekuasaan tertinggi dan
satu-satunya yang berkuasa untuk membuat peraturan perundang-undangan
D. BAGAIMANA IDEOLOGI ITU SAAT INI

Perkembangan paham-paham di Eropa semakin hari semakin mengalami kemajuan


yang pesat. Dalam hal ini adalah Liberalisme dan. Liberalisme mempunyai makna
positif dan negative tergantung dalam konteks apa menempatkannya.
Perkembangan Liberalisme di Prancis dan Inggris tidaklah sama,masing-masing
dengan konteks historisme sendiri-sendiri.

Dalam bidang sosial ( menyangkut individu ), liberalisme klasik menciptakan


masyrakat yang atomistis yang terdiri dari individu-individu yang tidak mempunyai
hubungan satu dengan yang lain. Dalam bidang ekonomi, Liberalisme klasik
menciptakan pengusaha dan perusahaan raksasa. Keahlian berkembang menjadi
semacam ideology, sehingga amat menentukan kehidupan Negara.

Setiap negara pada hakikatnya memiliki bentuk Ideologinya masing masing dalam
menjalankan pemerintahan. Ada yang menganut demokrasi, liberal, monarki dan lain
sebagainya. Namun bukan berarti negara tersebut hanya berpegang pada satu
ideologi saja. Seperti negara Liberal, walu dikatakan menganut Liberalisme, namun
kenyataanya dalam sistem pemerintahannya berpegang pada demokrasi, dan sistem
ekonominya menggunakan sistem Kapital.

Sehingga disini, Liberalisme tidak berada pada posisi sebagai ideologi, namun hanya
sebagai pragmatisme, karena mengambil keuntungan dari tiap-tiap paham yang
ada. Seiring berkembangnya peradaban manusia dan diiringi oleh kemajuan
beberapa Negara dibelahan dunia, kini paham liberalisme menjadi sebuah paham
yang penting untuk dipelajari dalam tahapan kajian perbandingan Ideologi yang
didalamnya membahas kelebihan dan kekurangan masing masing ideologi dari
sebuah Negara yang kemudian dijadian sebuah kajian dalam peningkatan ideology
ataupun percampuran ideology.

Pada makalah ini penulis mencoba memaparkan tentang materi ideologi liberalisme
dalam matakuliah filsafat pancasila dan perbandingan Ideologi sebagai bagian dari
kegiatan perkuliahan. Secara garis besar penulis akan memaparkan tentang
pengertian, sejarah, prinsip, macam, serta perkembangan paham liberalisme
dibeberapa Negara di duniaDalam perkembangannya liberalisme klasik menuai kritik,
prakteknya kontra produktif, kebebasan individu yang ingin dilindungi justru
digerogoti sendiri. Sejarah akhirnya memaksa liberalisme klasik harus dibongkar
menjadi liberalisme demokratis yaitu liberalisme yang mampu melindungi
individualitas setiap orang dan memanusiakan manusia

Liberalisme moden telah berevolusi dalam cara yang mentransformasikan dan


memperluas gagasan Locke. Kalangan liberal modern menetang penggunaan
kekuasaan negara untuk memaksakan moral konvensional, agama, atau standar-
standar perilaku tradisional. Dalam hal ini, mereka membawa sebuah komponen
dasar liberalisme Lockean. Ketika sebagian politisi atau sekelompok orang
mengusulkan peraturan hukum yang melarang aborsi atau melarang pembakaran
bendera, kalangan liberal akan bersatu untuk menentangnya.
Dalam contoh-contoh seperti ini liberalisme mendukung keamanan pilihan-pilihan
individu terhadap tuntutan negara (atau mayoritas) untuk kesinambungan
seperangkat nilai. Hal ini berarti bahwa liberalisme menekankan toleransi.

Liberal modern mendukung ekspansi otoritas pemerintah untuk melawan kekuasaan


ekonomi korporat dan untuk menciptakan kondisi-kondisi sosial yang meningkatkan
kesempatan bagi rakyat untuk memiliki kehidupan yang penuh dan memuaskan, hal
ini tidak harus menjadi sebuah kontradiksi, meskipun kalangan konservatif sering
mengklaim bahwa jika terus-menerus menentang atau selalu suportif terhadap
kekuasaan negara adalah sesuatu yang tidak konsisten.

Dikatakan konsisten adalah jika kalangan liberal berkomitmen , untuk membebaskan


individu dari kekuatan-kekuatan yang mencampuri kemjauan dan perkembangan
pribadi. Inilah yang membuat kalangan liberal ingin menghalangi negara untuk
memaksakan konformitas miral, tetapi mereka mendukung intervensi pemerintah
yang agresif untuk kondisi-kondisi sosial dan ekonomi bagi invdividu yang kurang
beruntung yang membuat mereka memiliki masa depan yang suram dan terbatas.

Kalangan liberal modern melihat banyak masalah di dalam masyrakat yang berakar
pada kondisi-kondisi sosial yang negatif. Sekali lagi, kita dapat melihat benang
terulur ke belakang ke awal fokus perhatian pemikiran liberal. Jika, seperti yang
diyakini kalngan liberal, individu harus bebas baik dari restriksi tradisi kuno maupun
dari restriksi yang diciptakan oleh kemiskinan agar mereka bisa berkembang dan
makmur, maka logis jika berpendapat bahwa banyak orang akan gagal berkembang
ketika tatanan ekonomi, diskriminasi rasial, dan toleransi agama menghancurkan
harapan mereka.

Menurut kalangan liberal orang miskin menjadi pelaku kejahatan, kaum remaja
banyak yang hamil dan putus sekolah, dan ketergantungan narkoba mencapai
tingkat epidemik adalah karena kondisi sosial menyangkal kesempatan mereka yang
sesungguhnya.

Posisi kebijakan liberal yang terindentidikasi memang cukup luas, mulai dari
berbagai hal mulai dari memperjuangkan hak-hak kaum gay sampai mendukung
serikat buruh untuk menuntut rencana kesehatan nasional. Tetapi liberalisme
modern bukan hanya sekedar kumpulan gagasan yang tambal sulam.

Pedomannya disatukan oleh keyakinan terhadap kemampuan semua orang untuk


tumbuh dan berkembang. Karena itulah kebijakan-kebijakan liberal dirancang untuk
mempertahankan hak-hak individual dan untuk memperluas kesempatan ketika
kondisi-kondisi soosial memadamkannya.

Liberalisme mulai menyebar dengan cepat terutama setelah Revolusi Perancis. Pada
abad ke-19, banyak pemerintahan liberal didirikan di sebagian besar negara-negara
di Eropa dan Amerika Selatan. Ini bersamaan dengan mapannya republikanisme di
Amerika Serikat.

Paham liberalisme mulai berkembang di Perancis dan Inggris pada abad ke-18 dan
ke-19. Paham ini kali pertama disebarkan oleh kaum borjuis di Perancis. Pada masa
itu, telah terjadi ketimpangan dan kesenjangan yang berlangsung cukup lama di
Perancis.

Sejak abad ke-17, pemerintah Perancis sudah banyak ikut campur masalah
kebebasan ekonomi dan mengekang adanya ekonomi perdagangan.

Akibatnya, terjadi perbedaan golongan atau kelas antara warga Perancis, di mana
Golongan I dan Golondan II terdiri atas kaum bangsawan dan alim ulama,
sedangkan Golongan III terdiri dari kaum borjuis kaya raya dan rakyat biasa.

Karena merasa kebijakan itu tidak adil, kaum borjuis mengajak rakyat biasa
menentang kekuasaan tak terbatas para raja dan kaum bangsawan yang dianggap
bersikap semena-mena.

Akan tetapi, lambat laun tuntutan mereka semakin meluas yang tidak hanya di
bidang ekonomi, melainkan juga politik dan agama.

Puncak protes terjadi pada 1789, ketika Revolusi Perancis sedang berlangsung yang
menjadi cikal bakal lahirnya golongan liberal.

Sejak saat itu, pengaruh liberalisme terus meluas hingga ke negara lain di Eropa dan
ternyata banyak mendapat dukungan.

Liberalisme di Inggris

Selain Perancis, ideologi liberalisme juga mulai mengakar di Inggris pada abad ke-
19. Pada waktu itu, Raja Inggris, John, mengeluarkan Magna Charta yang berisi
tentang jaminan kebebasan hak individu. Magna Charta kemudian dianggap sebagai
pintu yang membatasi kekuasaan absolut Raja Inggris.

Kesimpulannya, paham liberalisme lahir karena kemarahan masyarakat terhadap


kekuasaan yang absolut serta kesewenang-wenangan para pemimpin negara
terhadap rakyatnya.

Kaum liberalis menghendaki adanya kebebasan berindividu, kebebasan berekonomi,


kebebasan beragama, berpendidikan, bertempat tinggal, dan berbagai kebebasan
lainnya.

Liberalisme di Indonesia

Selain di negara Eropa, liberalisme juga pernah diterapkan di Indonesia, tepatnya


pada era Orde Lama dan Orde Baru. Indonesia pernah memberlakukan demokrasi
liberal sejak 1949 hingga 1959. Sayangnya, penerapan demokrasi liberal pada era
Orde Lama tidak berjalan baik, ditandai dengan banyaknya partai politik yang
muncul. Akibatnya, kondisi politik menjadi tidak stabil.

Kemudian, liberalisme juga sempat kembali diberlakukan sejak 1965-1966. Pada


1965, kebijakan ekonomi Indonesia menjadi sangat terbuka sehingga investasi dan
modal asing dapat masuk dengan mudah. Selain dalam kebijakan ekonomi,
liberalisme juga ikut diterapkan dalam politik dan budaya.
4. Ideologi Komunisme
1. HISTORY

Sejarah Komunisme di Dunia

Komunisme sudah ada sejak tahun 1848. Konsep atau paham komunisme ini
pertama kali dicetuskan oleh Karl Marx dan Friedrich Engels dalam manifesto politik.
Manifesto politik mereka pada saat itu berisi teori analisit pendekatan komunis untuk
perjuangan kelas masyarakat dan kemakmuran ekonomi yang pada akhirnya
menjadi suatu gerakan politik yang paling berpengaruh pada saat itu.

Latar belakang munculnya ideologi ini adalah karena adanya kesenjangan ekonomi
di berbagai negara Eropa pada segi industri. Pada masa itu, orang-orang yang
berkuasa lebih mementingkan kesejahteraan ekonominya sendiri dimana petani dan
buruh selalu mengalami penindasan.

Karl Marx dengan paham Komunisme-nya ingin menciptakan suatu masyarakat yang
lebih adil, tidak mengenal kelas, mengutamakan hak setiap orang, serta tidak
bergantung kepada Tuhan dan agama. Bagi dia, agama merupakan tempat pelarian
manusia dari kenyataan yang tak bisa dihadapinya.

Sejak itu, komunisme pun diterima di banyak kalangan dan banyak negara. Apalagi
saat terbentuknya Uni Soviet dan Komunisme Internasional (Komintern) di Rusia.
Disitulah komunisme sedang berada di puncak kejayaannya.

Setelah perang dunia ke-2 hingga akhir perang dingin (revolusi 1989), paham
komunis mulai ditinggalkan. Bubarnya Uni Soviet pada tahun 1991 juga
meruntuhkan paham tersebut.

Begitupun, beberapa negara masih menerapkan ideologi komunis seperti Republik


Rakyat Tiongkok, Vietnam, Laos, Kuba, dan Korea Utara dan juga Indonesia.

Sejarah Komunisme di Indonesia


Komunisme masuk ke Indonesia dipelopori oleh Hendricus Josephus Fransiscus
Marie Sneevliet. Hendricus merupakan warga Belanda yang datang ke Indonesia
pada tahun 1913. Bersama Adolf Baars, Hendricus mendirikan Indische Sociaal
Democratische Vereeniging (ISDV).

Awalnya organisasi ini tidak mempropagandakan komunis, namun lambat laun


mengubah diri menjadi berpandangan komunis. Setelah keberhasilan revolusi di
Rusia, mereka memasuki organisasi-organisasi massa untuk menyebarkan paham
ini, salah satunya Sarekat Islam (SI) pimpinan Semaun.
Kemudian SI terbelah menjadi SI Merah dan SI Putih. Akhirnya SI Merahlah yang
menjadi Partai Komunis serta melakukan pemberontakan pada tahun 1926, 1948
hingga 1965 yang mengakibatkan kejatuhan Soekarno.

Kemudian pada tahun 1917, lahir Partai Komunis Indonesia (PKI). Namun, nama PKI
belum besar karena dibuat secara diam-diam dan menjadi fraksi kiri dalam SI.

Sebelum mendirikan PKI, Semaun dan Darsono pernah mengenyam pendidikan


tentang komunis dari Sneevlit di Indische Social Demoratische Partij (ISDP). Sneevlit
sendiri diketahui merupakan sayap kiri di dalam ISDP. Dari sana, keduanya sering
berdiskusi dengan Sneevlit.

