Laporan Praktikum Fisika
Laporan Praktikum Fisika
Laporan Praktikum Fisika
PRAKTIKUM FISIKA
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK ENERGI
KETUA : MUHAMMAD ZAHRAN RAZZAQ
ANGGOTA : 1. KHAERANI LUKMAN
2. CINTA NADIA BAHNURATMA
3. RESKY AMELIA SYARIF
4. ALYA RAHMANIAR
Kelompok Energi
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................
DAFTAR ISI...................................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN ..............................................................................................
1.1. Latar Belakang........................................................................................................
1.2. Rumusan Masalah...................................................................................................
1.3. Tujuan.....................................................................................................................
1.4. Manfaat Praktikum.................................................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................................
2.1 Pengukuran..............................................................................................................
BAB III METODE PRAKTIKUM...............................................................................
3.1. Waktu dan Tempat ..................................................................................................
3.2 Alat dan Bahan .......................................................................................................
3.3 Prosedur Kerja ........................................................................................................
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................................
4.1 Hasil ........................................................................................................................
4.2 Pembahasan............................................................................................................
BAB V PENUTUP.........................................................................................................
5.1 Penutup....................................................................................................................
5.2 Saran ........................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................
DOKUMENTASI (LAMPIRAN) ..................................................................................
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pengukuran merupakan kegiatan yang sangat penting dalam setiap
percobaan ilmiah seperti penelitian dan praktikum. Kegiatan pengukuran yang
akurat merupakan kunci keberhasilan dalam pengolahan data dan penyedia
informasi. Namun, dalam setiap pengukuran selalu ada ketidakpastian nilai
pengukuran. Hal itu dapat diakibatkan oleh keterbatasan alat maupun
ketidaktelitian orang yang melakukan pengukuran. Untuk mendapatkan ketepatan
nilai yang akurat pengukuran biasanya dilakukan menggunakan alat ukur yang
memiliki nilai keakuratan tinggi dan dilakukan secara berulang ulang sehingga
didapatkan sejumlah data yang mendekati nilai sebenarnya yang kemudian dapat
diolah kembali menggunakan kaidah kaidah statiska (Burhanuddin, 2011)
Kesalahan merupakan unsur yang tidak dapat dihindari dalam proses
pengukuran. Kesalahan dalam pengukuran biiasanya didefenisikan sebagai
perbedaan antara nilai sebenarnya dengan nilai terukur. Efek kesalahan adalah
menciptakan ketidakpastian dalam nilai sebuah pengukuran. Mencari nilai
ketidakpastian dalam pengukuran sangatlah penting untuk dilakukan agar hasil
pengukuran menjadi akurat. Berdasarkan uraian di atas maka dilakukan praktikum
yang berjudul “Pengukuran Besaran Fisis”
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengukuran
Pengukuran adalah kegiatan membandingkan suatu besaran dengan alat
tertentu dan memiliki satuan. Pengukuran langsung merupakan pengukuran yang
dilakukan terhadap besaran pokok objek yang akan diukur seperti berat, panjang,
dan suhu. Sedangkan pengukuran tidak langsung ialah pengukuran yang
menghitung suatu besaran lain dimana nilainya didapat dari besaran besaran lain,
misalnya mengukur massa jenis suatu benda (Ibrahim, 2013)
Mengukur dapat dikatakan sebagai usaha untuk mendefinisikan
karakteristik suatu fenomena atau permasalahan secara kualistik. Dan jika
dikaitkan dengan proses penelitian atau sekedar pembuktian suatu hipotesis maka
pengukuran menjadi jalan untuk mencari data data yang mendukung. Dengan
pengukuran ini kemudian akan diperoleh data data numerik yang menunjukkan
pola pola tertentu sebagai bentuk karakteristik dari permasalahan tersebut
(Musyarofah, 2013)
2.2 Besaran dan Satuan
Besaran adalah segala sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan
angka, misalnya panjang, luas, volume, dan kecepatan. Sementara itu warna,rasa
bukan termasuk besaran karena tidak dapat diukur dan dinyatakan dengan angka .
Besaran dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu besaran pokok dan besaran
turunan (Erlangga, 2019)
Satuan atau satuan ukur adalah unit yang digunakan berperan sebagai nilai
standar bagi pembanding alat ukur untuk memastikan ketepatan pengukuran
tersebut . Dalam satuan kita mengenal yang namanya Satuan Internasional. (SI).
Yaitu satuan yang distandarisasi dan diakui penggunaannya secara Internasional
(Erlangga, 2019).
