Makalah Kel 1 Tentang Sifat - Sifat Tanah

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

” Tanah Dan Mikroorganisme Tanah Bagi Keberlangsungan Kehidupan

Dan Sifat- Sifat Tanah”

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Pelajaran : BIOLOGI

Guru Pengampu : Hj. Hindun Megawati, S.Pi

Kelompok 2
Ketua : Ede Almahul Bayan
Anggota :

 Siti Kharimah Alwahidah


 Salma Khoirunnisa
 Bayu Aidil Ramadhan
 Mikel Robin Minardi
 Saparudin

MADRASAH TSANAWIYAH AL- ATIQIYAH


(MTs AL- ATIQIYAH)
CIPANENGAH – BOJONGGENTENG - SUKABUMI
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Atas berkat Rahmat Allah yang Maha Kuasa yang telah memberikan nikmat kepada penulis
sehingga penulis dapat menyusun Makalah ini dengan baik guna melengkapi dan
memenuhiTugas Mata Pelajaran IPA yang berjudul “Tanah dan Mikroorganisme Tanah Bagi
Keberlangsungan Kehidupan dan Sifat –Sifat Tanah”.

Dengan rasa bangga pula penulis sajikan Makalah ini dengan semaksimal mungkin agar
dalam penyajian Makalah ini benar-benar memuaskan, cukup memadai, mudah dipahami,
dan ada manfaat.

Walaupun demikian penulis memaklumi bahwa Makalah yang penulis sajikan belum
sempurna. Meski penulis telah berusaha semaksimal mungkin, Penulis berharap semoga
Makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan akan menambah pengetahuan.

Dalam penyusunan Makalah Tugas Mata Pelajaran IPA ini penulis berpedoman pada teori
yang dipelajari. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
memberikan bantuannya kepada penulis dalam penyusunan Makalah Tugas Mata Pelajaran
IPA.

Semoga Makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, dan atas segala kekurangannya
penulis mohon saran dan kritik yang dapat memperbaiki pembuatan Makalah lainnya.

Sukabumi, 07 Februari 2020


Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................................... i

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................... 1

A. Latar Belakang ......................................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah.................................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................................ 2

A. Peranan Tanah Bagi Keberlangsungan Kehidupan ................................................................ 2

B. Peranan Mikroorganisme Tanah Bagi Keberlangsungan Kehidupan ...................................... 2

C. Proses Pembentukan Tanah ..................................................................................................... 4

Faktor Pembentukan Tanah ......................................................................................................... 5

D. Komponen Tanah .................................................................................................................... 6

E. Sifat –Sifat Tanah .................................................................................................................... 7

1. Fisika Tanah ......................................................................................................................... 7

2. Kimia Tanah......................................................................................................................... 7

3. Biologi Tanah....................................................................................................................... 9

BAB III KESIMPULAN............................................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 11

ii
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tanah merupakan tempat tinggal milyaran makhluk hidup yang sangat berperan dalam
menjaga kelangsungan hidup di bumi. Makhluk hidup yang tak tampak oleh penglihatan kita
bukanlah makhluk hidup yang tidak berguna, justru organisme itulah yang membantu
menyediakan nutrisi untuk tumbuh-tumbuhan. Tanah adalah bagian permukaan bumi yang
merupakan tempat tumbuhnya berbagai jenis tumbuhan serta tempat hidupnya berbagai jenis
hewan dan mikroorganisme. Tanah terbentuk dari pelapukan batu secara biologis, fisika, dan
kimiawi. Komponen tanah berupa batuan, udara, air, humus, mineral, dan komponen
organik.

