Makalah Pembelajaran Melalui Media Televisi/radio

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 29

MAKALAH

PEMBELAJARAN MELALUI MELALUI MEDIA TELEVISI/ VIDEO

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah teknologi informasi dan komunikasi
pembelajaran.

Dosen Pengampu: Arinza Regina Syuri M.Pd

Disusun oleh kelompok 4 :

1. Titi Anggraini (2111010437)


2. Ahmad Aldi Adam (21110104)
3. Nur Aisyah (21110104)

KELAS L

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG

2023/2024
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji hanya milik Allah SWT, tuhan seru sekalian alam,
tiada tuhan selain Dia, yang mana karena-Nya lah kita masih diberikan umur
panjang serta kesempatan sehingga sampai detik ini masih mendapat izin-Nya guna
mempresentasekan makalah mata kuliah teknologi informasi dan komunikasi
pembelajaran tepat pada waktunya.

Shalawat dan salam senantiasa kita haturkan kepada Nabi Muhammad SAW
yang mana beliau telah membawa ilmu pengetahuan kepada umatnya sehingga kita
dapat terlepas dari masa-masa kebodohan dunia akhirat.

Terima kasih saya ucapkan kepada Ibu Arinza Regina Syuri M.Pd sebagai
dosen pembimbing mata kuliah teknologi informasi dan komunikasi pembelajaran
yang telah membimbing kami dalam mata kuliah ini.

Terlepas dari status kita sebagai hamba Allah yang penuh dengan kekurangan
besar harapan kami kepada Ibu serta teman-teman sekalian untuk memperhatikan
penyampaian makalah ini dari segala aspek yang ada, sehingga dapat memberikan
masukan dan saran agar proses belajar mengajar dalam mata kuliah ini ke depannya
akan lebih baik lagi.

Akhirnya, tiada harapan yang lebih tulus dalam pembuatan makalah ini,
kiranya mampu mengangkat semangat serta gairah kita sebagai hamba Allah dalam
pembelajaran mata kuliah ini ke depannya.

Bandar Lampung, 18 Maret 2023

Kelompok 4

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................... i


KATA PENGANTAR ....................................................................... ii
DAFTAR ISI ..................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan ........................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN
A. Konsep Media Pembelajaran ......................................................... 3
B. Pengertian Televisi ........................................................................ 8
C. Fungsi Televisi .............................................................................. 9
D. Karakteristik Media Televisi ......................................................... 11
E. Media Video Pembelajaran ............................................................ 20

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ................................................................................. 24
B. Saran .......................................................................................... 25

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kata media merupakan bentuk jamak dari katamedium. Medium dapat
didefinisikan sebagai perantara atau pengantar terjadinya komunikasi dari pengirim
menuju penerima (Heinich et.al., 2002; Ibrahim, 1997). Media merupakan salah
satu komponen komunikasi, yaitu sebagai pembawa pesan dari komunikator
menuju komunikan (Criticos, 1996). Berdasarkan definisi tersebut, dapat dikatakan
bahwa proses pembelajaran merupakan proses komunikasi. Proses pembelajaran
mengandung lima komponen komunikasi, guru (komunikator), bahan
pembelajaran, media pembelajaran, siswa (komunikan), dan tujuan pembelajaran.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran dapat diartikan
sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari
pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan
minat siswa sedemikian rupa, sehingga proses belajar terjadi.
Media pembelajaran dibuat dengan rancangan yang sistematis melalui berbagai
langkah pengembangan dan melibatkan tenaga terampil dan ahli, serta
menggunakan peralatan sehingga media pembelajaran yang dihasilkan merupakan
media yang efektif. Manfaat media pembelajaran secara umum adalah untuk
memperjelas penyajian agar tidak verbalistik dan mengatasi keterbatasan ruang,
waktu dan daya indera.
Dalam kegiatan interaksi antara siswa dengan lingkungan, fungsi media dapat
diketahui berdasarkan adanya kelebihan media dan hambatan yang mungkin timbul
dalam proses pembelajaran. Tiga kelebihan kemampuan media (Gerlach & Ely
dalam Ibrahim, et.al., 2001) adalah sebagai berikut: Pertama, kemapuan fiksatif,
artinya dapat menangkap, menyimpan, dan menampilkan kembali suatu obyek atau
kejadian. Dengan kemampuan ini, obyek atau kejadian dapat digambar, dipotret,
direkam, difilmkan, kemudian dapat disimpan dan pada saat diperlukan dapat
ditunjukkan dan diamati kembali seperti kejadian aslinya. Kedua, kemampuan

1
manipulatif, artinya media dapat menampilkan kembali obyek atau kejadian dengan
berbagai macam perubahan (manipulasi) sesuai keperluan, misalnya diubah
ukurannya, kecepatannya, warnanya, serta dapat pula diulang-ulang
penyajiannya. Ketiga, kemampuan distributif, artinya media mampu menjangkau
audien yang besar jumlahnya dalam satu kali penyajian secara serempak, misalnya
siaran TV atau Radio. Program siaran televisi dapat diputar disesuaikan dengan
kebutuhan. Hampir tiap pelajaran dapat disiarkan melalui televisi sehingga dapat
dikatakan bahwa media televisi merupakan media yang modern dan menarik. Oleh
karena itu, dalam makalah ini penyusun berusaha memaparkan serta menjelaskan
media televisi sebagai salah satu media pembelajaran.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, permasalahan
dalam makalah ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana sejarah televisi?
2. Apa jenis-jenis televisi?
3. Bagaimana televisi sebagai media pembelajaran?
4. Apa kelemahan dan keunggulan televisi sebagai media pembelajaran?

C. Tujuan
Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini adalah meliputi:
1. Untuk menguraikan sejarah televisi;
2. Untuk menyebutkan dan mengetahui jenis-jenis televisi;
3. Untuk menjelaskan media televisi/video sebagai sarana pembelajaran

4. Untuk menjelaskan kelemahan dan keunggulan televisi sebagai media


pembelajaran.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep Media Pembelajaran

A. Definisi Media Pembelajaran

Menurut Heinich, (1993) media merupakan alat saluran komuni- kasi.