2
BAB III
METODE PRAKTIKUM
3
BAB IV`
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
No Besaran yang Alat yang digunakan Hasil Angka Angka Jumlah angka
diukur Pengukuran Pasti Taksiran penting
1 Panjang Meja a.Mistar plastik a. 278 cm a.278 a.- a. 3
b.Mistar Kayu b. 277,4 cm b.277 b.0,4 b.4
2 Tebal Plastik/Plat Mikrometer Sekrup 1,2 mm 1 0,2 2
3 Diameter Gelas Mistar Plastik 9,5 cm 9 0,5 2
Ukur
4 Diameter Kelereng Jangka Sorong 1,2 cm 1,2 - 2
5 Massa Balok a.Neraca Ohaus a. 320,1 g a.320 g a.0,1 a.4
4
4.2 Pembahasan
Praktikum ini dilakukan menggunakan beberapa alat ukur yaitu mistar
plastik, mistar kayu, mikrometer sekrup, jangka sorong, neraca ohaus, neraca
pegas,gelas ukur, termometer, stopwatch.
Pengukuran panjang meja digunakan 2 alat yaitu mistar plastik dengan
hasil pengukuran 278 cm; angka pasti 278 cm; jumlah angka penting 3 dan mistar
kayu dengan hasil pengukuran 277,4 cm; angka pasti 277cm; angka taksiran 0,4
cm dan jumlah angka penting 4.
Pengukuran plat menggunakan mikrometer sekrup dengan hasil
pengukuran 1,2 mm; angka pasti 1 mm; angka taksiran 0,2 mm dan jumlah angka
penting 2.
Pengukuran diameter gelas ukur menggunakan mistar plastik dengan hasil
pengukuran 9,5 cm; angka pasti 9; angka taksiran 0,5; dan jumlah angka penting
2.
Pengukuran diameter kelereng menggunakan jangka sorong dengan hasil
pengukuran 1,2 cm;angka pasti 1,2; dan jumlah angka penting 2.
Pengukuran massa balok menggunakan 2 alat ukur yaitu neraca ohaus
dengan hasil pengukuran 320,1 g; angka pasti 320 g; angka taksiran 0,1 g; dan
jumlah angka penting 4 dan neraca pegas dengan hasil pengukuran 3 g; angka
pasti 3 g; dan jumlah angka penting 1.
Pengukuran volume air menggunakan gelas ukur dengan hasil pengukuran
175 ml; angka pasti 175 ml; dann jumlah angka penting 3.
Pengukuran suhu air panas menggunakan termometer dengan hasil
pengukuran 72oC; angka pasti 72; dan jumlah angka penting 2.
Pengukuran lama seorang siswa berjalan di tempat 15 kali menggunakan
stopwatch dengan hasil pengukuran 14,1 s;angka pasti 14 s; angka taksiran 0,1 s;
dan jumlah angka penting 3
Dari praktikum yang telah dilakukan kita bisa menyimpulkan bahwa jika
kita ingin mengetahui ukuran suatu benda kita harus melakukan pengukuran
dengan menggunakan alat ukur yang sesuai sehingga kita bisa memperoleh hasil
pengukuran yang pasti, jangan sampai kita cuman menebak saja.
5
BAB V
PENUTUP
5.1Kesimpulan
Kesimpulan pada praktikum ini didapatkan hasil pengukuran besaran fisis yaitu:
1. Pengukuran panjang meja digunakan 2 alat ukur yaitu mistar plastik
dengan hasil pengukuran 278 cm dan mistar kayu dengan hasil
pengukuran 277,4 cm .
2. Pengukuran tebal plat digunakan mikrometer sekrup dengan hasil
pengukuran 1,2 mm.
3. Pengukuran diameter gelas ukur digunakan mistar plastik dengan hasil
pengukuran 9,5 cm.
4. Pengukuran diameter kelereng digunakan jangka sorong dengan hasil
pengukuran 1,2 cm.
5. Pengkuran massa balok digunakan 2 alat ukur yaitu neraca ohaus dengan
hasil pengukuran 320,1 g dan neraca pegas dengan hasil pengukuran 3 g.
6. Pengukuran volume air digunakan gelas ukur dengan hasil pengukuran
175 ml.
7. Pengukuran suhu air panas digunakan termometer dengan hasil
pengukuran 72oC.
8. Pengukuran lama seorang siswa berjalan di tempat sebanyak 15 kali
digunakan stopwatch dengan hasil pengukuran 14,1 s.
5.2 Saran
Saran pada praktikum ini adalah para siswa harus lebih teliti dalam pengamatan
pengukuran besaran agar mencapai hasil yang maksimal .
6
DAFTAR PUSTAKA
7
DOKUMENTASI (LAMPIRAN)