Laporan Magang KKP Basir
Laporan Magang KKP Basir
Laporan Magang KKP Basir
PROLOG
Selain itu tanaman kangkung juga cocok di tanam di daerah dataran rendah
Selatan Australia dan bagian negara Afrika. Kangkung disebut juga Swamp
cabbage, Water convovulus, Water spinach. Kangkung selain rasanya enak juga
serta bahan-bahan mineral terutama zat besi yang berguna bagi pertumbuhan
untuk penyembuh penyakit sembelit juga sebagai obat yang sedang diet. Selain
ini disebabkan kebutuhan pasar akan sayur kangkung dari tahun ke tahun terus
1
Teknik budidaya tanaman kangkung yang tepat menjadi prioritas utama
agar mendapat hasil yang optimal dengan kualitas yang baik. Untuk
1. Aspek Pengetahuan
2. Aspek Keterampilan
3. Aspek Sikap
dikaji.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Ordo : Solanales
Genus : Ipomea
Kangkung merupakan tanaman yang dapat tumbuh lebih dari satu tahun.
hingga 100 cm, dan melebar secara mendatar pada radius 150 cm atau lebih,
terutama pada jenis kangkung air (Djuariah, 2007).Batang kangkung bulat dan
3
bukunya mudah sekali keluar akar. Memiliki percabangan yang banyak dan
ketiak daunnya terdapat mata tunas yang dapat tumbuh menjadi percabangan baru.
Bentuk daun umumnya runcing ataupun tumpul, permukaan daun sebelah atas
berwarna hijau tua, dan permukaan daun bagian bawah berwarna hijau muda.
berbentuk “terompet” dan daun mahkota bunga berwarna putih atau merah
Buah kangkung berbentuk bulat telur yang didalamnya berisi tiga butir biji.
Bentuk buah kangkung seperti melekat dengan bijinya. Warna buah hitam jika
sudah tua dan hijau ketika muda. Buah kangkung berukuran kecil sekitar 10 mm,
dan umur buah kangkung tidak lama. Bentuk biji kangkung bersegi-segi atau
tegak bulat. Berwarna cokelat atau kehitam-hitaman, dan termasuk biji berkeping
dua. Pada jenis kangkung darat biji kangkung berfungsi sebagai alat perbanyakan
1. Iklim
darat (Ipomea reptans) dapat tumbuh pada daerah yang beriklim panas dan
beriklim dingin. Jumlah curah hujan yang baik untuk pertumbuhan tanaman ini
4
berkisar antara 500-5000 mm/tahun. Pada musim hujan tanaman kangkung
menghadapi panas terik dan kemarau yang panjang. Apabila ditanam di tempat
yang agak terlindung, maka kualitas daun bagus dan lemas sehingga disukai
konsumen. Suhu udara dipengaruhi oleh ketinggian tempat, setiap naik 100 m
2. Media Tanam
Tanaman kangkung darat tidak menghendaki tanah yang tergenang, karena akar
akan mudah membusuk. Sedangkan kangkung air membutuhkan tanah yang selalu
bagi pertumbuhannya, sebab tanah yang memiliki kelerengan tinggi tidak dapat
3. Ketinggian Tempat
5
Kangkung dapat tumbuh dan berproduksi dengan baik di dataran rendah
sampai dataran tinggi (pegunungan) ± 2000 meter dpl. Baik kangkung darat
maupun kangkung air, kedua varietas tersebut dapat tumbuh di mana saja, baik di
dataran rendah maupun di dataran tinggi. Hasilnya akan tetap sama asal jangan
2.3.1) Benih
Kangkung darat dapat diperbanyak dengan biji. Untuk luasan satu hektar
diperlukan benih sekitar 10 kg. Varietas yang dianjurkan adalah varietas Sutra
atau varietas lokal yang telah beradaptasi.
Lahan terlebih dahulu dicangkul sedalam 20-30 cm supaya gembur, setelah itu
dibuat bedengan membujur dari Barat ke Timur agar mendapatkan cahaya penuh.
Lebar bedengan sebaiknya adalah 100 cm, tinggi 30 cm dan panjang sesuai
kondisi lahan. Jarak antar bedengan + 30 cm. Lahan yang asam (pH rendah)
lakukan pengapuran dengan kapur kalsit atau dolomit.
2.3.3) Pemupukan
6
2.3.4) Penanaman
Biji kangkung darat ditanam di bedengan yang telah dipersiapkan. Buat lubang
tanam dengan jarak 20 x 20 cm, tiap lubang tanamkan 2 – 5 biji kangkung. Sistem
penanaman dilakukan secara zigzag atau system garitan (baris).
