Tata Kecantikan Kulit Dan Rambut
Tata Kecantikan Kulit Dan Rambut
Tata Kecantikan Kulit Dan Rambut
PENDAHULUAN
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan dengan Ibu Sri Ekowati
S.Pd. selaku guru mata pelajaran Produk Kreatif dan kewirausahaan di SMK Negeri 2
Boyolangu, menyatakan bahwa sebagian siswa kelas XI Tata Kecantikan kulir dan Rambut
masih kurang menguasai pembuatan batik . Dalam proses pembelajaran guru menerapkan model
pembelajaran ekspositori namun dalam melaksanakan praktik pembuatan batik, beberapa siswa
merasakan kejenuhan dan kurang dapat memahami dengan cepat karena masih merasa canggung
untuk bertanya kepada guru. Hal ini terlihat dari kurangnya respon siswa saat guru memberikan
instruksi. Sebagian siswa takut untuk bertanya atau memberi pendapat, kurangnya interaksi
siswa dengan siswa lain berkaitan dengan pembelajaran sehingga hasil belajar kurang
memuaskan. Pernyataan ini sejalan dengan hasil evaluasi belajar pembuatan batik, masih ada
siswa yang memproleh nilai dibawah KKM ( Kriteria Ketuntasan Minimal) dengan nilai 75 yaitu
dari 32 siswa terdapat 13 siswa (41%) mendapat nilai diatas KKM, sedangkan 19 siswa (59%)
mendapat nilai dibawah KKM. Hal ini terlihat dalam setiap proses pembelajaran PKK khususnya
dalam pembuatan produk Batik, kendala yang dihadapi adalah sebagian besar siswa kurang
mampu membuat desain, kurang mampu menganalisis desain, kurang tepat membuat desain
sesuai perhitungan, kesalahan dalam menempatkan komponen,. Agar hasil belajar siswa dalam
pembuatan produk Batik, lebih baik perlu dilakukan perubahan Teknik pembelajaran
Kooperatif metode TAI (Team Assisted Individualization) yang lebih dikenal dengan
pembelajaran Teman Sejawat untuk meningkatkan hasil belajar pembuatan produk Batik,
Sedangkan untuk meningkatkan kualitas dan nilai jual produk dalam hal ini secara
kolaborasi guru dan siswa menggunakan Teknik Custom Made. Dimana teknik atau system ini
diharapkan akan mampu untuk menghasilkan produk yang berkualitas dan menjual semua
produk yang dihasilkan oleh siswa secara tuntas.
.
1.2 Tujuan
Kegiatan pembelajaran kooperatif dengan metode TAI (Team Assisted
Individualization} adalah agar siswa dapat :
a. mampu mengemukakan pendapat terhadap penyelesaian permasalahan dari
pernyataan bapak ibu guru terkait pembelajaran yang akan dicapai
b. mendesain produk pembelajaran
c. memanajemen target waktu menyelesaikan produk
d. aktif dalam kegiatan pembelajaran
e. berpikir kritis terhadap produk yang akan diselesaikan
f. menganalisis kelebihan dan kekurangan hasil produk
g. menyelesaikan produk
h. merasakan pengalaman dalam pembelajaran terhadap produk yang dihasilkan
1.3 Manfaat
Kegiatan pembelajaran kooperatif dengan metode TAI (Team Assisted
Individualization) ini memberi manfaat
a. Bagi Guru
1) Menciptakan pembelajaran yang aktif dan menyenangkan
2) Mengahsilkan produk yang bisa bermanfaat untuk digunakan sesuai dengan
kompetensi yang dipelajari
3) Menghasilkan produk dengan nilai jual yang tinggi dan yang layak jual
4) Mengevaluasi dan berpikir maju sesuai dengan perkembangan hasil produk
5) Memberikan penilaian objektif terhadap hasil produk dari peserta didik
b. Bagi siswa
1) Motivasi belajar menjadi sangat tinggi
2) Memberikan kreasi dan inovasi terhadap produk yang dihasilkan
3) Disiplin waktu target dari penyelesai produk
4) Menghasilkan produk dengan nilai jual yang tinggi dan layak jual
5) Hasil nyata pembelajaran yang dapat digunakan sesuai kompetensi dalam
kehidupan sehari hari
6) Siswa akan dengan mudah menkomunikasikan kesulitan yang dialaminya dengan
teman dikelompoknya
1.4 Sasaran
1) Guru mata pelajaran PKK dan produktif kompetensi keahlian
2) Kompetensi Dasar yang mempunyai gaya pembelajaran berbasis produk
BAB II
PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN METODE TAI (Team Assisted
Individualization)
M. Zamroji M.Pd.
SRI EKOWATI S.Pd.
