2 Indikator Mutu Pendidikan Dan Hasil AN-BAN SM Compressed

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 56

Indikator Mutu Pendidikan dan

Hasil Asesmen Nasional


SHOTEL IBIS TRANS STUDIO – BANDUNG
BAN S/M
BBPMP PROVINSI JAWA BARAT
Visi Pendidikan Indonesia

Mewujudkan Indonesia maju yang


berdaulat, mandiri, dan berkepribadian
melalui terciptanya Pelajar Pancasila yang
beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, dan berakhlak mulia, bernalar
kritis, kreatif, mandiri, bergotong royong,
dan berkebinekaan global

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Perbaikan pembelanjaan anggaran yang efektif dan akuntabel dicapai melalui
perencanaan berbasis data berdasarkan Profil Pendidikan

Instrumen Evaluasi Eksternal


evaluasi Profil Pendidikan Evaluasi Internal
Refleksi diri satuan pendidikan Akreditasi
layanan Evaluasi kinerja sekolah
dan Pemda
Evaluasi kinerja Pemda
Perbaikan
berkesinambungan

Pelaksanaan Rencana peningkatan


peningkatan mutu mutu pendidikan

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 3


Profil pendidikan menjadi sumber data untuk perencanaan di tingkat satuan
pendidikan dan perencanaan di tingkat pemerintah daerah
Siklus perencanaan dimulai dengan menganalisis data dalam laporan untuk menetapkan masalah,
menganalisis akar masalah, menyusun program kerja, melaksanakan program kerja yang sudah
dianggarkan, dan memonitor pelaksanaan serta evaluasi hasil pelaksanaan program kerja tersebut.

Langkah 2 Langkah 3
Langkah 1
Analisis Profil Pendidikan Analisis Akar Masalah Program Kerja

Langkah 5
Monitoring dan
Evaluasi

Langkah 4
Anggaran
Pelaksanaan RKAS RKS
Sekolah
Anggaran
Perencanaan Tahunan Satuan Pendidikan

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 4


Profil Pendidikan merupakan laporan hasil evaluasi layanan pendidikan sebagai
penyempurnaan rapor mutu sebelumnya
Profil Pendidikan menjadi:

01 Single source of truth sebagai dasar analisis, perencanaan, dan


tindak lanjut peningkatan kualitas pendidikan

02 Alat ukur yang berorientasi pada mutu dan pemerataan hasil


belajar (output)

03 Instrumen pengukuran untuk evaluasi sistem pendidikan secara


keseluruhan baik untuk evaluasi internal maupun eksternal

Profil pendidikan menjadi sumber data untuk perencanaan di


04 tingkat satuan pendidikan dan perencanaan di tingkat
pemerintah daerah
Instrumen yang meringankan beban administrasi satuan
05 pendidikan dengan mengurangi aplikasi beragam dalam proses
evaluasi internal dan eksternal
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 5
Profil Pendidikan menjadi single source of truth sebagai dasar analisis, perencanaan,
dan tindak lanjut peningkatan kualitas pendidikan
Sumber data Laporan Bentuk
Evaluasi evaluasi
Evaluasi diri internal
Asesmen Nasional
(AKM, Survei Karakter, &
PROFIL Evaluasi diri sekolah
Survei Lingkungan Belajar) (mandiri, bagian siklus RKAS
Profil Satuan Pendidikan perencanaan)

Dapodik Profil Pendidikan Daerah Evaluasi diri Pemda


(mandiri, bagian siklus RKPD
(isi komprehensif, bersifat perencanaan)
EMIS & Simpatika diagnostik)

Platform digital Evaluasi eksternal


guru dan kepala
RAPOR Insentif kinerja sekolah
sekolah
dari Kemendikbud
Tracer Study SMK Rapor Satuan Pendidikan
Rapor Pendidikan (re)akreditasi sekolah
Data GTK Daerah oleh BAN (visitasi hanya pada sekolah
dengan kriteria tertentu)

(lebih terfokus, indikator tertentu Evaluasi SPM


BAN PAUD, BPS, dst. ditetapkan Kementerian)
Pendidikan Daerah
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 6
Asesmen Nasional (AN) untuk memantau dan mengevaluasi sistem pendidikan jenjang dasar dan
jenjang menengah. Prestasi murid dievaluasi oleh pendidik dan satuan pendidikan
Pijakan pada UU Sisdiknas
Pijakan
Pasal 57(1): di UU Sisdiknas
“Evaluasi dilakukan dalam Kebijakan Asesmen Nasional Hasil dan/atau dampak yang diharapkan
rangka pengendalian mutu pendidikan
secara nasional sebagai bentuk
akuntabilitas penyelenggaraan AN dilaksanakan di semua sekolah/madrasah Pemetaan dan potret mutu SD/MI, SMP/MTS,
pendidikan kepada pihak-pihak yang dan program pendidikan kesetaraan. dan SMA/K/MA di semua daerah.
berkepentingan.”
Pasal 59(1): Pemerintah dan Pemerintah
Daerah melakukan evaluasi terhadap
pengelola, satuan, jalur, jenjang dan AN dilaksanakan setiap tahun dan dilaporkan (a) Kinerja sistem terpantau secara berkala, dan
jenis pendidikan pada setiap sekolah/madrasah dan pemda. (b) hasil AN digunakan untuk evaluasi diri.
Pijakan pada PP SNP
Pasal 46(3): Evaluasi sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan
(a)Evaluasi kinerja diyakini lebih adil karena
dalam bentuk: Evaluasi kinerja tidak hanya berdasarkan skor
a. asesmen nasional; dan memperhitungkan posisi awal yang beragam, dan
rerata tapi juga perubahan skor atau trend dari
b. analisis analisis data Satuan (b)mendorong orientasi pada perbaikan, bukan
Pendidikan, pendidik, tenaga satu tahun ke tahun berikutnya.
pada perbandingan antar sekolah/daerah.
kependidikan, dan Pemerintah
Daerah.
Pasal 46(4): Asesmen nasional
sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
huruf a mengukur: dst.
AN hanya diikuti sebagian (sampel) murid yang (a) Menegaskan bahwa AN bukan evaluasi
Pasal 46(5): Asesmen nasional dipilih secara acak dari kelas 5, 8, dan 11 di individu murid, dan (b) tidak menambah beban
sebagaimana dimaksud pada ayat (4) setiap sekolah/madrasah. murid kelas 6, 9 dan 12.
dilaksanakan pada: dst.