Tanah merupakan tempat hidup bagi berbagai makhluk hidup, termasuk tempat hidup bagi
tumbuhan. Oleh karena itu, tanah harus dapat menyediakan segala keperluan hidup bagi
tumbuhan tersebut sehingga dapat terus tumbuh dan menghasilkan buah sehingga dapat kita
nikmati. Tumbuhan memerlukan unsur hara atau nutrisi pada tanah yang berupa mineral-
mineral dan air yang terkandung dalam tanah. Beberapa tumbuhan, misalnya tanaman
polong-polongan dan kacang-kacangan membutuhkan bakteri yang ada di tanah untuk
membantu akar melakukan penyerapan dan pengolahan zat hara.

B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan peranan tanah bagi keberlangsungan kehidupan !
2. Jelaskan peranan mikroorganisme tanah bagi keberlangsungan kehidupan !
3. Jelaskan proses pembentukan tanah !
4. Jelaskan komponen penyusun tanah !
5. Jelaskan Sifat- sifat tanah !

1
BAB II PEMBAHASAN

A. Peranan Tanah Bagi Keberlangsungan Kehidupan


Tanah mempunyai peranan yang sangat penting bagi kehidupan manusia,
karena tanahmerupakan pondasi utama dari semua kegiatan yang dilakukan oleh manusia.
Selain itu, tanah berfungsi sebagai sumber kekayaan karena tanahdan kandungannya bisa
memberikan berbagai sumber pendapatan bagi pemiliknya ataupun mereka yang menguasai.

Tanah merupakan aspek penting dalam kehidupan. Tumbuhan sebagai produsen nomor satu
amat bergantung pada tanah untuk berkembang biak. Demikian halnya dengan manusia,
manusia bergantung pada tanaman untuk mendapatkan bahan makanan dan untuk
berkembang biak. Oleh karena itu, tanah merupakan aspek penting yang harus senantiasa
mendapat perhatian untuk kesejahteraan hidup manusia.

Tanah mempunyai banyak manfaat dalam kehidupan. Manfaat paling umum dari tanah
adalah sebagai media tumbuh tumbuhan/tanaman. Sebagai media tumbuh, tentu saja tanah
memiliki syarat dan ketentuan berlaku yang harus dipenuhi. Beberapa manfaat lain dari
tanah adalah sebagai berikut.
1. Tempat tumbuh dan berkembangnya perakaran
2. Penyedia kebutuhan primer tanaman (air, udara, dan unsur-unsur hara)
3. Penyedia kebutuhan sekunder tanaman (zat-zat pemacu tumbuh: hormon, vitamin, dan
asam-asam organik; antibiotik dan toksin anti hama; enzim yang dapat meningkatkan
kesediaan hara)
4. Sebagai habitat biota tanah, baik yang berdampak positif karena terlibat langsung atau
tak langsung dalam penyediaan kebutuhan primer dan sekunder tanaman tersebut,
maupun yang berdampak negatif karena merupakan hama & penyakit tanaman.

B. Peranan Mikroorganisme Tanah Bagi Keberlangsungan Kehidupan


Organisme tanah atau disebut juga biota tanah merupakan semua makhluk hidup baik hewan
(fauna) maupun tumbuhan (flora) yang seluruh atau sebagian dari fase hidupnya berada
dalam sistem tanah. Tanah menyimpan milyaran organisme di dalamnya. Selain makhluk
hidup yang tampak secara kasat mata, di dalam tanah juga terdapat milyaran organisme yang
tinggal di dalamnya. Organisme tanah pada umumnya berada pada lapisan tanah bagian atas,
kurang lebih 10 cm di bawah permukaan tanah. Aktivitas biologis yang ada di tanah 80-
100% dilakukan oleh jamur dan bakteri. Beberapa contoh mikroorganisme dalam tanah
antara lain sebagai berikut.
1. Bakteri, berperan dan berfungsi sebagai :
1) Perubah bahan organik
2) Memonopoli dalam reaksi enzimatik (oksidasi dan Fiksasi)
3) Senyawa ekstraselluler berperan sebagai pengikat (binding agent) partikel-partikel
tanah Nitrosomonas, Ozotobakter, dan Rizobium

