1897-Article Text-8355-1-10-20210630
1897-Article Text-8355-1-10-20210630
1897-Article Text-8355-1-10-20210630
Fandi Wisudarwanto²
Direktorat Jenderal Pajak
[email protected]
Abstract ˗ The purpose of this research is to obtain empirical evidence of the effect of Tax
Avoidance, Institutional Ownership, Operating Cash Flow and Leverage on the Cost of
Debt. This study uses a causal-comparative research method with secondary data obtained
from the financial statements of property companies. The population in this study were 49
property companies listed on the Indonesia Stock Exchange. The sampling technique was
purposive sampling in order to obtain a representative sample of 17 property companies.
This study uses multiple regression analysis to test the hypothesis. Based on the research
results indicate that Tax Avoidance and Operating Cash Flow do not have a significant
effect on the cost of debt and collectively tax avoidance, institutional ownership, operating
cash flow, leverage simultaneously affect the cost of debt.
Keywords: Tax Avoidance; Institutional Ownership; Operating Cash Flow; Leverage; Cost
of Debt
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sumber APBN Negara berasal dari Tax oleh karena itu pajak punya peran penting
untuk memenuhi kebutuhan belanja negara dan juga pembangunan infrastruktur negara
(Iqbal, 2015). Salah satu indikator yang dapat meningkatkan pendapatan negara adalah
berasal dari pajak oleh karena itu letak strategis suatu negara akan mempengaruhi tingkat
pendapatan negara dari sektor pajak (Endriati, et al 2013) .
Berdasarkan data Dashboard Penerimaan DJP, yang mencakup seluruh pendapatan
pajak baik penerimaan Pajak Non Migas maupun Pajak Migas, diperoleh capaian
persentase realisasi penerimaan pajak selama tiga tahun terakhir adalah sebagai berikut:
Mengacu pada Tabel 1 di atas dapat dijelaskan bahwa realiasi pajak belum sesuai
dengan target yang ditetapkan. Mengacu pada Tabel 1.1 di atas dapat dijelaskan bahwa
realiasi pajak belum sesuai dengan target yang ditetapkan. Salah satu faktor belum
tercapainya target penerimaan pajak adalah karena ada nya usaha dari perusahaan untuk
meminimalkan biaya pajak melalui penghindaran pajak. Menurut Lim (2011) tax
planning yang dilakukan untuk menurunkan biaya pajak merupakan salah satu bentuk
penghindaran pajak.
Penelitian ini dilakukan pada sektor properti, hal ini karena adanya fenomena bahwa
sektor properti sangat intensif dalam melakukan manajemen pajak. Hal ini didukung suatu
pengamatan oleh Direktorat Jenderal Pajak dimana menyebutkan banyak pengembang
sektor properi dalam membuat SPT dengan sengaja melakukan kesalahan.
Disamping itu, Pelonggaran aturan KPR dinilai akan membantu perusahaan properti
terutama di sisi arus kas. Seperti diketahui, bersamaan dengan pemangkasan BI rate, Bank
Indonesia juga melonggarkan aturan KPR. Saat ini, KPR rumah kedua dapat digunakan
untuk membeli rumah yang masih dalam proses konstruksi. Secara garis besar, uang muka
(down payment) yang harus disetor oleh nasabah turun menjadi rata-rata 15% dari semula
20% sesuai dengan tipe dan jenis rumah yang diambil. Selain itu, lanjutnya, BI juga
memperlonggar kredit atau pembiayaan melalui mekanisme indent dengan pengaturan
pencairan kredit atau pembiayaan bertahap sesuai progress pembangunan untuk rumah
tapak, rumah susun, dan ruko atau rukan sampai dengan fasilitas kredit maupun pembiayaan
kedua. Insentif tersebut juga berlaku bagi nasabah yang mengambil fasilitas pembiayaan
dengan prinsip syariah (http://infobanknews.com).
Masri dan martani (2012) melakukan penelitian tentang pengaruh tax avoidance
terhadap cost of debt, hasil penelitiannya menyimpulkan penghindaran pajak berpengaruh
positif terhadap cost of debt. Sedangkan bertentangan dengan hasil penelitian dari Lim
(2011) yang menyatakan bahwa tax avoidance berpengaruh negatif terhadap cost of debt.