Pijakan pada Permendikbudristek


No. 17 Tahun 2021 Tentang AN

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Asesmen Nasional (AN) adalah evaluasi sistem pendidikan, bukan
penilaian terhadap murid, guru, atau kepala sekolah sebagai individu.
AN dirancang untuk mendorong dan memfasilitasi perbaikan kualitas
pembelajaran

Asesmen Nasional Pemetaan dan umpan Perbaikan proses


sebagai evaluasi balik bagi satuan dan pembelajaran dan
dinas pendidikan (tidak pengelolaan satuan
sistem tidak memiliki Peningkatan
ada skor individu pendidikan
konsekuensi pada murid, guru, kepala
murid peserta AN. karakter dan
sekolah)
kompetensi
peserta didik

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Asesmen Nasional memetakan mutu pendidikan pada seluruh sekolah,
madrasah, dan program kesetaraan jenjang pendidikan dasar dan menengah

AKM
Literasi Membaca Hasil belajar
Literasi Matematika/Numerasi kognitif

Hasil belajar
Survei Karakter
sosial-emosional

Kelas 5P,e8
se, r1
ta1didik

Survei Lingkungan Karakteristik input dan


Semua Pendidik
Belajar proses pembelajaran

Kepala Satuan Pendidikan

Memotret kualitas input, proses dan hasil belajar yang mencerminkan kinerja sekolah sebagai umpan
balik berkala bagi manajemen sekolah, dinas pendidikan, Kemenag dan Kemendikbud

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


AN menggantikan model evaluasi pendidikan yang cenderung
administratif, terfragmentasi, dan kurang mendorong perbaikan
kualitas pembelajaran.

Peta Mutu Pendidikan


Akreditasi (Badan Akreditasi
(Paud-dikdasmen
Nasional/BAN)
Kemendikbudristek)

Ujian Nasional Standar Pelayanan


(Balitbangbuk Minimal/SPM Pemda
Kemendikbud) (Kemendagri)

AN mengurangi beban administratif guru dan kepala sekolah yang sebelumnya harus melengkapi borang
penilaian yang terpisah-pisah, tumpang tindih, dan berulang (tidak efisien).

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Target dan Indikator Kinerja Pencapaian Standar Pelayanan Minimal
Permendagri No 59 Tahun 2021 Tentang Penerapan Standar Pelayanan Minimal
Provinsi
Penerima Layanan Dasar Mutu Minimal Layanan Dasar
Jenis
Pelayanan Batas Batas Waktu
Indikator Target Indikator Target Keterangan
Waktu Capaian
Pendidikan Rata-rata kemampuan Meningkat Setiap Jumlah barang, 100% (sesuai dengan jumlah anak Setiap tahun Indikator mutu minimal
Menengah literasi dan numerasi dari hasil dua tahun jasa dan sumber usia 16-18 tahun yang akan layanan dasar berupa
siswa berdasarkan hasil tahun daya manusia dipenuhi) jumlah barang, jasa dan
Asesmen Nasional sebelumnya sumber daya manusia
sesuai dengan yang
Pendidikan Rata-rata kemampuan Meningkat Setiap Jumlah barang, 100% (sesuai dengan jumlah anak Setiap tahun
ditetapkan dalam standar
literasi dan numerasi dari hasil dua tahun jasa dan sumber usia 4-18 tahun yang termasuk
Khusus teknis pelayanan minimal
siswa berdasarkan hasil tahun daya manusia dalam penduduk disabilitas yang
bidang pendidikan
Asesmen Nasional sebelumnya akan dipenuhi)

Kabupaten/Kota
Penerima Layanan Dasar Mutu Minimal Layanan Dasar
Jenis
Pelayanan Batas Batas Waktu
Indikator Target Indikator Target Keterangan
Waktu Capaian
Pendidikan Rata-rata kemampuan Meningkat Setiap Jumlah barang, 100% (sesuai dengan jumlah anak Setiap tahun Indikator mutu minimal
Dasar literasi dan numerasi dari hasil dua tahun jasa dan sumber usia 7-15 tahun yang akan layanan dasar berupa
siswa berdasarkan hasil tahun daya manusia dipenuhi) jumlah barang, jasa dan
Asesmen Nasional sebelumnya sumber daya manusia
Pendidikan Rata-rata kemampuan Meningkat Setiap Jumlah barang, 100% (sesuai dengan jumlah anak Setiap tahun sesuai dengan yang
Kesetaraan literasi dan numerasi dari hasil dua tahun jasa dan sumber usia 7-18 tahun yang belum ditetapkan dalam standar
siswa berdasarkan hasil tahun daya manusia menyelesaikan pendidikan dasar teknis pelayanan minimal
Asesmen Nasional sebelumnya atau menengah yang akan bidang pendidikan
dipenuhi)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Evaluasi Pelaksanaan AN 2021 untuk AN 2022 (1)
No TOPIK AN 2022

1 Pelaksanaan AN jenjang SD/MI


Interval sesi pelaksanaan AN SD dan waktu 1) Pengaturan sesi dengan mengikuti jenjang lain (3 sesi)
latihan terlalu lama 2) Pengurangan waktu latihan (60” menjadi 15 “)
2 Pengisian Instrumen Survei
Sebagian siswa memerlukan penjelasan dalam 1) Khusus jenjang SD/MI sederajat pengawas memandu pengisian
pengisian angket terutama siswa SD instrumen Survei Karakter dan Survei Lingkungan Belajar menggunakan
panduan yang disiapkan
2) Pengawas menjelaskan istilah yang tidak dipahami peserta merujuk pada
daftar istilah yang disiapkan.
3) Untuk SD/MI sederajat penambahan waktu untuk survei karakter (20’
menjadi 30’ dan Sulingjar (20’ menjadi 40’)
3 Kelengkapan data hasil AN Peserta Didik
Hasil AN siswa (semi online) belum diunggah 1) Memastikan proktor mengunggah hasil AN siswa : pengawas
mengingatkan; kepala satuan pendidikan melakukan
pengecekan/konfirmasi.

