Makalah Pembelajaran Melalui Media Televisi/radio
Makalah Pembelajaran Melalui Media Televisi/radio
Makalah Pembelajaran Melalui Media Televisi/radio
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah teknologi informasi dan komunikasi
pembelajaran.
KELAS L
2023/2024
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji hanya milik Allah SWT, tuhan seru sekalian alam,
tiada tuhan selain Dia, yang mana karena-Nya lah kita masih diberikan umur
panjang serta kesempatan sehingga sampai detik ini masih mendapat izin-Nya guna
mempresentasekan makalah mata kuliah teknologi informasi dan komunikasi
pembelajaran tepat pada waktunya.
Shalawat dan salam senantiasa kita haturkan kepada Nabi Muhammad SAW
yang mana beliau telah membawa ilmu pengetahuan kepada umatnya sehingga kita
dapat terlepas dari masa-masa kebodohan dunia akhirat.
Terima kasih saya ucapkan kepada Ibu Arinza Regina Syuri M.Pd sebagai
dosen pembimbing mata kuliah teknologi informasi dan komunikasi pembelajaran
yang telah membimbing kami dalam mata kuliah ini.
Terlepas dari status kita sebagai hamba Allah yang penuh dengan kekurangan
besar harapan kami kepada Ibu serta teman-teman sekalian untuk memperhatikan
penyampaian makalah ini dari segala aspek yang ada, sehingga dapat memberikan
masukan dan saran agar proses belajar mengajar dalam mata kuliah ini ke depannya
akan lebih baik lagi.
Akhirnya, tiada harapan yang lebih tulus dalam pembuatan makalah ini,
kiranya mampu mengangkat semangat serta gairah kita sebagai hamba Allah dalam
pembelajaran mata kuliah ini ke depannya.
Kelompok 4
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan ........................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Konsep Media Pembelajaran ......................................................... 3
B. Pengertian Televisi ........................................................................ 8
C. Fungsi Televisi .............................................................................. 9
D. Karakteristik Media Televisi ......................................................... 11
E. Media Video Pembelajaran ............................................................ 20
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kata media merupakan bentuk jamak dari katamedium. Medium dapat
didefinisikan sebagai perantara atau pengantar terjadinya komunikasi dari pengirim
menuju penerima (Heinich et.al., 2002; Ibrahim, 1997). Media merupakan salah
satu komponen komunikasi, yaitu sebagai pembawa pesan dari komunikator
menuju komunikan (Criticos, 1996). Berdasarkan definisi tersebut, dapat dikatakan
bahwa proses pembelajaran merupakan proses komunikasi. Proses pembelajaran
mengandung lima komponen komunikasi, guru (komunikator), bahan
pembelajaran, media pembelajaran, siswa (komunikan), dan tujuan pembelajaran.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran dapat diartikan
sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari
pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan
minat siswa sedemikian rupa, sehingga proses belajar terjadi.
Media pembelajaran dibuat dengan rancangan yang sistematis melalui berbagai
langkah pengembangan dan melibatkan tenaga terampil dan ahli, serta
menggunakan peralatan sehingga media pembelajaran yang dihasilkan merupakan
media yang efektif. Manfaat media pembelajaran secara umum adalah untuk
memperjelas penyajian agar tidak verbalistik dan mengatasi keterbatasan ruang,
waktu dan daya indera.
Dalam kegiatan interaksi antara siswa dengan lingkungan, fungsi media dapat
diketahui berdasarkan adanya kelebihan media dan hambatan yang mungkin timbul
dalam proses pembelajaran. Tiga kelebihan kemampuan media (Gerlach & Ely
dalam Ibrahim, et.al., 2001) adalah sebagai berikut: Pertama, kemapuan fiksatif,
artinya dapat menangkap, menyimpan, dan menampilkan kembali suatu obyek atau
kejadian. Dengan kemampuan ini, obyek atau kejadian dapat digambar, dipotret,
direkam, difilmkan, kemudian dapat disimpan dan pada saat diperlukan dapat
ditunjukkan dan diamati kembali seperti kejadian aslinya. Kedua, kemampuan
1
manipulatif, artinya media dapat menampilkan kembali obyek atau kejadian dengan
berbagai macam perubahan (manipulasi) sesuai keperluan, misalnya diubah
ukurannya, kecepatannya, warnanya, serta dapat pula diulang-ulang
penyajiannya. Ketiga, kemampuan distributif, artinya media mampu menjangkau
audien yang besar jumlahnya dalam satu kali penyajian secara serempak, misalnya
siaran TV atau Radio. Program siaran televisi dapat diputar disesuaikan dengan
kebutuhan. Hampir tiap pelajaran dapat disiarkan melalui televisi sehingga dapat
dikatakan bahwa media televisi merupakan media yang modern dan menarik. Oleh
karena itu, dalam makalah ini penyusun berusaha memaparkan serta menjelaskan
media televisi sebagai salah satu media pembelajaran.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, permasalahan
dalam makalah ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana sejarah televisi?
