Askep Pendekatan Sosial

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 9

BAB II

ASUHAN KEPERAWATAN

I. Identitas Pasien
Nama : Ny. S
Agama : Islam
Umur : 34th
Status perkawinan : Kawin
Jenis kelamin : Perempuan
Suku : sunda
Alamat : Tangerang
Pendidikan : SD
Tanggal masuk RS : 28 Juli 2023
Pekerjaan : IRT
Tanggal pengkajian : 29 Juli 2023
II. Riwayat penyakit
1. Keluhan utama saat masuk RS klien mengatakan payudara bagian kanan ada
benjolan membesar, kaku, keluar darah, nyeri dan tidak bisa tidur.
2. Riwayat penyakit saat ini
Seminggu SMRS pasien mengeluh payudara kanan terasa nyeri, dan
mengeluarkan darah, terasa semakin membesar (sebesar kepalan tangan). Pasien
tidak bisa tidur sejak seminggu yang lalu, selalu merasa sedih karena berpisah
dengan anak dan suami, apalagi penyakit yang dirasakan semakin parah. Pasien
sering termenung dikamar, kadang menangis sendiri. Bila ditanya selalu
mengatakan bahwa belum siap meninggal.
3. Riwayat penyakit dahulu
Klien mengatakan sudah 1 tahunan ini payudara kanan terdapat benjolan,makin
lama makin terasa membesar dan nyeri , tumbuh benjolan sebesar kepalan tangan.
Dibawa ke RS kemudian dilakukan operasi, kemudian dirasakan semakin
membesar dan mengeluarkan darah. Pasien kurang puas dengan pengobatan di
RS,
kemudian berobat ke Alternatif selama 2 bulan. Namun penyakit semakin parah.
4. Diagnosa medis saat masuk RS
Carsinoma Mammae Dextra stadium 4.
III. Pengkajian pola fungsional kesehatan (menurut gordon)
1. Persepsi dan pemeliharaan kesehatan
Pasien mengetahui bahwa pasien menderita penyakit kanker mammae sejak
operasi pertama kali, diberitahu oleh dokter. payudara sebelah kanan
yang menebal awalnya dirasakan seperti penyakit biasa saja. Selama ini pasien
berobat ke dokter praktik dekat rumah. Setelah mengetahui penyakitnya semakin
parah, maka pasien memutuskan untuk dibawa ke RS pusat untuk mendapatkan
pengobatan yang adekuat.
2. Pola nutrisi metabolik
Kebiasaan makan, pasien makan 3 kali sehari dengan menu seadanya. Memasak
sering menggunakan makanan yang siap saji, karena tidak selalu menyediakan
sendiri dirumah. Selama sakit diitnya bubur nasi dan makanan lain yang disukai
sering dibawakan dari rumah.
3. Pola eliminasi
BAB: Sebelum sakit BAB 1 – 2 kali sehari, tidak memakai obat pencahar, kondisi
normal dan tidak sakit. Selama sakit pasien agak kesulitan BAB, perut terasa
keras dan BAB 3 hari sekali kalo sudah makan dulcolax tab.
BAK : Sebelum sakit BAK ± 5 kali sehari, selama di rumah sakit BAK ± 3-4 kali,
tidak ada kesulitan
4. Pola aktivitas dan latihan
Sebelum sakit kegiatan sehari-hari dilakukan mandiri, sebagai ibu rumah tangga
dan mengurus anak dirumah. Setelah sakit tidak bisa beraktifitas seperti biasa.
Selama sakit semua keperluan dibantu oleh perawat, karena badan terasa lemah.
5. Pola tidur dan istirahat
Sebelum sakit mulai tidur jam 9 malam kemudian bangun jam 4 pagi, kadang-
kadang tidur siang 1 – 2 jam. Selama sakit tidur hanya 2 -3 jam karena nyeri dan
terbatas gerak, benjolan payudara klien makin membesar.
6. Pola perseptual
Pasien tidak mengeluh adanya gangguan penglihatan, tidak memakai alat bantu,
pendengaran masih baik, pengecapan masih baik, bisa merasakan panas, dingin
dan nyeri.
7. Pola persepsi diri
Pasien memandang sakit sebagai cobaan dari Tuhan, pasien merasakan cemas
