Proposal Kripik Sukun

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 78

MANAJAMEN PRODUKSI PADA USAHA KERIPIK

SUKUN LEMER

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh


Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

OLEH:

MELKY YOLANDINARI PRATAMA


NIM. 1711140045

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH


JURUSAN EKONOMI ISLAM
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) BENGKULU
BENGKULU, 2021 M/ 1443 H

1
2
3
4

MOTTO

Barang siapa yang keluar rumah untuk mencari ilmu, maka ia berada di
jalan ALLAH hingga ia pulang (HR. Tirmidzi)

Jika tidak bias menjadi seseorang yang sempurna, setidaknya


jadilah seseorang yang bermanfaat untuk orang lain

Melky Yolandinari Pratama


5

PERSEMBAHAN

Skripsi ini ku persembahkan untuk :

 Kedua orang tua tercinta, Bapak Supian Aidi dan Ibu Sasri Apriana
yang selalu memberi inspirasi, doa, dukungan, dan kasih sayang.
 Saudara-saudaraku tercinta yang ikut serta memberikan semangat.
 Dosen yang senantiasa meluangkan waktunya untuk membimbing
dalam proses penyelesaian skripsi.
 Sahabat dan teman-teman seperjuangan.
 Almamater IAIN Bengkulu yang telah memberi banyak
pengetahuan.
 Penyemangatku (Meniyarti) yang setiap hari senantiasa setia
menemani dalam pembuatan laporan ini dari awal sampai selesai.
6

SURAT PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan :

1. Skripsi dengan judul “Manajemen Produksi Pada Usaha Keripik


Sukun Lemer” adalah asli dan belum pernah diajukan untuk
mendapatkan gelar akademik, baik di IAIN Bengkulu maupun di
Perguruan Tinggi lainnya.
2. Skripsi ini murni gagasan, pemikiran serta rumusan saya sendiri
tanpa ada bantuan yang tidak sah dari pihak lain kecuali arahan
dari tim pembimbing.
3. Di dalam skripsi ini tidak terdapat hasil karya atau pendapat yang
telah ditulis atau dipublikasikan orang lain, kecuali kutipan
secara tertulis dengan jelas dan dicantumkan sebagai acuan di
dalam naskah saya dengan disebutkan nama pengarangnya dan
dicantumkan pada daftar pustaka.
4. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya, dan apabila
dikemudian hari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran
pernyataan ini, saya bersedia menerima sanksi akademik berupa
pencabutan gelar sarjana, serta sanksi lainnya sesuai dengan
norma dan ketentuan yang berlaku.

Bengkulu, 18 Agusutus 2021 M


9 Muharram 1442 H
Mahasiswa yang menyatakan

Melky Yolandinari Pratama


NIM. 1711140045
7

ABSTRAK
Manajemen Produksi Pada Usaha Keripik Sukun Lemer
Oleh Melky Yolandinari Pratama, NIM. 1711140045

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui cara


meningkatkan nilai guna buah sukun supaya menjadi produk
bahan makanan yang diminati masyarakat. Indonesia merupakan
negara yang salah satu ciri khasnya hampir tidak dapat
dipisahkan dari camilan. Melihat kondisi ekonominya,
masyarakat Indonesia membutuhkan camilan yang murah tetapi
tetap sehat Keripik sukun adalah produk makanan ringan, dibuat
dari irisan daging buah sukun (artocarpus altilis) segar dan
digoreng dengan atau tanpa bahan tambahan makanan yang
diizinkan. Buah sukun masih belum banyak diketahui oleh
masyarakat, padahal buah ini memiliki kelebihan lebih renyah
dan gurih dibandingkan dengan singkong dan ubi jika diolah
menjadi keripik. Pengolahan keripik sukun yang diinovasikan
dengan varian rasa, seperti rasa BBQ, balado. Tujuan dari
penulisan laporan ini adalah Untuk mengetahui cara
meningkatkan nilai guna buah sukun supaya menjadi produk
bahan makanan yang diminati masyarakat. Penyusunan laporan
ini memerlukan perbaikan dan kritik serta saran yang sifatnya
membangun sehingga penyusunan proposal di masa mendatang
akan lebih baik lagi.untuk itu penyusun mohon saran dalam
melengkapi proposal ini dan di harapkan dengan di susunnya
Laporan ini dapat menjadi panduan untuk membuat laporan usaha
serta dapat menambah lapangan kerja baru yang bisa mengurangi
pengangguran yang ada di Indonesia.

Kata Kunci : Manajemen Produksi, Proses Produksi, Inovasi


8

ABSTRACT

Production Management In Lemer Breadfruit Chips Business


By Melky Yolandinari Pratama, NIM. 1711140045

This study aims to find out how to increase the use value
of breadfruit so that it becomes a food product that is of interest
to the public. Indonesia is a country where one of its
characteristics is almost inseparable from snacks. Seeing the
economic condition, Indonesian people need snacks that are
cheap but still healthy. Breadfruit chips are a snack product,
made from sliced fresh breadfruit (artocarpus altilis) and fried
with or without permitted food additives. Breadfruit is still not
widely known by the public, even though this fruit has the
advantage of being more crunchy and savory compared to
cassava and sweet potatoes when processed into chips. Innovated
breadfruit chips processing with flavor variants, such as BBQ
flavor, balado. The purpose of writing this report is to find out
how to increase the use value of breadfruit so that it becomes a
food product that is of interest to the public. The preparation of
this report requires improvements and constructive criticism and
suggestions so that the preparation of proposals in the future will
be even better. For this reason, the authors ask for suggestions in
completing this proposal and it is hoped that by compiling this
report, this report can be a guide for making business reports and
can add new jobs that can reduce unemployment in Indonesia.

Keywords : Breadfruit, Chips, Innovatian


9

KATA PENGANTAR

Segala Puji dan syukur ke hadirat Allah SWT atas segala


nikmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
ini yang berjudul ”Manajemen Produksi Pada Usaha Kripik Sukun
Lemer”. Shalawat dan salam tak lupa saya panjatkan untuk Nabi besar
Muhammad SAW, yang telah berjuang untuk menyampaikan ajaran
Islam sehingga umat Islam mendapatkan petunjuk kejalan yang lurus
baik di dunia maupun akhirat.

Penyusunan skripsi ini bertujuan untuk mengungkap masalah


Keripik Sukun dan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh
gelar Sarjana Ekonomi Islam (S.E) pada Program Studi Perbankan
Syariah Jurusan Ekonomi islam pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bengkulu.

Dalam proses penyusunan skripsi ini, penulis mendapat


bantuan dari berbagai pihak. Dengan demikian izinkan penulis
mengucapkan rasa terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Zulkarnain Dali, M.Pd selaku Plt. Rektor IAIN


Bengkulu yang telah memberikan kesempatan kepada kami
untuk membina ilmu di IAIN.
2. Dr. Asnaini, MA selaku Plt, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bengkulu yang telah
memberikan kemudahan kepada kami selama masa perkuliahan.
3. Eka Sri Wahyuni, S.E., M.M Selaku pembimbing I yang telah
meluangkan waktunya untuk membimbing dan memberikan
bimbingan pada penulisan tugas akhir ini.
10

4. Yetty Afrida Indra, M.Ak selaku pembimbing II yang telah


memberikan bimbingan, motivasi, semangat, dan arahan dengan
penuh kesabaran.
5. Kedua orang tua Penulis yang selalu mendo’akan kesuksesan
penulis.
6. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN
Bengkulu yang telah mengajar dan membimbing serta
memberikan berbagai ilmunya dengan penuh keikhlasan
7. Staf dan karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN
Bengkulu yang telah memberikan pelayanan dengan baik dalam
hal administrasi.
8. Semua rekan-rekan seperjuangan yang selalu ada dan telah
memotivasi penulis dalam penulisan tugas akhir ini.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis menyadari masih banyak


kelemahan dan kekurangan dari berbagai sisi. Oleh karena itu, penulis
mohon maaf dan mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun demi kesempurnaan penulis kedepan.