2.3.5) Pemeliharaan
Yang perlu diperhatikan adalah ketersediaan air, bila tidak turun hujan harus
dilakukan penyiraman. Hal lain adalah pengendalian gulma waktu tanaman masih
muda dan menjaga tanaman dari serangan hama dan penyakit.
Hama yang menyerang tanaman kangkung antara lain ulat grayak (Spodoptera
litura F), kutu daun (Myzus persicae Sulz) dan Aphis gossypii.
Sedangkan penyakit antara lain penyakit karat putih yang disebabkan oleh Albugo
ipomoea reptans. Untuk pengendalian, gunakan jenis pestisida yang aman mudah
terurai seperti pestisida biologi, pestisida nabati atau pestisida piretroid sintetik.
Penggunaan pestisida tersebut harus dilakukan dengan benar baik pemilihan jenis,
dosis, volume semprot, cara aplikasi, interval dan waktu aplikasinya.
2.3.7) Panen
Panen dilakukan setelah berumur + 30 hari setelah tanam, dengan cara mencabut
tanaman sampai akarnya atau memotong pada bagian pangkal tanaman sekitar 2
cm di atas permukaan tanah.
7
III.METODOLOGI
8
finansial) serta kinerja (Budidaya) yang terjadi pada usaha tersebut. Dalam
kegiatan studi ,kasus ini di gunakan Analisis Posisi dan Kinerja Agrosistem yang
dituangkan dalam bentuk deskripsi dari kasus kegiatan system vertikultur
pertanian yang dikaji.
2. Studi Problematisasi
Dimaksudkan untuk mengidentifikasi persoalan-persoalan dan kendala
yang dihadapi oleh obyek magang sehubungan dengan kelemahan dan
kekurangan yang terjadi pada aspek kepemilikan sumberdaya dan kinerja yang
sedang berlangsung.
Tahap awal dari studi problematisasi dilakukan analisis masalah dengan
menggunakan Analisis Masalah Pengembangan Agrosistem. Masalah yang
ditemukan berdasarkan indikator perbandingan antara harapan (kondisi ideal)
dengan kenyataan (realitas).
Untuk merumuskan tindakan-tindakan untuk pemecaahan masalah pada
langkah analisis selanjutnya, maka sebelumnya perlu ditetapkan sasaran-sasaran
sebagai suatu harapan (kondisi ideal). Sasaran-sasaran yang ditetapkan ini adalah
merupakan pembalikan dari pernyataan masalah yang dilengkapi dengan
indikator-indikator pencapaiannya. Penetapan sasaran-sasaran menggunakan
Analisis Sasaran Pengembangan Agrosistem.
3. Desain Tindakan Pengembangan
Untuk menemukan solusi dari permasalahan yang dihadapi oleh obyek
magang, maka dilakukan beberapa analisis, yaitu
a. Analisis Tindakan Pengembangan Agrosistem
Berangkat dari sasaran yang telah ditetapkan, maka dapat dirumuskan
beberapa tindakan alternatif sebagai upaya untuk solusi pemecahan
masalah yang dihadapi.
b. Strukturisasi Tindakan
Berangkat analisis tindakan yang telah ditetapkan maka langkah
selanjutnya adalah strukturisasi tindakan dengan tujuan untuk
mempermudah tindakan yang pertama dilakukan sehingga dapat
menyelesaikan beberapa masalah yang terdapat pada kegiatan budidaya
9
sayuran dengan menggunakan system vertikultur dengan biaya yang
sedikit mungkin.
10
IV DESKRIPSI AGROSISTEM KASUS
Lingkungan ini melakukan interaksi antara sesamanya itu ada yang kurang
dari pada kepentingan bersama. Olehnya itu mereka kurang menjalin komunikasi
kekeluargaan yaitu saling menjalin silaturahim dengan baik antar sesama sehingga
apabila ada suatu kegiatan yang akan di laksanakan, mereka menyempatkan ikut
serta sehingga kegiatan bisa berjalan dengan baik, serta lingkungan inipun masih
Kinerja berasal dari kata job performance atau actual performance yang
berarti presentasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai oleh seseorang.
Pengertian kinerja (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas
yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan fungsinya sesuai dengan
rumah, serta memiliki peran yang sangat kompleks. Oleh sebab itu,
11
pemanfaatannya dalam budidaya sayuran harus direncanakan sedemikian rupa
sehingga dapat berfungsi optimal, baik dalam hal tingkat produksi maupun dalam
sehingga selain dapat dimakan juga dapat mempercantik halaman rumah. Strategi
yang dapat dilakukan, diantaranya melalui pengaturan jenis, bentuk dan warna
tanaman. Selain itu, model yang digunakan sebaiknya bersifat mobile atau mudah
adalah model budidaya secara vertical atau vertikultur dan budidaya dalam media
bambu, guna memenuhi kebutuhan sayuran kangkung dalam skala rumah tangga.