4 Pengawasan Silang
1) Perlunya koordinasi untuk pengawasan silang.
2) Pencantuman asal sekolah pengawas pada berita acara

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Evaluasi Pelaksanaan AN 2021 untuk AN 2022 (2)
No TOPIK AN 2022

5 Kelengkapan Data Kepsek dan Guru


Partisipasi relatif rendah 1) Sosialisasi lebih ditingkatkan
Mengisi tidak lengkap 2) Jadwal di awal, sebelum AN peserta didik

6 Pendidikan Kesetaraan
Partisipasi rendah Penjadwalan ditambah pilihan di akhir pekan
7 Peserta SLB
Keterbatasan peserta didik (sulit menggunakan 1) Filter pendataan perketat : hanya untuk yang dapat mengerjakan secara
komputer, perlu pendamping pemahaman soal mandiri, tidak ada hambatan membaca, tidak ada hambatan intelektual
kurang terutama bentuk kompleks) 2) Peningkatan akurasi data status ketunaan peserta
3) Perlu pembiasaan penggunaan komputer
8 Pemilihan Moda dan Status Pelaksanaan
Pilihan online/semi serta ketersediaan Verval TIK tetap diakses untuk pemilihan moda dan status pelaksanaan.
komputer untuk AN dinamis Menjelang pelaksanaan, data dari Verval TIK akan ditarik ke web ANBK,
untuk selanjutnya pemutakhiran data dilakukan melalu web ANBK
9 AN Susulan
Tidak ada AN susulan di Tahun 2023. Pelaksanaan AN 2022 seluruhnya
dilakukan di tahun 2022

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Sukseskan Pelaksanaan Asesmen Nasional

• Gotong royong dalam persiapan dan pelaksanaan AN


o Pusat menyiapkan sistem pelaksanaan dan dukungan dana seperti tahun 2021
o Pemda/pelaksana di daerah melakukan koordinasi, fasilitasi (sarana, prasarana, SDM)
untuk memastikan pelaksanaan AN lancar

• Pelaksanaan untuk untuk memperoleh informasi yang valid


o Update data satuan pendidikan
o Mengupayakan peserta didik sampel terpilih mengikuti AN secara lengkap
o Memastikan kepala satuan pendidikan dan pendidik mengisi instrumen Survei Lingk Belajar
o Pengawasan silang
o Sosialisasi untuk pemahaman yang lebih baik

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Hasil AN dikembalikan kepada sekolah dan pemda melalui platform Rapor
Pendidikan yang memudahkan evaluasi diri dan perencanaan tindak lanjut

● AN tidak menghasilkan skor


individu murid, guru,
maupun kepala sekolah
● Untuk mendorong refleksi
dan mengurangi tekanan,
skor sekolah hanya dapat
dilihat oleh sekolah
masing-masing serta dinas
pendidikan
● Hasil ditampilkan dengan
menghindari ranking dan
pelabelan negatif terhadap
sekolah dan daerah

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Struktur Profil Pendidikan - Pendidikan Dasar Menengah dan SMK

Kualitas Sumber Daya Siswa & Sekolah

INPUT Dimensi D Dimensi E

Pengelolaan Sekolah
Kualitas Capaian Pembelajaran Siswa
Kompetensi & yang Partisipatif,
Kinerja PTK Transparan, &
Akuntabel
OUTPUT
Dimensi A Dimensi B

Pemerataan
Mutu & Relevansi
Pendidikan yang
Hasil Belajar Murid
Bermutu
Kualitas Proses Belajar Siswa
PROSES
Dimensi C

Mutu & Relevansi


Pembelajaran

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Tiga kelompok indikator kinerja urusan pendidikan yang merupakan dimensi
output Dasmen Diksus
Output Proses Input
Kualitas Capaian Kualitas Proses Kualitas Sumber Daya
Pembelajaran Siswa Belajar Siswa Manusia dan Sekolah Kelompok Indikator
Pengelolaan
Kinerja Urusan
Mutu dan Mutu dan sekolah yg
relevansi
hasil belajar
relevansi partisipatif, 1
pembelajaran transparan,
murid Pemerataan Angka
pendidikan Kompetensi & akuntabel
Partisipasi Sekolah
yang dan kinerja
bermutu
Dimensi D PTK Dimensi E
Dimensi A 1. Kualitas pembelajaran
2. Refleksi dan perbaikan 1. Partisipasi warga
1. Capaian hasil belajar pembelajaran Dimensi C sekolah
2
a. Capaian
perkembangan
Dimensi B 3. Kepemimpinan 1. Kompetensi GTK dan 2. Pemanfaatan Kualitas
instruksional sumber daya sekolah
anak 1. Kesenjangan mutu 4. Pemanfaatan TIK untuk
pengembangannya Hasil Belajar
2. Jumlah dan kinerja untuk peningkatan
b. Mutu hasil belajar hasil belajar pembelajaran mutu
GTK sebagai
murid 2. Akses peserta didik 5. Iklim keamanan sekolah 3. Pemanfaatan TIK
Penggerak
i. Kemampuan 6. Iklim kebinekaan untuk pengelolaan
literasi 2 1 sekolah
3. Kinerja administratif
anggaran
3
GTK
ii. Kemampuan 7. Iklim inklusivitas Kualitas
4. Pemerataan distribusi 4. proporsi APBD untuk
numerasi sekolah pendidikan
iii.Karakter 8. Link and match dengan
guru Lulusan SMK
5. Pemenuhan
2. Mutu Lulusan SMK Dunia Kerja kebutuhan guru
i. Penyerapan
ii. Pendapatan 3
iii.Kompetensi Indikator yang dijadikan indikator kinerja urusan