2. Apa jenis-jenis televisi?
3. Bagaimana televisi sebagai media pembelajaran?
4. Apa kelemahan dan keunggulan televisi sebagai media pembelajaran?
C. Tujuan
Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini adalah meliputi:
1. Untuk menguraikan sejarah televisi;
2. Untuk menyebutkan dan mengetahui jenis-jenis televisi;
3. Untuk menjelaskan media televisi/video sebagai sarana pembelajaran
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Konal atau mengandung maksud-maksud pengajaran, maka media itu disebut
media pembelajaran.
4
yang diberikan pada siswa dikarenakan ketiadaan atau kurang optimalnya
pemberdayaan media pembelajaran dalam proses belaja mengajar. Ada beberapa
fungsi media pembelajaran dalam pembelajaran di antaranya:
5
e. Meningkatkan hasil dan proses pembelajaran. Secara kualitas dan kuantitas
media pembelajaran sangat memberikan kontribusi ter- hadap hasil maupun
proses pembelajaran. Oleh karena itu, dalan penggunaan media pembelajaran
harus memerhatikan rambu-rambu mekanisme media pembelajaran.
f. Mengurangi terjadinya verbalisme. Dalam pembelajaran sering ter- jadi siswa
mengalami verbalisme karena apa yang diterangkan atau dijelaskan guru lebih
bersifat abstrak atau tidak ada wujud, tidak ada ilustrasi nyata atau salah contoh,
sehingga siswa hanya bisa mengatakan tetapi tidak memahami bentuk, wujud
atau karakteristik objek. Dengan demikian, media pembelajaran dapat berfungsi
seba- gai alat yang efektif dalam memperjelas pesan yang disampaikan.
g. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, tenaga, dan daya indra. Sering terjadi
dalam pembelajaran menjelaskan objek pembelajaran yang sifatnya sangat luas,
besar, atau sempit, kecil atau bahaya, sehingga memerlukan alat bantu untuk
menjelaskan, mendekatkan pada objek yang dimaksud.
6
Pemilihan dan penggunaan media pembelajaran harus benar-benar
memerhatikan bahwa media tersebut murah atau hemat biaya tetapi dapat
menyampaikan inti pesan yang dimaksud, persiapan dan penggunaannya relatif
memerlukan waktu yang singkat, kemudian hanya memerlukan sedikit tenaga.
d. Dapat digunakan
Media pembelajaran yang dipilih harus benar-benar dapat digunakan atau
diterapkan dalam pembelajaran, sehingga dapat menambah pemahaman siswa
dan meningkatkan kualitas pembelajaran.
e. Kontekstual
Pemilihan dan penggunaan media pembelajaran harus mengedepan- kan aspek
lingkungan sosial dan budaya siswa. Alangkah baiknya jika
mempertimbangkan aspek pengembangan pada pembelajaran life skills.
B. Pengertian Televisi
Televisi berasal dari kata tele dan visie, tele artinya jauh dan visie artinya
penglihatan, jadi televisi adalah penglihatan jarak jauh atau pe nyiaran gambar-
gambar melalui gelombang radio. (Kamus Internasional Populer. 1996).Televisi
sama halnya dengan media massa lainnya yang mudah kita jumpai dan dimiliki oleh
manusia di mana-mana, seperti media massa surat kabar, radio, atau komputer.
Televisi sebagai sarana penghubung yang dapat memancarkan rekaman dari stasiun
pemancar televisi kepada para penonton atau pemirsanya di rumah, rekaman-
rekaman tersebut dapat berupa pendidikan, berita, hiburan, dan lain-lain.
