Makalah Kesuburan Tanah

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH KESUBURAN TANAH

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN


TANAMAN

DOSEN PENGAMPU : DEWI REZKI S.P.,MP

DISUSUN OLEH :
1 . ULISA MARDIASARI (2210241019)
2 . SONYA ANISA PRATIWI (2210242004)
3 . HENDRA SAPUTRA (2210242018)
4 . AHMAD ZIKRI (2210242031)
5 . AGNESTIA RAHMADANI JOIS (2210242040)

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI


DEPARTEMEN BUDIDAYA TANAMAN PERKEBUNAN
UNIVERSITAS ANDALAS
FAKULTAS PERTANIAN
DHARMASRAYA
2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, tidak lupa kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang hingga saat ini
masih memberikan kita nikmat iman dan kesehatan, sehingga kami diberi untuk
menyelesaikan makalah tentang “Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman”.
Makalah ini ditulis untuk memenuhi tugas mata kuliah Kesuburan Tanah. Tidak lupa kami
juga mengucapkan terimakasih yang sebanyak-banyaknya kepada setiap pihak yang telah
mendukung serta membantu menyelesaikan makalah ini. Ucapan terima kasih penulis
sampaikan pada Ibu Dewi Rezki S.P., MP. selaku dosen pengampu atas bimbingan dan tugas
yang diberikan.
Pada makalah ini akan dibahas materi mengenai Faktor-faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan tanaman Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari
sempurna serta kesalahan yang kami yakini diluar batas kemampuan kami. Maka dari itu
kami dengan senang hati menerima kritik dan saran yang membangun dari para pembaca.
kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................2
DAFTAR ISI..........................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................4
1.1 Latar Belakang............................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................4
1.3 Tujuan..........................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................5
2.1 Pengertian Tanah.....................................................................................................
2.2 Ciri-ciri kesuburan tanah...........................................................................................
2.3 Kandungan unsur yang ada dalam tanah ..................................................................5
2.4 Penyebab rusaknya kesuburan tanah
BAB III PENUTUP...............................................................................................................11
3.1 Kesimpulan................................................................................................................11
3.2 Saran..........................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA 12
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tanah adalah material yang terdiri dari agregat (butiran) mineral-mineral padat yang
tidak tersementasi (terikat secara kimia) satu sama lain dari bahan-bahan organik yang telah
melapuk (yang berpartikel padat) disertai zat cair juga gas yang mengisi ruang-ruang kosong
diantara partikel-partikel padat tersebut (Das, 1995). Selain itu dalam arti lain tanah
merupakan akumulasi partikel mineral atau ikatan antar partikelnya, yang terbentuk karena
pelapukan dari batuan (Craig, 1991).
Tanah juga merupakan kumpulan-kumpulan dari bagian-bagian yang padat dan tidak
terikat antara satu dengan yang lain (diantaranya mungkin material organik) rongga- rongga
diantara material tersebut berisi udara dan air (Verhoef, 1994). Ikatan antara butiran yang
relatif lemah dapat disebabkan oleh karbonat, zat organik, atau oksida - oksida yang
mengendap diantara partikel - partikel. Ruang diantara partikel - partikel dapat berisi air,
udara, ataupun yang lainnya (Hardiyatmo, 1992).
Tanah dapat didefinisikan sebagai akumulasi partikel mineral yang tidak mempunyai
atau lemah ikatan partikelnya, yang terbentuk karena pelapukan dari batuan. Diantara
partikel-partikel tanah terdapat ruang kosong yang disebut pori-pori yang berisi air dan udara.
Ikatan yang lemah antara partikel-partikel tanah disebabkan oleh karbonat dan oksida yang
tersenyawa diantara partikel tersebut, atau dapat juga disebabkan oleh adanya material
organik.
Tumbuhan merupakan salah satu mahkluk hidup yang terdapat di alam semesta.
Selain itu tumbuhan adalah mahkluk hidup yang memiliki daun, batang, dan akar sehingga
mampu menghasilkan makanan sendiri dengan menggunakan klorofil untuk menjalani proses
fotosintesis. Tanaman juga merupakan makhluk hidup yang memiliki kemampuan untuk
tumbuh dan berkembang.
Pertambahan ukuran tubuh tumbuhan secara keseluruhan merupakan hasil dari
pertambahan jumlah dan ukuran sel Pertumbuhan tanaman dipengaruhi oleh dua faktor yaitu
faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari tanaman
itu sendiri (genetik) sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari lingkungan
meliputi iklim dan tanah. Tanah merupakan faktor pertumbuhan yang berperan sebagai media
tumbuh tanaman, tanah juga berperan dalam menyediakan hara bagi tanaman.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Apa pengertian dari tanah?
1.2.2 Apa Ciri-ciri kesuburan tanah?
1.2.3 Kandungan unsur yang ada dalam tanah?
1.2.4 Penyebab rusaknya kesuburan tanah?
1.3 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui kandungan unsur yang
terdapat pada tanah serta ciri-ciri tanah yang subur
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian tanah