Adanya keterbatasan hasil penelitian terdahulu merupakan apresiasi untuk
mengembangkan penelitian lebih lanjut terkait dengan cost of debt dari penelitian Septian
(2017) terkait dengan beban hutang yang dipengaruhi oleh Tata Kelola Perusahaan yang
terdiri dari kepemilikan manajerial, dewan komisaris independen, kualitas audit dan
kepemilikan keluarga serta kepemilikan institusional dengan unit analisis pada perusahaan
yang terdaftar di Kompas 100 untuk tahun 2013 sd 2014 dengan regresi linear berganda
menggunakan aplikasi SPSS sehingga penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian
terdahulu dimana cost of debt dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya Tax
avoidance, institutional ownership, operating cash flow, leverage, Debt costs dengan
unit analsisisnya adalah perusahaan Properti untuk laporan keuangan tahun 2016 sd
2019 dengan program aplikasi statistik komputer Eviews 9.0 dan data yang digunakan
adalah panel data.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian, maka rumusan masalah penelitian ini adalah
sebagai berikut
1. Apakah Tax Avoidance berpengaruh terhadap biaya hutang ?
2. Apakah Instituisional manajerial berpengaruh terhadap biaya hutang ?
3. Apakah Cash Flow Operation berpengaruh terhadap biaya hutang ?
4. Apakah Leverege berpengaruh terhadap biaya hutang ?
5. Apakah penghindaran pajak, kepemilikan institusional, arus kas operasi, leverage,
secara bersama-sama terhadap biaya hutang ?
perilaku penghindaran pajak terhadap biaya hutang yang dimoderatori oleh perubahan tarif
pajak dan struktur kepemilikan keluarga. Studi ini menemukan bahwa penghindaran pajak
berpengaruh positif terhadap cost of debt. Sedangkan Marcelliana dan Purwaningsih (2013)
melakukan penelitian dengan judul The relationship of corporate tax avoidance, cost of
debt and institutional ownership: evidence from Malaysia. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa penghindaran pajak berhubungan negatif dengan biaya hutang dan hubungan antara
penghindaran pajak perusahaan dan biaya utang dimoderatori oleh tingkat kepemilikan
institusional
H1 : Terdapat Pengaruh Tax Avoidance terhadap Cos of Debt.
1.3.2 Pengaruh Kepemilikan Institusional terhadap.
Christopher et.al (2012) penelitian tentang governance, incentives, and tax avoidance
membahas hubungan antara tata kelola perusahaan, insentif manajer, dan penghindaran
pajak. Penelitian ini memiliki perspektif bahwa penghindaran pajak hanyalah salah satu
dari banyak proyek-proyek investasi yang dihadapi oleh masalah perusahaan dan badan
dapat menyebabkan manajer untuk over-investasi atau di bawah-berinvestasi di
penghindaran pajak relatif terhadap keinginan pemegang saham. Menggunakan regresi
ditemukan bahwa tata kelola perusahaan, insentif bagi manajer berpengaruh signifikan
terhadap penghindaran pajak perusahaan. Selajutnya menurut (Ngadiman &
Puspitasari,2014) hasil penelitiannya menunjukan memiliki perspektif bahwa penghindaran
pajak hanyalah salah satu dari banyak proyek-proyek investasi yang dihadapi oleh masalah
perusahaan dan badan dapat menyebabkan manajer untuk over-investasi atau di bawah-
berinvestasi di penghindaran pajak relatif terhadap keinginan pemegang saham.