Keduanya melihat celah di SI, sehingga secara perlahan memasukkan ideologi-


ideologinya.

―Syarikat Islam yang kurang memperhatikan nasib buruh, telah merupakan


lowongan baik bagi ide-ide radikal yang dimasukan oleh Semaun dan Darsono yang
tadinya diinspirasikan oleh Sneevlit,‖ kata Mohammad Hatta dikutip buku ‗Bung
Hatta Menjawab‘.

Salah seorang tokoh Syarikat Islam (SI), Haji Agus Salim, akhirnya menegakkan
disiplin partai. SI berganti nama menjadi Partai Syarikat Islam di tahun 1921.
Sesudah itu, barulah resmi nama PKI mencuat.

Namun, partai komunis itu tidak kompak lantaran salah seorang pendirinya, Tan
Malaka, membentuk Partai Rakyat Indonesia (PARI).

Dalam sejarahnya di Indonesia, PKI melakukan tiga pemberontakan. Pemberontakan


pertama adalah tahun 1926. Pemberontakan itu gagal dan PKI dilibas pemerintah
kolonial Belanda. Ribuan orang dibunuh dan sekitar 13.000 orang ditahan. Sejumlah
1.308 orang, umumnya kader-kader partai, dikirim ke Boven Digul, sebuah kamp
tahanan di Papua.

Gerakan bawah tanah membangkitkan PKI hingga kembali solid. Pada 1948, PKI
melancarkan pemberontakan kedua. Pemberontakan berniat meruntuhkan RI dan
menggantinya dengan negara komunis. Upaya kedua ini kembali gagal. Literatur
mencatat pemberontakan ketiga dilakukan pada 1965, lagi-lagi gagal.

Komunisme pertama kali dicetuskan oleh Karl Marx dan Friedrich Engels dengan
mengeluarkan sebuah karya berjudul Manifesto Politik yang diterbitkan pada 21
Februari 1848. Ide atau gagasan komunisme merupakan reaksi terhadap maraknya
praktik kapitalisme pada abad ke-19 Masehi. Saat itu, kapitalisme yang berorientasi
terhadap modal dan kepemilikan individu sangat antipati terhadap para buruh.

Hal tersebut menyebabkan terciptanya kelas ekonomi atas yang dikuasai pemilik
modal dan kelas ekonomi bawah yang dihuni para buruh. Tahun 1867, Marx
bersama Engels menghasilkan sebuah karya fenomenal, yaitu Das Kapital. Dijelaskan
mengenai kesenjangan ekonomi yang terjadi di berbagai negara Eropa pada segi
industri yang selanjutnya menjadi alasan dari munculnya ideologi komunis.
Pandangan-pandangan Karl Marx yang menjadi dasar teori komunsime modern
kemudian disebut sebagai Marxisme yang umumnya digunakan oleh partai komunis
di seluruh dunia. Paham komunisme berusaha untuk membentuk masyarakat atau
orang-orang yang lebih adil, dan tidak memandang kelas, strata, dan golongan.

Kemudian, perkembangan dan kemajuan ekonomi perlahan-lahan mempengaruhi


tradisi, adat, perpolitikan, sosial, moral, dan agama. Komunisme sebagai ideologi
mulai diterapkan saat meletusnya Revolusi Bolshevik di Rusia tanggal 7 November
1917. Sejak saat itu, komunisme menjadi ideologi dan disebarluaskan ke negara lain.
Tokoh utama dari penerapan ideologi komunisme di Rusia ialah Vladimir Lenin yang
merupakan pimpinan Partai Bolshevik. Di tangan Lenin, gagasan komunisme Marx
dan Engels menjadi pedoman resmi praktik-praktik bernegara.

Dalam buku Sejarah Komunisme dan Marxisme-Leninisme: Dari Awal ke Penurunan


terbitan Cambridge Stanford Books Pada tahun 1985, hampir sepertiga populasi
dunia hidup dalam sistem Marxis-Leninis.

Meski begitu, banyak yang memperdebatkannya karena para ideologi komunis


menganggap tidak sebagian besar negara menganut marxis karena paham tersebut
terus berubah dan direvisi.

Oleh karena itu, komunisme tidak bisa dipisahkan jauh dari marxisme. Hampir
sebagian besar bentuk baru dari paham komunisme berkaitan secara nominal
dengan marxisme, sebuah paham yang dicetuskan oleh Karl Marx.

Di era marxis memperoleh banyak pengikut, partai-partai komunis yang menolak


revolusi senjata ikut memeluk cita-cita marxis mengenai kepemilikan kolektif dan
masyarakat tanpa kelas.

Paham komunisme berhasil di negara terbelakang dengan kemiskinan endemik


seperti pada Kekaisaran Rusia dan Republik Cina.

Penyebaran paham komunisme tidak bisa dipisahkan dari revolusi Rusia yang
menciptakan negara Uni Soviet yang mendeklarasikan sendiri di dunia sebagai
negara sosialis pertama.

Sejak revolusi tersebut, paham komunisme mulai memiliki dampak fenomenal.


Meskipun Uni Soviet bubar di tahun 1991, namun beberapa negara bagian Marxis-
Leninis masih mempertahankan komitmen nominal pada komunisme.
2. TOKOH YANG MEMUNCULKANNYA

Karl Marx

Karl Marx merupakan seorang yang mencetuskan ideologi komunis sosialis. Ide
tersebut didapatkan oleh Marx ketika berada di Brussles. Ia mengenal sosialisme
setelah bertemu dengan Moses Hes. Sebelumnya, Marx merupakan seorang yang
menganut aliran Hegelian. Setelah berkenalan dengan ide sosialisme, Marx
kemudian menulis The German Ideology dan Theses on Feuerbach. Lalu, pada 1846,
Marx mendirikan Komiter Koresponden Komunis sebagai upaya menghubungkan
kaum sosialis di seluruh Eropa. Setahun kemudian, di Inggris terbentuk Liga
Komunis dan mengundang Marx untuk menulis manifesto Partai Komunis. Pada
1867, ketika tinggal di London, Marx fokus terhadap bukunya yang dikenal dengan
Das Kapital.

Tentu semua dari kita telah mengetahui jika membahas terkait Paham Komunis tidak
bisa terlepas dari seorang Karl Marx. Karena Marx adalah seorang yang meletakkan
dasar-dasar pemikiran komunisme secara teoritis.

Letak pemikiran-pemikiran Marx terhadap pembentukan awal pemikiran komunisme


tertera pada bukunya yang berjudul Communist Manifesto pada 1847 dan Das
Capital di tahun 1862 dimana buku ini yang menjadi bacaan dunia dan sekaligus
meletakkan dasar-dasar pemikiran komunisme serta menginspirasi sebagian besar
tokoh-tokoh komunis setelahnya.

Fidel Castro

Fidel Castro merupakan Presiden Kuba yang memerintah selama 32 tahun, mulai
1976 hingga 2008. Ia dikenal memiliki haluan kiri atau komunis sejak kuliah di
Jurusan Hukum Universitas Havana. Fidel Castro turut andil dalam perang melawan
pemerintahan Kolombia dan Republik Dominika. Partai Komunis Kuba merupakan
partai yang didirikan oleh Fidel Castro. Di akhir tahun 1961, Castro dengan lantang
menyatakan bahwa dirinya adalah seorang komunis sejati.

Ia lahir di Holguin, Kuba, 13 Agustus 1926 dan wafat pada 25 November 2016 di
usianya yang ke-90 tahun.
Castro terkenal memiliki haluan komunis sejak berkuliah di Universitas Havana
dengan jurusan Hukum. Ia ikut andil dalam melawan pemerintahan Kolombia dan
Republik Dominika yang bersayap kanan. Melansir buku ‗Riwayat Pemberontakan El
Comandante Fidel Castro‘, ia menetapkan program marxis-leninis diterapkan di Kuba
mulai 2 Desember 1961.
Dirinya juga mendirikan Partai Komunis Kuba. Di akhir 1961, Castro pernah
melantangkan jika dirinya adalah komunis sejati hingga akhir hayatnya.
Joseph Stalin

Joseph Stalin merupakan pemimpin diktator Uni Soviet yang memimpin dari tahun
1929 hingga 1953. Sejak kecil, Stalin telah menaruh minatnya pada catatan-catatan
Karl Marx dan bergabung dengan kelompok sosialis di tempat tinggalnya. Ketika
menginjak dewasa, Stalin bertugas di Komite Sentral dari Partai Bolshevik pada
1912. Karier Stalin di politik begitu lancar seiring dengan Partai Bolshevik yang
merebut kekuasaan di Rusia. Kemudian, pada 1922, Uni Soviet didirikan, Stalin
menjadi pemimpin Uni Soviet yang pertama. Bahkan, kekuasaan Stalin semakin kuat
ketika ia menjadi Sekjen Komite Sentral Partai Komunis. Peran tersebut
memungkinkan Stalin untuk menunjuk sekutunya dalam pemerintahan dan
menumbuhkan basis dukungan politik.

Tokoh komunis dunia lainnya adalah Joseph Stalin. Stalin adalah seorang diktator
Uni Soviet yang berkuasa selama 24 tahun, yakni 1929 hingga 1953. Lahir di Rusia,
18 Desember 1879, Stalin muda menolak keinginan ibunya untuk menjadi seorang
tokoh agama. Ia berontak, dan menentang hal tersebut.
Mengutip BBC, Stalin justru membaca catatan-catatan Karl Max dan bergabung
dengan kelompok sosialis di tempat tinggalnya. Sebagian besar waktunya ia
habiskan untuk melakukan pemberontakan terhadap pemerintahan monarki Rusia.
Sekolahnya pun menjadi terbengkalai. Ia memilih menjadi seorang ateis, dan banyak
berdebat dengan pendeta. Akhirnya, Stalin ditendang dari sekolah keagamaan pada
1899 karena gagal lulus ujian.
Satu kebijakan yang paling terkenal darinya adalah Stalinisme, yang ia terapkan
selama menjadi diktator. Stalin ingin membangun sosialisme dan masyarakat
komunis di negaranya. Saat itu, partai Komunis Uni Soviet dipandang paling depan
sebagai garda revolusi komunis.

Nicolae Ceausescu

Presiden Rumania tahun 1974, yang juga pernah menjadi Sekretaris Jenderal Partai
Komunis Rumania, Nicole Ceausescu memulai kekuasaannya dengan membuka
hubungan atau kebijakan dengan Amerika Serikat (AS) dan Eropa Barat. Ceausescu
dikenal sebagai diktator yang cukup kejam. Setiap masyarakat yang tidak mematuhi
aturan bisa ditahan atau bahkan dihilangkan.
Sementara itu, Ceausescu juga banyak melakukan kecurangan sepanjang masa
kepemimpinannya. Diantaranya adalah korupsi dan membawa kabur uang hasil
kotor itu ke luar negeri. Satu kebijakan Ceausescu yang banyak mendapat kritik dari
masyarakat luas adalah ketika ia membangun istana kepresidenan yang sangat
megah, dan disebut mengalahkaan kemegahan Gedung Putih di negeri Paman Sam.
Ceausescu akhirnya lengser karena ramainya kritikan dan desakan masyarakat, yang
menghendaki ia digulingkan. Terlebih, pemerintahan Ceausescu dipandang sangat
tidak tegas menindak pendeta Laszlo, yang ketika itu masif menebarkan kebencian.
Akhirnya, ia berhasil turun dari kursi presiden pada 1989.
Lenin
Vladimir Ilyich Ulyaniv atau dikenal dengan Vladimir Lenin merupakan seorang
politisi, teoritikus, dan revolusioner asal Rusia. Ia dikenal dunia setelah mendirikan
Partai Komunis Rusia. Lenin juga menjadi arsitek sekaligus penggerak Revolusi
Bolshevik pada 1917. Lenin menjabat sebagai Kepala Negara Soviet Rusia sebelum
berubah menjadi Uni Soviet pada November 1917 hingga ia meninggal dunia pada
21 Januari 1924.
Lenin adalah tokoh dan pemimpin partai politik yang mendirikan negara komunis
Rusia kala itu. Sebagai penganut aliran pemikiran Marx yang setia, Lenin berhasil
meletakkan dasar-dasar politik komunis dalam proses bernegara, yang dikeluarkan
pendirinya masih bersifat utopis.