Media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata "medium"
yang secara harfiah berarti "perantara" yaitu perantara sumber pesan (a source)
dengan penerima pesan (a receiver). Heinich mencontohkan media ini seperti film,
televisi, diagram, bahan tercetak pied materials), komputer, dan instruktur. Contoh
media tersebut bisa dipertimbangkan sebagai media pembelajaran jika membawa
pesan- pesan (mersages) dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. Dalam hal
ini terlihat adanya hubungan antara media dengan pesan dan metode methods)

Media adalah pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan, dengan


demikian media merupakan wahana penyalur informasi belajar atau penyalur
pesan. National Education Association (NEA) atau Asosiasi Teknologi dan
Komunikasi Pendidikan Amerika (Sadiman dkk, 2002:6) mendefinisikan: 'media
sebagai segala bentuk dan saluran yang diguna- kan orang untuk menyalurkan
pesan/informasi."

Media salah satu alat komunikasi dalam menyampaikan pesan lentunya


sangat bermanfaat jika diimplementasikan ke dalam proses pembelajaran, media
yang digunakan dalam proses pembelajaran terse but disebut sebagai media
pembelajaran. Heinich dkk (Arsyad, 2005:4) mengemukakan media pembelajaran
sebagai berikut: "Batasan medium sebagai perantara yang mengantar informasi
antara sumber dan pene- ima Jadi televisi, film, foto, rekaman audio, gambar yang
diproyeksikan, bahan-bahan cetakan, dan sejenisnya adalah media komunikasi.
Apabila media itu membawa pesan-pesan atau informasi yang bertujuan instruk-

3
Konal atau mengandung maksud-maksud pengajaran, maka media itu disebut
media pembelajaran.

B. Fungsi Media Pembelajaran

Fungsi media di dalam proses pembelajaran cukup penting dalam


meningkatkan kualitas proses pembelajaran terutama membantu siswa untuk
belajar. Dua unsur yang sangat penting dalam kegiatan pembela- jaran, yaitu
metode dan media pembelajaran. Kedua hal ini saling berkaitan satu sama lain.
Pemilihan suatu metode akan menentukan media pembelajaran yang akan
dipergunakan dalam pembelajaran ter- sebut, media pembelajaran tidak serta merta
digunakan dalam proses pembelajaran, perlu analisis terlebih dahulu sebelum
media pembelajaran dipakai dalam proses pembelajaran.

Manfaat media pembelajaran dalam proses pembelajaran adalah sebagai


berikut :

a. Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat


menumbuhkan motivasi belajar.
b. Materi pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami
oleh para siswa dan memungkinkan siswa menguasai tujuan pembelajaran lebih
baik.
c. Metode pembelajaran akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi
verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan
guru tidak kehabisan tenaga, apalagi bila guru harus mengajar untuk setiap jam
pelajaran.
d. Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya
mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati,
melakukan, mendemonstrasikan, dan lain-lain.

Media pembelajaran memiliki fungsi yang sangat strategis dalam


pembelajaran. Sering kali terjadi banyaknya siswa yang tidak atau kurang
memahami materi pelajaran yang disampaikan guru atau pembentukan kompensi

4
yang diberikan pada siswa dikarenakan ketiadaan atau kurang optimalnya
pemberdayaan media pembelajaran dalam proses belaja mengajar. Ada beberapa
fungsi media pembelajaran dalam pembelajaran di antaranya:

a. Sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran. Media pembelajaran merupakan


alat bantu yang dapat memperjelas, mempermudah, mempercepat penyampaian
pesan atau materi pelajaran kepada para siswa, sehingga inti materi pelajaran
secara utuh dapat disampai kan pada para siswa. Di samping itu, melalui alat
bantu belajar ini memungkinkan siswa belajar secara mandiri sesuai dengan
bakat dan kemampuan visual, auditori & kinestetiknya. Dampak pada siswa lain
dalam kelas diharapkan dapat memberikan stimulus, memper samakan
pengalaman dan pemahaman objek pesan yang disampai kan dalam
pembelajaran.
b. Sebagai komponen dari subsistem pembelajaran. Pembelajaran me rupakan
suatu sistem yang mana di dalamnya memiliki sub-sub kom- ponen di antaranya
adalah komponen media pembelajaran. Dengan demikian, media pembelajaran
merupakan subkomponen yang dipa menentukan keberhasilan proses maupun
hasil pembelajaran.
c. Sebagai pengarah dalam pembelajaran. Salah satu fungsi dari media
pembelajaran adalah sebagai pengarah pesan atau materi apa yang akan
disampaikan, atau kompetensi apa yang akan dikembangkan untuk dimiliki
siswa. Banyak pembelajaran tidak mencapai hasil prestasi belajar siswa dengan
baik karena tidak memiliki atau tidak optimalnya alat bantu yang digunakan
dalam pembelajaran.
d. Sebagai permainan atau membangkitkan perhatian dan motivasi siswa. Media
pembelajaran dapat membangkitkan perhatian dan motivasi siswa dalam
belajar, karena media pembelajaran dapat mengakomodasi semua kecakapan
siswa dalam belajar. Media pem belajaran dapat memberikan bantuan
pemahaman pada siswa yang kurang memiliki kecakapan mendengar atau
melihat atau yang kurang memiliki konsentrasi dalam belajar. Dapat pula alat
batt pembelajaran ini menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih lang sung
antara murid dengan sumber belajar.

5
e. Meningkatkan hasil dan proses pembelajaran. Secara kualitas dan kuantitas
media pembelajaran sangat memberikan kontribusi ter- hadap hasil maupun
proses pembelajaran. Oleh karena itu, dalan penggunaan media pembelajaran
harus memerhatikan rambu-rambu mekanisme media pembelajaran.
f. Mengurangi terjadinya verbalisme. Dalam pembelajaran sering ter- jadi siswa
mengalami verbalisme karena apa yang diterangkan atau dijelaskan guru lebih
bersifat abstrak atau tidak ada wujud, tidak ada ilustrasi nyata atau salah contoh,
sehingga siswa hanya bisa mengatakan tetapi tidak memahami bentuk, wujud
atau karakteristik objek. Dengan demikian, media pembelajaran dapat berfungsi
seba- gai alat yang efektif dalam memperjelas pesan yang disampaikan.
g. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, tenaga, dan daya indra. Sering terjadi
dalam pembelajaran menjelaskan objek pembelajaran yang sifatnya sangat luas,
besar, atau sempit, kecil atau bahaya, sehingga memerlukan alat bantu untuk
menjelaskan, mendekatkan pada objek yang dimaksud.