Bengkulu, 11 Agustus 2021 M


2 Muharram 1443 H

Melky Yolandinari Pratama


NIM : 1711140045
11

DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL .................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN ....................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ....................................... iii
MOTTO........................................................................ iv
PERSEMBAHAN .......................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN ....................................... vi
ABSTRAK .................................................................... vii
KATA PENGANTAR .................................................. ix
DAFTAR ISI ................................................................ xi
DAFTAR TABEL ........................................................ xiii
DAFTAR GAMBAR ................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ................................................. xv

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................... 5
C. Tujuan Penelitian ....................................................5
D. Kegunaan Penelitian ................................................5
E. Penelitian Terdahulu ............................................. 6
F. Sistematika Penulisan ......................................... 7
BAB II KAJIAN TEORI
A. Pengertian Keripik Sukun ...................................... 9
B. Keunggulan dan Kelemahan Keripik Sukun............. 13
C. Analisis Produk........................................................... 15
D. Analisis Kekayakan Usaha/Program ............... 16
E. Analisa Keuntungan ....................................... 17
BAB III METODE PELAKSANAAN
A. Alat dan Bahan ........................................................ 21
B. Anggaran Biaya ............................................................. 22
C. Jadwal Kegiatan ....................................................24
D. Proses Pembuatan ..................................................27
E. Proses Promosi Dan Pembuatan ............................32
F. Analisis Peluang Usaha .........................................33
BAB IV HASIL YANG DICAPAI DAN POTENSI
KEBERLANJUTAN
A. Hasil Yang Dicapai Berdasarkan Luaran Program... 37
12

B. Potensi Keberlanjutan Program................................. 41


C. Evaluasi....................................................................... 42

BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................ 44
B. Saran .......................................................................... 45
DAFTAR PUSTAKA ................................................................. 46
LAMPIRAN
13

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Rekap Biaya Keripik Sukun ....................................17

Tabel 2.2 Investasi Peralatan ..................................................17

Tabel 3.1 Alat dan Bahan ........................................................21

Tabel 3.2 Rekap Anggaran ......................................................22

Tabel 3.3 Peralatan Penunjang ................................................22

Tabel 3.4 Bahan Tidak Habis Pakai ........................................23

Tabel 3.5 Jadwal Kegiatan ......................................................24

Tabel 4.1 Rekap Penjualan ......................................................38

Tabel 4.2 Laporan Laba Rugi..................................................40


14

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Hasil Survei .........................................................39


15

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Acc Judul

Lampiran 2 Surat Penunjukan Pembimbing 1 & 2

Lampiarn 3 Lembar Saran Pembimbing 1 & 2

Lampiran 4 Lembar Saran Penguji 1 & 2

Lampiran 5 Surat Izin PIRT (Produk Industri Rumah Tangga)

Lampiran 6 Foto Produk Berwarna

Lampiran 7 Foto Proses Pembuatan Sampai Penjualan

Lampiran 8 Surat Keterangan Plagiasi


16

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan negara yang salah satu ciri


khasnya hampir tidak dapat dipisahkan dari camilan. Melihat
kondisi ekonominya, masyarakat Indonesia membutuhkan
camilan yang murah tetapi tetap sehat. Dari itulah penulis
melihat adanya potensi usaha di bidang kuliner khususnya
camilan. Produk camilan yang murah tentu saja didasari dari
bahan baku yang murah pula. Bahan baku murah ini dapat
diperoleh dari pasar ataupun lingkungan sekitar. Menurut
pengamatan di lingkungan sekitar penulis terdapat cukup
banyak persediaan sukun yang belum diolah secara
maksimal. Padahal jika sukun melalui proses pengolahan
yang tepat dan kebersihannya selalu terjaga maka akan
didapatkan olahan makanan sukun yang murah, sehat dan
didambakan masyarakat.

Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) merupakan


salah satu bentuk upaya yang ditempuh oleh Direktorat
Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DP2M),
Ditjen Dikti dalam meningkatkan kualitas peserta didik
(mahasiswa) di perguruan tinggi agar kelak dapat menjadi
anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademis
17

dan/atau profesional yang dapat menerapkan,


mengembangkan dan meyebarluaskan ilmu pengetahuan,
teknologi dan kesenian serta memperkaya budaya nasional.
Program Kreativitas Mahasiswa dilaksanakan pertama kali
pada tahun 2001, yaitu setelah dilaksanakannya program
restrukturisasi di lingkungan Ditjen Dikti. Kegiatan
pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
yang selama ini sarat dengan partisipasi aktif mahasiswa,
diintegrasikan ke dalam satu wahana yang diberi nama
Program Kreativitas Mahasiswa. Program Kreativitas
Mahasiswa dikembangkan untuk mengantarkan mahasiswa
mencapai taraf pencerahan kreativitas dan inovasi
berlandaskan penguasaan sains dan teknologi serta keimanan
yang baik. Dalam rangka mempersiapkan diri menjadi
pemimpin yang cendekiawan, wirausahawan, mandiri dan
arif, mahasiswa diberi peluang untuk mengimplementasikan
kemampuan, keahlian, sikap tanggung jawab,membangun
kerjasama tim maupun mengembangkan kemandirian
melalui kegiatan yang kreatif dalam bidang ilmu yang
ditekuni.1

1
Panduan Pengelolaan Program Hibah DP2M Ditjen Dikti2006 –
Edisi VII, hal 331
18

Sukun, keluih, kulur, ketimbul atau timbul adalah


nama sejenis pohon yang berbuah. Sukun merupakan buah
dari hasil tanaman yang dapat dijadikan sebagai bahan
pangan, serta dapat diolah menjadi berbagai macam jenis
olahan makanan yang dapat dimakan dan dimanfaatkan baik
dari segi kesehatan. Tanaman tersebut tumbuh dai daerah
tropis seperti Indonesia, Thailand, Vietnam dan Kamboja.
Buah sukun tidak berbiji dan memiliki bagian yang empuk,
yang mirip roti setelah dimasak atau digoreng. Karena itu
orang-orang Eropa mengenalnya sebagai ”buah roti”. Sukun
(Artocarpus altilis) termasuk dalam genus Artocarpus (famili
Moraceae) yang terdiri atas 50 spesies tanaman berkayu,
yang hanya tumbuh di daerah panas dan lembab di kawasan
Asia Tenggara dan kepulauan Pasifik. Buahnya berbentuk
bulat berkulit tebal dan kasar, dengan warna hijau muda dan
kuning dengan berat sekitar 1,5 – 3 kg. Mineral, kalsium,
phosfor, dan vitamin B1, B2, vitamin C dan vitamin A 2.
Sekalipun mengandung nutrisi yang cukup baik akan tetapi
buah sukun mempunyai kelemahan yaitu mudah busuk
dengan masa simpan 3 sampai 4 hari.3

2
Https://Www.Merdeka.Com/Jabar/9-Manfaat-Buah-Sukun-Bagi-
Kesehatan,Diakses Pada Hari Rabu, Tanggal 3 Juli 2021
3
Agus Triyono, “Kandungan Buah
Sukun”,(Malang,UniversitasNegeri Malang, 2002) Hal 3
19

Buah sukun memiliki potensi besar untuk diolah,


dimanfaatkan dan dikembangkan lebih lanjut menjadi produk
– produk bernilai tambah ekonomi tinggi. Tidak saja sebagai
sumber pangan pokok ataupun alternatif, namunjuga bisa
diolah lebih lanjut menjadi produk – produk pangan yang
bernilai ekonomis. Buah sukun masih belum banyak
diketahui oleh masyarakat, padahal buah ini memiliki
kelebihan lebih renyah dan gurih dibandingkan dengan
singkong dan ubi jika diolah menjadi keripik. Pengolahan
keripik sukun yang diinovasikan dengan varian rasa, seperti
rasa BBQ, balado,. Selain itu kami juga mengemas keripik
sukun dalam kemasan yag menarik. Produk ini dapat
dikonsumsi oleh semua kalangan dengan harga yang
terjangkau.