Mao Zedong
Mao Zedong merupakan tokoh penggerak revolusi komunis yang menjadi bapak
pendiri Republik Rakyat China. Saat berumur 18 tahun, Mao bergabung dengan
Pasukan Revolusi dan Kuomintang (Partai Nasional). Berada di bawah pimpinan Sun
Yat-sen, Kuomintang menggulingkan monarki pada 1912 dan mendirikan Republik
China. Mao mulai masuk ke dalam komunisme pada 1921 setelah Cheng Duxiu dan
Li Dazhao mendirikan Partai Komunis China di Shanghai. Saat itu, Mao bergabung
melalui cabang Changsha. Mao menjadi pemimpin komunisme China yang sejati
setelah ia berhasil mendirikan Republik Rakyat China (RRC) pada 1 Oktober 1949. Ia
mendirikan RRC setelah perang saudara melawan pasukan Kuomintang yang
mendapat bantuan dari Amerika Serikat.

Josip Broz Tito


Josip Broz Tito merupakan pemimpin negara Yugoslavia dari tahun 1953 hingga
1980. Selain sebagai pemimpin negara, Tito juga menjabat sebagai Sekretaris
Jenderal Liga Komunis Yugoslavia pada 1939-1980. Sebelum terjun ke dunia politik,
Tito bekerja sebagai tukang kunci dan pekerja logam keliling. Tito bergabung
dengan partai politik pada 1910 bersama Partai Sosial Demokrat Kroasia-Slavonia di
Zagreb. Selain itu, Tito juga sempat malang melintang di Partai Bolshevik dan
Tentara Merah setelah revolusi Rusia 1917. Pada 1920, Tito bergabung dengan
Partai Komunis Yugoslavia (CPY). Namun, partai tersebut dilarang oleh Kerajaan
Yugoslavia. Pada 1945, Republik Rakyat Federal (FPR) Yugoslavia berdiri. Tito juga
dikenal sebagai seorang pemimpin komunis yang berani menentang hegemoni Uni
Soviet atas negara-negara komunis. Ia merasa perjuangan mendirikan Yugoslavia
akan sia-sia jika hanya menjadi negara sateltik Uni Soviet. Tito pada akhirnya
menjadi pemimpin komunis yang memilih tidak berpihak pada Blok Barat ataupun
Blok Timur.
3. NEGARA YANG MENGGUNAKANNYA

1. China
China memiliki satu partai komunis yakni Partai Komunis China (CPC), yang
mengatur keseluruhan Republik Rakyat China. China memproklamirkan diri sebagai
negara komunis oleh Mao Zedong pada tahun 1949. Pemilu di China diadakan
secara terbuka di seluruh negeri, namun CPC memiliki kendali atas semua
penunjukan politik di China. Saat ini China sudah membuka diri dengan negara lain
di seluruh dunia. Oleh karena itu, sejak tahun 2004 China mulai mengubah
konstitusi negara, dengan mengikis beberapa prinsip komunis yakni mengakui
kepemilikan pribadi dan adanya kesenjangan kekayaan di antara masyarakatnya.
Saat ini pengaruh China dirasakan di berbagai penjuru dunia, termasuk di Asia,
Eropa, dan Afrika. China menerapkan sistem perdagangan yang agresif sehingga
mampu mengalahkan para pesaing dari Barat.

China merupakan negara komunis terbesar di dunia. Rezim komunisnya dimulai


pada tahun 1949.

Kala itu, pasukan komunis pimpinan Mao Zedong mengalahkan pasukan nasionalis
dalam perang saudara dan memproklamirkan berdirinya Republik Rakyat Tiongkok.

Beberapa dekade setelah pembentukan pemerintahan komunis, lahan pertanian di


China dikumpulkan dan semua bisnis berada di bawah kendali negara. Kebijakan
ekonomi pemerintah komunis hingga tahun 1970-an menyebabkan kematian warga
karena kelaparan, penyiksaan, kerja paksa, dan bunuh diri.

Pada 1976, Mao Zedong meninggal dunia dan digantikan oleh Deng Xiaoping yang
mulai melakukan reformasi ekonomi. Hasilnya adalah ekspansi ekonomi China yang
begitu cepat. Saat ini, China bahkan disebut sebagai salah satu negara dengan
ekonomi terbesar di dunia.

China memang telah meninggalkan komponen ekonomi ideologi komunis. Namun,


tidak untuk tindak represif dan kontrol penuuh atas masyarakat. Hingga saat ini,
layaknya pemerintahan diktator lainnya, China mengontrol dan mengendalikan
perbedaan pendapat.

Partai Komunis China masih terus memonopoli kekuasan. Akibatnya, media,


termasuk internet, sangat dipantau, bahkan mengalami penyensoran di negara
komunis terakhir di dunia satu ini.

2. Kuba

Kuba memiliki kekuatan utama negara yaitu Partai Komunis Kuba. Partai ini
menganut ketat tradisi Marxisme-Leminisme dibandingkan dengan partai lainnya.
Pada tahun 1965, Kuba menjadi negara komunis dan menjalin hubungan dengan Uni
Soviet. Oleh karena itu, pada tahun yang sama Amerika Serikat memutuskan
hubungan perdagangan dengan Kuba. Saat Uni Soviet runtuh tahun 1991, Kuba
mencari hubungan perdagangan lain dengan China, Bolivia, dan Venezuela.
Kemudian, pada masa pemerintah Presiden Amerika Serikat Barack Obama,
hubungan antara kedua negara ini mulai membaik dan pembatasan hubungan
dagang dilonggarkan. Namun pada masa Donald Trump, hubungan tersebut kembali
seperti sebelumnya, yakni adanya pembatasan hubungan dagang AS dengan Kuba.

Kuba merupakan satu-satunya negara komunis yang ada di Amerika Latin saat ini.
Revolusi yang dipimpin oleh Fedel Castro pada tahun 1953 membuat negara
tersebut sangat akrab dengan Uni Soviet yang berideologi komunisme. Hal tersebut
pastinya membuat Kuba harus menerima sanksi dari Amerika Serikat berupa
pelarangan komoditas perdagangan ke negara itu.

Hubungan negara Kuba dengan Amerika Serikat sempat membaik di masa


kepemimpinan Barack Obama dengan dibukanya peluang kerja sama perdangangan
internasional antar kedua negara. Sayangnya, di masa pemerintahan Donald Trump,
kerja sama perdagangan antara kedua negara tersebut semakin menurun.

Kuba merupakan satu-satunya negara komunis barat. Sejak 1959 silam, Kuba telah
berada di bawah kekuasaan komunis

Kala itu, Fidel Castro merebut kekuasaan dari diktator militer Fulgencia Batista.
Casto kemudian memimpin Kuba hingga pensiun pada 2008.

Setelah komunisme mengambil alih kekuasaan, Kuba mengalami sejumlah


perbaikan, mulai dari memperbaiki infrastruktur negara dan menyediakan perawatan
kesehatan serta pendidikan gratis untuk semua masyarakat. Semua bisnis swasta
juga dinasionalisasi.

Namun, seperti negara komunis lainnya, perbedaan pendapat tak dapat ditoleransi
di Kuba.

Kuba juga telah memperkenalkan reformasi pasar bebas untuk meningkatkan


pertumbuhan ekonomi pasca-kejatuhan Uni Soviet.

Pemerintah Kuba telah melegalkan kepemilikan pribadi atas ponsel dan komputer.
Kuba juga menjalin hubungan diplomatik dengan Uni Eropa. Pada 2014, Amerika
Serikat juga telah memulihkan ketegangannya bersama Kuba.

Negara lain yang juga menganut paham komunis yaitu Kuba. Negara ini sudah
dikuasai oleh rezim komunis sejak tahun 1959. Setelah komunis berkuasa, negara ini
justru memiliki sejumlah perkembangan mulai dari infrastruktur yang semakin baik,
fasilitas kesehatan semakin memadai, hingga pendidikan gratis. Dari segi ekonomi
juga mengalami perubahan. Perusahaan swasta mulai dinasionalisasikan.
Sayangnya, kebebasan pendapat di negara ini terbatas bahkan bisa dikatakan tidak
ada toleransi atas perbedaan pendapat.
3. Korea Utara

Negara Korea Utara merupakan salah satu negara yang menganut paham komunis.
Ideologi komunis di negara ini dikenal dengan sebutan juche. Ideologi juche resmi
menjadi ideologi di Korea Utara pada sekitar tahun 1970 dan dilanjutkan hingga kini.

Ideologi tersebut membuat negara ini mempunyai otoritas penuh atas sistem
ekonomi di negaranya. Maka dari itu, tak heran jika negara yang berbatasan
langsung dengan Korea Selatan ini terisolasi dengan dunia luar. Tak hanya itu,
masyarakat Korea Utara juga diketahui hidup di bawah pimpinan Kim Jong-Un yang
terkenal otoriter. Bahkan, warga Korea Utara tidak mempunyai akses untuk bisa
berhubungan langsung ke dunia luar.

Pemisahan Korea Utara dan Korea Selatan dimulai pada akhir Perang Dunia II, di
mana Korea Utara didominasi oleh Rusia dan Korea Selatan oleh Amerika Serikat.
Setelah Korea Selatan mendeklarasikan diri merdeka dari Korea Utara, pemimpin
komunis Korea Kim Il-Sung dilantik sebagai pemimpin baru Korea Utara. Pemerintah
Korea Utara tidak menganggap negaranya sebagai komunis, walaupun di mata dunia
dikenal sebagai negara komunis.

Hal ini karena setelah Uni Soviet runtuh, Korea Utara melakukan revisi pada
konstitusinya dan menghapus referensi Marxisme-Leninisme. Kemudian, keluarga
Kim juga telah menganut paham komunisnya sendiri berdasarkan konsep Juche atau
kemandirian. Diperkenalkan pada pertengahan 1950-an, konsep juche
mempromosikan nasionalisme Korea seperti yang diwujudkan dalam kepemimpinan
dan pengabdian, misalnya pemujaan kepada keluarga Kim.

Korea Utara merupakan salah satu negara paling tertutup di dunia. Hal tersebut tak
lepas dari ideologi yang negara tersebut anut, yaitu komunisme. Dalam sejarahnya,
setelah diduduki oleh Jepang pada Perang Dunia II, Korea didominasi oleh 2
pengaruh, yaitu Rusia di bagian utara dan Amerika Serikat di bagian selatan.

Wilayah yang dipengaruhi kedua negara tersebut merupakan cikal bakal adanya dua
negara di kawasan Korea, yaitu Korea Utara dan Korea Selatan. Meskipun begitu,
Korea Utara sendiri sebenarnya tidak mengakui bahwa negara mereka menganut
ideologi komunisme, melainkan juche. Ideologi juche merupakan ideologi yang
dikembangkan oleh Kim Il-Sung yang mengedepankan kemandirian ekonomi dan
independensi dalam berpolitik dan militer.

Pada dasarnya, Korea Utara menolak penyebutan ideologi komunis yang melekat di
negaranya. Namun, hingga saat ini, Korea Utara masih menjadi salah satu negara
komunis terakhir di dunia.

Negara yang dipimpin oleh Kim Jong-un ini menganut jenis paham komunis yang
dikenal sebagai 'juche'. Nama terakhir merupakan paham yang diciptakan keluarga
Kim, yang mempromosikan kemandirian.

Sesuai dengan ideologi juche, negara memiliki kendali penuh atas perekonomian
negara. Tak heran jika kemudian Korut menjadi negara yang paling terisolasi di
dunia.
Juche sendiri resmi menjadi ideologi Korea Utara pada tahun 1970-an dan terus
dilanjutkan hingga saat ini.

Kini, masyarakat Korea Utara hidup di bawah kepemimpinan otoriter Kim Jong-un.
Berita dikontrol ketat, warga bahkan tak memiliki akses untuk terhubung ke dunia
luar.

4. Laos

Laos secara resmi menyatakan diri sebagai negara komunis pada tahun 1975
dengan dukungan dari Vietnam dan Uni Soviet. Sebelumnya, negara ini menganut
sistem monarki. Pemerintah Laos sebagian besar dijalankan oleh jenderal militer
yang mendukung sistem satu partai yang didasarkan pada cita-cita Marxis. Pada
tahun 1988, negara tersebut mulai mengizinkan beberapa bentuk kepemilikan
pribadi. Laos kemudian bergabung dengan World Trade Organization pada tahun
2013.

Laos merupakan salah satu negara yang sangat rentan dalam hal ekonomi. Dalam
sejarahnya, Laos sendiri menjadi negara komunis pada tahun 1975 sekaligus
mengakhiri rezim monarki di sana. Revolusi di Laos pada waktu itu diyakini
melibatkan Uni Soviet dan Vietnam sehingga ideologi di sana juga sama dengan
kedua negara tersebut.

Meskipun begitu, pada tahun 1988, Laos sendiri sudah mulai terbuka dalam hal
perekonomian. Hal tersebut dapat dilihat dari mulai diperbolehkannya masyarakat
untuk memiliki beberapa sumber daya yang ada. Meskipun begitu, hingga saat ini
Laos masih kesusahan untuk keluar dari jurang kemiskinan yang angkanya dapat
dikatakan tinggi.