12
V. GAMBARAN UMUM
1. KONDISI GEOGRAFIS
Gambar 1.1
Km di atas permukaan laut . Dengan curah hujan rata – rata dalam pertahun antara
2.350 mm, serta suhu rata –rata pertahun adalah 30 C. Dengan batas – batas desa
sebagai berikut :
a. Sawah : 214 ha
13
Pemukiman : 39,90 ha
Perkebunan : 518 ha
Kuburan : 7 ha
Pekarangan : 8 ha
Perkantoran : 1 ha
Hutan : 975 ha
Lainnya : 42,07 ha
Gambar. 1.2
42.07 214
Sawah
39.9
Pemukiman
Perkebunan
Kuburan
Pekarangan
975 518
Perkantoran
Hutan
7 Lainnya
wilayah yang Beraneka Ragam antara lain terletak pada ketinggian dari
14
Jenis iklim yang ada di Desa JanganJangan adalah Iklim tropis dengan suhu Rata-
1. Dusun Bette : 2 RT
2. Dusun Tinco : 1 RT
3. Dusun Pangi : 2 RT
4. Dusun Tanggassoe : 1 RT
5. Dusun Beruru : 1 RT
6. Dusun Ere : 1 RT
7. Dusun Bontorea : 2 RT
8. Dusun Mare-Mare : 2 RT
a. Jumlah Penduduk
jiwa, terdiri dari 911 jiwa laki – laki dan 944 Jiwa perempuan .tingkat
jiwa per Km2. Adapun penyebaran Penduduk perdusun dari tahun 2011
Table 1.3
15
Tahun 2011 – 2016
TAHUN
NO NAMA DUSUN
2011 JUM. 2012 JUM. 2013 JUM. 2014 JUM. 2015 JUM. 2016 JUM.
1 BETTE KK 109 KK 109 KK 109 KK 110 KK 112 KK 119
L 232 L 231 L 232 L 228 L 225 L 227
P 249 P 251 P 252 P 250 P 248 P 247
JUMLAH JIWA TOTAL 481 TOTAL 482 TOTAL 484 TOTAL 478 TOTAL 473 TOTAL 474
2 TINCO KK 61 KK 61 KK 62 KK 62 KK 61 KK 51
L 125 L 125 L 125 L 123 L 123 L 107
P 137 P 136 P 140 P 138 P 139 P 106
JUMLAH JIWA TOTAL 262 TOTAL 261 TOTAL 265 TOTAL 261 TOTAL 262 TOTAL 213
3 PANGI KK 57 KK 57 KK 57 KK 69 KK 68 KK 69
L 129 L 126 L 126 L 119 L 117 L 131
P 119 P 118 P 116 P 116 P 116 P 135
JUMLAH JIWA TOTAL 248 TOTAL 244 TOTAL 242 TOTAL 235 TOTAL 233 TOTAL 266
4 TANGNGASSOE KK 44 KK 44 KK 44 KK 44 KK 42 KK 42
L 87 L 87 L 87 L 87 L 85 L 85
P 91 P 91 P 91 P 91 P 90 P 90
JUMLAH JIWA TOTAL 178 TOTAL 178 TOTAL 178 TOTAL 178 TOTAL 175 TOTAL 175
5 BERURU KK 20 KK 20 KK 20 KK 21 KK 21 KK 28
L 48 L 48 L 48 L 48 L 48 L 57
P 48 P 48 P 48 P 48 P 48 P 55
JUMLAH JIWA TOTAL 96 TOTAL 96 TOTAL 96 TOTAL 96 TOTAL 96 TOTAL 112
6 ERE KK 31 KK 39 KK 39 KK 39 KK 41 KK 49
L 88 L 88 L 88 L 88 L 90 L 92
P 87 P 86 P 86 P 86 P 88 P 99
JUMLAH JIWA TOTAL 175 TOTAL 174 TOTAL 174 TOTAL 174 TOTAL 178 TOTAL 191
7 BONTOREA KK 57 KK 56 KK 56 KK 56 KK 56 KK 55
L 111 L 113 L 113 L 113 L 113 L 112
P 112 P 112 P 112 P 112 P 112 P 111
JUMLAH JIWA TOTAL 223 TOTAL 225 TOTAL 225 TOTAL 225 TOTAL 225 TOTAL 223
8 MARE -MARE KK 50 KK 50 KK 50 KK 51 KK 48 KK 48
L 101 L 101 L 101 L 101 L 100 L 100
P 102 P 103 P 102 P 101 P 100 P 101
JUMLAH JIWA TOTAL 203 TOTAL 204 TOTAL 203 TOTAL 202 TOTAL 200 TOTAL 201
b.Keagamaan Penduduk
islam.
