Modul Agribisnis Tanaman Buah Kelas XI ATPH
Modul Agribisnis Tanaman Buah Kelas XI ATPH
Modul Agribisnis Tanaman Buah Kelas XI ATPH
Kelas XI ATPH
A. Deskripsi
Kompetensi Dasar (KD) Melaksanakan Penanaman Tanaman Buahberisikan uraian
pokok materi; pemilihan bibit, pengangkutan dan penempatan bibit, pengaturan jarak tanam,
waktu tanam, pembuatan lubang tanam, cara menanam bibit, penyulaman, dan pemberian
jerami/seresah
B. Kegiatan Belajar
1. TujuanPembelajaran
Setelah mempelajari mata pelajaran ini dan disediakan alat dan bahan penanaman
tanaman buah semusim peserta didik mampu melaksanakanpenanaman tanaman buah semusim
sesuai standar industri tanaman buah
2. Uraian Materi
Pertumbuhan tanaman dalam budidaya tanaman dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor
diantaranya adalah faktor teknis. Faktor teknis ini dapat memberikan pengaruh lebih besar
khususnya dalam hal menanam bibit. Menanam bibit merupakan salah satu kegiatan yang harus
direncanakan dengan matang. Apabila menanam bibit di lapangan direncanakan dengan matang,
maka akan memberikan pengaruh terhadap keberhasilan dalam budidaya. Keberhasilan tersebut
akan terlihat dalam laju pertumbuhan tanaman, keseragaman tanaman, dan pemanenan.
Menanam bibit di lapangan dapat dilakukan apabila, lahan yang akan ditanami sudah siap tanam,
pemilihan bahan tanamnya harus selektif, untuk itu dibutuhkan kecermatan dan ketepatan dalam
memilih bahan tanam.
a. Pemilihan Bibit
Keberhasilan dalam budidaya tanaman salah satunya ditentukan oleh mutu bibit yang
digunakan. Untuk mengelola agribisnis buah semusim diperlukan bibit yang benar-benar baik
dan bermutu yaitu: bibit segar dan daun tidak rontok, batang utuh,serta bebas hama penyakit.
Untuk memperoleh tanaman tersebut, maka sebelum melakukan penanaman
perlu dilakukan pemilihan bibit terlebih dahulu.
Pemilihan dan penggunaan jarak tanam yang tepat akan memberikan hasil yang optimal.
Dalam pemilihan dan penggunaan jarak tanam dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain :
1) Jenis tanaman yang akan ditanam
2) Tujuan produksi
3) Kesuburan tanah
4) Musim tanam
d. Waktu tanam
Waktu penanaman ditentukan berdasarkan keadaan cuaca, waktu penanaman yang baik
adalah pagi dan sore.Apabila penanamandilakukan pada pagi hari, bibit di beri penutup dari
pelepah pisang. Hal ini dilakukan untuk menjaga tanaman tidak terlalu panas terkena sinar
matahari.Ketersedian air dan keadan cuaca sangat menentukan waktu tanam yang tepat.Karena
hal ini akan menentukan mati hidupnya suatu tanaman setelah ditanam.Dengan laju transpirasi
yang rendah akan mempercepat pemulihan kerusakandan stres tanaman pada saat dipindahkan.
Keadaan tersebut akan tercapai padakeadaan cuaca seperti suhu rendah, intensitas cahaya rendah,
udara sejuk,tidak berangin dan kelembaban tinggi. Atas pertimbangan diatas dan
untukmemperoleh kondisi tersebut, maka disarankan sebaiknya penanaman dilakukan pada sore
hari.Sebelum bibit ditanam harus disiram terlebih dahulu.Hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi
plasmolisa. Selain itu juga akan lebih memudahkan dalam melepaskan media dari pot/polybag
dan akar tanaman tidakmenjadi rusak/stres.
Untuk pembuatan lubang tanam tanpa MPHP dilakukan setelah bedengan terbentuk,
dibuat lubang tanam. Jarak antar lubang tanam sama dengan yang menggunakan MPHP 80-100
cm. Lubang tanam berupa koakan dengan ukuran panjang 40 cm, lebar 40 cm, dan tinggi 30 cm.
Pada saat lubang tanam terbentuk, segera diberi kapur pertanian sebanyak 50 g per lubang atau
175 kg per hektar (semangka non-biji dan berbiji). Campur secara merata, kemudian sirami
dengan 2 gayung air agar kapur segera bereaksi.
g. Penyulaman
Penyulaman pada bibit yang ditanam di lapangan sebaiknya dilakukan seawal mungkin.