Sama seperti Vietnam, Laos telah dipimpin oleh rezim komunis sejak 1975 silam.
Partai Revolusi Rakyat Laos (LPRP) merupakan partai komunis di negara tersebut.

Namun, pemerintah Laos tak secara terbuka mengakui komunisme sebagai


ideologinya. Kehidupan politik Laos dikenal sangat tertutup, tanpa seorang pun tahu
apa yang terjadi di koridor kekuasaan.

Laos juga telah melakukan reformasi ekonomi pada 1986. Sejak saat itu,
pertumbuhan ekonomi Laos naik signifikan dengan tingkat kemiskinan yang terus
menurun.

Pada tahun 1991, Laos mengadopsi konstitusi yang menjamin hak asasi manusia.
Namun, sayangnya beberapa hak seperti hak untuk hidup, kebebasan berekspresi,
dan kebebasan berkumpul tidak termasuk ke dalam poin konstitusi.

Seperti negara komunis lainnya, Laos juga melakukan kontrol ketat atas media.
Pemerintah juga melakukan kontrol ketat atas konten-konten yang diunggah di
media sosial masyarakat Laos.
Laos juga termasuk negara komunis yang ada di dunia. Negara ini sudah dipimpin
rezim komunis dari tahun 1975. Partai komunis di negara ini memiliki nama Partai
Revolusi Rakyat Laos atau LPRP. Walaupun demikian, pemerintah Laos tidak secara
terbuka menyebut komunis sebagai ideologi negaranya. Akan tetapi, kehidupan
politik di negara ini terkenal sangat tertutup tanpa ada seorangpun yang mengetahui
hal yang sedang terjadi di jalur kekuasaan negara tersebut. Sama halnya dengan
Vietnam, Laos juga telah melakukan perubahan ekonomi. Mereka mereformasi
sistem ekonomi pada tahun 1986 dan sejak saat itu, ekonomi Laos semakin
meningkat dan tingkat kemiskinannya menurun. Tahun 1991, Laos menggunakan
konstitusi yang menjamin HAM. Akan tetapi, beberapa hal seperti hak hidup,
kebebasan untuk berekspresi, dan berkumpul tidak ada dalam konstitusi yang
mereka buat. Sama halnya dengan negara komunis lainnya, negara Laos juga
mengatur media secara ketat. Pemerintah memiliki kendali atas konten yang
diunggah masyarakat Laos lewat sosial media.

5. Vietnam

Negara ini sudah menganut ideologi komunis sejak tahun 1975 saat negara tersebut
bersatu kembali setelah terjadinya Perang Vietnam. Kemudian pada 1986, negara ini
mengenalkan kebijakan yang disebut sebagai Doi Moi. Kebijakan ini yang mengubah
sistem perekonomian vietnam dari komunis yang terpusat menjadi ekonomi kapitalis
dan diatur oleh pasar. Setelah reformasi ekonomi berlangsung, ekonomi dalam
negeri Vietnam bertumbuh dengan baik. Meskipun demikian, Partai Komunis
Vietnam masih melakukan monopoli kekuasaan di negara itu. Pemerintah Vietnam
bahkan dituduh membatasi kehidupan warganya. Media di sana sangat dijaga
dengan ketat dan yang melawan rezim akan dipenjara.

Selain Laos, negara Asia Tenggara lainnya yang menganut ideologi komunisme ialah
Vietnam. Akibat Perang Vietnam yang dimulai pada tahun 1954, Vietnam sendiri
juga dipengaruhi oleh 2 kekuatan asing yang dominan, yaitu Uni Soviet dan Amerika
Serikat. Vietnam Utara dipengaruhi oleh Uni Soviet dengan ideologi komunisme dan
Vietnam Selatan dipengaruhi oleh Amerika Serkat yang berideologi liberal.

Setelah 2 dekade terpisah, Vietnam Utara dan Vietnam Selatan memutuskan untuk
bersatu pada tahun 1976 dengan mengedepankan ideologi komunisme. Meskipun
begitu, dalam hal perekonomian, Vietnam merupakan salah satu negara yang
terbuka di Asia Tenggara.

Vietnam telah dipimpin oleh rezim komunis sejak 1975, kala negara tersebut bersatu
kembali setelah Perang Vietnam.

Vietnam merupakan negara dengan satu partai, yang dipimpin oleh Partai Komunis
Vietnam.

Namun, seiring berjalannya waktu, negara-negara komunis seperti Vietnam


mengalami pergeseran komponen ideologi.
Pada tahun 1986, Vietnam memperkenalkan kebijakan yang dikenal sebagai Doi Moi.
Kebijakan ini mengubah sistem ekonomi negara, dari gaya komunis yang
direncanakan secara terpusat menjadi ekonomi yang lebih kapitalis dan digerakkan
oleh Sejak reformasi ekonomi itu berlangsung, pertumbuhan ekonomi Vietnam
berkembang pesat.

Meski demikian, Partai Komunis Vietnam masih terus memonopoli kekuasaan di


negara tersebut. Pemerintah bahkan dituduh sangat membatasi kehidupan
masyarakat. Media dikontrol dengan ketat, dan siapa pun yang menentang rezim
akan ditangkap dan dipenjarakan.

Secara resmi, Vietnam tetap menjadi negara komunis. Namun secara ideologi,
paham komunisme di negara tersebut telah ditinggalkan.
4. BAGAIMANA IDEOLOGI ITU SAAT INI

Inilah bukti gerakan dan ideologi komunis hingga kini masih eksis di dunia.

Apakah komunis masih ada atau eksis? Apakah pemberontakan gerakan komunis
masih nyata, khususnya di kawasan Asia Tenggara?

Jawabnya, ternyata masih meski perang dingin telah lama usai dan Uni sovyet
runtuh berkeping. Komunis masih eksis bahkan masih eksis dengan gerakan
bersenjatanya. Dan mereka pun masih diperangi atau terlibat perseteruan dengan
pihak berkuasa.

Lalu apa buktinya? Jawabnya gerakan bersenjata komunis masih eksis itu terjadi di
negara Phillipina pada saat ini. Salah satu buktinya adalah sebuah berita yang
dilansir kantor berita Reuters pada 16 Agustus 2021. Tulisannya mengulas
perkembangan yang ada di kawasan Asia Pasifik. Judul tulisan berita itu: 'Philippines
military says 16 communist rebels killed in raid." (Militer Filipina mengatakan 16
pemberontak komunis tewas dalam serangan).

MANILA, 16 Agustus (Reuters) --Tentara Filipina membunuh 16 pemberontak


komunis dalam serangan terhadap tempat persembunyian gerilyawan yang dicurigai
di Filipina tengah di mana puluhan senjata api berkekuatan tinggi juga ditemukan,
kata militer, Senin (16/8).

"Pasukan pemerintah menerima informasi dari masyarakat tentang keberadaan


"teroris di tempat persembunyian pembuat bom mereka" di daerah itu, kata Mayor
Reynaldo Aragones, juru bicara militer di Filipina tengah.

"Baku tembak sangat intens, itulah sebabnya kami memberikan dukungan tembakan
(artileri) tidak langsung dan dukungan aset udara," kata Aragones lagi.

Pemerintah Presiden Rodrigo Duterte telah meningkatkan upaya untuk


menghancurkan pemberontakan yang dipimpin Maois, salah satu pemberontakan
terlama di dunia. Pemberontakan ini telah menewaskan lebih dari 40.000 orang.

Upaya perdamaian Duterte dengan pemberontak komunis ini telah berulang kali
digagalkan. Bahkan dia sudah setiap kali berjanji untuk menghancurkan gerakan
tersebut.
Pada bulan Maret lalu misalnya, ia memerintahkan polisi dan militer Philipina untuk
"membunuh" pemberontak komunis, Duterte dalam sial ini dituduh "mengabaikan
hak asasi manusia" yang akibatnya menarik kecaman dari para aktivis.

Selama ini aktivis kelompok hak asasi manusia dan para oenentang Duterte
mengatakan pemerintahannya dan militer telah melangkah lebih jauh dengan
membudayakan praktik "penandaan merah". Selain itu Duterte menuduh saingan
politik atau kritikus kepada dirinya mendukung atau bergabung dengan
pemberontak, sebagai dalih untuk membungkam, menangkap, atau bahkan
membunuh mereka. Pemerintah Filipina pun menyangkal hal itu.

"Pada masa puncak kejayaanya, Tentara Rakyat Baru, sayap bersenjata Partai
Komunis Filipina, memiliki 25.000 pejuang bersenjata. Tetapi sekarang memiliki
sekitar 3.000, kata pihak di militer Filipina.

Untuk mengatasi pemberontakan komunis bersenjata itu, Panglima militer Filipina


yang baru diangkat, Letnan Jenderal Jose Faustino, telah mengarahkan unit-unit
militer untuk menangani pemberontakan komunis sebelum akhir tahun.

Melihat fakta di berita Reuters itu, masihkah ada yang berani bilang komunis tidak
ada atau ideologi komunis dan gerakannya telah mati? Sebab, faktanya baik di Rusia
dan RRC partai komunis masih eksis hingga saat ini bukan?

Bahkan bapak bangsa yang juga merupakan tokoh gerakan sosialis Indonesia yang
berseberangan dengan PKI, Tan Malaka, mempunyai jejak jasa pada gerakan
komunis di berbagai negara di kawasan Asia, seperti Filipina, Vietnam, bahkan
China. Di China misalnya Tan Malaka sempat menjadi guru di Shanghai dan
berperang bersama Tentara Merah ketika negara itu di jajah Jepang. Tan Malaka
kerap disebut sebagai 'Che Geuvara Asia'.

Cuma di Rusia saja yang ada sedikit bedanya, di sana pengikutnya sudah tak
berkuasa dan mengecil jumlah anggotanya. Anak muda di Rusia saat ini tak tertarik
lagi. Mereka tak mau balik ke masa lalu. Dan di China partai komunis malah eksis
dan berjaya meski dengan ada sedikit perubahan tampilan dan gaya. Mereka
mengadopsi sistem kapitalisme yang dahulu menjadi musuh bebuyutan ideologi ini.

Jadi dengan memplesetkan ujaran Mao Tse Tung ketika bersoal tentang dirinya tak
peduli 'kucing hitam atau putih' asal bila menangkap tikus, maka faktanya komunis
tetap ada. Cuma mereka bersembunyi 'di lumbung' yang mana?
Dan ingat ideologi sebenarnya --sama dengan agama-- tak akan pernah bisa mati.
Dia tetap eksis dalam pikiran dan benak manusia. Sia-sia saja bila mencoba
membunuhnya. Bahkan, dahulu di era 1990-an ada buku yang terkenal yang
mengatakan 'Ideologi Telah Mati'.

Nyatanya, klaim itu tak terbukti. Tak hanya itu malah kemudian ada yang
mengatakakan bahwa ideologi sebenarnya tak beda dengan agama. Keduanya
menawarkan surga. Cuma bedanya ideologi hanya menawarkan satu sisi yakni
'surga' di dunia saja, agama menawarkan dobel: selain menawarkan 'surga' di dunia,
agama menawarkan juga 'surga' sesudah mati. Itu saja !

Mengapa petualangan Partai Komunis Indonesia di paruh pertama abad 19 memilih


pemberontakan (1926) sebagai jalan politik? Mengapa aksi pemogokan buruh pabrik
dan serikat pekerja secara besar-besaran terutama di Jawa waktu itu tidak mampu
muncul sebagai jawaban Komunisme terhadap penjajahan Kolonial Belanda? Apakah
kegagalan revolusi di Hindia salah satunya disebabkan sikap Komintern lebih lebih
memprioritaskan perkembangan Eropa Barat daripada Asia? Dan, apakah tesis Tan
Malaka tentang Ideologi Islam dan Komunisme sebagai basis Revolusi Hindia
sepenuhnya salah?

Tak banyak buku yang membahas tentang Komunisme Internasional atau Komintern
dan perkembangan ideologi Komunis di Indonesia. Mungkin referensi tentang
Komintern baru bisa dijumpai beberapa tahun pasca tumbangnya Orde Baru.
Sebelumnya dipastikan mustahil bisa mendapatkan bacaan bermutu tentang sejarah
perkembangan Komunisme di Indonesia, karena rejim Soeharto waktu itu
mengharamkan mempelajari ajaran Marxisme-Leninisme.