C. Prinsip Media Pembelajaran


Dalam menentukan maupun memilih media pembelajaran, seorang harus
mempertimbangkan beberapa prinsip sebagai acuan dalam guru mengoptimalkan
pembelajaran. Prinsip-prinsip tersebut di antaranya adalah :
a. Efektivitas
Pemilihan media pembelajaran harus berdasarkan pada ketepatgunaan
(efektivitas) dalam pembelajaran dan pencapaian tujuan pembela- jaran atau
pembentukan kompetensi. Guru harus dapat berusaha agar media pembelajaran
yang diperlukan untuk membentuk kompetensi secara optimal dapat digunakan
dalam pembelajaran.
b. Relevansi
Kesesuaian media pembelajaran yang digunakan dengan tujuan, karakteritik
materi pelajaran, potensi dan perkembangan siswa, serta dengan waktu yang
tersedia.
c. Efisiensi

6
Pemilihan dan penggunaan media pembelajaran harus benar-benar
memerhatikan bahwa media tersebut murah atau hemat biaya tetapi dapat
menyampaikan inti pesan yang dimaksud, persiapan dan penggunaannya relatif
memerlukan waktu yang singkat, kemudian hanya memerlukan sedikit tenaga.
d. Dapat digunakan
Media pembelajaran yang dipilih harus benar-benar dapat digunakan atau
diterapkan dalam pembelajaran, sehingga dapat menambah pemahaman siswa
dan meningkatkan kualitas pembelajaran.
e. Kontekstual
Pemilihan dan penggunaan media pembelajaran harus mengedepan- kan aspek
lingkungan sosial dan budaya siswa. Alangkah baiknya jika
mempertimbangkan aspek pengembangan pada pembelajaran life skills.

B. Pengertian Televisi

Televisi berasal dari kata tele dan visie, tele artinya jauh dan visie artinya
penglihatan, jadi televisi adalah penglihatan jarak jauh atau pe nyiaran gambar-
gambar melalui gelombang radio. (Kamus Internasional Populer. 1996).Televisi
sama halnya dengan media massa lainnya yang mudah kita jumpai dan dimiliki oleh
manusia di mana-mana, seperti media massa surat kabar, radio, atau komputer.
Televisi sebagai sarana penghubung yang dapat memancarkan rekaman dari stasiun
pemancar televisi kepada para penonton atau pemirsanya di rumah, rekaman-
rekaman tersebut dapat berupa pendidikan, berita, hiburan, dan lain-lain.

Televisi adalah sistem elektronik yang mengirimkan gambar diam dan


gambar hidup bersama suara melalui kabel (Arsyad, 2002:50). Sistem ini
menggunakan peralatan yang mengubah cahaya dan suara ke dalam gelombang
elektrik dan mengonversikannya kembali ke dalam cahaya yang dapat dilihat dan
suara yang dapat didengar. Televisi merupakan paduan audio dari segi
penyiarannya dan video dari segi gambar ber- geraknya. Televisi pendidikan adalah

7
penggunaan program video yang direncanakan untuk mencapai tujuan pengajaran
tertentu tanpa melihat siapa yang menyiarkan.

Menurut Effendy (1994:21) yang dimaksud dengan televisi adalah televisi


siaran yang merupakan media dari jaringan komunikasi dengan ciri-ciri yang
dimiliki komunikasi massa, yang berlangsung satu arah, komunikatornya
melembaga, pesannya bersifat umum, sasarannya me- nimbulkan keserempakan,
dan komunikasinya bersifat heterogen.

Komunikasi massa dengan media televisi merupakan proses komu- nikasi


antara komunikator dengan komunikan (massa) melalui sebuah sarana, yaitu
televisi. Kelebihan media televisi terletak pada kekuatan- nya menguasai jarak dan
ruang, sasaran yang dicapai untuk mencapai massa cukup besar. Nilai aktualitas
terhadap suatu liputan atau pem- beritaan sangat cepat.

C. Fungsi Televisi

Menurut Effendy (1994), seperti halnya media massa lain,


televisimempunyai tiga fungsi pokok yaitu:

a) Fungsi Penerangan (The Information Function) Televisi mendapat perhatian


yang besar di kalangan masyarakat karena dianggap sebagai media yang
mampu menyiarkan informasi yang sangat memuaskan. Hal ini didukung oleh
dua faktor, yaitu:
b) Amadiary (Kesegaran)

Pengertian ini mencakup langsung dan peristiwa yang disiarkan oleh stasiun
televisi dapat dilihat dan didengar oleh pemirsanya pada saat peristiwa itu
berlangsung.

c) Realism (Kenyataan)
Ini berarti televisi menyiarkan informasinya secara audio dan visual
d) Fungsi Pendidikan (The Educational Function)

8
Sebagai media massa, televisi merupakan sarana yang ampuh untuk menyiarkan
acara pendidikan kepada khalayak yang jumlahnya begitu banyak secara
simultan dengan makna pendidikan, yaitu mening katkan pengetahuan dan
penalaran masyarakat. Pemerintah Indonesia melalui Kemendiknas dan
Pustekom telah menyiarkan TV-edukasi (TVe), yang selalu menyiarkan
program-program pendidikan dan pembelajaran seperti program siaran
pengayaan mata pelajaran untuk menghadapi UN (pelajaran bahasa,
matematika, dan lain-lain), mata kuliah di UT dan P seperti mata kuliah
pengembangan kurikulum, pembelajaran terpadu dan mata kuliah lainnya.
Siaran televisi-edukasi menyiarkan acara-acara tersebut secara teratur dan
terprogram.
e) Fungsi Hiburan (The Entertainment
Sebagai media yang melayani kepentingan masyarakat luas, fungsi hiburan
yang melekat pada televisi tampaknya lebih dominan dari fungsi lainnya.
Fungsi hiburan ini amat penting, karena ia menjadi salah satu kebutuhan
manusia untuk mengisi waktu mereka dari aktivitas di luar rumah.
Bersamaan dengan jalannya proses penyampaian isi pesan media televisi
kepada pemirsa, maka isi pesan itu juga akan diinterpretasikan secara berbeda-
beda menurut visi pemirsa serta efek yang ditimbulkan juga beraneka ragam.
Hal ini terjadi karena tingkat pemahaman dan kebutuhan pemirsa terhadap isi
pesan acara televsi berkaitan erat dengan status sosial ekonomi dan kondisi
pemirsa saat menonton televisi (Kuswandi, 1996:99).
Tayangan televisi dapat diartikan sebagai adanya suatu pertunjukan acara
yang ditampilkan atau disiarkan melalui media massa televisi. Tayangan
tersebut bisa bersifat hiburan, informasi, ataupun edukasi seperti tayangan
mengenai pendidikan. Dalam kehidupan sehari-hari kita sering memperoleh
berbagai pengalaman. Hal ini dikarenakan integrasinya kelima indra yang kita
miliki, tetapi dengan menonton audiovisual, akan mendapatkan 100% dari
informasi yang diperoleh sebelumnya. Ini sebagai akibat timbulnya pengalaman
tiruan (stimulat experience) dari media audiovisual tadi. (Darwanto, 2007:119)