Tanah adalah bagian dari permukaan bumi yang padat yang digunakan untuk media
tanam. Tanah adalah bagian kerak bumi yang tersusun dari mineral dan bahan organik. Tanah
sangat vital peranannya bagi semua kehidupan di bumi karena tanah mendukung kehidupan
tumbuhan dengan menyediakan unsur hara dan air sekaligus sebagai penopang akar. Tanah
adalah kulit bumi tempat tumbuhan hidup”. mineral dan bahan organik. bumi karena tanah
mendukung kehidupan tumbuhan dengan menyediakan hara dan air sekaligus sebagai
penopang akar. Struktur tanah yang berongga-rongga juga menjadi tempat yang baik bagi
akar untuk bernafas dan tumbuh.
2.2 ciri-ciri kesuburan tanah
Tanah yang subur merupakan impian semua manusia, tidak ada seorang pun menghendaki tanah
tempat bercocok tanam menjadi tidak subur, untuk itu diperlukan pengetahuan untuk mengenal ciri
ciri tanah subur yang penjelasannya sebagai berikut.
1. Memiliki Lapisan Humus Tebal
Suatu tanah yang subur dapat diketahui dengan melihat ketebalan bunga tanah atau humus.
Semakin tebal maka menandakan tanah tersebut kaya dengan bahan organik dan unsur hara sehingga
tanaman dapat menyerap zat hara tersebut sebagai bahan baku untuk melakukan proses fotosintesis.
Ketersediaan humus juga sebagai tanda bahwa sistem drainase lahan sekitar yang baik. Humus yang
tebal akan meningkatkan daya hisap tanah terhadap air, hal ini disebabkan struktur lapisan humus
berongga sehingga memungkinkan air untuk masuk lebih banyak.
2. Memiliki PH Yang Netral
Tanah yang baik haruslah memiliki tingkat keasaman yang seimbang, perlu diketahui PH
normal tanah berada pada kisaran 6 hingga 8 atau pada kondisi terbaik memiliki PH 6.5 hingga 7.5.
Tanah dengan tingkat PH yang netral memungkinkan untuk tersedianya berbagai unsur kimiawi tanah
yang seimbang.Itulah kenapa pada kondisi tanah yang terlalu asam perlu dilakukan proses pengapuran
yang tujuannya yaitu untuk mengembalikan PH tanah ke kondisi netral. Begitu juga ketika tanah
bersifat terlalu basa (>PH 8) perlu diberikan Sulfur atau belerang yang terkandung pada pupuk ZA
(Amonium Sulfat). Dengan PH yang netral, tumbuhan akan lebih mudah menyerap ion-ion unsur hara
dan menjaga perkembangan mikroorganisme tanah.
3. Memiliki Tekstur Lempung
Tanah yang subur akan berstruktur lempung yang berfungsi untuk mengikat berbagai mineral
sehingga tidak mudah hanyut terbawa air. Namun kadar lempung haruslah normal dan biasanya
terletak pada lapisan tanah tengah. Selain itu juga memiliki kandungan pasir yang mencukupi,
manfaatnya supaya memungkinkan terjadinya drainase dan air dapat terserap kedalam tanah dengan
baik.
4. Kaya Dengan Biota Tanah
Kehadiran sejumlah makhluk hidup berukuran kecil penghuni tanah sebagai tanda bahwa
didalam tanah tersebut tersedia berbagai bahan organik yang juga dibutuhkan mikroorganisme untuk
menunjang hidupnya. Jadi mikrofauna dan mikroflora berperan sebagai indikator kesuburan tanah.

5. Dapat Ditumbuhi Berbagai Macam Tanaman


Salah satu tanda atau ciri suatu tanah dikatakan subur dengan memperhatikan vegetasi yang
tumbuh diatasnya. Semakin banyak dan beragam jenis tanaman yang tumbuh maka semakin baik
kualitas tanah tersebut. Ibaratnya seperti jika banyak gula maka akan semakin banyak semut,
begitulah perumpamaan untuk mempermudah pemahaman mengenai hubungan antara kesuburan
tanah dengan vegetasi.

2.3 kandungan unsur yang ada dalam tanah.