Tulisan Mcvey yang diterbitkan Komunitas Bambu (2010) tentang kemunculan


Komunisme Indonesia di awal abad 19, cukup membantu melakukan pelacakan
relasi-relasi yang coba dibangun kelompok kiri Indonesia baik di dalam ataupun di
luar negeri. Naskah asli buku itu berjudul ―The Rise of Indonesian Comunism
diterbitkan oleh Universitas Cornel tahun 1965. Gaya tulisan Mcvey cenderung
melihat bahwa sejarah Komunisme Indonesia tidak bisa dilepaskan dari format
sosial-politik kolonial Hindia Belanda. Bahwa asal-usul bangsa Indonesia terletak
dalam periode kolonial, yang selanjutnya menghasilkan kepemimpinan nasional dan
kaum intelektual yang dipisahkan oleh Belanda dari rakyat jelata sehingga
menghambat proses perkembangan nasionalisme secara alamiah.
5. Ideologi Sosialisme

A. HISTORY

Istilah sosialisme digunakan pertama kali oleh Alexander Vinet, seorang teolog
Protestan asal Perancis. Dalam artikelnya yang dimuat di surat kabar Le Semeur
(Penabur) di tahun 1831, paham sosialisme adalah paham yang bertujuan untuk
membentuk negara yang memberlakukan usaha kolektif dan membatasi kepemilikan
secara perorangan.

Perkembangan industrialisasi di Eropa mendorong kemunculan paham sosialisme.


Sebagian besar lembaga usaha atau perusahaan merupakan milik swasta atau
perorangan. Untuk menjalankan usaha dan pabriknya itu, setiap pemilik usaha
(kapitalis) membutuhkan orang sebagai pekerja (buruh).

Para pekerja ini dieksploitasi besar-besaran dengan upah yang rendah. Mereka
bahkan tidak mendapat jaminan dan perlindungan kesejahteraan. Kondisi tersebut
memicu meningkatnya kemiskinan dan kriminalitas. Di sisi lain, kaum kapitalis
semakin kaya raya dan menguasai perekonomian.

Kondisi di atas membuat kaum kapitalis dan kaum buruh (proletar) memiliki
perbedaan yang sangat mencolok. Untuk itu, mereka yang menentang sistem
ekonomi seperti ini, khususnya kaum buruh melakukan perlawanan.

Mereka juga melayangkan sejumlah tuntutan berupa hak-hak, jaminan, dan


perlindungan kesejahteraan dari kaum kapitalis. Mereka bersatu dan membentuk
kelompok dengan kepentingan untuk memperjelas status dan kedudukan mereka.
Kelompok ini yang kemudian disebut sebagai golongan sosialis.

Dalam kajian sosialisme, modal menjadi alasan utama mengapa penindasan


terhadap kaum proletar terjadi. Modal yang dimiliki secara pribadi cenderung
menghasilkan pemerasan atas kelas pekerja atau buruh. Modal dalam kajian
sosialisme dipahami sebagai segala sumber daya yang dapat menghasilkan
komoditas, menghasilkan barang atau jasa yang diperjual-belikan. Dengan begitu,
modal tidak hanya dipahami sebagai uang, tetapi juga alat, mesin, dan fasilitas yang
digunakan untuk memproduksi barang atau jasa. Dalam kajian sosialisme, alat-alat
tersebut disebut sebagai "alat produksi".

Dalam konteks kemunculan sosialisme, kepemilikan modal menjadi ―senjata utama‖


untuk memeras buruh. Kaum borjuis memiliki nilai tawar tinggi atas kepemilikan
modal, sedangkan proletar tidak. Perbedaan nilai tawar tersebut terlihat dari
pembagian upah yang ditentukan oleh kepemilikan modal. Si pemilik alat produksi
mendapat bagian paling banyak, sedang kaum proletar yang beban kerjanya sangat
berat dapat upah yang sedikit karena tidak punya alat produksi. Para pemikir
sosialisme berpendapat bahwa kepemilikan pribadi atas modal perlu dihilangkan.
Modal harus dimiliki secara bersama-sama dan diolah secara bersama pula, sehingga
hasil yang didapatkan dapat dibagi secara adil dan merata. Teori-teori tentang
bagaimana cara mencapai kondisi adil dan merata itu pun bermunculan. Pemikir
sosialisme seperti Robert Owen dan Charles Fourier berpendapat sosialisme dapat
tercapai dengan membentuk komunitas-komunitas kecil di mana modal dimiliki
secara bersama.

Pada 1825, Robert Owen membeli sebuah kota di Indiana, Amerika Serikat (AS)
yang diberi nama New Harmony. Kota tersebut menjadi eksperimen sosialnya untuk
menerapkan pemikiran Owen tentang sosialisme. Pemikiran tentang komunitas kecil
inilah yang kemudian menjadi cikal bakal konsep koperasi yang kita kenal sekarang
ini. Beberapa pemikir lain seperti Karl Marx, Friedrich Engels, dan Etienne Cabet,
berpendapat lain. Mereka berpendapat bahwa modal mesti dimiliki oleh sebuah
institusi milik bersama, yakni negara.

Oleh karenanya, para pemikir ini beranggapan bahwa sosialisme dapat dicapai lewat
jalur politik. Marx dan Engels berpendapat bahwa sosialisme dapat terwujud jika
melalui cara pertentangan kelas. Baginya, sosialisme akan tercipta jika terjadi
konfrontasi kaum proletar untuk merebut modal dan alat produksi milik borjuis.
Sosialisme ala Marx ini kemudian disebut sebagai komunis, yang merupakan cabang
sosialisme yang progresif. Salah satu tonggak awal penerapan sosialisme ala Marx
terlihat pada Komune Paris, sebuah pemerintahan provisional yang digerakkan oleh
kaum buruh. Dalam Komune Paris, kelas borjuis ditiadakan, yang ada hanya kelas
pekerja. Seluruh modal yang ada dimiliki oleh pemerintahan kelas pekerja. Komune
Paris ini kemudian menjadi cetak biru bagi terlaksananya pemerintahan kelas
pekerja. Karl Marx, dalam Civil War in France (1971), menyebutkan bahwa
keberhasilan kaum proletar membentuk Komune Paris ini sebagai ―awal mula
revolusi sosial abad ke-19‖.

Sejarah sosialisme dapat dilacak sejak peristiwa Revolusi Prancis 1789 dan
perubahan yang dibawanya, meski sebelumnya terdapat pergerakan dan gagasan
yang sudah berkembang. Manifesto komunis yang ditulis oleh Karl Marx dan
Friedrich Engels pada 1848 tepat sebelum Revolusi 1848 menyapu Eropa,
mengemukakan apa yang mereka beri istilah 'sosialisme ilmiah'. Pada sepertiga akhir
abad ke-19 di Eropa, partai sosial demokrat berkembang, yang sebagian besar
beraliran Marxisme. Partai Buruh Australia adalah partai sosialis pertama di dunia
yang terpilih dalam pemilihan umum negara bagian Queensland.

Pada paruh pertama abad ke-20, Uni Soviet dan Partai komunis dari Internasional
Ketiga di seluruh dunia sebagian besar hadir sebagai perwakilan sosialisme dalam
bentuk perkembangan ekonomi model Soviet, pebentukan ekonomi terencana
terpusat yang diatur oleh negara yang memiliki semuaalat produksi, meski aliran lain
mencela apa yang mereka rasa kekurangan demokrasi. Di Inggris Herbert Morrison
mengatakan "Sosialisme adalah apa yang pemerintahan Partai Buruh lakukan",
sedangkan Aneurin Bevan menyatakan bahwa sosialisme mensyaratkan bahwa
"aliran utama ekonomi dibawa ke bawah arahan publik", dengan rencana ekonomi
dan demokrasri pekerja. Beberapa menyatakan bahwa kapitalisme telah dihapus.
Pemerintahan sosialis membentuk 'ekonomi campuran' dengan nasionalisasi
sebagian dan kesejahteraan sosial.
Pada 1968, Perang Vietnam (1959-1975) yang berkepanjangan, memberikan
kesempatan kepada Kiri Baru, sosialis yang cenderung kritikal terhadap Uni Soviet
dan demokrasi sosial. Anarko-sindikalis dan beberapa elemen Kiri Baru dan lainnya
mendukung kepemilikan kolektif yang terdesentralisasi dalam bentuk koperasi atau
dewan pekerja. Pada awal abad ke-21 di Amerika Selatan, Presiden Venezuela Hugo
Chavez menyuarakan apa yang dia sebut sebagai 'Sosialisme abad ke-21', yang
termasuk di antaranya kebijakan nasionalisasi aset nasional seperti minyak bumi,
anti-imperialisme, dan menyebut dirinya Trotskys yang mendukung 'revolusi
permanen'.

Bersamaan dengan munculnya sosialisme pada abad ke-18 hingga ke-19, paham
tersebut kemudian berkembang menjadi berbagai aliran. Sosialisme berkembang
menjadi berbagai aliran pemikiran, seperti sosialis demokrat, komunisme, marxis,
dan lain sebagainya.

Menurut ahli, perkembangan sosialisme dibagi menjadi dua kutub, yakni sosialisme
utopis dan sosialisme ilmiah. Sosialisme utopis ini dijelaskan untuk menyebut
perkembangan sosialisme modern. Istilah utopis bermula dari Karl Marx yang hanya
memikirkan cita-cita sosialisme tanpa memikirkan prosesnya. Sosialis utopis ini
hanya berkutat pada kapitalisme, bahwa kepemilikan pribadi atas alat produksi
merupakan sumber utama penindasan kelas pekerja.

Sementara itu, sosialisme ilmiah merupakan istilah untuk menyebut pemikiran


sosialisme dengan pendekatan ilmiah. Sosialisme ilmiah ini menggunakan
pendekatan sains, ilmu politik, filsafat, sosiologi, dan ekonomi dalam mencapai cita-
cita. Puncak dari perkembangan sosialisme ilmiah adalah terbitnya buku Das Kapital
pada 1867. Jadi, pada dasarnya, Marx memiliki sikap yang sedikit radikal dalam
pemikiran sosialisme. Akan tetapi, pemikiran tersebut berubah ketika Marx mulai
menulis artikel yang kemudian dianggap sebagai bentuk sosialisme ilmiah.
Sementara itu, komunisme berkembang ketika Marx berada di Paris bersama Engels.
Mereka mendirikan jurnal surat kabar yang radikal bernama Vorwarts.

Melalui surat kabar tersebut, kaum kiri di Inggris mendapat inspirasi hingga akhirnya
berdiri Liga Komunis. Pada 1867, Liga Komunis Inggris mengundang Marx dan
Engels untuk menghadiri konferensi Komunis. Di sana, Marx dan Engels diminta
untuk menuliskan sebuah manifesto komunis yang kemudian dikenal dengan
Manifesto Partai Komunis atau Manifest der Kommunistischen Partei. Manifesto
tersebut diterbitkan pada 1868 dan menjadi bacaan wajib bagi kaum komunis.

Menurut sejarah, sosialisme muncul pertama kali di Perancis tahun 1830. Tujuan
sosialisme adalah membentuk kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat dalam
negara. Cara mencapai hal tersebut adalah rasa kebersamaan antara pihak swasta
dan perseorangan. Sehingga terwujud pembagian hasil produksi yang merata.
Sosialisme berkembang di era revolusi industri. Kemunculan sosialisme awalnya
adalah gerakan protes, karena sistem kapitalis ekonomi yang merenggut hak
kebebasan. Sosialisme muncul karena perbedaan golongan pemilik modal yang
hidup mewah. Sedangkan pekerja buruh mendapatkan upah yang rendah dan
tingkat kemiskinan tinggi.
B. TOKOH YANG MEMUNCULKANNYA

Paham sosialisme didukung dan diperjuangkan oleh sejumlah tokoh yang sangat
dikenal di seluruh dunia. Tokoh-tokoh paham sosialisme adalah Robert Owen
(Inggris), Saint Simon dan Charles Fourier (Perancis), Karl Marx dan Friedrich Engels
(Jerman).

Karl Marx dan Friedrich Engels semakin populer setelah menulis buku berjudul das
Capital. Dalam buku tersebut, Karl Marx mengatakan bahwa sejarah masyarakat
dunia sama dengan sejarah perjuangan kelas. Oleh karenanya ia mendambakan
kehidupan masyarakat tanpa kelas.

Ajaran Karl Marx dalam hal ini disebut sebagai komunisme dan pengikutnya disebut
komunis. Namun istilah komunisme bukanlah ciptaannya, istilah tersebut merupakan
ciptaan sosialis Prancis, Etienne Cabet (1788-1856). Karl Marx merupakan
pengembang ajaran sosialisme-komunisme yang kemudian berkembang di Rusia
dibawah pimpinan Lenin.

1. Robert Owen

Robert Owen (1881-1858). Ini adalah figur pertama yang mengembangkan benih-
benih ide atau ide-ide sosialisme. Owen selalu memperhatikan nasib pekerja kecil
sepanjang hidupnya. Apa pendapat Anda tentang pemikiran Owen tentang
sosialisme? Terus baca deskripsi ini. Pemikirannya tentang sosialisme dituangkan ke
dalam sebuah buku berjudul ―Visi Masyarakat, sebuah Esai tentang Pembentukan
Karakter Manusia‖. Dalam bukunya, ia mengatakan bahwa lingkungan sosial
memengaruhi pembentukan karakter manusia. Dia berusaha mencari cara untuk
meningkatkan kesejahteraan pekerjanya.