7
penggunaan program video yang direncanakan untuk mencapai tujuan pengajaran
tertentu tanpa melihat siapa yang menyiarkan.
C. Fungsi Televisi
Pengertian ini mencakup langsung dan peristiwa yang disiarkan oleh stasiun
televisi dapat dilihat dan didengar oleh pemirsanya pada saat peristiwa itu
berlangsung.
c) Realism (Kenyataan)
Ini berarti televisi menyiarkan informasinya secara audio dan visual
d) Fungsi Pendidikan (The Educational Function)
8
Sebagai media massa, televisi merupakan sarana yang ampuh untuk menyiarkan
acara pendidikan kepada khalayak yang jumlahnya begitu banyak secara
simultan dengan makna pendidikan, yaitu mening katkan pengetahuan dan
penalaran masyarakat. Pemerintah Indonesia melalui Kemendiknas dan
Pustekom telah menyiarkan TV-edukasi (TVe), yang selalu menyiarkan
program-program pendidikan dan pembelajaran seperti program siaran
pengayaan mata pelajaran untuk menghadapi UN (pelajaran bahasa,
matematika, dan lain-lain), mata kuliah di UT dan P seperti mata kuliah
pengembangan kurikulum, pembelajaran terpadu dan mata kuliah lainnya.
Siaran televisi-edukasi menyiarkan acara-acara tersebut secara teratur dan
terprogram.
e) Fungsi Hiburan (The Entertainment
Sebagai media yang melayani kepentingan masyarakat luas, fungsi hiburan
yang melekat pada televisi tampaknya lebih dominan dari fungsi lainnya.
Fungsi hiburan ini amat penting, karena ia menjadi salah satu kebutuhan
manusia untuk mengisi waktu mereka dari aktivitas di luar rumah.
Bersamaan dengan jalannya proses penyampaian isi pesan media televisi
kepada pemirsa, maka isi pesan itu juga akan diinterpretasikan secara berbeda-
beda menurut visi pemirsa serta efek yang ditimbulkan juga beraneka ragam.
Hal ini terjadi karena tingkat pemahaman dan kebutuhan pemirsa terhadap isi
pesan acara televsi berkaitan erat dengan status sosial ekonomi dan kondisi
pemirsa saat menonton televisi (Kuswandi, 1996:99).
Tayangan televisi dapat diartikan sebagai adanya suatu pertunjukan acara
yang ditampilkan atau disiarkan melalui media massa televisi. Tayangan
tersebut bisa bersifat hiburan, informasi, ataupun edukasi seperti tayangan
mengenai pendidikan. Dalam kehidupan sehari-hari kita sering memperoleh
berbagai pengalaman. Hal ini dikarenakan integrasinya kelima indra yang kita
miliki, tetapi dengan menonton audiovisual, akan mendapatkan 100% dari
informasi yang diperoleh sebelumnya. Ini sebagai akibat timbulnya pengalaman
tiruan (stimulat experience) dari media audiovisual tadi. (Darwanto, 2007:119)
9
D. Karakteristik Media Televisi
10
Menurut sosiolog Maarshall Luhan, kehadiran televisi membuat dunia
menjadi "Desa Global" yaitu suatu masyarakat dunia nya diterobos oleh media
televisi. Televisi memiliki karakteristik sebagai yang media massa yang
memungkinkan televisi melakukan komunikasi massa Televisi yang dimaksudkan
adalah televisi siaran atau television broadcast yang merupakan media dari jaringan
komunikasi dengan ciri-ciri yang dimiliki komunikasi massa, yaitu berlangsung
satu arah, komunikasinya melembaga, pesannya bersifat umum, sasarannya
serempak bersamaan dan penerimaannya heterogen. Komunikasi massa adalah
komunikasi melalui media massa seperti: surat kabar, majalah, radio, televisi, film,
internet dan lain-lain. Bittner (dalam Darwanto, 2007: 28) mengatakan bahwa,
"Komuni- kasi massa adalah pesan komunikasi melalui media massa kepada orang
banyak." Joseph A. Devito (dalam Onong, 2004) mendefinisikan komunikasi massa
sebagai berikut.