Unsur hara tanah yang diperlukan terdiri dari unsur makro (yang diperlukan dalam jumlah
banyak) meliputi N, P, K, Ca, Mg, dan S, dan unsur mikro (yang diperlukan dalam jumlah
sedikit) meliputi Fe, Mn, B, Mo, Cu, Zn, dan Cl. Selain kandungan unsur makro dan mikro,
tanah juga harus mengandung air.
Unsur hara atau nutrien adalah komponen yang sangat diperlukan oleh tanaman pada
tanah. Tanah yang baik adalah tanah yang menyediakan unsur-unsur tersebut dengan lengkap
untuk menunjang pertumbuhan bagi tanaman. Tanaman yang tumbuh di tanah tanpa
komponen tersebut akan mengalami pertumbuhan yang tidak baik. Pertumbuhan yang tidak
baik akan menghasilkan kualitas tanaman yang tidak baik pula, oleh karena itu nutrien bagi
tanaman menjadi sangat penting.
Kesuburan tanah  sangat ditentukan oleh keberadaan unsur hara dalam tanah, baik unsur
hara makro, unsur hara sekunder maupun unsur hara mikro. Unsur hara makro meliputi
nitrogen (N), pospor (P), kalium (K), dan C,H,O. Sedang unsur hara sekunder meliputi
calcium (Ca), magnesium (Mg), dan sulfur (S). dan unsur hara mikro antara lain : Besi (Fe),
Mangan (Mn), Seng (Zn), Tembaga (Cu) , Boran (B), Molibdenium (Mo) dan Chlor (Cl).
Untuk meningkatkan kadar unsur hara makro dalam tanah sudah tidak asing lagi bagi petani
karena saat melakukan pemupukan, petani hampir selalu menambahkan unsur  hara NPK.
Unsur hara didalam tanah harus daam jumlah cukup dan komposisi seimbang. Sebab bila
salah satu unsur berkurang maka dapat mengakibatkan pertumbuhan tanaman menjadi tidak
wajar.Tiap unsur hara mempunyai tugas tertentu dan tidak satu unsur harapun yang dapat
menggantikannya secara sempurna. Unsur mikro ialah unsure yang diperlukan dalam jumlah
sedikit dan dapat merusak bila dijumpai dalam jumlah banyak.

