MAKALAH Bahasa Indonesia Kel. 3
MAKALAH Bahasa Indonesia Kel. 3
MAKALAH Bahasa Indonesia Kel. 3
Dosen Pengampu:
T.A 2022/2023
KATA PENGANTAR
Makalah ini masih kurang sempurna. Oleh karena itu, sangat diharapkan
adanya kritik dan saran dari pembaca agar dapat memperbaiki makalah yang telah
dibuat. Kami selaku penyusun makalah ini memohon maaf yang sebesar-besarnya
jika terdapat kata-kata yang kurang berkenan.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................................iii
BAB I.................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................3
C. Tujuan Penulisan....................................................................................................3
D. Manfaat Penulisan..................................................................................................3
BAB II...............................................................................................................................4
KAJIAN PUSTAKA........................................................................................................4
A. Pengertian Audio Visual........................................................................................4
B. Manfaat Media Pembelajaran Audio Visual...........................................................5
C. Kelebihan Dan Kekurangan Media Pembelajaran Audio Visual............................6
D. Proses Pembuatan Media Audio Visual..................................................................9
E. Macam-Macam Media Audio Visual...................................................................10
BAB III............................................................................................................................14
PENUTUP.......................................................................................................................14
A. Kesimpulan..........................................................................................................14
B. Saran....................................................................................................................14
DARTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya teknologi
informasi, sangat berpengaruh terhadap penyusunan dan pelaksanaan strategi
pembelajaran. Dengan perkembangan lebih lanjut ini, guru dapat menggunakan
media yang berbeda tergantung pada kebutuhan dan tujuan pembelajarannya.
Penggunaan alat komunikasi tidak hanya dapat mempermudah dan
memudahkan pembelajaran, tetapi juga membuat pembelajaran menjadi lebih
menarik.
Menurut Sanjay, pembelajaran adalah proses komunikatif. Selalu ada tiga
komponen utama dalam proses komunikasi, yaitu komponen pengirim
(pengajar), komponen penerima pesan (siswa) dan komponen pesan itu sendiri,
yang biasanya berupa topik. Terkadang komunikasi gagal dalam proses
pembelajaran. Dengan kata lain, siswa tidak dapat secara optimal
mengasimilasi topik atau pesan yang disampaikan oleh guru, yang berarti siswa
tidak dapat memahami semua topik dengan baik. Parahnya lagi, siswa sebagai
penerima pesan salah memahami isi pesan yang disampaikan. Untuk
menghindari itu semua, guru dapat mengembangkan strategi pembelajaran
dengan menggunakan media dan sumber belajar yang berbeda
Gerlach dan Ely dalam Azhar Arsyad :2007:3 mengatakan bahwa media
apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang
membangun kondisi yang membuat siswa/mahasiswa mampu memperoleh
pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Salah satu pengertian dari media
pendidikan yang cukup populer adalah alat, metode, dan teknik yang
digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara
guru/dosen dan mahasiswa dalam proses pendidikan dan pengajaran di sekolah.
Dengan demikian media pendidikan adalah suatu bagian yang integral dari
1
proses pendidikan, dan merupakan satu aspek yang harus dikuasai oleh setiap
guru dalam menjalankan fungsi profesionalnya. Karena bidang ini telah
berkembang sedemikian rupa berkat kemajuan ilmu dan teknologi dan
perubahan sikap masyarakat, maka bidang ini telah ditafsirkan secara lebih luas
dan mempunyai fungsi yang lebih luas, sehingga memiliki nilai yang sangat
penting dalam dunia pendidikan.
Efektivitas pembelajaran secara konseptual dapat diartikan sebagai
perlakuan dalam proses pembelajaran yang memiliki ciri-ciri : a) suasana yang
dapat berpengaruh, atau hal yang berkesan terhadap penampilan; dan b)
keberhasilan usaha atau tindakan yang berpengaruh terhadap hasil belajar
siswa. efektivitas pembelajaran melalui media visual dapat terlihat dari tingkat
kenikmatan siswa ketika belajar (membaca) teks yang bergambar atau moving.
