Laporan PKL Kelompok 4 - AK3U Batch 2 PT Nadi Samudera Indonesia

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN

PRAKTEK KERJA LAPANGAN (P.K.L)


PT. KUNANGO JANTAN
BIDANG K3 KESEHATAN KERJA, ERGONOMI K3 LINGKUNGAN KERJA
DAN BAHAN BERBAHAYA BERACUN

PELATIHAN CALON AHLI K3 UMUM


ANGKATAN KE 2

KELOMPOK 4
1. Fiona Aristi
2. Gilang Ridha Akbar
3. Lambertus Jamlean
4. Liska Armayanti
5. M. Risky Zamkhsyary
6. M. Rizko
7. Moh. Fatur Ahnan

PENYELENGGARA
PT. NADI SAMUDERA INDONESIA
25 OKTOBER – 6 NOVEMBER 2021

1
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................................1


1.1. Latar Belakang .........................................................................................................1
1.2. Maksud dan Tujuan..................................................................................................2
1.3. Ruang Lingkup.........................................................................................................3
1.4. Dasar Hukum ...........................................................................................................3

BAB II KONDISI PERUSAHAAN ..................................................................................5


2.1. Sejarah Singkat ........................................................................................................5
2.2. Struktur Organisasi Perusahaan ...............................................................................7
2.3. Visi dan Misi Perusahaan.........................................................................................7
2.4. Fasilitas Penunjang ..................................................................................................8
2.5. Prasarana dan Fasilitas .............................................................................................8

BAB III TEMUAN & ANALISA .....................................................................................9


3.1. Temuan dan Analisa Positif ..................................................................................... 9
3.2. Temuan dan Analisa Negatif ...................................................................................12

BAB IV PENUTUP ..........................................................................................................13


4.1. Kesimpulan ............................................................................................................ 13
4.2. Saran ...................................................................................................................... 13

REFERENSI .....................................................................................................................14

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Laporan Praktek Kerja Lapangan ini merupakan salah satu syarat untuk
mendapatkan kemampuan dan sertifikat AK3 Umum yang diselenggarakan oleh PT. Nadi
Samudera Indonesia yang bekerjasama dengan Kementerian Ketenagakerjaan. Dilatar
belakangi oleh hal tersebut, maka pada tanggal 03 November 2021, Kunjungan Praktek
Kerja Lapangan kami lakukan di PT. Kunango Jantan di Sumatera Barat.
PT. Kunango Jantan adalah perusahaan yang bergerak dibidang manufacturing
and trading yang berdasarkan Akta Notaris Arry Supratno, SH. NO.30 Tanggal 09 April
1993, yang awalnya bergerak dalam trading mekanikal elektrik dan telah terjadi
perubahan Akta Notaris Frida Damayanti, SH NO.40 Tanggal 09 Januari 2001. Pada
awalnya perusahaan hanya memproduksi Manufaktur Tiang Besi yang beralamat di Jalan
By Pass Km. 6 Parak Kerakah Padang. Perusahaan ini memiliki luas area sekitar 24
hektar dan pekerja sebanyak 267 orang.
Sejarah tambah berkembangnya perusahaan, maka PT. Kunango Jantan Pekanbaru
melakukan pengembangan usaha baik dari lokasi listrik maupun diversifikasi usaha.
Perusahaan saat ini telah membangun pabrik tiang listrik dari beton dan tiang pancang
(spun pile) yang berlokasi di JL. Raya Pekanbaru – Bangkinang Km. 23 Desa Rimbo
Panjang Kec. Tambang, Kab. Kampar, RIAU – Indonesia. Produksi tiang listrik dari
beton ini diprioritaskan untuk mendukung program pemerataan jaringan listrik dimana
konsumen terbesar dari produksi ini adalah PT. PLN (Persero) se-Sumatera.
Di era industrialisasi ini proses produksi dalam perusahaan menggunakan
teknologi modern, sehingga membutuhkan tenaga kerja Ahli dan terampil, Namun tidak
selamanya penerapan teknologi modern (tinggi) yang beraneka ragam bisa menjamin
keberlangsungan proses produksi perusahaan sesuai yang diinginkan oleh perusahaan.
Didalam sebuah Perusahaan, tenaga kerja merupakan salah satu aset yang sangat
penting, Tenaga kerja merupakan setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna
menghasilkan barang dan jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk
masyarakat, dengan begitu tenaga kerja merupakan penggerak utama dalam kelangsungan
bisnis perusahaan dan ekonomi bangsa.