Robert Owen merupakan tokoh sosialisme berkebangsaan Inggris. Kontribusinya


pada dunia sosialisme berupa pandangan bahwa perilaku manusia tidak abadi atau
dapat berubah-ubah dan mereka memiliki keinginan bebas untuk mengorganisir
apapun yang mereka inginkan.

Robert Owen adalah pemikir utama sosialisme utopis, juga dianggap sebagai bapak
gerakan koperasi dan Owen juga adalah pengusaha yang sukses. Robert Owen
berpendapat untuk meningkatkan taraf hidup para pekerja, Robert Owen
mengemukakan bahwa lingkungan sosial memiliki pengaruh dalam membentuk
watak manusia, dengan demikian kesejahteraan hidup manusia atau pekerja perlu
diperhatikan dan ditingkatkan. Pemikiran Robert Owen ini tertuang dalam bukunya
A New View Society, An Essay on The Formation of Human Character terbit tahun
1813.

2. Saint Simon dan Charles Fourier

St. Simone (1769-1873). Dia adalah orang pertama yang menyatakan bahwa
fasilitas produksi harus 100% dimiliki pemerintah / negara. Gagasan atau gagasan
tersebut merupakan benih pertama bagi lahirnya sistem kapitalisme negara (state
capitalism).

Negara Prancis juga memiliki tokoh pendukung sosialisme yaitu Saint Simon dan
Charles Fourier. Charles terkenal dengan asosiasmenya yaitu sosialis utopis yang
berpengaruh pada pandangan masyarakat pada saat itu.

Saint Simont merupakan seorang tokoh sosialis dan juga seorang bangsawan yang
memfokuskan dukungannya agar golongan pekerja dapat mengikuti apapun yang
terjadi dalam perkembangan masyarakat, terutama perkembangan ilmu
pengetahuan dan industri.

Fourie mengemukakan dukungannya dengan mengatakan perlunya ada suatu


wilayah tertentu yang memudahkan rakyat untuk saling berkomunikasi dan bekerja
bersama, dimana dengan sistem ini lama kelamaan kehidupan rakyat menjadi
seragam.

Fourie (1770-1837). Orang pertama di Eropa yang merasa khawatir melihat


perjuangan tersembunyi antara kapitalis dan pekerja. Dia menyarankan pemerintah
Prancis untuk membangun kompleks perumahan yang memisahkan kelompok politik
dan ekonomi dan dapat menampung empat hingga lima ratus keluarga.

3. Karl Marx dan Friedrich Engels

Kedua tokoh tersebut merupakan tokoh yang sangat terkenal karena perjuangan
mereka melawan kapitalis melalui tulisan pada buku dengan judul das Capital. Karl
Marx menyatakan bahwa sejarah pada masyarakat berupa perjuangan terhadap
kelas antarmanusia, sehingga Ia menginginkan kehidupan tanpa adanya kelas.
Menurutnya dengan adanya sosialisme dapat menjadi langkah penentu menuju
masyarakat sosialis yang sempurna dengan mencapai pengembangan diri.

Karl Heinrich Marx (1818-1883). Dia menciptakan sosialisme berbasis ilmiah. Dikenal
sebagai ahli teori dan penyelenggara gerakan sosialis di Jerman. Dia
mengembangkan sosialisme secara radikal. Karya Karl Marx adalah ―Das Kapital‖ dan
dikenal karena fakta bahwa sejarah manusia adalah sejarah perjuangan kelas dan
bahwa pemenang perang adalah kaum proletar.

Karl Heinrich Santury Marx (bahasa Jerman: [ma ks]; 5 Mei 1818 – 14 Maret 1883)
adalah seorang filsuf, ekonom, sejarawan, pembuat teori politik, sosiolog, jurnalis
dan sosialis revolusioner asal Jerman.

Lahir di Trier dalam keluarga kelas menengah, Marx belajar hukum dan filsafat
Hegelian. Karena publikasi politiknya, Marx menjadi tak bernegara dan tinggal dalam
pengasingan di London, di mana ia tetap mengembangkan pemikirannya dalam
kolaborasi dengan pemikir Jerman Friedrich Engels dan menerbitkan tulisan-
tulisannya, melakukan riset di ruang baca British Museum.

Karya terkenalnya adalah pamflet tahun 1848, Manifesto Komunis, dan karya tiga
volume Das Kapital. Pemikiran politik dan filsafatnya memiliki pengaruh pada sejarah
intelektual, ekonomi dan politik pada masa berikutnya dan namanya dipakai sebagai
adjektif, pengucapan dan aliran teori sosial.

Teori-teori Marx tentang masyarakat, ekonomi dan politik—yang secara kolektif


dimengerti sebagai Marxisme—menyatakan bahwa umat manusia berkembang
melalui perjuangan kelas. Dalam kapitalisme, manifes itu sendiri berada dalam
konflik antara kelas pemerintahan (dikenal sebagai burjois) yang mengendalikan alat
produksi dan kelas buruh (dikenal sebagai proletariat) yang dapat diperalat dengan
menjual tenaga buruh mereka sebagai balasan untuk upah. Memajukan kesepakatan
kritikal yang dikenal sebagai materialisme sejarah, Marx memprediksi bahwa, seperti
sistem sosio-ekonomi sebelumnya, kapitalisme memproduksi ketegangan internal
yang akan berujung pada penghancuran diri dan digantikan oleh sistem baru:
sosialisme.

Bagi Marx, antagonisme kelas di bawah kapitalisme, yang merupakan bagian dari
ketidakstabilan dan alam kecenderungan krisis, kemudian akan membuat kelas
buruh mengembangkan masyarakat tanpa kelas, yang berujung pada penaklukan
mereka terhadap kekuasaan politik dan kemudian menghimpun ketiadaan kelas,
masyarakat komunis yang diatur oleh asosiasi produsen bebas. Marx aktif
mendorong penerapannya, berpendapat bahwa kelas tenaga kerja harus
mengadakan tindakan revolusioner untuk menggulingkan kapitalisme dan mengirim
emansipasi sosio-ekonomi.

Marx dianggap sebagai salah satu tokoh paling berpengaruh dalam sejarah manusia,
dan karyanya dipuji sekaligus dikritik. Karyanya dalam ekonomi menjadi dasar bagi
sebagian besar pemahaman tenaga kerja pada saat ini dan hubungannya dengan
modal, dan kemudian pemikiran ekonomi. Beberapa intelektual, serikat buruh,
seniman, dan partai politik di seluruh dunia dipengaruhi oleh karya Marx, dengan
beberapa pihak memodifikasi atau mengadaptasi gagasan-gagasannya. Marx
biasanya disebut sebagai salah satu arsitek utama dari ilmu sosial modern

Sosialisme pada masa kolonial mendapat simpati dari masyarakat adat. Memahami
sosialisme telah berdampak besar pada konsep dan membuatnya menjadi salah satu
senjata utama untuk berurusan dengan kolonialisme dan imperialisme. Ada
pemimpin di negara-negara Asia dan Afrika yang tertarik pada ajaran sosialisme.

Engels adalah salah satu penganut sosialisme dari Inggris yang berjuang kuat
menegakkan ideologinya bersama dengan seorang Karl Marx pada waktu itu,
pemikirannya terkait sosialisme dapat dilihat dari bukunya yang berjudul Das Capital

Sistem kapitalisme yang dilihat Marx telah menjadikan ekonomi terlalu penting dan
manusia hanya dimanfaatkan oleh proses industrialisasi sekedar komoditi ekonomi
yang menguntungkan middle class atau yang disebut Kaum Borjuis oleh Marx.

Dari atas keresahan itu Marx memunculkan perjuangan dan merencanakan


perjuangan aturan kelas baru yaitu kaum proletar. Sebagian perjuangan penting dari
Marx antara lain adalah menghapuskan hak milik atas tanah, alat- alat produksi milik
negara dan penghapusan hak milik waris, dengan demikian Marx beranggapan
perbedaan kelas tidak akan ada.
C. NEGARA YANG MENGGUNAKANNYA

1. China

Pemerintah Cina sangat dominan dalam mengatur ekonomi negaranya. Banyak


sekali perusahaan di China yang dikuasai oleh pemerintah.

Belakangan memang China perlahan terbuka terhadap kapitalisme namun tetap saja
secara resmi China adalah negara sosialis.

Meski dikenal sebagai negara komunis, China meyakini dogma ekonomi 'menetes ke
bawah' (trickle-down economics).

Pemerintahan China percaya bahwa membiarkan beberapa orang menjadi sangat


kaya akan menguntungkan semua elemen masyarakat.

China yakin sistem itu akan menyeret mereka keluar dari bencana yang dihasilkan
program Revolusi Kebudayaan Mao Zedong secepat mungkin.

Pada suatu titik, sistem itu memang berhasil di China. Kelompok kelas menengah
yang besar muncul. Warga China di hampir semua lapisan masyarakat sekarang
juga memiliki standar hidup yang lebih baik.

Dari stagnasi yang terjadi pada dekade 1970-an, China telah melesat ke puncak dan
sekarang menantang Amerika Serikat untuk dominasi perekonomian global.

Namun sistem ekonomi yang mereka terapkan meninggalkan jurang disparitas


pendapatan di antara warganya.

Sejumlah orang yang mengambil alih kepemilikan pabrik di China pada tahun 1980-
an sudah menghasilkan keuntungan selangit.

Keturunan mereka sekarang bisa mengendarai berbagai mobil mewah mencolok,


melewati para pekerja konstruksi yang bertanya-tanya bagaimana mereka bisa
membeli tempat tinggal.

Pemimpin negara itu selalu membuat klaim menjalankan perekonomian "dengan ciri
khas Cina".

Konsep sosialisme "dengan ciri khas China" memberikan kelonggaran filosofis besar
terhadap pemerintah untuk mengatur masyarakat yang, dalam banyak hal, tidak
tampak terlalu sosialis.

Sekretaris Jenderal Partai Komunis China, Xi Jinping, tampaknya telah memutuskan


bahwa konsep sosialisme itu tidak lagi dapat diterima.

Di bawah kepemimpinannya, Pemerintah China mulai mengembalikan komunisme ke


partai komunis mereka, setidaknya sampai batas tertentu.

Slogan barunya adalah "kemakmuran bersama".

Kata-kata ini belum benar-benar muncul di poster propaganda di jalanan kota-kota


China. Tapi propaganda itu tidak lama lagi akan bergulir.
'Kemakmuran bersama' merupakan landasan dari apa yang dilakukan pemimpin
China sekarang.

2. Denmark

Di Denmark pajaknya adalah salah satu yang tertinggi dunia. Namun kesejahteraan
di negara ini sangat merata. UMKM di Denmark tumbuh subur. Kesetaraan adalah
suatu nilai yang sangat penting bagi pemerintah Denmark.

Denmark, Swedia, Norwegia, Finlandia dan Islandia disebut dengan istilah negara
Skandinavia. Nenek moyang mereka sama yaitu bangsa Viking. Dulunya mereka
juga satu negara, dan satu bahasa. Sekarang disatukan kembali bibawah bendera
Skandinavia, semacam perkumpulan ASEAN di Asia Tenggara.

Apa yang menarik dari negara negara Skandinavia? Seorang teman Norwegia
berkisah ketika beliau berkunjung ke Amerika Serikat, pertanyaan yang hampir sama
diajukan oleh setiap orang Amerika yang dia jumpai:"apakah kamu tidak takut
dengan beruang kutub yang berkeliaran?"

Kalau teman saya yang Denmark saat ke luar negeri pasti ditanya:"kok bisa kamu
hidup di negara yang lebih dingin dari freezer?" Teman saya yang Swedia, saat ke
Jerman, padahal sama sama Eropa, diejek:"pasti mau mabok nih yee." Teman yang
Finlandia bilang, waktu tahu kalau dia dari Finlandia, langsung orang menuduh:"oh,
kamu komunis ya?"

Wajar saja orang punya anggapan aneh aneh tentang negara negara Skandinavia,
karena lokasinya dekat kutub, dingin, pajak yang tinggi (sangat tinggi untuk
minuman keras, sehingga banyak orang Skandinavia ke negara tetangga hanya
untuk beli beer) dan menganut paham "sosialis."

Tapi tahukan anda bahwa negara negara Skandinavia termasuk yang terkanya di
dunia berdasarkan income per-capita nominal? Norwegia no 3, Islandia no.6,
Denmark no.8, Swedia no.11 dan Finlandia no.15 sebagai negara kaya di dunia.
Bukan itu saja, banyak indeks terbaik di dunia disandang oleh negara negara
Skandinavia.