Gambar, simbol atau lambang visual dapat menggugah emosi dan sikap siswa.
Dalam pembelajaran konvensional (tidak menggunakan media
pembelajaran) hanya cenderung berorientasi pada target penguasaaan materi,
sebagai contoh pendekatan konvensional dalam pembelejaran adalah
menghapal. Dari sisi penguasaan materi, menghapal terbukti berhasil dalam
meningkatkan hasil belajar peserta didik, tetapi gagal dalam membekali peserta
didik memecahkan persoalan dalam jangka penjang dan juga proses
pembelajaran membutuhkan waktu yang relatif lama. Tentunya hal ini
berimbas pada prestasi belajar peserta didik. Akan tetapi, ini bukan sebuah
indikasi bahwa peserta didik tersebut mempunyai kompetensi belajar yang
lemah, tetapi hal ini lebih disebabkan oleh kurangnya inovasi dan kreativitas
pendidik dalam menstranformasikan pengetahuan kepada peserta didik. Salah
satu aspek kreaitif dan inovatif dalam proses pembelajaran adalah dengan
mengoptimalkan media audio-visual. Media berbasis audio-visual memegang
peran yang sangat penting dalam proses pembelajaran. Media audio-visual
dapat memperlancar pemahaman dan memperkuat ingatan, sehingga pada
akhirnya diharapkan peserta didik dapat mengoptimalkan kemampuannya dan
potensinya.
2
Berdasarkan paparan latar belakang tersebut penulis tergerak untuk
membuat makalah yang berjudul “Media Audio Visual” karena penulis masih
menemukan beberapa permasalahan yang dihadapi oleh pendidik dalam proses
pembelajaran terutama pada media pembelajaran. Maka dengan menerapkan
media audio visual ini dapat membantu pendidik agar pembelajaran tidak
terasa membosankan bagi peserta didik.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan sebelumnya,
maka permasalahan pokok yang dihadapi adalah:
1. Apa definisi dari media audio visual?
2. Apa manfaat dari media audio visual?
3. Apa saja kelebihan dan kelemahan media audio visual?
4. Bagaimana proses perancangan pembuatan media audio visual?
5. Apa saja macam-macam media audio visual?
C. Tujuan Penulisan
Dari rumusan masalah diatas maka tujuan penlisan makalah ini adalah sebagai
berikut;
1. Untuk mendeskripsikan definisi media audio visual.
2. Untuk mendeskripsikan manfaat dari media audio visual.
3. Untuk mendeskripsikan kelebihan dan kelemahan media audio visual.
4. Untuk mendeskripsikan proses perancangan pembuatan media audio visual.
5. Untuk mendeskripsikan macam-macam media audio visual.
D. Manfaat Penulisan
Manfaat penulisan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan para
pembaca mengenai media audio visual.
3
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
4
alat yang digunakan guru untuk menyampaikan konsep, gagasan, dan
pengalaman yang ditangkap melalui indera penglihatan dan pendengaran.
Sebagai media pembelajaran untuk proses belajar mengajar, media
audiovisual memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a) Kemampuan untuk meningkatkan persepsi
b) Kemampuan untuk meningkatkan pemahaman
c) Kemampuan untuk meningkatkan transfer (pengalihan) pembelajaran.
d) Kemampuan untuk menegaskan (konfirmasi) atau informasi tentang
hasil yang dicapai
e) Kemampuan untuk memperluas memori (retensi).