Usaha kecil mikro merupakan suatu unit usaha kecil


yang mampu berperan dan berfungsi sebagai pengaman baik
dalam menyediakan alternatif kegiatan usaha produktif,
alternatif penyaluran kredit, maupun dalam hal penyerapan
tenaga kerja4. Masalah utama dalam pengembangan usaha ini
yaitu mengenai pengelolaan keuangan dalam usahanya
tersebut, karena pengelolaan yang baik memerlukan
keterampilan Akuntansi yang baik pula oleh pelaku bisnis.
Adanya laporan keuangan akan memungkinkan pemilik

4
Riang trihandana, “Analisis Strategi Permodalan Pada Sektor
UMKM”. Jurnal Ilmiah, Hal 25
20

memperoleh data dan informasi yang tersusun secara


sistematis.

Salah satu hasil olahan dari buah sukun adalah


keripik sukun. Olahan makanan yang satu ini banyak
digemari oleh masyarakat, baik dari kalangan anak-anak,
remaja, maupun orang tua. Oleh karena itu peneliti tertarik
melakukan penelitian dengan judul “Manajemen produksi
pada usaha keripik sukun lemer”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan di


atas, Rumusan masalah pada laporan ini adalah bagaimana
cara meningkatkan nilai guna buah sukun supaya menjadi
bahan makanan yang diminati oleh masyarakat ?

C. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui cara meningkatkan nilai guna buah


sukun supaya menjadi produk bahan makanan yang diminati
masyarakat.
D. Kegunaan Penelitian
1. Menambah nilai jual keripik sukun
2. Mempopulerkan kembali keripik sukun ke masyarakat
dengan inovasi rasa.
3. Meningkatkan produksi buah sukun yang mana
merupakan diversifikasi produk berbasis potensi lokal,
21

akan meningkatkan Terciptanya kreativitas mahasiswa


dan masyarakat dalam bereksprimen untuk menciptakan
inovasi yang bermanfaat dan tepat guna.
4. Meningkatkan produksi buah sukun yang mana
merupakan diversifikasi produk berbasis potensi lokal,
akan meningkatkan Terciptanya kreativitas mahasiswa
dan masyarakat dalam bereksprimen untuk menciptakan
inovasi yang bermanfaat dan tepat guna.
E. Penelitian Terdahulu
Berikut ini adalah beberapa penelitian terdahulu yang
menjadi bahan pertimbangan dan acuan dalam penyusunan
skripsi ini, yaitu :
Penelitian Istiqomah Risti Maharani yang berjudul “
Inovasi Pengolahan Keripik Sukun Menggunakan Teknik
Fermentasi “ pada tahun 2012. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui apakah inovasi pengolahan keripik sukun
menggunakan teknik fermentasi dapat memperbaiki kualitas
keripik sukun . Untuk mengetahui lama fermentasi yang
efektif untuk memperoleh tekstur keripik sukun yang tidak
keras . Untuk mengetahui pH yang efektif untuk memperoleh
tekstur keripik sukun yang tidak keras . Untuk mengetahui
kualitas inderawi keripik sukun hasil eksperimen terbaik .
Untuk mengetahui kandungan air, abu, protein, lemak dan
karbohirat pada keripik sukun hasil eksperimen terbaik .
22

Untuk mengetahui kesukaan masyarakat terhadap keripik


sukun hasil eksperimen terbaik.
F. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan yang digunakan oleh peneliti
skripsi ini adalah sebagai berikut :
BAB I Pendahuluan : Bab pendahuluan yang terdiri
dari latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan
masalah, kegunaan penelitian, penelitian terdahulu, metode
penelitian, sistematika penulisan.
BAB II Kajian Teori : Bab ini berisi mengenai
konsep-konsep dan prinsip dasar yang dijadikan kajian teori
bagi penelitian yang akan dilakukan. Kajian teori yang
dibahas dalam penelitian yaitu tentang analisi produk, pangsa
pasar, lokasi usaha, analisi kelayakan/program, dan analisis
keuntungan.
BAB III Metode Pelaksanaan : Bab ini menjelaskan
tentang gambaran metode pelaksanaan yang terdiri dari alat
dan bahan, anggaran biaya, jadwal kegiatan, proses
pembuatan, proses promosi dan pemasaran, dan analisis
peluang usaha.
BAB IV Hasil Yang Dicapai Dan Potensi
Keberlanjutan : Bab ini menjelaskan tentang analisis hasil
dan pembahasan mengenai hasil yang diacapai berdasarkan
luaran program, potensi keberlanjutan program, dan saran.
23

BAB V Penutup : Bab penutup yang terdiri dari


kesimpulan yang dikemukakan secara jelas serta berisi saran
dari hasil penelitian.
BAB II

KAJIAN TEORI

A. Tinjauan Tentang Keripik Sukun


Pada tinjauan tentang keripik sukun ini akan dibahas
mengenai pengertian keripik sukun, buah sukun dan
kandungan gizinya.
1. Keripik Sukun
Keripik sukun adalah produk makanan ringan,
dibuat dari irisan daging buah sukun (Artocarpus Altilis)
segar dan digoreng dengan atau tanpa bahan tambahan
makanan yang diizinkan (SNI 01-4279-1996). Keripik
sukun merupakan salah satu produk makanan awetan
yang disukai oleh sebagian besar masyarakat Indonesia.
Selain warnanya yang menarik, rasanya yang gurih dan
khas sukun juga menjadi daya tarik tersendiri bagi
masyarakat. Namun, berdasarkan hasil survey keripik
sukun dipasaran, peneliti menemukan bahwa tekstur
keripik sukun cenderung keras dan kurang renyah. 5
Tekstur merupakan salah satu aspek penting dalam
suatu karakteristik keripik yang baik tanpa mengabaikan
aspek lainnya seperti rasa, aroma, warna dan

5
http://lib.kemenperin.go.id,keripik sukun, Diakses Pada Hari Rabu,
Tanggal 3 Juli 2021

24
25

bentuknya.karakteristik dan kriteria keripik yang baik


diantaranya:6
a. Rasanya pada umumnya gurih,
b. Aromanya harum,
c. Teksturnya kering dan tidak tengik,
d. Warnanya menarik
e. Bentuknya tipis dan utuh dalam arti tidak pecah.

Suatu pengolahan keripik harus memperhatikan


faktor – faktor yang dapat mempengaruhi kualitas keripik.
Faktor - faktor yang mempengaruhi kualitas keripik
diantaranya :

a. Bahan dasar yang digunakan kualitasnya harus betul-


betul baik sehingga keripik yang dihasilkan akan baik
pula
b. Bahan pembantu, berupa minyak goreng.
Minyak goreng yang digunakan dalam pembuatan
keripik harus memenuhi persyaratan SNI minyak
goreng nomor 01-3741-2002.
c. Suhu penggorengan berpengaruh terhadap hasil
keripik.
Pengaruh suhu dilakukan dengan mengatur besar
kecilnya api kompor, jika minyak terlalu panas keripik
akan cepat gosong.