2. Protozoa, berperan dan berfungsi sebagai :


1) Mempercepat tersedianya unsur hara bagi tanaman

2
2) Dekomposisi bahan organik
3) Memangsa bakteri dan jamur Amoeba, Siliata, dan Flagelata

3. Jamur, berperan dan berfungsi sebagai :


1) Sangat penting dalam dekomposisi senyawa organik yang resisten terhadap
pelapukan (lignin)
2) Hifanya berperan penting dalam pembentukan struktur (mengikat partikel tanah)
3) Bebepa jenis jamur bersimbiose dengan perakaran tanaman untuk meningkatkan
pengambilan air dan hara serta menekan populasi penyakit Mikoriza dan Rhizobium

Hasil dari aktivitas biologis yang dilakukan oleh hewan, jamur, dan mikroorganisme inilah
yang dapat mempengaruhi kesuburan, tekstur tanah, dan kegemburan tanah.

Berikut ini uraian lebih lanjut tentang beberapa peranan organisme tanah.
1. Dekomposer. Organisme tanah melakukan dekomposisi atau penguraian terhadap bahan-
bahan organik yang berasal dari sisa makhluk hidup. Misalnya, daun-daun yang telah
jatuh ke tanah, ranting-ranting, dan jasad hewan yang telah mati menjadi materi organik
yang lebih sederhana. Selain menguraikan materi organik, organisme tanah juga dapat
membantu pelapukan bantuan menjadi bahan-bahan anorganik atau yang biasa kita sebut
mineral tanah. Materi organik dan mineral yang ada di tanah inilah yang disebut dengan
zat hara atau nutrisi bagi tanaman. Keberadaan organisme tanah sebagai dekomposer
dimanfaatkan untuk membuat pupuk kompos, yaitu pembuatan pupuk dari bahan
organik.

2. Pereaksi Kimia dalam Tanah. Bakteri yang terdapat di tanah terlibat dalam reaksi
penguraian materi organik. Misalnya bakteri Nitrosomonas yang terlibat dalam reaksi
penguraian materi organik kompleks yang berasal dari sisa makhluk hidup menjadi nitrat,
senyawa yang dibutuhkan oleh tumbuhan. Mikoriza, yaitu jamur yang mampu membantu
tanaman untuk meningkatkan kemampuannya menyerap unsur hara berupa fosfor.

3. Pengurai Polutan dalam Tanah. Organisme tanah dapat berperan sebagai agen biologis
yang mampu membersihkan polutan dalam tanah. Organisme tanah menguraikan bahan
kimia yang masuk ke tanah misalnya herbisida dari hasil pertanian. Penguraian herbisida
dapat dilakukan dengan lebih cepat jika aktivitas organisme tanah semakin tinggi. Unsur
racun dan polutan seperti arsenik, kromium, dan merkuri dapat “terkunci” di tanah
karena terakumulasi di dalam tubuh bakteri. Polutan-polutan tersebut tidak menyebabkan
polusi bertambah parah.

4. Pencegah Penyakit Tanah. Pada kondisi normal ketika tanah memiliki jumlah senyawa
organik dan aktivitas organisme yang tinggi maka organisme tanah dapat melawan
organisme penyakit yang masuk ke tanah. Kondisi tanah yang normal dapat tercipta
ketika aktivitas pertanian danperkebunan tidak berlebihan dan tidak banyak
menggunakan bahan kimia untuk pupuk dan pestisida. Secara alami, organisme yang ada

3
di tanah memanfaatkan prinsip pengendalian biologis, yaitu predator dan mangsa
sehingga organisme yang mengganggu tanah dapat terkendali.

5. Pemberi Pengaruh pada Tekstur Tanah.Tanah dapat digolongkan menjadi beberapa jenis
berdasarkan teksturnya. Jenis tanah dapat ditentukan berdasarkan jumlah partikel
penyusun yang paling banyak terdapat pada tanah tersebut. Partikel yang terdapat di
dalam tanah adalah pasir, liat, dan debu. Pembentukan tekstur tanah ini tentunya tidak
lepas dari bantuan beberapa makhluk hidup seperti cacing atau akar tumbuhan
yang mampu mempercepat pemecahan partikel-partikel tersebut dari batuan.