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 18


Sedangkan untuk PAUD, kita akan memulai dari dua kelompok indikator kinerja
urusan pemdidikan yang merupakan dimensi output PAUD
Outcome Output Proses Input
Tingkat Capaian Pemerataan Akses
Kualitas Lingkungan Belajar PAUD Jumlah, Distribusi
Perkembangan dan Kualitas
(Transformasi Sekolah: PAUD Berkualitas) & Kompetensi PTK
Anak Layanan PAUD

Capaian Pemerataa Kualitas Kualitas


Ketersediaan,
Perkemb n Akses ke Proses Pengelolaan
Pembelajar Satuan
Kompetensi, Kelompok Indikator
angan Layanan
Anak an & Kinerja PTK
Berkualitas Kinerja Urusan
Dimensi A Dimensi B Dimensi D Dimensi E Dimensi C
Elemen 2. Kemitraan dengan Orang Tua
1. Perkembangan
Belum akan 1. Pemerataan Elemen 1. Kualitas 1. Kemitraan dengan orang tua/wali
1. Ketersediaan
(distribusi guru dan
1
adapembelajaran
di tahun akses
Proses Pembelajaran Elemen 3. Memantau dan Mendukung
pengawas untuk
Angka
2. Perkembangan 1. Perencanaan Pemenuhan Kebutuhan Esensial Anak Usia
2022.sosial-emosional 2. Pertumbuhan pembelajaran yang Dini satuan) Partisipasi Sekolah
Kemendikbudr
3. Perkembangan satuan yang efektif 1. Indeks layanan holistik integratif
2. Kompetensi
istekfisik motorik 2. Pendekatan berdasarkan
Elemen 4. Kepemimpinan dan pengelolaan
terakreditasi pembelajaran yang sumber daya untuk perbaikan sertifikasi diklat
mengikuti berjenjang, PGP,
sesuai untuk anak pembelajaran, iklim keamanan,
mekanisme usia dini PPG. 2
keselamatan dan inklusivitas satuan
pengukuran 3. Muatan 1. Ketersediaan sarpras esensial
3. Kompetensi
yang pembelajaran yang 2. Iklim keamanan dan keselamatan
berdasarkan Kualitas
selaras dengan kualifikasi dan UKG
disepakati
kurikulum
satuan
4. Kepemimpinan: layanan PAUD
lintas sektor. 3. Iklim Inklusivitas satuan
4. Asesmen yang Lulusan GP menjadi
4. Refleksi dan perbaikan pembelajaran
meningkatkan KS dan Pengawas
oleh pendidik
kualitas 5. Kinerja: Pengalaman
5. kepemimpinan dan kebijakan yang
pembelajaran sebagai pelatih di
mendukung refleksi dan perbaikan
5. Kesenjangan gugus
Indikator yang dijadikan pembelajaran
kualitas proses 6. Kapasitas perencanaan dan
indikator kinerja urusan
pembelajaran akuntabilitas pembiayaan
7. Kesenjangan sarpras esensial,
keamanan, dan layanan holistik KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 19
DASMEN: Indikator Level 1
Dimensi Indikator Level 1
1. Kemampuan literasi 4. Penyerapan Lulusan SMK
A. Mutu dan relevansi
2. Kemampuan numerasi 5. Pendapatan Lulusan SMK
hasil belajar
3. Karakter 6. Kompetensi Lulusan SMK

B. Pemerataan 1. Kesenjangan literasi 4. APK SD/MI/Paket A/SDLB 7. APS SMP/MTS/Paket B/SMPLB


pendidikan yang 2. Kesenjangan numerasi 5. APS SD/MI/Paket A/SDLB 8. APK SMA/K/MA/Paket C/SMALB
bermutu 3. Kesenjangan karakter 6. APK SMP/MTS/Paket B/SMPLB 9. APS SMA/K/MA/Paket C/SMALB

1. Proporsi GTK bersertifikat 4. Kualitas GTK penggerak 7. Indeks distribusi guru


C. Kompetensi dan
2. Proporsi GTK penggerak 5. Nilai UKG 8. Pemenuhan Kebutuhan Guru
Kinerja GTK
3. Pengalaman pelatihan guru 6. Kehadiran guru di kelas 9. Proporsi GTK di SMK yang bersertifikat kompetensi

1. Kualitas pembelajaran (ada komponen khusus SMK) 10. Kesenjangan Iklim kebinekaan
2. Refleksi dan perbaikan pembelajaran oleh guru 11. Kesenjangan Iklim inklusivitas
3. Kepemimpinan instruksional 12. Kesenjangan fasilitas sekolah antar wilayah
4. Iklim keamanan sekolah 13. Kesenjangan kebersihan sekolah (termasuk sanitasi)
D. Mutu dan Relevansi 5. Kesenjangan iklim keamanan sekolah antar wilayah
Pembelajaran 6. Iklim kesetaraan gender 14. Kesenjangan bahan dan fasilitas belajar literasi
7. Iklim kebinekaan 15. Kesenjangan akses dan fasilitas belajar daring
8. Iklim inklusivitas 16. Pemanfaatan TIK untuk pembelajaran
9. Kesenjangan Iklim kesetaraan gender 17. Link and match dengan Dunia Kerja

E. Pengelolaan
sekolah yang 1. Partisipasi warga sekolah
7. Pemanfaatan TIK untuk pengelolaan anggaran
Partisipatif, 2. Proporsi pemanfaatan sumber daya sekolah untuk
8. Proporsi pemanfaatan APBD untuk pendidikan
Transparan, dan peningkatan mutu
Akuntabel