6
Astawan Jaya Mahar Maligan dkk, “Analisis Produksi Keripik
Sukun”. Jurnal Pangan Dan Agroindustri, 2013, Hal 8
26

2. Kandungan Gizi Buah Sukun


Sukun (Artocarpus Altilis) termasuk dalam genus
Artocarpus (Famili Moraceae) terdiri atas 50 spesies
tanaman berkayu. Dibawah ini merupakan klasifikasi dari
sukun:

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)

Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)

Ordo : Rosales

Famili : Moraceae (suku nangka-nangkaan)

Genus : Artocarpus

Spesie : A. Altilis 7

Nama latin : Artocarpus Altilis

Sukun tumbuh di daerah panas dan lembab,


khususnya di kawasan Asia Tenggara dan kepulauan
Pasifik. Buahnya berbentuk bulat berkulit tebal dan kasar,
dengan warna hijau muda dan kuning dengan berat sekitar
1,5 – 3 kg. Jenis sukun yang ada di Indonesia terdiri dari
tiga macam, yaitu : sukun kecil (sukun kuning), sukun

7
http: //id. Wikipedia. Org/wiki/Sukun, Diakses Pada Hari jum’at 5
Juli 2021
27

gundul dan sukun median. 8

a. Jenis Sukun Kecil (Sukun Kuning)

Ciri dari sukun ini adalah kulitnya berduri lunak, saat


muda berwarna hijau sedangkan saat tua berwarna
kuning, tidak banyak mengandung air, tahan simpan 8
hari setelah pemetikan. Daging buah kering, kenyal dan
rasanya enak. Berat buah antara 1-1,5 kg.

b. Jenis Sukun Gundul


Ciri dari sukun jenis ini adalah kulitnya cenderung
halus dan tidak berambut, kulit buah berwarna hijau
cerah saat muda dan berubah hijau kekuningan saat
sudah tua, kandungan airnya banyak, tahan simpan
selama 3-4 hari. Daging buah kurang kenyal. Berat
buah 2-3,5 kg.
c. Jenis Sukun Median
Merupakan persilangan antara sukun gundul dengan
sukun kecil, sifatnya merupakan peralihan antara
kedua jenis sukun tersebut di atas. Kulit buah berdiri
(mirip nangka), daging buah cenderung kenyal,
kandungan airnya lebih rendah dari sukun gundul
namun lebih tinggi sukun kuning.9

8
Indy Ainun Hakimah, “Spesifikasi Buah Sukun”, Jurnal Ilmiah
Tahun 2010 Hal 183
9
Indy Ainun Hakimah,Klasifikasi Buah Sukun.Jurnal Ilmiah Tahun
2010, Hal 183
28

B. Kelemahan Dan Keunggulan Keripik Sukun


1. Kelemahan Keripik Sukun
Keripik sukun yang digoreng dengan cara
tradisional (biasa) memiliki beberapa kelemahan
mencakup tekstur, efisiensi waktu penggorengan dan
kualitas minyak goreng yang digunakan.
a. Kelemahan keripik sukun dilihat dari teksturnya
Tekstur keripik sukun yang dihasilkan dariteknik
pembuatan keripik sukun menggunakan perendaman
air kapur sirih masih keras. Hal ini disebabkan karena
kandungan pati (starch) yang terdapat pada buah sukun
berfungsi memperkuat tekstur10.Pati merupakan
polisakarida yang berfungsi sebagai sumber energy
yang terdiri dari persenyawaan amilosa dan
amilopektin Kandungan amilose dan amilopektin akan
mempengaruhi sifat bahan makanan. Bahan makanan
yang memiliki kandungan amilopektin kecil maka
ketika dimasak akan menyebabkan “pera” atau “bera”
sedangkan apabila kandungan amilopektinnya lebih
banyak maka makanan tersebut menjadi pulen ketika
dimasak tetapi apabila digoreng akan menyebabkan
tekstur menjadi keras. Pada buah sukun tua
mengandung lebih banyak amilopektin sehingga
menyebabkan tekstur keras ketika digoreng.
10
Loekmonohadi, Kandungan Buah Sukun, Jurrnal Ilmiah Tahun
2011 Hal 19
29

b. Kelemahan keripik sukun dilihat dari efisiensi waktu


penggorengan
Waktu yang digunakan saat prosepenggorengan
sangat lama yaitu ± 15 menit. Kandungan karbohidrat
yang tinggi pada buah sukun menyebabkan sukun keras
saat digoreng dan membutuhkan waktu yang cukup
lama dalam penggorengan.
c. Kelemahan keripik sukun ditinjau dari perubahan
kualitas minyak goreng
Lemak dan minyak terdiri dari trigliserida
campuran, yang merupakan ester dari gliserol dan asam
lemak rantai panjang. Lemak tersebut jika dihidrolisis
akan menghasilkan 3 molekul asam lemak rantai
panjang dan 1 molekul gliserol (S. Ketaren, 1986:
5).11Lemak dan minyak umumnya tidak ada yang
terdapat dalam keadaan murni, meskipun
pembuatannya sudah melalui proses “refining”. Dalam
lemak maupun minyak makan selalu ada senyawa –
senyawa ikutan yang menyebabkan lemak/ minyak
menjadi tidak murni. 12

11
S. Ketaren, Kelemahan Dan Keunggulan Keripik Sukun, Jurnal
Ilmiah Tahun 2018 Hal 5
12
Loekmonohadi, Kandungan Buah Sukun, Jurnal Ilmiah, Tahun
2011, Hal 24
30

2. Keunggulan Keripik Sukun


Keripik sukun memiliki beberapa keunggulan
meliputi keunggulan ditinjau dari aspek rasa dan warna
keripik sukun.
a. Keunggulan ditinjau dari aspek rasa
Rasa yang gurih dan khas sukun pada keripik
sukun banyak disukai oleh masyarakat
b. Keunggulan ditinjau dari aspek warna
Warna kuning kecoklatan pada keripik sukun
membuat keripik sukun menjadi menarik dan disukai
oleh masyarakat.
c. Keunggulan ditinjau dari aspek proses pembuatan
Proses pembuatan keripik sukun tidak terlalu
sulit. Proses pembuatan hanya sesuai dengan prosedur
pembuatan keripik seperti pada umumnya.

C. Analisis Produk
Nama produk ini adalah “Keripik Sukun Lemer” yang
merupakan salah satu olahan dari buah sukun dan poduk ini
bergerak dibidang olahan dan pangan. Produk ini diberi
nama “Keripik Sukun Lemer”. Hal ini dilakukan untuk dapat
menarik minat para konsumen, karena keunikan namanya
(memberi kesan utama konsumen untuk membeli). Selain itu,
untuk meningkatkan nilai jualnya kami mengembangkan
produk serta melakukan perbaikan produksi. Kami
31

mengembangkan produk dengan cara memberi inovasi pada


rasa keripik sukun serta perbaikan kemasan pada produk
kami. Besar keinginan kami untuk lebih memperkenalkan
potensi dan pemberdayaan pangan lokal.

D. Analisa Kelayakan Usaha/Program

Berdasarkan analisis pasar, Keripik Sukun ini


mempunyai peluang yang tinggi di banding produk lain.
Adanya keunggulan dari produk lain dari segi komposisi
yang bergizi dan non gluten membuat produk Keripik Sukun
Lemer ini makin digemari oleh konsumen yang mempunyai
penyakit diabetes. Usaha ini juga termasuk investasi dimasa
mendatang karena Bisa menjadi suatu Potensi penghasilan
jangka panjang. Apabila usaha ini mengalami kerugian
dimasa mendatang dalam hal pendapatan atau income per
bulannya. Mendapatkan untung atau income yang besar
namun tak jarang mendapatkan hasil yang sedikit bahkan
bisa juga justru rugi. Menjalankan sebuah bisnis kita harus
siap rugi. Mempersiapkan pula finansial kita apabila sesuatu
masalah terjadi pada usaha yang kita bangun.
32

E. Analisa Keuntungan

Tabel 2.1
Rekap Biaya Keripik Sukun Lemer
Rekap Biaya
Keripik Harga Per-
Jumlah Total Harga
Sukun alat
Lemer
Pisau 2 buah Rp.5.000 Rp.10.000
Ember 3 buah Rp.30.000 Rp.90.000
Tampah 3 buah Rp.25.000 Rp. 75.000
Kompor Gas 1 buah Rp.130.000 Rp. 130.000
Gas LPG 2 Buah Rp.150.000 Rp. 300.000
Keranjang 2 alat Rp.50.000 Rp. 100.000
Kuali 2 buah Rp.55.000 Rp. 110.000
Total Investasi Peralatan Rp. 815.000

Tabel 2.2
Investasi peralatan
Investasi Harga
Jumlah Total Harga
peralatan Satuan
Buah 20 buah Rp.4.000 Rp.80.000
Sukun
Perasa 5 bungkus Rp.6.000 Rp.30.000
Balado
Perasa 5 bungkus Rp.7.000 Rp.35.000
Coklat
33