6. Pengatur Kegemburan dan Struktur Tanah. Struktur tanah merupakan susunan partikel-
partikel tanah yang terikat satu sama lain menjadi suatu gumpalan. Partikel-partikel tanah
direkatkan oleh suatu perekat seperti bahan organik yang dihasilkan oleh organisme
tanah. Lendir yang dihasilkan oleh organisme tanah akan bercampur dengan tanah dan
membuat partikel tanah terkumpul membentuk gumpalan-gumpalan tanah. Gumpalan
tanah yang baik akan menunjang kehidupan organisme tanah dan juga menunjang
pertumbuhan populasi organisme tanah. Keberadaan jamur di tanah juga mampu
membantu pembentukan gumpalan tanah.

C. Proses Pembentukan Tanah


Proses Pembentukan Tanah. Tanah merupakan lapisan paling atas pada permukaan bumi.
Manusia, hewan, dan tumbuhan memerlukan tanah untuk tempat hidup. Tumbuh-tumbuhan
tidak dapat bertahan hidup tanpa ada lapisan tanah. Sebenarnya, tanah berasal dari batuan.
Batuan akan mengalami pelapukan menjadi butiran-butiran yang sangat halus. Lama-
kelamaan butiran-butiran halus ini bertambah banyak dan terbentuklah tanah. Batuan banyak
sekali jenisnya. Setiap jenis batuan mempunyai tingkat pelapukan yang berbeda-beda.
1. Lapisan atas, merupakan lapisan yang terbentuk dari hasil pelapukan batuan dan sisa-sisa
makhluk hidup yang telah mati. Lapisan itu merupakan tanah yang paling subur. Tanah
ini berwarna lebih hitam dibandingkan jenis tanah yang lain.

2. Lapisan tengah, terbentuk dari campuran antara hasil pelapukan batuan dan air. Lapisan
tersebut terbentuk karena sebagian bahan lapisan atas terbawa oleh air dan mengendap.
Lapisan ini biasa disebut tanah liat. Tanah pada lapisan ini kurang subur dan mempunyai
warna lebih terang.

3. Lapisan bawah, merupakan lapisan yang terdiri atas bongkahan-bongkahan batu. Di sela-
sela bongkahan terdapat hasil pelapukan batuan. Jadi, masih ada batu yang belum
melapuk secara sempurna. Lapisan ini disebut lapisan tanah asli karena tidak tercampur
dengan hasil pelapukan dari batuan lain. Biasanya lapisan tanah ini warnanya sama
dengan warna batuan asalnya.
4. Lapisan batuan induk, berupa bebatuan yang padat.

4
Pembentukan tanah di bagi menjadi Empat tahap, yaitu :
1. Batuan yang tersingkap ke permukaan bumi akan berinteraksi secara langsung dengan
atmsosfer dan hidrosfer. Pada tahap ini lingkungan memberi pengaruh terhadap kondisi
fisik. Berinteraksinya batuan dengan atmosfer dan hidrosfer memicu terjadinya
pelapukan kimiawi.
2. Setelah mengalami pelapukan, bagian batuan yang lapuk akan menjadi lunak. Lalu air
masuk ke dalam batuan sehingga terjadi pelapukan lebih mendalam. Pada tahap ini di
lapisan permukaan batuan telah ditumbuhi calon makhluk hidup.
3. Pada tahap ke tiga ini batuan mulai ditumbuhi tumbuhan perintis. Akar tumbuhan
tersebut membentuk rekahan di lapisan batuan yang ditumbuhinya. Di sini terjadilah
pelapukan biologis.
4. Di tahap yang terakhir tanah menjadi subur dan ditumbuhi tanaman yang ralatif besar.