Media audio visual adalah media yang mengandung unsur suara dan
gambar. Jenis media ini memiliki sifat yang lebih baik karena mencakup
baik audio-visual (pendengaran) dan visual (penglihatan) tertulis dan lisan
kata-kata dalam menyampaikan informasi, sikap dan gagasan. Definisi
media audiovisual lainnya adalah seperangkat alat yang digunakan untuk
memproyeksikan gambar bergerak dan akustik. Kombinasi gambar dan
suara menciptakan karakter yang sama dengan objek aslinya. Alat-alat yang
termasuk dalam kategori media audiovisual adalah:
Televisi, Video VCD, Audio dan Film
5
d) Film dan video yang mengandung nilai dapat mencapai pikiran positif
dan mendorong diskusi. dalam kelompok siswa.
e) Film dan video dapat menampilkan peristiwa yang berbahaya untuk
ditonton secara langsung.
f) Film dan video dapat ditayangkan kepada kelompok besar atau kecil,
kelompok atau individu yang heterogen.
g) Dengan keterampilan dan teknik sinematografi, bingkai demi bingkai,
film yang biasanya memakan waktu seminggu dengan kecepatan normal
dapat ditayangkan dalam satu atau dua menit.
6
1) Ucapan yang diucapkan saat pemutaran film tidak boleh diselipkan
di antara suara film, menghentikan pemutaran mengganggu
konsentrasi penonton.
2) Penonton tidak dapat mengikuti dengan baik jika film diputar
terlalu cepat.
3) Masa lalu sulit untuk diulang kecuali sepenuhnya ulang.
4) Biaya persiapan dan peralatan cukup tinggi dan mahal.
2) Kelebihan dan kekurangan video sebagai sarana audiovisual gerak.
a. Keunggulan Video
1) Dapat sesaat tertarik oleh rangsangan lain.
2) Video memungkinkan sejumlah besar pemirsa untuk mendapatkan
informasi pakar/spesialis.
3) Presentasi yang sulit dapat dipersiapkan dan direkam terlebih
dahulu agar guru dapat fokus dan mempresentasikan di kelas.
4) Menghemat waktu dan rekaman dapat diputar berulang kali.
5) Kenyaringan dan volume rendah dapat diatur dan disesuaikan
dengan menambahkan umpan balik untuk didengar.
6) Guru dapat menentukan dimana harus menghentikan pergerakan
gambar, hal ini berarti kendali sepenuhnya berada di tangan guru.
7) Ruangan tidak boleh digelapkan untuk layanan.
b. Kekurangan video
1) Perhatian penonton sulit dikendalikan, partisipasinya jarang
dilakukan.
2) Komunikasi satu arah harus diimbangi dengan mencari bentuk
umpan balik lainnya.
3) Detail item unggulan tidak dapat ditampilkan sepenuhnya.
4) Memerlukan peralatan yang mahal dan kompleks.
7
1) Langsung dan nyata dan dapat mewakili peristiwa nyata.
2) Perluas ikhtisar kategori ke berbagai wilayah atau negara berbeda.
3) Dapat membuat ulang peristiwa masa lalu.
4) Dapat menunjukkan banyak hal dan banyak aspek yang berbeda.
5) Banyak menggunakan sumber daya komunitas.
6) Menarik minat anak.
7) Dapat melatih guru baik pra pelatihan maupun pelatihan
wawancara.
8) Masyarakat diajak berpartisipasi untuk meningkatkan kepedulian
terhadap sekolah
b. Kekurangan televisi:
1) Televisi hanya dapat menyediakan komunikasi satu arah.
2) Televisi bekerja terus menerus selama siaran, dan tidak
memungkinkan untuk memahami berita sesuai dengan kemampuan
individu siswa.
3) Guru tidak memiliki kesempatan untuk mengecek acara TV
sebelum ditayangkan.
4) Layar televisi tidak menjangkau kelas besar sehingga menyulitkan
semua siswa untuk melihat tayangan gambar secara detail.
5) Penting agar siswa tidak memiliki hubungan pribadi dengan guru
dan siswa bisa pasif saat ujian.
8
7) kemampuan melampaui batas ruang, waktu dan indera;
8) Mudah diperiksa/diperbaiki, baik secara visual maupun suara;
9) Relatif sederhana dan murah dibandingkan dengan media televisi
atau film;
10) Program dibuat dalam waktu singkat.