Plastik 5 pack Rp.25.000 Rp.125.00


kemasan
Minyak 5 Kg Rp.14.000 Rp.70.000
Goreng
Plastik 10 Buah Rp.10.000 Rp.100.000
Tebal
Total Investasi Modal Kerja Rp.440.000

Investasi Modal Kerja :

Total biaya yang diperlukan untuk mendirikan


industri kecil keripik sukun dalam kemasan adalah
Rp.815.00 + Rp.440.000 sehingga total 1.255.000

Perhitungan Biaya Produksi:

Beberapa asumsi perhitungan ini adalah:

1. Penyusutan

2. Umur alat selama 2 tahun

3. Hingga akhir alat Rp.0

4. Produk laku terjual semua

5. Biaya bensin merupakan biaya tetap

6. Selama sehari dapat memproduksi 20 bungkus Keripik

7. Hari kerja 20 hari perbulan sehinga memproduksi


perbulan adalah 400 Pack kemasan jadi selama 4 bulan
34

memproduksi 1.600 pack

a. Biaya tetap Per Bulan Selama 4 Bulan

Penyusutan Rp. 815.000 / 4 bln =Rp. 203.750

Telepon, Dll =RP. 100.000+

Total Rp. 303.750

b. Biaya Variabel

Dalam satu buah sukun dapat menghasilkan 5


pcs berukuran 150 gr dibutuhkan biaya sebesar
Rp.4.000

Buah Sukun ¼ Kg = Rp. 1.000

Perasa makanan = Rp. 1.000

Kemasan = Rp. 1.000

Minyak goreng = Rp. 1.000

Total = Rp. 4.000

Biaya produksi untuk tiap bungkus Keripik adalah:

Biaya tetap = Rp. 815.000 / 1.600 kemasan


=Rp. 509

Biaya variabel = Rp. 4.000 Per kemasan =Rp.


4.000

Biaya produksi per bungkus


35

=Rp.4.509

c. Perhitungan titik impas13

Perhitungan produksi per kemasan =Rp.4.509

Harga jual dipasaran rata-rata =Rp. 8.000

BEP (Break Event Point) =

= 107 bungkus

Untuk memperoleh titik impas dengan


harga jual Rp 8.000 per bungkus, maka
perusahaan harus mampu menjual produk
sebanyak 107 bungkus. Jika penjualan tidak
sampai 107 bungkus, maka perusahaan
terindikasi merugi karena biaya produksi tidak
tertutupi.
BAB III

METODE PELAKSANAAN

A. Alat Dan Bahan

1) Alat dan Bahan


alat-alat yang di gunakan yakni:
Tabel 3.1
Alat dan bahan
Nama Alat Jumlah
Ember 3 Buah
Pisau 3 Buah
Tampah 1 Buah
Kuali 2 Buah
Keranjang 2 Buah
Kompor Gas 1 Buah

2) Bahan yang digunakan yakni

Pembuatan produk kewirausahaan ini


menggunakan bahan dari buah sukun pilihan yang
mudah didapat dan harganya pun terjangkau.

36
37

B. Anggaran Biaya

Tabel 3.2
Rekap Anggaran
No. Jenis Pengeluaran Biaya (Rp.)
1 Peralatan penunjang 440.000
2 Bahan tidak habis pakai 815.000
3 Perjalanan 105.000
4 Lain-lain 50.000
Jumlah 1.460.000,00

1. Peralatan Penunjang

Peralatan penunjang di sini maksudnya adalah


alat pendukung untuk proses produksi itu sendiri.
Adapun peralatan penunjang yang kami gunakan dalam
proses produksi keripik sukun lemer terdiri dari buah
sukun, perasa balado, perasa cokelat, plastik kemasan,
minyak goreng, dan plastik.

Tabel 3.3
Peralatan Penunjang
Peralatan Harga
Jumlah Total Harga
Penunjang Satuan
Buah 20 buah Rp.4.000 Rp.80.000
Sukun
Perasa 5 bungkus Rp.6.000 Rp.30.000
Balado
38

Perasa 5 bungkus Rp.7.000 Rp.35.000


Coklat
Plastik 5 pack Rp.25.000 Rp.125.00
kemasan
Minyak 5 Kg Rp.14.000 Rp.70.000
Goreng
Plastik 10 Buah Rp.10.000 Rp.100.000
Tebal
Total Investasi Modal Kerja Rp.440.000

2. Bahan Tidak Habis Pakai

Bahan tidak habis pakai adalah bahan yang dapat


digunakan bukan hanya satu kali atau dapat digunaan
beberapa kali pemakaian. Bahan tidak habis pakai yang
kami gunakan dalam proses produksi diantaranya, pisau,
ember, tampah, kompor gas, gas LPG, keranjang, kuali.

Tabel 3.4
Bahan Tidak Habis Pakai
Bahan Tidak Harga Per-
Jumlah Total Harga
Habis Pakai alat
Pisau 2 buah Rp.5.000 Rp.10.000
Ember 3 buah Rp.30.000 Rp.90.000
Tampah 3 buah Rp.25.000 Rp. 75.000
Kompor Gas 1 buah Rp.130.000 Rp. 130.000
39

Gas LPG 2 Buah Rp.150.000 Rp. 300.000


Keranjang 2 alat Rp.50.000 Rp. 100.000
Kuali 2 buah Rp.55.000 Rp. 110.000
Total Investasi Peralatan Rp. 815.000

1. Biaya Perjalanan
Biaya perjalanan atau biaya transportasi
merupakan biaya yang dkeluarkan untuk melakukan satu
kali perjalanan, ditambah nilai waktu di dalam agtau
menggunakan kendaraan untuk satu kali perjalanan.

C. Jadwal Kegiatan

Tabel 3.5
Jadwal Kegiatan
N Pelaksanaan Bulan Bulan Bulan ke Bulan Bulan ke
o Kegiatan ke I ke II III Ke IV V

12 3 41 2 3 4 1 2 3 41 23 4 1 2 3 4
1 Perencanaan
2 Survey Bahan
Baku
3 Pelatihan dan
Praktek
4 Publikasi dan
Promosi
5 Produksi
40

6 Pemasaran
7 Evaluasi
8 Pembuatan
Laporan

d. Perencanaan dan survei bahan baku


Pada mulanya tim mencari bahan baku buah sukun
di sekitaran Jl.Padat Karya, karena buah sukun masih
kecil tim berusaha mencari di sekitaran Jl.Raden
Fatah.Setelah mencoba mencari buah sukun di sekitaran
Jl.Raden Fatah, Kami bertemu dengan Bapak Karyadi
yang memiliki batang sukun di belakang rumahnya. Pak
Karyadi menceritakan bahwa selama ini buah sukun
yang ada di belakang rumahnya tidak
dimanfaatkan,buahnya dibiarkan busuk dan jatuh ke
tanah. Setelah mendapatkan buah sukun dari pak karyadi
kemudian tim mencari alat yang digunakan untuk proses
produksi dan kemudian tim mulai mengolah buah sukun
menjadi keripik sukun dengan 3 varian rasa.Kemudian
tim membagikan hasil olahan buah sukun yang
berbentuk keripik kepada teman-teman di Kampus.
Setelah itu tim melakukan evaluasi produk.
Produk yang dihasilkan untuk uji coba konsumen
masih terasa sedikit pahit dan kurang renyah, sseihingga
pada produksi kedua buah sukun diberi perlakuan yang
41

berbeda. Produk yang dihasilkan menjadi lebih renyah


dan teman-teman menyukai keripik sukun ini.
e. Pelatihan dan praktek
PIRT adalah singkatan dari Pangan Industri
Rumah Tangga dimana saat ini permintaanya sedang
meningkat dikarenakan saat ini bisnis rumahan sedang
sangat menjamur dimasyarakat Indonesia, khususnya di
industri pangan. Bisnis dengan skala kecil atau yang
biasa dikategorikan dengan Usaha kecil menengah
(UKM) sedang berkembang dengan pesat, dan berubah
menjadi penopang utama didalam roda perekonomian
Indonesia saat ini.
Para pelaku industri mengaku mendapatkan
banyak keuntungan jika menjalankan bisnisnya dengan
cara rumahan. Mereka mengaku bisa lebih berhemat
dalam anggaran sewa lokasi produksi, anggaran modal,
memiliki kendali penuh, dan juga bisa memiliki waktu
yang lebih fleksibel untuk bekerja ataupun bersama
keluarga dirumah. Tetapi sebelum para pelaku industri
olahan pangan dapat memulai bisnisnya, mereka harus
terlebih dahulu mengurus sertifikat perizinan Pangan
Industri Rumah Tangga (PIRT).