2.4 penyebab rusaknya kesuburan tanah


Perubahan status kesuburan tanah yang disebabkan oleh iklim dapat mempengaruhi
beberapa faktor (1) sifat genetika tanaman (2) keadaan lingkungan (3) keadaan media
tanah.Erosi Tanah. Mendengar istilah ini bukan merupakan suatu hal yang aneh di telinga
kita. Erosi tanah adalah bentuk berkurangnya lapisan tanah yang penyebabnya adalah bisa
angin atau juga air, bahkan hingga ulah manusia sendiri.
1. Erosi
tanah ini akan memindahkan tanah dari tempat tanah semula berada. Setidaknya ada tiga
tahapan dalam proses terjadinya erosi tanah.Pertama, tanah akan mengalami pengelupasan
terlebih dahulu ketika ada angin atau air mengenai permukaan tanah dengan tingkat intensitas
yang tinggi.
Kedua, tanah mengalami pengangkutan, tanah yang terkelupas tersebut kemudian akan
diangkut baik oleh aliran air atau terjangan angin ke permukaan tanah yang tidak lebih tinggi
atau rendah.Ketiga, adalah pengendapan tanah, ketika tanah telah berada pada permukaan
yang lebih rendah sehingga tidak mungkin untuk mengalami proses pengelupasan lagi maka
ditempat yang baru tersebutlah tanah akan mengalami pengendapan. Tahap-tahap tersebutlah
yang kemudian menjadi penyebab terjadinya kerusakan tanah.
2. Pencemaran Limbah Domestik
Limbah ini bisa berbentuk padat dan juga bisa berbentuk cair. Limbah jenis ini
merupakan limbah yang berasal dari pemukiman penduduk, pasar, perhotelan. Dan juga dari
kelembagaan seperti kantor-kantor pemerintah dan lainya. Oleh karena itu, pengolahan
limbah domestik menjadi suatu hal mutlak yang harus dilakukan. Akibat limbah domestik ini
kandungan dalam tanah akan terpengaruh dan tanah menjadi rusak.
3. Pencemaran Limbah Padat
Dinamakan limbah padat sebab limbah jenis ini tidak bisa diolah oleh mikroorganisme
menjadi suatu senyawa yang bisa menjadi unsur pembentuk tanah. Limbah ini biasanya
berupa plastik, karet, serat, bekas bahan bangunan dan lainnya. Dampak utama dari limbah
ini adalah tidak bisa ditambuhkan limbah padat oleh akar tanaman. Tidak bisa ditembusnya
senyawa tersebut oleh air sehingga unsur pembentuk mineral tanah akan berkurang, di
tambah mikroorganisme yang mampu menyuburkan tanah juga berkurang drastis akibat
berkurangnya tanaman di atas permukaan tanah.
4. Pecemaran Limbah cair
Limbah cair ini biasanya berupa bahan kimia yang dibuat pabrikan seperti deterjen, oli
dan bahan sejenis lainya. Bahaya dari limbah ini adalah dapat membunuh mikro-organisme
yang hidup di dalam tanah. Limbah cair ini lebih banyak disebabkan oleh pencemaran limbah
pabrik.
5. Pencemaran Limbah Industri
Sesuai namanya limbah ini berasal dari suatu kegiatan industri yang dilakukan pabrik.
Limbah industri ini biasanya mengahasilkan suatu zat beracun yang sangat berbahaya bagi
kelangsungan hidup mikro-organisme di tanah. Limbah ini umumnya seperti zat tembaga,
logam dan industri kimia sejenis. Zat yang terkandung dalam logam biasanya berupa Hg, Zn,
Pb, Cd. (baca juga:pengolahan limbah industri). Karena mikroorganisme di tanah berkurang
maka kesuburan tanah pun juga akan hilang
6. Limbah Pertanian
Sudah menjadi kebiasaan masyarakat Indonensia yang lebih suka memakai produk-
produk kimia dalam menanggulangi hama atau juga mempercepat tumbuhnya tanaman.
Misalnya dengan menggunakan urea dan pestisida untuk memberastas hama dari suatu
tanaman. Bahan-bahan tersebutlah yang kemudian justru akan merusak unsur kualitas dari
tanah, sebab pestisida ternayata tidak hanya akan membunuh hama saja melainkan juga
membunuh mikro-organisme. Macam-macam limbah pertanian ini biasa terdiri dari limbah
cair dan juga limbah padat.
7. Kegiatan Pertambangan
Kegiatan pertambangan juga akan menyebabkan terjadinya kerusakan yang tidak kecil,
bahkan kegiatan pertambangan bisa menyebabkan kerusakan yang sangat besar.
Pertambangan sangatlah berdampak besar bagi kerusakan segala ekosistem di sekitarnya.
Penggalian, penggundulan hutan menjadi penyebab rusaknya tanah disekitar lokasi tambang.
Salah satu bukti nyata kerusakan tanah akibat dari pertambangan adalah apa yang terjadi di
Papua akibat penambangan Freeport.
8. Penebangan Hutan
Penebangan hutan sebenarnya sangat berkaitan dengan penyebab pertama berupa erosi
tanah. Penggundulan hutan besar-besaran akan menyebabkan daya ikat tanah berkurang
sehingga apabila terjadi aliran air yang deras tidak akan ada yang menahan tanah sehingga
menyebabkan erosi besar-besaran. Hal tersebutlah salah satu dampak penebangan hutan
secara liar.
9. Proses Mekanis Air Hujan
Proses mekanis air hujan yang dimaksud adalah suatu bentuk peristiwa pengikisan tanah
saat hujan turun dengan sangat deras. Tanah akan tergores perlahan-lahan hingga membesar
sampai berbentuk hampir sama dengan selokan di daerah yang vegetasinya rendah. Akibat
hal tersebut berkubik-kubik tanah akan hanyut ke daerah lain, sehingga tanah bersangkutan
akan hilang kualitasnya dan bahkan rusak. (baca : proses terjadinya hujan)

10. Aktivitas Manusia


Aktivitas pengolahan lahan oleh manusia secara sembarangan tidak memperhatikan
kaidah-kaidah pengolahan tanah akan berdampak pada kerusakan tanah secara besar-besaran.
Misalnya, secara sembarangan di lahan lereng manusia mengolah lahan tanpa membuat
bentuk bidang terasering sehingga mudah sekali lahan terkena erosi. (baca : pengertian
terasering)
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Untuk kesimpulan dari pada makalah ini adalah faktor genetik (Internal) yaitu faktor
yang berasal dari dalam tanaman itu sendiri seperti gen dan hormon sedangkan, faktor
lingkungan (Eksternal) merupakan faktor luar yang mempengaruhi proses pertumbuhan
tanaman seperti cahaya, suhu, air, nutrisi dan oksigen
3.2 Saran
Untuk lebih memahami tentang Faktor faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman,
disarankan para pembaca untuk mencari referensi lain yang berkaitan dengan materi pada
makalah ini. Selain itu, diharapkan para pembaca setelah membaca makalah ini
mengaplikasikan dalam kehidupan sehari hari dalam menjaga kelestarian tanaman dan
lingkungan serta diharapkan kritik dan masukan untuk penyempurnaan makalah ini
DAFTAR PUSTAKA
https://www.scribd.com/doc/252578084/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-pertumbuhan-
tanaman

Anda mungkin juga menyukai