c.Pendidikan Penduduk
16
Dalam bidang pendidikan, tingkat pendidikan penduduk Desa JanganJangan
Tabel 1.9
Pendidikan Thn 2011 Thn 2012 Thn 2013 Thn 2014 Thn 2015 Thn 2016
Strata 2 0 0 0 0 0 0
D 4 / Strata 1 8 18 27 30 36 66
D 3/ D 2 0 0 0 0 0 0
SLTA/Sederajat 257 260 240 255 257 265
SLTP/ Sederajat 320 346 386 341 344 342
Tamat SD / Sederajat 727 729 730 723 715 705
Blm. Tamat Sd 495 472 472 465 460 450
Blm. Sekolah 59 40 37 36 30 65
Jumlah 1866 1865 1892 1850 1842 1893
Gambar 1.10
2000
1800
Strata 2
1600
D4/Strata 1
1400 D3/S. Muda
1200 D1/D2
1000 SLTA/Sederajat
SLTP/Sederajat
800
Tamat SD/Sederajat
600
Blm. Tamat SD
400
Blm. Sekolah
200 Total
0
Thn 2011 Thn 2012 Thn 2013 Thn 2014 Thn 2015 Thn 2016
17
3.KONDISI EKONOMI
Gambar 1.11
450
400
350
300 Thn 2011
250 Thn 2012
200
Thn 2013
150
100 Thn 2014
50 Thn 2015 Thn 2015
0 Thn 2013 Thn 2016
Thn 2011
18
VI PROBLEMATISASI
permasalahan yang dihadapi berdasarkan hasil analisis posisi dan kinerja yang
Indikator terjadinya masalah adalah jika terjadi kesenjangan antara kenyataan dan
yang digambarkan pada analisis posisi dan kinerja harus dibandingkan dengan
analisis sasaran.
yang dihadapi dalam rangka merumuskan tidakan yang akan dilaksanakan dalam
kekurangan dan ketidakpuasan pada posisi atau kinerja perusahaan tersebut berarti
19
Hasil analisis masalah berdasarkan posisi kepemilikan sumberdaya dan
berikut :
A. Posisi Sumberdaya
1. Lahan kurang
B. Kinerja
Tabel. 1 Kesenjangan yang berhubungan dengan masalah serta fakta dan harapan
di desa jangan-jangan.
rumah
Penempatan
Estetika
20
Memuaskan sayuran kangkung meningkat
kurang
komunikasi komunikasi
untuk melihat langsung dari masalah utama penyebab masalah dan akibat dari
masalah tersebut. Untuk lebih jelasnya strukturisasi masalah dapat dilihat pada
Kebutuhan sayur
kangkung
21
Gambar. 2 Struktur Pohon Masalah pemanfaatan di lahan pekarangan Kecamatan
posisi kepemilikan sumberdaya dan kinerja. Atau dengan kata lain penilaian
masalah tersebut terjadi karena sesuatu yang menjadi harapan tidak terjadi.
akan dicapai cukup jelas. Disamping sasaran harus cukup jelas, sasaran juga harus
terukur baik secara kualitatif maupun kuantitatif, karena sasaran merupakan salah
satu indicator untuk menentukan sesuatu hal sebagai masalah atau bukan. Olehnya
itu, penetapan sasaran perlu dilakukan dengan realistis dalam artian sasaran yang
ditetapkan tidak terlalu tinggi sehingga sulit untuk dicapai dan tidak terlalu rendah
indikator yang jelas. maka sasaran-sasaran yang ingin dicapai dapat diuraikan
sebagai berikut :
A. Posisi Sumberdaya
1. Lahan bertambah
3. Meningkatnya skill
22
4. Kinerja
6. Adanya sosialisasi
Sasaran tersebut kemudian disusun dalam suatu struktur pohon sasaran yang
Kebutuhan sayur
kangkung
Luasnya Pengetahuan
mengenai pemanfaatan
pekarangan rumah
tanaman kangkung
rempah
23
V11 DESAIN TINDAKAN PENGEMBANGAN
Setelah melalui proses evaluasi, maka tindakan yang akan dilakukan untuk
mencapai sasaran agar dapat mencapai tujuan dapat dijelaskan pada uraian
dibawah ini :
1. Untuk mendapatkan hasil panen yang baik serta meningkat maka langkah
2. Untuk halaman rumah agar dapat terlihat indah dengan pekarangan rumah
24
VIII EPILOG
8.1 Refleksi
pekarangan rumah). Salah satu contoh yang dapat dilihat pada aspek
8.2 Saran
25
DAFTAR PUSTAKA
Nappu,Basir.2012.BudidayaSayurandiLahanPekarangan(http://sulsel.litbang.perta
nian.go.id/ind/index.php?option=com_content&view=articie&id=802:-
Komputindo. Jakarta
26
LAMPIRAN
27
28
29