Adapun kegiatan yang diadakan oleh dinas


kesehatan dilakukan pada tanggal 6 November 2020
dirumah makan Jenggalu, Lingkar Barat, Bengkulu.
42

Yang mana di kegiatan ini diikuti oleh Endah Efriani


sebagai peserta penuluhan keamanan pangan dengan
narasumber dari kepala dinas kessehatan yaitu Ibu
Susilawati, S.Sos, dari label halal yaitu bapak Bapak
Edwar Suharnas, dan Ibu Yunika Sari dari bagian
komunikasi BPOM.

f. Pemasaran

Setelah melakukan produksi dan mendapatkan


sertifikat PIRT, tim mulai melakukan pemasaran produk.
Strategi pemasaran yang tim lakukan adalah dengan
berjualan secara online dan offline. Secara online kami
menggunakan media sosial, yaitu melalui insagram dan
whatsapp dengan menggunakan metode delivery order.
Sedangkan secara offline tim berjualan dengan cara
menitipkan produk ke gerai-gerai yang ada di Kota
Bengkulu. Dari dua strategi ini dapat disimpulkan bahwa
strategi pemasaran yang paling efektif adalah dengan
menggunakan strategi offline.

D. Proses Pembuataan
a. Penyediaan buah sukun
Buah sukun yang disiapkan adalah buah sukun
jenis sukun gundul yang telah tua dengan ciri – ciri yaitu :
kulit buah sudah tidak kasar atau halus, kulit berwarna
hijau kekuningan, bagian dalamnya berwarna putih
43

kekuningan dengan berat 1 – 3 kg dan berumur awal 4


bulan .
d. Penyediaan bumbu – bumbu
Penyediaan bumbu – bumbu meliputi : garam,
penyedap rasa, dan perasa makanan.
e. Penyediaan garam
Garam yang digunakan adalah garam dapur yang
memiliki karakteristik putih, bersih dari kotoran, kering
dan berbentuk kristal. Garam dihaluskan bersama bumbu
lain seperti bawang putih dan ketumbar bubuk.
f. Penyediaan minyak goreng
Minyak goreng yang digunakan adalah minyak
kelapa sawit bermutu baik (jernih dan tidak tengik), yang
telah memenuhi persyaratan SNI 01-3741-2002. Minyak
goreng yang digunakan adalah minyak goreng dengan
merk Bimoli yang telah memenuhi Standart Nasional
Indonesia dengan nomor LPPOM : 00080004170399.
g. Penyediaan peralatan yang diperlukan dalam pembuatan
keripik sukun.
Penyediaan peralatan yang diperlukan dalam
pembuatan keripik sukun meliputi : penyediaan peralatan
sesuai persyaratan pemakaian dan cara memenuhi
persyaratan pemakaian peralatan memasak. Penyediaan
peralatan sesuai persyaratan pemakaian Alat – alat yang
digunakan dalam pembuatan keripik sukun meliputi:
44

timbangan, kom, pisau atau slicer, talenan, sendok stainles


steell, solet, cobek, munthu, wajan, serok, susruk, kompor
gas, centrifuse, dan hand sealler. Peralatan yang
digunakan dalam proses pembuatan keripik sukun tersebut
harus memenuhi persyaratan dalam pemakaian. Alat
memasak dari bahan logam harus bersih, kering, tidak
berkarat dan tidak berjamur; alat memasak dari bahan
kayu harus bersih, kering, dan tidak berjamur ; alat
memasak dari bahan plastik dan batu juga harus bersih,
kering dan tidak berjamur.
h. Cara membuat keripik sukun
1. Bahan-bahan

a. Buah sukun
b. Minyak goreng
c. Garam
d. Penyedap rasa
2. Langkah-langkah:
a. Sortasi Dan Penimbangan.

Sebelum buah sukun diproses, disortasi


terlebih dahulu untuk memisahkan sukun yang
rusak dan tidak memenuhi standar mutu,
kemudian setelah itu dilakukan penimbangan
agar dapat diketahui berat kotor dan berat bersih
45

sehingga dapat dianalisis total produk jadi dan


dapat dihitung tingkat kegagalan.

3. Pengupasan.
Pengupasan kulit buah sukun dapat dengan
menggunakan pisau. Kulit buah sukun ini
ditampung dengan menggunakan ember untuk
diolah menjadi obat tradisional.
4. Pencucian
Setelah dikupas, kemudian buah sukun
yang sudah dikupas dicuci dengan menggunakan
air bersih, kemudian direndam agar getahnya
hilang. Hindari penggunaan air yang
mengandung kaporit atau terkontaminasi bahan
kimia. Penggunaan air yang mengandung kaporit
akan dapat menyebabkan pertumbuhan bakteri
dan dapat membuat buah sukun cepat busuk.
5. Pemotongan
Buah sukun yang telah dicuci bersih
kemudian dipotong-potong tipis-tipis berbentuk
segitiga berukuran kurang lebih 0.2- 0.3 cm.
Pemotongan bisa secara manual dengan
menggunakan pisau atau dengan menggunakan
mesin slicing.
6. Pencucian
46

Setelah proses pemotongan buah


sukun,kemudian dicuci kembali untuk
menghilangkan tingkat kegetahan yang ada
didalam buah sukun tersebut.
7. Pengeringan / Penjemuran.
Setelah sukun dicuci bersih, kemudian
tiriskan dengan menggunakan penjemuran
terbuat dari anyaman bambu/tampah, plat seng
dengan ukuran bisa 120 cm x 60 cm, atau dapat
dengan menggunakan terpal. Pengeringan bisa
dilakukan dengan menggunakan energi matahari.
Penjemuran dengan menggunakan terpal lebih
praktis penanganannya jika terjadi hujan.
Penjemuran dengan mengunakan nampan dari
plat lebih cepat kering. Jika panas matahari
normal maka penjemuran dapat dilakukan
minimal 3 hari.
8. Penggorengan
Panaskan minyak dengan api sedang,
kemudian masukkan 1 sdt Margarin dan ½ garam
lalu masukkan sukun secukupnya. Goreng sukun
hingga kuning keemasan, jangan lupa dibolak-
balik agar merata dan tidak gosong. Jangan
sampai kecoklatan karena akan terasa agak pahit.
47

9. Pengemasan.
Setelah proses penggorengan,letakkan
sukun di tempat terbuka agar minyak sisa
penggorengan kering, taburi dengan perasa
makanan sesuai dengan apa yang diinginkan,
seperti rasa balado, cokelat dan rasa original.
Jenis kemasan sesuai dengan tujuan pasar,
kemasan plastik umumnya digunakan untuk
produk eceran, sedangkan kemasan alumunium
umumnya pemasaran ke industri atau pedagang
besar.