1
Tenaga Kerja merupakan satu-satunya aset yang tidak dapat digandakan, oleh
karena itu tenaga kerja harus dijaga keselamatannya, kesehatannya, dibimbing dan
dikembangkan potensi mengenai kesadaran akan pentingnya keselamatan kerja dan
kesehatan kerja, sehingga memberikan output yang optimal bagi perusahaan.
Keselamatan dan kesehatan kerja harus di realisasikan disetiap unit pekerjaan
yang ada di PT. Kunango Jantan. Kemungkinan bahaya besar mengintai setiap tenaga
kerja baik itu Kecelakaan ringan, Kecelakaan besar, Kebakaran, Ledakan, Pencemaran
Lingkungan, dan penyakit akibat kerja yang mengakibatkan tenaga kerja mengalami
kecacatan dan bahkan potensi meninggal dunia. Potensi bahaya besar itu diakibatkan
karena ke tidak mampuan, ke tidak cakapan, kurangnya kompetensi dan kurangnya
pemahaman terhadap alat-alat produksi.
Selain itu PT. Kunango Jantan juga harus memperhatikan faktor lingkungan
kerjanya. Lingkungan Kerja menurut Peraturan Menteri Ketanagakerjaan No. 5 Tahun
2018 untuk menciptakan lingkungan kerja yang lebih selamat dan sehat, yang didalamnya
mempunyai aspek higien yang mencangkup faktor fisika, kimia, biologi dan ergonomi
serta psikologi yang keberadaan ditempat kerja dapat mempengaruhi keselamatan dan
kesehatan tenaga kerja. Pengertian Bahan Berbahaya Beracun menurut Keputusan
Menteri Tenaga Kerja RI No. 187 Tahun 1999 adalah bahan kimia dalam bentuk tunggal
atau campuran yang berdasarka sifat kimia dan fisika dan atau toksikologi berbahaya
terhadap tenaga kerja, instalasi dan lingkungan. Adanya potensi resiko yang besar maka
perlu diperhatikan keselamatan dan kesehatan kerja tentang Bahan Kimia Berbahaya
(BKB), Lingkungan Kerja dan Kesehatan Kerja.
Kesehatan Kerja merupakan suatu hal yang telah diwajibkan dan dibebankan
kepada Perusahaan agar Kesehatan Kerja Tenaga Kerja terjamin. Potensi Kesehatan Kerja
yang terjamin akan meningkatkan produktivitas kerja dan kesejahteraan pekerja baik di
masa kerja maupun sesudah tidak bekerja di perusahaan. Penerapan Kesehatan Kerja
dapat mencegah dan mengurangi penyakit akibat Kerja.

1.2. Maksud dan Tujuan


Adapun maksud dan tujuan penulisan laporan ini adalah :
1. Untuk mendapatkan gambaran dan pemahaman mengenai aplikasi K3
dilapangan khususnya dibidang Kesehatan Kerja, Ergonomi, Lingkungan Kerja
dan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3).

2
2. Sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi bagi peserta Calon Ahli K3 Umum
agar dapat mengidentifikasi, menganalisa, dan memberikan saran dan
rekomendasi.

1.3. Ruang Lingkup


Ruang Lingkup Kerja Praktek Lapangan ini :
a. Pelaksanaan K3 di Bidang Kesehatan Kerja.
b. Pelaksanan K3 di Bidang Ergonomi.
c. Pelaksanaan di Bidang Lingkungan Kerja.
d. Pengelolaan Bahan Beracun dan Berbahaya (B3).