Faktor Pembentukan Tanah


Ada beberapa faktor pembentukan tanah, diantaranya :
1. Iklim
 Suhu
Jika suhu semakin tinggi maka makin cepat pula reaksi kimia berlangsung
 Curah Hujan
Makin tinggi curah hujan, makin tinggi pula tingkat keasaman tanah

2. Bahan Induk
Yang dimaksud bahan induk adalah bahan penyusun tanah itu sendiri yang berupa
batuan

3. Organik
Bahan organaik berpengaruh dalam pembentukan warna dan zat hara dalam tanah.

4. Makhluk Hidup
Semua makhluk hidup berpengaruh. Baik itu jasad renik, tumbuhan, hewan bahkan
manusia.

5. Topografi
Topografi alam dapat mempercepat atau memparlambat kegiatan iklim. Misalnya
pada topografi miring membuat kecepatan air tinggi dan dapat meyebabkan
terjadinya erosi.

6. Waktu
Lamanya bahan induk mengalami pelapukan dan perkembangan tanah memainkan
peran penting dalam menentukan jenis tanah yang terbentuk.

5
D. Komponen Tanah
Komponen penyusun tanah adalah bahan yang berpengaruh terhadap pembentukan tanah,
sehingga menjadi satu kesatuan bagian yang utuh dan membentuk bagian baru. Tanah
memang merupakan bagian permukaan bumi tempat tumbuhnya berbagai jenis tumbuhan
serta tempat hidupnya berbagai jenis hewan dan milyaran mikroorganisme. Beberapa
komponen tanah antara lain sebagai berikut.
1. Batuan. Batuan merupakan bahan padat yang terbentuk secara alami yang tersusun dari
campuran mineral dan senyawa dengan berbagai komposisi. Para ahli geologi
mengelompokkan batuan menjadi 3 jenis berdasarkan proses terjadinya yaitu batuan
beku, sedimen, dan metamorf. Batuan dapat berasaldari magma gunung berapi yang
mendingin. Batuan-batuan yang ada di bumi tersebut mengalami pelapukan sehingga
menjadi bahan pembentuk tanah.
2. Udara. Meskipun tanah adalah benda yang kelihatannya padat, tetapi sebenarnya pada
tanah tersebut terdapat rongga-rongga yang berisi udara.rongga udara terdapat di antara
partikel (butiran) tanah. Selain di antara partikel tanah, rongga udara juga terdapat di
antara batuan yang terdapat di tanah, di antara batuan dan partikel tanah, di antara
partikel tanah dengan akar tumbuhan ataupun di antara akar tanaman dengan batu.
Rongga udara juga dapat terbentuk oleh aktivitas hewan tanah, misalnya cacing.
3. Humus. Humus adalah komponen organik yang dihasilkan dari proses dekomposisi
(penguraian) hewan atau tumbuhan yang telah mati, daun yang gugur, ataupun feses oleh
bakteri dan jamur. Humus adalah tanah yang memiliki tekstur gembur dan memiliki
banyak pori-pori sehingga memungkinkan untuk terjadinya pertukaran udara. Kondisi
tersebut menyebabkan akar memperoleh cukup udara dan tanah humus mampu
mempertahankan air sehingga tanah selalu lembab. Selain itu humus juga mengandung
mineralmineral dan nutrisi yang penting bagi pertumbuhan tumbuhan.
4. Air. Makhluk hidup yang hidup di tanah pada umumnya butuh kelembaban tanah.
Kelembaban tanah disebabkan karena keberadaan air di dalam tanah. Begitu pula
tumbuhan juga membutuhkan air. Air diserap oleh tumbuhan setelah air menembus tanah
dan mencapai akar.
5. Mineral. Tanah dapat berasal dari pelapukan batuan dan kerak bumi. Kerak bumi
memiliki tebal 10-15 kilometer atau bahkan lebih. Nah, di dalam kerak bumi inilah
banyak terdapat kandungan mineral berupa ion-ion positif dan ion-ion negatif. Beberapa
ion positif yang ada dalam tanah adalah Kalium (K+), Kalsium (Ca2+), dan magnesium
(Mg2+). Sedangkan ion-ion negatifadalah nitrat (NO3 -), fosfat (H2PO4-), dan sulfat
(SO42-). Ion-ion tersebut merupakan nutrisi bagi tumbuhan yang diserap melalui akar.
Kandungan mineral dalam tanah yang berbeda-beda menentukan sifat dan karakter suatu
tanah.
6. Komponen Organik. Tanah merupakan tempat hidup dari beberapa makhluk hidup mulai
dari bakteri, jamur, alga, serangga, dan cacing tanah. Organisme tanah tersebut
menguraikan bahan-bahan yang berasal dari makhluk hidup sehingga menghasilkan
meterial organik di dalam tanah.