9
D. Karakteristik Media Televisi

1) Televisi sebagal Media Komunikasi Massa


Komunikasi massa (mass communication) adalah komunikasi melalui
media massa, jelasnya merupakan singkatan dari komunikasi media massa (mass
media communication). Hal ini berbeda dengan pendapat ahli psikologi sosial yang
menyatakan bahwa komunikasi massa tidak selalu dengan menggunakan media
massa. Menurut mereka pidato di hadapan sejumlah orang banyak di sebuah
lapangan itu dapat dikatakan komu nikasi massa. Para ahli komunikasi membatasi
pengertian komunikasi massa pada komunikasi dengan menggunakan media massa,
misalnya surat kabar, majalah, radio, televisi dan lain-lain. Karena yang dibahas di
sini adalah menurut pendapat ahli komunikasi.
Media massa merupakan saluran atau media yang digunakan untuk
mengadakan komunikasi dengan massa. Yang termasuk media di sini adalah
televisi, surat kabar, majalah, radio dan film. Media massa dapat digolongkan
sebagai media elektronik dan media cetak keseluruhannya sering juga disebut pers.
Televisi adalah salah satu bentuk media komu. nikasi massa yang selain
mempunyai daya tarik yang kuat, disebabkan unsur-unsur kata, audio, sound effect,
juga memiliki keunggulan unsur visual berupa gambar hidup yang dapat
menimbulkan pengalaman mendalam bagi yang melihatnya. (Effendy, 1994:192)
Sering dijumpai istilah mass communications dan mass media. Arti mass
communications sama dengan mass media atau media massa. Sedangkan yang
dimaksud dengan mass communication adalah prosesnya, yakni proses komunikasi
melalui media massa. Media massa dalam cakupan pengertian komunikasi massa
itu adalah surat kabar, televisi, radio dan lain-lain. Jadi media massa merupakan
produk teknologi modern yang selalu berkembang menuju kesempurnaan. Hal
tersebut perlu dijelas- kan oleh para ahli. Ada yang mengatakan bahwa selain media
massa modern terdapat media massa tradisional, di antaranya teater rakyat, juru
dongeng keliling, dan juru pantun. Menurut para ahli komunikasi umumnya, juru
dongeng dan juru pantun adalah jelas komunikator, dan medianya adalah bahasa.

10
Menurut sosiolog Maarshall Luhan, kehadiran televisi membuat dunia
menjadi "Desa Global" yaitu suatu masyarakat dunia nya diterobos oleh media
televisi. Televisi memiliki karakteristik sebagai yang media massa yang
memungkinkan televisi melakukan komunikasi massa Televisi yang dimaksudkan
adalah televisi siaran atau television broadcast yang merupakan media dari jaringan
komunikasi dengan ciri-ciri yang dimiliki komunikasi massa, yaitu berlangsung
satu arah, komunikasinya melembaga, pesannya bersifat umum, sasarannya
serempak bersamaan dan penerimaannya heterogen. Komunikasi massa adalah
komunikasi melalui media massa seperti: surat kabar, majalah, radio, televisi, film,
internet dan lain-lain. Bittner (dalam Darwanto, 2007: 28) mengatakan bahwa,
"Komuni- kasi massa adalah pesan komunikasi melalui media massa kepada orang
banyak." Joseph A. Devito (dalam Onong, 2004) mendefinisikan komunikasi massa
sebagai berikut.

"Pertama, komunikasi adalah komunikasi yang ditujukan kepada massa,


kepada khalayak yang luar biasa banyaknya. Ini tidak berarti khalayak meliputi
seluruh penduduk atau semua orang yang membaca atau semua orang yang
menonton televisi, agaknya ini berarti bahwa khalayak itu besar dan pada umumnya
agak sukar untuk didefinisikan. Kedua, komunikasi adalah komunikasi yang
disalurkan oleh pemancar- pemancar yang audio dan/atau visual. Komunikasi
massa barangkali akan lebih mudah dan lebih logis bila didefinisikan menurut
bentuk- nya: televisi, radio, surat kabar, majalah, film, buku, dan pita."

Definisi tersebut menjelaskan bahwa televisi mampu berkomunikasi atau


berinteraksi dengan khalayak banyak. Dalam hal ini, televisi memiliki potensi
untuk menyampaikan informasi seluas dan secepat mungkin. Komunikasi adalah
proses mengubah perilaku orang lain. Komunikasi Massa adalah komunikasi
melalui media massa seperti: surat kabar, majalah, radio, TV, video, film, dan
internet.

2. Televisi sebagal Media Elektronik

11
Televisi sama halnya dengan media massa lainnya yang mudah kita jumpai
dan dimiliki oleh manusia di mana-mana, seperti media massa surat kabar, radio,
atau komputer. Televisi sebagai sarana penghubung yang dapat memancarkan
rekaman dari stasiun pemancar televisi kepada para penonton atau pemirsanya di
rumah, rekaman-rekaman tersebut dapat berupa pendidikan, berita, hiburan, dan
lain-lain. Yang dimaksud dengan televisi adalah sistem elektronik yang
mengirimkan gambar diam dan gambar hidup bersama suara melalui kabel (Arsyad,
2002). Sistem ini menggunakan peralatan yang mengubah cahaya dan suara ke
dalam gelombang elektrik dan mengonversikannya kembali ke dalam cahaya. yang
dapat dilihat dan suara yang dapat didengar. Dewasa ini televisi yang dimanfaatkan
untuk keperluan pendidikan dengan mudah dapat di- jangkau melalui siaran dari
udara ke udara dan dapat dihubungkan me lalui satelit dan pemancar ke rumah-
rumah dan sekolah.

1) Tujuan dan Fungsi Televisi sebagai Media Elektronik

Tujuan televisi sesuai dengan Undang-Undang Penyiaran Nomor 24 Tahun


1997, Bab II Pasal 4, bahwa penyiaran bertujuan untuk menum beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memperkokoh persatuan dan kesatuan
bangsa, dan membangun masyarakat ad dan makmur. Jadi sangat jelas tujuan secara
umum adanya televisi di Indonesia sudah diatur dalam undang-undang penyiaran
ini. Sedangka tujuan secara khususnya dimiliki oleh stasiun televisi yang
bersangkutan, contohnya TVRI "Menjalin Persatuan dan Kesatuan". Dari uraian di
atas dapat mengklarifikasikan mengenai tujuan secara umum adanya televisi atau
penyiaran di Indonesia, adalah sebagai berikut.

a) Menumbuhkan dan mengembangkan mental masyarakat Indonesia yang


beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
b) Memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa; dan
c) Mengembangkan masyarakat adil dan makmur.