NIP.19691215 199512 1 001 NIP. -
Lampiran-lampiran:
1. Bahan Ajar
2. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
3. Media Pembelajaran
4. Instrumen Penilaian/Evaluasi
Lampiran;
1. EVALUASI SIKAP ( AFFECTIVE ) :
1 Kejujuran siswa
2 Komunikasi
3 Kreatif
4 Tanggungjawab
Keterangan skor :
4 = Baik sekali
3 = Baik
2 = Cukup
1 = Kurang
Rubric Penilaian
Penilaian Affective ( NA ) :
16
NA = …………………..
Kelas : XI Perhotelan
Nilai Affektive
Nama
Kejujuran Tanggung
No Peserta Komunikasi Kreatif NA Ket.
siswa Jawab
Didik
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1
2
3
4
5
2. EVALUASI PSIKOMOTORIK
3 Proses Pemasangan/Perakitan
4 Kesimpulan Akhir
Keterangan skor :
4 = Baik sekali
3 = Baik
2 = Cukup
1 = Kurang
Rubric Penilaian
Proses Peserta didik sangat Peserta didik Peserta didik kurang Peserta didik tidak
Pemeriksaan kompeten melakukan kompeten kompeten kompeten melakukan
Pemeriksaan melakukan melakukan Pemeriksaan
Komponen Pemeriksaan Pemeriksaan
Komponen Komponen
Komponen Komponen
Proses Peserta didik sangat Peserta didik Peserta didik kurang Peserta didik tidak
Perakitan kompeten melakukan kompeten kompeten kompeten melakukan
Komponen Perakitan Komponen melakukan melakukan Perakitan Komponen
Perakitan Perakitan
Komponen Komponen
Proses Peserta didik sangat Peserta didik Peserta didik kurang Peserta didik tidak
Ujicoba kompeten melakukan kompeten kompeten kompeten melakukan
Ujicoba melakukan melakukan Ujicoba Ujicoba
Ujicoba
Kesimpulan Peserta didik sangat Peserta didik Peserta didik kurang Peserta didik tidak
Akhir kompoten kompoten kompoten kompoten
menyimpulkan hasil menyimpulkan menyimpulkan hasil menyimpulkan hasil
pembuatan alat hasil pembuatan pembuatan alat pembuatan alat
pengaman alat pengaman pengaman pengaman
Penilaian Psikomotorik ( NP ) :
NP = …………………..
Kelas : XI Tata Kecantikan Kulit dan Rambut
Nilai Psikomotorik
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1
2
3
4
5
NKD = NA +NP
NKD
No Nama Peserta Didik NA NP KET.
(NA+NP)
1
2
3
4
5
JOB SHEET
Nomor Peserta :
Nama Peserta :
Nama Sekolah :
Jenis Kendaraan :
I. PETUNJUK UMUM
1. Periksalah dengan teliti dokumen soal ujian praktik, yang terdiri dari 2 halaman.
2. Bacalah soal ujian praktik dengan teliti sebelum bekerja.
3. Tanyakan kepada penguji apabila ada hal-hal yang kurang jelas.
4. Bawa bahan maupun komponen praktik yang diperlukan (sebagaimana yang
ditugaskan sebelumnya)
...........................................................................................
........................................................................................... .....................................................
......................................
RUBRIK PENILAIAN
Instrumen Penilaian Proses Proyek
a. Teknik : Observasi
b. Bentuk : Penilaian Subjektif
c. Instrumen : Terlampir
Kelompok :
Anggota : ..............................................
..............................................
..............................................
..............................................
No Aspek yang dinilai Hasil Penilaian
1 PERENCANAAN 3 2 1
a. Merumuskan Judul
b. Menentukan Tujuan
c. Menentukan Sumber Informasi
2 Pelaksanaan
a. Menggunakan alat dan bahan untuk menyajikan data
lengkap dan informatif.