Jika di lapangan tanaman memperlihatkan tanda-tanda tidak normal atau mati secepatnya
tanaman diganti dengan bibit yang sengaja dipersiapkan bersamaan pada waktu melakukan
pembibitan. Adapun perlunya dilakukan penyulaman untuk memenuhi jumlah tanaman di
lapangan sesuai dengan harapan. Tiga hari setelah penanaman, bibit mulai beradaptasi dengan
lingkungan baru.Identifikasi dan catat jumlah bibit yang mengalami kelainan atau mati karena
serangan hama , penyakit, maupun terbakar karena menempel di MPHP.Kemudian, siapkan bibit
sulaman yang siap ditanam.Musnahkan bibit yang terserang penyakit rebah batang disebabkan
oleh penyakit (Pythium sp).agar tidak menular ke tanaman lainnya. Buanglah permukaan tanah
bekas bibit yang terserang penyakit dan gantilah dengan tanah yang baru, kemudian tanamlah
bibit sulaman.Perbedaan masa tanam antara tanaman sulaman dengan tanaman penanaman
pertama sebaiknya tidak lebih dari 10 hari.Tujuannya agar pertumbuhan tanaman secara
keseluruhan terlihat seragam.
h. PemberianJerami/seresah
Sebelum percabangan tanaman tumbuh melebar dan memanjang sesegera lahan
hamparan calon cabang dan calon tempat buah di beri alas jerami/serasah. Apabila terlambat
memberikan jerami dibawah calon perjabangan akan mempersulit menempatkan jerami tersebut.
Test Formatif
a. Kapan sebaiknya bibit ditanam dilapangan? Jelaskan jawaban Anda!
b. Dalam memilih bibit harus memenuhi kriteria bibit yang baik. Sebutkan kriteria tersebut dan
jelaskan!
c. Faktor-faktor apa saja yang berpengaruh dalam menetukan jarak tanam? sebutkan dan
jelaskan!
d. Bagaimana langkah-langkah penanaman bibit semangka dan stroberi yang benar?
e. Setelah penanaman kenapa dilakukan penyulaman, kapan dan bagaimana melakukan
penyulaman?
Kegiatan Pembelajaran 6.Melaksanakan PengairanTanaman Buah Semusim.
A. Deskripsi
Kompetensi Dasar (KD) Melaksanakan Pengairan Tanaman Buah berisikan uraian pokok
materi;Ketersediaan air tanah, Kebutuhan air bagi tanaman (KAT), Fungsi air bagi tanaman,
Tanda-tanda kekurangan air pada tanah dan tanaman, Pengukuran kelembaban tanah dengan
tensiometer, Perhitungan kebutuhan air untuk tanaman, dan Pengairan tanaman semangka dan
stroberi.
B. Kegiatan Belajar
1. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari mata pelajaran ini dan disediakan alat dan bahan Pengairan tanaman
buah, peserta didik mampu melaksanakan pengairan tanaman buah semusim sesuai standar
industri tanaman buah.
2. Uraian Materi
1) Kebutuhan air tanaman selalu merujuk pada satu tanaman yang tumbuh pada kondisi optimal,
yaitu;
a) Tanaman yang seragam
b) Sedang aktif tumbuh,
c) Tajuknya menutupi tanah,
d) Bebas hama penyakit, dan pada kondisi tanah yang baik (termasuk hara dan air). tanaman
tersebut akan mampu mencapai potensi produksinya.
A. Deskripsi
Kompetensi Dasar (KD) Melaksanakan pemeliharaan kesuburan tanah pada tanaman
buahsemusim berisikan uraian pokok materi; kondisi kesuburan tanah, topografi lahan,
mengidentifikasi defisiensi unsur hara, menentukan bahan pemeliharaan kesuburan, perhitungan
kebutuhan pupuk, waktu pemupukan, cara pemupukan, dan pemupukan tanaman stroberi
B. Kegiatan Belajar
1. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari mata pelajaran ini dengan disediakan alat dan bahan pemeliharaan
kesuburan tanah peserta didik mampu melaksanakan pemeliharaan kesuburan tanah
padatanaman buah semusim sesuai standar industri tanaman buah
2. Uraian Materi
Seperti pembelajaran sebelumnya untuk memulai materi melaksanakan pemeliharaan
kesuburan tanah pada tanaman buah semusim marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat
Tuhan YME karena atas karunianya kita diberi amanah untuk memelihara tanaman melalui
peningkatan kesuburan tanah agar tanamannya dapat tumbuh dengan subur dan sehat.