H2 : Terdapat Pengaruh Kepemilikan Institusional terhadap Cos of Debt
2. METODOLOGI PENELITIAN
2.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
Objek penelitian adalah laporan keuangan perusahaan properti untuk memenuhi
varibel penghindaran pajak, kepemilikan institusional, arus kas operasi, leverage dan biaya
hutang. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan properti yang terdaftar di
BEI periode 2015 – 2019.Terdapat 49 perusahaan yang terdaftar di BEI. Penelitian ini
menggunakan metode non probability sampling yaitu metode pengambilan sampel yang
tidak memberikan peluang/kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi
untuk dipilih menjadi sampel.Teknik pengambilan sampel dilakukan seara purposive
sampling dengan tujuan untuk mendapatkan sampel yang representatif sesuai dengan
kriteria yang ditentukan. Adapun beberapa kriteria yang ditetapkan sebagai dasar pemilihan
sampel adalah Perusahaan properti yang memiliki dan menyampaikan laporan keuangan
secara lengkap tahun 2015-2019, Perusahaan properti yang memiliki hutang selama tahun
2015-2019 Perusahaaan properti yang menyampaikan laporan keuangan dalam mata uang
Rupiah tahun 2015-2019, kriteria ini diperlukan agar pengukuran nilai mata uangnya sama
dan perusahaan tidak mengalami delisting selama tahun pengamatan.
Variabel dependen pada penelitian ini adalah biaya utang merupakan tingkat yang
harus diterima dari investasi untuk mencapai tingkat pengembalian (yield rate) yang
dibutuhkan oleh kreditur atau dengan kata lain adalah tingkat pengembalian yang
dibutuhkan oleh kreditur saat melakukan pendanaan dalam suatu perusahaan (Fabozzi,
2007).
4. Leverage
Definisi leverage menurut Sugiono (2018) adalah penggunaan hutang untuk membiayai
investasi. Leverage merupakan rasio yang mengukur seberapa jauh perusahaan
menggunakan hutang dalam pembiayaan.
DER = Total Hutang
Total Ekuitas
Metode ini dilakukan dengan cara mengumpulkan seluruh informsi dan data
sekunder yang dibutuhkan oleh peneliti. Data tersebut didapatkan dari laporan keuangan
perusahaan manufakt yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode tahun 2015–
2019 yang laporan keuangan perusahaan didapatkan dari Website resmi masing – masing
perusahaan.
Keterangan :
CDEB β0 : Biaya Hutang
: Konstanta
β1–β5 : Koefisien Regresi
i,t : Perusahaan, Periode Laporan Tahunan
ETR : Tax Avoidance
KEPIN : Kepemilikan Institusional
S : Cash Flow Operating
CF : Leverage
DER : Nilai Residual
ε : Error
Berdasarkan hasil Uji statistik deskriptif pada table 1 dapat dijelaskan variabel
biaya hutang (HUTANG) memiliki nilai terkecil (minimum) sebesar 5,51E-05 dan terbesar
(maximum) adalah 0,169749 dengan rata-rata (mean) sebesar 0,034910. Variabel
penghindaran pajak (ETR) nilai minimun sebesar 0.000165 dan maximum adalah 3,074009
dengan rata-rata (mean) sebesar 0,187126. Data variabel kepemilikan institusional
(KEPINS) minimum adalah 0,001296 dan nilai tertinggi adalah 0,888829. Disamping itu
nilai kepemilikan institusional (KEPINS) dengan nilai rata-rata sebesar 0,545162. Variabel
arus kas operasi (CF) memiliki nilai terendah sebesar -0,192475 dan tertingi adalah
0,288459 dengan rata-rata (mean) sebesar 0,043769. Variabel leverage (DER) dengan nilai
terendah 0,073786 dan nilai tertinggi 11,16586 dengan mean 1,294170.
3.2 Pemilihan Metode Regresi Data Panel. Uji Fixed Effect (Uji Chow)
Pada Tabel 2 dapat dilihat bahwa nilai probabilitas uji F maupun chi-square lebih
besar dari 0,05. Dengan demikian, Ho diterima dan H1 ditolak. Artinya, pendekatan
estimasi model mengikuti common effect model. Dengan kata lain, common effect model
lebih baik dari pada fixed effect model.
Pada Tabel 3 dapat dilihat bahwa nilai probability pada test cross section random
memperlihatkan angka bernilai 0,3667 lebih besar dari alpha (0,05). Sehingga keputusan
yang diambil pada pengujian Hausman test ini yaitu Ho diterima dan model mengikuti
metode random effect model. Atau dapat disimpulkan bahwa metode random effect
model lebih baik daripada metode fixed effect model.