6
E. Sifat –Sifat Tanah
1. Fisika Tanah
Fisika tanah adalah cabang dari ilmu tanah yang membahas sifat-sifat fisik tanah,
pengukuran dan prediksi serta kontrol (pengaturan) proses fisikayang terjadi dalam
tanah. Karena pengertian fisika meliputi materi dan energi, maka fisika tanah membahas
pula status dan pergerakan material serta aliran dan transformasi energi dalam tanah.

Tujuan Fisika tanah dapat dilihat dari 2 sisi:


Dalam satu sisi, tujuan kajian fisika tanah adalah untuk memberikan pemahaman dasar
tentang mekanisme pengaturan perilaku (fisika dan kimiawi) tanah, serta perannya dalam
biosfer, termasuk proses saling hubungan dalam pertukaran energi di dalam tanah, serta
siklus air dan material yang dapat diangkutnya.

Pada sisi lainnya, pemahaman fisika tanah dapat digunakan sebagai asas untuk
manajemen sumberdaya tanah dan air, termasuk kegiatan irigasi, drainasi, konservasi
tanah dan air, pengolahan tanah dan konstruksi.

Oleh karena itu fisika tanah dapat dipandang sebagai ilmu dasar sekaligus terapan dengan
melibatkan berbagai cabang ilmu yang lain termasuk ilmu tanah, hidrologi,
klimatolologi, ekologi, geologi, sedimentologi, botani dan agronomi.

Fisika tanah juga erat kaitannya dengan mekanika tanah, dinamika tanah dan teknik sipil.
Area penelitian fisika tanah dapat mencakup:
Pengukuran dan kuantifikasi sifat fisik tanah di lapangan

Transportasi materi dan energi (berupa air, udara, panas) di dalam tanah
Manajemen air untuk irigasi

2. Kimia Tanah
Kimia tanah adalah cabang dari ilmu tanah yang membahas sifat-sifat kimia tanah.

Beberapa Sifat Kimia Tanah antara lain :


1) Derajat Kemasaman Tanah (pH)
Reaksi tanah menunjukkan sifat kemasaman atau alkalinitas tanah yang dinyatakan
dengan nilai pH. Nilai pH menunjukkan banyaknya konsentrasi ion hidrogen (H+) di
dalam tanah. Makin tinggi kadar ion H+ didalam tanah, semakin masam tanah
tersebut. Nilai pH berkisar dari 0-14 dengan pH 7 disebut netral sedangkan pH
kurang dari 7 disebut masam dan pH lebih dari 7 disebut alkalis. Walaupun dcmikian
pH tanah umumnya berkisar dari 3,0-9,0. Di Indonesia unumnya tanahnya bereaksi
masam dengan 4,0 – 5,5 sehingga tanah dengan pH 6,0 – 6,5 sering telah dikatakan
cukup netral meskipun sebenarnya masih agak masam. Di daerah rawa-rawa sering
ditemukan tanah-tanah sangat masam dengan pH kurang dari 3,0 yang disebut tanah
sangat masam karena banyak mengandung asam sulfat. Di daerah yang sangat kering