E. Proses Promosi Dan Pemasaran


Secara sederhana, berikut ini adalah model lima tahap
proses pemasaran:
1. Memahami kebutuhan dan keinginan pelanggan
2. Desain strategi pemasaran berorientasi pelanggan
3. Mendesain program pemasaran terpadu (bauran
pemasaran)
4. Membangung hubungan dengan pelanggan dan
menciptakan kepuasan pelanggan
48

5. Menangkap nilai dari pelanggan untuk menciptakan profit


dan ekuitas pelanggan.14

Adapun proses pemasaran produk Keripik Sukun


Lemer yakni dengan mengunakan media sosial yaitu dengan
menyebarkan brosur produk Keripik Sukun Lemer melalui
media seperti instagram, Whatsapp, atau Instagram dan lain-
lain dan cara yang ke dua yaitu dengan menitipkan produk ke
kedai- kedai yang ada di Kota Bengkulu. Dengan kedua cara
ini produk yang dibuat berkembang cepat karena di zaman
yang modern ini orang-orang banyak membeli makanan atau
pun yang lainnya yaitu dengan secara online sedangkan cara
yang ke dua yaitu dengan membuka stan-stan di pasaran atau
tempat wisata, dengan cara ini agar produk Keripik Sukun
Lemer ini bukan hanya diketahui di media sosial akan tetapi
masyarakat yang belom menggunakan media sosial itu juga
bisa mengetahui tentang produk keripik sukun lemer ini.

F. Analisis Peluang Usaha

Analisis merupakan salah satu cara untuk


mengidentifikasih berbagai faktor secara sistematis untuk
merumuskan strategi perusahaan. Analisis SWOT didasarkan

14
Https://Www.Studocu.Com/Id/Document/Universitas-Indonesia-
Timur/Manajemen/5-Tahap-Proses-Pemasaran/6693400. Diakses Pada Hari
Senin 15 Juli 202
49

pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan dan


peluang, namun secara bersamaan dapat menimbulkan
kelemahan dan ancaman15. Penjelasan mengenai empat
komponen dalam analisis SWOT yaitu :
1. Kekuatan (Strengts) adalah sumber daya, keterampilan,
atau keunggulan – keunggulan lainnya yang berhubungan
dengan pesaing perusahaan dan kebutuhan pasar yang
dapat dilayani oleh perusahaan yang diharapkan dilayani.
Kekuatan adalah kompetisi khusus yang memberikan
keunggulan kompetitif bagi perusahaan di pasar.
2. Kelemahan (Weaknesses) adalah analisis kelemahan,
situasi ataupun kondisi yang merupakan kelemahan dari
suatu organisasi atau perusahaan pada saat ini. Merupakan
cara menganalisis kelemahan di dalam sebuah perusahaan
atau organisasi yang menjadi kendala yang serius dalam
kemajuan suatu perusahaan.
3. Peluang (Opportunity) adalah analisis peluang, situasi
atau kondisi merupakan peluang dari suatu organisasi atau
perusahaan dan memberikan peluang berkembang bagi
organisasi di masa depan. Cara ini adalah untuk mencari
peluang ataupun terobosan yang memungkinkan suatu
perusahaan ataupun organisasi bisa berkembang di masa
yang akan datang.

15
Https://Timur.Ilearning.Me/2015/12/24/Jelaskan-4-Komponen-
Analisis-Swot-Dan-Apa-Saja-Manfaat-Analisis-Swot. Diakses Pada Hari
Selasa 16 Juli 2021
50

4. Ancaman ( Threats ),cara menganalisis tantangan atau


ancaman yang harus dihadapi oleh suatu perusahaan atau
organisasi untuk menghadapi berbagai ancaman.16

Analisis peluang usaha pada keripik sukun lemer ini


yaitu :

1. Kekuatan (Strengts)
Membuat produk Keripik Sukun Lemer merupakan
kekuatan yang dimiliki karena ke unik an dan kreatif yang
belum pernah dibuat oleh pengusaha lainnya, karena
memiliki perbedaan varian rasa.
2. Kekurangan (Weaknesses)
Kekurangan yang dimiliki dalam produk ini adalah tidak
menggunakan bahan pengawet sehingga tidak mampu
bertahan lama, produk mudah hancur sehingga khawatir
saat dikirim ke konsumen.
3. Peluang (Opportunity)
Peluang yang dimilki produk ini adalah karena kurangnya
pesaing dalam memasarkan produk keripik sukun lemer
ini, banyaknya peminat keripik sukun lemer ini karena
harganya terjangkau dan bia ditrerima oleh lidah
masyarakat Bengkulu. Mencoba membuka peluang usaha

16
Https://Timur.Ilearning.Me/2015/12/24/Jelaskan-4-Komponen-
Analisis-Swot-Dan-Apa-Saja-Manfaat-Analisis-Swot. Diakses Pada Hari
Selasa Tanggal 16 Juli 2021
51

dengan berbahan dasar buah sukun yang masih belum


banyak dimanfaatkan oleh masyarakat.

4. Hambatan(Threats)
Hambatan yang dialami dalam pemasaran keripik sukun
lemer ini yaitu, pertumbuhan buah sukun ini terjadi di
daerah tertentu secara musiman.17

17
Https://Timur.Ilearning.Me/2015/12/24/Jelaskan-4-Komponen-
Analisis-Swot-Dan-Apa-Saja-Manfaat-Analisis-Swot. Diakses Pada Hari
Selasa Tanggal 16 Juli 2021
BAB IV
HASIL YANG DICAPAI DAN POTENSI
KEBERLANJUTAN

A. Hasil Yang Dicapai Berdasarkan Luaran Program

Pada awal mula proses produksi, awalnya kami


memproduksi sebanyak 50 bungkus. Satu buah sukun
berukuran besar dengan berat kira-kira 2-3 kg dapat
menghasilkan 5 bungkus keripik sukun. Jadi kami
membutuhkan 10 buah sukun untuk menghasilkan 50
bungkus keripik sukun. Hambatan yang kami temui selama
proses produksi yaitu sulitnya mendapatkan buah sukun.
Karena buah sukun merupakan buah musiman, jadi buah
sukun tidak berbuah sepanjang tahun.

Setelah empat bulan berjualan dapat simpulkan bahwa


produk Keripik Sukun Lemer melalui uji coba pasar yang
didapat dari percobaan pertama yakni dari sepuluh orang yang
membeli keripik sukun lemer,konsumen pertama menyatakan
bahwa keripik ini enak dan layak untuk dikonsumsi,
konsumen ke dua menyatakan keripik ini kurang pedas dan
kemasannya kurang menarik sedangkan konsumen yang
menyatakan hal yang sama dengan konsumen yang pertama
yang menyatakan enak dan layak dikonsumsi. Dari uji pasar
yang dilakukan dari sepuluh orang, ada salah satu konsumen
yang menyatakan ada kekurangan sehingga adanya perbaikan

52
53

produk dari kekurangan atau masukan dari konsumen


sehingga bisa memenuhi dan memberikan produk yang
terbaik bagi konsumen.

Tabel 4.1
Rekap Penjualan
Keripik Sukun Lemer

Periode Total
Per Total Penjualan Per
Penjualan
bungkus Bulan
Per Minggu
Offline Online
Minggu 1 40 bks
Minggu 2 80 bks
BULAN 1 200 bks 120 bks
Minggu 3 85 bks
Minggu 4 115 bks
Minggu 1 75 bks
Minggu 2 125 bks
BULAN 2 148 bks 150 bks
Minggu 3 22 bks
Minggu 4 76 bks
Minggu 1 100 bks
Minggu 2 135 bks
BULAN 3 250 bks 205 bks
Minggu 3 120 bks
Minggu 4 100 bks
Minggu 1 100 bks
BULAN 4 300 bks 170 bks
Minggu 2 150 bks
54

Minggu 3 70 bks
Minggu 4 150 bks
Jumlah 1.543bks

Gambar 4.1
Hasil survei

Hasil Survei

9%
10%

23% 58%

Ket:

59 % : Layak konsumsi

23 % : Kurang pedas

10 % : Kemasan kurang menarik

8% : Isi terlalu sedikit


55

a. Laporan Keuangan

Tabel 4.2
Laporan Laba Rugi

Penjualan 1.543 bks x Rp 8.000 : Rp. 12.344.000


Pembelian 1.543 bks x Rp. 4.509 : Rp. 6.957.387

Laba kotor :
Penjualan – pembelian : Rp. 5.386.613

Biaya-biaya:

Biaya Bensin : Rp. 100.000


Biaya Lainnya : Rp. 100.000

Jumlah biaya : Rp. 200.000

Laba bersih
Laba kotor – Jumlah biaya : Rp. 5.186.613
56

B. Potensi Keberlanjutan Program


Keberlanjutan program ini akan terus berlanjut
dengan produk lebih berinovasi dan proses produksi lebih
banyak untuk menghasilkan produk yang lebih bagus, dan
memperluas pangsa pasar terkhusus untuk provinsi Bengkulu
dan luar kota. Dan melihat tingginya minat masyarakat
terhadap keripik sukun cemilan lezat sehat dan harga yang
terjangkau untuk masyarakat umum dan mahasiswa serta
mendorong kami untuk meningkatkan kualitas keripik sukun.
Hasil produksi ini merupakan keripik sukun yang memiliki
rasa asin dan gurih dengan yang berbahan dasar buah sukun,
keripik sukun ini masih mempertahankan rasa yang khas.