Berdasarkan hasil pengolahan data, nilai R2 adalah sebesar 0,117522. (11,75%). Hal ini
menunjukkan bahwa besar pengaruh variabel earning tax rate (ETR), kepemilikan
institusional (KEPINS), cash flow from operation (CFO) dan debt to equity ratio (DER)
terhadap biaya hutang yang dapat diterangkan oleh model persamaan ini adalah sebesar
11,75% dan sisanya sebesar 88,25% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak
dimasukkan dalam model regresi.
3.5 Uji F
Uji F digunakan untuk menguji pengaruh semua variabel independen atau variabel
bebas secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau variabel terikat (Priyatno,
2011:258). Hasil perhitungan Uji F pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.9
sebelumnya:
F-statistic 2,663451
Prob(F-statistic) 0,038280
Dari hasil analisis regresi di atas, dapat dilihat bahwa variabel earning tax rate
(ETR), cash flow from operation (CFO) dan debt to equity ratio (DER) tidak memiliki
pengaruh signifikan terhadap variabel dependen yaitu biaya hutang. Hal ini ditunjukkan
dari nilai Prob. dari masing-masing variabel yang lebih besar dari tingkat signifikasi 0,05.
Sedangkan variabel kepemilikan institusional (KEPINS) memiliki nilai signifikansi lebih
kecil dari alpha 0,05 yang artinya memiliki pengaruh signifikan.
3.7 Pembahasan
3.7.1 Pengaruh Penghindaran Pajak terhadap Biaya Hutang
Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa manajemen perusahaan properti tidak melakukan
kebijakan pajak agresif, hal ini terkait dengan karakteristik jenis pajak perusahaan properti,
dimana sebagian besar pajak penghasilan perusahaan properti dikenakan pajak final, hal ini
membuat manajemen perusahaan tidak banyak melakukan upaya penghindaran pajak.
Kondisi ini tercermin dari nilai rata-rata tax avoidance perusahaan properti yang hanya
sebesar 18,7%, artinya tingkat beban pajak yang ditanggung perusahaan masih relatif
rendah dibandingkan dengan tingkat pajak penghasilannya.
Hasil penelitian ini sejalan dengan dengan Purwanti (2014) yang menemukan bahwa
penghindaran pajak tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap biaya hutang. Kondisi ini
mengindikasikan bahwa ada atau tidaknya kegiatan penghindaran pajak yang dilakukan
oleh manajemen tidak dapat dijadikan sebagai acuan dalam melakukan penambahan atau
pengurangan hutang perusahaan. Namun demikian, hasil penelitian ini berlawanan dengan
temuan Desai dan Dharmapala (2014) yang menemukan adanya pengaruh signifikan
dengan arah hubungan negatif antara penghindaran pajak dengan biaya hutang.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa leverage berpengaruh signifikan terhadap biaya
hutang. Kondisi ini mengindikasikan bahwa leverage yang ada pada perusahaan dapat
menentukan tingkat biaya hutang yang akan diambil oleh suatu perusahaan. Leverage
sebagai ukuran dari modal pinjaman atau utang yang digunakan untuk membiayai aktiva
perusahaan memiliki pengaruh terhadap biaya hutang perusahaan. Dalam kondisi rasio
hutang yang cukup tinggi, maka manajemen perusahaan property sebaiknya mengontrol
penggunaan hutang karena jika tidak dikelola secara baik maka hutang dapat membawa
risiko kebangkrutan sebagai akibat dari membengkaknya biaya bunga (Wahyuni dan
Atmaja.2019)
Menurut Darmawan (2014) rasio leverage merupakan alat untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam memenuhi kewajiban yang besifat tetap. Selanjutnya (Kurniasih, et al
2013).menyatakan rasio hutang yang cukup tinggi, maka manajemen perusahaan properti
sebaiknya mengontrol penggunaan hutang karena jika tidak dikelola secara baik maka
hutang dapat membawa risiko kebangkrutan sebagai akibat dari membengkaknya biaya
bunga.