Fungsi televisi sebagai alat atau media massa elektronik yang diper-
gunakan oleh pemilik atau pemanfaat untuk memperoleh sejumlah informasi,

12
hiburan, pendidikan dan sebagainya. Sesuai dengan Undang- Undang Penyiaran
Nomor 24 Tahun 1997, Bab II Pasal 5 berbunyi "Penyi- aran mempunyai fungsi
sebagai media informasi dan penerangan, pen- didikan dan hiburan, yang
memperkuat ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya serta pertahanan dan
keamanan". Banyak acara yang disajikan oleh stasiun televisi di antaranya,
mengenai sajian kebudayaan bangsa Indonesia, sehingga hal ini dapat menarik
minat penontonnya untuk lebih mencintai kebudayaan bangsa sendiri, sebagai salah
satu warisan bangsa yang perlu dilestarikan.

Dari uraian di atas mengenai fungsi televisi secara umum menurut undang-
undang penyiaran, dapat kita deskripsikan bahwa fungsi televisi sangat baik karena
memiliki fungsi sebagai berikut:

a) Media informasi dan penerangan


b) Media pendidikan dan hiburan
c) Media untuk memperkuat ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya
d) Media pertahanan dan keamanan

2) Manfaat Televisi

Televisi mempunyai manfaat dan unsur positif yang berguna bagi


pemirsanya, baik manfaat y yang bersifat kognitif, afektif, dan psikomotor. Manfaat
pertama, tergantung pada acara yang ditayangkan televisi. Manfaat atau informasi
yang ditayangkan. Acara-acara yang bersifat kognitif di antaranya program siaran
pembelajaran, berita, dialog, wawancara dan sebagainya. Manfaat yang kedua
adalah manfaat afektif, yakni yang ber- kaitan dengan karakter, sikap, dan emosi.
Acara-acara yang biasanya memunculkan manfaat afektif ini adalah acara-acara
yang mendorong pada pemirsa agar memiliki karakter yang kuat. kepekaan sosial,
kepe- dalian sesama manusia dan sebagainya. Adapun manfaat yang ketiga adalah
manfaat yang bersifat psikomotor, yaitu berkaitan dengan kete- rampilan, tindakan,
dan perilaku yang positif. Acara ini dapat kita lihat dari talkshow, film, sinetron,
drama, dan acara-acara yang lainnya dengan syarat semuanya itu tidak bertentangan
dengan norma-norma yang ada di Indonesia ataupun merusak akhlak pada anak.

13
3) Kelebihan Media Pembelajaran Televisi

Terlepas dari kekurangan yang ada. Media televisi memiliki keung- gulan
atau kelebihan dibanding media lain. Kelebihan dari media televisi sebagai media
elektronik, yaitu:

a) Menampilkan audio-visual (suara dan gambar)


b) Menarik perhatian siswa
c) Dapat diputar ulang.
d) Mampu Mempercepat yang lambat dan memperlambat yang terlalu cepat
e) Mampu memperkecil dan memperbesar gambar/objek.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa siswa yang belajar me lalui


program televisi untuk berbagai mata pelajaran dapat menguasai mata pelajaran
tersebut sama seperti mereka yang mempelajarinya me- lalui tatap muka dengan
guru kelas. Meskipun televisi memiliki berbagai kelebihan dalam menyampaikan
pesan dan materi pelajaran, kelebihan yang dimiliki media televisi sebagai media
pembelajaran adalah sebagai berikut.

a) Televisi dapat memancarkan berbagai jenis bahan audio-visual termasuk


gambar diam, film, objek, spesimen, drama.
b) Televisi bisa menyajikan model dan contoh-contoh yang baik bagi siswa.
c) Televisi dapat membawa dunia nyata ke rumah dan ke kelas-kelas, seperti
orang, tempat-tempat, dan peristiwa-peristiwa, melalui pe- nyiaran langsung
atau rekaman.
d) Televisi dapat memberikan kepada siswa peluang untuk melihat dan mendengar
diri sendiri.
e) Televisi dapat menyajikan program-program yang dapat dipahami oleh siswa
dengan usia dan tingkatan pendidikan yang berbeda-beda.
f) Televisi dapat menyajikan visual dan suara yang amat sulit diperoleh pada dunia
nyata; misalnya ekspresi wajah, dan lain-lain.

14
g) Televisi dapat menghemat waktu guru dan siswa, misalnya dengan merekam
siaran pelajaran yang disajikan dapat diputar ulang jika diperlukan tanpa harus
melakukan proses itu kembali. Di samping itu, televisi merupakan cara yang
ekonomis untuk menjangkau se- jumlah besar siswa pada lokasi yang berbeda-
beda untuk penyajian yang bersamaan.
h) Televisi dapat menerima, menggunakan, dan mengubah atau mem- batasi
semua bentuk media yang lain, menyesuaikannya dengan tujuan-tujuan yang
akan dicapai.
i) Televisi merupakan medium yang menarik, modern, dan selalu siap diterima
oleh anak-anak karena mereka mengenalnya sebagai bagian dari kehidupan luar
sekolah mereka.
j) Televisi sifatnya langsung dan nyata. Dengan televisi siswa tahu ke- jadian-
kejadian mutakhir, mereka bisa mengadakan kontak dengan orang-orang
besar/terkenal dalam bidangnya, melihat dan men- dengarkan mereka berbicara.
k) Hampir setiap mata pelajaran dapat ditayangkan melalui media televisi.
l) Televisi dapat meningkatkan pengetahuan dan kemampuan guru dalam hal
mengintegrasikan pembelajaran dengan penggunaan media Televisi.