7
kadang-kadang pH tanah sangat tinggi (pH lebih dari 9,0) karena banyak
mengandung garam Na.
2) C-Organik
Kandungan bahan organik dalam tanah merupakan salah satu faktor yang berperan
dalam menentukan keberhasilan suatu budidaya pertanian. Hal ini dikarenakan bahan
organik dapat meningkatkan kesuburan kimia, fisika maupun biologi tanah.Musthofa
(2007) dalam penelitiannya menyatakan bahwa kandungan bahan organik dalam
bentuk C-organik di tanah harus dipertahankan tidak kurang dari 2 persen, Agar
kandungan bahan organik dalam tanah tidak menurun dengan waktu akibat proses
dekomposisi mineralisasi maka sewaktu pengolahan tanah penambahan bahan
organik mutlak harus diberikan setiap tahun. Tanpa pemberian bahan organik dapat
mengakibatkan degradasi kimia, fisik, dan biologi tanah yang dapat merusak agregat
tanah dan menyebabkan terjadinya pemadatan tanah

3) N-Total
Nitrogen merupakan unsur hara makro esensial, menyusun sekitar 1,5 % bobot
tanaman dan berfungsi terutama dalam pembentukan protein .Nitrogen dalam tanah
berasal dari :
Bahan Organik Tanah : Bahan organik halus dan bahan organik kasar.
Pengikatan oleh mikroorganisme dari N udara, Pupuk, Air Hujan

Sumber N berasal dari atmosfer sebagai sumber primer, dan lainnya berasal dari
aktifitas didalam tanah sebagai sumber sekunder. Fiksasi N secara simbiotik
khususnya terdapat pada tanaman jenis leguminoseae sebagai bakteri tertentu. Bahan
organik juga membebaskan N dan senyawa lainnya setelah mengalami proses
dekomposisi oleh aktifitas jasad renik tanah

4) Kalium(K)
Kalium merupakan unsur hara ketiga setelah Nitrogen dan Fosfor yang diserap oleh
tanaman dalam bentuk ion K+. Muatan positif dari Kalium akan membantu
menetralisir muatan listrik yang disebabkan oleh muatan negatif Nitrat, Fosfat, atau
unsur lainnya.

5) Natrium (Na)
Natrium merupakan unsur penyusun lithosfer keenam setelah Ca yaitu 2,75% yang
berperan penting dalam menentukan karakteristik tanah dan pertumbuhan tanaman
terutama di daerah kering dan agak kering yang berdekatan dengan pantai, karena
tingginya kadar Na di laut, suatu tanah disebut tanah alkali jika KTK atau muatan
negatif koloid-koloidnya dijenuhi oleh ≥ 15% Na, yang mencerminkan unsur ini
merupakan komponen dominan dari garam-garam larut yang ada. Pada tanah-tanah
ini, mineral sumber utamanya adalah halit (NaCl).

8
6) Kalsium(Ca)
Adapun manfaat dari kalsium adalah mengaktifkan pembentukan bulu-bulu akar dan
biji serta menguatkan batang dan membantu keberhasilan penyerbukan, membantu
pemecahan sel, membantu aktivitas beberapa enzim.

7) Kapasitas tukar kation (KTK)


Kapasitas tukar kation merupakan sifat kimia yang sangat erat hubungannya dengan
kesuburan tanah. Besar kecilnya KTK tanah dipengaruhi oleh :

8) Reaksi tanah
Tekstur atau jumlah liat
Jenis mineral liat
Bahan organik dan Pengapuran serta pemupukan.

3. Biologi Tanah
Biologi tanah adalah ilmu yang mempelajari peristiwa-peristiwa biologi yang terjadi
dalam tanah, menyangkut kehidupan biota tanah dan peranannya dalam penguraian serta
menjaga kesuburan tanah.