Sebut saja beberapa diantaranya: Denmark negara terbersih dari korupsi di dunia
(padahal tak ada KPK atau badan anti korupsi, silahkan baca di artikel ini, pendidikan
terbaik di dunia (Denmark no.1, Norwegia no.2, Swedia no.3 dan Finlandia no.4,
silahkan baca di sini, negara ter-aman di dunia, terbaik untuk emansipasi wanita di
dunia, terbersih di dunia dan berbagai kategori "the best" lainnya.

Sosialis Tak Mesti Komunis

Balik ke tuduhan komunis untuk teman Finlandia saya. Ini bisa terjadi karena
Finlandia dan negara negara Skandinavia menganut sistem ekonomi sosialis, dimana
tak boleh ada rakyat yang "mati" karena kelaparan, kedinginan di jalan (homeless),
dan tak punya biaya untuk berobat. Kebutuhan dasar ini disediakan gratis oleh
negara.

Apalagi yang disediakan oleh negara? Pendidikan gratis dari TK sampai ke Perguruan
tinggi (sampai ke S2, master) gratis. Tak hanya gratis SPP saat di perguruan tinggi,
tapi juga buku dan foto kopian bahan kuliah, plus uang saku yang cukup untuk biaya
"kos kosan" selama kuliah.

Tamat kuliah tak perlu kuatir tak dapat kerja. Daftar saja ke semacam dinas tenaga
kerja dimana mahasiswa menetap. Pihak pemerintah yang akan mencarikan
pekerjaan yang sesuai dengan keahlian si sarjana. Selama menunggu pekerjaan,
negara menyediakan tunjangan untuk menutup biaya kebutuhan dasar (makan dan
sewa kamar standar).

Kalau begitu apa bedanya dengan komunis? Pertama, hidup di negara negara
"sosialis" Skandinavia jauh lebih makmur dibandingkan dengan hidup di negara
negara "sosialis" komunis Eropa Timur, Rusia dan Cina. Apalagi jika dibandingkan
dengan Korea Utara, perbandingannya seperti bumi dan langit. Dibandingkan
dengan Amerika Serikat sekalipun, negara Skandinavia jauh lebih makmur

Kedua, negara "sosialis" Skandinavia lebih demokrasi dari negara negara komunis.
Di negara komunis hanya ada satu partai, yaitu partai komunis. Pemimpin negara
komunis tak beda dengan "diktator." Di Korea Utara bahkan kediktatoran itu bisa
diwariskan ke anak, terus ke cucu, nanti entah ke siapa.

Di Amerika Serikat yang anti komunis, liberal dan kapitalis, hanya ada dua partai
politik (Demokrat dan Republikan). Di Denmark, tak hanya ada banyak partai, tapi
juga siapa saja bisa buat partai politik. Hari ini buat partai politik, besok dibubarkan,
kemudian minggu depan dibentuk lagi, ya, silahkan saja. Nggak ada yang mau ambil
pusing dan memusingkannya.

Pernah dibentuk partai komunis Denmark, kemudian mereka rutin mengadakan


pawai di "down town" untuk menarik pengikut. Pernah saya tonton, jumlahnya
hanya belasan orang saja. Kata teman saya, pawai terakhir diikuti sekitar puluhan
orang. Beberapa waktu kemudian, saya baca di koran lokal: "partai komunis
Denmark cabang Jutland membubarkan diri, karena tidak laku"

3. Finlandia

Masyarakat Finlandia menikmati standar hidup yang begitu tinggi. Sistem pendidikan
di Finlandia adalah yang terbaik di dunia. Uniknya, sekolah di Finlandia gratis bahkan
ada makan siang yang gratis juga.

Finlandia (secara resmi: Republik Finlandia, bahasa Finlandia: Suomen Tasavalta; B.


Swedia: Republiken Finland), adalah sebuah negara Nordik yang terletak di Eropa
Utara, serta anggota dari Uni Eropa. Finlandia memiliki perbatasan darat dengan
Swedia di barat, Norwegia di utara, dan Rusia di timur sedangkan batas lautnya
adalah Laut Baltik di barat daya, Teluk Finlandia di selatan, dan Teluk Bothnia di
barat. Finlandia merupakan bagian dari kawasan geografi Fennoscandia, yang di
dalamnya juga termasuk Skandinavia dan sebagian Rusia.

Finlandia merupakan salah satu negara yang paling bahagia ke-1 dunia. Tahun
2013, populasi Finlandia sekitar 5,5 juta jiwa dan mayoritas tinggal di kawasan
selatan. Dari luas, negara ini menempati luasan kedelapan terbesar di Eropa dan
negara yang memiliki kepadatan penduduk terendah di Uni Eropa. Finlandia adalah
negara republik parlementer dengan pemerintah pusatnya di ibukota Helsinki,
pemerintah lokal di 317 munisipalitas, dan daerah otonomi Kepulauan Åland. Lebih
dari 1,4 juta jiwa tinggal di kawasan Helsinki Raya, yang menghasilkan sepertiga
produk domestik bruto negara. Kota besar lainnya adalah Tampere, Turku, Oulu,
Jyväskylä, Lahti, dan Kuopio.

Dari akhir abad ke-12 hingga 1809, Finlandia adalah bagian dari Swedia, yang
pengaruhnya masih dirasakan hingga saat ini dengan bahasa Swedia yang
digunakan luas dan merupakan salah satu bahasa resmi. Kemudian, wilayah ini
masuk dalam Kekaisaran Rusia sebagai Kadipaten Agung Finlandia sampai Revolusi
Rusia 1917 menghasilkan Deklarasi Kemerdekaan Finlandia. Hal ini diikuti dengan
Perang Saudara Finlandia di mana Republik Pekerja Sosialis Finlandia yang pro-
Bolshevik dikalahkan oleh Golongan Putih yang pro-konservatif dengan bantuan dari
Kekaisaran Jerman. Setelah beberapa saat mencoba membentuk kerajaan, negara
ini menjadi republik. Di Perang Dunia II, angkatan bersenjata Finlandia berperang
melawan 3 konflik sekaligus Perang Musim Dingin (1939–1940) dan Perang
Berkelanjutan (1941–1944) melawan Uni Soviet, serta Perang Lapland melawan Nazi
Jerman. Finlandia bergabung dengan PBB tahun 1955 dan menetapkan diri sebagai
negara yang netral. Finlandia bergabung dengan Organisasi untuk Kerja Sama dan
Pembangunan Ekonomi (OECD) tahun 1969, Uni Eropa tahun 1995, dan Zona Euro
tahun 1999.

Finlandia termasuk negara industri yang relatif baru, negara ini masih
menggantungkan diri dari sektor pertanian hingga 1950-an. Ekonomi mulai
berkembang ketika mengembangkan model negara kesejahteraan bergaya nordik,
menghasilkan kemakmuran dan saat ini menjadi salah satu negara dengan
pendapatan per kapita tertinggi di dunia.

Finlandia menduduki peringkat teratas dalam beberapa bidang, seperti pendudukan,


kekompetitifan ekonomi, kebebasan sipil, kualitas hidup, dan pembangunan
manusia. Negara ini memiliki sejarah progresivisme yang panjang, pada tahun 1906
menjadi negara kedua di dunia yang memberikan hak suara penuh pada semua
warga negara. Sekitar 73.9% warga Finlandia adalah anggota Gereja Lutheran
Evangelikal Finlandia (2014), tetapi Gereja Lutheran memperkirakan hanya 2%
anggotanya pergi ke gereja tiap minggu. Sebuah dokumen yang melegalkan
perkawinan sesama jenis disetujui parlemen tanggal 12 Desember 2014 telah
ditandatangani presiden 20 Februari 2015. Tahun 2010, Newsweek memilih
Finlandia sebagai negara terbaik di dunia. Finlandia juga menempati posisi pertama
dalam Indeks Manusia Dunia bulan Mei 2015.
4. Belanda

Di Belanda peran pemerintah dalam mengontrol ekonomi memang tidak dominan.


Namun masyarakat Belanda memegang teguh sistem sosialisme. Kehidupan di sana
begitu egaliter dan teratur.

Partai Sosialis (SP, pengucapan Belanda: [ɛs peː]; bahasa Belanda: Socialistische
Partij, pengucapan Belanda: [soːʃiaːˈlɪstisə pɑrˈtɛi]), berdiri sebagai Partai Komunis
Belanda/Marxis–Leninis (KPN/ML, bahasa Belanda: Communistische Partij van
Nederland/Marxistisch-Leninistisch) adalah sebuah partai politik sayap kiri di Belanda
yang berideologi sosialis demokratik.

Setelah pemilihan umum 2006, SP menjadi salah satu partai besar di Belanda
dengan 25 kursi dari 150 kursi, meningkat 16 kursi dari pemilu sebelumnya. Pada
pemilihan umum 2010, partai tersebut memperoleh 15 kursi. Pada pemilihan umum
2012, SP mempertahankan 15 kursi tersebut. Pada pemilihan umum 2017, partai
tersebut meraih 14 kursi, kehilangan satu kursi. Pada pemilihan umum 2021, partai
tersebut meraih 9 kursi, kehilangan lima kursi.

Partai Sosialis menjadi oposisi sejak mereka terbentuk.

Partai ini mencap dirinya sebagai sosialis,[12] tetapi juga digambarkan sebagai
demokrat sosial.[8] Dalam manifesto prinsipnya, partai ini menyerukan bahwa di
dalam masyarakat martabat manusia, kesetaraan dan solidaritas adalah hal yang
paling penting. Masalah intinya adalah pekerjaan, kesejahteraan sosial dan investasi
dalam pelayanan kesehatan, pendidikan publik, dan keselamatan publik. Partai ini
menentang privatisasi layanan publik dan kritis terhadap globalisasi.

5. Kanada

Sosialisme di Kanada memiliki sejarah yang panjang, bersama dengan


konservatisme dan liberalisme, kekuatan politik utama di Kanada.

Pergerakan sosialis Kanada diyakini berasal dari Kanada Barat. Partai Sosialis Kanada
adalah partai berbasis sosialis pertama di Kanada yang didirikan pada 1904.
Kemudian, Pemogokan masal Winnipeg 1919 dan Depresi Besar (1929-1939)
diyakini telah menyuburkan sosialisme di Kanada.

Pada akhir Perang Dunia Kedua, Partai Komunis mulai kehilangan momentumnya.
Satu-satunya perwakilan parlemen federalnya, Fred Rose, dituduh sebagai mata-
mata Uni Soviet. Rose dikeluarkan dari parlemen, ditahan selama empat tahun, dan
kemudian dibuntuti di setiap tempat kerjanya oleh polisi. Dia akhirnya pergi ke
Polandia dengan tujuan untuk membersihkan namanya, tapi kewarganegaraanya
dicabut pada 1957.

Kanada memang menganut sistem pasar bebas untuk sistem ekonominya. Namun
kesejahteraan penduduknya dijamin lewat fasilitas kehatan yang gratis. Kanada
adalah salah satu dari lima negara yang terbaik untuk ditempati.
6. Swedia

Swedia merupakan salah satu negara yang paling banyak memberikan pelayanan
sosial kepada warganya. Mulai dari fasilitas kesehatan gratis universal, sarana
pendidikan gratis hingga tingkat perguruan tinggi, serta jatah libur cuti yang panjang
untuk orang tua yang baru memiliki anak hingga 480 hari (dengan tetap
mendapatkan 80% dari gaji) merupakan beberapa layanan sosial yang dinikmati
oleh penduduk Swedia.

Hal ini merupakan kebalikan ekstrem dari praktik yang dilakukan di Amerika Serikat.
Negeri Paman Sam sendiri tidak dikenal sebagai negara yang memberikan layanan
sosial secara komprehensif kepada warganya. Amerika Serikat tidak memiliki layanan
kesehatan yang universal, perguruan tinggi yang dibiayai negara, ataupun aturan
kewajiban cuti bagi pekerja.

Maka tak ayal, banyak politisi-politisi berhaluan kiri di negeri Paman Sam yang
melirik Swedia sebagai salah satu contoh negara yang paling ideal, diantaranya
adalah Bernie Sanders. Sanders, yang menyebut dirinya sebagai seorang sosialis,
kerap merujuk kepada negara-negara Skandinavia seperti Swedia dalam
kampanyenya sebagai salah satu kandidat calon presiden dari Partai Demokrat 3
tahun lalu.

Swedia sangat menjamin kesejahteraan penduduknya. Sayangnya, pemerintah


terlalu sering mengintervensi ekonomi karena Swedia memiliki utang yang cukup
besar.
D. BAGAIMANA IDEOLOGI ITU SAAT INI

Bersamaan dengan munculnya sosialisme pada abad ke-18 hingga ke-19, paham
tersebut kemudian berkembang menjadi berbagai aliran. Sosialisme berkembang
menjadi berbagai aliran pemikiran, seperti sosialis demokrat, komunisme, marxis,
dan lain sebagainya.