b. Memonitor/mengamati secara periodik data yang
diperoleh dari berbagai sumber informasi
c. Melakukan pengecekan dengan pengamatan terhadap
berbagai sumber informasi
d. Menyajikan hasil pengumpulan data dalam bentuk
tabel dan gambar yang komunikatif
e. Mencatat data-data yang relevan
3 LAPORAN PROYEK
a. Kelengkapan sistematika
b. Tingkat keberhasilan proyek
c. Kelengkapan data
Skor maksimum = 33
Ketentuan :
Skore perolehan
Nilai = =
Skore maksimum
Perolehan nilai kemudian dikualifikasikan menjadi predikat sebagai berikut :
A = Unggul (80-100) C = Perbaikan (60-69)
B = Kompeten (70-79)
INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP
- Penilaian Observasi
Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku peserta didik sehari-hari,
baik terkait dalam proses pembelajaran maupun secara umum. Pengamatan langsung
dilakukan oleh guru. Berikut contoh instrumen penilaian sikap
Sikap
Sikap sosial Jumlah
spiritual
No Nama Siswa Skor
Mensyukuri Jujur Kerja sama Harga diri
1-4 1-4 1-4 1-4
a. Sikap Spiritual
b. Sikap Sosial
1. Sikap jujur
Indikator sikap sosial “jujur”
• Tidak berbohong
• Mengembalikan kepada yang berhak bila menemukan sesuatu
• Tidak nyontek, tidak plagiarism
• Terus terang.
M. Zamroji M.Pd.
SRI EKOWATI, S.Pd.
NIP.19691215 199512 1 001 NIP. -
2.1 Kegiatan Pembelajaran Kooperatif dengan metode TAI (Team Assisted Individualization)
Tabel harga dasar, harga jual dan profit sebelum dan sesudah penggunaan system penjualan
Custum Made dan dengan pembelajaran Kooperatif model TAI’
150,000.00
100,000.00
50,000.00
0.00
Harga Dasar Harga Jual (Rp) Profit (Rp) Harga Dasar Harga Jual (Rp) Profit (Rp)
(Rp) (Rp)
-50,000.00 Sebelum Costum made tanpa pembelajaran Sesudah Costum made dengan pemebelajaran
kooperatif model TAI kooperatif model TAI
-100,000.00
Gb. 3.1 Grafik profir sebelum dan sesudah menggunakan metode penjualan Custom Made
dan tanpa menggunakan Teknik pembelajaran Kooperatif metode TAI (Team
Assisted Individualization)
Memperhatikan grafik 3.1 menunjukkan ada kenaikan yang signikan nilai kompetensi siswa
yaitu
1. WINDI EKA sebelum menggunakan Costum made dan dengan model Teknik
pembelajaran Kooperatif metode TAI (Team Assisted Individualization) dengan profit
sebesar Rp. 15.000,00 dengan sebutan predikat untung, menggunakan Costum made dan
dengan Model Teknik pembelajaran Kooperatif metode TAI (Team Assisted
Individualization) dengan profit sebesar Rp. 85.000,00 dengan sebutan predikat sangat
untung.
2. TRIWAHYUNI sebelum menggunakan Costum made dan dengan model Teknik
pembelajaran Kooperatif metode TAI (Team Assisted Individualization) dengan profit
sebesar Rp. 12.000,00 dengan sebutan predikat untung, menggunakan Costum made dan
dengan Model Teknik pembelajaran Kooperatif metode TAI (Team Assisted
Individualization) dengan profit sebesar Rp. 62.000,00 dengan sebutan predikat sangat
untung.
3. TINA OLIVIA sebelum menggunakan Costum made dan dengan model Teknik
pembelajaran Kooperatif metode TAI (Team Assisted Individualization) dengan profit
sebesar Rp. 15.000,00 dengan sebutan predikat untung, menggunakan Costum made dan
dengan Model Teknik pembelajaran Kooperatif metode TAI (Team Assisted
Individualization) dengan profit sebesar Rp. 55.000,00 dengan sebutan predikat sangat
untung.
4. THERESIA AFILIANA sebelum menggunakan Costum made dan dengan model Teknik
pembelajaran Kooperatif metode TAI (Team Assisted Individualization) dengan profit
sebesar Rp. 0,00 dengan sebutan predikat Impas, menggunakan Costum made dan dengan
Model Teknik pembelajaran Kooperatif metode TAI (Team Assisted Individualization)
dengan profit sebesar Rp. 65.000,00 dengan sebutan predikat sangat untung.
5. SITI AISYAH sebelum menggunakan Costum made dan dengan model Teknik
pembelajaran Kooperatif metode TAI (Team Assisted Individualization) dengan profit
sebesar Rp. -85.000,00 dengan sebutan predikat Rugi, menggunakan Costum made dan
dengan Model Teknik pembelajaran Kooperatif metode TAI (Team Assisted
Individualization) dengan profit sebesar Rp. 65.000,00 dengan sebutan predikat sangat
untung.
Dari hasil data tersebut yang terjadi kenaikan profit/keuntungan yang signifikan dengan
menggunakan metode Costum made dan dengan menggunakan Teknik pembelajaran
Kooperatif metode TAI (Team Assisted Individualization) dan yang mendapat profit
tertinggi adalah WINDI EKA dengan keuntungan/profit sebesar Rp. 85.000,00.