11
Televisi sama halnya dengan media massa lainnya yang mudah kita jumpai
dan dimiliki oleh manusia di mana-mana, seperti media massa surat kabar, radio,
atau komputer. Televisi sebagai sarana penghubung yang dapat memancarkan
rekaman dari stasiun pemancar televisi kepada para penonton atau pemirsanya di
rumah, rekaman-rekaman tersebut dapat berupa pendidikan, berita, hiburan, dan
lain-lain. Yang dimaksud dengan televisi adalah sistem elektronik yang
mengirimkan gambar diam dan gambar hidup bersama suara melalui kabel (Arsyad,
2002). Sistem ini menggunakan peralatan yang mengubah cahaya dan suara ke
dalam gelombang elektrik dan mengonversikannya kembali ke dalam cahaya. yang
dapat dilihat dan suara yang dapat didengar. Dewasa ini televisi yang dimanfaatkan
untuk keperluan pendidikan dengan mudah dapat di- jangkau melalui siaran dari
udara ke udara dan dapat dihubungkan me lalui satelit dan pemancar ke rumah-
rumah dan sekolah.
Fungsi televisi sebagai alat atau media massa elektronik yang diper-
gunakan oleh pemilik atau pemanfaat untuk memperoleh sejumlah informasi,
12
hiburan, pendidikan dan sebagainya. Sesuai dengan Undang- Undang Penyiaran
Nomor 24 Tahun 1997, Bab II Pasal 5 berbunyi "Penyi- aran mempunyai fungsi
sebagai media informasi dan penerangan, pen- didikan dan hiburan, yang
memperkuat ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya serta pertahanan dan
keamanan". Banyak acara yang disajikan oleh stasiun televisi di antaranya,
mengenai sajian kebudayaan bangsa Indonesia, sehingga hal ini dapat menarik
minat penontonnya untuk lebih mencintai kebudayaan bangsa sendiri, sebagai salah
satu warisan bangsa yang perlu dilestarikan.
Dari uraian di atas mengenai fungsi televisi secara umum menurut undang-
undang penyiaran, dapat kita deskripsikan bahwa fungsi televisi sangat baik karena
memiliki fungsi sebagai berikut:
2) Manfaat Televisi
13
3) Kelebihan Media Pembelajaran Televisi
Terlepas dari kekurangan yang ada. Media televisi memiliki keung- gulan
atau kelebihan dibanding media lain. Kelebihan dari media televisi sebagai media
elektronik, yaitu:
14
g) Televisi dapat menghemat waktu guru dan siswa, misalnya dengan merekam
siaran pelajaran yang disajikan dapat diputar ulang jika diperlukan tanpa harus
melakukan proses itu kembali. Di samping itu, televisi merupakan cara yang
ekonomis untuk menjangkau se- jumlah besar siswa pada lokasi yang berbeda-
beda untuk penyajian yang bersamaan.
h) Televisi dapat menerima, menggunakan, dan mengubah atau mem- batasi
semua bentuk media yang lain, menyesuaikannya dengan tujuan-tujuan yang
akan dicapai.
i) Televisi merupakan medium yang menarik, modern, dan selalu siap diterima
oleh anak-anak karena mereka mengenalnya sebagai bagian dari kehidupan luar
sekolah mereka.
j) Televisi sifatnya langsung dan nyata. Dengan televisi siswa tahu ke- jadian-
kejadian mutakhir, mereka bisa mengadakan kontak dengan orang-orang
besar/terkenal dalam bidangnya, melihat dan men- dengarkan mereka berbicara.
k) Hampir setiap mata pelajaran dapat ditayangkan melalui media televisi.
l) Televisi dapat meningkatkan pengetahuan dan kemampuan guru dalam hal
mengintegrasikan pembelajaran dengan penggunaan media Televisi.
a) Dapat dikontrol oleh guru. Guru tahu apa yang dibutuhkan siswa- nya, karena
itu relevansinya bisa dijamin. Jadwal dan bahkan buku sumber bisa
disesuaikan/dimasukkan dalam program.
b) Dapat dimanfaatkan sumber-sumber lokal dan kepentingan daerah.