Sedangkan kelebihan televisi sistem terpadu (TVST) sebagai media


pendidikan adalah sebagai berikut.

a) Dapat dikontrol oleh guru. Guru tahu apa yang dibutuhkan siswa- nya, karena
itu relevansinya bisa dijamin. Jadwal dan bahkan buku sumber bisa
disesuaikan/dimasukkan dalam program.
b) Dapat dimanfaatkan sumber-sumber lokal dan kepentingan daerah.
c) Memberi kesempatan yang sama kepada siswa sekolah di daerah lingkup TVST
bersangkutan. Kekurangan sarana, fasilitas dan g guru yang profesional dapat
diatasi dengan penampilan guru-guru ahli di TVST.
d) Membuat guru menjadi bagian dari suatu tim belajar mengajar. Jika dia merasa
didikutsertakan dalam mempersiapkan program sejak semula dipastikan dia
menanggapi program TVST tersebut secara positif. Siaran TV pusat sering kali
mengabaikan kondisi masing- masing kelas;

15
e) Membantu mengatasi problem kekurangan guru yang bermutu; dan
f) Dapat melatih guru meningkatkan kemampuan profesi, metodologi, serta teknik
dan model-model pembelajarannya.

4) Kelemahan Media Pembelajaran Televisi

Secara teknis media Televisi sebagai media elektronik memiliki


kelemahan, yaitu:

a) Fine Details: Televisi tidak mampu menampilkan gambar detail secara detail
dan sempurna
b) Area Lost: Pada media televisi tidak semua gambar yang dipancarkan dari
studio dapat diterima secara utuh dan jelas di rumah.
c) Size Information: Media televisi tidak bisa menampilkan ukuran benda yang
sebenarnya.
d) Third Dimention: Pada media televisi kesan dua dimensi dapat diatasi dengan
pengambilan gambar, penyusunan properties, dan lighting.
e) Distraction: yaitu pada media televisi sering terjadi kerusakan ben- tuk,
sehingga tidak menampilkan gambar yang utuh, hal ini bisa disebabkan oleh
cuaca, daya terima pemancar dan sebagainya.
f) Opposition: Sering kali terjadi gambar yang ditampilkan menimbulkan
keraguan dalam menafsirkan pesan yang disampaikan.
g) Tints: Televisi tidak dapat menampilkan warna secara utuh/sem purna
h) Setting: Sering terjadi salah menafsirkan pesan yang disampaikan untuk itu
gambar harus jelas di mana objek tersebut berada.

Secara umum media televisi sebagai media elektronik memiliki kekurangan


sebagai berikut.

a) Televisi hanya mampu menyajikan komunikasi satu arah.


b) Televisi pada saat disiarkan akan berjalan terus dan tidak ada kesem- patan
untuk memahami individual siswa. pesa-pesannya sesuai dengan kemampuan

16
c) Guru tidak memiliki kesempatan untuk merevisi program TV sebelum
disiarkan.
d) Layar pesawat televisi tidak mampu menjangkau kelas besar se- hingga sulit
bagi semua siswa untuk melihat secara rinci gambar yang disiarkan.Media TV
hanya cocok untuk kelas kecil.
e) Kekhawatiran muncul bahwa siswa tidak memiliki hubungan pribadi dengan
guru, dan siswa bisa jadi bersikap pasif selama penayangan.
f) Jika akan dimanfaatkan di kelas jadwal siaran dan jadwal pelajaran di sekolah
sering kali sulit disesuaikan
g) Program siran televisi di luar kontrol guru, dan
h) Tayangan gambar di layar relatif kecil, sehingga jumlah siswa yang dapat
mengikuti dan memanfaatkan secara terbatas.

3. Televisi sebagai Media Audio-Visual

Selain media massa televisi juga merupakan media audio-visual atau suatu
media yang dapat menampilkan suara sekaligus gambar atas biasa disebut juga
sebagai media pandang-dengar. Karena media ini bisa dilihat dari indra penglihatan
dan pendengaran.

Sehingga dengan kemampuan audio-visual-nya televisi merupakan media


yang paling mudah dicerna oleh khalayak semua umur. Komponen-komponen
Televisi sebagai Media Audio Visual, yaitu: Pemain (diri sendiri/performer, orang
lain/aktor/aktris).

 Set: lingkungan di mana pemain berada (bagian awal: properties yang spesifik,
action tertentu, sound effect, dialog. bagian akhir: me- mancing keingintahuan,
memberi kejutan).
 Properties: segala benda yang dapat dipindahkan untuk melengkapi set dengan
maksud untuk memberikan ciri/suasana pada set/ceritera secara keseluruhan.
 Lighting
- Technical Lighting: Pencahayaan yang membuat subjek dapat terlihat

17
- Artistic Lighting: Membuat subjek kelihatan menarik/artistik.
- Mood Lighting: Memberi kesan suasana tertentu (waktu, perasaan, keadaan,
dan sifat)

4. Media Televisi sebagai Sarana Pembelajaran

Perkembangan dunia informasi telah menghasilkan beberapa inovasi yang


menakjubkan. Televisi adalah salah satunya yang telah menuai sukses besar dalam
hal ini. Sejak ditemukannya, pada permulaan abad ke-19, kini, kita dapat menikmati
berbagai peristiwa di dunia hanya de ngan menekan tombol-tombol kotak
elektronik tersebut di rumah kita.

Televisi dapat dijadikan sarana pembelajaran yang efektif dan efisien.


Keuntungan ini tersedia melalui berbagai tayangan yang disajikannya Kita hanya
tinggal memilah dan memilih tayangan atau saluran-saluran televisi mana yang
cukup memadai sebagai sarana pembelajaran kita. Di sini televisi diletakkan pada
kerangka positif, sebagai media pertukaran informasi, pemikiran, dan karya,
sebagai media bahan kajian ilmiah dokumentasi, dan lain sebagainya. Kita dapat
mengetahui berita terkini yang terjadi dalam waktu yang sangat singkat. Sebagai
contoh, pada peristiwa pemboman WTC di New York, AS beberapa tahun lalu,
hanya selang beberapa menit setelah peristiwa itu berlangsung, kita bisa
mengetahui perkembangan terakh nya dari stasiun televisi CNN (saluran khusus
program berita). Bahkan,bisa melihat secara langsung berbagai pertandingan-
pertandingan lahraga Internasional seperti World Cup Football, Tennis Wimbledon,
pun Karaan Bulutangkis All England, pertandingan basket NBA dan masih banyak
lagi. Semuanya dapat kita nikmati dalam waktu yang bersamaan. Televisi di sini
berperan sebagai media pertukaran informasi yang efektif, menghemat waktu dan
biaya.