1.4. Dasar Hukum


1. Dasar Hukum Pengawasan Kesehatan Kerja
a. Undang-undang
 No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja, (Bab III, Pasal 3 dan pasal 8).
b. Peraturan Pemerintah
 Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI nomor 04 tahun 1993, Tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja, Pasal 2 Ayat (3).
 Peraturan Menteri Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Koperasi No. Per-
01/MEN/1976 tentang Kewajiban Pelatihan Hyperkes Bagi DokterPerusahaan.
 Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. Per- 03/MEN/1982
tentang Pelayanan Kesehatan Kerja.
 Permenakertrans, Nomor Per-01/Men/1979 Tentang kewajiban hygiene
perusahaan, kesehatan dan keselamatan kerja bagi tenaga paramedis
perusahaan.
 Permenaker No.02/Men/1980, Tentang pemeriksaan kesehatan tenaga kerja
dalam penyelenggaraan keselamatan kerja.
 Permenaker nomor Per-01/Men/1998, Tentang penyelenggaraan pemeliharaan
kesehatan bagi tenaga kerja dengan manfaat lebih baik dari paket jaminan
pemeliharaan kesehatan dasar jaminan social tenagakerja.
 Permenaker No. 5 Tahun 2018 Tentang Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
Lingkungan Kerja
c. Surat Edaran dan Instruksi Menteri.
3
 Surat Edaran Menaker No.SE.01/Men/1979, Tentang pengadaan kantin dan
ruang makan.
 Surat Edaran Dirjen Binawas no. SE.86/BW/1989, Tentang perusahaan catering
yang mengelola makanan bagi tenaga kerja.
d. Keputusan Dirjen
 Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan tentang
Pedoman Pelatihan dan Pemberian Lisensi Petugas Pertolongan Pertama Pada
Kecelakaan (P3K) Di tempat kerja
2. Dasar Hukum Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan Kerja.
a. Undang-undang
 Undang-undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.
 Undang-undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
b. Peraturan Pemerintah
 Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. 05 tahun 2018
tentang Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Lingkungan Kerja.
 Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. 05 tahun 2018tentang
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Lingkungan Kerja.
 Peraturan Menteri Tenaga Kerja danTransmigrasi No. Per-08/MEN/VII/2010
tentang Alat Pelindung Diri.
c. Keputusan Menteri
 Keputusan Menteri No. Kep-187/MEN/1999 Tentang Pengendalian Bahan
Kimia Berbahaya Di Tempat Kerja.

4
BAB II
KONDISI PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Singkat


PT. Kunango Jantan adalah perusahaan yang bergerak dibidang manufacturing
and trading yang berdasarkan Akta Notaris Arry Supratno, SH. NO.30 Tanggal 09 April
1993, yang awalnya bergerak dalam trading mekanikal elektrik dan telah terjadi
perubahan Akta Notaris Frida Damayanti, SH NO.40 Tanggal 09 Januari 2001. Pada
awalnya perusahaan hanya memproduksi Manufaktur Tiang Besi yang beralamat di Jalan
By Pass Km. 6 Parak Kerakah Padang. Perusahaan ini memiliki luas area sekitar 24
hektar dan pekerja sebanyak 267 orang.

Gambar 2.1. PT Kunango Jantan

Sejarah tambah berkembangnya perusahaan, maka PT. Kunango Jantan Pekanbaru


melakukan pengembangan usaha baik dari lokasi listrik maupun diversifikasi usaha.
Perusahaan saat ini telah membangun pabrik tiang listrik dari beton dan tiang pancang
(spun pile) yang berlokasi di JL. Raya Pekanbaru – Bangkinang Km. 23 Desa Rimbo
Panjang Kec. Tambang, Kab. Kampar, RIAU – Indonesia. Produksi tiang listrik dari
beton ini diprioritaskan untuk mendukung program pemerataan jaringan listrik dimana
konsumen terbesar dari produksi ini adalah PT. PLN (Persero) se-Sumatera.

5
PT. Kunango Jantan Group memiliki beberapa anak perusahaan, yaitu:
 PT Tiga Pilar Sakato merupakan perusahaan trading, yang mendistribusikan hasil
produksi PT Kunango Jantan ke Customer, seperti: PT PLN (Persero), PT Telkom
(Persero), dan Perusahaan Swasta , sejak tahun 2013 sampai sekarang.
 PT Karya Empat Pilar merupakan perusahaan manufaktur pipe fitting & HOT DIP
GALVANIZE satu-satunya di Sumatera Barat yang diresmikan pada tanggal 12
Oktober 2016.
 PT. Kunango Jantan Steel merupakan salah satu divisi dari PT. Kunango Jantan
Group yang memproduksi pipa hitam, pipa galvanis dan plat baja.
 PT. Kunango Jantan Beton adalah salah satu divisi dari PT. Kunango Jantan
Group yang memproduksi ready mix, spun pile, square pile, box cluvert dan spun
pile Pabrik PT.Kunango Jantan Beton berlokasi di Jl.Raya Pekanbaru –
Bangkinang Km.23 Desa Rimbo Panjang Kec.Tambang Kabupaten Kampar

Gambar 2.2. PT. Kunango Jantan Grup

6
2.2. Struktur Organisasi PT. Kunango Jantan

Gambar 2.3. Struktur Organisasi PT. Kunango Jantan

2.3. Visi dan Misi PT. Kunango Jantan


PT. KUNANGO JANTAN telah menetapkan visi dan misi perusahaan yang
merupakan arah tujuan jangka panjang yang hendak di capai pada masa mendatang.
a. Visi PT. Kunango Jantan
Menjadi Pabrik Baja dan Beton yang menghasilkan produk berkualitas tinggi yang
dapat bersaing di skala Nasional maupun Internasional”

b. Misi PT. Kunango Jantan


1. Menciptakan Produk berkualitas dengan harga yang kompetitif
2. Manajemen yang terbuka dan professional dengan kesempatan yang sama
kepada semua karyawan untuk mengembangkan karir
3. Menjadi perusahaan yang turut memelihara lingkungan
4. Menjadi mitra bisnis yang tepat dibidang industri dan pembangunan
infrastruktur di Indonesia.