Selanjutnya Atas keagungannya dalam penyuburkan tanaman, Tuhan juga telah menyediakan
pupuk alam yang berlimpah agar tanaman dijaga melalui penambahan unsur hara tersebut
sehingga tanaman hidup lebih subur, selain itu umat manusia juga di beri ilmu untuk
mengembangkan pembuatan pupuk anorganik untuk mencukupi kebutuhan unsur hara tersebut
dalam rangka menyuburkan tanaman.
a) Unsur hara Nitrogen (N) : Membuat tanaman menjadi lebih hijau, segar banyak
mengandung butir-butir hijau daun yang penting dalam proses potosintesis,
memepercepat pertumbuhan tanaman (tinggi), jumlah anakan, cabang, menambah
kandungan protein makanan.
b) Unsur hara Fospor (P) : Memacu pertumbuhan akar dan sistem perakaran yang baik
sehingga dapat mengambil unsur hara lebih banyak dan pertumbuhan tanaman menjadi
sehat dan kuat, meningkatkan pertumbuhan jaringan tanaman yang membentuk titk
tumbuh tanaman, memacu pertumbuhan tanaman generatif yaitu memepercepat bunga
dan masaknya buah dan biji.
d) Unsur hara Belerang (S) : Membantu pembentukan butir hijau daun sehingga daun
lebih hijau, menembah kandungan protein dan vitamin, berperan dalam sintesis minyak
yang berguna dalam pembuatan gula dan memacu pertumbuhan tunas produktif.
2) Bila tidak ada faktor lain yang memepengaruhi maka tanda-tanda kekurangan unsur hara
sebagai berikut :
a) Kekurangan Unsur Hara Nitrogen : Seluruh tanaman berwarna pucat kekuning-
kuningan, pertumbuhan tanaman lambat dan kerdil, daun tua berwarna kekuning-kuningan,
perkembangna buah tidak sempurna atau tidak baik seringkali masak sebelum waktunya dan
dalam keadaan kekurangan yang parah, daun menjadi kering, mulai dari daun bagian bawah
terus kebagian atas.
b) Kekurangan Unsur Hara Fospor : Sistem perakaran tanaman tanaman miskin dan tidak
berkembang, dalam keadaan kekurangan yang parah, daun, cabang, dan batang berwarna ungu
dan hasil tanaman yang berupa bunga, buah, dan biji merosot.
c) Kekurangan Unsur Kalium : Daun mula-mula mengkerut dan mengkilap, selanjutnya
pada bagian ujang dan tepi dun mulai terlihat warna kekuning-kuningan yang menjalar di antara
tulang daun kemudian tampak bercak-bercak coklat dan mengakibatkan mati, pada tanaman
buah-buahan buah mudah gugur, tanaman mudah rebah dan patah, pertumbuhan tanaman lambat
dan kerdil dan daun sebelah bawah seperti terbakar pada tepi dan ujungnya, kemudian berjatuhan
sebelum waktunya.
d) Kekurangan Unsur Hara Belerang : Daun hijau kekuning-kuningan dan
pertumbuhannya lambat, batang tanaman berserat, berkayu dan berdiameter kecil dan jumlah
anakan terbatas.
e) Kekurangan Unsur Hara Kalsium : Kecuali perubahan warna, tenunan tenunan di
beberapa tempat mati, pada ujung dan tepi daun muda terjadi warna kekuning-kuningan, kuncup
yang tumbuh kembali, akan mati dan pada umumnya tanaman menjadi lemah.
f) Kekurangan Unsur Hara Magnesium : Gejala terlihat pada daun-daun yang tua, daun-
daun pada umumnya menjadi lemah, pembakaran oleh sinar mata hari mudah terjadi karena daun
tidak memepunyai lapisan lilin dan pada tanaman biki-bijian, daya tumbuh biji kurang.
g) Kekurangan Unsur Hara Mangan : Gejala terlihat pada daun muda, kecuali perubahan
warna dan pembentukan biji kurang baik.
h) Kekurangan Unsur Hara Besi : Gejala terlihat pada daun muda, tenunan tadak mati,
tulang daun yang berwarna hijau berubah menjadi kuning kemudian putih,
i) Kekurangan Unsur Hara Molibdenum : Pertumbuhan tanaman tidak normal,
terutamapada tanaman melon, dan mati pucuk yang mati dapat menyebabkan kematian tanaman.
j) Kekurangan Unsur Hara Seng : Adanya pemutihan pada bagian tengah daun, daun-
daun muda menunjukan garis kuning dan terus menguning dan tanaman kerdil.
k) Kekurangan Unsur Hara Tembaga : Daun berukuran besar dan berwarna hijau gelap,
ranting berwarna coklat dan mati dan buah kecil dan berwarna coklat.
l) Kekurangan Unsur Hara Boron : Pertumbuhan kerdil, pertumbuhan tidak sempurna dan
tangkai daun membentuk celah dan garis-garis tidak teratur.
Jenis pupuk yang digunakan untuk meningkatkan pertumbuhan dan produksi khususnya
tanaman buah semusim/semangka yaitu pupuk organik dan pupuk anorganik.