c) Memberi kesempatan yang sama kepada siswa sekolah di daerah lingkup TVST
bersangkutan. Kekurangan sarana, fasilitas dan g guru yang profesional dapat
diatasi dengan penampilan guru-guru ahli di TVST.
d) Membuat guru menjadi bagian dari suatu tim belajar mengajar. Jika dia merasa
didikutsertakan dalam mempersiapkan program sejak semula dipastikan dia
menanggapi program TVST tersebut secara positif. Siaran TV pusat sering kali
mengabaikan kondisi masing- masing kelas;
15
e) Membantu mengatasi problem kekurangan guru yang bermutu; dan
f) Dapat melatih guru meningkatkan kemampuan profesi, metodologi, serta teknik
dan model-model pembelajarannya.
a) Fine Details: Televisi tidak mampu menampilkan gambar detail secara detail
dan sempurna
b) Area Lost: Pada media televisi tidak semua gambar yang dipancarkan dari
studio dapat diterima secara utuh dan jelas di rumah.
c) Size Information: Media televisi tidak bisa menampilkan ukuran benda yang
sebenarnya.
d) Third Dimention: Pada media televisi kesan dua dimensi dapat diatasi dengan
pengambilan gambar, penyusunan properties, dan lighting.
e) Distraction: yaitu pada media televisi sering terjadi kerusakan ben- tuk,
sehingga tidak menampilkan gambar yang utuh, hal ini bisa disebabkan oleh
cuaca, daya terima pemancar dan sebagainya.
f) Opposition: Sering kali terjadi gambar yang ditampilkan menimbulkan
keraguan dalam menafsirkan pesan yang disampaikan.
g) Tints: Televisi tidak dapat menampilkan warna secara utuh/sem purna
h) Setting: Sering terjadi salah menafsirkan pesan yang disampaikan untuk itu
gambar harus jelas di mana objek tersebut berada.
16
c) Guru tidak memiliki kesempatan untuk merevisi program TV sebelum
disiarkan.
d) Layar pesawat televisi tidak mampu menjangkau kelas besar se- hingga sulit
bagi semua siswa untuk melihat secara rinci gambar yang disiarkan.Media TV
hanya cocok untuk kelas kecil.
e) Kekhawatiran muncul bahwa siswa tidak memiliki hubungan pribadi dengan
guru, dan siswa bisa jadi bersikap pasif selama penayangan.
f) Jika akan dimanfaatkan di kelas jadwal siaran dan jadwal pelajaran di sekolah
sering kali sulit disesuaikan
g) Program siran televisi di luar kontrol guru, dan
h) Tayangan gambar di layar relatif kecil, sehingga jumlah siswa yang dapat
mengikuti dan memanfaatkan secara terbatas.
Selain media massa televisi juga merupakan media audio-visual atau suatu
media yang dapat menampilkan suara sekaligus gambar atas biasa disebut juga
sebagai media pandang-dengar. Karena media ini bisa dilihat dari indra penglihatan
dan pendengaran.
Set: lingkungan di mana pemain berada (bagian awal: properties yang spesifik,
action tertentu, sound effect, dialog. bagian akhir: me- mancing keingintahuan,
memberi kejutan).
Properties: segala benda yang dapat dipindahkan untuk melengkapi set dengan
maksud untuk memberikan ciri/suasana pada set/ceritera secara keseluruhan.
Lighting
- Technical Lighting: Pencahayaan yang membuat subjek dapat terlihat
17
- Artistic Lighting: Membuat subjek kelihatan menarik/artistik.
- Mood Lighting: Memberi kesan suasana tertentu (waktu, perasaan, keadaan,
dan sifat)
18
berapi, banjir, tsunami, dan topan), berbagai kasus besar kriminal yang ditangani
FBI, juga peristiwa bersejarah di dunia seperti perkembangan kerajaan-kerajaan di
Eropa, Asia, dan Afrika, serta beberapa penemuan-penemuan antropologi di masa
lalu. Di samping itu, ada juga yang menyuguhkan pengetahuan atau penemuan-
penemuan terkini yang menakjubkan di bidang teknologi dan kedokteran. Berba-
gai acara tersebut tentunya akan sangat membantu dalam menambah pengetahuan
kita khususnya para pelajar. Program-program acara ini dapat dijadikan alternatif
sarana pembelajaran di samping belajar formal di dalam kelas dengan bermacam
text book yang kadang membosankan kita.