7
2.4 Fasilitan Penunjang
Fasilitas-fasilitas penunjang yang dimiliki oleh PT Kunango Jantan yaitu sebagai

berikut :

a. Bangunan perusahaan, seperti gedung-gedung produksi, kantor, pos

satpam.

b. Masjid

c. Klinik / Ruang Kesehatan

d. Toilet

2.5 Prasarana dan Fasilitas


Berikut ini beberapa prasarana yang dimiliki oleh PT Kunango Jantan yaitu :

a. Alat Pelindung Diri (APD)

b. Rambu-rambu K3

c. Ambulance

d. Kotak P3K

e. APAR dan APAB

8
BAB III
TEMUAN & ANALISA

3.1. Temuan & Analisa Positif


Peraturan
Saran /
NoNo Foto / Info Temuan / Resiko Perundangan
Rekomendasi
(beserta pasalnya)
1 K3 poliklinik 1. Perusahaan
Tingkat sudah  Sesuai dengan
memiliki ruang peraturan menteri
kesehatan tenaga kerja dan
transmigrasi
Tingkatkan
2. Sarana & prasana 2. Poliklinik sudah NO.03/MEN/1982
lengkap Pasal 4 ayat 1(b)
tentang pelayanan
kesehatan kerja
2 Paramedis Paramedis di Pertahanan dan  Sesuai dengan
perusahaan tersebut Tingkatkan Permenaker trans
sudah mendapatkan NO. 01/MEN/1979
pelatihan & Pasal 1 Setiap
memiliki Sertifikasi perusahaan yang
Hyperkes memperkerjan tenaga
para medis
diwajibkan untuk
mengirimkan setiap
tenaga tersebut untuk
mendapatkan latihan
dalam bidang
hygiene
perusahaan,kesehatan
dan keselamatan
kerja
3 Berdasarkan wawancara dengan Petugas P3K Tingkatkan Sesuai dengan
memiliki 1 orang Permenaker NO.15/ME

9
Bapak Iqbal selaku HSE Officer Petugas yang N/2008 Pasal 3 tentang
bersertifikasi. memiliki lisensi dan
Pasal 6 tentang tugas
petugas P3K
4 Berdasarkan wawancara dengan Perusahaan sudah Pertahankan Sesuai dengan
Bapak Iqbal selaku HSE Officer memiliki Kotak Permenaker
P3K di setiap NO.15/MEN/2008 Pasal
pabrik, dan kotak 10 Bagian (a) tentang
P3K-nya sudah kotak P3K
menggunakan
warna hijau
5 Berdasarkan wawancara dengan Medikal check up Pertahankan Peraturan Menteri
Bapak Iqbal selaku HSE Officer
bagi para pekerja Tenaga Kerja RI
dilakukan setahun No.Per-02/Men/1980
sekali dan tentang pemeriksaan
perusahaan KesehatanTenaga kerja
menyediakan dalam
ambulance. Penyelenggaraaan
Kesehatan Kerja
6 Kantin Perusahaan Pertahankan dan Tidak sesuai dengan
tingkatkan
menyediakan ruang surat edaran menteri
makan yang sudah tenaga kerja dan
bekerja sama transmigrasi
dengan pihak NO.SE.01/MEN/1979
ketiga untuk para Tentang Pengadaan
pekerjanya Kantin Dan Ruang
Makan Pasal 8 tentang
kebersihan dapur makan
6 Ergonomic Tidak adanya Pertahankan Sesuai dengan
pengangkatan Permenaker No.05
Berdasarkan wawancara dengan
beban berlebih dan tahun 2018 tentang
Bapak Iqbal selaku HSE Officer
desain alat kerja keselamatan dan
dan tempat kerja kesehatan kerja

10
yang sesuai lingkungan kerja Pasal
23 factor ergonomi
6 Housekeeping / 5 S, Toilet. 1. Adanya toilet di Pertahankan Sesuai dengan
tempat kerja. PERMENAKER RI
NO.5 TAHUN 2018
2. Adanya tempat Pasal 34 (1), (3) tentang
pembuangan kebersihan toilet &
sampah. penempatan toilet.