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 17


Indikator DASMEN: Indikator Level 2 (Dimensi A) Indikator DASMEN: Indikator Level 2 (Dimensi B)
Kemampuan literasi: Kesenjangan literasi:
1. Kompetensi membaca teks informasi 1. Kesenjangan antar kelompok gender
2. Kompetensi membaca teks sastra 2. Kesenjangan antar kelompok sosial ekonomi status
3. Kompetensi mengakses dan menemukan isi teks (L1) 3. Kesenjangan antar wilayah
4. Kompetensi menginterpretasi dan memahami isi teks
(L2) Kesenjangan numerasi:
5.Kompetensi mengevaluasi dan merefleksikan isi teks (L3) 1. Kesenjangan antar kelompok gender
Kemampuan numerasi: 2. Kesenjangan antar kelompok sosial ekonomi status
1. Domain bilangan 3. Geometri 3. Kesenjangan antar wilayah
2. Domain aljabar 4. Data & ketidakpastian
Karakter:
Karakter: 1. Kesenjangan antar kelompok gender
1. Beriman, Bertakwa Kepada Tuhan 3. Nalar kritis 2. Kesenjangan antar kelompok sosial ekonomi status
yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia. 4. Kebhinekaan global 3. Kesenjangan antar wilayah
2. Gotong royong 5. Kemandirian
3. Kreativitas Angka Partisipasi Kasar (APK) SD/MI/Paket A/SDLB:
1. APK per kuintil status sosial ekonomi
2. APK per kelompok gender
Penyerapan lulusan:
3. APK murid disabilitas
1. Kuliah 4. Kesesuaian bidang kerja
2. Bekerja 5. Masa tunggu (sejak lulus sampai Angka Partisipasi Sekolah (APS) 7-12:
3. Wirausaha bekerja atau wirausaha) 1. APS per kuantil status sosial ekonomi
2. APS per kelompok gender
Pendapatan lulusan: 3. APS murid disabilitas
1. Kuliah (kerja part time) 2. Bekerja 3. Wirausaha
Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI/Paket A/SDLB:
Kompetensi lulusan: 1. APM per kuintil status sosial ekonomi
1. Lulusan dengan sertifikat keahlian 2. APM per kelompok gender KEMENTER
2. Kepuasan dunia kerja pada budaya kerja lulusan 3. APM murid disabilitas IAN
PENDIDIKA
N,
KEBUDAYA
Indikator DASMEN: Indikator Level 2 (Dimensi B) Indikator DASMEN: Indikator Level 2 (Dimensi C)
Angka Partisipasi Kasar (APK) SMP/MTS/Paket B/SMPLB: Proporsi GTK bersertifikat
1. APK per kuintil status sosial ekonomi Proporsi GTK penggerak:
2. APK per kelompok gender
1. Proporsi guru penggerak 3. Proporsi pengawas penggerak
3. APK murid disabilitas
2. Proporsi KS/wakil KS penggerak. 4. Proporsi pejabat dinas
Angka Partisipasi Sekolah (APS) 13-15: pendidikan berstatus penggerak
1. APS per kuantil status sosial ekonomi Pengalaman pelatihan guru:
2. APS per kelompok gender 1. Pengetahuan bidang studi (termasuk magang untuk SMK)
3. APS murid disabilitas 2. Pedagogi
3. Manajerial
Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTS/Paket B/SMPLB: 4. Pelatihan lain
1. APM per kuintil status sosial ekonomi
Kualitas GTK penggerak:
2. APM per kelompok gender
1. Jumlah guru penggerak yg menjadi pelatih
3. APM murid disabilitas
2. Jumlah pelatihan yang difasilitasi per guru penggerak
Angka Partisipasi Kasar (APK) SMA/K/MA/MAK/Paket C/SMALB: 3. Jumlah pelatihan yang difasilitasi per KS penggerak
1. APK per kuintil status sosial ekonomi 4. Rerata jumlah guru yang dilatih per guru dan KS
2. APK per kelompok gender penggerak
3. APK murid disabilitas Nilai uji kompetensi guru:
1. Kompetensi pedagogik Kehadiran 2. Kompetensi profesional
Angka Partisipasi Kasar (Angka Partisipasi Sekolah (APS) 16-18: guru di kelas:
1. APS per kuantil status sosial ekonomi
2. APS per kelompok gender Indeks Distribusi Guru
3. APS murid disabilitas 1. Kehadiran guru menurut laporan murid
2. Kehadiran guru menurut laporan kepala sekolah
Angka Partisipasi Murni (APM) SMA/K/MA/MAK/Paket C/SMALB:
1. APM per kuantil status sosial ekonomi Pemenuhan kebutuhan guru
2. APM per kelompok gender KEMENTER
3. APM murid disabilitas Proporsi GTK di SMK yang bersertifikat kompetensi IAN
PENDIDIKA
N,
KEBUDAYA
Indikator DASMEN: Indikator Level 2 (Dimensi D)
Indeks kualitas pembelajaran: Iklim Kebinekaan:
1. Manajemen kelas 3. Aktivasi kognitif 1. Belajar tentang pembelajaran 3. Penerapan praktik inovatif
2. Dukungan afektif 4. Pembelajaran praktik vs teori 2. Refleksi atas praktik mengajar 4. Komitmen kebangsaan

Indeks refleksi dan perbaikan pembelajaran oleh guru: Kesenjangan Iklim kebinekaan:
1. Belajar tentang pembelajaran 1. Kesenjangan antar kelompok gender
2. Refleksi atas praktik mengajar 2. Kesenjangan antar kelompok sosial ekonomi status
3. Penerapan praktik inovatif 3. Kesenjangan antar wilayah

Kepemimpinan instruksional: Iklim Inklusivitas:


1. Visi Misi Sekolah 1. Layanan disabilitas
2. Pengelolaan kurikulum sekolah 2. Layanan sekolah untuk murid cerdas dan bakat istimewa
3. Dukungan untuk refleksi guru 3. Sikap terhadap disabilitas
4. Fasilitas dan Layanan Sekolah untuk Siswa Disabilitas dan
Iklim Keamanan Sekolah: Cerdas Berbakat Istimewa
1. Kesejahteraan psikologis siswa 4. Hukuman fisik
2. Kesejahteraan psikologis guru 5. Pelecehan seksual
Kesenjangan Iklim inklusivitas sekolah:
3. Perundungan 6. Narkoba
1. Kesenjangan antar kelompok gender
Kesenjangan iklim keamanan: 2. Kesenjangan antar kelompok sosial ekonomi status
1. Kesenjangan antar kelompok gender 3. Kesenjangan antar kelompok wilayah
2. Kesenjangan antar kelompok sosial ekonomi status
3. Kesenjangan antar wilayah Kesenjangan fasilitas sekolah antar wilayah

Iklim Kesetaraan Gender: Kesenjangan kebersihan sekolah (termasuk sanitasi) antar wilayah
1. Dukungan atas kesetaraan gender