Biota tanah adalah sekumpulan mahluk hidup yang menjadikan tanah sebagai lingkungan
ekologis tempat melangsungkan kehidupannya.

Beberapa Sifat Biologi Tanah antara lain :


1) Total Mikroorganisme Tanah
menyatakan bahwa jumlah total mikroorganisme yang terdapat didalam tanah
digunakan sebagai indeks kesuburan tanah (fertility indeks), tanpa
mempertimbangkan hal-hal lain. Tanah yang subur mengandung sejumlah
mikroorganisme, populasi yang tinggi ini menggambarkan adanya suplai makanan
atau energi yang cukup ditambah lagi dengan temperatur yang sesuai, ketersediaan
air yang cukup, kondisi ekologi lain yang mendukung perkembangan
mikroorganisme pada tanah tersebut.

2) Jumlah Fungi Tanah


Fungi berperan dalam perubahan susunan tanah. Fungi tidak berklorofil sehingga
mereka menggantungkan kebutuhan akan energi dan karbon dari bahan organik.

3) Jumlah Bakteri Pelarut Fosfat (P)


Bakteri pelarut P pada umumnya dalam tanah ditemukan di sekitar perakaran yang
jumlahnya berkisar 103 – 106 sel/g tanah. Bakteri ini dapat menghasilkan enzim
Phosphatase maupun asam-asam organik yang dapa melarutkan fosfat tanah maupun
sumber fosfat yang diberikan. Fungsi bakteri tanah yaitu turut serta dalam semua
perubahan bahan organik, memegang monopoli dalam reaksi enzimatik yaitu
nitrifikasi dan pelarut fosfat

9
BAB III KESIMPULAN

Tanah merupakan komponen penting bagi keberlangsungan kehidupan di bumi. Tumbuhan


memperoleh air dan nutrisi dari tanah, kemudian mengolahnya sehingga dapat dimanfaatkan
oleh organisme yang lainnya termasuk kita. Selain itu, tanah berfungsi sebagai sumber kekayaan
karena tanah dan kandungannya bisa memberikan berbagai sumber pendapatan bagi pemiliknya
ataupun mereka yang menguasai. Tumbuhan sebagai produsen nomor satu amat bergantung pada
tanah untuk berkembang biak. Demikian halnya dengan manusia, manusia bergantung pada
tanaman untuk mendapatkan bahan makanan dan untuk berkembang biak. Oleh karena itu, tanah
merupakan aspek penting yang harus senantiasa mendapat perhatian untuk kesejahteraan hidup
manusia.

Sifat –sifat tanah, terbagi tiga, yaitu :


1. Sifat Fisika Tanah
Fisika tanah adalah cabang dari ilmu tanah yang membahas sifat-sifat fisik tanah
2. Sifat Kimia Tanah,
Kimia tanah adalah cabang dari ilmu tanah yang membahas sifat-sifat kimia tanah.
3. Sifat Biologi Tanah
Biologi tanah adalah ilmu yang mempelajari peristiwa-peristiwa biologi yang terjadi dalam
tanah, menyangkut kehidupan biota tanah dan peranannya dalam penguraian serta menjaga
kesuburan tanah

10
DAFTAR PUSTAKA

http://www.mikirbae.com/2016/01/peranan-tanah-dan-organisme-tanah.html

https://aditya-pandhu.blogspot.co.id/2010/03/proses-pembentukan-faktor-dan-jenis.html

http://id.m.wikipedia.org/wiki/tanah

http://www.bimbingan.org/peranan-tanah-bagi-kehidupan-manusia.htm

http://oriwokis20.blogspot.co.id/2012/09/peran-tanah-bagi-kehidupan.html

http://blogdaryani.blogspot.co.id/2013/04/peranan-tanah-bagi-kehidupan.html#more

dimas ivan trisetyo at 5:11 AM

11

Anda mungkin juga menyukai