1) Pupuk organik
Pupuk organik yang dapat digunakan pada tanaman buah semusim/semangka antara lain:
pupuk hijau, pupuk kandang dan pupuk kompos.
a) Pupuk Hijau :
Pupuk hijau ialah tanaman atau bagian tanaman muda yang di benam kedalam tanah
untuk menambah bahan organik dan unsur hara tanaman terutama unsur hara Nitrogen. Beberapa
fungsi unsur hara nitrogen antara lain : Menambah unsur hara Nitrogen, Fospor, Belerang, dan
unsur hara makro, memberi pengaruh yang
baik bagi kehidupan organisme dalam tanah, memperkaya tanah dengan humus atau bahan
organik tanah dan memperbaiki struktur tanah. Pupuk hijau ini dapat dilakukan pemberiannya
pada saat melakukan penyiangan pada budidaya tanpa mulsa karena hasil
penyiangan hijauan tersebut bisa dibenamkan lagi ketanah sebagai pupuk hijau.
b) Pupuk kandang :
Pupuk kandang ialah pupuk yang berasal dari kotoran hewan ternak baik dalam bentuk
padat atau cair. Beberapa fungsi pupuk kandang antara lain : Menambah unsur hara tanaman,
memperbiki struktur tanah, menambah kandungan humus atau
bahan organik tanah dan memperbaiki kehidupan jasad renik. Jenis pupuk ini sering di berikan
pada tanaman buah semusim/ semangka tetapi harus diingat pemberian pupuk ini jangan dalam
kondisi masih mentah karena dapat membahayakan perakaran.
c) Pupuk Kompos :
Pupuk kompos adalah bahan organik yang telah mengalami proses pematangan
sedemikain rupa sehingga mengalami perubahan menjadi bahan yang mempunyai perbandingan
C/N yang rendah C.N tanah, yang di maksud dengan perbandingan C/N adalah perbandingan
unsur C dan perbandingan unsur N.
2) Pupuk Anorganik
Pupuk anorganik adalah pupuk kimia yang di buat di pabrik dengan jenis dan kadar unsur
hara yang sengaja di tambahkan pada pupuk tersebut dalam jumlah tertentu. Pupuk anorganik
dapat di bedakan menjadi pupuk majemuk yang mengandung unsurhara lebih dari satu jenis
unsur hara (NP, NK, dan NPK) dan pupuk tunggal yang hanya mengandung unsur hara (N, P,
dan K). Pupuk anorganik partikelnya terdiri dari beberapa macam ukuran
warna dan bentuk, ada beberapa gelintir, kristal, cair, butiran. Kalau dibandingkan dengan pupuk
alam, pupuk buatan memepunayi beberapa kelebihan antara lain : dapat di berikan pada saat
yang tepat, unsur hara dapat di berikan dalam jumlah dan perbandingan yang sesuai dengan
kebutuhan masing-masing jenis tanaman, unsur hara dapat di berikan dalam bentuk mudah
tersedia dan pemakaian, pengangkutan, penyimpanan lebih mudah, lebih murah karena karena
konsentrasinya tinggi.
Pupuk anorganik dapat digolongkan berdasarkan kandungan unsur hara kelarutan dan
sifat kemasamannya.
a) Berdasarkan kandungannya :
Pupuk Tunggal yaitu pupuk yang mengandung hanya satu jenis unsur hara pokok N, P, atau
K. Contoh :Pupuk Nitrogen seperti ZA,Urea, dan Kalium Nitrat, Pupuk Fospor seperti SP 36 dan
pupuk Kalium seperti KCl dan ZK.
Pupuk Majemuk yaitu pupuk yang mengandung lebih dari satu unsur hara pokok N, K, P.
contoh : DAP, NPK, Kalium Anium Nitrat.
b) Berdasarkan kelarutan :
Kelarutan cepat misalnya ZA, Urea,
Kelarutan sedang misalnya DAP, NPK, ZK,
Kelarutan lambat miasalnya TSP, DSP, ESP.
Pemupukan dasar: Pupuk kandang dapat berasal dari kotoran kerbau, sapi, kambing,
ayam,dan lain-lain. Dosis pupuk kandang yang dipergunakan pada pemupukan dasar sangat
bervariasi dari satu tempatpenanaman ke tempat lain, namun yang banyak dilakukan berkisar 1-3
kg/tanaman.
Contoh pemberian pupuk kandang adalah sebagai berikut; Untuk semangka yang
menggunakan MPHP bila panjang b edeng an 15 m, dipe r kir akan a kan te r dapat 17 -18
tanaman dengan jarak tanam 85 cm sehingga pupuk kandang yang diberikan sebanyak 1,5 kg x
18 = 27 kg atau setiap 1 m2 diperlukan 1,8 kg pupuk kandang.
Test Formatif
a. Bagaimana prosedur untuk menentukan kebutuhan pemupukan tanaman?
Jelaskan!
b. Jelaskan tanda-tanda tanaman kekurangan unsur hara N, P, dan K!
c. Apa yang anda ketahui tentang jenis pupuk? Jelaskan!