Kesenjangan Iklim Kesetaraan Gender:


KEMENTER
1. Kesenjangan antar kelompok sosial ekonomi status IAN
2. Kesenjangan antar wilayah PENDIDIKA
N,
KEBUDAYA
Indikator DASMEN: Indikator Level 2 (Dimensi D) Indikator DASMEN: Indikator Level 2 (Dimensi E)
Kesenjangan bahan dan fasilitas belajar literasi: Partisipasi warga sekolah:
1. Kesenjangan antar kelompok sosial ekonomi status 1. Partisipasi orang tua
2. Kesenjangan antar kelompok wilayah 2. Partisipasi murid

Kesenjangan akses dan fasilitas belajar daring: Pemanfaatan sumber daya sekolah:
1. Kesenjangan antar kelompok sosial ekonomi status 1. Proporsi pembelanjaan peningkatan mutu guru dan tenaga
2. Kesenjangan antar kelompok wilayah kependidikan
2. Proporsi pembelanjaan non personil mutu pembelajaran
Pemanfaatan TIK untuk pembelajaran
Pemanfaatan TIK untuk administrasi:
Link and match dengan dunia kerja: 1. Proporsi pembelanjaan dana BOS secara daring
1. Proporsi SMK sebagai Pusat Keunggulan 2. Indeks penggunaan platform SDS sumberdaya sekolah –
2. Proporsi SMK yg kurikulumnya disusun bersama dgn dunia kerja ketepatan waktu dan kelengkapan pelaporan
3. Proporsi SMK yg ada pengajar dari dunia kerja
4. Proporsi SMK yg praktek kerja lapangannya disusun Bersama dgn
dunia kerja
5. Proporsi siswa SMK yg diuji kompetensi dengan dunia kerja

KEMENTER
IAN
PENDIDIKA
N,
KEBUDAYA
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
Apa itu Rapor
Pendidikan
?
Rapor Pendidikan adalah platform yang menyediakan
data laporan hasil evaluasi sistem pendidikan sebagai
penyempurnaan rapor mutu sebelumnya. Kebijakan
evaluasi sistem pendidikan yang baru lebih menekankan
pada orientasi terhadap mutu pendidikan dan sistem
yang terintegrasi
SIPlah AN

Sumber Data Rapor Tracer


Dapo
Pendidikan dik Study
(SMK)

Data
BPS
GTK

Sisp Data
ena APBD
Pemerintah Pusat
(Kemendikbud Ristek)
SIAPA SAJA Pemerintah Daerah
PENGGUNA RAPOR
PENDIDIKAN? (Dinas Pendidikan
Provinsi/Kab/Kota)
Satuan Pendidikan
(Kepala Sekolah)
8.01% Mahir
44.77% Cakap
45.16% Dasar
2.06% Perlu Intervensi Khusus
Di bawah kompetensi
1.69
minimum
6.8% Mahir
23.8% Cakap
62.77% Dasar
6.62% Perlu Intervensi Khusus
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
Kementerian Pendidikan,
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, Kebudayaan,
RISET,Riset,
DANdan Teknologi
TEKNOLOGI
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
Untuk Provinsi terdapat 14 Indikator Kinerja Urusan Pendidikan dan
untuk Kab/Kota terdapat 9 Indikator Kinerja Urusan Pendidikan
Kelompok Kabupaten/Kota Provinsi
Indikator Kinerja Urusan
Indikator PAUD SD SMP SMA SMK SLB
1 Angka 1.Jumlah Anak Usia tertentu yg berpartisipasi dalam 5-6 7-15 tahun 16-18 tahun 4-18
Partisipasi pendidikan tahun tahun
Sekolah (APS)
2 2.Rata-rata kompetensi literasi jenjang tertentu
✔ ✔ ✔ ✔
berdasarkan Asesmen Nasional
3.Rata-rata kompetensi numerasi jenjang tertentu
✔ ✔ ✔ ✔
Kualitas Hasil berdasarkan Asesmen Nasional
Belajar 4.Rata-rata kompetensi literasi pendidikan khusus ✔(3)
Dipecah per
berdasarkan asesmen nasional jenjang
5.Rata-rata kompetensi numerasi pendidikan khusus ✔(3)
Dipecah per
berdasarkan asesmen nasional jenjang

3 6.Tingkat Penyerapan Lulusan SMK ✔


Kualitas
7.Tingkat Kepuasan dunia kerja terhadap budaya
Lulusan SMK
kerja lulusan SMK. ✔
4 8.Jumlah Satuan Paud yg mendapatkan minimal ✔
akreditasi B.
PAUD
9.Tingkat pertumbuhan pendidik PAUD S1 dan D IV ✔
10.Rasio pengawas PAUD ✔
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
Target Nasional
Indikator Kerja Urusan Pendidikan Provinsi
Target Provinsi Jawa Barat
Indikator Kerja Urusan Pendidikan
Indikator Kerja Urusan Pendidikan Kabupaten/Kota

Nasional
Satuan Indikator
No Indikator Kinerja Urusan 2021 2022 2023
Kinerja Urusan
Capaian Target Target
Jumlah anak usia 5-6 tahun yang berpartisipasi dalam pendidikan
1 % 72,15 100,00 100,00
(APS)
Jumlah anak usia 7-15 Tahun yang berpartisipasi dalam pendidikan
2 % 98,18 100,00 100,00
dasar (APS)
3 Rata-rata kemampuan Literasi SD berdasarkan asesmen nasional nilai 1,70 1,80 1,90
4 Rata-rata kemampuan Numerasi SD berdasarkan asesmen nasional nilai 1,60 1,70 1,80
5 Rata-rata kompetensi Literasi SMP berdasarkan Asesmen Nasional nilai 1,70 1,80 1,90
6 Rata-rata kompetensi Numerasi SMP berdasarkan Asesmen Nasional nilai 1,60 1,70 1,80
Peningkatan Proporsi Jumlah Satuan PAUD yang Mendapatkan
7 % 63,58 63,61 63,64
Minimal Akreditasi B
Pertumbuhan Proporsi Guru PAUD Formal dengan kualifikasi S1 / D
8 % 67,39 68,00 69,00
IV
9 Rasio pengawas dan penilik PAUD % 2,85 3,00 3,20
Daftar minimum prioritas Kodefikasi Sub Kegiatan Urusan Kabupaten/Kota
PAUD
Kode Sub
Indikator Nomenklatur Sub Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Kegiatan
01/02/2.03/25 Koordinasi perencanaan, supervisi, dan evaluasi Pendataan anak usia dini untuk keperluan identifikasi kebutuhan
layanan di bidang pendidikan* daya tampung layanan untuk anak usia 5 (lima) tahun sampai
dengan 6 (enam) tahun