1. Penghindaran pajak terbukti tidak memiliki pengaruh terhadap biaya hutang pada
perusahaan propert Hasil ini menunjukkan bahwa perusahaan properti tidak terlalu
agresif dalam melakukan penghindaran pajak.
2. Kepemilikan institusional terbukti memiliki pengaruh terhadap biaya hutang pada
perusahaan property. Hasil ini menunjukkan bahwa efektif bagi perusahaan properti
untuk meningkatkan jumlah kepemilikan saham untuk investor institusional karena
dapat mengontrol perilaku oportunistik dari manajemen dalam melakukan kebijakan
hutang.
3. Arus kas operasi terbukti tidak memiliki pengaruh terhadap biaya hutang pada
perusahaan property. Hasil ini menunjukkan bahwa arus kas operasi lebih
cenderung diperuntukkan untuk pelaksanaan operasional perusahaan bukan dalam
upaya perusahaan untuk mengurangi biaya hutang.
4. Leverage terbukti memiliki pengaruh terhadap biaya hutang pada perusahaan
property.Hasil ini menunjukkan bahwa penggunaan hutang yang dilakukan oleh
perusahaan properti akan berdampak terhadap peningkatan biaya hutang melalui
kenaikan beban pokok dan biaya bunga.
4.2.Keterbatasan
Terdapat beberapa hal yang merupakan keterbatasan dalam penelitian ini yaitu:
4.3 Saran
Saran yang diajukan dalam penelitian ini adalah
5. REFERENSI
Adelopo, I., Yinusa, G., & Rufai, I. (2019). The Impacts of Multiple Large Ownership
Armstrong, C. S., Blouin, J. L., Jagolinzer, A. D., & Larcker, D. F. (2015).
Corporate governance, incentives, and tax avoidance. Journal of Accounting and
Economics, 60(1), 1–17. https://doi.org/10.1016/j.jacceco.2015.02.003
Ayu, G., Lestari, W., & Putri, I. G. A. M. A. D. (2017). Pengaruh Corporate Governance,
Koneksi Politik, Dan Leverage Terhadap Penghindaran Pajak. E-Jurnal Akuntansi,
18(3), 2028–2054.
Budiman, Judi., & Setiyono. (2012). Pengaruh Karakteristik Eksekutif Terhadap
Penghindaran Pajak (Tax Avoidance). Simposium Nasional Akuntanasi XV
(Banjarmasin).
Chandra, A. F. (2017). Company Size, Profotability, Tangibilitas, Free Cash Flow, and
Growth Opportunity that Affect the Capital Structure in Manufacturing Company.
Jurnal Manajemen Bisnis Dan Kewirausahaan, 2, 17–27.
Christopher S, Amstrong., Jennifer L. Blouin, Alan D. Jagolinzer, and David F.Larcker.
2015. “Corporate Governance, Incentives, and Tax Avoidance.” Journal o
Accounting and Economics 60(1):1–17.
Darmawan, I., & Sukartha, I. (2014). Pengaruh Penerapan Corporate Governance,
Leverage, Roa, Dan Ukuran Perusahaan Pada Penghindaran Pajak. E-Jurnal
Akuntansi, 9(1), 143–161
Desai, M.A. dan Dharmapala, D. (2007). Corporate tax avoidance and high-powered
incentives. Journal of Financial Economics, 79, 145-179.
Dyreng, S.D., Hanlon, M., & Maydew, E.L. (2008). Long-run corporate tax avoidance.
The Accounting Review, 83, 61–82.
Endriati, Enny., Hidayati, Nur., & Junaidi. (2013). Pengaruh Perencanaan Pajak Terhadap
Manajemen Laba Pada Perusahaan Non Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia. Jurnal Universitas Islam Malang.
Fabozzi, F.J. (2007). Bond markets, analysis, and strategies. New Jersey: Prentice Hall.
