Kelompok 7A - ANARKISME
Kelompok 7A - ANARKISME
Kelompok 7A - ANARKISME
Ideologi Pancasila
1. A F I FA H D I A H N U R R O H M A H K6419001
2. A L I F A D I T YA S I R FA N S YA H K6419003
3. A N N A F I N U R FA I S A H A P S A R I K6419012
4. A M B A R K 6 4 1 9 0 0 5
5. M A R E TA M E L A N D H A N Y K6419041
Pengertian Ideologi Anarkisme
Ideologi anarkisme adalah falsafah politik yang memiliki pandangan bahwa masyarakat bisa (dan sudah
seharusnya) eksis tanpa harus terdapat aturan-aturan yang mengikatnya. Ideoologi anarkisme ini dianggap
sebagai pandangan ekstrim tentang kebebasan individu dan tentang organisasi sosial yang tanpa peringkat atau
wewenang.
Anarkisme adalah teori politik yang bertujuan menciptakan anarki,” ketiadaan tuan, tanpa raja yang berkuasa.”
(P.J Proudhon, What is Property, hal. 264) Dalam kata lain, Anarkisme adalah teori politik yang bertujuan
untuk menciptakan suatu masyarakat yang di dalamnya individu bebas berkumpul bersama secara sederajat.
Anarkisme macam itu melawan semua bentuk kontrol hierarkis-baik konrol oleh negara maupun kapitalis-
karena merugikan individu dan individualitas mereka (Disampaikan dalam „Sekolah Anarkis‟ 2012).
4 Pandangan Anarkisme
1. Anarkisme Kolektif : Paham anarkisme yang doktrin utamanya adalah menghapus segala hal yang
memiliki hubungan dengan negara serta hak miliki pribadi terhadap sarana produksi, mereka akan
menolak hak milik secara kolektif terhadap suatu kelompok tertentu.
2. Anarkisme Komunis : Merupakan paham anarkis yang membuat masing-masing individu menjadi lebih
bebas dalam mendapatkan hak dan kewajiban warga negara dalam produksi sesuai dengan kebutuhan
sehari-hari. Paham ini membuat masing-masing individu maupun kelompok akan bekerjasama dalam
produksi dan memiliki hak untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sesuai dengan keinginan mereka
sendiri.
3. Anarkisme Sindikalisme : Paham sindikalisme adalah mereka yang memiliki solidaritas pekerja,
memiliki aksi langsung dalam melakukan produksi dan manajemen yang mandiri terhadap buruh pekerja
maupun individu.
4. Anarkisme Individualisme : Paham ini lebih mengacu terhadap kebebasan individu. Akan tetapi paham
ini telah dicampurtangan oleh sistem demokrasi liberali, sehingga beberapa orang beranggapan bahwa
yang menganut paham anarkisme individualisme merupakan anarkisme liberal.
Sejarah Ideologi Anarkisme
Ideologi anarkisme dicetuskan oleh seorang sosialis asal Peranciss yang bernama Pierre Joseph
Proudhon (1809-1865). Ide tentang anarkisme itu dituangkannya dalam bukunya yang berjudul
“Qu’est-ce que la propriété? Atau (apa itu kepemilikan?)”. Dalam bukunya tersebut, Proudhon
menyebut dirinya sebagai seorang anarkis. Dia menyampaikan gagasan tentang suatu tatanan
masyarakat yang tidak mengenal hirarki dan masyarakat yang bebas menentukan seperti apa
kehidupan yang diinginkannya.
Paham anarkisme modern mulai tumbuh seiring dengan adanya gerakan pekerja yang terjadi di
akhir abad ke-19. Saat itu tumbuh pula gerakan modernisme, anti kapitalisme, dan industrialisasi,
dan migrasi yang membuat paham anarkisme juga turut menyebar dan berkembang ke berbagai
wilayah lain di dunia. Gerakan anarkisme sendiri kerap terlibat dalam banyak pergerakan sosial
dan politik di berbagai negara. Sebut saja dalam peristiwa Revolusi Rusia dan juga dalam
peristiwa perang saudara di Spanyol. Gerakan anarkisme kemudian mulai padam setelah
usainya perang dunia II, dan hanya muncul sebagai gerakan akar rumput.
Ciri – Ciri Ideologi Anarkisme
Ideologi anarkisme menganggap keberadaan negara dan pemerintahan sebagai sesuatu yang
berbahaya dan mengancam kehidupan masyarakat, karena dapat membatasi dan mengekang
perkembangan masyarakat.
Ideologi anarkisme juga menentang keberadaan organisasi dan hirarkinya. Dalam pandangan
ideologi anarkisme, kepribadian seseorang dianggap lebih tinggi dan mulia daripada tuntutan-
tuntutan tertentu yang muncul dari lingkungan sosial atau masyarakat.
Ideologi anarkisme menganggap pendidikan sebagai sebuah fungsi alamiah yang bisa terjadi
dengan sendirinya.
Ideologi anarkisme tidak mengenal adanya aturan birokrasi yang merupakan hasil dari sistem
hirarki dalam pemerintahan.
Dalam mencapai tujuannya, penganut paham anarkisme tidak segan menggunakan kekerasan.
NEGARA PENGANUT IDEOLOGI TOKOH PENGANUT IDEOLOGI
ANARKISME ANARKISME
Kelebihan dari ideologi ini adalah Kekurangan dari ideologi ini adalah
sangat menjunjung tinggi hak asasi dan penolakan terhadap keberadaan negara
kebebasan manusia sebagai individu atau penguasa yang memiliki kekuatan
yang bebas dan merdeka dari segala untuk mengatur masyarakat bukan tidak
bentuk tekanan apapun.Selain itu, mungkin akan menimbulkan kekacauan
ideologi anarkisme juga mengutamakan dan kekisruhan.
kebersamaan dalam membangun dan
mencapai tujuan bersama.
TERIMA KASIH