Jumlah Anak Usia 5-6 01/02/2.03/01 Pembangunan Gedung/Ruang Kelas/Ruang Guru Penyediaan layanan pendidikan anak usia dini paling sedikit 1
tahun yang PAUD (satu) satuan pendidikan anak usia dini di setiap desa
berpartisipasi dalam
01/02/2.03/02 Pembangunan Sarana, Prasarana dan Utilitas
pendidikan (APS 5-6 Penyediaan layanan pendidikan di wilayah yang kekurangan daya
PAUD
tahun) tampung/di wilayah 3T
01/02/2.03/15 Penyediaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
bagi Satuan PAUD
01/02/2.03/10 Pengadaan Perlengkapan Siswa PAUD Pengadaan bantuan biaya pendidikan kepada Peserta Didik dari
keluarga tidak mampu agar mendapat layanan paling sedikit 1
01/02/2.03/11 Penyediaan biaya personil peserta didik
(satu) kali dalam 6 (enam) bulan
TIngkat Pertumbuhan 01/02/2.03/16 Pengembangan Karir Pendidik dan Tenaga Pemberian beasiswa atau bantuan biaya pendidikan dalam
Guru PAUD S1 dan D- Kependidikan pada Satuan Pendidikan PAUD peningkatan kualifikasi dan kompetensi pendidik dan tenaga
IV kependidikan
01/04/2.01/01 Perhitungan dan Pemetaan Pendidik dan Tenaga Pemetaan kecukupan jumlah pengawas sekolah atau penilik untuk
Kependidikan Satuan Pendidikan Dasar, PAUD, satuan pendidikan anak usia dini
Rasio dan Pendidikan Nonformal/Kesetaraan
Pengawas/Penilik
01/04/2.01/02 Penataan Pendistribusian Pendidik dan Tenaga Penempatan lulusan pendidikan dan pelatihan calon pengawas
PAUD
Kependidikan bagi Satuan Pendidikan Dasar, sekolah/lulusan guru penggerak sebagai pengawas sekolah
PAUD, dan Pendidikan Nonformal/Kesetaraan

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI


Daftar minimum prioritas Kodefikasi Sub Kegiatan Urusan Kabupaten/Kota
PAUD
Kode Sub
Indikator Nomenklatur Sub Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Kegiatan
01/02/2.03/26 Sosialisasi dan advokasi kebijakan di bidang pendidikan* Sosialisasi kepada satuan pendidikan paling sedikit mengenai kualitas layanan
Pendidikan Anak Usia Dini yang meliputi pentingnya proses pembelajaran dan
pengelolaan yang berkualitas, yang dilakukan paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1
(satu) tahun ajaran
01/02/2.03/17 Pembinaan Kelembagaan dan Manajemen PAUD Pemberian layanan pendampingan bagi satuan pendidikan anak usia dini paling
sedikit 1 (satu) kali dalam 6 (enam) bulan
01/02/2.03/27 Bimbingan Teknis Peningkatan Kapasitas Bidang Pendidikan Peningkatan kualifikasi dan kompetensi bagi pendidik dan tenaga kependidikan
yang belum memenuhi kualifikasi dan kompetensi yang dipersyaratkan
Fasilitasi kepala sekolah atau guru yang belum memiliki sertifikat guru
penggerak untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan guru penggerak
Peningkatan
Proporsi Fasilitasi pelatihan/seminar/lokakarya penguatan kompetensi kepala sekolah
Jumlah Satuan dan guru
PAUD yang Pembentukan komunitas belajar dan memastikan guru, kepala sekolah, dan
Mendapatkan pengawas/penilik sekolah terlibat aktif dalam komunitas tersebut
Minimal Fasilitasi pertemuan guru/pendidik dalam wadah berbasis komunitas untuk
Akreditasi B meningkatkan kualitas layanan paling sedikit 1 (satu) kali dalam 6 (enam) bulan
Pemberian beasiswa atau bantuan biaya pendidikan dalam peningkatan
kualifikasi dan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan
01/02/2.03/03 Rehabilitasi Sedang/Berat Gedung/Ruang Kelas/Ruang Guru Pemeriksaan kondisi bangunan sarana dan prasarana satuan pendidikan secara
PAUD periodik paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun
01/02/2.03/04 Rehabilitasi Sedang/Berat Pembangunan Sarana, Prasarana
dan Utilitas PAUD Pemeliharaan dan perbaikan terhadap kondisi sarana dan prasarana satuan
01/02/2.03/05 Pemeliharaan Rutin Gedung/Ruang Kelas/Ruang Guru pendidikan yang rusak
PAUD
01/02/2.03/06 Pemeliharaan Rutin Sarana, Prasarana dan Utilitas PAUD

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI


Daftar minimum prioritas kodefikasi sub kegiatan urusan Kabupaten/Kota
Angka Partisipasi Sekolah (APS)
Kode Sub Kegiatan
Nomenklatur Sub Kegiatan Deskripsi Kegiatan
SD SMP

Koordinasi, Perencanaan, Supervisi dan Evaluasi Layanan Pendataan warga negara usia 7-15 tahun yang tidak
01.02.2.01.38 01.02.2.02.51
di Bidang Pendidikan bersekolah

01.02.2.01.02 01.02.2.02.02 Penambahan Ruang Kelas Sekolah

01.02.2.01.08 01.02.2.02.14 Rehabilitasi Sedang/Berat Ruang Kelas Sekolah


Penyediaan layanan pendidikan di daerah yang
kekurangan daya tampung/wilayah 3T
01.02.2.01.01 01.02.2.02.01 Pembangunan USB (Unit Sekolah Baru)