Karena selama ini buah sukun masih belum banyak


dimanfaatkan oleh masyarakat, kami mencoba membuka
peluang usaha dengan berbahan dasar buah sukun. Usaha
keripik sukun kami ini berbeda dengan keripik sukun yang
lain karena kami menggunakan banyak varian rasa dalam
pembuatan keripik sukun. Usaha akan tetap bertahan bila
menghadapi persaingan baik dengan sesama produsen
maupun persaingan lain. Segmentasi Pasar yang akan kami
tuju adalah seluruh kalangan masyarakat, tetapi kami lebih
menekan pada masyarakat umum karena mereka adalah
penggemar keripik yang bervariasi. Kami akan memasarkan
produk kami disekitar tempat tinggal dan diberbagai pasar
daerah bahkan kami akan memasukkan produk kami ke
57

jajanan oleh-oleh khas Bengkulu. Kami mengharapkan


semoga dengan adanya produk kami ini dapat lebih
meningkatkan maanfaat dari buah sukun yang selama ini
hanya dibiarkan jatuh membusuk oleh masyarakat menjadi
bahan makanan yang bernilai ekonomis dan dapat
menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat itu sendiri.

Produksi keripik sukun dengan beraneka ragam rasa


ini diharapkan dapat meningkatkan penjualan dari keripik
sukun itu sendiri. Selain itu, dengan diproduksinya keripik
sukun ini dapat meningkatkan manfaat dari buah sukun yang
selama ini masih belum dimanfaatkan dengan optimal oleh
masyarakat. Dan juga dengan diproduksinya “Keripik Sukun
Lemer” ini diharapkan mampu menjadi alternatif cemilan
baru di kalangan masyarakat Bengkulu, dan semoga nantinya
produk ini diharapkan bisa menjadi salah satu makanan khas
kota Bengkulu.

C. Evaluasi
Dari evaluasi dapat simpulkan bahwa produk Keripik
Sukun Lemer melalui uji coba pasar yang didapat dari
percobaan pertama yakni dari sepuluh orang yang membeli
keripik sukun lemer,konsumen pertama menyatakan bahwa
keripik ini enak dan layak untuk dikonsumsi, konsumen ke
dua menyatakan keripik ini kurang pedas dan kemasannya
kurang menarik sedangkan konsumen yang menyatakan hal
58

yang sama dengan konsumen yang pertama yang


menyatakan enak dan layak dikonsumsi. Dari uji pasar yang
dilakukan dari sepuluh orang, ada salah satu konsumen yang
menyatakan ada kekurangan sehingga adanya perbaikan
produk dari kekurangan atau masukan dari konsumen
sehingga bisa memenuhi dan memberikan produk yang
terbaik bagi konsumen.
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil yang dicapai dari permasalahan


produksi keripik sukun dengan beraneka ragam rasa ini
diharapkan dapat meningkatkan penjualan dari keripik sukun
itu sendiri. Selain itu, dengan diproduksinya keripik sukun
ini dapat meningkatkan manfaat dari buah sukun yang
selama ini masih belum dimanfaatkan dengan optimal oleh
masyarakat. Dan juga dengan diproduksinya “Keripik Sukun
Lemer” ini diharapkan mampu menjadi alternatif cemilan
baru di kalangan masyarakat Bengkulu, dan semoga nantinya
produk ini diharapkan bisa menjadi salah satu makanan khas
kota Bengkulu.

Dengan dijalankan usaha produk keripik sukun lemer


ini yaitu untuk mengembangkan dan memanfaatkan buah
sukun yang ada di Bengkulu sehinga buah sukun ini di
inovasikan menjadi keripik supaya produk yang berbahan
dari buah sukun ini di gemari oleh masyarat umum serta
membuka peluang usaha bagi masyarakat yang memiliki
pohon sukun dan bisa menghasilkan keuntungan yang
menjanjikan untuk pemilik pohon sukun yang ada di
Bengkulu.

59
60

B. Saran

Dari hasil pembahasan di atas, adapun saran yang


dapat penulis berikan, yaitu :

1. Untuk pelaku penggiat usaha di bidang UMKM ( Usaha


Mikro Kecil Menengah ) agar lebih memanfaatkan bahan
produksi berbasis potensi lokal supaya dapat lebih
bermanfaat dan bisa menjadi bahan produksi yang bernilai
ekonomis.
2. Untuk masyarakat agar kiranya dapat lebih menggali
informasi dan lebih giat mengikuti pelatihan maupun
seminar yang berkaitan dengan produksi bahan makanan
yang berbasis potensi lokal.
3. Untuk penelitian selanjutnya alangkah baiknya agar lebih
mengkaji lebih banyak sumber ataupun referensi
mengenai proses produksi berbasis potensi lokal dalam
memanfaatkan sumer daya lokal agar dapat menjadi bahan
produksi yang bernilai ekonomis.
DAFTAR PUSTAKA

Agrni, h. (2020, april friday). 5 Tahap Proses Pemasaran.


Retrieved 2021, From Universrias Indonesia Timur:
https://www.studocu.com/id/document/universitas-
Indonesia-Timur/Manajemen/5-Tahap-Proses-
Pemasaran/6693400

Dkk, A. J. (2011). Tinjauan Tentang Keripik Sukun. 11, 5-12.

Dkk, A. J. (2011, Juni Saturday). Tinjauan Tentang Keripik


Sukun. 5-12.

Kemperin.Go.Id. (2020, April Sunday). Keripik Sukun. Retrieved


From Http://Lib.Kemenperin.Go.Id,Keripik Sukun

Meisaerawati. (2015, Desember 15). Empat Komponen Analisi


Swot. Retrieved From Timur Is The Winner:
Https://Timur.Ilearning.Me/2015/12/24/Jelaskan-4-
Komponen-Analisis-Swot-Dan-Apa-Saja-Manfaat-
Analisis-Swot/

Merdeka.Com. (N.D.). 9 Manfaat Buah Sukun. (Merdeka.Com,


Editor) Retrieved Maret Wendesday, 2021, From
Https://Www.Merdeka.Com/Jabar/9-Manfaat-Buah-
Sukun-Bagi-Kesehatan-Bantu-Sehatkan-Gigi-Dan-
Tulang-Kln.Html

61
62

Promag. (2021, Juni 21). Kandungan Buah Sukun. Retrieved


From Https://Promag.Id/Article/Detail/Tak-Cuma-Enak-
Berikut-Manfaat-Sukun-Untuk-Kesehatan

Trioyono, A. (2002). Kandungan Dalam Buah Sukun. 2, 1-110.


63

LAMPIRAN 1 ACC Judul


64

LAMPIRAN 2 Surat Penunjukan Pembimbing


65

LAMPIRAN 3 Surat Izin PIRT


66
67
68
69

LAMPIRAN 4 Foto Produk Berwarna


70
71

LAMPIRAN 5 Foto Proses Pembuatan Sampai Penjualan


72
73
74
75

LAMPIRAN 6 Kartu Bimbingan Studi


76
77
78

Anda mungkin juga menyukai