9
Gaya visual media audiovisual dapat berupa film bebas atau film yang
telah ditentukan sebelumnya, karena tidak ada standar tertentu
tergantung kreativitasnya.
2. Buatlah Sketsa dari Gambar Tersebut
Gambar sketsa disini harus disesuaikan dengan materi yang akan
dianimasikan atau background yang digunakan. Saat mendesain, konten
dapat dibuat langsung di program Flash atau melalui program lain
seperti Adobe Photoshop, CorelDraw dan lainnya.
3. MengimporSketsa Desain Gambar
Saat sketsa selesai, impor gambar ke Macromedia Flash dengan memilih
File > Impor > Impor ke Tahap, lalu pilih gambar yang akan disertakan
dan pilih Buka.
1. Audiovisual Murni
Audio-visual saja, atau yang sering disebut motion-audiovisual, yaitu. H.
Media mampu menampilkan audio dan video bergerak, audio dan video
berasal dari satu sumber.
a. Film Suara
Ada berbagai jenis talkie, beberapa di antaranya ditujukan untuk
tujuan hiburan, seperti iklan yang ditayangkan di bioskop. Namun
talkie yang dimaksud dalam pembahasan ini adalah film sebagai
sarana pembelajaran. Film merupakan salah satu media yang sangat
mendukung proses belajar mengajar. Film yang baik adalah film yang
dapat memenuhi kebutuhan siswa terkait dengan apa yang telah
dipelajarinya. Oemar Hamalik menggariskan prinsip utama yang
mengikuti 4 R, yaitu: "The right film inthe right place at the right
time used in the right way". Singkatnya, apapun yang dilihat di film,
video atau televisi harus dapat memberikan hasil yang nyata kepada
siswa.
Film yang baik memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1) Sesuai dengan topik pembelajaran
2) Mampu membangkitkan minat siswa
3) Benar dan benar
10
4) setting kekinian, pakaian dan lingkungan
5) sesuai dengan tingkat kematangan siswa
6) kosa kata bahasa yang benar.
b. Video
Video sebagai media audiovisual yang menampilkan gerakan
semakin populer di masyarakat kita. Pesan yang disajikan mungkin
faktual atau fiktif, informatif, instruktif atau instruksional. Sebagian
besar pekerjaan film bisa diganti dengan video. Namun bukan berarti
video akan menggantikan film, media video merupakan salah satu
jenis media audiovisual, kecuali film yang dikembangkan untuk
tujuan pendidikan dan digantikan oleh video. Namun, hal ini tidak
berarti bahwa video akan menggantikan film, karena media video
bersama film merupakan salah satu jenis media audiovisual yang
dikembangkan untuk tujuan pendidikan.
c. Televisi
Selain film dan video, televisi merupakan media yang menyampaikan
pesan pendidikan secara audio visual dengan unsur gerak. Televisi
dalam arti berasal dari dua kata yaitu Tele (Yunani) berarti jauh dan
Vision (Latin) berarti melihat. Television (dalam bahasa Inggris)
artinya melihat jauh. Kata melihat jauh berarti gambar yang
dihasilkan di suatu tempat (penyiar televisi) dapat dilihat di tempat
lain dengan alat penerima, layar televisi atau televisi. Televisi
merupakan perangkat elektronik yang pada hakikatnya sama dengan
gambar hidup dan suara yang tersusun atas gambar-gambar. Oleh
karena itu, peran televisi adalah sebagai gambar langsung atau radio
yang mampu secara bersamaan menampilkan gambar yang terlihat
dan menghasilkan suara yang dapat didengar. Televisi sebagai
penyiar telah menemukan aplikasi luas untuk tujuan pengajaran dan
pembelajaran. Banyak program televisi yang memberikan informasi
atau menyiarkan pesan-pesan khusus tentang materi pendidikan dan
pembelajaran, yang disebut dengan televisi pendidikan. Menurut
Darwanto (melalui Sukiman, 2011:195), acara pendidikan yang
disiarkan di televisi termasuk dalam dua klasifikasi, yaitu:
1) Siaran Pendidikan Sekolah ( School Broadcasting)
Sasaran acara ini adalah siswa dari TK hingga mahasiswa. Siaran
langsung akan dikirim ke sekolah yang terkena dampak. Oleh
karena itu, program siaran pendidikan jenis ini sangat erat
kaitannya dengan kurikulum sekolah yang diterapkan pada tahun
11
ajaran tersebut. Artinya, penyiar tersebut bekerja sama dengan
Kementerian Pendidikan. Harapan program pendidikan sekolah
tentunya disesuaikan dengan basis dan tujuan pendidikan di
negara masing-masing. Tentunya, karena program pendidikan
untuk sekolah terkait dengan kurikulum, hal ini berdampak
langsung pada anak dalam hal:
a) Mendorong anak untuk mencoba mencari informasi sesuai
dengan cara berpikirnya.