Beberapa saluran program televisi di dunia ada yang berperan sebagai


media dokumentasi berbagai kajian ilmu. Discovery Channel, National Geographic
dan Planet Animal adalah contoh saluran yang menayangkan acara-acara
dokumenter, misalnya menceritakan berbagai kejadian alam (letusan gunung

18
berapi, banjir, tsunami, dan topan), berbagai kasus besar kriminal yang ditangani
FBI, juga peristiwa bersejarah di dunia seperti perkembangan kerajaan-kerajaan di
Eropa, Asia, dan Afrika, serta beberapa penemuan-penemuan antropologi di masa
lalu. Di samping itu, ada juga yang menyuguhkan pengetahuan atau penemuan-
penemuan terkini yang menakjubkan di bidang teknologi dan kedokteran. Berba-
gai acara tersebut tentunya akan sangat membantu dalam menambah pengetahuan
kita khususnya para pelajar. Program-program acara ini dapat dijadikan alternatif
sarana pembelajaran di samping belajar formal di dalam kelas dengan bermacam
text book yang kadang membosankan kita.

Bagi beberapa pelajar yang mengalami masalah di area visual (ke-


mampuan belajar dengan melihat) dan kuat di area audio (kemampuan belajar
dengan mendengarkan), mereka dapat mengasah kemampuan- nya dengan
menonton acara-acara tersebut. Keuntungan lainnya adalah, acara-acara tersebut
disertai dengan fakta dan ilustrasi yang menarik berupa gambar-gambar dan
rekaman peristiwa yang sebenarnya, sehing ga kita bisa membayangkan dan
menikmati seolah-olah hal tersebut memang benar-benar kita alami. Hal ini akan
mempercepat kerja otak kita untuk menerima beberapa hal baru tentang
pengetahuan. Serta me- ningkatkan kemampuan kita dalam berimajinasi secara
kreatif.

Para orang tua yang melarang anaknya menonton televisi, karena


dikhawatirkan dapat merusak mental anak, mungkin ada benarnya. Seperti yang
diungkapkan Douglas Rushkoff, penulis buku Media Virus, bahwa televisi itu virus.
Sebagai virus dia bisa menjadikan orang mu- syrik, juga bisa mencabut akar
kesadaran orang dari kenyataan. Kritikus box), monster mata satu, dan lain
sebagainya. Memang ada beberapa media lain menyatakan televisi sebagai candu
elektronik, kotak idiot (idiot box), monster mata satu, dan lain sebagainya. Memang
ada beberapa acara televisi terutama acara televisi lokal yang menayangkan
beberapa acara kriminal dan tindak kekerasan dalam sebuah film, yang di dalamnya
terdapat unsur kekerasan, pornografi dan kenakalan remaja. Beberapa kasus
pelecehan seksual, pemerkosaan, perkelahian pelajar (tawura) adalah beberapa efek

19
buruk yang mungkin berkaitan dengan tontonan televisi yang kurang sehat dan
tidak mendidik.

E. Media Video Pembelajaran

1. Pengertian Media Video Pembelajaran

Salah satu bentuk dari media audio visual adalah video pembela- jaran.
Arsyad (2004: 36) mengemukakan video merupakan serangkaian gambar gerak
yang disertai suara yang membentuk satu kesatuan yang dirangkai menjadi sebuah
alur, dengan pesan-pesan di dalamnya untuk ketercapaian tujuan pembelajaran
yang disimpan dengan proses penyimpanan pada media pita atau disk.

Media video pembelajaran dapat digolongkan ke dalam jenis media audio


visual aids (AVA), yaitu jenis media yang selain mengandung unsur suara juga
mengandung unsur gambar yang bisa dilihat.

Menurut Heinich, Molenda, Russel (1993: 188) video diartikan sebagai


berikut :

The primary meaning of video is the display of pictures on a television type screen
(the latin word video literally means "I see" Any media format that employs a
chatode-ray screen to present the picture portion of the massege can be reffered to
as video.

Apabila diterjemahkan dapat diartikan sebagai tampilan dari berbagai


gambar dalam sebuah televisi atau sejenis layar. Dalam bahasa latin video diartikan
sebagai "Saya lihat (I see)". Setiap format media yang menggunakan sinar katoda
untuk menampilkan bagian gambar dari sebuah pesan dapat dikategorikan sebagai
video.

Media video pembelajaran termasuk ke dalam media video cassett recorder


(VCR) yaitu media audio visual gerak yang perekamannya dila- kukan dengan
menggunakan kaset video, dan penayangannya melalui pesawat televisi.

20
Pancaran gambar yang bercahaya dari sebuah tampilan video ternyata
tersusun dari titik-titik yang sangat rapat dan ditampilkan pada sebuah layar. Seperti
halnya film, berbagai frame video tersebut pada dasarnya adalah gambar diam.
Hanya saja, pergantian setiap frame ke frame selan- jutnya itu berlangsung sangat
cepat, sehingga berbagai frame tersebut terlihat sebagai gambar yang bergerak. Hal
ini berlangsung secara terus- menerus hingga mampu menciptakan daya lihat yang
menakjubkan dari sebuah tampilan video dibuat dengan cara direkam secara
magnetik pada sebuah pita video seperti halnya perekaman audio.

2. Kelebihan Media Video


Media video memiliki beberapa kelebihan, yaitu:
a. Memberi pesan yang dapat diterima secara lebih merata oleh siswa.
b. Sangat bagus untuk menerangkan suatu proses.
c. Mengatasi keterbatasan ruang dan waktu..
d. Lebih realistis, dapat diulang dan dihentikan sesuai dengan kebu tuhan.
e.Memberikan kesan yang mendalam, yang dapat memengaruhi sikap siswa.

Menurut Pramono (2008: 9), Media video memiliki banyak kele bihan,
antara lain:

a. Memaparkan keadaan real dari suatu proses, fenomena atau kejadian.


b. Sebagai bagian terintegrasi dengan media lain, seperti teks atau gambar, video
dapat memperkaya pemaparan.
c. Pengguna dapat melakuan replay pada bagian-bagian tertentu untuk melihat
gambaran yang lebih fokus.
d. Sangat cocok untuk mengjarakan materi dalam ranah perilaku.
e. Kombinasi video dan audio dapat lebih efektif dan lebih cepat menyampaikan
pesan dibandingkan degan media teks.

Kelebihan videolain dikemukakan oleh Heinich, Molenda, Russel


(1993:202)) sebagai berikut :

a. Bergerak, sifat-sifat yang nyata pada video dalam proses pembelajaran,adalah


kemampuan untuk memperlihatkan gerakan-gerakan.