Ferdiawan, Yopi & Firmansyah, Amrie. (2017). Pengaruh Political Connection, Foreign
Activity, Dan, Real Earnings Management Terhadap Tax Avoidance. Jurnal Riset
Akuntansi & Keuangan ISSN:2541-061X (Online). ISSN:2338-150
Fitriyah. Fury K dan Hidayat, dina. (2011). Pengaruh Kepemilikan Institusional, Set
Kesempatan Investasi Dan Arus Kas Bebas Terhadap Beban Hutang. Media Riset
Akuntansi, Vol. 1, No.
Ghozali, Imam. (2013). Analisis Multivariat dan Ekonometrika, Teori, Konsep dan
Aplikasi dengan Program Eviews 8. Semarang: Badan Penerbit Universitas
Diponegoro.
Graham, J.R., dan Tucker, A. (2006). Tax shelters and corporate debt policy. Journal of
Financial Economics, 81, 563–594.
Hanlon, Michelle, dan Shane Heitzman. (2010). A Review of Tax Research. Journal of
Accounting and Economics. 5. 127 – 178.
Irianto, D. B. S., Sudibyo, Y. A., & Wafirli, A. (2017). The Influence of Profitability,
Leverage, Firm Size and Capital Intensity Towards Tax Avoidance. International
Journal of Accounting and Taxation, 5(2), 33–41.
https://doi.org/10.15640/ijat.v5n2a3
Iqbal, Muhammad. (2015). Pajak Sebagai Ujung Tombak Pembangunan. Diakses
melalui http://www.pajak.go.id/content/article/pajak-sebagai-ujung-tombak-
pembangunan
Jensen, M., C., & W. Meckling. (1976.). Theory of the firm: Managerial behavior, agency cost
and ownership structure. Journal of Finance Economic 3:305- 360, di-download dari
http://www.nhh.no/for/courses/spring/eco420/jensenmeckling-76
Juniarti, & Sentosa, et al, (2009). Pengaruh Good Corporate Governance, Voluntary
Disclosure Terhadap Biaya Hutang (Cost Of Debt). Jurnal Akuntansi dan
Keuangan. Vol 11, No. 2, pp. 88-100.
Kholbadalov, Utkir. (2012). The relationship of corporate tax avoidance, cost of debt and
institutional ownership: evidence from Malaysia. Atlantic Review of Economics,
2st Volume – 2012.
Kurniasih, Tommy., & Sari, Maria M.Ratna. (2013). Pengaruh Return on Assets, Leverage,
Corporate Governance, Ukuran Perusahaan Dan Kompensasi Rugi Fiskal Pada Tax
Avoidance. Buletin Studi Ekonomi, (18). hal. 58-66.
Lee, B. B., Dobiyanski, A., & Minton, S. (2015). Theories and Empirical Proxies for
Corporate Tax Avoidance. Journal of Applied Business and Economics, 17(3), 21–
34.
Lim, YD. (2011). Tax avoidance, cost of debt and shareholder activism: Evidence from
Korea. Journal of Banking & Finance, 35, 456–470.
Mahrani, S. (2019). Corporate Governance, Profitability, And Liquidity Against Tax
Avoidance in Mining Companies Registered On The Indonesia Stock Exchange In
2012-2016. Research Journal of Finance and Accounting, 10(11), 68–78.
https://doi.org/10.7176/RJFA
Marcelliana, Elsa., & Purwaningsih, Anna. (2013). Pengaruh Tax Avoidance Terhadap
Cost Of Debt Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia Periode 2010-2012. Jurnal Universitas Atma Jaya Yogyakart
Masri, Indah., dan Martani, Dwi. (2012). Pengaruh Tax Avoidance Terhadap Cost of Debt.
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Ngadiman., dan Puspitasari, Christiany. (2014). Pengaruh Leverage, Kepemilikan
Institusional, Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Penghindaran Pajak (Tax
Avoidance) Pada Perusahaan Sektor Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia 2010-2012. Jurnal Akuntansi, Volume XVIII, No. 03, PP. 408-421.
Purwanti, Nining. (2014). Pengaruh Penghindaran Pajak Terhadap Biaya Hutang Pasca
Perubahan Tarif Pajak Badan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di
Bursa Efek Indonesia. Jurnal Akuntansi Indonesia, Vol. 3 No. 2 Juli 2014, Hal. 113
– 128