karena takut penyakitnya tidak sembuh dan belum siap meninggal, anak masih
kecil-kecil sedangkan berobat jauh dari suami.
8. Pola seksual dan reproduksi
Jumlah anak 4, tidak ada rencana punya anak lagi. Sebelum sakit aktifitas sexual
tidak ada masalah. Selama sakit keinginan untuk hubungan sexual menurun dan
pasien menganggap ini wajar.
9. Pola peran hubungan
Hubungan dengan anak dan suami baik, komunikasi lancar, tetangga dan teman
ikut menjenguk selama klien opname di RS. Selama sakit peran klien sebagai ibu
digantikan oleh suaminya. Suami sebagai Pegawai swasta, selama ini pembiayaan
klien ditanggung oleh ASKES, dan persiapan tabungan bila sakit.
10. Pola management koping/stres
Pasien sangat kaget setelah didiagnosa kanker semenjak 7 bulan yang lalu. Pasien
terus malakukan konsultasi kemana-mana untuk kesembuhan penyakitnya.
Konsultasi yang dilakukan tidak hanya ke medis, namun juga melakukan
konsultasi ke pengobatan alternatif/herbal. Pasien belum siap meninggal, karena
merasa masih muda, dan belum siap meninggalkan anak-anak yang masih kecil.
Bila bersedih selalu menangis sendiri dikamar, serta berdoa kepada Tuhan.
Sistem nilai dan keyakinan:
Sebelum sakit klien rajin beribadah. Namun semenjak sakitnya semakin parah,
pasien melaksanakan ibadah dengan tidur.
IV. Pemeriksaan fisik
Keadaan umum : lemah
Kesadaran : compos mentis
TD : 92/58 mmHg
RR : 28x/mnt
Nadi : 70x/mnt
Suhu : 37.4 C
BB : 40 kg
TB : 160 cm
IMT : 18
Kepala:
Rambut rontok, tumbuh sedikit, warna hitam, sklera ikterik (-), konjungtiva pucat,
terdapat lingkaran hitam disekitar mata.
Leher:
kelenjar thiroid tidak membesar,leher simetris
Thorax:
bentuk dada simetris, tidak terdapat retraksi supraklavikula, tak terdengar wheezing
*Dada*
Payudara kanan klien teraba benjolan sebesar kepalan tangan orang dewasa dan terasa
nyeri
Abdomen:
palpasi tak supel, nyeri tekan (-), peristaltik (+) normal, teraba keras dipermukaan
perut,
Inguinal: tidak ada pembesaran kelenjar limfe
Ekstremitas: tidak terdapat edema, reflek fisiologis normal
V. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan penunjang yang telah dilakukan:
HB : 7gr (normal 14,0 – 18,0)
AL : 11,1 (normal 4,8 – 10,8)
EO : 4,1 (normal 0,9 – 2,9)
GDS : 100 g/dl
SGOT, SGPT, BUN, uric, creatin: dalam batas normal
Ro thorax : tak ada kelainan
EKG : sinus ritme
USG :-
VI. Program terapi
- Lansoprazole 1 x 20 mg
- Paracetamol 3 x 1 tab
- Inj prinperan 1 @ 8 jam
- Ranitidin 1 @ 12 jam
- Strovel 1 @ 24 jam
- Bactrim 1 @ 12 jam
- Cisplatin 30 mg
- 5 FU 500 mg
- Infus RL 16 tetes/menit makro
VII. ANALISIS DATA
No Data Masalah Penyebab
1 DS: Cemas Perubahan
- Klien mengatakan status kesehatan
belum siap meninggal
- Klien mengatakan
tidak mau sendiri
DO:
- Klien sering menangis
sendiri
- RR: 28x/mnt
- Nadi: 70/mnt
- TD: 92/58 mmHg
2 DS: Nutrisi kurang Kurang intake
- Pasien mengatakan dari kebutuhan makanan
setiap makan habis ½
porsi karena sulit
mengunyah makanan
- Pasien mengatakan
mual
DO:
- BB = 40 Kg, TB: 160
cm
- IMT = 18
- Makan habis ½ porsi
- Pengobatan kanker:
Mtx
- Hb 7 gr/dl
3 DS: Gangguan pola Nyeri kronis
- Klien mengeluh sulit tidur
tidur
- Klien mengatakan
selama di rumah sakit
tidak bisa tidur malam
karena jauh dari anak
dan suami.
DO:
- Tidur 1 - 2 jam/24 jam
- Terdapat lingkaran
hitam sekitar mata
- Sering menguap

