Sop Penempatan Pasien

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 3

PENEMPATAN PASIEN

No. Dokumen : SOP/101/UKP.PUSK


No. Revisi : 01
SOP
Tanggal Terbit : 29 JUNI 2022
Halaman : 1/2

Puskesmas Abdullah Asyrafi Hasibuan, SKM


Teluk Pakedai NIP 196805101989031012

1. Pengertian Penempatan pasien dengan penyakit menular atau suspek adalah menempatkan
pasien dalam satu ruangan tersendiri (jika tidak tersedia) kelompokan kasus yang telah
dikonfirmasi secara terpisah didalam ruangan dengan beberapa tempat tidur dari kasus
yang belum dikonfirmasi atau sedang didiagnosis (kohorting). Bila ditempatkan
dalam satu ruangan, jarak antara tempat tidur harus lebih dari dua meter dan diantara
tempat tidur harus ditempatkan penghalang fisik seperti tirai atau sekat
2. Tujuan Menghindari penularan penyakit melalui kontak langsung, droplet, airbone, dan
vechicle.
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Teluk Pakedai Nomor 050.4 Tahun 2022 tentang
Umpan Balik, Pengawasan, Pengendalian dan Penilaian Kinerja di Puskesmas
4. Referensi 1. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2020 tentang Penetapan Bencana Non-
alam Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) Sebagai Bencana
Nasional
2. PMK No. 27 tahun 2017 tentang pedoman pencegahan dan pengendalian
infeksi di fasyankes.
3. Juknis Pelayanan Puskesmas pada masa Pandemi Covid-19
5. Prosedur/ 1. Petugas mencuci tangan pakai sabun (CTPS) dan menggunakan APD level 1
langkah- 2. Tempatkan pasien infeksius terpisah dengan pasien non infeksius.
langkah 3. Penempatan pasien disesuaikan dengan pola transmisi infeksi penyakit
pasien (kontak, droplet, airborne) sebaiknya ruangan tersendiri.
4. Bila tidak tersedia ruang tersendiri, dibolehkan dirawat bersama pasien lain.
yang jenis infeksinya sama dengan menerapkan sistem cohorting. Jarak antara
tempat tidur minimal 1 meter. Untuk menentukan pasien yang dapat disatukan
dalam satu ruan gan, dikonsultasikan terlebih dahulu kepada Komite atau Tim
PPI.
5. Semua ruangan terkait cohorting harus diberi tanda kewaspadaan
berdasarkan jenis vtransmisinya (kontak,droplet, airborne).
6. Pasien yang tidak dapat menjaga kebersihan diri atau lingkungannya
seyogyanya dipisahkan tersendiri.
7. Mobilisasi pasien infeksius yang jenis transmisinya melalui udara (airborne)
agar dibatasi di lingkungan fasilitas pelayanan kesehatan untuk menghindari
terjadinya transmisi penyakit yang tidak perlu kepada yang lain.
8. Pasien HIV tidak diperkenankan dirawat bersama dengan pasien TB dalam
satu ruangan tetapi pasien TB-HIV dapat dirawat dengan sesama pasien TB
6. Bagan alir
Petugas mencuci tangan pakai sabun (CTPS)
dan menggunakan APD level 1

Tempatkan pasien infeksius terpisah dengan pasien non infeksius

Penempatan pasien disesuaikan dengan pola transmisi infeksi


penyakit pasien (kontak, droplet, airborne) sebaiknya ruangan tersendiri

Bila tidak tersedia ruang tersendiri, dibolehkan dirawat bersama pasien


lain. yang jenis infeksinya sama dengan menerapkan sistem cohorting.
Jarak antara tempat tidur minimal 1 meter. Untuk menentukan pasien yang
dapat disatukan dalam satu ruan gan, dikonsultasikan terlebih dahulu
kepada Komite atau Tim PPI

Semua ruangan terkait cohorting harus diberi tanda kewaspadaan


berdasarkan jenis vtransmisinya (kontak,droplet, airborne)

Pasien yang tidak dapat menjaga kebersihan diri atau


lingkungannya seyogyanya dipisahkan tersendiri

Mobilisasi pasien infeksius yang jenis transmisinya melalui udara


(airborne) agar dibatasi di lingkungan fasilitas pelayanan kesehatan untuk
menghindari terjadinya transmisi penyakit yang tidak perlu kepada yang lain

7. Hal-hal yang a. Selama kegiatan seluruh petugas kalibrasi menggunakan APD sesuai dengan level
perlu dan mencuci tangan sebelum melakukan kegiatan
diperhatikan b. Selama kegiatan, petugas wajib melaksanakan protokol Kesehatan
8. Unit terkait 1. Ruang Rawat Inap
2. Ruang Rawat Jalan
3. Ruang IGD
9. Dokumen Pedoman PPI
terkait
10. Rekam historis No Yang dirubah Isi Perubahan Tanggal Mulai diberlakukan
perubahan

Anda mungkin juga menyukai