3.2. Data sampel nilai yang diperoleh siswa sebelum dan sesudah menggunakan Costum
made dan dengan model Teknik pembelajaran Kooperatif metode TAI (Team Assisted
Individualization)
NILAI
NO NIS NAMA Sebelum Model TAI KETERANGAN
Model TAI
1 7910/512 WINDI EKA 77 99
2 7917/519 TRIWAHYUNI 76 98
3 7920/522 TINA OLIVIA 78 89
4 7928/530 THERESIA AFILIANA 76 97
5 7935/542 SITI AISYAH 74 98
Rata rata 76,2 94,4
Predikat Baik Sangat baik
Memperhatikan tabel 3.1 di atas menunjukkan hasil nilai kompetensi siswa ada kenaikan yang
signifikan yaitu sebelum Teknik pembelajaran Kooperatif metode TAI (Team Assisted
Individualization) dengan rata rata nilai sebesar 76,2 dengan sebutan predikat BAIK, sedangkan
dengan Teknik pembelajaran Kooperatif metode TAI (Team Assisted Individualization) rata-rata
nilai 94,4 dengan sebutan predikat SANGAT BAIK. Sehinga dapat tercapainya nilai ketuntasan
minimal dari kompetensi sebesar >94.00.
NILAI
NO NIS NAMA Sebelum Model TAI KETERANGAN
Model TAI
1 7910/512 WINDI EKA 74 100
2 7917/519 EVY NUR LAYLY 73 100
3 7920/522 TINA OLIVIA 75 100
4 7928/530 THERESIA AFILIANA 73 100
5 7935/542 SITI AISYAH 75 100
Rata rata 74 100
Predikat Baik Sangat puas
Memperhatikan tabel 3.2 di atas menunjukkan hasil student wellbeing siswa ada kenaikan yang
signifikan yaitu sebelum model pembelajaran dengan berbasis projek rata rata nilai sebesar 75.5
dengan sebutan predikat BAIK, sedangkan dengan model pembelajaran berbasis projek rata-rata
nilai 100 dengan sebutan predikat SANGAT BAIK sehinga dapat tercapainya kepuasan siswa
dalam pembelajaran dari kompetensi sebesar >95.00
74 73 75 73 75 74
Sesudah
Sebelum
WINDI EKA EVY NUR TINA THERESIA SITI AISYAH
LAYLY OLIVIA AFILIANA
4.1 Kesimpulan
Adanya peningkatan nilai keuntugan atau profit yang didapatkan siswa dari hasil penjualan
produk karyanya dari sebelum menggunakan Costum made dan dengan model Teknik
pembelajaran Kooperatif metode TAI (Team Assisted Individualization) dengan menggunakan
Costum made dan dengan Model Teknik pembelajaran Kooperatif metode TAI (Team Assisted
Individualization) ini menunjukkan bahwa kedua teknik tersebut sangat berguna baik bagi siswa
atau bagi guru, dan perlu pengaplikasian kedua teknik/metode ini pada bidang yang lebih luas.
Adanya peningkatan nilai kompetensi siswa dari pembelajaran sebelum menggunakan Costum
made dan dengan model Teknik pembelajaran Kooperatif metode TAI (Team Assisted
Individualization) dan dengan menggunakan Costum made dan dengan Model Teknik
pembelajaran Kooperatif metode TAI (Team Assisted Individualization) pada mata prlajaran
PKK ( Produk Kreatif dan Kewirausahaan) pada jurusan Tata Kecantikan Kulit dan Rambut di
SMKN 2 Boyolangu menjadi kebutuhan utama dalam kegiatan pembelajaran. Pembelajaran
mampu menciptakan suasana pembelajaran yang nyaman dan menyenangkan serta menghasilkan
produk sesuai kompetensi keahlian yang layak jual. Peningkatan besarnya keuntung/profit dan
nilai kompetensi siswa menjadi acuan keberhasilan dari proses pembelajaran yang menggunakan
Costum made dan dengan model Teknik pembelajaran Kooperatif metode TAI (Team Assisted
Individualization)
4.2 Saran
Kegiatan pembelajaran dengan menggunakan Costum made dan dengan model Teknik
pembelajaran Kooperatif metode TAI (Team Assisted Individualization) harus dilakukan
secara kontiyu dan terprogram secara keberlanjutan dengan produk produk yang mampu
bersaing dan bermutu sekaligus memiliki nilai jual serta layak jual. Komitmen sangat diperlukan
agar proses pembelajaran bisa mewujudkan lulusan sesuai dengan kebutuhan Dunia Usaha Dunia
Industri dan Dunia Kerja (DUDIKA)