b) Untuk membantu anak memahami sesuatu yang belum pernah
dialami sebelumnya.
c) Stimulus untuk mendorong keinginan dan menggali hubungan
antara kegiatan belajar dan kondisi lingkungan.
d) Mendorong anak untuk menjadi peneliti.
e) Untuk mencapai tujuan tersebut di atas, program pendidikan
yang ditujukan ke sekolah merupakan inti dari penyiaran
pendidikan.
Oleh karena itu, agar program dapat disajikan dengan benar dan
sesuai dengan prinsip dan tujuan pendidikan nasional, maka
diperlukan investasi dalam produksi bahan ajar, terutama dalam
penyajian bahan pembelajaran yang kondusif.
12
g) Penunjukan televisi sebagai jendela dunia membawa
masyarakat untuk melihat secara langsung peristiwa, suasana
dan situasi tempat, kota dan wilayah di berbagai belahan
dunia.
Media audiovisual bukanlah media murni, yaitu media yang unsur bunyi
dan gambarnya berasal dari sumber yang berbeda. Materi audiovisual
kotor ini sering disebut dengan materi audiovisual diam dan suara, yaitu
media yang menampilkan suara dan gambar diam, seperti misalnya:
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Media audiovisual adalah media yang mengandung unsur suara dan
gambar. Media jenis ini memiliki sifat yang lebih baik karena mencakup
media audio (audio) dan visual (visual). Media audio visual adalah alat
bantu audio visual, yaitu. H. Bahan atau alat yang digunakan dalam situasi
belajar yang membantu kata-kata tertulis dan lisan menyampaikan
informasi, sikap dan gagasan.
Proses perencanaan produksi lingkungan belajar audiovisual terdiri dari:
a. Menentukan gaya gambar
b. Buatlah sketsa dari gambar tersebut.
c. Mengimpor sketsa gambar
Jenis-jenis sumber audio-visual.
a. Audiovisual Murni
b. Audio-visual tidak Murni.
B. Saran
Demikianlah buku ini disusun oleh penulis. Semoga artikel ini
bermanfaat bagi semua orang, khususnya para pendidik dan calon
pendidik. Untuk meningkatkan kualitas, penulis mengharapkan kritik dan
saran demi perbaikan artikel ini.
14
DARTAR PUSTAKA
Fujiyanto, A., Jayadinata, A. K., & Kurnia, D. (2016). Penggunaan media audio
visual untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi hubungan
antarmakhluk hidup. Jurnal Pena Ilmiah, 1(1), 841-850.
Rahmatullah, R., Inanna, I., & Ampa, A. T. (2020). Media pembelajaran audio
visual berbasis aplikasi canva. Jurnal Pendidikan Ekonomi
Undiksha, 12(2), 317-327.
Meidiana, R., Simbolon, D., & Wahyudi, A. (2018). Pengaruh Edukasi melalui
media audio visual terhadap pengetahuan dan sikap remaja
overweight. Jurnal Kesehatan, 9(3), 478-484.
15