Menurut ahli, perkembangan sosialisme dibagi menjadi dua kutub, yakni sosialisme
utopis dan sosialisme ilmiah. Sosialisme utopis ini dijelaskan untuk menyebut
perkembangan sosialisme modern. Istilah utopis bermula dari Karl Marx yang hanya
memikirkan cita-cita sosialisme tanpa memikirkan prosesnya. Sosialis utopis ini
hanya berkutat pada kapitalisme, bahwa kepemilikan pribadi atas alat produksi
merupakan sumber utama penindasan kelas pekerja.

Sementara itu, sosialisme ilmiah merupakan istilah untuk menyebut pemikiran


sosialisme dengan pendekatan ilmiah. Sosialisme ilmiah ini menggunakan
pendekatan sains, ilmu politik, filsafat, sosiologi, dan ekonomi dalam mencapai cita-
cita. Puncak dari perkembangan sosialisme ilmiah adalah terbitnya buku Das Kapital
pada 1867. Jadi, pada dasarnya, Marx memiliki sikap yang sedikit radikal dalam
pemikiran sosialisme. Akan tetapi, pemikiran tersebut berubah ketika Marx mulai
menulis artikel yang kemudian dianggap sebagai bentuk sosialisme ilmiah.

Sementara itu, komunisme berkembang ketika Marx berada di Paris bersama Engels.
Mereka mendirikan jurnal surat kabar yang radikal bernama Vorwarts. Melalui surat
kabar tersebut, kaum kiri di Inggris mendapat inspirasi hingga akhirnya berdiri Liga
Komunis. Pada 1867, Liga Komunis Inggris mengundang Marx dan Engels untuk
menghadiri konferensi Komunis.

Di sana, Marx dan Engels diminta untuk menuliskan sebuah manifesto komunis yang
kemudian dikenal dengan Manifesto Partai Komunis atau Manifest der
Kommunistischen Partei. Manifesto tersebut diterbitkan pada 1868 dan menjadi
bacaan wajib bagi kaum komunis.

Sebagaimana kapitalisme yang berkembang dari waktu ke waktu, maka sosialisme


pun demikian. Dalam periode abad 18 hingga abad ke 19, muncul berbagai varian
pemikiran sosialisme, seperti diantaranya sosialis demokrat, komunisme, anarkisme,
sosialisme utopis, marxisme, serta sindikalisme dan sosialisme ilmiah.

Ubaid Al Faruq dan Edy Mulyanto dalam bukunya yang berjudul Sejarah Teori-teori
Ekonomi (2017) membagi perkembangan sosialisme menjadi dua kutub yang
berbeda, yakni sosialisme utopis serta sosialisme ilmiah.

Pertama, sosialisme utopis dijelaskan sebagai istilah untuk menyebut perkembangan


sosialisme modern. Istilah sosialis utopis ini mulanya merupakan sebutan Karl Marx
untuk pemikir sosialisme yang hanya memikirkan cita-cita sosialisme tanpa
memikirkan cara menuju cita-cita tersebut. Pemikiran dan argumentasi para sosialis
utopis ini berkutat pada kritik atas kapitalisme, bahwa kepemilikan pribadi atas alat
produksi merupakan sumber utama penindasan kelas pekerja.
Tokoh-tokoh terkenal sosialis utopis ini antara lain, Comte Henri de Saint Simon,
Charles Fourier, Robert Owen, dan Louis Blanc.

Kedua, sosialisme ilmiah merupakan istilah untuk menyebut pemikiran sosialisme


dengan pendekatan ilmiah. Sosialisme ilmiah ini dipelopori oleh pemikir sosialisme
paling terkenal, Karl Marx. Mulanya, sosialisme ilmiah merupakan istilah Friedrich
Engels untuk merujuk teori sosial-politik-ekonomi yang dipelopori oleh Karl Marx.

Jika sosialisme utopis berhenti pada ranah filosofis sosialisme, Marx menentangnya
dengan membuat konsepsi cara mencapai sosialisme. Dalam membuat konsepsi
mencapai sosialisme, Marx menggunakan pendekatan sains, seperti misalnya, ilmu
politik, filsafat, sosiologi, dan ekonomi. Konsepsi Marx tentang sosialisme ini
merupakan sumbangsih besar dalam sains, seperti konsep materialisme dialektika
historis dalam ilmu filsafat serta teori nilai kerja dan teori nilai surplus dalam ilmu
ekonomi.

Puncak pemikiran Marx tentang sosialisme ilmiah ini adalah buku Das Capital yang ia
terbitkan pada 1867. Melalui buku tersebut, Marx menjelaskan secara ilmiah di mana
persisnya letak kecacatan sistem ekonomi kapitalis. Karl Marx dan Friedrich Engels
merupakan dua tokoh pemikir sosialisme ilmiah yang populer

Kepopuleran dua tokoh tersebut terutama terjadi setelah menerbitkan Das Manifest
der Kommunistischen Partei atau Manifesto Partai Komunis pada 1948. Buku
tersebut berisikan refleksi tentang kesulitan-kesulitan yang dialami kelas pekerja
serta seruan untuk terus bersatu dan berjuang.

Gagasan Marx justru mendapat tanggapan paling besar dari negara yang industrinya
baru setengah berkembang (tidak seperti keadaan di sekeliling Marx) yaitu Rusia.
Lenin menjadi tokoh yang memperbaharui ajaran Marx hingga menjadi Marxisme –
Leninisme atau komunisme.

Modifikasi dilakukan oleh Lenin karena teori Marx ditujukan kepada masyarakat yang
industrinya telah maju, sedangkan industri Rusia belum begitu maju pada saat itu.

Beberapa perbedaan antara pandangan Lenin dengan Marx antara lain, pertama,
Marx menganggap remeh petani tetapi Lenin tidak, kedua, menurut Marx partai
haruslah besar dan dipimpin oleh orang-orang komunis yang pintar tetapi Lenin
beranggapan bahwa partai cukup yang kecil saja tetapi terdiri dari orang-orang
revolusioner profesional, dan ketiga Marx beanggapan bahwa Kapitalisme akan
menemui ajal pada puncak perkembangannya dan akan digantikan oleh masyarakat
komunis sedangkan Lenin beranggapan bahwa imperialisme dapat memperpanjang
nyawa kapitalisme.

Selain itu Lenin juga memberi nama ―sosialisme‖ kepada ―tahap pertama masyarakat
komunis‖-nya Marx. Tampaknya dari sinilah timbul persepsi bahwa sosialisme
indentik dengan komunisme.

Apabila Amerika Serikat identik dengan kapitalisme, maka Rusia identik dengan
komunisme. Setelah Lenin ada Stalin yang gagasannya mengenai revolusi ialah
bahwa komunisme dapat diselenggarakan di satu negara dulu, yaitu di Uni Soviet,
dianggap menyimpang dari ajaran Marx. Di masa inilah muncul istilah Komunis
Internasional (Komintern), dimana Moskow menjadi pusat komunisme.

Kebijakan Moskow adalah kebijakan dunia komunis. dari sini timbul masalah yang
sangat mendasar. Komunisme muncul sebagai hasil adaptasi lingkungan dari
sosialisme. Namun melalui komintern. segala macam adaptasi terhadap ajaran
komunis tidak dapat dilakukan di luar Moskow. Padahal kondisi di tiap negara
komunis tidaklah sama dengan Moskow. Kekuasaan Uni Soviet terhadap negara –
negara komunis lainnya mulai berkurang / mengendur pada masa Khrushchev. Ada
dua gagasannya yang bertolak belakang sekali dengan ajaran Marx dan
kebijaksanaan Stalin.

Pertama, perang dapat dihindarkan. Kedua, membuka kemungkinan untuk dapat


hidup berdampingan dengan negara-negara yang berlainan sistim sosialnya.
Khrushchev tidaklah sekeras Stalin sehingga negara-negara komunis lain, yang
tadinya patuh dengan Uni Soviet, mulai menginginkan Polycentrisme. Dimana pusat
komunisme tidak hanya di satu tempat saja tetapi di berbagai pusat, yaitu di negara
masing-masing. Mao Tse Tung bangkit dari keadaan ini.

Begitu banyak tafsiran yang dilakukan terhadap ajaran Marx untuk membentuk
sebuah masyarakat tanpa kelas. Komunisme tidak dapat kita pandang hanya sebagai
sebuah teori atau ideologi saja. Tiap kasus penerapannya harus kita pandang satu
per satu. Hanya dengan begitu kita dapat mengetahui komunisme.

Gerakan politik sosialis mencakup serangkaian filsafat politik yang berasal dari
gerakan revolusioner pertengahan hingga akhir abad ke-18, dan karena adanya
kepedulian terhadap masalah sosial yang terkait dengan kapitalisme. Pada akhir
abad ke-19, setelah karya Karl Marx dan kolaboratornya Friedrich Engels, sosialisme
telah menjadi oposisi terhadap kapitalisme dan menganjurkan sistem pascakapitalis
yang didasarkan pada suatu bentuk kepemilikan sosial atas alat produksi. Pada
1920-an, demokrasi sosial dan komunisme menjadi dua kecenderungan politik
dominan di gerakan sosialis internasional.

Pada masa tersebut sosialisme muncul sebagai "gerakan sekuler paling berpengaruh
pada abad ke-20 di seluruh dunia. Sosialisme adalah ideologi politik (atau
pandangan dunia), gerakan politik yang luas dan terpecah-pecah" dan ketika
kebangkitan Uni Soviet sebagai negara sosialis nominal pertama di dunia
menyebabkan menyebarnya asosisasi sosialisme dengan model ekonomi Soviet,
beberapa ekonom dan intelektual berpendapat bahwa dalam praktinya model
tersebut berfungsi sebagai bentuk kapitalisme negara, administrasi tidak terencana
atau ekonomi komando.

Partai dan gagasan sosialis tetap menjadi kekuatan politik dengan berbagai tingkat
kekuatan dan pengaruh di semua benua, serta memimpin pemerintahan nasional di
banyak negara di dunia. Saat ini, beberapa sosialis juga mengadopsi prinsip dari
gerakan sosial lain, seperti lingkungan, feminisme dan progresivisme.
Daftar Pustaka

https://dimensipers.com/2020/04/18/sejarah-anarkisme-dan-atribut-hitam-yang-
dikambing-hitamkan/

https://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_anarkisme

SUMBER JURNAL Adams, Ian (2001). Political Ideology Today. Manchester University
Press. ISBN 978-0-7190-3347-6.

https://id.wikipedia.org/wiki/Mikhail_Bakunin

https://guruppkn.com/negara-yang-menganut-ideologi-anarkisme

https://haloedukasi.com/ideologi-anarkisme

https://www.kompasiana.com/dandyhistoricalstory/617206fd06310e45376e1d92/lat
ar-belakang-sejarah-ideologi-dunia

nternasional.kompas.com/read/2021/10/23/213000770/sejarah-kapitalisme--awal-
mula-dan-faktor-pendorong?page=all

https://katadata.co.id/intan/berita/61f1766093100/kapitalisme-adalah-sistem-
ekonomi-bebas-pahami-sejarahnya

https://internasional.kompas.com/read/2021/10/24/043000270/3-tokoh-utama-
kapitalisme?page=all

https://www.inews.id/news/internasional/4-tokoh-kapitalisme-dunia-yang-paling-
berpengaruh-sepanjang-sejarah

https://www.atomenulis.com/2021/01/5-tokoh-utama-ekonomi-kapitalisme-
modern.html

https://www.dictio.id/t/negara-mana-saja-yang-menganut-ideologi-
kapitalisme/113731/2

https://ajaib.co.id/pengertian-negara-kapitalis-dan-contoh-negara-kapitalis/

https://tirto.id/ideologi-liberalisme-sejarah-ciri-ciri-dan-contoh-penerapannya-gkhn

https://www.gramedia.com/literasi/liberalisme/

https://guruppkn.com/negara-yang-menganut-ideologi-liberalisme
https://www.kompas.com/stori/read/2022/07/18/180000679/tujuh-tokoh-
komunisme-dunia?page=all

https://www.atomenulis.com/2020/11/5-tokoh-penting-paham-komunis-dunia.html

https://international.sindonews.com/read/791779/40/negara-yang-menganut-
ideologi-komunis-nomor-1-pengaruhnya-mendunia-1654646801

https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6081728/sejarah-paham-sosialisme-latar-
belakang-tokoh-dan-ciri-cirinya

https://tirto.id/ideologi-sosialisme-tujuan-tokoh-ciri-dan-latar-belakang-glEy

https://www.kompasiana.com/terlambang/59c84a5f63a8e664a40e9352/denmark-
dan-skandinavia-lebih-sosialis-dari-negara-komunis

http://erepo.unud.ac.id/id/eprint/13204/1/d4253a62231b126b9bf73d2b05eb754f.pdf

Anda mungkin juga menyukai