19
buruk yang mungkin berkaitan dengan tontonan televisi yang kurang sehat dan
tidak mendidik.
Salah satu bentuk dari media audio visual adalah video pembela- jaran.
Arsyad (2004: 36) mengemukakan video merupakan serangkaian gambar gerak
yang disertai suara yang membentuk satu kesatuan yang dirangkai menjadi sebuah
alur, dengan pesan-pesan di dalamnya untuk ketercapaian tujuan pembelajaran
yang disimpan dengan proses penyimpanan pada media pita atau disk.
The primary meaning of video is the display of pictures on a television type screen
(the latin word video literally means "I see" Any media format that employs a
chatode-ray screen to present the picture portion of the massege can be reffered to
as video.
20
Pancaran gambar yang bercahaya dari sebuah tampilan video ternyata
tersusun dari titik-titik yang sangat rapat dan ditampilkan pada sebuah layar. Seperti
halnya film, berbagai frame video tersebut pada dasarnya adalah gambar diam.
Hanya saja, pergantian setiap frame ke frame selan- jutnya itu berlangsung sangat
cepat, sehingga berbagai frame tersebut terlihat sebagai gambar yang bergerak. Hal
ini berlangsung secara terus- menerus hingga mampu menciptakan daya lihat yang
menakjubkan dari sebuah tampilan video dibuat dengan cara direkam secara
magnetik pada sebuah pita video seperti halnya perekaman audio.
Menurut Pramono (2008: 9), Media video memiliki banyak kele bihan,
antara lain:
21
b. Proses, video dapat menyajikan suatu proses dengan lebih tepat guna (efektif)
dibanding dengan media lain.
c. Pengamatan yang baik, video memungkinkan adanya pengamatan yang baik
terhadap suatu keadaan/peristiwa yang berbahaya bila dilihat secara langsung,
dapat dilihat/diamati secara baik dan meyakinkan.
d. Kemampuan belajar, menurut hasil penelitian terbukti bahwa video sangat
berguna untuk mengajarkan keterampilan, karena kemungkinan adanya
pengulangan sehingga suatu keterampilan bisa dipelajari secara berulang-ulang
juga.
e. Dramatisasi, Kemampuan video untuk mendramatisasi peristiwa- peristiwa dan
situasi yang membuatnya cocok bagi pembelajaran dalam bidang ilmu-ilmu
sosial dan masalah-masalah kemanusiaan.
f. Domain efektif, karena memiliki dampak emosional yang tinggi/ besar, video
sangat cocok untuk mengajarkan masalah-masalah yang menyangkut domain
efektif.
g. Memecahkan masalah (problem solving), suatu episode video dapat digunakan
secara tepat guna dalam situasi pembelajaran yang mene- kankan pada proses
pemecahan masalah.
h. Pemahaman budaya, Kita dapat mengembangkan suatu saluran penghargaan
untuk budaya lain dengan melihat lukisan video dan film tentang kehidupan
sehari-hari masyarakat lain.
i. Pemahaman yang sama, dengan mengamati program video atau film together,
suatu kelompok yang berlainan dapat membangun suatu basis bersama untuk
mendiskusikan suatu masalah dengan kecen- derungan yang sama.
a. Jangkauannya terbatas
b. Sifat komunikasinya satu arah
c. Gambarnya relatif kecil
22
d. Kadangkala terjadi distorsi gambar dan warna akibat kerusakan atau
gangguan magnetik.
Selain itu, keterbatasan lain yang dimiliki oleh media video adalah:
23
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
24
B. Saran
Dari pembuatan tugas makalah ini, kami dari penyusun mengharapakan bahwa
makalah ini dapat bermanfaat dan bisa menambah ilmu bagi para pembaca. Kami
menyadari masih banyak kekurangan dalam pembuatan makalah ini, untuk itu kami
mohon maaf dan mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca. Makalah ini
masih jauh dari kesempurnaan maka dari itu, saran, kritik dan arahan dari dosen
pembimbing mata kuliah supervisi pendidikan sangat kami harapkan demi
penyempurnanya dalam pembuatan makalah selanjutnya.
25
DAFTAR PUSTAKA