01.02.2.01.17 01.02.2.02.28 Pengadaan Perlengkapan Peserta Didik


Pemberian biaya pendidikan kepada Peserta Didik
01.02.2.01.21 01.02.2.02.32 Penyediaan Biaya Personil Peserta Didik Sekolah dan Peserta Didik berkebutuhan khusus dari
(Menengah Atas/Menengah Kejuruan/pendidikan keluarga tidak mampu sampai lulus
Khusus)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI


Daftar minimum prioritas kodefikasi sub kegiatan urusan Kabupaten/Kota
Kualitas hasil belajar - kompetensi literasi dan numerasi (1/2)
Kode Sub Kegiatan
Nomenklatur Sub Kegiatan Deskripsi Kegiatan
SD SMP
Perhitungan dan Pemetaan Pendidik dan Pemetaan dan penataan penempatan untuk pemerataan pendidik dan tenaga
01.04.2.01.01 01.04.2.01.01 Tenaga Kependidikan Satuan Pendidikan kependidikan paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun
Menengah dan Pendidikan Khusus Pemetaan kecukupan jumlah pengawas sekolah untuk satuan pendidikan
Penataan Pendistribusian Pendidik dan Tenaga Distribusi pendidik dan tenaga kependidikan yang berkualitas untuk pemerataan
01.04.2.01.02 01.04.2.01.02 Kependidikan Satuan Pendidikan Menengah pendidik dan tenaga kependidikan
dan Pendidikan Khusus
Penyediaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pengajuan formasi guru ASN sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
bagi Satuan Pendidikan Sekolah Menengah undangan
01.02.2.01.26 01.02.2.02.39
Atas/Sekolah Menengah Kejuruan/Pendidikan Penyediaan guru pembimbing khusus paling sedikit 1 (satu) orang pada satuan
Khusus pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan inklusif
Penempatan lulusan pendidikan dan pelatihan calon kepala sekolah/lulusan guru
Pengembangan Karir Pendidik dan Tenaga penggerak sebagai kepala sekolah
01.02.2.01.27 01.02.2.02.40 Kependidikan Pada Satuan Pendidikan Sekolah
Penempatan lulusan pendidikan dan pelatihan calon pengawas sekolah/lulusan guru
Menengah (Atas/Kejuruan)
penggerak sebagai pengawas sekolah

Pemberian layanan pendampingan kepada satuan pendidikan untuk mencegah


perundungan kekerasan pada anak paling sedikit 1 (satu) kali dalam 6 (enam) bulan
Sosialisasi dan Advokasi Kebijakan Bidang Sosialisasi kepada satuan pendidikan mengenai peningkatan kualitas layanan
01.02.2.01.39 01.02.2.02.52
Pendidikan termasuk pentingnya inklusivitas dan kebinekaan untuk mencegah diskriminasi
terhadap ekonomi, gender, fisik, agama, suku, dan budaya kepada satuan pendidikan
paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun ajaran

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI


Daftar minimum prioritas kodefikasi sub kegiatan urusan Kabupaten/Kota
Kualitas hasil belajar - kompetensi literasi dan numerasi (2/2)
Kode Sub Kegiatan
Nomenklatur Sub Kegiatan Deskripsi Kegiatan
SD SMP
Peningkatan kualifikasi dan kompetensi bagi pendidik dan tenaga kependidikan
yang belum memenuhi kualifikasi dan kompetensi yang dipersyaratkan
Fasilitasi kepala sekolah atau guru yang belum memiliki sertifikat guru
penggerak untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan guru penggerak
Fasilitasi pelatihan/seminar/lokakarya penguatan kompetensi kepala sekolah
dan guru
Bimbingan Teknis Peningkatan Kapasitas Bidang Pembentukan komunitas belajar dan memastikan guru, kepala sekolah, dan
01.02.2.01.40 01.02.2.02.53 pengawas sekolah terlibat aktif dalam komunitas tersebut
Pendidikan
Membentuk komunitas belajar dan memastikan tutor, kepala sekolah, dan
pengawas sekolah terlibat aktif dalam komunitas tersebut
Fasilitasi pertemuan guru/pendidik dalam wadah berbasis komunitas untuk
meningkatkan kualitas layanan paling sedikit 1 (satu) kali dalam 6 (enam) bulan
Pemberian beasiswa atau bantuan biaya pendidikan dalam peningkatan
kualifikasi dan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan
Pembinaan Penggunaan Teknologi, Informasi dan Pelatihan TIK untuk pembelajaran dan pengelolaan satuan pendidikan
01.02.2.01.48 01.02.2.02.22 Komunikasi (TIK) untuk Pendidikan
Pengadaan Perlengkapan Peserta Didik Pengadaan buku teks dan non teks
01.02.2.01.17 01.02.2.02.34
Pengadaan Alat Praktik dan Peraga Peserta Didik Pengadaan TIK untuk pembelajaran dan pengelolaan satuan pendidikan
01.02.2.01.22 01.02.2.02.35

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI


Capaian Kelompok Indikator Kinerja APS dengan TARGET 100%

USIA 5 – 6 TAHUN USIA 7 – 15 TAHUN

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI


Rata-rata kemampuan Literasi SD berdasarkan Asesmen Nasional

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI


Rata-rata kemampuan Numerasi SD berdasarkan Asesmen Nasional

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI


Capaian Kualitas Hasil Belajar Jenjang SMP dengan TARGET kenaikan 0,1
Rentang nilai dari 1 hingga 3

LITERASI

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI


Capaian Kualitas Hasil Belajar Jenjang SMP dengan TARGET kenaikan 0,1

Rentang nilai dari 1 hingga 3


NUMERASI

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI


Peningkatan Proporsi Jumlah Satuan PAUD yang Mendapatkan Minimal Akreditasi B

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI


Pertumbuhan Proporsi Guru PAUD Formal dengan Kualifikasi S1 / D IV

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI


Rasio Pengawas dan Penilik PAUD

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI


58

Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai