Materi P5 Minggu Ke-4
Materi P5 Minggu Ke-4
Materi P5 Minggu Ke-4
Setelah kamu tahu cara menanam pohon yang baik dan benar, kamu juga perlu tahu apa tujuan
dari menanam pohon.
Memberi Oksigen
Manfaat yang sangat terasa dengan adanya pohon adalah memberi oksigen untuk bernapas.
Daun hijau pada pohon melakukan fotosintesis yang sangat bermanfaat bagi manusia bahkan
satwa. Pada proses ini, tumbuhan menyerap karbondioksida dan mengeluarkan oksigen yang
sangat dibutuhkan manusia.
Mencegah Banjir
Keberadaan pohon dapat membuat air meresap ke dalam tanah sehingga meningkatkan
cadangan air tanah, oleh karena itu menanam pohon dapat mencegah terjadinya banjir. Pohon
dapat menahan laju air dan erosi.
Mengendalikan Suhu
Lalu, manfaat menanam pohon selanjutnya mampu mengendalikan suhu. Lingkungan yang
kekurangan pohon memiliki suhu yang cenderung lebih panas. Sementara itu, lingkungan yang
dikelilingi pohon menjadi lebih asri dan segar. Udaranya pun menjadi lebih sejuk. Kamu bisa
merasakannya di lingkungan pegunungan yang dipenuhi oleh pepohonan.
Adanya pepohonan memiliki beragam manfaat baik ya, maka dari itu, yuk cintai lingkungan
dengan gerakan menanam pohon. Dimulai dari kamu aja dulu. Dengan menanam pohon, kamu
memberi kontribusi yang besar kepada lingkungan dan makhluk hidup lain.
Jenis-Jenis Pupuk
Jenis Pupuk adalah penggolongan pupuk berdasarkan asal, senyawa, dan bentuk fisik
Bercocok tanam bukan hal yang mudah bagi setiap orang. Namun, saat ini bercocok tanam
kembali populer dengan munculnya inovasi berkebun di lahan sempit. Fakta menunjukkan
bahwa bercocok tanam membutuhkan lahan yang luas. Dengan teknologi dan pengetahuan
yang terus berkembang mengubah pandangan terhadap hal tersebut. Saat ini banyak tutorial di
platform sosial media yang dapat membantu bercocok tanam di lahan sempit. Tidak hanya itu,
metode dan jenis tanaman menjadi hal utama bagi pemula.
Tidak mempunyai lahan yang luas dan ilmu yang cukup memang menjadi masalah yang kita
jumpai. Seiring perkembangan bercocok tanam dan adanya ide-ide baru. Kini mulai muncul
berbagai metode bercocok tanam yang mudah diterapkan. Apa saja metodenya?
1. Metode Vertikultur
Vertikultur merupakan teknik bercocok tanam di lahan sempit dengan menggunakan bidang
vertikal sebagai tempat bercocok tanam dan dilakukan secara bertingkat. Vertikultur memang
terlihat rumit, namun sebenarnya sangat mudah dilakukan. Tingkat kesulitan tergantung pada
model dan sistem tambahan dengan keterampilan khusus, contohnya menggunakan irigasi
tetes. Keunggulan vertikultur ini yaitu efisiensi dalam penggunaan lahan, hemat dalam
penggunaan pupuk dan pestisida, serta mudah dalam hal perawatan dan pemeliharaan.
2. Metode Tabulampot
Salah satu metode menanam yang dapat dicoba yaitu metode tabulampot atau menanam buah
dalam pot. Metode ini sangat tepat diterapkan di perkotaan yang umumnya memiliki lahan
sempit. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam Tabulampot yaitu penyiraman,
pemupukan, pengendalian hama penyakit hingga pergantian pot. Uniknya dari tabulampot ini
penyiraman bisa dilakukan dengan sistem irigasi pintar Encomotion. Salah satu keunggulan dari
irigasi pintar yaitu bisa hemat air, tenaga kerja dan mudah dikendalikan
3. Metode Aeroponik
Aeroponik adalah sistem bercocok tanam di udara tanpa menggunakan tanah. Akar tanaman
dibiarkan tumbuh menggantung tanpa media tanah. Sistem tanam ini memerlukan air dan
sekilas mirip dengan hidroponik. Namun, pada aeroponik air diberi larutan hara kemudian
disemburkan pada akar tanaman dalam bentuk kabut. Cara kerjanya disebut pengkabutan.
Keunggulan aeroponik ini yaitu menghemat air, mengurangi jumlah tenaga kerja dan larutan
nutrisi yang digunakan lebih hemat. Akan tetapi, biaya pembuatan sistem cukup mahal dan alat
bergantung pada listrik. Sehingga jika listrik mati, alat tidak bekerja.
4. Metode Hidroponik
Hidroponik merupakan salah satu alternatif menanam yang dilakukan oleh sebagian orang dan
tidak mempunyai lahan cukup luas. Teknik menanam yang tidak menggunakan tanah ini
ternyata bisa memberikan keuntungan. Menanam dengan cara hidroponik ini memiliki
keunggulan di antaranya ramah lingkungan, hama dan penyakit tanaman dapat dikurangi,
hemat air dan pupuk, pertumbuhan tanaman lebih cepat, kualitas tanaman terjaga, bisa
ditanam di mana saja dan kapan saja serta menghemat lahan, waktu dan tenaga.
Hama dan Jenisnya
Hama tanaman adalah hewan yang berusaha mengganggu kepentingan manusia seperti
misalnya memakan tumbuhan yang diusahakan secara ekonomis oleh manusia. Ketika kita
menanam rumput, lalu rumput tersebut dimakan belalang maka ia disebut hama. Padi ditanam
dan diserang penggerek batang, maka penggerek batang disebut sebagai hama.
Hama tanaman yang pertama adalah wereng batang coklat (WBC). Wereng batang coklat
adalah hama utama pada tanaman padi. Hama ini dapat menyebabkan tanaman padi terlihat
kering seperti terbakar. Hal tersebut dapat terjadi sebab, WBC mengisap cairan sel pada batang
tanaman padi.
2. Belalang
Hama tanaman belalang sejatinya memiliki beragam jenis. Akan tetapi, salah satu yang cukup
meresahkan petani adalah jenis Belalang Patanga Kembara. Belalang ini aktif pada siang hari,
meletakkan telur berkelompok di dalam tanah, hidup di rerumputan dan menyukai tempat
yang kering dan panas. Belalang jenis ini akan menyerang tanaman jagung, pisang, kacang
tanah, dan juga padi.
3. Tikus
Barangkali kita mengenal tikus hanya sebagai hewan pengganggu di dalam rumah, nyatanya
ada banyak jenis tikus dan salah satunya termasuk ke dalam hama tanaman. Tikus sawah
adalah salah satu spesies tikus yang keberadaannya merugikan petani. Ia bisa menimbulkan
kerusakan besar baik itu pada masa persemaian, panen, bahkan di gudang penyimpanan. Tikus
sawah akan merusak tanaman padi dari mulai tengah petak, lalu meluas ke arah pinggir dan
akhirnya hanya menyisakan 1-2 baris padi pada pinggiran petakan. Tidak menutup
kemungkinan, pada serangan yang berat petani bisa mengalami gagal panen.
4. Ulat
Ulat adalah salah satu hama tanaman yang juga menjadi musuh utama petani. Salah dua jenis
ulat yang kerap merusak tanaman pertanian yaitu ulat daun dan ulat grayak. Keduanya sering
kali menyerang tanaman sawi dan kedelai. Bahkan, tingkat produksi kedelai yang dihasilkan
petani dapat menurun drastis akibat serangan hama tanaman ulat grayak. Biasanya ulat akan
memakan dedaunan serta pangkat batang, utamanya pada malam hari. Alhasil, daun yang
dimakan ulat hanya akan tersisa rangka atau tulang daunnya saja.
5. Walang Sangit
Hama tanaman berikutnya yang tak kalah merugikan petani adalah walang sangit. Hewan ini
bisa dikatakan sebagai salah satu hama utama yang menyerang komoditas padi di seluruh
dunia. Hama ini akan merusak dengan cara mengisap bulir buah padi pada fase matang susu
sehingga bulir akan kosong. Selain itu, kualitas gabah juga akan menurun dengan munculnya
bintik-bintik coklat akibat isapan walang sangit.