21
b. Proses, video dapat menyajikan suatu proses dengan lebih tepat guna (efektif)
dibanding dengan media lain.
c. Pengamatan yang baik, video memungkinkan adanya pengamatan yang baik
terhadap suatu keadaan/peristiwa yang berbahaya bila dilihat secara langsung,
dapat dilihat/diamati secara baik dan meyakinkan.
d. Kemampuan belajar, menurut hasil penelitian terbukti bahwa video sangat
berguna untuk mengajarkan keterampilan, karena kemungkinan adanya
pengulangan sehingga suatu keterampilan bisa dipelajari secara berulang-ulang
juga.
e. Dramatisasi, Kemampuan video untuk mendramatisasi peristiwa- peristiwa dan
situasi yang membuatnya cocok bagi pembelajaran dalam bidang ilmu-ilmu
sosial dan masalah-masalah kemanusiaan.
f. Domain efektif, karena memiliki dampak emosional yang tinggi/ besar, video
sangat cocok untuk mengajarkan masalah-masalah yang menyangkut domain
efektif.
g. Memecahkan masalah (problem solving), suatu episode video dapat digunakan
secara tepat guna dalam situasi pembelajaran yang mene- kankan pada proses
pemecahan masalah.
h. Pemahaman budaya, Kita dapat mengembangkan suatu saluran penghargaan
untuk budaya lain dengan melihat lukisan video dan film tentang kehidupan
sehari-hari masyarakat lain.
i. Pemahaman yang sama, dengan mengamati program video atau film together,
suatu kelompok yang berlainan dapat membangun suatu basis bersama untuk
mendiskusikan suatu masalah dengan kecen- derungan yang sama.

3. Kelemahan Media Video

Media video memiliki beberapa kelemahan antara lain:

a. Jangkauannya terbatas
b. Sifat komunikasinya satu arah
c. Gambarnya relatif kecil

22
d. Kadangkala terjadi distorsi gambar dan warna akibat kerusakan atau
gangguan magnetik.

Selain itu, keterbatasan lain yang dimiliki oleh media video adalah:

a. Keterbatasan daya rekam setelah piringan video ini mengalami proses


perekaman tidak akan dapat dipakai ulang lagi untuk diganti isinya.
b. Biaya pengembangan untuk menyiapkan format piringan video ini relatif
memerlukan biaya yang cukup besar.
c. Keterbatasan sekuens dari gambar bergerak yang ditampilkan. Lebih dari
54.000 frame yang diam dapat ditampung oleh format piringan video,
namun hanya dapat ditampilkan dalam bentuk gambar ber gerak dalam
waktu 60 menit. Hal ini lebih rendah dari kemampuan yang dapat
ditampung oleh sebuah format kaset video.

5. Keuntungan Video dalam Proses Pembelajaran


Dengan menggunakan media jenis ini siswa diharapkan dapat mem- peroleh
persepsi dan pemahaman yang sama dan benar, selain siswa dapat menerima materi
mata pelajaran. Sedangkan guru diharapkan dapat mengikat siswa selama
pembelajaran berlangsung dan membantunya mengingat kembali dengan mudah
berbagai pengetahuan dan keteram- pilan yang telah dipelajari. Media video
pembelajaran termasuk ke dalam kategori motion picture, video pembelajaran
dalam format disk dioperasikan dengan menggunakan VCD/DVD player yang
dijalankan dengan disk atau lempengan serta ditampilkan melalui televisi atau LCD
atau dapat diputar langsung melalui PC komputer. Media jenis ini juga dapat
digunakan untuk menyajikan bagian-bagian dari suatu proses dan prosedur secara
utuh sehingga memudahkan siswa dalam mengamati dan menirukan langkah-
langkah suatu prosedur yang harus dipelajari.

23
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Televisi adalah media yang paling populer bagi masyarakat daripada


media-media lainnya. Televisi menjadi icon media yang paling mem-buming di
antara media-media yang pernah ada sepanjang sejarah.Eksistensi televisi sebagai
media komunikasi pada prinsipnya, ber- tujuan untuk dapat menginformasikan
segala bentuk acaranya kepada masyarakat luas. Hendaknya, televisi mempunyai
kewajiban moral untuk ikut serta berpartisipasi dalam menginformasikan,
mendidik, dan menghibur masyarakat yang pada gilirannya berdampak pada per-
kembangan pendidikan masyarakat melalui tayangan-tayangan yang disiarkannya.

TV Edukasi atau sering disingkat dengan TV-E adalah sebuah stasiun


televisi yang khusus ditujukan untuk menyebarkan informasi di bidang pendidikan
dan berfungsi sebagai media pembelajaran bagi masyarakat. Pemanfaatan televisi
sebagai media pembelajaran kini telah terwujud dalam bentuk TV Edukasi (TV-E)
yang telah mengudara di tengah-tengah masyarakat Indonesia pada 12 Oktober
2004.

Seiring berjalannya waktu perkembangan TV Edukasi semakin


berkembang. Perkembangan TV Edukasi pada masyarakat menurut pandangan
kami masih kurang berkembang baik dilihat dari sejauh mana minat dari
masyarakat terhadap tayangan TV Edukasi. Tema dari siaran TV-Edukasi intinya
tentang dunia pendidikan dan tidak dipungkiri lagi masyarakat kita belum sadar
akan pentingnya pendidikan, maka dari itu kami anggap wajar-wajar saja bila
tayangan-tayangan TV Edukasi belum sepenuhnya diterima di masyarakat kita.
Tetapi siaran TV Edukasi bisa diterima dengan sangat antusias di kalangan-
kalangan tertentu saja yang mana mereka sudah sadar betul tentang arti dari
pendidikan itu sendiri.

24
B. Saran

Dari pembuatan tugas makalah ini, kami dari penyusun mengharapakan bahwa
makalah ini dapat bermanfaat dan bisa menambah ilmu bagi para pembaca. Kami
menyadari masih banyak kekurangan dalam pembuatan makalah ini, untuk itu kami
mohon maaf dan mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca. Makalah ini
masih jauh dari kesempurnaan maka dari itu, saran, kritik dan arahan dari dosen
pembimbing mata kuliah supervisi pendidikan sangat kami harapkan demi
penyempurnanya dalam pembuatan makalah selanjutnya.

25
DAFTAR PUSTAKA

Arsyad Azhar. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Press, 2010


Pustaka Bungin, burhan. Sosiologi Komunikasi. Jakarta: Kencana Prenada media
group,2 009
Rusman dkk.Pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi. Jakarta:
Raja Grafindo Persada, 2012
Winarso, Heru puji. Sosiologi komunikasi massa, Jakarta: Prestasi, 2005

Anda mungkin juga menyukai