Sesuai dengan
PERMENAKER RI
NO.5 TAHUN 2018
Pasal 34 (3) tentang
penempatan toilet
7 K3 Kimia : penanganan bahan 1. Perusahaan sudah Pertahankan Sesuai dengan
B3/meledak/terba memiki label Kepmenaker
kar/beracun (ada prosedur, untuk bahan kimia No.KEP.187/MEN/1
yang berbahaya. 999 tentang
MSDS, 2. Perusahaan sudah pengendalian bahan
dll), label melaporkan kima berbahaya di
MSDS kedisnaker tempat kerja.
setempat.

8 Terdapat tempat Pertahankan Keputusan menteri


penyimpanan Tenaga kerja RI
sementara (TPS) No.Kep-
Berdasarkan wawancara dengan untuk limbah B3. 187/MEN/1999
Bapak Iqbal selaku HSE Officer tentang pengendalian
bahan kimia
berbahaya di tempat
kerja
9 Perusahaan sudah Pertahankan Sesuai dengan
melakukan PERMENAKER RI
pengendalian NO.5 TAHUN 2018
NAB kimia
NAB terhadap Lampiran no.3
bahan kimiannya. tentang Nilai
Ambang Batas
11
(NAB) faktor kimia
10 Perusahaan sudah Pertahankan sesuai dengan
NAB fisika : kebisingan,
melakukan PERMENAKER RI
getaran, temperatur, pengendalian NO.5 TAHUN 2018
Pencahayaan NAB fisika Lampiran tentang
(Berdasarkan wawancara dengan ditempat Nilai Ambang Batas
kerjannya sesuai (NAB) faktor fisika.
Bapak Iqbal selaku HSE Officer)
dengan regulasi

3.2. Temuan & Analisa Negatif

Peraturan
Saran /
NoNo Foto / Info Temuan / Resiko Perundangan
Rekomendasi
(beserta pasalnya)
1 Perusahaan Disarankan Sesuai dengan
sudah PERMENAKER RI
APD menyediakan perusahaan untuk NO.8 TAHUN 2010
APD untuk para lebih tegas Pasal 11 tentang Alat
pekerjanya sesuai Pelindung Diri &
dengan bidang kepada pekerja Pasal 2(1) tentang
kerjanya. Tetapi pengusaha wajib
masih ada terkait APD menyediakan APD
beberapa pekerja dan
yang tidak
memakai APD
2 Belum adanya Perusahaan perlu  Permenaker No.
Personil K3 Kimia Ahli K3 5Tahun 2018 BAB
Spesialis, memiliki personil
Berdasarkan wawancara dengan IV Pasal 45 ayat (1)
mengingat ahli K3 spesialis
Bapak Iqbal selaku HSE Officer penggunaan
bahan kimia kimia
yang tinggi
ditempat kerja

12
BAB IV
PENUTUP

4.1. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari Laporan PKL ini antara lain:
1. Secara keseluruhan kegiatan operasional PT. Kunango Jantan melakukan SMK3
(Sistem Manajemen Keselamatan, Kesehatan Kerja) khususnya dibidang
Kesehatan Kerja, Ergonomi, Lingkungan Kerja dan Bahan Berbahaya dan
Beracun (B3) telah diterapkan sesuai dasar hukum yang berlaku. Meskipun
demikian ada beberapa temuan negatif yang ditemukan selama kunjungan PKL
berlangsung.
2. Dengan adanya kegiatan PKL ini peserta dapat melakukan identifikasi, analisa,
dan memahami pelaksanaan SMK3 di PT. Kunango Jantan sesuai dengan
peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.

4.2. Saran
Dari temuan negatif yang ada dapat dibuat beberapa saran diantaranya:

1. Disarankan pihak management (Ahli K3) perusahaan untuk lebih tegas kepada

pekerja terkait penggunaan APD.

2. Disarankan perusahaan memiliki personil ahli K3 spesialis kimia mengingat

penggunaan bahan kimia yang tinggi ditempat kerja.

13
REFERENSI

1. UU No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja


2. UU No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
3. Peraturan Pemerintah No 50 Tahun 2012 Tentang Penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
4. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. 05 tahun 2018 tentang
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Lingkungan Kerja.
5. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. 05 tahun 2018 tentang
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Lingkungan Kerja.
6. Peraturan Menteri Tenaga Kerja danTransmigrasi No. Per-08/MEN/VII/2010
tentang Alat Pelindung Diri.
7. Keputusan Menteri No. Kep-187/MEN/1999 Tentang Pengendalian Bahan Kimia
Berbahaya Di Tempat Kerja

14
15

Anda mungkin juga menyukai