6. Tungau
Tungau adalah hama tanaman yang berukuran sangat kecil (kurang dari 1 mm), mirip dengan
laba-laba, dan hidup di bawah daun. Tungau dapat menyerap pada banyak jenis tanaman
antara lain, kapas, stowberi, tomat, kedelai, kacang panjang, dan tanaman hias seperti bunga
ros. Salah satu jenis tungau yang sering ditemui yaitu tungau merah. Biasanya, tungau merah
betina akan menghasilkan 15-20 telur per hari. Mengingat besarnya jumlah pertumbuhan
tungau, maka tak heran dalam satu musim kerusakan yang ditimbulkan pun besar. Tungau
merah akan mengisap cairan dari daun, cabang muda, dan buah dari inangnya. Hama tanaman
ini juga mengeluarkan racun sehingga mengganggu proses metabolisme tanaman. Pada daun
yang terserang tungau akan timbul bercak-bercak kecil kemudian daun akan menjadi kuning
lalu gugur.
7. Uret
Hama tanaman ini memiliki ukuran yang gemuk dan putih, badan tembus cahaya dengan kepala
yang berwarna coklat serta mempunyai taring yang besar. Uret akan menyerang tanaman
seperti stroberi, jagung, kedelai, dan juga kacang tanah. Selain itu, uret juga mengincar tebu
dan bahkan dapat menyebabkan tanaman menjadi kerdil juga roboh.
Uret berasal dari larva yang ketika menetas ukurannya lebih besar dari telur. Setelah cukup
umur, uret akan masuk ke dalam tanah pada kedalaman 10-30 cm. Uret menghabiskan waktu di
dalam tanah selama 4-6 bulan.
8. Lalat Buah
Indonesia adalah negara tropis yang memiliki beragam jenis buah-buahan. Hal ini merupakan
peluang bagi buah-buahan lokal masuk ke dalam pasar internasional. Sayangnya, kualitas buah-
buahan lokal masih di bawah kualitas buah impor. Hal ini disebabkan oleh serangan hama yang
membuat petani dan juga pengusaha buah lantas merugi. Hama tanaman tersebut yaitu lalat
buah. Hama tanaman ini hanya dapat bertelur di dalam buah yang mana akan merusak daging
buah, sehingga buah menjadi busuk dan gugur. Lalat buah biasanya menyerang pada buah yang
berkulit tipis dan memiliki daging lunak seperti tomat. Gejala awal yang tampak pada buah
biasanya terlihat noda-noda kecil berwarna hitam. Lalu, pada saat buah dibelah akan terdapat
larva-larva kecil.
9. Kepik
Kepik biasanya menyerang tanaman kedelai sehingga berakibat menurunnya kualitas dan
jumlah produksi. Kepik termasuk ke dalam hama pengisap polong. Sedangkan hama pengisap
kolong dibagi menjadi tiga jenis yaitu kepik hijau, kepik hijau pucat, dan kepik coklat. Cara kerja
kepik dalam merusak tanaman dengan cara mengisap cairan biji. Akibatnya biji tersebut
mengerut dan akhirnya gugur. Tidak hanya itu, biasanya biji yang menjadi sasaran kepik juga
akan berubah menghitam dan busuk. Kualitas biji yang dihasilkan pun akan ikut menurun.
Hama tanaman ini biasanya menyerang tanaman padi pada saat tanam (pindah tanam) sampai
umur sekitar 30 hari setelah tanam. Orong-orong akan menyerang tanaman padi pada saat
lahan tidak tergenang. Maka dari itu, sebenarnya orong-orong tidak menyebabkan kerugian
yang berarti jika tanaman padi berumur lebih dari 30 hari.
11. Penggerek Batang Padi
Hama tanaman padi ini adalah salah satu hama yang paling sering menyerang tanaman padi
dengan intensitas serangan mencapai 90%. Hama ini akan menyerang tanaman padi pada fase
pertumbuhan mulai dari fase vegetatif sampai generatif. Umumnya, gejala yang ditimbulkan
dari hama penggerek batang ada dua jenis yaitu sundep dan beluk. Sundep akan membuat
pucuk batang padi menjadi kering dan kekuningan. Sedang beluk, menyebabkan bulir padi
menjadi hampa atau tak berisi.