VIII. DIAGNOSA
No Diagnosa
1 Cemas yang berhubungan dengan adanya perubahan status
kesehatan
2 Nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan kurang intake
makanan
3 Gangguan pola tidur berhubungan dengan nyeri kronis
IX. INTERVENSI
DIAGNOSIS PERENCANAAN
KEPERAWATAN TUJUAN RENCANA RASIONAL
TINDAKAN

Cemas yang Setelah 1. Gunakan 1. Mempertahankan


berhubungan melakukan pendekatan kepercayaan
dengan adanya tindakan yang kepada pasien
perubahan status keperawatan menenangnka 2. Mempertahankan
kesehatan ditandai selama 1x24 jam n SOP yang sesuai
dengan diharapkan rasa 2. Jelaskan 3. Mengekspresikan
DS : cemas mulai semua keharmonisan

 Klien berkurang dengan prosedur dan hubungan

mengatakan kriteria hasil : apa yang terapeutik antara

belum siap 1. TTD dalam dirasakan pasien dengan

rentan normal selama perawat


untuk
2. Postur prosedur 4. Untuk
meninggal
mengetahui
 Klien tubuh,ekspresi 3. Temani klien
tingkat
mengatakan wajah dan untuk
kecemasan pasien
tifak mau akrivitas memberikan
5. Untuk
sendiri menunjukan keamanan dan
menghindari hal-
DO : berkurangnya mengurangi
hal yang dapat
 Klienn sering kecemasan rasa takut
memunculkan
menangis 4. Identifikasi
kecemasan
sendiri tingkat
6. Agar pasien
 RR : 28x/menit kecemasan
merasakan rileks
 Nadi : 70 5. Bantu pasien
dan lebih tenang
x/menit untuk
7. Jika cemas terlalu
 Td : 92/58 mengenal berlebihan dapat
mmHg situasi yang menimbulkan
menimbulkan masalah
kecemasan keperawatan baru
6. Instruksikan
pasien
menggunakan
teknik
relaksasi
7. Kolaborasi
dengan dokter
untuk
pemberian
obat untuk
mengurangi
rasa cemas

X. IMPLEMENTASI
DIAGNOSIS IMPLEMENTASI
KEPERAWATAN TUJUAN TINDAKAN RASIONAL
KEPERAWATAN

Cemas yang Setelah 1. Menggunakan 1. Mempertahankan


berhubungan melakukan pendekatan kepercayaan
dengan adanya tindakan yang kepada pasien
perubahan status keperawatan menenangnkan 2. Mempertahankan
kesehatan ditandai selama 1x24 2. Menjelaskan SOP yang sesuai
dengan jam diharapkan semua prosedur 3. Mengekspresikan
DS : rasa cemas dan apa yang keharmonisan

 Klien mulai berkurang dirasakan hubungan

mengatakan dengan kriteria selama prosedur terapeutik antara

belum siap hasil : 3. Menemani klien pasien dengan

3. TTD dalam untuk perawat


untuk
rentan memberikan 4. Untuk mengetahui
meninggal
tingkat kecemasan
 Klien normal keamanan dan
pasien
mengatakan 4. Postur mengurangi
5. Untuk
tifak mau tubuh,ekspr rasa takut
menghindari hal-
sendiri esi wajah 4. mengidentifikas
hal yang dapat
DO : dan i tingkat
memunculkan
 Klien sering akrivitas kecemasan
kecemasan
menangis menunjukan 5. Membantu
6. Agar pasien
sendiri berkurangny pasien untuk
 RR : 28x/menit a kecemasan mengenal merasakan rileks

 Nadi : 70 situasi yang dan lebih tenang

x/menit menimbulkan 7. Jika cemas terlalu


kecemasan berlebihan dapat
 Td : 92/58
6. Menginstruksik menimbulkan
mmHg
an pasien masalah

menggunakan keperawatan baru

teknik relaksasi
7. Kolaborasi
dengan dokter
untuk
pemberian obat
untuk
mengurangi
rasa cemas

XI. EVALUASI
No Diagnosa SOAP Tanda Tangan
Keperawatan
1. Cemas yang S: Perawat
berhubungan - Klien mengatakan
dengan adanya mulai bisa
perubahan status mengontrol rasa
kesehatan cemas berlebihan
O:
- Klien Terlihat
lebih baik dan
lebih tenang dari
sebelumnya
A:
- Masalah Teratasi
Sebagian
P:
- Intervensi di
Lanjutkan

Anda mungkin juga menyukai